Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENGENALAN E-LEARNING

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu pada

Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen pengampu: Yananto Mihadi Putra, S.E, M.Si

LIANA SRI AYU WULANDARI


NIM: 43217120097

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2019
ABSTRAK

Perkembangan zaman dan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


yang semakin pesat sangat berdampak dan berpengaruh dalam segala aspek kehidupan
manusia. Saat ini, hampir semua aspek kehidupan bisa dikendalikan melalui teknologi
yang semakin canggih, contohnya: aplikasi Gojek yang sedang buming saat ini. Aplikasi
ini menyediakan layanan berupa antar jemput penumpang ke suatu tempat, delivery order
makanan, dll. Semua itu bisa kita gunakan melalui teknologi berupa aplikasi. Dampak
perkembangan teknologi juga termasuk didalamnya ialah dalam bidang pendidikan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia.

Perkembangan teknologi khususnya di bidang pendidikan pada umumnya ditujukan


untuk memajukan motivasi siswa agar lebih unggul dan lebih maju dalam penggunaan
teknologi sehingga pendidikan akan semakin maju. Dampak perkembangan teknologi
dalam bidang pendidikan yang sangat bermanfaat yaitu dengan munculnya E-Learning
(Electronic learning). E-Learning merupakan sebuah bentuk teknologi informasi yang
diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses dengan jaringan
internet di mana saja. E-learning merupakan dasar dan konsekekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar
(learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak
setiap ucapan dari seorang guru secara langsung, semua bisa di akses melalui e-lerning.
E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja
menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program
pendidikan.

Untuk saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti
dengan maraknya implementasi e-learning khususnya di lembaga pendidikan (sekolah,
training dan universitas). Saat ini beberapa perguruan tinggi menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran elektronik sebagai suplemen (tambahan) terhadap materi pelajaran yang
disajikan secara reguler di kelas (Wildavsky, 2001; Lewis, 2002). Namun, beberapa
perguruan tinggi lainnya menyelenggarakan e-learning sebagai alternatif bagi mahasiswa
yang karena satu dan lain hal berhalangan mengikuti perkuliahan secara tatap muka.
Dalam kaitan ini, e-learning berfungsi sebagai option (pilihan) bagi mahasiswa.
Pemanfaatan teknologi telekomunikasi untuk kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi
di Indonesia semakin kondusif dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri
Departemen Pendidikan Nasional (SK Mendiknas) tahun 2001 yang mendorong
perguruan tinggi konvensional untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (dual
mode). Kecenderungan untuk mengembangkan e-learning sebagai salah satu alternatif
pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan semakin meningkat sejalan
dengan perkembangan di bidang teknologi komunikasi dan informasi. Infrastruktur di
bidang telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan e-learning tidak lagi hanya
menjadi monopoli kota-kota besar, tetapi secara bertahap sudah mulai dapat dinikmati
oleh mereka yang berada di kota-kota di tingkat kabupaten karena (e-learning)
merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (Internet, LAN, WAN)
sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai
bentuk layanan belajar lainnya (Brown, 2000; Feasey, 2001).

Sedikit meriview sejarah dari E-Leraning, bahwa E-Learning atau pembelajaran


elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign
dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction )
dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa
adalah sebagai berikut:

Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi
e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi
materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM
FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT
muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan
teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan
akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan
mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS.
Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi
masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk
standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry
CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS
menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar
(learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan
situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan
perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai
pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.
E-learning merupakan pembelajaran yang menggunakan Teknologi Komunikasi dan
Informasi (TIK) untuk mentransformasikan proses pembelajaran antara pengajar dan
peserta dan peserta didik. Fokus e-learning adalah belajar. Tujuan utama penggunaan
ICT adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas transparansi dan akuntabilitas dalam
pembelajaran.

Peralatan TIK yang digunakan adalah: komputer, LAN, WAN, Internet, Intranet, satelit,
dll. Waktu pembelajaran pada e-learning adalah bersamaan dan berbeda (dapat
tersinkronisasi). Bahan pembelajaran bercirikan multimedia, yaitu terdapat teks, grafik,
animasi, simulasi, audio serta video (menggabungkan beberapa media pembelajaran).

PENDAHULUAN

Pengetahuan dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Pengetahuan yang d idapat oleh seseorang takkan pernah ada bila tanpa melalui
proses pembelajaran. Sedangkan hakekat daripada pembelajaran itu sendiri adalah untuk
memperoleh pengetahuan. Dan untuk memperoleh hal-hal tersebut, dapat dilakukan
dengan mengikuti pelatihan atau dapat juga dengan membaca buku.
Namun dapat dibayangkan bila pelatihan tersebut dapat digantikan dengan menggunakan
bantuan alat seperti teknologi informasi dan komunikasi yang kini berkembang
sedemikian pesatnya seiring dengan perkembangan jaman dan telah merambah
keberbagai aspek kehidupan manusia. Bayangkan pula berapa waktu dan biaya yang
dapat dihemat bila proses pelatihan dan pembelajaran tersebut dapat dilakukan tanpa
memandang siapa pelakunya, tanpa batasan tempat dan waktu.
Dengan menggunakan bantuant eknologi informasi dan komunikasi tersebut. Adanya
alat-alat itu dapat mengubah pikiran manusia, mengubah cara kerja dan cara hidupnya.
Demikian juga, pendidikan tidak terlepas dari pengaruh teknologi. Kejadian ini dapat
diidentifikasikan sebagai kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, informasi dan
komunikasi.
Dari beberapa penyebab kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, informasi dan teknologi
tersebut dapat diambil suatu pertanyaan, “Upaya apa yang dilakukan oleh para pakar
pendidikan untuk memajukan bidang pendidikan tersebut ?”Realitas ini sangat penting
untuk dibahas dalam makalah ini.
Untuk itu pembahasan makalah ini diangkat untuk mengungkap masalah-masalah
tersebut. Berdasarkan fakta yang ada, dan karya-karya ilmiah yang telah ditulis oleh para
pakar pendidikan, telah ditemukan upaya untuk memajukan dunia pendidikan, dengan
menciptakan/memperkenalkan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien bagi guru
dan peserta didik.yang berupa pembelajaran jarak jauh dengan mempergunakan media
elektronika yang dikenal dengan istilah E-Learning.

LITERATUR TEORI

Banyak pakar yang menguraikan definisi E-Learning dari sudut pandang yang berbeda.
Secara garis besar banyak orang mengatakan E-Learning adalah sistem atau konsep
pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.
Beberapa pakar menguraikan definisi E-Learning sebagai berikut:
- E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet
atau media jaringan komputer lain (Hartley, 2001).
- E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk
mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun
komputer standalone (LearnFrame.Com, 2001)
- E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang
peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile
technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching materials
berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi,
perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi
pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran,
electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari
penggunaan media yang berbeda (Thomas Toth, 2003; Athabasca University,
Wikipedia).
- E-learning terdiri dari dua bagian yaitu e- yang merupakan singkatan dari elektronika
dan learning yang berarti pembelajaran. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan
menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer.
(Maryati S.Pd.,)
- E-Learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen
pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan
kualitas yang terjamin.( Prof. Dr. Sulistyoweni Widanarko (BPMA).
- E-learning adalah sebuah rancangan aplikasi untuk pengelolaan dan pendistribusian
materi pendidikan dan latihan melalui berbagai media elektronik, seperti Internet,
LAN, WAN, broadband, wireless, dan sebagainya. (Novira Putri Ayuningtyas).
- E-learning tidak hanya merupakan materi training yang di-online-kan tetapi meliputi
proses distribusi informasi, komunikasi, edukasi, pelatihan, dan manajemen
pengetahuan.
- E-learning merupakan sistem berbasis web (internet) yang memungkinkan informasi
dan pengetahuan dapat diakses oleh siapa saja yang berhak serta kapan saja dan
dimana saja.
- E-learning memberikan perangkat baru untuk memberikan nilai tambah pada
berbagai model pendidikan tradisional di kelas, buku pelajaran, CD-ROM, serta
pelatihan berbasis komputer lainnya.
- E-learning merupakan suatu proses belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi
informasi (dalam hal ini internet) sebagai sarana efektif dan memperluas pengetahuan
sesuai dengan perkembangan ilmu secara real-time. E-learning tidak akan
menggantikan pertemuan di kelas tetapi meningkatkan dan mengambil manfaat dari
materi-materi dan teknologi pengiriman baru untuk mendukung proses belajar
mengajar. Dengan e-learning, para siswa akan lebih diberdayakan, karena kini proses
belajar-mengajar tidak lagi berpusat pada guru tetapi beralih ke siswa. Dengan
koneksi ke internet, seorang siswa punya akses ke berbagai sumber informasi yang
tak terbatas. Selain itu, e-learning bersifat individual sehingga siswa yang aktif dan
cepat menyerap materi pelatihan akan bisa maju dengan lebih cepat.
- Matthew Comercherodalam E-Learning, Concepts and Techniques ( Bloomsburg,
2006 ) mendefinisikan: E-learningadalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi
diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam
interaksi sosial, siswa harus menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien
karena mengeliminasi jarak dan arus pulang-pergi.Jarak dieliminasi karena isi dari e-
learning didesain dengan media yang dapat diakses dariterminal komputer yang
memiliki peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapatmengakses
jaringan atau Internet. Dari definisi-definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa
sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses
belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning(Wahono, 2005, p. 1).
- Menurut Allan J. Henderson, E-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang
menggunakan teknologi komputer, atau biasanya Internet (The e-learning Question
and Answer Book, 2003). Henderson menambahkan juga bahwa e-learning
memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-
masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas.
- E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu
media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di
jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web,
sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu
internet, inilah makanya system e-learning dengan menggunakan internet disebut juga
internet enabled learning. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih
interaktif. Informasi-informasi perkuliahan juga bisa realtime. Begitu pula dengan
komunikasinya, meskipun tidak secara langsung tatap muka, tapi forum diskusi
perkuliahan bisa dilakukan secara online dan real time. System e-learning ini tidak
memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih
banyak waktu.(Nugraha,2007).
- William Horton menjelaskan bahwa e-learning merupakan pembelajaran berbasis web
(yang bisa diakses dari Internet). Terdiri dari beberapa kata kunci ; Pembelajaran
jarak jauh. E-learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus
secara fisik menghadiri kelas.Pembelajaran dengan menggunakan media elektronik.
E-learning, seperti juga namanya “Electronic Learning” disampaikan dengan
menggunakan media elektronik yang terhubung dengan Internet (world wide web
yang menghubungkan semua unit komputer di seluruh dunia yang terkoneksi dengan
Internet) dan Intranet (jaringan yang bisa menghubungkan semua unit komputer
dalam sebuah perusahaan).Pembelajaran formal vs. informal. E-learning dalam arti
luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik
secara formal maupun informal.Pembelajaran yang di tunjang oleh para ahli di bidang
masing-masing.

PEMBAHASAN
DEFINISI E-LEARNING
Koran dalam Rusman (2013:316) menyatakan bahwa e-Learning adalah
pembelajaran yang menggunakan peratalatan elektronik jaringan (LAN, WAN, atau
internet) untuk menyampaikan materi pembelajaran, interaksi, maupun bimbingan.
Sedangkan LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001]
mengungkapkan bahwa . eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan
aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan
komputer,maupun komputer standalone. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa e-
Learning merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang memanfaatkan perangkat
elektronik sebagai media pendukung prosesnya.
E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media
elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal
misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang
telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait
(pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat
interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran
jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya
perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk
umum. E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih
sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi,
organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau
keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih
sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi,
organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau
keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Pembelajaran dengan e-Learning dapat disampaikan secara synchrounous yaitu
dimana pembelajaran dilakukan pada saat itu juga, atau asynchronous, yakni
pembelajaran dilakukan pada saat yang berbeda. Contoh e-Learning secara synchronous
adalah pembelajaran melalui webcam antara guru dan siswa secara live pada saat itu juga.
Sedangkan contoh penyampaian secara asynchronous adalah guru membuat materi atau
video pembelajaran terlebih dahulu, kemudian materi atau video tersebut diunggah
sebelum pembelajaran akan dilangsungkan.
Materi pembelajaran yang disajika dalam e-Learning berupa teks, grafik, animasi,
simulasi, audio, dan video. E-Learning juga harus memiliki fitur untuk diskusi misalnya
chatting.

KARAKTERISTIK E-LEARNING

Berikut ini adalah karakteristik e-Learning yang dikemukakan oleh Riyana (2007) :
 Daya tangkap siswa terhadap materi pembelajaran tidak tergantung kepada
instruktur/guru, karena siswa mengkonstruk sendiri ilmu pengetahuannya melalui
bahan-bahan ajar yang disampaikan melalui interface situs web;
 Sumber ilmu pengetahuan tersebar di mana-mana serta dapat diakses dengan
mudah oleh setiap orang. Hal ini dikarenakan sifat media Internet yang
mengglobal dan bisa diakses oleh siapapun yang terkoneksi ke dalamnya;
 Pengajar/lembaga pendidikan berfungsi sebagai mediator/pembimbing;
 Diperlukan sebuah restrukturisasi terhadap kebijakan sistem pendidikan,
kurikulum dan manajemen yang dapat mendukung pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk pendidikan secara optimal.
Empat karakteristik di atas merupakan hal yang membedakan e-learning dari kegiatan
pembelajaran secara konvensional. Dalam e-learning, daya tangkap peserta didik
terhadap materi pembelajaran tidak lagi tergantung kepada instruktur/pengajar, karena
peserta didik membangun sendiri ilmu pengetahuannya melalui bahan-bahan ajar yang
disampaikan melalui aplikasi e-learning. Dalam e-learning pula, sumber ilmu
pengetahuan tersebar di mana-mana serta dapat diakses dengan mudah oleh setiap orang.

MODEL-MODEL E-LEARNING
a. Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web)
Pembelajaran berbasis web merupakan “sistem pembelajaran jarak jauh berbasis
teknologi informasi dan komunikasi dengan antarmuka web”. Dalam
pembelajaran berbasis web, peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran
secara online melalui sebuah situs web. Merekapun bisa saling berkomunikasi
dengan rekan-rekan atau pengajar melalui fasilitas yang disediakan oleh situs web
tersebut.
b. Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer)
Secara sederhana, pembelajaran berbasis komputer bisa didefinisikan sebagai
kegiatan pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta didik dengan
menggunakan sebuah sistem komputer. Rusman (2009: 49) mengemukakan
bahwa pembelajaran berbasis komputer merupakan “… program pembelajaran
yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software
komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran dan evaluasi
pembelajaran.”
c. Virtual Education (Pendidikan Virtual)
Berdasarkan definisi dari Kurbel (2001), istilah pendidikan virtual merujuk
kepada suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi di sebuah lingkungan belajar
yang mana pengajar dan peserta didik terpisah oleh jarak dan/atau waktu. Pihak
pengajar menyediakan materi-materi pembelajaran melalui penggunaan beberapa
metode seperti aplikasi LMS, bahan-bahan multimedia, pemanfaatan internet,
atau konferensi video. Peserta didik menerima mater-materi pembelajaran tersebut
dan berkomunikasi dengan pengajarnya dengan memanfaatkan teknologi yang
sama.
d. Digital Collaboration (Kolaborasi Digital)
Kolaborasi digital adalah suatu kegiatan di mana para peserta didik yang berasal
dari kelompok yang berbeda (kelas, sekolah atau bahkan negara bekerja)
bersama-sama dalam sebuah proyek/tugas, sambil berbagi ide dan informasi
dengan seoptimal mungkin memanfaatkan teknologi internet.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-LEARNING

Manfaat pemanfaatan e-Learning dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.


 Fasilitas e-moderating, yakni guru dan siswa dapat saling berkomunikasi melalui
internet tanpa dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu.
 Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal,
sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
 Siswa dapat me-review bahan belajar setiap saat, karena bahan belajar tersebut
berada di komputernya.
 Tambahan informasi terkait dengan bahan yang dipelajari akan mudah didapatkan
melalui internet.
 Guru dan siswa dapat melakukan diskusi melaui internet dengan jumlah peserta
yang banyak, sehingga diperoleh ilmu dan wawasan yang luas.
 Peran siswa menjadi aktif dan mandiri.

Sedang kekurangan dari e-Learning meliputi:

 Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru atau sesame siswa. Sehingga dapat
memperlambat terjadinya values dalam pembelajaran.
 Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
 Berubahnya peran guru yang semula menguasai teknik pembelajarab
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang berbasis
ICT (Information and Comunication Technology).
 Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar tinggi, cenderung gagal.
 Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet atau jaringan.
 Kurangnya tenaga yang mengetahui dan menguasai internet.
 Kurangnya personil dalam hal penguasaan pemrograman komput

MANFAAT E-LEARNING BAGI PERUSAHAAN

Manfaat E-learning bagi perusahaan :


 E-learning menawarkan flesibilitas dalam pemilihan waktu dan tempat untuk
mengakses perjalanan.
 Belajar mandiri, E-learning memberikan kesempatan untuk pembelajar secara
mandiri memegang kendali terhadap keberhasilan belajar
 Efisiensi biaya. E-learning menawarkan efisiensi biaya dalam hal ini administrasi
penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik dalam belajar dan
efisiensi biaya untuk pembelajar merupakan biaya transportasi dan akomodasi.

MANFAAT DAN PENERAPAN E-LEARNING BAGI AKTIVITAS


PERUSAHAAN
Adapun manfaat yang dirasakan bagi aktivitas perusahaan adalah :
 Mengurangi biaya pelatihan
E-learning sangat menguntungkan dan lebih hemat, karena tidak ada lagi
kebutuhan materi yang dicetak atau penyelenggaraan training konvensional yang
menghabiskan banyak waktu dan biaya. E-learning yang dibuat dapat digunakan
berulang kali untuk beberapa batch.
 Penyebaran konten dengan cepat
Pelatihan online dapat disampaikan dengan cepat dan mudah, sehingga karyawan
dapat memperoleh informasi baru atau keahlian segera hanya dalam genggaman.
 Akses 24 jam dan 7 Hari dalam seminggu
Peserta dapat mengakses materi training kapan saja dan di mana saja tanpa harus
meninggalkan pekerjaan utama mereka.
 Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk belajar dengan kecepatan
mereka sendiri.
Karyawan yang memiliki akses terhadap pelatihan online mendapatkan
kemampuan untuk melangkah sesuai keinginan mereka sendiri dan tidak perlu
terburu-buru agar tidak tertinggal dengan rekan yang lain. Mereka diberi
kesempatan untuk memperoleh dan sepenuhnya menyerap apa yang diajarkan
sebelum mereka melanjutkan kursus pelatihan online lainnya.
 Pembaruan pelatihan yang cepat dan mudah
Jika Anda memperbarui kebijakan perusahaan Anda dan perlu memberi tahu staf
Anda tentang perubahan tersebut, Anda dapat melakukannya tanpa harus menulis
ulang manual atau panduan referensi tercetak. Cukup tambahkan ke LMS dan
mintalah agar staf Anda masuk untuk mempelajari prosedur atau protokol baru.
Ini akan memastikan bahwa Anda selalu mengetahui kebijakan penting (seperti
yang diminta oleh pemerintah), dan selalu selangkah lebih maju dari persaingan.
Penting juga untuk dicatat bahwa ini sangat berguna untuk peluncuran produk
atau layanan baru.
 Akses langsung ke sumber informatif
E-learning memberi karyawan Anda kesempatan untuk mengakses sumber daya
dengan cepat melalui LMS. Dengan menyertakan tautan ke artikel, webinar, dan
video, Anda menyediakan referensi dan informasi kepada staf Anda untuk
memperluas basis pengetahuan mereka dan menyempurnakan keahlian.
 Meningkatkan produktivitas karyawan
Anggota staf yang lebih terlatih, lebih tahu tentang produk dan layanan, dan telah
memperoleh pengetahuan yang mereka butuhkan untuk mendukung pekerjaan
mereka agar lebih efisien.
 Mengurangi tingkat turnover karyawan
Karyawan yang bahagia dan berpengetahuan luas adalah karyawan yang
cenderung tetap setia kepada organisasi Anda. Dengan memberi mereka akses ke
pelatihan online siang-malam dan modul pembelajaran mandiri.

Sedangkan penerapan untuk aktivitas perusahaan adalah

 Meaningful content
Untuk melakukan penerapan e-learning dalam perusahaan hal yang paling utama
harus diperhatikan adalah mengenai isi konten e-learning yang akan di bagikan.
Isi dari e-learning yang akan di bagikan harus bermanfaat bagi perusahaan
ataupun karyawan perusahaan misalnya mengandung makna tertentu yang
berguna untuk proses pembekalan bagi karyawan perusahaan.
 Effective learning design
Hal kedua yang harus diperhatikan dalam penerapan e-learning dalam perusahaan
adalah mengenai keefektifan dari isi e-learning tersebut, isi konten e-learning
harus efektif sehingga para karyawan perusahaan yang mengakses dapat mudah
menerima pembelajaran dengan baik dan juga sesuai dengan tujuan perusahaan.
 Technology that works
Hal ketiga yang harus diperhatikan yaitu mengenai ketepatan isi dari e-learning
yang akan disampaikan. Yang dimaksud ketepatan disini adalah e-learning harus
disajikan dengan tepat, sehingga pembelajaran dapat bekerja dengan optimal,
selain itu karyawan perusahaan juga alan mendapatkan apa yang dibutuhkan oleh
perusahaan dan karyawan juga mendapatkan pengalaman pembelajaran melalui
ketepatan isi e-learning yang disampaikan.

HAMBATAN DAN TANTANGAN E-LEARNING BAGI PERUSAHAAN


Tentunya sebagai sebuah paradigma pembelajaran, E-Learning memiliki tantangan. Baik
bersifat teknis seperti kurangnya dukungan fasilitas dan infrastruktur erta minimnya
kecakapan dan kompetensi penggunaan oleh para pegawai. Sedangkan untuk tantangan
non-teknis ialah masih adanya anggapan miring akan minimnya tingkat efektivitas
pembelajaran e-learning terlebih di beberapa daerah, belum lagi penentangan dari
kalangan masyarakat umum yang menganggap bahwa pembelajaran e-learning ialah
paradigma pemborosan dan berdaya guna rendah.
Akan tetapi e-learning tetap memiliki peluang dan penerimaan yang besar, selain asas
kemudahan dan efektivitas yang paripurna. E-learning mampu mengarahkan kultur maya
para pengguna internet yang sebelumnya hanya memiliki orientasi penggunaan internet
sebatas permainan (game) maupun jejaring sosial. Diharapkan dengan adanya e-learning
kelak para pegawai akan lebih mudah dalam mengerjakan sesuatu tanpa terhalang oleh
jarak dan waktu

PENERAPAN E-LEARNING BAGI PERUSAHAAN


Sejak tahun 1970 teknologi informasi dan komunikasi di Negara Indonesia berkembang
pesat, perkembangan tersebut berjalan secara bertahap. Semenjak terbentuknya
Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) di Indonesia, sangat membantu
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang ada di Indonesia menjadi
terarah. Pada orde baru terdapat teknologi informasi dan komunikasi yang baru yaitu
internet.
Dalam internet terdapat banyak variasi program atau layanan internet yang sangat
membantu masyarakat dalam hal sarana informasi maupun edukasi. Internet identik
dengan media sosial yang terdapat banyak variasi program di dalamnya salah satunya
yaitu konten.
Masyarakat dapat meluangkan ide atau pemikiran dan juga mengekspresikan diri melalui
konten. Dengan adanya konten dapat memberi banyak manfaat bagi masyarakat dalam
hal pendidikan, bisnis, ataupun perusahaan. Misalnya pemanfaatan konten pada
perusahaan. Saat ini perusahaan -- perusahaan sudah mulai memanfaatkan inovasi
teknologi komunikasi dan informasi yaitu konten. Salah satu inovasinya adalah konten e-
learning.
E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam peroses belajar mengajar. Sedangkan menurut michael
(2013:27), e-learning merupakan pembelajaran yang disusun dengan tujuan
menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses
pembelajaran. E-learning memanfaatkan teknologi sebagai wadahuntuk pengajaran
melalui media online. Konten ini mempunyai sifat mandiri, dikarenakan pembelajaran e-
learning akan di posting melalui media online dan akan tersimpan dalam suatu program
yang nantinya dapat diakses secara mandiri oleh seseorang yang membuka program dari
e-learning tersebut.
Indonesia telah menerapkan e-learning untuk proses pembelajaran hal tersebut
dikarenakan banyak manfaat yang terdapat dalam konten ini yaitu e-learning dapat
diakses kapan saja dan dimana saja sehingga seseorang tidak perlu mengeluarkan banyak
waktu untuk datang kesuatu tempat untuk melakukan pembelajaran.
Selain itu e-learning juga sangat berguna bagi suatu perusahaan, hal tersebut diketahui
melalui sebuah survei oleh majalah Forbes di Amerika dan Eropa yang telah mulai
menghimplementasikan sistem manajemen pelatihan berbasis e-learning yang terdapat
banyak manfaat untuk perusahaan yaitu menghemat waktu dan biaya. Perusahaan saat ini
menggunakan e-learning sebagai media training bagi karyawan-karyawannya.
Penerapan e-learning pada suatu perusahaan dinilai sangat menguntungkan dari berbagai
sisi yaitu (anywhere, anytime, anyspace), dengan konten ini perusahaan dapat
memberikan pembelajaran dimana saja, kapan saja, dan diruang manapun selama
didukung dengan keberadaan jaringan internet tentunya. Selain itu perusahaan konten ini
sangat membantu perusahaan besar yang mempunyai banyak cabang, tidak perlu
bersusah-payah mendatangi cabang perusahaan satu-persatun karena e-learning dapat
menjangkau semua cabang perusahaan guna untuk melakukan training untuk karyawan
perusahaan.
Selain itu banyak perusahaan di Indonesia yang berharap menggunakan e-learning yang
akan menguntungkan untuk perusahaan misalnya biaya pelatihan yang dikeluarkan
perusahaan dapat menjadi lebih rendah. Biaya rendah disini meliputi biaya transportasi,
dengan adanya teknologi e-learning ini perusahaan tidak perlu jauh-jauh mendatangi
lokasi pelatihan, cukup menggunakan koneksi internet, maka pelatihan sudah bisa
dilakukan.

PROSES PEMBUATAN E-LEARNING BAGI PERUSAHAAN


Pembuatan konten e-learning dalam suatu perusahaan terdapat 2 metode yaitu pembuatan
e-learning yang berupa modul dan juga pembuatan web berupa learning management
system (LSM). Learning management system merupakan layanan berupa webside yang
bisa diakses oleh user (pengguna) yang telah dibuat.
Melalui LSM dapat terlihat berupa laporan bagi siapa saja yang telah mengakses e-
learning dan juga akan memberikan peringatan bagi orang yang belum membuka e-
learning tersebut. dalam proses pembuatan e-learning dalam perusahaan terdapat
beberapa pihak yang terlibat dalam proses pelatihan atau penggunaan e-learning
diantanya yaitu user, subject matter expert, tim developer.
Masing -- masing pihak tersebut mempunyai tugas tersendiri dalam mengelola e-learning.
User berarti orang yang dapat mengakses portal e-learning yang telah dibuat. Terdapat
beberapa tingkatan user yaitu moodle, seperti admin utama, manager, pemateri, karyawan
perusahaan. Subect matter expert adalah pengampu materi yang menguasai materi yang
nantinya akan dibuat sebuah pembelajaran dalam e-leraning.
Biasanya subject matter expert dijalankan oleh pihak perusahaan yang mengetahui segala
hal dari sebuah pembelajaran yang akan disampaikana dalam e-learning tersebut, subject
matter expert biasa disebut sebagai pemateri utama dalam e-learning. Sedangkan tim
developer merupakan pihak yang menyusun materi menjadi sebuah skenario
pembelajaran, tim developer juga bertanggung jawab mengubah sebuah materi
pembelajaran tertulis menjadi lebih menarik dan lebih hidup dengan cara menambahkan
grafik, audio visual, ataupun animasi dalam isi e-learning.
Terdapat beberapa keuntungan penerapan e-learning dalam perusahaan diantaranya
adalah sebagai berikut:
 Fleksibel
Penerapan e-learning dalam perusahaan akan memberikan fleksibelitas yaitu e-
leraning akan lebih bersifat efisien dalam mengatur waktu pembelajaran. Proses
training perusahaan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa
menghabiskan banyak waktu.

 Mandiri
Penerapan e-learning dalam perusahaan bersifat mandiri. Materi pembelajaran
dapat diakses melalui komputer, laptop, smartphone dengan menggunakan
jaringan koneksi internet. Dengan begitu karyawan perusahaan dapat mengakses
pembelajaran e-learning secara mandiri, belajar dengan kemauan sendiri dan
karyawan dapat menentukan waktu yang tepat baginya untuk melakukan
pembelajaran, hal itulah yang membedakan antara penerapan pembelajaran e-
learning dengan proses belajar yang bersifat konvensional. selain itu karyawan
akan bisa lebih fokus menerima pembekalan atau pembelajaran dari perusahaan.
 Hemat Biaya Pengeluaran
Penerapan e-learning dalam perusahaan akan membantu meringankan biaya
training.
 Pembelajaran Secara Continue
Dengan menerapkan e-learning dalam perusahaan maka materi yang dibagikan
kepada karyawan dapat dipelajari atau dibaca berulang-kali dalam bentuk
data,video, audio visual dan lain sebagainya.
 Jangkauan Yang Luas
E-learning dapat menjangkau siapa saja dan seberapa jauh jaraknya dengan begitu
akan sangat menguntungkan perusahaan dalam proses training karyawan.
 Penyebaran Pembelajaran Sangat Cepat
Pembelajaran melalui media sosial e-learning bersifat cepat, sehingga karyawan
dapat mengakses materi pembelajaran dengan segera.

Beberapa Perusahaan Yang Telah Menerapkan E-learning :

Tercatat beberapa perusahaan telah menerapkan e-learning dan hasilnya cukup


memuaskan dilihat dari sisi keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan menggunakan
e-learning. Data menunjukkan beberapa perusahaan seperti Aetna bisa menghemat biaya
pengeluaran dibandingkan jika mereka menerapkan pembelajaran konvensional.

Dari hal tersebut telah banyak perusahaan yang mencoba membandingkan antara
pembelajaran melalui metode konvensional dengan penerapan e-learning. J.D fletcher
Study juga menyebutkan bahwa pembelajaran melalui metode e-learning secara besar
dapat lebih meningkatkan pemahaman dan penerapan materi yang disampaikan
dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.

Selain itu terdapat juga perusahaan perbankan yang telah menerapkan e-learning yaitu
Bank Mandiri. Perusahaan Bank Mandiri telah menerapkan proses pembelajaran melalui
e-learning yang dimana pembelajaran dapat dilakukan pada jarak jauh dan juga dapat
diakses seluruh karyawan Bank Mandiri diseluruh cabang di Indonesia.

Menurut Chief Executive Officer (CEO) Bank Mandiri keuntungan yang diperoleh dalam
menerapkan pembelajaran menggunakan e-learning adalah untuk meminimalisir biaya
yang dikeluarkan guna untuk pembelajaran atau pelatihan bagi karyawan Bank yang
jumlahnya tidak sedikit, selain itu penerapan pembelajaran e-learning bersifat sangat
cepat sehingga para karyawan dapat langsung mengakses materi pembelajaran yang telah
di kirim melalui e-learning tersebut.

Penerapan metode e-learning pada perusahaan yang telah disusun dengan baik maka akan
menghasilkan keuntungan tersendiri untuk perusahaan, hal tersebut dikarenakan metode
pembelajaran menggunakan e-learning dapat meningkatkan skill karyawan yang sangat
dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu keuntungan pembelajaran menggunakan metode
e-learning adalah perusahaan dapat memastikan bahwa dokumentasi pembelajaran yang
diberikan kepada karyawan dapat disimpan dengan sistematis dan terinci.
KESIMPULAN

E-Learning merupakan sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan
berupa website yang dapat diakses dengan jaringan internet di mana saja. E-learning merupakan
dasar dankonsekekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan
e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk
menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung, semua bisa di akses melalui e-
learning.

Definisi E-Learning adalah suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya
bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer
lain, atau proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi
pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.

Manfaat E-learning adalah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih
ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta
didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling
berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang,
lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Dengan adanya e-learning
para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir,
mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya, mengontrol
kegiatan belajar peserta didik, Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place
flexibility).

Keuntungan Menggunakan E-learning diantaranya Fleksibel, Menghemat waktu proses belajar


mengajar, Mengurangi biaya perjalanan, biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur,
peralatan, buku-buku), Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.

Fitur E-learning yaitu Konten yang relevan dengan tujuan belajar, Menggunakan metode
instruksional seperti contoh dan praktek untuk membantu belajar, Menggunakan elemen media
seperti kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar, Pembelajaran
dapat secara langsung dengan instruktur (synchronous) ataupun belajar secara individu
(asynchronous), Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar.

Elemen E-learning yaitu apa, bagaimana dan mengapa dari e-learningApa : memasukkan baik
konten, yaitu informasi, dan metode instruksional, yaitu teknik, yang membantu orang
mempelajari konten belajar, Bagaimana, didistribusikan melalui komputer dalam bentuk kalimat
dan gambar, Mengapa, ditujukan untuk membantu pelajar mencapai tujuan belajarnya atau
melakukan pekerjaannya.

Aspek Penting dalam E-learning yaitu menciptakan solusi belajar formal dan informal,
menyediakan akses ke berbagai macam sumber pembelajaran baik itu konten ataupun manusia,
mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama, membawa pembelajaran kepada
pelajar bukan pelajar ke pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M. (2018). Pengenalan E-Learning. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen.


Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana.

https://anggaradian.wordpress.com/2014/12/05/konsep-e-learning-dan-online-learning/
https://www.kompasiana.com/kiki28621/5b4dfbc05a676f57431b00c2/penerapan-konten-e-
learning-pada-perusahaan?page=all

http://makalahkomputerfitri.blogspot.com/2013/06/makalah.html

https://civitas.uns.ac.id/inungwidhyastuti18/2017/06/11/makalah-e-learning/

http://elearning.unpad.ac.id Powered by Joomla! Generated: 4 May, 2009, 01:15

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik

Anda mungkin juga menyukai