Oleh
Sri Rahayu Chandrawati
(Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat)
Kata kunci: E-learning, web course, web centric, web enhanced course
pelajaran yang disajikan guru di setiap saat dan dimana saja kalau
kelas. diperlukan mengingat bahan ajar
(3) Substitusi (Pengganti) tersimpanj dalam komputer.
Beberapa perguruan tinggi di (4) Bila mahasiswa memerlukan
negara-negara maju memberikan tambahan informasi yang berkai-
beberapa alternatif model tan dengan bahan yang dpelajari-
kegiatan pembelajaran/perku- nya, ia dapat melakukan akses
liahan kepada para mahasiswa- internet secara lebih mudah.
nya. Tujuannya agar para maha- (5) Baik dosen maupun mahasiswa
siswa dapat secara fleksibel dapat melakukan diskusi melalui
mengelola kegiatan perkuliahan- internet yang dapat diikuti
nya sesuai dengan waktu dan dengan jumlah peserta yang
aktivitas lain sehari-hari mahasis- banyak, sehinga menambah ilmu
wa. Ada 3 alternatif model kegi- pemngetahuan dan wawasan
atan pembelajaran yang dapat yang lebih luas.
dipilih peserta didik, yaitu: (1) (6) Berubahnya peran mahasiswa
sepenuhnya secara tatap muka dari biasanya pasif menjadi aktif.
(konvensional), (2) sebagian (7) Relatif lebih efesien, misalnya
secara tatap muka dan sebagian bagi mereka yang tidak jauh dari
lagi melalui internet, atau bahkan pergutruan tinggi atau sekolah
(3) sepenuhnya melalui internet. konvensional.
Sedangkan kekurangan e-
Kelebihan dan Kekurangan E- learning menurut (Bullen, 2001;
Leraning dan Beam, 1997) adalah:
Kelebihan e-leraning dari (1) Kurangnya interaksi antara dosen
beberapa pandangan (Elangoan, 1999; dan mahasiswa atau bahakan
Soekarwati, 2002; Mulvihil, 1997 dan antar siswa itu sendiri. Kurang-
Utarini, 1997), yang dihimpun dalam nya interaksi ini bisa memper-
Rusman (2008: 137) antara lain: lambat terbentuknya values
(1) Tersedianya fasilitas e- dalam proses pembelajaran.
moderating di mana dosen dan (2) Kecendrungan mengabaikan
mahasiswa dapat berkomunikasi aspek akademik atau aspek sosial
secara mudah mellaui fasilitas dan sebaliknya mendorong ada-
internet secara reguler dan kapan nya aspek bisnis/komersial.
saja kegiatan komunikasi itu (3) Proses pembelajaran cendrung ke
dilakukan dengan tanpa dibatasi arah pekatihan daripada pendidi-
oleh jarak, tempat dan waktu, kan.
(2) Dosen dan mahasiswa dapat (4) Berubahnya peran dosen dari
menggunakan bahan ajar atau yang tadinya menguasai teknik
petunjuk belajar yang terstruktur konvensional, kini dituntut juga
dan tgerjadwal melalui internet, mengetahui teknik pembelajaran
sehingga keduanya bisa saling yang menggunakan ICT.
menilai sampai seberapa jauh (5) Mahasiswa yang tidak mempu-
bahan ajar yang dipelajar. nyai motivasi belajar yang tinggi
(3) Mahasiswa dapat belajar atau cendrung gagal.
me-review bahan perkuliahan
Pemamfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran (Sri Rahayu Chandrawati) 177
Gambar: 2.1
Model dan e-commerce yang diterapkan dalam e-learning
(Kamarga 2001, diadaptasi dari Aunurrahman 2009: 239).
(4) Proses akhir yang dilakukan ada- net adalah untuk memberikan penga-
lah masukan situs ke dalam jari- yaan dan komunikasi anatara maha-
ngan internet.(Kamarga, 2001 siswa dan dosen, sesama mahasiswa,
yang di adaptasi Aunurrahman, anggota kelompok, atau mahasiswa
2009: 240). dengan sumber lain. Oleh karena itu
Sementara itu, menurut para dosen dalam hal ini dituntut
Haughey (1998) dalam Rusman untuk menguasai teknik mencari
(2008, 136-137), pengembangan e- informasi di internet, membimbing
learning menurutnya ada tiga mahasiswa mencari dan menemukan
kemungkinan dalam pengembangan situs-situs yang relevan dengan bahan
sistem pembelajaran berbasis internet, perkuliahan, menyajikan materi
yaitu web course, web centric course, melalui web yang menarik dan
dan web enhanced course. diminati, melayani bimbingan dan
Web course adalah pengguna komunikasi melalui internet, dan
internet untuk keperluan pendidikan, kecakapan lain yang diperlukan.
yang mana mahasiswa/siswa dan
dosen/guru sepenuhnya terpisah dan Penutup
tidak diperlukan adanya tatap muka. E-Learning memungkinkan
Seluruh bahan ajar, diskusi, konsul- pembelajar untuk menimba ilmu
tasi, penugasan, latihan, ujian dan tanpa harus secara fisik menghadiri di
kegiatan pembelajaran lainnnya sepe- kelas. Pembelajar bisa berada di mana
nuhnya disampaikan melalui internet. saja, sementara “instruktur” dan
Dengan kata lain model ini menggu- pelajaran yang diikuti berada di
nakan sistem jarak jauh. tempat lain, di kota lain bahkan di
Web centric course adalah negara lain. Interaksi bisa dijalankan
pengguna internet yang memadukan secara on-line dan real-time ataupun
antara belajar jarak jauh dan tatap secara off-line atau archieved.
muka (konvensional). Sebagian Pebelajar belajar dari komputer
materi disampaikan melalui internet, di kantor ataupun di rumah dengan
dan sebagaian lagi melalui tatap memanfaatkan koneksi jaringan lokal
muka. Fungsinya saling melengkapi. ataupun jaringan Internet ataupun
Dalam model ini dosen/guru bisa menggunakan media CD/DVD yang
memberikan petunjuk pada mahasis- telah disiapkan. Materi belajar
wa untuk mepelajari materi perkuli- dikelola oleh sebuah pusat penyedia
ahan melalui web yang telah dibuat- materi di kampus/universitas, atau
nya. Mahasiswa juga diberikan arahan perusahaan penyedia content tertentu.
untuk mencari sumber lain dari situs- Pembelajar bisa mengatur sendiri
situs yang relevan. Dalam tatap muka, waktu belajar, dan tempat dari mana
mahasiswa dan dosen lebih banyak ia mengakses pelajaran.
diskusi tentang temuan materi yang Walaupun sepertinya e-
telah dipelajari melalui internet Learning diberikan hanya melalui
tersebut. perangkat komputer, e-Learning
Web enhanced course adalah ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola
pemanfaatn internet untuk menunjang oleh tim yang terdiri dari para ahli di
peningkatan kualitas pembelajaran bidang masing-masing, yaitu:
yang dilakukan di kelas. Fungsi inter-
Pemamfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran (Sri Rahayu Chandrawati) 181