Anda di halaman 1dari 38

ASSESMEN RESPON

TERBATAS
& FOUR TIER

AYU LESTARI
APRILIA HERMAN LUAWO
LISMAWATI
ASSESMEN

– Menurut Peraturan Mentri Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2007


tentang standar penilaian pendidikan,
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik

Sementara itu Popham (1995) memberikan definisi asesmen sebagai suatu


upaya formal untuk menetapkan status siswa terkait dengan
sejumlah variabel minat (variables of interest) dalam pendidikan
ASESMEN RESPON TERBATAS
(Selected Response Assessment)

– Assesment respon terbatas umumnya lebih


dikenal dengan istilah “penilain objektif atau
tes objektif
– Asesmen respon terbatas dapat mencakup
satu atau lebih dari empat jenis item yang
berbeda: pilihan ganda, benar / salah,
mencocokkan dan mengisi jawaban singkat
Gambar 5.1 Kunci Penilaian Kualitas Kelas

Penilaian yang Akurat

MENGAPA MENILAI?
MENILAI APA?
Apa tujuannya?
Apa target pembelajarannya?
Siapa yang akan
menggunakan hasilnya?

BAGAIMANA MENILAI?
Metode apa?
Bagaimana Sampel ?

Siswa adalah pengguna Pastikan siswa memahami


BAGAIMANA target
BERKOMUNIKASI ?
Bagaimana mengelola
informasi?
Bagaimana laporannya?

Siswa berpartisipasi dalam


proses penilaian
melacak kemajuan siswa dan
berkomunikasi
Digunakan secara efektif
Kapan Menggunakan Respon
Terbatas
– 'Kondisi pertama untuk Metode Penilaian

menggunakan respon terbatas Target untuk


Dinilai
adalah jenis target pembelajaran Respon Terbatas
Respon Tertulis
yang Diperpanjang
Penilaian
kinerja
Komunikasi
pribadi
yang akan dinilai, Pencocokan
Penguasaan
Metode Target. Format respon Pengetahuan
terbatas sangat ideal untuk menilai Kecakapan
Berpikir
target pembelajaran tingkat
Keterampilan
pengetahuan dan beberapa pola kinerja
penalaran, seperti yang Kemampuan
ditunjukkan pada tabel di samping. Untuk
Menciptakan
Produk

Stiggns, 2004
Kapan Menggunakan Respon
Terbatas
Kondisi Kontekstual Lainnya
 Siswa dapat memahami simbol-simbol Kimia dengan cukup baik untuk
memahami apa yang diminta oleh setiap item tes.
 Konten yang akan dinilai luas, membutuhkan cakupan luas.
 Penilaian dilakukan dari sejumlah besar siswa.
Mengembangkan Tes Respon
Terbatas
Ada 5 tahap pengembangan respon terbatas:

Rencanakan Mengembangkan Merevisi


Kritik penilaian Berikan penilaian
penilaian penilaian penilaian
Mengapa Menilai
Pertanyaan pertama ini menetapkan tujuan untuk penilaian. Itu mengharuskan kita menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut: Bagaimana kita ingin menggunakan informasi itu? Siapa yang akan menggunakannya?
Keputusan apa yang akan dibuat?

Penilaian untuk pembelajaran


– Diagnostik / perencanaan informasi untuk guru
– Diagnostik / perencanaan informasi untuk siswa
– Evaluasi diri siswa
Penilaian pembelajaran
– Laporan Nilai rapor
– Keputusan akuntabilitas lainnya
Menilai apa?
Pertanyaan ini mengharuskan guru membuat daftar target pembelajaran khusus yang akan diukur
oleh tes.

Bagaimana Menilai ?
Jawabannya di sini adalah, "dengan menggunakan tes respons terbatas," jadi kita harus memastikan bahwa
kita telah mengidentifikasi hanya pengetahuan dan penalaran target pembelajaran sebagai subjek dari tes ini
Tes respons terbatas
• Item pilihan ganda
• Benar / salah
• Mencocokkan Item
• Mengisi item dengan Jawaban singkat
Seberapa penting ?

Pertanyaan ini mengharuskan guru menetapkan kepentingan relatif untuk


setiap target pembelajaran. Salah satu cara sederhana untuk melakukannya
dengan pertanyaan respons terbatas adalah untuk memutuskan berapa
banyak poin yang akan dinilai dan kemudian membagi poin sesuai dengan
kepentingan relatif dari setiap target pembelajaran
Tes objektif
Secara umum, karakteristiktes tes objektif sebagai berikut :

– Tes tipe ini, dalam pemeriksaannya dapat dilakukan dengan objektif, sebab subjektivitas
dari pemeriksa dapat dihilangkan dengan melakukan pemeriksaan silang dan kunci
jawaban yang telah di siapkan untuk masing-masing butir.
– Tes ini lebih terstruktur dengan pola-pola yang lebih mengikat menurut tipe yang
digunakan. Pada setiap butir soal telah disediakan jawaban dan peserta ujian hanya
memilih atau mempertimbangkan jawaban yang telah ada dengan tepat.
– Peserta didik tidak didesain untuk mengorganisasikan jawabannya secara bebas seperti
dalam tes esai; tetapi harus mengjerjakan sejumlah soal yang cukup banyak dalam waktu
memadai.
– Soal-soal yang disusun, ditata sedemikian rupa sehingga mewakili materi dan tujuan yang
ingin diujikan
– Prosedur penskoran ditentukan setelah tes itu selesai disusun, bukan setelah siap
diujikan. Ini berarti, aturan-aturan tersebut sudah ada sebelum tes dimulai.
– Reliabilitas tes objektif di pengaruhi oleh panjang pendeknya tes yang di disusun makin
pendek tes, makin tidak objektif, tetapi kalau terlalu panjang menyebabkan kelelahan dan
kebosanan peserta didik, yang pada gilirannya akan memengaruhi stabilitas dan
konsistensi tes tersebut
Tes objektif terdiri dari beberapa jenis,
antara lain:
Analisis
Betul salah
Hubungan

Pilihan
Melengkapi
Ganda

Pilihan Menjodohk
Jamak an

Bentuk
kecuali
Betul-salah (True-False)
Tes tipe ini, kadang-kadang disebut juga dengan Alternatif-Response Item, dapat digunakan untuk menguji keampuan
mengidentifikasi kebenarannya pernyataan suatu fakta, definisi istilah, maupun pernyataan prinsip. Pada umumnya
ditujukan untuk mengukur kemampuan belajar tingkat rendah, terutama yang berhubungan dengan pengenalan atau
mengingat fakta/pengetahuan, kemampuan membedakan fakta dari pendapat, atau untuk mengenal relasi sebab-akibat

Contoh :
B- S: Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar. Unsur-
unsur yang segolongan, jari-jari atomnya makin ke bawah makin
besar sebab jumlah kulit yang dimiliki atom makin banyak, sehingga kulit
terluar makin dekat dari inti atom.
– Kunci : S
Pilihan ganda
Tes bentuk ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama disebut dengan stem, yaitu: pertanyaan atau
pernyataan yang menampilkan masalah tertentu. Pertanyaan dapat berupa pertanyaan yang lengkap; atau
dapat pula berupa pertanyaan/pernyataan yang belum selesai.Bagian kedua disebut dengan option, yaitu
kemungkinan jawaban yang disediakan

– Contoh :
Pencemaran lingkungan dapat disebabkan oleh asam oksida.Asam oksida
dapat bereaksi dengan air dan menghasilkan larutan yang bersifat asam.
Salah satu contoh asam oksida adalah.....
a) O2
b) CO2
c) HCl
d) CaO
e) H3PO4
Jawaban :e. H3PO4 (Asam Posfat)
Menjodohkan
Bentuk soal sering kali lebih efisien apabila digunakan untuk mengetahui tentang fakta, seperti tanggal kejadian,
hubungan pengarang dengan buku-buku, hubungan simbol kimia dengan campuran kimia, hubungan tahun kejadian
dengan tempat kejadian, dan sebagainya. Tes tipe ini terdiri dari dua bagian, yaitu pokok persoalan dan kemungkinan
jawaban. Biasanya kedua bagian itu ditempatkan sejajar, pokok persoalan disebelah kanan dan bagian bawah
jawaban disebelah kiri.Dengan demikian orang yang dites dapat melihat kedua bagian itu sekaligus

– Contoh:

Pertanyaan Jawaban
1. Ikatan ion bisa terbentuk melalui…. (A) Terbentuk melalui gaya tarik molekul
2. Ikatan kovalen bisa terbentuk melalui…. (B) Terbentuk melaluipenggunaan bersama pasangan elektron dengan satu garis
3. Ikatan kovalen tunggal bisa terbentuk melalui… ikatan (sepasang elektron ikatan)
4. Ikatan kovalen koordinasi bisa terbentuk melalui…. (C) Terbentuk dari penggunaanbersama pasangan elektron oleh dua atom non logam.
5. Ikatan logam bisa terbentuk melalui…. (D) Terbentuk dengan pemakaian bersama pasangan electron yang berasal dari salah
satu atom yang memiliki pasangan electron bebas (PEB), sedangkan atom lain
hanya menyediakan orbital kosong.
(E) Terbentuk melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan dua garis
ikatan yang dibentuk oleh 2 pasang elektron ikatan (PEI)
(F) Terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron valensi antar atom logam
sesamanya tanpa membentuk molekul
(G) Terbentuk melalui serah terima elektron
Bentuk Kecuali
Bentuk lain yang dapat kita pakai untuk mengurangi faktor terka yaitu membuat
salah satu pilihan jawaban menjadi “bukan salah satu di atas”, atau merubah butir
soal menjadi bentuk kecuali

Contoh :
Unsur-unsur dibawah ini berada dalam satu golongan dalam sistem
periodik, kecuali ….
a) Nitrogen
b) Fosfor
c) Arsen
d) Bismut
e) Belerang
Jawaban : e. Belerang
Pilihan berganda
Pada prinsip bentuk ini sama dengan pilihan jamak dengan lima pilihan. Perbedaannya yaitu
jawaban yang benar dapat berjumlah satu, dua, tiga atau empat
Melengkapi

Butir soal bentuk melengkapi ini dapat diklasifikasikan menjadi:


– Jawaban pendek
– Isian
Kedua jenis ini hanya berbeda bentuk persoalan yang di sajikan, jika persoalan disajikan dalam
bentuk pertanyaan, maka tes itu dapat dikategorikan sebagai jawaban pendek, dan apabila
disajikan dalam bentuk pertanyaan yang belum selesai, maka ia adalah melengkapi isian.
Butir-butir soal bentuk melengkapi ini dapat digunakan untuk mengukur pembendaharaan
kata-kata, nama –nama tanggal dan tahun serta kemampuan memecahkan masalah atau
persoalan yang berhubungan dengan angka.
Analisis hubungan sebab
akibat
– Sesuai dengan namanya, tes bentuk ini ingin melihat kemampuan analisis
seseorang yang menjadi peserta ujian. Kemampuan itu dilihat dari benar
tidaknya hubungan antara pernyataan dengan unsur sebab akibat yang
meyertainya. Bentuk ini akan, membimbing seseorang untuk berpikir lebih
kritis, tajam, dan terarah. Dengan kata lain, untuk dapat menjawab soal ini
dengan benar diperlukan suatu pola berpikir sistematis dan logis.
– Tes ini dapat disusun dalam suatu rangkaian pernyataan yang langsung
diikuti oleh alasan atau sebabnya, tetapi untuk memudahkan dapat pula
disusun dalam bentuk terpisah. Kalau pada soal pilihan jamak, waktu yang
dipakai untuk menjawab tiap sistem (dengan empat option) yaitu sekitar satu
menit; maka untuk menjawab soal analisis hubungan ini di perlukan waktu
yang lebih lama
Contoh:
Asam pentanoat merupakan isomer gugus fungsi dari etil propanoat.
SEBAB
“Asam pentanoat dan etil propanoat termasuk kelompok asam karboksilat”

(A) Pernyataan benar, alasan benar, keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat
(B) Pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan
sebab akibat
(C) Pernyataan benar, alasan salah
(D) Pernyataan salah, alasan benar
(E) Pernyataan dan alasan, keduanya salah
Jurnal-Jurnal yang berkaitan
dengan Assesmen Terbatas
TES DIAGNOSTIK

Seperti halnya kerja seorang dokter, sebelum


menentukan obat apa yang akan diberikan
kepada si pasien, dokter melakukan pemeriksaan
secara teliti dahulu. Misalnya, memeriksa denyut
nadi, suara napas, reaksi lutut, urine, darah, dan
sebagainya. Mengadakan pemeriksaan ini disebut
mengadakan diagnosis. Sedangkan mengadakan
pengobatan disebut mengadakan terapi.
Demikian juga seorang guru terhadap siswa.
Sebelum dapat memberikan bantuan dengan
tepat, guru harus mengadakan tes yang
maksudnya untuk mendiagnosis. Tes ini disebut
tes diagnostic. Jika disejajarkan antara pekerjaan
dokter dan guru, maka akan terlihat sebagai Gambar 3. Analogi Dokter dan Guru
berikut:
1. Rupp, dkk (2010) menyatakan diagnostik berarti usaha untuk mengetahui secarata
tepat (to know precisely), untuk memutuskan (to decide), dan untuk sependapat (to
egree upon).
2. Rejaswari (2004) menyatakan tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk
mendiagnosa kelemahan dan kekuatan siswa pada pelajaran tertentu.
3. Zhongbao Zhao (2013) menyatakan tes diagnostik utamanya adalah untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan siswa dan memberi masukan kepada guru dan siswa untuk
membuat keputusan terkait dengan perbaikan proses mengajar dan proses belajar.
Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tes diagnostik
adalah tes yang dapat digunakan untuk mengetahui secara tepat dan memastikan
kelemahan dan kekuatan siswa pada pelajaran tertentu. Bagi guru tes diagnostik
merupakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbarui proses
pembelajaran, sedangkan bagi siswa dapat digunakan untuk memperbaiki proses
belajar.
1. Tes diagnostic ke-1 dilakukan terhadap calon siswa sebagai input,
untuk mengetahui apakah calon siswa sudah menguasai
pengetahuan yang merupakan dasar untuk menerima pengetahuan
di sekolah.
2. Tes diagnostic ke-2 dilakukan terhadap calon siswa yang akan mulai
mengikuti program.
3. Tes diagnostic ke-3 dilakukan terhadap siswa yang sedang belajar.
4. Tes diagnostic ke-4 diadakan pada waktu siswa akan mengakhiri
pelajaran.
Fungsi dan karakteristik tes
diagnostic
Karakteristik tes diagnostik adalah
sebagai berikut:
Fungsi utama tes diagnostic,
• Untuk mendeteksi kesulitan belajar
yaitu: siswa,
• Dikembangkan berdasarkan analisis
• Mengidentifikasi masalah atau terhadap sumber-sumber kesalahan
kesulitan yang dialami siswa atau kesulitan yang mungkin
• Merencanakan tindak lanjut menjadi penyebab munculnya
berupa upaya-upaya masalah siswa
pemecahan sesuai dengan • Menggunakan soal-soal bentuk
supply response (bentuk uraian atau
masalah atau kesulitan yang
jawaban singkat).
telah teridentifikasi • Disertai rancangan tindak lanjut,
sesuai dengan kesulitan yang
teridentifikasi
Posisi Tes Diagnostik
Pengembangan Tes
Diagnostik
Depdiknas (2003) menetapkan garis besar langkah pengembangan tes
diagnostik adalah sebagai berikut

a. Mengidentifikasi kompetensi dasar yang belum tercapai


ketuntasannya
b. Menentukan kemungkinan sumber masalah/kesulitan
c. Menentukan bentuk dan jumlah soal yang sesuai
d. Menyusun Kisi-kisi soal
e. menulis soal
f. Mereviu soal
g. Menyusun kriteria penilaian
Pelaksanaan Tes Diagnostik

Tujuan pemberian tes diagnostik adalah untuk mengetahui permasalahan-permasalahan


yang dialami siswa. Oleh sebab itu, tes diagnostik dapat dilaksanakan sebelum, pada
saat, dan setelah pembelajaran. Tes diagnostik yang dilakukan sebelum pembelajaran
dimasudkan untuk mengetahui pengetahuan prasyarat untuk mempelajari materi
tertentu. Tes yang diberikan pada saat pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui
bagian mana dari kegiatan pembelajaran yang menimbulkan masalah bagi siswa. Guru
juga dapat mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya masalah. Hasil identifikasi ini
digunakan sebagai dasar untuk memberikan bantuan yang diperlukan oleh siswa. Tes
diagnostik dilaksanakan setelah pembelajaran, tetapi sebelum tes sumatif diadakan,
dimaksudkan untuk memberikan perlakuan atau remedial seandainya ditemukan
permasalahan.
Penskoran dan Penafsiran
Tes Diagnostik
a. Selain memberikan hasil kuantitatif, skor tinggi bila respons lengkap dan skor rendah bila
responsnya paling minim, kegiatan penskoran juga harus mampu merekam jenis kesalahan siswa
b. Untuk memudahkan identifikasi dan analisis terhadap berbagai jenis kesalahan yang terjadi,
setiap jenis kesalahan diberi kode.
c. Bila tes diagnostik terhadap suatu indikator dibangun oleh sejumlah butir soal perlu ditentukan
batas pencapaian untuk menentukan bahwa seorang dinyatakan bermasalah.
d. Penskoran terhadap butir soal pemecahan masalah, hendaknya mampu merekam setiap
kemampuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut
e. Tes diagnostik menggunakan penilaian acuan kriteria (criterion reference), karena hasil yang
dicapai oleh siswa tidak digunakan untuk membandingkan siswa tersebut dengan kelompoknya
melainkan terhadap kriteia tertentu.
Tes Diagnostik Four Tier

Tes diagnostik sengaja dirancang untuk mengetahui kesulitan belajar siswa, termasuk
miskonsepsi yang dialami siswa. Hasil tes diagnostik dapat digunakan sebagai acuan
penyelenggaraan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa.

Beberapa bentuk tes diagnostik pilihan ganda di antaranya: tes diagnostik pilihan ganda
one-tier (satu tingkat), two-tier (dua tingkat), three-tier (tiga tingkat), dan four-tier (empat
tingkat)

Four-tier diagnostic test (tes diagnostik empat tingkat) merupakan pengembangan dari tes
diagnostik pilihan ganda tiga tingkat. Pengembangan tersebut terdapat pada
ditambahkannya tingkat keyakinan siswa dalam memilih jawaban maupun alasan.
Menindaklanjuti Tes
Diagnostik
a. Kegiatan tindak lanjut dilakukan betul-betul berdasarkan hasil analisis tes diagnostik secara cermat.
Tindak lanjut tidak selalu berupa kegiatan remedial di kelas, tetapi dapat juga berupa tugas rumah,
observasi lingkungan, kegiatan tutor sebaya, dan lain-lain sesuai dengan kesulitan yang dihadapi
siswa. Tindak lanjut dapat dilakukan secara individu atau kelompok.
b. Mengatasi permasalahan yang disebabkan oleh miskonsepsi membutuhkan kesabaran, keuletan, dan
kecerdasan guru.
c. Tindak lanjut diberikan secara bertahap dan berkelanjutan.
d. Perlu dirancang program sekolah yang mendukung dan memberikan kemudahan bagi guru untuk
mengadministrasikan, melaporkan, dan menindaklanjuti hasil tes diagnostik, misalnya menyediakan
sarana, pemberian insentif, mengirim guru ke lokakarya, workshop, memebri kesempatan untuk
melaksanakan penelitian yang menyangkut tes diagnostik.
Melalui tes diagnostik pilihan ganda empat tingkat guru dapat:
1. membedakan tingkat keyakinan jawaban dan tingkat keyakinan alasan yang dipilih
siswa sehingga dapat menggali lebih dalam tentang kekuatan pemahaman siswa,
2. mendiagnosis miskonsepsi yang dialami siswa lebih dalam,
3. menentukan bagian-bagian materi yang memerlukan penekanan lebih, dan
4. merencanakan pembelajaran yang lebih baik untuk membantu mengurangi
miskonsepsi siswa.
Tabel 2. Keputusan Jawaban
Menggunakan Four-Tier
Contoh soal
Perhatikan pernyataan berikut !
1) Asam terionisasi menghasilkan ion H+
2) Basa memberikan donor electron bebas
3) Ion OH- dalam pelarut air merupakan ciri basa
4) Asam merupakan zat yang dapat mendonorkan proton berupa ion hydrogen
Pernyataan yang tepat sesuai dengan teori asam basa menurut Arrhenius adalah…..
a. 1
b. 4
c. 1 dan 3
d. 2 dan 4
e. 1, 2, 3, 4

Apakah anda yakin dengan pilihan jawaban anda ?


a. Yakin
b. Tidak yakin

Manakah yang menjadi alasan anda ?


1. Menurut Arrhenius, asam dan basa akan terionisasi menjadi kation dan anion
2. Menurut Arrhenius, sifat asam atau basa didasari adanya serah terima proton (H+)
3. Menurut Arrhenius, sifat asam atau basa didasari adanya serah terima proton (H+)
4. Menurut Arrhenius, senyawa asam atau basa adalah pendonor electron dan proton (H+)
5. Menurut Arrhenius, ion H+ merupakan pembawa sifat asam, dan ion OH- merupakan pembawa sifat basa

Apakah anda yakin dengan pilihan alasan anda ?


a. Yakin
b. Tidak yakin
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

PENDIDIKAN KIMIA PPS UNM

Anda mungkin juga menyukai