Anda di halaman 1dari 8

QUIPPER SCHOOL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Yani Supriani
yanisupriani92@yahoo.com

Abstrak : Sebagai seorang guru yang ingin menjadi guru profesional maka dituntut untuk bisa
menghadirkan model pembelajaran kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan. Agar bisa
menarik minat belajar siswa guru harus bisa menghadirkan pembelajaran yang inovatif dan selalu
menghadirkan model pembelajaran yang variatif agar siswa tidak bosan dengan model
pembelajaran yang sifatnya monoton. Salah satunya dengan menerapkan sistem pembelajaran e-
learning dari Quipper School. Quipper School adalah metode pemberian tugas secara online
kepada peserta didik. Dengan demikian penggunaan Quipper School akan mempermudah aktivitas
bagi para guru dalam memberikan pembelajaran yang lebih baik, menyenangkan, menarik dan
pastinya berkualitas. Seperti pemberian tugas kepada siswa, setelah siswa mengerjakannya maka
otomatis hasil pekerjaan siswa akan masuk di data guru secara otomatis.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, E-Learning, Quipper School

Pendahuluan didik. Penyampaian materi kuliah hanyalah salah


Tantangan dunia pendidikan ke depan satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai
adalah mewujudkan proses demokratisasi suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan
belajar. Suatu proses pendemokratisasian yang proses perkembangan peserta didik.
mencerminkan bahwa belajar adalah atas Dewasa ini alternatif dalam penyampaian
prakarsa peserta didik. Demokratisasi belajar materi pembelajaran telah mengalami kemajuan
berisi pengakuan hak peserta didik untuk yang cukup baik. Penggunaan media berbasis
melakukan tindakan belajar sesuai dengan computer dan internet menjadi pilihan dalam
karakteristiknya. Salah satu prasyarat membantu proses penyampaian materi bagi
terwujudnya masyarakat belajar yang demokratis pengajar dan proses belajar efektif bagi siswa.
adalah adanya pengemasan pembelajaran yang Media berbasis E-Learning memiliki kontribusi
beragam dengan cara menghapuskan dalam meningkatkan mutu dan kualitas
penyeragaman kurikulum, strategi pembelajaran, pembelajaran. Salah satu media pembelajaran
bahan ajar, dan evaluasi belajar (Budiningsih, melalui e-learning adalah dengan
2005). menggunakan Quipper School hal ini dipilih
Dalam proses pembelajaran, pendidik karena seiring dengan perkembangan jaman
mempunyai tugas untuk mendorong, peralatan gadget seolah-olah menjadi kebutuhan
membimbing, dan memberikan fasilitas belajar pokok manusia, hampir semua orang dari lapisan
bagi peserta didik untuk mencapai tujuan. masyarakat menengah ke bawah memiliki
Pendidik mempunyai tanggung jawab untuk barang-barang tersebut. Begitu juga dengan
melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas model pembelajaran di sekolah, kalau jaman
untuk membantu proses perkembangan peserta dulu model pembelajaran yang disajikan oleh
guru selalu monoton tidak variatif yaitu guru itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat
hanya memberikan catatan, selesai mencatat siswa, menurut Asryad (2011) media
materi tersebut dijelaskan tanpa adanya media pembelajaran juga dapat membantu siswa
penunjang sehingga siswa merasa kesulitan meningkatkan pemahaman, menyajikan data
untuk memahami materi pelajaran yang di dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
sampaikan oleh guru. Di sisi lain dengan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
bantuan komputer dan berbagai program Sejalan dengan perkembangan ilmu
animasinya, konsep dan masalah materi pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
pembelajaran yang sebelumnya hanya dituliskan khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
dan digambarkan dalam buku maka selanjutnya penggunaan alat bantu atau media
dapat ditampilkan dalam alat gadget. Schramm pembelajaran menjadi semakin luas dan
dalam Suyatno (2003) mengemukakan bahwa interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
komputer memiliki kemampuan yang luar biasa CD Interaktif merupakan sebuah media yang
dibandingkan media lainnya. Media berbasis menegaskan sebuah format multimedia dapat
komputer diyakini mampu menciptakan dikemas dalam sebuah CD (Compact Disk)
pembelajaran yang lebih ”hidup” dan dengan tujuan aplikasi interaktif di dalamnya.
melibatkan interaktifitas dan kreativitas peserta CD ROM (Read Only Memory) merupakan
didik. satu-satunya dari beberapa kemungkinan yang
dapat menyatukan suara, video, teks dan
Kajian Pustaka program CD.
A. Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran dalam B. Media Pembelajaran E-Learning
dunia pendidikan khususnya kegiatan belajar Media pembelajaran yang sedang
mengajar adalah mendorong siswa belajar berkembang saat ini adalah E-Learning sebagai
secara mandiri, membantu siswa meningkatkan bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan
pemahaman materi, membantu dan mendorong melalui media internet. Jaya Kumar C. Koran
guru dalam menjelaskan hal-hal yang sulit (2002), mendefinisikan e-learning sebagai
digambarkan dengan kata-kata. Yusufhadi sembarang pengajaran dan pembelajaran yang
Miarso (2009) menyatakan bahwa “media menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN,
pembelajaran adalah segala sesuatu yang atau internet) untuk menyampaikan isi
digunakan untuk menyalurkan pesan serta pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
dapat merangsang pikiran, perasaan, Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002)
perhatian, dan kemauan si belajar sehingga mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan
dapat mendorong terjadinya proses belajar yang belajar asynchronous yakni melalui perangkat
disengaja, bertujuan, dan terkendali”. Sementara elektronik komputer yang memperoleh bahan
itu menurut Hamalik (2003) pemakaian media belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Atau
pembelajaran dalam proses belajar mengajar e-learning didefinisikan sebagai berikut :
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang e-Learning is a generic term for all
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan technologically supported learning using an
kegiatan belajar dan bahkan membawa array of teaching and learning tools as phone
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. bridging, audio and videotapes,
Penggunaan media pembelajaran pada tahap teleconferencing, satellite transmissions, and the
orientasi pembelajaran akan sangat membantu more recognized web-based training or
keefektifan proses pembelajaran dan computer aided instruction also commonly
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat referred to as online courses (Soekartawi,
Haryono dan Librero, 2002). Cisco (2001) menjelaskan filosofis e-
Rosenberg (2001) menekankan bahwa e- learning sebagai berikut. Pertama, elearning
learning merujuk pada penggunaan teknologi merupakan penyampaian informasi, komunikasi,
internet untuk mengirimkan serangkaian solusi pendidikan, pelatihan secara on-line. Kedua, e-
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan learning menyediakan seperangkat alat yang
keterampilan. Hal ini senada dengan Campbell dapat memperkaya nilai belajar secara
(2002), Kamarga (2002) yang intinya konvensional (model belajar konvensional,
menekankan penggunaan internet dalam kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan
pendidikan sebagai hakekat e- learning. Bahkan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat
Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa menjawab tantangan perkembangan globalisasi.
istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e- Ketiga, e-learning tidak berarti menggantikan
learning digunakan sebagai istilah untuk segala model belajar konvensional di dalam kelas,
teknologi yang digunakan untuk mendukung tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui
usaha-usaha pengajaran lewat teknologi pengayaan content dan pengembangan teknologi
elektronik internet. pendidikan. Keempat, Kapasitas siswa amat
Internet, Intranet, satelit, tape bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara
audio/video, TV interaktif dan CD-ROM adalah penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar
sebagian dari media elektronik yang digunakan conten dan alat penyampai dengan gaya belajar,
Pengajaran boleh disampaikan secara maka akan lebih baik kapasitas siswa yang pada
“synchronously‟ (pada waktu yang sama) gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.
ataupun “asynchronously‟ (pada waktu yang Sedangkan Karakteristik e-learning,
berbeda). Materi pengajara dan pembelajaran antara lain. Pertama, Memanfaatkan jasa
yang disampaikan melalui media ini mempunyai teknologi elektronik; di mana guru dan siswa,
teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video. siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama
Ia juga harus menyediakan kemudahan untuk guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah
“discussion group‟ dengan bantuan profesional dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang
dalam bidangnya. protokoler. Kedua, Memanfaatkan keunggulan
Perbedaan Pembelajaran konvensional komputer (digital media dan computer networks).
dengan e-learning yaitu kelas konvensional, Ketga, Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri
guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan (self learning materials) disimpan di komputer
ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa
kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam kapan saja dan di mana saja bila yang
pembelajaran e-learning’ fokus utamanya adalah bersangkutan memerlukannya. Keempat,
pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum,
bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan
Suasana pembelajaran e- learning’ akan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat
“memaksa‟ pelajar memainkan peranan yang setiap saat di komputer.
lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar Untuk dapat menghasilkan e- learning
membuat perancangan dan mencari materi yang menarik dan diminati, Onno W. Purbo
dengan usaha, dan inisiatif sendiri. Khoe Yao (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib
Tung (2000) mengatakan bahwa setelah dipenuhi dalam merancang elearning, yaitu :
kehadiran guru dalam arti sebenarnya, internet sederhana, personal, dan cepat. Sistem yang
akan menjadi suplemen dan komplemen dalam sederhana akan memudahkan peserta didik dalam
menjadikan wakil guru yang mewakili sumber memanfaatkan teknologi dan menu yang ada,
belajar yang penting di dunia. dengan kemudahan pada panel yang disediakan,
akan mengurangi pengenalan sistem e-learning yang biasanya pasif menjadi aktif. Ketujuh,
itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang
diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah
bukan pada belajar menggunakan sistem e- konvensional.
learning-nya. Syarat personal berarti pengajar Walaupun demikian pemanfaatan internet
dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak
seorang guru yang berkomunikasi dengan murid terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai
di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi kritik (Bullen, 2001, Beam, 1997), antara lain.
yang lebih personal, peserta didik diperhatikan Pertama, Kurangnya interaksi antara guru dan
kemajuannya, serta dibantu segala persoalan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri.
yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat
didik betah berlama- lama di depan layar terbentuknya values dalam proses belajar dan
komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang mengajar. Kedua, Kecenderungan mengabaikan
dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat Ketiga, Proses belajar dan mengajarnya
dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
pengelola. Keempat, Berubahnya peran guru dari yang
Kelebihan dan Kekurangan E-Learning di semula menguasai teknik pembelajaran
antaranya yaitu Petunjuk tentang manfaat konvensional, kini juga dituntut mengetahui
penggunaan internet, khususnya dalam teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
pendidikan terbuka dan jarak jauh (Elangoan, Kelima, Siswa yang tidak mempunyai motivasi
1999; Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997; Utarini, belajar yang tinggi cenderung gagal. Keenam,
1997), antara lain. Pertama, Tersedianya fasilitas Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
e- moderating di mana guru dan siswa dapat Ketujuh, Kurangnya tenaga yang mengetahui dan
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas memiliki ketrampilan internet. Kedelapan,
internet secara regular atau kapan saja kegiatan Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa Meskipun demikian pemanfaatan
dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. Kedua, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar dalam proses belajar mengajar dapat
atau petunjuk belajar yang terstruktur dan meningkatkan semangat belajar peserta didik.
terjadual melalui internet, sehingga keduanya Media social adalah salah satu bentuk teknologi
bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar yang paling banyak di gandrungi remaja saat ini.
dipelajari. Ketiga, Siswa dapat belajar atau me- Merujuk dari perkembangan teknologi tersebut,
review bahan ajar setiap saat dan di mana saja guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi
kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan peserta didik. Oleh karena itu, guru di tuntut
di komputer. Keempat, Bila siswa memerlukan untuk melek teknologi agar dapat bersinergi
tambahan informasi yang berkaitan dengan dengan peserta didik yang pada umumnya telah
bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan melek teknologi.
akses di internet secara lebih mudah. Kelima,
Baik guru maupun siswa dapat melakukan C. Model Quipper School
diskusi melalui internet yang dapat diikuti Salah satu cara untuk mempertahankan
dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga suasana belajar yang nyaman bagi peserta didik
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang adalah dengan metode pembelajaran yang tidak
lebih luas. Keenam, Berubahnya peran siswa dari monoton. Bayangkan saja jika peserta didik
harus duduk berjam-jam menerima pelajaran peserta didik mendaftar untuk masuk ke kelas
dengan penyajian materi yang kurang menarik, online, kemudian siswa mengerjakan soal-soal
peserta didik akan merasa capek dan yang diberikan oleh guru, dimana saja selama
menimbulkan kebosanan sampai akhirnya area terkoneksi dengan internet. Berikut tampilan
terjadilah kegaduhan dalam kelas. Memberikan software Quipper School:
motivasi kepada siswa dengan melibatkan siswa
agar lebih aktif dalam proses belajar mengajar
yang lebih nyaman dan menyenangkan adalah
hal yang penting untuk di perhatikan. Selain itu,
penguasaan materi sangat di perlukan untuk
mencapai manajemen kelas yang bagus.
Memfasilitasi siswa untuk berpikir lebih kritis
dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan
kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan
masyarakat, akan lebih menarik perhatian dan
minat belajar peserta didik saat ini. Jangan salah,
seiring dengan semakin berkembangnya
Gambar 1: Beranda Awal
teknologi informasi di bidang pendidikan, daya
nalar peserta didik sekarang ini mengalami
kemajuan yang patut dibanggakan.
Salah satu contoh teknologi di bidang
pendidikan yang dapat menunjang suasana
kondusif dalam proses belajar mengajar adalah
pemanfaatan media pembelajaran berbasis E-
Learning. Saat ini terdapat beberapa sistem e-
learning berbasis open source seperti
Quipper School, Moodle, Edmodo, Atutor, Gambar 2: Pembuatan Kelas
Claroline, dan lain sebagainya. Bagi institusi
pendidikan yang akan menggunakan software ini
tidak dipungut biaya atau gratis. Quipper
Schoolmerupakan media pembelajaran dengan
sistem e- learning yangberbasis open source
keluaran terbaru,dan diluncurkan pada bulan
Februari 2014 (dalam
https://school.quipper.com/id/index.html yang
diakses 30 Desember 2015). Quipper School
merupakan penghubung antar siswa dan guru
dalam pembagian tugas mata pelajaran secara
online dan sesuai dengan mata pelajaran yang
diadaptasi dari kurikulum yang diterapkan di
Indonesia, yaitu IPS, IPA, Matematika dan
Bahasa Indonesia.
Quipper School adalah metode pemberian
tugas secara online kepada peserta didik. Guru
membuat kelas lengkap dengan kode kelas, lalu
Gambar 3: Membuat kelas baru Gambar 7: Memberikan Materi

Gambar 4: Menentukan mata pelajaran Gambar 8: Pemberian Tugas

Gambar 5: Mengundang Siswa Gambar 9: Pemberian kode untuk siswa


Tampilan di atas adalah langkah awal
dalam pembuatan akun dan masih ada Berbagai
fitur unggulan yang disediakan oleh Quipper
School seperti :
 Quipper Learn, link akses untuk siswa
seperti mengerjakan tugas yang diberikan
guru,
 Qupper Link, link akses untuk guru untuk
mengontrol aktivitas belajar siswa ketika
para siswa sudah selesai mengerjakan
Gambar 6: Menentukan topik materi soal yang diberikan oleh guru,
 Q-Create, link akses untuk para guru
yang ingin membuat soal dan materi
sesuai keinginan,
Selain itu juga banyak fitur lain yang
lebih menarik seperti menu pesan untuk
mengirim pesan kepada guru jika siswa
mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas,
dan ada juga menu untuk grup agar
mempermudah siswa berdiskusi langsung
kepada temannya yang dalam satu kelas. Jika
anda tertarik menggunakan Quipper School
segera daftarkan sekolah anda di Quipper
School, jika anda belum memahami cara matematika.
menjalankankannya silahkan anda baca petunjuk
berikut klik Panduan Quipper School untuk DAFTAR PUSTAKA
melihat petunjuknya dan cara menggunakan
Arsyad Azhar, M.A, 2006, Media Pembelajaran,
Quipper School. Quipper School juga
memberikan kemudahan bagi guru untuk Jakarta; PT Raja Grafindo Persada
mengirim tugas ke perangkat mobile yang Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan
dimiliki oleh siswa. Selain itu, guru dapat
pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
memantau perkembangan belajar siswanya
secara online. Manfaat bagi siswa yaitu Quipper Beam, P. 1997, Breaking the Sprinter’s Wrist:
Achieving Cost-Effectiveness in Online
School dapat digunakan sebagai tempat siswa
Learning. Paper presented at the
untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru, International Symposium on Distance
mengakses seluruh materi pelajaran, dan Education and Open Learning, organized
mengirimkan pesan kepada guru mengenai by MONE Indonesia, IDLN,
kesulitan belajar yang dihadapi. Quipper School SEAMOLEC, ICDE, UNDP and
dapat diakses oleh siswa melalui perangkat yang UNESCO Tuban, Bali, Indonesia.
terhubung dengan internet yang dilengkapi
Bullen, M. 2001. e-Learning and the
dengan peramban web atau menggunakan
Internationalization Education,
Smartphone, BlackBerry, PC/Komputer, Laptop Malaysian Journal of Educational
dan Tablet. Siswa dapat mengakses Quipper Technology 1(1), 37-46.
School kapan saja dan dimana saja, baik melalui
koneksi Wi-Fi maupun 3G secara gratis. Cisco. 2001. e-learning: Combines
Dalam Communication, Education,
http://indonesia.quipperschool.com/ yang diakses Information, and Training,
http://www.cisco.com
30 Desember 2015 keunggulan Quipper School
antara lain: (1) menyediakan bahan ajar lengkap Elangovan, T. 1999, Internet Based On-line
disertai soal latihan dengan tampilan menarik Teaching Application with Learning
yang mudah dimengerti siswa, (2) menyediakan Space. Paper presented at the
semua materi pelajaran untuk kelas X, XI, XII International Symposium on Distance
SMA yang sesuai dengan kurikulum di Education and Open Learning organized
Indonesia, (3) memudahkan guru untuk by MONE Indonesia, IDLN,
SEAMOLEC, ICDE, UNDP and
memantau kegiatan belajar siswa karena UNESCO, Tuban, Bali, Indonesia.
dilengkapi dengananalisa data perkembangan
siswa, (4) siswa dapat mereview bahan ajar Hartanto, A.A. dan Purbo, O.W. 2002. Teknologi
setiap saat dan dimana saja, (5) guru dan siswa e-Learning Berbasis PHP dan MySQL.
dapat melakukan diskusi pembelajaran di internet Elex Media Komputindo, Jakarta.
karena tersedia fasilitas pesan yang memudahkan
siswa untuk bertanya kepada guru, (6) Hamalik, Oemar. 2012. Kurikulum dan
berubahnya peran siswa yang semula pasif Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
menjadi aktif, (7) efisien dari segi waktu, tempat
dan biaya. Kamarga, Hanny. (2002). Belajar Sejarah
melalui e-learning; Alternatif
Dengan demikian Penggunaan Quipper Mengakses Sumber Informasi
School dalam pembelajaran diharapkan akan Kesejarahan. Jakarta: Inti Media.
mendukung tercapainya peningkatan hasil belajar
siswa khususnya pada mata pelajaran Khoe, Yao Tung. 2000. Pendidikan dan Riset di
Internet. Jakarta: Dinastindo.

Koran, Jaya Kumar C. (2002), Aplikasi E-


Learning dalam Pengajaran dan
pembelajaran di Sekolah Malaysia. (8
November 2002).
Miarso, Y. (2004). Menyemai Benih Teknologi
Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Onno W. Purbo. 2002, E-Learning berbasis


PHP dan MySql, Jakarta : Elex Media
Komputindo.
Rosenberg, M. 2001. E-learning: Strategies for
delivering knowledge in the
digital age, McGraw-Hill, New York.
Soekartawi, 1999., Prinsip Dasar E-learning :
Teori dan Aplikasinya di Indonesia,
Jurnal Teknodik, Edisi
No.12/VII/Oktober/1999
Suyanto, M. 2003. Multimedia. Yogyakarta:
Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai