TERBATAS
& FOUR TIER
AYU LESTARI
APRILIA HERMAN LUAWO
LISMAWATI
ASSESMEN
MENGAPA MENILAI?
MENILAI APA?
Apa tujuannya?
Apa target pembelajarannya?
Siapa yang akan
menggunakan hasilnya?
BAGAIMANA MENILAI?
Metode apa?
Bagaimana Sampel ?
Stiggns, 2004
Kapan Menggunakan Respon
Terbatas
Kondisi Kontekstual Lainnya
Siswa dapat memahami simbol-simbol Kimia dengan cukup baik untuk
memahami apa yang diminta oleh setiap item tes.
Konten yang akan dinilai luas, membutuhkan cakupan luas.
Penilaian dilakukan dari sejumlah besar siswa.
Mengembangkan Tes Respon
Terbatas
Ada 5 tahap pengembangan respon terbatas:
Bagaimana Menilai ?
Jawabannya di sini adalah, "dengan menggunakan tes respons terbatas," jadi kita harus memastikan bahwa
kita telah mengidentifikasi hanya pengetahuan dan penalaran target pembelajaran sebagai subjek dari tes ini
Tes respons terbatas
• Item pilihan ganda
• Benar / salah
• Mencocokkan Item
• Mengisi item dengan Jawaban singkat
Seberapa penting ?
– Tes tipe ini, dalam pemeriksaannya dapat dilakukan dengan objektif, sebab subjektivitas
dari pemeriksa dapat dihilangkan dengan melakukan pemeriksaan silang dan kunci
jawaban yang telah di siapkan untuk masing-masing butir.
– Tes ini lebih terstruktur dengan pola-pola yang lebih mengikat menurut tipe yang
digunakan. Pada setiap butir soal telah disediakan jawaban dan peserta ujian hanya
memilih atau mempertimbangkan jawaban yang telah ada dengan tepat.
– Peserta didik tidak didesain untuk mengorganisasikan jawabannya secara bebas seperti
dalam tes esai; tetapi harus mengjerjakan sejumlah soal yang cukup banyak dalam waktu
memadai.
– Soal-soal yang disusun, ditata sedemikian rupa sehingga mewakili materi dan tujuan yang
ingin diujikan
– Prosedur penskoran ditentukan setelah tes itu selesai disusun, bukan setelah siap
diujikan. Ini berarti, aturan-aturan tersebut sudah ada sebelum tes dimulai.
– Reliabilitas tes objektif di pengaruhi oleh panjang pendeknya tes yang di disusun makin
pendek tes, makin tidak objektif, tetapi kalau terlalu panjang menyebabkan kelelahan dan
kebosanan peserta didik, yang pada gilirannya akan memengaruhi stabilitas dan
konsistensi tes tersebut
Tes objektif terdiri dari beberapa jenis,
antara lain:
Analisis
Betul salah
Hubungan
Pilihan
Melengkapi
Ganda
Pilihan Menjodohk
Jamak an
Bentuk
kecuali
Betul-salah (True-False)
Tes tipe ini, kadang-kadang disebut juga dengan Alternatif-Response Item, dapat digunakan untuk menguji keampuan
mengidentifikasi kebenarannya pernyataan suatu fakta, definisi istilah, maupun pernyataan prinsip. Pada umumnya
ditujukan untuk mengukur kemampuan belajar tingkat rendah, terutama yang berhubungan dengan pengenalan atau
mengingat fakta/pengetahuan, kemampuan membedakan fakta dari pendapat, atau untuk mengenal relasi sebab-akibat
Contoh :
B- S: Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar. Unsur-
unsur yang segolongan, jari-jari atomnya makin ke bawah makin
besar sebab jumlah kulit yang dimiliki atom makin banyak, sehingga kulit
terluar makin dekat dari inti atom.
– Kunci : S
Pilihan ganda
Tes bentuk ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama disebut dengan stem, yaitu: pertanyaan atau
pernyataan yang menampilkan masalah tertentu. Pertanyaan dapat berupa pertanyaan yang lengkap; atau
dapat pula berupa pertanyaan/pernyataan yang belum selesai.Bagian kedua disebut dengan option, yaitu
kemungkinan jawaban yang disediakan
– Contoh :
Pencemaran lingkungan dapat disebabkan oleh asam oksida.Asam oksida
dapat bereaksi dengan air dan menghasilkan larutan yang bersifat asam.
Salah satu contoh asam oksida adalah.....
a) O2
b) CO2
c) HCl
d) CaO
e) H3PO4
Jawaban :e. H3PO4 (Asam Posfat)
Menjodohkan
Bentuk soal sering kali lebih efisien apabila digunakan untuk mengetahui tentang fakta, seperti tanggal kejadian,
hubungan pengarang dengan buku-buku, hubungan simbol kimia dengan campuran kimia, hubungan tahun kejadian
dengan tempat kejadian, dan sebagainya. Tes tipe ini terdiri dari dua bagian, yaitu pokok persoalan dan kemungkinan
jawaban. Biasanya kedua bagian itu ditempatkan sejajar, pokok persoalan disebelah kanan dan bagian bawah
jawaban disebelah kiri.Dengan demikian orang yang dites dapat melihat kedua bagian itu sekaligus
– Contoh:
Pertanyaan Jawaban
1. Ikatan ion bisa terbentuk melalui…. (A) Terbentuk melalui gaya tarik molekul
2. Ikatan kovalen bisa terbentuk melalui…. (B) Terbentuk melaluipenggunaan bersama pasangan elektron dengan satu garis
3. Ikatan kovalen tunggal bisa terbentuk melalui… ikatan (sepasang elektron ikatan)
4. Ikatan kovalen koordinasi bisa terbentuk melalui…. (C) Terbentuk dari penggunaanbersama pasangan elektron oleh dua atom non logam.
5. Ikatan logam bisa terbentuk melalui…. (D) Terbentuk dengan pemakaian bersama pasangan electron yang berasal dari salah
satu atom yang memiliki pasangan electron bebas (PEB), sedangkan atom lain
hanya menyediakan orbital kosong.
(E) Terbentuk melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan dua garis
ikatan yang dibentuk oleh 2 pasang elektron ikatan (PEI)
(F) Terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron valensi antar atom logam
sesamanya tanpa membentuk molekul
(G) Terbentuk melalui serah terima elektron
Bentuk Kecuali
Bentuk lain yang dapat kita pakai untuk mengurangi faktor terka yaitu membuat
salah satu pilihan jawaban menjadi “bukan salah satu di atas”, atau merubah butir
soal menjadi bentuk kecuali
Contoh :
Unsur-unsur dibawah ini berada dalam satu golongan dalam sistem
periodik, kecuali ….
a) Nitrogen
b) Fosfor
c) Arsen
d) Bismut
e) Belerang
Jawaban : e. Belerang
Pilihan berganda
Pada prinsip bentuk ini sama dengan pilihan jamak dengan lima pilihan. Perbedaannya yaitu
jawaban yang benar dapat berjumlah satu, dua, tiga atau empat
Melengkapi
(A) Pernyataan benar, alasan benar, keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
(B) Pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan
sebab akibat
(C) Pernyataan benar, alasan salah
(D) Pernyataan salah, alasan benar
(E) Pernyataan dan alasan, keduanya salah
Jurnal-Jurnal yang berkaitan
dengan Assesmen Terbatas
TES DIAGNOSTIK
Tes diagnostik sengaja dirancang untuk mengetahui kesulitan belajar siswa, termasuk
miskonsepsi yang dialami siswa. Hasil tes diagnostik dapat digunakan sebagai acuan
penyelenggaraan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa.
Beberapa bentuk tes diagnostik pilihan ganda di antaranya: tes diagnostik pilihan ganda
one-tier (satu tingkat), two-tier (dua tingkat), three-tier (tiga tingkat), dan four-tier (empat
tingkat)
Four-tier diagnostic test (tes diagnostik empat tingkat) merupakan pengembangan dari tes
diagnostik pilihan ganda tiga tingkat. Pengembangan tersebut terdapat pada
ditambahkannya tingkat keyakinan siswa dalam memilih jawaban maupun alasan.
Menindaklanjuti Tes
Diagnostik
a. Kegiatan tindak lanjut dilakukan betul-betul berdasarkan hasil analisis tes diagnostik secara cermat.
Tindak lanjut tidak selalu berupa kegiatan remedial di kelas, tetapi dapat juga berupa tugas rumah,
observasi lingkungan, kegiatan tutor sebaya, dan lain-lain sesuai dengan kesulitan yang dihadapi
siswa. Tindak lanjut dapat dilakukan secara individu atau kelompok.
b. Mengatasi permasalahan yang disebabkan oleh miskonsepsi membutuhkan kesabaran, keuletan, dan
kecerdasan guru.
c. Tindak lanjut diberikan secara bertahap dan berkelanjutan.
d. Perlu dirancang program sekolah yang mendukung dan memberikan kemudahan bagi guru untuk
mengadministrasikan, melaporkan, dan menindaklanjuti hasil tes diagnostik, misalnya menyediakan
sarana, pemberian insentif, mengirim guru ke lokakarya, workshop, memebri kesempatan untuk
melaksanakan penelitian yang menyangkut tes diagnostik.
Melalui tes diagnostik pilihan ganda empat tingkat guru dapat:
1. membedakan tingkat keyakinan jawaban dan tingkat keyakinan alasan yang dipilih
siswa sehingga dapat menggali lebih dalam tentang kekuatan pemahaman siswa,
2. mendiagnosis miskonsepsi yang dialami siswa lebih dalam,
3. menentukan bagian-bagian materi yang memerlukan penekanan lebih, dan
4. merencanakan pembelajaran yang lebih baik untuk membantu mengurangi
miskonsepsi siswa.
Tabel 2. Keputusan Jawaban
Menggunakan Four-Tier
Contoh soal
Perhatikan pernyataan berikut !
1) Asam terionisasi menghasilkan ion H+
2) Basa memberikan donor electron bebas
3) Ion OH- dalam pelarut air merupakan ciri basa
4) Asam merupakan zat yang dapat mendonorkan proton berupa ion hydrogen
Pernyataan yang tepat sesuai dengan teori asam basa menurut Arrhenius adalah…..
a. 1
b. 4
c. 1 dan 3
d. 2 dan 4
e. 1, 2, 3, 4