Anda di halaman 1dari 1

Diskusikan dengan teman saudara 

bagaimana  menulis Tes uraian yang baik 


Jawaban :
1. Tulislah tes uraian berdasarkan perencanaan tes (kisi-kisi) yang ada.
2. Gunakan tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang kurang tepat atau tidak dapat diukur
dengan tes objektif.
3. Gunakan tes uraian terbatas untuk menambah sampel yang dapat ditanyakan dalam satu
waktu ujian.
4. Gunakan tes uraian untuk mengungkap pendapat, tidak hanya sekadar menyebutkan fakta.
Untuk itu gunakan kata tanya seperti: jelaskan, kelompokkanlah, formulasikan, dan lain
sebagainya. Hindarkan penggunaan kata tanya seperti: sebutkan, karena kata tanya seperti itu
biasanya hanya meminta siswa untuk menyebutkan fakta saja.
5. Rumuskan butir soal dengan jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir.
6. Usahakan agar jumlah butir soal dapat dikerjakan dalam waktu yang telah ditentukan.
7. Jangan menyediakan sejumlah pertanyaan yang dapat dipilih oleh siswa.
8. Tuliskan skor maksimal yang dapat diperoleh siswa pada setiap butir soal
Setelah menulis butir soal, penulis diwajibkan untuk membuat pedoman penskoran sebagai
berikut :
1. apa jawaban terbaik dari pertanyaan tersebut? Jika ada jawaban lain maka jawaban tersebut
harus ditulis.
2. tandai butir, kata kunci atau konsep penting yang harus muncul pada jawaban tersebut.
3. adakah butir, kata kunci atau konsep yang lebih penting dari yang lain?
4. beri skor pada setiap butir, kata kunci, atau konsep yang harus muncul pada jawaban tersebut.
5. butir, kata kunci, atau konsep yang lebih penting dapat diberi skor lebih dari yang lain.

Sebelum digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa maka tes uraian yang selesai ditulis
harus ditelaah terlebih dulu.

Sumber Buku :
PKNI4302/Modul 2/Kegiatan Belajar 2/Penulis Drs. Adi Suryanto, M.Pd/Halaman 2.19-
2.22/Penerbit Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai