Anda di halaman 1dari 5

Sejarah e-Learning

Mohammad Rahmad Rifai NIM : 5302413001

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Negeri Semarang

Sekaran, Gunungpati 50229, Semarang

Email: rahmad.rifai3@gmail.com

ABSTRAK
Artikel ini berisi serangkaian penjelasan mengenai sejarah perkembangan e-learning
dari masa ke masa dalam kurun waktu tertentu. Metode penulisan yang diakukan
adalah studi literatur. E-Learning berawal dari sistem yang dikembangkan di
Universitas Illinois dengan menggunakan sistem PLATO (Programmed Logic for
Automatic Teaching Operations).

Kata kunci: E-Learning, sejarah e-learning

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi sangatlah pesat. Perkembangan ini meliputi beberapa aspek
dalam kehidupan. Proses pembelajaran juga mendapat pengaruh perkembangan
teknologi. Pembelajaran mulai dikaitkan dengan berbagai media pendukung.
Perkembangan ini seperti penggunaan multimedia, internet serta sumber belajar lain
yang relevan. Dengan munculnya fenomena ini maka muncullah fenomena e-learning
atau pembelajaran elektronik

PENGERTIAN E-LEARNING
Onno W. Purbo dalam Mohammad Yazdi (2012) menjelaskan bahwa istilah e atau
singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala
teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi
elektronik internet.
Rosenberg dalam Mohammad Yazdi (2012) menekankan bahwa e-learning
merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
e-Learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi
yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di mana
saja. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak
perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang
guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu
pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah
program studi atau program pendidikan.
Untuk dapat menghasilkan elearning yang menarik dan diminati, Onno W.
Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang elearning,
yaitu : sederhana, personal, dan cepat. Sistem yang sederhana akan memudahkan
peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada, dengan kemudahan
pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan sistem e-learning itu
sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu
sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem elearning-nya. Syarat personal
berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang guru yang
berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang
lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan
yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah berlamalama di depan
layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan, respon yang
cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. Dengan demikian
perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau
pengelola.
Walaupun demikian e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan.
Berbagai kritik (Bullen, 2001, Beam, 1997), antara lain. Pertama, Kurangnya interaksi
antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa
memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar. Kedua,
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial. Ketiga, Proses belajar dan
mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. Keempat, Berubahnya
peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga
dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT. Kelima, Siswa
yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. Keenam, Tidak
semua tempat tersedia fasilitas internet. Ketujuh, Kurangnya tenaga yang mengetahui
dan memiliki ketrampilan internet. Kedelapan, Kurangnya penguasaan bahasa
komputer.

PERKEMBANGAN E-LEARNING
E-Learning pertama kali dikenalkan oleh Universitas Illinois di Urbana-Champaign
dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted
instruction) dan komputer bernama PLATO. Berawal dari PLATO tersebut
perkembangan elearning semakin pesat.

PLATO running a fractional distillation simulation

A PLATO terminal in 1981 displaying RankTrek Application

Pada Tahun 1990 atau era CBT (Computer-Based Training), mulai


bermunculan e-learning yang berjalan pada perangkat komputer pribadi secara
Standalone atau berdiri sendiri tanpa jaringan. Biasanya e-learning pada zaman ini
dipasarkan dalam bentuk CD. Namun e-learning pada zaman ini hanya sebatas audio
video saja.
Pada Tahun 1994, CBT mulai diterima oleh masyarakat. Pada tahun ini pula
muncul bentuk-bentuk CBT yang lebih menarik.
Pada Tahun 1997 muncul era LMS (Learning Management System). Karena
perkembangan internet yang sangat pesat, koneksi antar masyarakat dunia adalah hal
yang mudah dilakukan. Karena perkembangan itu, muncullah LMS. LMS yang
berkembang pada kurun waktu ini antara lain AICC (Airline Industry CBT
Commettee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
Pada tahun 1999, perkembangan e-learning berbasis web sangatlah cepat.
Perkembangan ini meliputi pembelajaran, bahkan fitur-fitur administrasi belajar
mengajarnya. LMS pada kurun waktu ini pula sudah mulai terintegrasi dengan media
lain seperti situs-situs pendukung, situs berita, serta situs-situs terkait materi yang
berhubungan. Konten pun ikut berkembang, seperti digabungkannya berbagai
multimedia pendukung antara lain video streaming. Selain konten, interface pun ikut
berkembang sehingga pengguna menjadi lebih nyaman dalam menggunakan LMS.
Pada tahun 2000-an, e-learning mulai banyak digunakan di dalam dunia bisnis.
E-learning ini digunakan untuk melatih karyawan-karyawan suatu perusahaan.
Elearning 2.0, merupakan cara pandang elearning baru yang muncul karena
perkembangan teknologi Web 2.0. Pada E-Learning 2.0 biasanya berbasis pada paket
pelajaran yang harus diikuti oleh peserta. Biasanya peran siswa membaca materi, serta
mengerjakan tugas-tugas yang telah tersedia yang kemudian dievaluasi oleh guru.
Elearning 2.0 juga terintegrasi dengan berbagai layanan socialmedia. Karena berbagai
fitur tersebut, elearning semakin mirip dengan kehidupan kelas yang sebenarnya.

PERKEMBANGAN E-LEARNING DI INDONESIA


Dewasa ini, banyak sekali penelitian yang dilakukan oleh peneliti Indonesia yang
berkaitan dengan e-learning. Keadaan ini menjelaskan bahwa Indonesia mulai melek
dalam pemanfaatan media dalam penunjang pembelajaran.
Seperti yang dilakukan oleh Asep Sufyan Tsauri, Eddy Prasetyo Nugroho,
Yudi Wibisono yaitu Pengembangan Model Sistem Elearning Komunitas Dengan
Pendekatan Personal Learning Environments (Ples).
Selain itu Hasbullah dalam penelitiannya melakukan Perancangan Dan
Implementasi Model Pembelajaran E-Learning Untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Di Jpte Fptk Upi.

Selain penelitian diatas perkembangan e-Learning di Indonesia adalah sebagai


berikut. E-learning di Indonesia berkembang sejalan dengan perkembangan
infrastruktur ICT yang ada. Beberapa programnya adalah sebagai berikut (Purnomo,
2009) :

a. Pada tahun 1999-2000 merupakan perkembangan jaringan internet.

b. Pada tahun 2000-2001 merupakan perkembangan Jaringan Informasi


Sekolah.

c. Pada tahun 2002-2003 merupakan Wide Area Network kota (WAN kota).
d. Pada tahun 2004-2005 merupakan tahun dimana mulai terdapat
Information and Communication Technology Center (ICT Center).

e. Pada tahun 2006-2007 merupakan tahun berkembangnya Indonesia Higher


Education Network.

f. Pada tahun 2008-sekarang merupakan tahun berkembangnya Jejaring


Pendidikan Nasional.

g. Pada tahun 2009-sekarang merupakan tahun berkembangnya Southeast


Asian Education Network (SEA EduNet).

KESIMPULAN

1. E-Learning merupakan salah satu upaya dalam pemanfaatan media serta


internet dalam menunjang pembelajaran
2. Perkembangan e-learning diawali dari komputer plato

DAFTAR PUSTAKA

Artikel non-personal, 15 Maret 2016., E-learning, English Wikipedia,


https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik, diakses 15 Maret 2016.

Hasbullah, Perancangan Dan Implementasi Model Pembelajaran E-Learning Untuk


Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di Jpte Fptk Upi.15 Maret 2016

Tsauri, Asep Sufyan, Eddy Prasetyo Nugroho, Yudi Wibisono, 2009, Pengembangan
Model Sistem Elearning Komunitas Dengan Pendekatan Personal Learning
Environments (Ples). Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi
(Ptik). 15 Maret 2016.

Yazdi, Mohammad, 2012, E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Interaktif


Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal Ilmiah Foristek . 15 Maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai