Anda di halaman 1dari 10

Intecoms: Journal of Information Technology and Computer Science

Volume 1 Nomor 1, Juni 2018


e-ISSN : 2614-1574
p-ISSN : 2621-3249
DOI : https://doi.org/10.31539/intecoms.v1i1.160

PERANCANGAN SIMULASI PEMBELAJARAN KRIPTOGRAFI KLASIK


MENGGUNAKAN METODE WEB BASED LEARNING

DESIGN OF SIMULATION LEARNING CLASSIC CRIPTOGRAPHY USING


WEB BASED LEARNING METHOD

Jefril Rahmadoni
UIN Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi
jefril.doni@gmail.com
ABSTRACT
One of the main problems in the education system in Indonesia is a quality problem and the results of the
learning process. This problem relates to the provision of learning materials and materials that have not
been widely accessible without being limited by the constraints of distance and time. In realizing this
requires a change in the paradigm of the learning process has been applied so far as implementing e-
learning. To achieve these objectives developed model of e-learning by using web- based learning. Web
based learning (WBL) is the learning associated with the teaching materials are presented via a web
browser. Web-based learning applications created using programming languages PHP and MySQL. The
results of a web-based learning can facilitate students in the learning process and provide information
services in understanding a material that has been displayed on web- based learning site

Keywords : E-learning, Web Based Learning, Classic Cryptography

ABSTRAK

Salah satu masalah utama pada sistem pendidikan di Indonesia adalah masalah kualitas dan hasil dari
proses pembelajaran. Masalah ini berhubungan dengan penyediaan materi dan bahan belajar yang belum
dapat diakses secara luas tanpa dibatasi oleh kendala jarak dan waktu. Dalam mewujudkan hal ini
dibutuhkan perubahan pada paradigma proses belajar mengajar yang telah diterapkan selama ini seperti
mengimplementasikan e-learning. Untuk mencapai tujuan tersebut dikembangkan model pembelajaran e-
learning dengan menggunakan metode web based learning. Web based learning (WBL) adalah
pembelajaran yang berhubungan dengan materi ajar yang disajikan melalui web browser. Aplikasi web
based learning dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Hasil dari
pembelajaran jarak jauh berbasis web dapat mempermudah mahasiswa dalam proses belajar mengajar dan
memberikan layanan informasi dalam memahami suatu materi yang telah ditampilkan pada situs
pembelajaran web based learning.

Kata Kunci : E-learning, Web Based Learning, Kriptografi Klasik

PENDAHULUAN alumni komperatif menjadi sesuatu


Salah satu masalah utama pada yang mendesak. Reinassance academic
sistem pendidikan di Indonesia adalah melalui inovasi teknologi untuk
masalah kualitas dan hasil dari proses meningkatkan keunggulan kualitas
pembelajaran. Masalah ini berhubungan akademik menjadi sangat penting
dengan penyediaan materi dan bahan sebagai center of exdellence melalui
belajar yang belum dapat diakses secara tekonologi informasi yang menjadi
luas tanpa dibatasi oleh kendala jarak tulang punggung keberhasilan cyber
dan waktu. Mempersiapkan sumber education. Pemanfaatan ICT
daya manusia dengan memberdayakan (Information and Communication
teknologi informasi terutama dalam Technologies) biasanya digunakan
menghasilkan tenaga pendidik dan untuk searching perpustakaanm

34
2018. Intecoms: Journal of Information Technology and Computer Science 1 (1): 34-43

ensiklopedia, jurnal ilmuah, beasiswa berkomunikasi itu dilakukan dengan


dan research grant atau untuk tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan
keperluan-keperluan lainnya. waktu.
Salah satu perbedaan Dosen dan mahasiswa dapat
pembelajaran tradisonal dengan e- menggunakan bahan ajar atau petunjuk
learning yang menggunakan web belajar yang terstruktur dan terjadwal
adalah terletak pada siapa yang menjadi melalui internet, sehingga keduanya
pusat dalam pembelajaran (Prasetio, bisa saling menilai sampai berapa jauh
2012). Pada kelas tradisional, guru atau bahan ajar dipelajari. Mahasiswa dapat
dosen dianggap sebagai orang yang belajar atau mengulang kembali bahan
serba tahu di bidangnya dan ditugaskan ajar setiap saat dan di mana saja kalau
untuk mentransfer ilmu pengetahuan diperlukan mengingat bahan ajar
kepada anak didiknya, sedangkan di tersimpan di komputer.
dalam pembelajaran e-learning berbasis Baik dosen maupun mahasiswa
web fokus utamanya adalah pelajar atau dapat melakukan diskusi melalui
mahasiswa. Menurut Kalaivani (2015) internet yang dapat diikuti dengan
e-learning adalah semua bentuk dari jumlah peserta yang banyak, sehingga
elektronik yang mendukung dalam menambah ilmu pengetahuan dan
pembelajaran dan pengajaran. Dan wawasan yang lebih luas.
Shahid dan Abbas (2014) menerangkan Berubahnya peran mahasiswa dari
bahwa e-learning adalah cara yang yang biasanya pasif menjadi aktif.
paling mudah dan cepat dalam Relatif lebih efisien. Misalnya bagi
perkuliahan jarak jauh dengan mereka yang tinggal jauh dari
menyediakan bahan-bahan perguruan tinggi atau sekolah
pembelajaran menggunakan internet konvensional (Soekarwati, 2003).
yang menjadi tren di negera Meskipun demikian pemanfaatan
berkembang. internet untuk pembelajaran atau e-
Dari beberapa pendapat ahli di learning juga tidak terlepas dari
atas, peneliti menyimpulkan bahwa e- berbagai kekurangan.
learning adalah pembelajaran jarak jauh Berbagai kritik, salah satunya
(distance learning) yang memanfaatkan antara lain: Kurangnya interaksi antara
teknologi komputer, jaringan komputer dosen dan mahasiswa atau bahkan antar
atau internet. E-learning mahasiswa itu sendiri. Kurangnya
memungkinkan pembelajaran untuk interaksi ini bisa memperlambat
belajar melalui komputer ditempat terbentuknya values dalam proses
mereka masing-masing tanpa harus belajar dan mengajar.
secara fisik pergi mengikuti Kecenderungan mengabaikan
pelajaran/perkuliahan di kelas. aspek akademik atau aspek sosial dan
E-learning sendiri memiliki sebaliknya mendorong tumbuhnya
beberapa kelebihan yang mana petunjuk aspek bisnis/komersial. Proses belajar
tentang manfaat penggunaan internet, dan mengajarnya cenderung ke arah
khususnya dalam pendidikan terbuka pelatihan daripada pendidikan. Tidak
dan jarak jauh (soekartawi, 2003). semua tempat tersedia fasilitas internet.
Tersedianya fasilitas e- Kurangnya tenaga yang mengetahui dan
moderating di mana dosen dan memiliki ketrampilan internet.
mahasiswa dapat berkomunikasi secara Kurangnya penguasaan bahasa
mudah melalui fasilitas internet secara komputer.
regular atau kapan saja kegiatan

35
2018. Intecoms: Journal of Information Technology and Computer Science 1 (1): 34-43

Standar LTSA merupakan standar Hal ini tentu akan menimbulkan


internasional sistem pembelajaran yang beberapa permasalahan dalam
dikembangkan berdasarkan IEEE 1484 pembelajaran seperti kurang pahamnya
Learning Standards Committee (LTSC) mahasiswa pemahaman materi-materi
oleh Farance Incorporational, divisi yang bersifat teori maupun praktek
Edutool, yang merupakan arsitektur sehingga nilai akademik yang diperoleh
tingkat tinggi yang berfokus pada rendah.
masalah teknologi pembelajaran,
pelatihan berbasis komputer, sistem METODE PENELITIAN
pendukung performasi elektronik, Arsitektur Sistem LTSA
instruksi berbantuan komputer, dan LTSA menspesifikasikan lima
lain-lain (Yusuf , Wahyuni dan Saim, lapisan (layer), tetapi hanya layer 3
2010). yang bersifat normative. Setiap layer
Mata kuliah keamanan komputer menggambarkan sebuah sistem pada
adalah salah satu mata kuliah yang level yang berbeda. Berikut ini adalah
diajarkan pada jurusan Sistem Informasi gambar layer-layer yang ada pada
yang mana pada mata kuliah kemanan standar LTSA :
komputer ini ada diajarkan tentang
kriptografi yang lebih spesifik adalah
kriptografi klasik. Pelajaran kriptografi
klasik ini salah satu pelajaran yang
tidak disukai oleh rata-rata mahasiswa
dikarenakan kriptografi klasik ini
menggunakan dua algoritma yaitu
substitution ciphers dan transposition
ciphers. Gambar 1. Arsitektur LTSA
Pada penelitian kali ini, penulis
meneliti bahwa dalam perkuliahan Layer 1 yaitu Learner and
yang biasa dilakukan di dalam kelas Environment Interaction. Layer ini
bahwa dosen cendrung menggunakan berfokus kepada akuisisi, transfer,
metode tatap muka berupa ceramah, pertukaran, formulasi dan penemuan
tanya jawab dan diskusi. Metode ini pengetahuan dan atau informasi melalui
secara prkatis membuat penyampaian interaksi dengan lingkungan.
ilmu pengetahuan seperti penyampaian Layer 2 yaitu Learner Related
materi, diskusi dan pemberian soal Design Features. Layer ini berfokus
latihan menjadi sangat terbatas. kepada pengaruh yang dimiliki learner
Minimalnya media yang dipakai dalam pada perancangan dari sistem
penyampaian materi pembelajaran juga pembelajaran.
menjadi suatu masalah yang dialami Layer 3 yaitu System
oleh dosen dan mahasiswa. Dalam Components. Layer ini mendeskripsikan
penyajian materi, dosen menyampaikan komponen dasar arsitektur yang
pelajaran di depan kelas dan mahasiswa diidentifikasi pada layer 2.
mencatat ke dalam buku catatan, atau Layer 4 yaitu Implementation
menggunakan metode konvensional Perspective and Priorities. Layer ini
lainnya. Penyampaian materi kadang mendeskripsikan sistem pembelajaran
tidak tercapai karena keterbatasan dari berbagai perspektif dengan
waktu dalam satu materi pelajaran. mengacu pada layer 3. Setiap
stakeholder memiliki perspektif yang

36
2018. Intecoms: Journal of Information Technology and Computer Science 1 (1): 34-43

berbeda terhadap sistem pembelajaran. mempresentasikan pengorganisasian


Analisis terhadap perspektif dapat sebuah proses pembelajaran dari sudut
menghasilkan verifikasi dan validasi pandang proses dan data flow. Proses
komponen LTSA pada system, didalam kompenen sistem LTSA
penentuan komponen LTSA yang tidak dideskripsikan dengan batasan-batasan
perlu dan perlu ditekankan pada system berupa input, proses (secara
dan indikasi berbagai prioritas fungsionalitas) dan output. Proses pada
perancangan level tinggi dan level kompenen sistem LTSA terdiri dari
rendah. entitas pelajar (learner entity), evaluasi
Layer 5 yaitu Operational (evaluation), pelatih (coach) dan
Components and Interoperability (delivery). Media penyimpanan data
(codings, APIs, protocols). Layer ini dideskripsikan dengan tipe dari
mendeskripsikan komponen dan antar informasi yang disimpan. Penyimpanan
muka yang bersifat generic dari data terdiri dari sumber daya
arsitektur pembelajaran berbasis pembelajaran (learner resources) dan
teknologi informasi seperti yang data hasil pembelajaran (learner
diidentifikasi pada layer 4. record). Aliran data dideskripsikan
berdasarkan konektifitas(satu arah, dua
Komponen Sistem LTSA arah, konektifitas statis, dinamis dan
Pada arsitektur sistem LTSA sebagainya) dan tipe informasi yang
terdapat 5 layer, namun hanya layer 3 dialirkan. Aliran data terdiri dari query,
yang merupakan layer normatif, layer info catalog (catalog info), materi
lainnya temasuk layer informatif. pembelajaran (learning content),
Normatif adalah istilah yang digunakan locator, multimedia, konteks interaksi
dalam LTSA sebagai petunjuk pada (interaction centext), perilaku
spesifikasi sistem secara teknis pada (behavior), penilaian (assessment),
implementasi yang akan dilakukan. parameter pembelajaran (learning
Sedangkan Informatif adalah istilah parameters) dan informasi pelajar
pada LTSA yang cukup membantu (learner information).
dalam perancangan arsitekturnya,
namun bukan merupakan hal yang Web Based Learning (WBL)
diperlukan untuk mengerti isi dari Web based learning
standar LTSA. Hal ini tidak (pembelajaran berbasis web) adalah
termasuk spesifikasi teknis dan bukan pembelajaran yang berhubungan dengan
berasal dari bagian terintegrasi dari materi ajar yang disajikan melalui web
standar LTSA. browser (seperti internet explorer,
mozzilla firefox, opera, netscape, dan
lain-lain).

Model Pembelajaran Web Based


Learning
Untuk situs web yang
menyampaikan aspek pembelajaran
sangat bervariasi, Maka klasifikasi
Gambar 2. Komponen Sistem LTSA sangat diperlukan agar mudah untuk
ditelaah dan dianalisa. Berdasarkan
Layer ini merupakan sebuah media dan tingkat interaktifitas web
sistem dengan berbagai komponen yang

37
2018. Intecoms: Journal of Information Technology and Computer Science 1 (1): 34-43

based learning, web based learning dapat melakukan login, maka login
yang telah diidentifikasikan. berhasil dilakukan.
4. Setelah user admin melakukan login,
Terminologi E-learning dan admin memilih menu manajemen
Kedudukan Web Learning user untuk mendaftarkan masing-
E-learning adalah model masing user, yaitu dosen dan
pembelajaran yang pelaksanaannya mahasiswa dengan cara input data
didukung oleh jasa teknologi seperti user dan kemudian melakukan klik
telepon, audio, videotape, video pada tombol register, selanjutnya
conference, transmisi satelit atau sistem akan menyimpan data di file
komputer. Web learning atau terkadang user. Apabila admin berhasil
disebut online learning merupakan mendaftarkan masing-masing user,
suatu sistem atau proses untuk maka sistem berhasil dijalankan.
melaksanakan kegiatan belajar 5. Masing-masing user dapat memilih
mengajar jarak jauh melalui aplikasi menu manajemen forum untuk
web dan jaringan internet. Meskipun melakukan komunikasi antar sesama
pada prinsipnya web learning/ web user baik admin, dosen maupun
based learning adalah pengembangan e- mahasiswa. Apabila user dapat
learning dengan berbasis web. melakukan komunikasi antar sesama
user pada menu manajemen forum,
PEMBAHASAN maka sistem sukses dijalankan.
Cara Menjalankan Sistem 6. Pada menu upload dan download,
E-learning ini diimplementasikan user dapat melakukan aktifitas
di perkuliahan kemanan komputer, upload file ke dalam sistem yang
khususnya pada materi kriptografi kemudian sistem menyimpan file
klasik. Untuk menjelaskan alur kerja tersebut kedalam file donwload.
yang terkait dengan sistem ini, berikut Selain itu user dapat melakukan
dijelaskan bagaimana skenario aktifitas download file yang
pengujian dari e-learning pembelajaran ditampilkan sistem berdasarkan data
kriptografi klasik: atau file yang disimpan dalam file
1. User membuka halaman utama pada download. Apabila user dapat
sistem e-learning ini dengan cara melakukan aktifitas upload dan
mengetik halaman web e- download pada sistem, maka sistem
learningkriptografi.tk pada web berhasil dijalankan.
browser. Apabila muncul halaman 7. Pada sistem e-learning ini, user
utama pada sistem e-learning, maka dosen memilih menu soal untuk
sistem berhasil dijalankan. melakukan aktifitas input soal ujian
2. Pada halaman utama ini, masing- beserta pilihan jawaban dan kunci
masing user terutama mahasiswa jawaban yang kemudian sistem akan
dapat melihat tutorial dari dari menyimpan data kedalam file soal.
pembelajaran kriptografi klasik ini. Apabila soal yang di input oleh
Apabila tutorial dapat dijalankan, dosen berhasil disimpan oleh sistem,
maka sistem berhasil dijalankan. maka sistem berhasil dijalankan.
3. Setelah halaman utama dapat 8. Soal yang telah di input oleh dosen
ditampilkan, maka masing-masing dapat dikerjakan oleh mahasiswa
user dapat melakukan login pada sistem pada menu soal,
berdasarkan username dan password kemudian memilih kelas dan mata
masing-masing user. Apabila user kuliah serta bab pelajaran yang akan

38
2018. Intecoms: Journal of Information Technology and Computer Science 1 (1): 34-43

diujikan. Dalam mengerjakan soal pembelajaran dan pemahaman materi


ujian, mahasiswa menjawab soal ajar pada mahasiswa yang tanpa
ujian satu per satu. Apabila soal dibatasi oleh akses jarak dan waktu.
pertama telah dijawab, mahasiswa
harus melakukan klik tombol next Untuk lebih jelasnya mengenai
untuk dapat menjawab soal tampilan e-learning yang di uji-cobakan
berikutnya. Setelah mahasiswa itu adalah sebagai berikut:
menjawab semua soal yang diberikan
oleh sistem, maka mahasiswa dapat Halaman Utama Admin, Dosen dan
mengetahui langsung nilai ujian dari Mahasiswa
soal yang telah dijawab. Apabila Halaman ini adalah halaman muka atau
mahasiswa dapat menjawab semua tampilan awal sebelum login oleh
soal dan langsung mengetahui nilai masing-masing user. Halaman Utama
dari ujian, maka sistem berhasil ini berisi:
menjalankan menu soal untuk ujian a. Header dan Footer
masing-masing mahasiswa. b. Tempat untuk logot atau login bagi
9. Pada menu manajemen soal dan semua user
memilih sub menu list jawaban c. Menubar yang terdiri dari Beranda,
mahasiswa, dosen dapat melihat nilai Profil dan Call Us
masing-masing mahasiswa. Apabila
dosen dapat melihat semua nilai dari
masing-masing mahasiswa, maka
sistem berhasil dijalankan.
10. Pengujian evaluasi nilai ujian diawali
dari pengambilan file jawaban
mahasiswa. File jawaban mahasiswa
ini akan dibaca oleh sistem untuk
dibandingkan dengan file yang
Gambar 3. Halaman Utama
berisikan jawaban yang benar. Hasil
perbandingan ini akan menentukan Gambar 3 merupakan halaman
nilai dari mahasiswa. Apabila nilai utama pada web.
mahasiswa ini ≥ 80 maka mahasiswa
akan dinyatakan lulu, sebaliknya jika Halaman Login
< 80 maka mahasiswa dinyatakan
tidak lulus. Hasil ini akan muncul
dalam tampilan laporan jawaban
mahasiswa dan sekaligus ini
merupakan bentuk kriteria sukses
dari proses pengujian evaluasi nilai
ujian.
11. Pada sistem ini, dosen dapat
mengetahui tingkat pemahaman Gambar 4. Halaman Login
pembelajaran mahasiswa dengan
melihat dari nilai ujian dari masing- Gambar 4 adalah halaman login
masing mahasiswa. Apabila lebih dimana user memasukkan username
dari 50% mahasiswa mendapat nilai dan password agar dapat mengakses
80 – 100, maka sistem e-learning ini menu utama. Untuk pendaftaran tidak
telah mampu meningkatkan dapat dilakukan secara manual.

39
2018. Intecoms: Journal of Information Technology and Computer Science 1 (1): 34-43

Penambahan user hanya bisa dilakukan


oleh admin.

Halaman Register User

Gambar 8. Halaman Download

Gambar 5. Halaman Register User

Gambar 5 merupakan halaman


register user yang terdiri dari username,
password, e-mail, nama lengkap, tempat
/ tanggal lahir, jenis kelamin, foto, level
dan kelas yang mana halaman di isi oleh Gambar 9. Halaman Ujian
masing-masing user yang akan
mendaftar sebagai user baik mahasiswa Pada halaman download dan
maupun dosen. upload terdapat pada menu masing-
masing user yaitu dosen mahasiswa.
Halaman Forum Dosen dapat melakukan update materi
pelajaran dengan cara upload materi
pelajaran pada sistem yang kemudian
mahasiswa dapat melakukan
download materi pelajaran tersebut
untuk dipelajari. Mahasiwa dapat
melakukan upload tugas yang
diberikan oleh dosen yang kemudian
Gambar 6. Halaman Forum dosen dapat melakukan download
tugas tersebut untuk kemudian dinilai.
Gambar 6 merupakan halaman
forum yang merupakan salah satu Web Based Learning (WBL)
tempat belajar atau saling bertanya antar WBL (pembelajaran berbasis web)
sesama user yang terdiri dari submenu adalah pembelajaran yang berhubungan
kategori, diskusi, topik dan komentar. dengan materi ajar yang disajikan
melalui web browser (seperti internet
Halaman Download dan Upload dan explorer, mozzilla firefox, opera,
Ujian netscape, dan lain-lain).
Fitur-fitur yang harus ada pada
layanan web sehingga bisa disebut web
based learning, yaitu:
1. Informasi pelajaran, catatan
pengumuman dan jawal.
2. Peta kurikulum.
3. Bahan ajar seperti slide, handout dan
Gambar 7. Halaman Upload artikel.

40
2018. Intecoms: Journal of Information Technology and Computer Science 1 (1): 34-43

4. Komunikasi melalui email dan interactive web discussion, bahkan


forum. audio atau video dekstop conference.
5. Penilaian formatif dan sumatif. Level interaktifitas model ketiga ini
6. Alat manajemen siswa (records, paling tinggi diantara yang lainnya
statitstics, student tracking). dan paling rumit dalam
7. Link ke website terkait baik internal pelaksanaannya, dengan model ini
maupun eksternal yang bermanfaat diharapkan dapat mencakup semua
seperti perpustakaan, online kondisi belajar mengajar pada kelas
database, dan jurnal. tatap muka.

Model Pembelajaran Web Based Terminologi E-learning dan


Learning Kedudukan Web Learning
Untuk situs web yang E-learning adalah model
menyampaikan aspek pembelajaran pembelajaran yang pelaksanaannya
sangat bervariasi, Maka klasifikasi didukung oleh jasa teknologi seperti
sangat diperlukan agar mudah untuk telepon, audio, videotape, video
ditelaah dan dianalisa. Berdasarkan conference, transmisi satelit atau
media dan tingkat interaktifitas web komputer. Web learning atau terkadang
based learning, web based learning disebut online learning merupakan
yang telah diidentifikasikan yang terdiri suatu sistem atau proses untuk
dari : melaksanakan kegiatan belajar
1. Teks dan grafik web based learning mengajar jarak jauh melalui aplikasi
Teks dan grafik adalah bentuk yang web dan jaringan internet. Meskipun
paling sederhana dalam web based pada prinsipnya web learning/ web
learning program. Hanya based learning adalah pengembangan e-
menyimpan materi-materi learning dengan berbasis web.
pembelajaran didalam web dan
murid/mahasiswa dapat Defenisi Simulasi
mengaksesnya dengan mudah arena Simulasi (simulation) adalah
hanya menyampaikan teks dan grafik pendekatan untuk menyusun suatu
saja. model yang logis dari sistem bisnis
2. Interaktif web based learning yang sebenarnya, dan bereksperimen
Model web based learning seperti ini dengan model tersebut untuk
memiliki level interaktifitas yang mendapatkan pemahaman mengenai
lebih tinggi dibandingkan model perilaku sistem tersebut atau untuk
yang pertama (teks dan grafik web mengevaluasi dampak perubahan dalam
based learning). Model ini asumsi atau potensi perbaikan
dilengkapi dengan sarana-sarana terhadapnya. Simulasi memberikan
latihan atau self test, test entry, kesempatan untuk mengumpulkan
colum matching, dan lain- lain. sejumlah besar data real time yang
3. Interktif multimedia web based mungkin membutuhkan waktu berhari-
learning hari atau berbulan- bulan untuk
Kebanyakan program belajar dengan dikumpulkan dapat dikumpulkan dalam
menggunakan model seperti ini beberapa menit pada sebuah komputer
biasanya membuat interaksi antara dan mencegah eksperimen fisik yang
pengajar/dosen dan berbiaya tinggi.
murid/mahasiswa secara real time
melalui audio dan video streaming,

41
2018. Intecoms: Journal of Information Technology and Computer Science 1 (1): 34-43

Unified Modelling Language (UML)


Menurut Sanjani, Hartati dan
Sudarmaningtyas (2014), UML adalah
bahasa pemodelan untuk sistem atau
perangkat lunak yang berparadigma
beriorientasi objek. Pemodelan
sesungguhnya digunakan untuk
penyederhanaan permasalahan-
permasalahan yang kompleks
sedemikian rupa sehingga lebih mudah
dipelajari dan dipahami.
Pada perkembangan teknik
pemrograman berorientasi objek,
muncullah sebuah standarisasi bahasa
pemrograman untuk pembangunan
perangkat lunak yang dibangun dengan
menggunakan teknik pemrograman
berorientasi objek, yaitu Unified
Modelling Languade (UML). UML
muncul karena adanya kebutuhan
pemodelan visual untuk
menspesifikasikan, menggambarkan,
membangun, dan dokumentasi dari
sistem perangkat lunak (Rosa dan
Shalahuddin, 2011), (Sopiah, 2012).

SIMPULAN
Media pembelajaran e-learning
untuk pembelajaran kriptografik klasik
pada mahasiswa Universitas Putra
Indonesia “YPTK” Padang pada jurusan
Sistem Informasi di kelas SI-1 dapat
menjadi media belajar yang aktif dan
mandiri dengan menggunakan metode
web based learning.
Dari hasil pengujian
pembelajaran, e-learning dengan
menggunakan metode web based
learning menjadi suatu media yang
dapat disajikan dan diakses secara luas
dimana saja dan kapan saja tanpa
dibatasi oleh jarak dan waktu.

42
2018. Intecoms: Journal of Information Technology and Computer Science 1 (1): 34-43

DAFTAR PUSTAKA
Kalaivani, A. (2014). Role of E-
Learning in the Quality
Improvement of Higher
Education. Journal Of Humanities
And Social Science, 19(11), 15-17
Prasetio, P. (2012). Perancangan dan
Implementasi Content
Pembelajaran Online Dengan
Metode Blended Learning.
Jurusan Teknik Elektro-FT,
UNSRAT, 1(3), 1-7
Rosa, A., & Shalahuddin, M. (2013).
Rekayasa Proyek Perangkat
Lunak. Bandung: Informatika
Sanjani, L. A., Hartati S. J. &
Sudarmaningtyas, P. (2014).
Rancang Bangun Sistem
Informasi Penggajian Pegawai
dan Remunerasi Jasa Medis Pada
Rumah Sakit Bedah Surabaya.
STMIK STIKOM Surabaya, 3(1)
Shahid, S., & Abbasi, M. S. (2014).
Usability Testing of an E-
Learning System: A Comparative
study of two Evaluation
Techniques. Journal of Computer
Engineering, 16(6), 39-43
Soekartawi, S. (2003). Prinsip Dasar E-
Learning: Teori Dan Aplikasinya
Di Indonesia. Jurnal Teknodik, 12

Sopiah, N. (2012). Penggunaan


Metode Analisis dan Rancangan
Beorientasi Objek pada Web
Jurnal Ilmiah Terpadu. Seminar
Nasional Informatika. UPN
“Veteran” Yogyakarta
Yusuf, M., Wahyuni, S., & Saim M.
(2010). E-learning Menggunakan
Standar Learning Technology
System Architecture (LTSA).
Jurnal Universitas Trunojoyo.
1(2)

43

Anda mungkin juga menyukai