PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan E-learning.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan E-learning dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional.
3. Untuk mengetahui tingkat efektifitas E-learning dalam pembelajaran.
1
Efektivitas E-learning dalam Pembelajaran
0
(a) Pengorganisasian materi yang baik.
(b) Komunikasi yang efektif.
(c) Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran.
(d) Sikap positif terhadap siswa.
(e) Pemberian nilai yang adil.
(f) Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran.
(h) Hasil belajar siswa yang baik.
Penerapan E-learning dalam proses pembelajaran dapat memenuhi
indikator-indikator tersebut. Melalui E-learning, bahan ajar dapat diorganisir atau
dikelola dan dipersiapkan dengan baik serta lebih mudah diperbarui sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Materi tersebut dapat disusun semenarik
mungkin dengan menambahkan gambar, suara, animasi, bahkan video untuk
meningkatkan antusiasme dan pemahaman peserta didik. Kemudian materi yang
telah dipersiapkan tersebut diunggah ke dalam media E-learning yang telah
dipersiapkan agar siswa dapat mengunduh dan mempelajarinya setiap saat dengan
pola belajar masing-masing. Pendidik juga bisa menambahkan kuis atau ulangan
harian menggunakan media E-learning sehingga akan terwujud transparansi
penilaian. Dengan adanya transparansi penilaian tersebut diharapkan siswa akan
semakin termotivasi untuk belajar sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.
Sebelum membandingkan tingkat efektivitas E-learning dengan
pembelajaran konvensional, perlu diketahui apa yang dimaksud pembelajaran
konvensional itu sendiri. Pembelajaran konvensional adalah salah satu metode
pembelajaran yang hanya memusatkan pada metode ceramah. Pada metode
pembelajaran ini, siswa diharuskan menghafal materi yang disampaikan guru.
Menurut Freire (1999) motode pembelajaran tersebut diistilahkan seperti
pendidikan bergaya bank (banking concept of education), yaitu pendidikan yang
hanya dipandang sebagai suatu aktivitas pemberian informasi yang harus diterima
dan dihafal oleh siswa. Burrowes (2003) menyatakan bahwa pembelajaran
konvensional menekankan pada resitasi konten tanpa memberikan waktu yang
cukup kepada siswa untuk merefleksi materi yang dipresentasikan,
menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya, atau mengaplikasikannya
1
Efektivitas E-learning dalam Pembelajaran
1
kepada situasi kehidupan nyata. Ciri-ciri pembelajaran konvensional diantaranya,
yaitu:
(a) Pembelajaran berpusat pada guru.
(b) Terjadi proses pembelajaran yang pasif (passive learning)
(c) Interaksi di antara siswa kurang
(d) Tidak ada kelompok-kelompok kooperatif
(e) Penilaian bersifat sporadis.
Sehingga pembelajaran dengan metode konvensional ini dianggap sebagai
model transmisi pengetahuan (Tishman, et al., 1993). Dalam metode ini guru
berperan menyiapkan dan mentransmisi pengetahuan atau informasi kepada siswa,
sedangkan para siswa menerima, menyimpan, dan melakukan aktivitas lain sesuai
dengan informasi yang diberikan.
Seperti E-learning, metode pembelajaran konvensional juga memiliki
kelebihan dan kekurangan. Secara umum, pembelajaran konvensional memiliki
keunggulan sebagai berikut:
(a) Berbagi informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain.
(b) Menyampaikan informasi dengan cepat.
(c) Membangkitkan minat akan informasi.
(d) Mengajari siswa yang cara belajar terbaiknya mendengarkan.
(e) Mudah digunakan dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan kelemahan pembelajaran konvensional antara lain:
(a) Tidak semua siswa cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan.
(b) Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa
yang dipelajari.
(c) Pendekatan tersebut cenderung tidak memerlukan pemikiran yang kritis dan
mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat pribadi.
(d) Kurang menekankan pada pemberian keterampilan proses (hands-on-
activities).
(e) Pemantauan melalui observasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh guru
pada saat belajar kelompok sedang berlangsung.
(f) Para siswa tidak mengetahui apa tujuan mereka belajar pada hari itu dan
ditekankan pada penyelesaian tugas.
1
Efektivitas E-learning dalam Pembelajaran
2
(g) Daya serapnya rendah dan cepat hilang karena bersifat menghafal.
Berikut ini disajikan tabel perbandingan pengajaran konvensional dengan E-
learning:
1
Efektivitas E-learning dalam Pembelajaran
3
(e) Aspek evaluasi pelaksanaan pembelajaran E-learning menuunjukkan
kategori cukup efektif dengan kecenderungan sebesar 69,01%.
(f) Kriteria pelaksanaan pembelajaran elearning sebagai media pembelajaran
di SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto secara keseluruhan cukup efektif
dengan tingkat kecenderungan sebesar 77,27%.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan sistem E-
learning memiliki tingkat efektivitas yang lebih baik dibandingkan dengan sitem
pembelajaran konvensional atau tradisional karena terkait dengan ruang, waktu,
dan fleksibilitas dalam pembelajaran serta evaluasi hasil pembelajarannya.
1
Efektivitas E-learning dalam Pembelajaran
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1
Efektivitas E-learning dalam Pembelajaran
5
DAFTAR PUSTAKA
1.
1
Efektivitas E-learning dalam Pembelajaran
6