Email: rahmad.rifai3@gmail.com
ABSTRAK
Artikel ini berisi serangkaian penjelasan mengenai sejarah perkembangan e-learning
dari masa ke masa dalam kurun waktu tertentu. Metode penulisan yang diakukan
adalah studi literatur. E-Learning berawal dari sistem yang dikembangkan di
Universitas Illinois dengan menggunakan sistem PLATO (Programmed Logic for
Automatic Teaching Operations).
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi sangatlah pesat. Perkembangan ini meliputi beberapa aspek
dalam kehidupan. Proses pembelajaran juga mendapat pengaruh perkembangan
teknologi. Pembelajaran mulai dikaitkan dengan berbagai media pendukung.
Perkembangan ini seperti penggunaan multimedia, internet serta sumber belajar lain
yang relevan. Dengan munculnya fenomena ini maka muncullah fenomena e-learning
atau pembelajaran elektronik
PENGERTIAN E-LEARNING
Onno W. Purbo dalam Mohammad Yazdi (2012) menjelaskan bahwa istilah e atau
singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala
teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi
elektronik internet.
Rosenberg dalam Mohammad Yazdi (2012) menekankan bahwa e-learning
merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
e-Learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi
yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di mana
saja. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak
perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang
guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu
pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah
program studi atau program pendidikan.
Untuk dapat menghasilkan elearning yang menarik dan diminati, Onno W.
Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang elearning,
yaitu : sederhana, personal, dan cepat. Sistem yang sederhana akan memudahkan
peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada, dengan kemudahan
pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan sistem e-learning itu
sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu
sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem elearning-nya. Syarat personal
berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang guru yang
berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang
lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan
yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah berlamalama di depan
layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan, respon yang
cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. Dengan demikian
perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau
pengelola.
Walaupun demikian e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan.
Berbagai kritik (Bullen, 2001, Beam, 1997), antara lain. Pertama, Kurangnya interaksi
antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa
memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar. Kedua,
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial. Ketiga, Proses belajar dan
mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. Keempat, Berubahnya
peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga
dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT. Kelima, Siswa
yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. Keenam, Tidak
semua tempat tersedia fasilitas internet. Ketujuh, Kurangnya tenaga yang mengetahui
dan memiliki ketrampilan internet. Kedelapan, Kurangnya penguasaan bahasa
komputer.
PERKEMBANGAN E-LEARNING
E-Learning pertama kali dikenalkan oleh Universitas Illinois di Urbana-Champaign
dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted
instruction) dan komputer bernama PLATO. Berawal dari PLATO tersebut
perkembangan elearning semakin pesat.
c. Pada tahun 2002-2003 merupakan Wide Area Network kota (WAN kota).
d. Pada tahun 2004-2005 merupakan tahun dimana mulai terdapat
Information and Communication Technology Center (ICT Center).
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Tsauri, Asep Sufyan, Eddy Prasetyo Nugroho, Yudi Wibisono, 2009, Pengembangan
Model Sistem Elearning Komunitas Dengan Pendekatan Personal Learning
Environments (Ples). Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi
(Ptik). 15 Maret 2016.