Anda di halaman 1dari 10

172

PEMAMFAATAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN

Oleh
Sri Rahayu Chandrawati
(Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat)

Abstrak: Model pembelajaran berbasis TIK dengan menggunakan e-


learning berakibat pada perubahan budaya belajar dalam konteks
pembelajarannya. Kegiatan belajar menjadi sangat fleksibel karena dapat
disesuaikan dengan ketersediaan waktu para siswa/ mahasiswa. E-
learning (electronik learning), proses pembelajaran jarak jauh dengan
menggabungkan prinsip-prinsip dalm proses pembelajaran dengan
teknologi. Pengembangan e-learning ada tiga kemungkinan dalam
sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric
course, dan web enhanced course.

Kata kunci: E-learning, web course, web centric, web enhanced course

Pendahuluan dikembangkan dalam pemanfaatan


Perkembangan teknologi teknologi informasi dan komunikasi
komunikasi menjadi begitu pesat, (TIK) dalam pembelajaran adalah
termasuk di dalamnya perkembangan program e-learning.
dan penggunaan internet. Keberadaan Model pembelajaran berbasis
internet telah benar-benar mendunia TIK dengan menggunakan e-learning
dan telah membuat seakan-akan dunia berakibat pada perubahan budaya
tanpa batas. Komunikasi dan infor- belajar dalam konteks pembelajaran-
masi akan segara tersebar dengan nya. Setidaknya ada empat komponen
begitu cepat tanpa mengenal perbeda- penting dalam membangun budaya
an wilayah dan waktu. Internet telah belajar dengan menggunakan model
menjadi sebuah kebutuhan pokok e-learning di sekolah. Pertama, siswa
dalam memenuhi rasa ingin tahu dituntut secara mandiri dalam belajar
terhadap perkembangan informasi. dengan berbagai pendekatan yang
Kebijakan penerapan Kuriku- sesuai agar siswa mampu mengarah-
lum Tingkat Satuan Pendidikan kan, memotivasi, mengatur dirinya
(KTSP) dan pemberian otonomi pen- sendiri dalam pembelajaran. Kedua,
didikan juga diharapkan melahirkan guru mampu mengembangkan penge-
organisasi sekolah yang sehat serta tahuan dan ketrampilan, memfasilitasi
terciptanya daya saing sekolah. Seja- dalam pembelajaran, memahami bela-
lan dengan perkembangan teknologi jar dan hal-hal yang dibutuhkan
informasi dan pembelajaran berbasis dalam pembelajaran. Ketiga tersedia-
teknologi informasi yang sangat nya infrastruktur yang memadai dan
pesat, hendaknya sekolah menyikapi- yang ke empat administrator yang
nya dengan saksama agar apa yang kreatif serta penyiapan infrastrukur
dicita-citakan dalam perubahan para- dalam memfasilitasi pembelajaran.
digma pendidikan dapat segera terwu- E-Learning sangat potensial
jud. Kecenderungan yang telah untuk membuat proses belajar lebih
Pemamfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran (Sri Rahayu Chandrawati) 173

efektif sebab peluang siswa untuk yang dilengkapi dengan sarana


berinteraksi dengan guru, teman, telekomunikasi (internet, intranet,
maupun bahan belajarnya terbuka ekstranet) dan multimedia (grafis,
lebih luas. Siswa dapat berkomuni- audio, video) sebagai media utama
kasi dengan gurunya kapan saja, yaitu dalam penyampaian materi dan inter-
melalui e-mail. Demikian juga seba- aksi antara pengajar (guru/dosen) dan
liknya. Sifat komunikasinya bisa ter- pembelajar (siswa/mahasiswa).
tutup antara satu siswa dengan guru Pembelajaran elektronik atau
atau bahkan bersama-sama melalui e-Learning telah dimulai pada tahun
papan buletin. Komunikasinya juga 1970-an (Waller and Wilson, 2001).
masih bisa dipilih, mau secara seren- Berbagai istilah digunakan untuk
tak atau tidak. Melalui e-Learning, mengemukakan pendapat/gagasan
para siswa/mahasiswa dimungkinkan tentang pembelajaran elektronik,
untuk tetap dapat belajar sekalipun antara lain adalah: on-line learning,
tidak hadir secara fisik di dalam kelas. internet-enabled learning, virtual
Kegiatan belajar menjadi sangat flek- learning, atau web-based learning.
sibel karena dapat disesuaikan dengan E-learning (electronik
ketersediaan waktu para siswa/maha- learning), proses pembelajaran jarak
siswa. Kegiatan pembelajaran terjadi jauh dengan menggabungkan prinsip-
melalui interaksi siswa/mahasiswa prinsip dalm proses pembelajaran
dengan sumber belajar yang tersedia dengan teknologi. Menurut Michael
dan dapat diakses dari internet. Purwadi (2003) dalam Sanaky
Fleksibilitas kegiatan pembelajaran (2009:203) perangkat eletronik yang
dimungkinkan terjadi melalui peman- dimaksud dalam hal ini adalah
faatan teknologi komputer dan inter- perangkat elektronik yang ada kaitan-
net. Dalam kaitan ini, untuk dapat nya dengan teknologi informasi dan
mengikuti kegiatan e-Learning, tidak komunikasi (TIK) dan multimedia
diperlukan adanya tambahan perang- berupa CD/ROOM, video Tape, TV
kat lunak tertentu di komputer yang dan Radio. E-learning adalah proses
akan digunakan, asal komputer terse- pembelajaran yang difasilitasi dan
but sudah dilengkapi dengan fasilitas didukung melalui pemamfaatan
koneksi ke internet. Penggunaan e- teknologi informasi dan internet.
learning memang masih jarang, hal Selain itu menurut Dong
ini di samping masih sedikitnya (dalam Kamarga, 2002) mendefinisi-
program yang tersedia, juga karena kan e-learning sebagai kegiatan bela-
kurangnya kemampuan guru untuk jar asynchronous melalui perangkat
mengaplikasikan dalam pembelajaran. elektronik komputer yang memper-
oleh bahan belajar yang sesuai dengan
Pengertian E-Learning kebutuhannya.(Rusman, 2008: 133).
Beragam istilah dan batasan Ini berarti bahwa siswa diberikan
telah dikemukakan oleh para ahli tek- kebebasan untuk mencari informasi
nologi informasi dan pakar pendidi- apa saja yang diperlukannya yang
kan. Secara sederhana e-learning dapat menunjang kegiatan belajarnya.
dapat difahami sebagai suatu proses Unno W.Purbo (2002) menje-
pembelajaran yang memanfaatkan laskan bahawa istilah ”e” atau singka-
teknologi informasi berupa komputer tan dari elektronik dalam e-learning
174 Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol. 8. No. 2. September 2010:101 – 203

digunakan sebagai istilah untuk menyelenggarakan/mengelola kegi-


segala teknologi elektronik internet. atan e-Learning, (b) sikap positif dari
Internet, intranet satelit, tape/audio, peserta didik dan tenaga kependidikan
TV interaktif dan CD-ROM adalah terhadap teknologi komputer dan
sebagai dari media elektronik yang internet, (c) rancangan sistem pembe-
digunakan oleg pengajar boleh lajaran yang dapat dipelajari/diketahui
disampaikan secara ’synchronously. oleh setiap peserta belajar, (d) sistem
(pada waktu yang sama) ataupun evaluasi terhadap kemajuan atau per-
asynchronously (pada waktu yang kembangan belajar peserta belajar,
berbeda).(Rusman, 2008: 133). dan (e) mekanisme umpan balik yang
Secara khusus menurut (Clark dikembangkan oleh lembaga penye-
& Mayer, 2003) e-learning memunyai lenggara.
ciri-ciri antara lain: E-learning tidak hanya terba-
(1) Memiliki content yang relevan tas pada proses pembelajaran yang
dengan tujuan pembelajaran, sifatnya statis, stand alone, dan satu
(2) Menggunakan metode arah, tetapi telah meluas menjadi pro-
instruksional, misalnya penyajian ses pembelajaran yang sifatnya dina-
contoh dan latihan, mis, collaborative, dan multimedia.
(3) Membangun pemahman dan
kemampuan yang terkait dengan Tujuan dan Manfaat E-Lerarning
tujuan pembelajaran baik secara Tujuan penggunaa e-learning
perorangan atau kelompok, sebagai sistem pembelajaran adalah:
(4) Menggunkan elemen-elemen 1. Meningkatkan klualitas belajar
seperti kata-kata dan gambar- pembelajar.
gambar untuk menyempaikan 2. Mengubah budaya mengajar
materi pembelajaran.(Sanaky, pengajar.
2009: 208). 3. Mengubah belajar pembelajar yang
Persyaratan kegiatan belajar pasif kepada budaya belajar yang
elektronik (e-Learning), yaitu: (a) aktif, sehingga terbentuk indepen-
kegiatan pembelajaran dilakukan dent learning.
melalui pemanfaatan jaringan 4. Memperluas basis dan kesempatan
(“jaringan” dalam uraian ini dibatasi belajar oleh masyarakat.
pada penggunaan internet. Jaringan 5. Mengembangkan dan memperluas
dapat saja mencakup LAN atau produk dan layanan baru. (Sanaky,
WAN). (Website eLearners.com), (b) 2009: 204-205).
tersedianya dukungan layanan belajar Manfaat dan dampak yang
yang dapat dimanfaatkan oleh peserta diperoleh dalam pembelajaran melalui
belajar, misalnya CD-ROM, atau e-learning adalah:
bahan cetak, dan (c) tersedianya 1. Perubahan budaya belajar dan
dukungan layanan tutor yang dapat peningkatan mutu pembelajaran
membantu peserta belajar apabila pebelajar dan pengajar.
mengalami kesulitan. 2. Perubahan pertemuan pembela-
Di samping ketiga persyara- jaran yang tidak terfokus pada
tan tersebut di atas masih dapat pertemua (tatap muka) di kelas dan
ditambahkan persyaratan lainnya, pertemuan tidak dibatasi oleh
seperti adanya: (a) lembaga yang
Pemamfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran (Sri Rahayu Chandrawati) 175

ruang dan waktu melalui fasilitas lajaran elektronik. Sekalipun


e-learning. sifatnya opsional, peserta didik
3. Tersedianya materi pembelajaran yang memanfaatkannya tentu
di media elektronik melalui akan memiliki tambahan pengeta-
website e-learning yang mudah huan atau wawasan.
diakses dan dikembangkan oleh (2) Komplemen (Pelengkap)
pembelajar dan mungkin juga Dikatakan berfungsi sebagai
masyarakat. komplemen (pelengkap) apabila
4. Penganyaan materi pembelajaran materi pembelajaran elektronik
sesuai dengan kemajuan dan diprogramkan untuk melengkapi
perkembangan ilmu pengetahuan materi pembelajaran yang diteri-
dan kemajuan teknologi. ma siswa di dalam kelas (Lewis,
5. Menciptakan competitive positio- 2002). Sebagai komplemen ber-
ning dan meningkatkan brand arti materi pembelajaran elektro-
image. nik diprogramkan untuk menjadi
6. Meningkatkan kulaitas pembelajar- materi reinforcement (pengaya-
an dan kepauasan pembelajar serta an) atau remedial bagi peserta
kulaitas pelayanan. didik di dalam mengikuti kegi-
7. Mengurangi biaya oprasi dan atan pembelajaran konvensional.
meningkatkan pendapatan. Materi pembelajaran elektronik
8. Interaktivitas pembelajar mening- dikatakan sebagai enrichment,
kat, karena tidak ada batasan apabila kepada peserta didik yang
waktu untuk belajar. dapat dengan cepat menguasai/
9. Pebelajar menjadi lebih bertang- memahami materi pelajaran yang
gung jawab atas kesuksesannya disampaikan guru secara tatap
(leaner oriented). muka (fast learners) diberikan
kesempatan untuk mengakses
Fungsi E-Learning materi pembelajaran elektronik
Setidaknya ada 3 (tiga) fungsi yang memang secara khusus
pembelajaran elektronik terhadap dikembangkan untuk mereka.
kegiatan pembelajaran di dalam kelas Tujuannya agar semakin meman-
(classroom instruction), yaitu sebagai tapkan tingkat penguasaan peser-
suplemen yang sifatnya pilihan/ ta didik terhadap materi pelajaran
opsional, pelengkap (komplemen), yang disajikan guru di dalam
atau pengganti (substitusi) (Siahaan, kelas. Dikatakan sebagai program
2002). remedial, apabila kepada peserta
(1) Suplemen (Tambahan) didik yang mengalami kesulitan
Dikatakan berfungsi sebagai sup- memahami materi pelajaran yang
plemen (tambahan), apabila disajikan guru secara tatap muka
peserta didik mempunyai kebeba- di kelas (slow learners) diberikan
san memilih, apakah akan kesempatan untuk memanfaatkan
memanfaatkan materi pembelaja- materi pembelajaran elektronik
ran elektronik atau tidak. Dalam yang memang secara khusus
hal ini, tidak ada kewajiban/ dirancang untuk mereka. Tujuan-
keharusan bagi peserta didik nya agar peserta didik semakin
untuk mengakses materi pembe- lebih mudah memahami materi
176 Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol. 8. No. 2. September 2010:101 – 203

pelajaran yang disajikan guru di setiap saat dan dimana saja kalau
kelas. diperlukan mengingat bahan ajar
(3) Substitusi (Pengganti) tersimpanj dalam komputer.
Beberapa perguruan tinggi di (4) Bila mahasiswa memerlukan
negara-negara maju memberikan tambahan informasi yang berkai-
beberapa alternatif model tan dengan bahan yang dpelajari-
kegiatan pembelajaran/perku- nya, ia dapat melakukan akses
liahan kepada para mahasiswa- internet secara lebih mudah.
nya. Tujuannya agar para maha- (5) Baik dosen maupun mahasiswa
siswa dapat secara fleksibel dapat melakukan diskusi melalui
mengelola kegiatan perkuliahan- internet yang dapat diikuti
nya sesuai dengan waktu dan dengan jumlah peserta yang
aktivitas lain sehari-hari mahasis- banyak, sehinga menambah ilmu
wa. Ada 3 alternatif model kegi- pemngetahuan dan wawasan
atan pembelajaran yang dapat yang lebih luas.
dipilih peserta didik, yaitu: (1) (6) Berubahnya peran mahasiswa
sepenuhnya secara tatap muka dari biasanya pasif menjadi aktif.
(konvensional), (2) sebagian (7) Relatif lebih efesien, misalnya
secara tatap muka dan sebagian bagi mereka yang tidak jauh dari
lagi melalui internet, atau bahkan pergutruan tinggi atau sekolah
(3) sepenuhnya melalui internet. konvensional.
Sedangkan kekurangan e-
Kelebihan dan Kekurangan E- learning menurut (Bullen, 2001;
Leraning dan Beam, 1997) adalah:
Kelebihan e-leraning dari (1) Kurangnya interaksi antara dosen
beberapa pandangan (Elangoan, 1999; dan mahasiswa atau bahakan
Soekarwati, 2002; Mulvihil, 1997 dan antar siswa itu sendiri. Kurang-
Utarini, 1997), yang dihimpun dalam nya interaksi ini bisa memper-
Rusman (2008: 137) antara lain: lambat terbentuknya values
(1) Tersedianya fasilitas e- dalam proses pembelajaran.
moderating di mana dosen dan (2) Kecendrungan mengabaikan
mahasiswa dapat berkomunikasi aspek akademik atau aspek sosial
secara mudah mellaui fasilitas dan sebaliknya mendorong ada-
internet secara reguler dan kapan nya aspek bisnis/komersial.
saja kegiatan komunikasi itu (3) Proses pembelajaran cendrung ke
dilakukan dengan tanpa dibatasi arah pekatihan daripada pendidi-
oleh jarak, tempat dan waktu, kan.
(2) Dosen dan mahasiswa dapat (4) Berubahnya peran dosen dari
menggunakan bahan ajar atau yang tadinya menguasai teknik
petunjuk belajar yang terstruktur konvensional, kini dituntut juga
dan tgerjadwal melalui internet, mengetahui teknik pembelajaran
sehingga keduanya bisa saling yang menggunakan ICT.
menilai sampai seberapa jauh (5) Mahasiswa yang tidak mempu-
bahan ajar yang dipelajar. nyai motivasi belajar yang tinggi
(3) Mahasiswa dapat belajar atau cendrung gagal.
me-review bahan perkuliahan
Pemamfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran (Sri Rahayu Chandrawati) 177

(6) Tidak semua tempat tersedia perhatian dalam pembelajaran


fasilitas internet. tertuju pada peserta didik,
(7) Kurangnya porsenil dalam hal sebagaimana ciri pokok dari e-
penguasaan bahasa pemrograman learning. Ini berarati dalam
komputer. pembelajaran peserta didik,
Selain itu Munir (2008:166) sebagaimana ciri pokok dari e-
mengemukakan tentang kelebihan e- learning. Ini berati dalam
learning dalam pembelajaran yaitu: pembelajaran peserta didik tidak
(a) Memberikan pengalaman yang bergantung sepenuhnya kepada
menarik dan bermakna bagi peser- pengajar. Peserta didik belajar
ta didik karena kemampuannnya dengan mandiri untuk menggali
dapat berintegrasi langsung, (mengeksplorasi) ilmu
sehingga pemahaman terhadap pengetahuan melalui internet dan
materi pembelajaran akan lebih media teknologi informasi
bermakna (meaningfull), mudah lainnya. Kemandrian peserta didik
dipahami, mudah diingat dan akan meningkat, karena setiap
mudah pula untuk diungkapkan peserta didik dituntut untuk
kembali. mempelajari dan mengembangkan
(b) Dapat memperbaiki tingkat materi secara mandiri. Peserta
pemahaman dan daya ingat sese- didik belajar se-suai dengan
orang (Rentention Of Information) kemapuannya sendiri, sehingga
terhadap knowledge yang disam- akan meningkatkan rasa percaya
paikan, karena konten yang ber- dirinya.
variasi, interaksi yang menarik
perhatian, immediante feedback, Pengertian Blog
dan adanya interaksi dengan e- Blog adalah kependekan dari
learner dan e-instructor lain. Weblog, istilah yang pertama kali
(c) Adanya kerja sama dalam komu- digunakan oleh Jorn Barger pada
nitas on-lime, sehingga memudah- bulan Desember 1997. Jorn Barger
kan berlangsungnya proses menggunakan istilah Weblog untuk
transfer inforamasi dan menyebut kelompok website pribadi
komunikasi, sehingga setiap yang selalu diupdate secara kontinyu
elemen tidak akan kekurangan dan berisi link-link ke website lain
sumber/bahan belajar. yang mereka anggap menarik disertai
(d) Administrasi dan pengusuran dengan komentar-komentar mereka
yang terpusat, sehingga sendiri.(http://marizaniez.blogspot.co
memudahkan dilakukannya akses m/2009/01/ pengertian-blog.html).
dalam oprasi-onalnya. Blog memunyai fungsi yang
(e) Menghemat dan mengurangi sangat beragam, dari sebuah catatan
biaya pendidikan, seperti harian, media publikasi dalam sebuah
kekurangannya biaya untuk kampanye politik, sampai dengan
membayar pengajar atau biaya program-program media dan perusa-
akomudasi dan trans-portasi haan-perusahaan. Sebagian blog dipe-
peserta didik ke tempat belajar. lihara oleh seorang penulis tunggal,
(f) Pembelajaran dengan dukungan sementara sebagian lainnya oleh
teknologi internet membuat pusat beberapa penulis, . Banyak juga
178 Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol. 8. No. 2. September 2010:101 – 203

weblog yang memiliki fasilitas blog tersebut. (http://marizaniez.


interaksi dengan para pengunjungnya, blogspot.com/2009/01/pengertian-
seperti menggunakan buku tamu dan blog.html).
kolom komentar yang dapat memper- Pemanfaatn E-Learning Berbentuk
kenankan para pengunjungnya untuk Blog dalam Pembelajaran
meninggalkan komentar atas isi dari Penerapan e-learning melalui
tulisan yang dipublikasikan, namun jaringan internet menempatkan materi
demikian ada juga yang yang sebalik- pada situs pembelajaran tertentu.
nya atau yang bersifat non-interaktif. Berbagai fasilitas situs pembelajaran
Situs-situs web yang saling berkaitan pada internet dapat diakses oleh
berkat weblog, atau secara total peserta didik secara mandiri untuk
merupakan kumpulan weblog sering keperluan pembelajaran karena di
disebut sebagai blogosphere. Bila- dalamnya memuat tujuan pembela-
mana sebuah kumpulan gelombang jaran, materi pembelajaran, metode
aktivitas, informasi dan opini yang pembelajaran, sumber daya web
sangat besar berulang kali muncul (melalui searching), perpustakan
untuk beberapa subyek atau sangat digital, pengajar, peserta didik, atau
kontroversial terjadi dalam blogo- inforamsi lainnya seperti tentang
sphere, maka hal itu sering disebut jadwal pelajaran atau ujian, peta
sebagai blogstorm atau badai blog. konsep pemlebajaran dapat diakses
Tulisan-tulisan yang di terda- kapan saja dan di mana saja.
pat dalam blog seringkali dimuat Dalam membuat website e-
dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu learning, ada bebarap prinsip yang
baru kemudian diikuti isi yang lebih harus diperhatikan, yaitu:
lama), meskipun tidak selamanya (g) Merumuskan tujuan pembela-
demikian. Situs web seperti ini biasa- jaran.
nya dapat diakses oleh semua peng- (h) Mengenalkan materi pelajaran.
guna internet sesuai dengan topik dan (i) Memberikan bantuan dan kemu-
tujuan dari si pengguna blog tersebut. dahan bagi peserta didik untuk
Keuntungan dari penggunaan mempelajari materi pembela-
Weblog antara lain: jaran.
1. Melalui weblog,kita dapat mem- (j) Memberikan bantuan dan kemu-
perluas hubungan teman/kenalan dahan bagi peserta didik untuk
hingga dapat membentuk mengerajakan tugas-tugas dengan
suatu komunitas yang besar. perintah dan arahan yang jelas.
2. Weblog melebihi surat elektronik Pengajar selalu memberikan
(Email), karena satu posting blog pengawasan dan bimbingan
yang anda bahas, dapat dibaca terhadap pekerjaan peserta didik
oleh pengunjung blog yang tak tersebut.
terbatas. Beda dengan email yang (k) Materi pembelajaran disampai-
hanya bisa dibaca oleh orang yang kan sesuai standar yang berlaku
kita kirimkan. Selain itu, pengun- secara umum, dan sesuai dengan
jung blog juga dengan cepat dapat tingkat perkembangan peserta
memberikan respon terhadap didik.
posting blog melalui komentar (l) Materi pembelajaran disampai-
yang dapat langsung dituliskan di kan dengan sistematis dan mam-
Pemamfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran (Sri Rahayu Chandrawati) 179

pu memberikan motivasi belajar, (o) Sebagai alat untuk mengetahui


serta pada bagian akhir setiap keberhasilan pembelajaran di atas
materi pembelajara dibuat rang- perlu dilakaukan evaluasi dengan
kumannya. meminta umpan balik (feedback)
(m) Materi pembelajaran disampai- dari peserta didik. (Munir, 2008:
kan sesuai dengan kenyataan, 173).
sehingga mudah dipahami, dise- Sistem e-learning, dapat
rap dan dipraktekan langsung dikembangkan dengan menggunakan
oleh peserta didik. Apalagi jika pendekatan metode belajar kolaboratif
peserta didik sendiri yang meru- (coolaborative learning) maupun bela-
muskan materi pembelajaran dan jar dari proses memecahkan problem
cara penyampaiannya. yang disodorkan (problem-based
(n) Metode penjelasan yang efektif, learning). (Sanaky, 2009: 205-206).
jelas dan mudah dipahami oleh Selain itu pengembangan
peserta didik denmgan disertai pembelajaran e-learning menurut
ilustrasi, contoh, demonstrasi, Kamarga (2001) yang dikutip dalam
video dan sebagainya. Aunurrahman (2008: 239-240) dapat
dilihat dari gambar di bawah ini:

Gambar: 2.1
Model dan e-commerce yang diterapkan dalam e-learning
(Kamarga 2001, diadaptasi dari Aunurrahman 2009: 239).

Konten Desain situs oleh


dikembangkan oleh web disigner Pengguna
PROSES
MODUL/INFORAMSI UPLOA /pembelajar
PENGEMBANGAN
Pengembangan
situs oleh web D
KEILMUAN
developer

Proses pengembangan sampai (2) Pengembangan konten dilakukan


pengunaan bahan belajar sesuai oleh stafa pengajar yang berkom-
dengan alur pada gambar di atas dapat peten di bidangnya.
dijelaskan sebagai berkikut: (3) Setelah konten selesai dikembang-
(1) Pihak perguruan tinggi/sekolah kan, maka proses pemindahan
bermaksud menawarkan suatu konten dilakukan oleh perancang
paket belajar berupa modul atau situs (web designer) dan pengem-
menginformasikan suatu pengem- bang situs (web developer).
bangan bidang keilmuan. Untuk Perancangan situs bertugas me-
itu diperlukan koonten dan situs rancang bentuk tampilan konten
sebagai tempat penampungan agar menarik, sedangkan pengem-
konten. bang situs bertugas mengembang-
kan konten yang telah dirancang
agar mudah diakses.
180 Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol. 8. No. 2. September 2010:101 – 203

(4) Proses akhir yang dilakukan ada- net adalah untuk memberikan penga-
lah masukan situs ke dalam jari- yaan dan komunikasi anatara maha-
ngan internet.(Kamarga, 2001 siswa dan dosen, sesama mahasiswa,
yang di adaptasi Aunurrahman, anggota kelompok, atau mahasiswa
2009: 240). dengan sumber lain. Oleh karena itu
Sementara itu, menurut para dosen dalam hal ini dituntut
Haughey (1998) dalam Rusman untuk menguasai teknik mencari
(2008, 136-137), pengembangan e- informasi di internet, membimbing
learning menurutnya ada tiga mahasiswa mencari dan menemukan
kemungkinan dalam pengembangan situs-situs yang relevan dengan bahan
sistem pembelajaran berbasis internet, perkuliahan, menyajikan materi
yaitu web course, web centric course, melalui web yang menarik dan
dan web enhanced course. diminati, melayani bimbingan dan
Web course adalah pengguna komunikasi melalui internet, dan
internet untuk keperluan pendidikan, kecakapan lain yang diperlukan.
yang mana mahasiswa/siswa dan
dosen/guru sepenuhnya terpisah dan Penutup
tidak diperlukan adanya tatap muka. E-Learning memungkinkan
Seluruh bahan ajar, diskusi, konsul- pembelajar untuk menimba ilmu
tasi, penugasan, latihan, ujian dan tanpa harus secara fisik menghadiri di
kegiatan pembelajaran lainnnya sepe- kelas. Pembelajar bisa berada di mana
nuhnya disampaikan melalui internet. saja, sementara “instruktur” dan
Dengan kata lain model ini menggu- pelajaran yang diikuti berada di
nakan sistem jarak jauh. tempat lain, di kota lain bahkan di
Web centric course adalah negara lain. Interaksi bisa dijalankan
pengguna internet yang memadukan secara on-line dan real-time ataupun
antara belajar jarak jauh dan tatap secara off-line atau archieved.
muka (konvensional). Sebagian Pebelajar belajar dari komputer
materi disampaikan melalui internet, di kantor ataupun di rumah dengan
dan sebagaian lagi melalui tatap memanfaatkan koneksi jaringan lokal
muka. Fungsinya saling melengkapi. ataupun jaringan Internet ataupun
Dalam model ini dosen/guru bisa menggunakan media CD/DVD yang
memberikan petunjuk pada mahasis- telah disiapkan. Materi belajar
wa untuk mepelajari materi perkuli- dikelola oleh sebuah pusat penyedia
ahan melalui web yang telah dibuat- materi di kampus/universitas, atau
nya. Mahasiswa juga diberikan arahan perusahaan penyedia content tertentu.
untuk mencari sumber lain dari situs- Pembelajar bisa mengatur sendiri
situs yang relevan. Dalam tatap muka, waktu belajar, dan tempat dari mana
mahasiswa dan dosen lebih banyak ia mengakses pelajaran.
diskusi tentang temuan materi yang Walaupun sepertinya e-
telah dipelajari melalui internet Learning diberikan hanya melalui
tersebut. perangkat komputer, e-Learning
Web enhanced course adalah ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola
pemanfaatn internet untuk menunjang oleh tim yang terdiri dari para ahli di
peningkatan kualitas pembelajaran bidang masing-masing, yaitu:
yang dilakukan di kelas. Fungsi inter-
Pemamfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran (Sri Rahayu Chandrawati) 181

1. Subject Matter Expert (SME) atau Mayer, Richarud. Teguh Wahyu


nara sumber dari pelatihan yang Utomo (Eds). ( (2009).
disampaikan Multimedia Learning Prinsip-
2. Instructional Designer (ID), Prinsip dan Aplikasi.Yogyakarta:
bertugas untuk secara sistematis Pustaka Pelajar.
mendesain materi dari SME Munir, (2008). Kurikulum Berbasis
menjadi materi e-Learning dengan Teknologi Inforamsi dan
memasukkan unsur metode penga- Komunikasi. Bandung: SPS
jaran agar materi menjadi lebih Universitas Pendidikan
interaktif, lebih mudah dan lebih Indonesia.
menarik untuk dipelajari Rusman. (2008). Manajemen
3. Graphic Designer (GD), mengu- Kurikulum, Bandung. Program
bah materi text menjadi bentuk studi Pengembangan Kurikulum
grafis dengan gambar, warna, dan Sekolah Pasca Sarjana
layout yang enak dipandang, Universitas Pendidikan
efektif dan menarik untuk Indonesia.
dipelajari Sadiman S. Arief, dkk (2008). Media
4. Ahli bidang Learning Management Pendidikan, Pengertian,
System (LMS). Mengelola sistem Pengembangan dan
di website yang mengatur lalu Pemanfaatannya. Jakarta: PT
lintas interaksi antara instruktur Raja Grafindo Persada.
dengan siswa, antarsiswa dengan Sanjaya, Wina (2007) Kajian
siswa lainnya. Kurikulum dan Pembelajaran.
Sekolah Pascasarjana Uviversitas
Daftar Pustaka Pendidikan Indonesia.Bandung.
Arsyad, Azhar (2009). Media Sanaky AH, Hujair (2009). Media
Pembelajaran. Jakarta: PT. Pembelajaran. Yogyakarta:
Raja Grafindo Persada. Safiria Insania Press.
Aunurrahman.(2009). Belajar dan Sudjana, Nana. (2009). Media
Pembelajaran. Bandung: CV. Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Alfabeta. Algesindo Bandung.

Anda mungkin juga menyukai