Anda di halaman 1dari 12

FORUM DIKLAT Vol. 06 No.

PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA


PEMBELJARAN MANDIRI

Oleh : Dwi Heri Sudaryanto*)

ABSTRAK

Dalam era global, mau tidak mau kita harus berhubungan dengan teknologi,
khususnya teknologi informasi. Pemanfataan e-learning khususnya internet untuk
kegiatan pembelajaran, baik sebagai virtual library atau virtual campus telah
dilaksanakan di seluruh penjuru dunia. E-learning merupakan salah satu media yang
dapat dimanfaatkan dalam belajar, terutama belajar mandiri. Hal yang terpenting dalam
proses belajar mandiri ialah peningkatan kemauan dan keterampilan siswa/peserta
didik dalam proses belajar tanpa bantuan orang lain, sehingga pada akhirnya
siswa/peserta didik tidak tergantung pada guru/instruktur, pembimbing, teman, atau
orang lain dalam belajar. Tugas guru/instruktur dalam proses belajar mandiri ialah
menjadi fasilitator, menjadi orang yang siap memberikan bantuan kepada
siswa/peserta didik bila diperlukan. Terutama, bantuan dalam menentukan tujuan
belajar, memilih bahan dan media belajar, serta dalam memecahkan kesulitan yang
tidak dapat dipecahkan siswa sendiri. Tugas sebagai perancang proses belajar
mengharuskan guru untuk mengolah materi ke dalam format sesuai dengan pola
belajar mandiri.

Kata Kunci: Belajar Mandiri, e-learning

I. LATAR BELAKANG orientasi belajar dari outside-guided


Pembelajaran dewasa ini menjadi self-guided dan dari
menghadapi 2 tantangan. Tantangan knowledge-as-possesion menjadi
yang pertama datang dari adanya knowledge-as-construction. Lebih dari
perubahan persepsi tentang belajar itu itu, teknologi ini ternyata turut pula
sendiri dan tantangan kedua datang memainkan peran penting dalam
dari adanya teknologi informasi dan memperbaharui konsepsi pembelajaran
telekomunikasi yang memperlihatkan yang semula fokus pada pembelajaran
perkembangan yang luar biasa. sebagai semata-mata suatu penyajian
Konstruktivisme pada dasarnya telah berbagai pengetahuan menjadi
menjawab tantangan yang pertama pembelajaran sebagai suatu bimbingan
dengan meredefinisi belajar sebagai agar mampu melakukan eksplorasi
proses konstruktif dimana informasi sosial budaya yang kaya akan
diubah menjadi pengetahuan melalui pengetahuan.
proses interpretasi, korespondensi, Pembaruan teori belajar melalui
representasi, dan elaborasi. Sementara notion konstruktivisme dan pergeseran-
itu, kemajuan teknologi informasi dan pergeseran yang terjadi karena adanya
komunikasi yang begitu pesat yang kemajuan teknologi informasi dan
menawarkan berbagai kemudahan- komunikasi merupakan dua hal yang
kemudahan baru dalam pembelajaran sangat sejalan dan saling memperkuat.
memungkinkan terjadinya pergeseran Konstruktivisme dan teknologi
28
FORUM DIKLAT Vol. 06 No. 4

komputer, secara terpisah maupun pembelajaran, interaksi, atau


bersama-sama telah menawarkan bimbingan. Ada pula yang menafsirkan
peluang-peluang baru dalam proses e-learning sebagai bentuk pendidikan
pembelajaran, baik di ruang kelas, jarak jauh yang dilakukan melalui
belajar jarak jauh maupun belajar media internet. Sedangkan Dong
mandiri. Salah satu tulisan (Tam. M, (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan
Educational Technology, Volume 3 e-learning sebagai kegiatan belajar
Number 2, 2000) melaporkan bahwa asynchronous melalui perangkat
komputer dapat secara efektif elektronik komputer yang memperoleh
digunakan untuk mengembangkan bahan belajar yang sesuai dengan
higher-order thinking skills yang terdiri kebutuhannya. Rosenberg (2001)
dari kemampuan mendefinisikan menekankan bahwa e-learning merujuk
masalah, menilai (judging) suatu pada penggunaan teknologi internet
informasi, memecahkan masalah dan untuk mengirimkan serangkaian solusi
menarik kesimpulan yang relevan. yang dapat meningkatkan pengetahuan
Perangkat berbasis teknologi dan keterampilan. Hal ini senada
lainnya yang diharapkan dapat dengan Cambell (2002), Kamarga
digunakan dalam upaya (2002) yang intinya menekankan
mengembangkan lingkungan belajar penggunaan internet dalam pendidikan
yang lebih produktif adalah video discs, sebagai hakekat e-learning. Bahkan
multimedia/hypermedia, e-mail dan Onno W. Purbo (2002) menjelaskan
internet, disamping piranti lunak bahwa istilah “e” atau singkatan dari
Computer Assisted Instruction/ elektronik dalam e-learning digunakan
Intelligent Computer Assisted sebagai istilah untuk segala teknologi
Instruction (CAI/ICAI) yang tersedia yang digunakan untuk mendukung
dalam bentuk CD ROM (Prakoso, usaha-usaha pengajaran lewat
2005). teknologi elektronik internet. Atau e-
learning didefinisikan sebagai berikut :
II. TUJUAN PENULISAN eLearning is a generic term for all
Penulisan ini bertujuan untuk technologically supported learning
memberikan gambaran tentang using an array of teaching and learning
teknologi pembelajaran menggunakan tools as phone bridging, audio and
media elektronik (e-learning) beserta videotapes, teleconferencing, satellite
kekurangan dan kelebihannya, transmissions, and the more
pertimbangan pemanfaatan e-learning recognized web-based training or
serta permasalahan yang dalam computer aided instruction also
pemenfaatannya. commonly referred to as online courses
(Soekartawi, Haryono dan Librero,
III. DEFINISI DAN SEJARAH e- 2002).
LEARNING Internet, Intranet, satelit, tape
1. Definisi e-Learning audio/video, TV interaktif dan CD-ROM
Jaya Kumar C. Koran (2002), adalah sebahagian dari media
mendefinisikan e-learning sebagai elektronik yang digunakan Pengajaran
sembarang pengajaran dan boleh disampaikan secara
pembelajaran yang menggunakan ‘synchronously’ (pada waktu yang
rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau sama) ataupun ‘asynchronously’ (pada
internet) untuk menyampaikan isi waktu yang berbeda). Materi

29
FORUM DIKLAT Vol. 06 No. 4

pengajaran dan pembelajaran yang  e-learning tidak berarti


disampaikan melalui media ini menggantikan model belajar
mempunyai teks, grafik, animasi, konvensional di dalam kelas, tetapi
simulasi, audio dan video. Ia juga harus memperkuat model belajar tersebut
menyediakan kemudahan untuk melalui pengayaan content dan
‘discussion group’ dengan bantuan pengembangan teknologi
profesional dalam bidangnya. pendidikan.
Perbedaan Pembelajaran Tradisional  Kapasitas siswa amat bervariasi
dengan e-learning yaitu kelas tergantung pada bentuk isi dan cara
‘tradisional’, guru dianggap sebagai penyampaiannya. Makin baik
orang yang serba tahu dan ditugaskan keselarasan antar conten dan alat
untuk menyalurkan ilmu pengetahuan penyampai dengan gaya belajar,
kepada pelajarnya. Sedangkan di maka akan lebih baik kapasitas
dalam pembelajaran ‘e-learning’ fokus siswa yang pada gilirannya akan
utamanya adalah pelajar. Pelajar memberi hasil yang lebih baik.
mandiri pada waktu tertentu dan
bertanggung-jawab untuk 2. Sejarah e-Learning di Indonesia
pembelajarannya. Suasana E-pembelajaran atau
pembelajaran ‘e-learning’ akan pembelajaran elektronik pertama kali
‘memaksa’ pelajar memainkan peranan diperkenalkan oleh universitas Illinois di
yang lebih aktif dalam Urbana-Champaign dengan
pembelajarannya. Pelajar membuat menggunakan sistem instruksi berbasis
perancangan dan mencari materi komputer (computer-assisted
dengan usaha, dan inisiatif sendiri. instruction) dan komputer bernama
Khoe Yao Tung (2000) PLATO. Sejak itu, perkembangan E-
mengatakan bahwa setelah kehadiran learning dari masa ke masa adalah
guru dalam arti sebenarnya, internet sebagai berikut:
akan menjadi suplemen dan (1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-
komplemen dalam menjadikan wakil Based Training) di mana mulai
guru yang mewakili sumber belajar bermunculan aplikasi e-learning
yang penting di dunia. yang berjalan dalam PC standlone
Dalam hal ini Cisco (2001) ataupun berbentuk kemasan CD-
menjelaskan filosofis e-learning ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan
sebagai berikut: maupun multimedia (Video dan
 e-learning merupakan penyampian AUDIO) DALAM FORMAT mov,
informasi, komunikasi, pendidikan, mpeg-1, atau avi.
pelatihan secara on-line. (2) Tahun 1994 : Seiring dengan
 e-learning menyediakan diterimanya CBT oleh masyarakat
seperangkat alat yang dapat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam
memperkaya nilai belajar secara bentuk paket-paket yang lebih
konvensional (model belajar menarik dan diproduksi secara
konvensional, kajian terhadap buku massal.
teks, CD-ROM, dan pelatihan (3) Tahun 1997 : LMS (Learning
berbasis komputer) sehingga dapat Management System). Seiring
menjawab tantangan perkembangan dengan perkembangan teknologi
globalisasi. internet, masyarakat di dunia mulai
terkoneksi dengan internet.

30
FORUM DIKLAT Vol. 06 No. 4

Kebutuhan akan informasi yang ilmu pengetahuan, teknologi, budaya,


dapat diperoleh dengan cepat mulai sosial, dan ekonomi. Hingga kini sudah
dirasakan sebagai kebutuhan ada 21 lembaga pendidikan tinggi
mutlak, dan jarak serta lokasi (negeri dan swasta), lembaga riset
bukanlah halangan lagi. Dari sinilah nasional, serta instansi terkait yang
muncul LMS. Perkembangan LMS telah bergabung.
yang makin pesat membuat Seiring perkembangan zaman,
pemikiran baru untuk mengatasi pemanfaatan internet untuk pendidikan
masalah interoperability antar LMS di Indonesia khususnya di perguruan
yang satu dengan lainnya secara tinggi terus berkembang. Misalnya
standar. Bentuk standar yang tahun 2001 didirikan universitas maya
muncul misalnya standar yang Indonesia Bangkit University
dikeluarkan oleh AICC (Airline Teledukasi (IBUTeledukasi)
Industry CBT Commettee), IMS, bekerjasama dengan Universitas Tun
SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, Abdul Razak Malaysia, beberapa PT
dsb. juga menawarkan program on-line
(4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi course misalnya (www.petra.ac.id).
E-learning berbasis Web. Universitas Terbuka mengembangkan
Perkembangan LMS menuju aplikasi on-line tutorial (www.ut.ac.id/indonesia/
e-learning berbasis Web tutorial.htm), Indonesia Digital Library
berkembang secara total, baik untuk Network mengembangkan
pembelajar (learner) maupun perpustakaan elektronik (www.idln.itb.
administrasi belajar mengajarnya. ac.id), dan lain-lain.
LMS mulai digabungkan dengan Pemanfaatan e-learning
situs-situs informasi, majalah, dan khususnya internet untuk kegiatan
surat kabar. Isinya juga semakin pembelajaran apakah itu virtual library
kaya dengan perpaduan multimedia, atau virtual campus, tidak semuanya
video streaming, serta penampilan menggunakan elearning 100%. Yang
interaktif dalam berbagai pilihan sering dijumpai adalah sebagian e-
format data yang lebih standar, dan learning dan sebagian masih
berukuran kecil. dilaksanakan dengan tatap muka.
Pemanfatan teknologi internet Penggunaan e-learning tidak
untuk pendidikan di Indonesia secara bisa dilepaskan dengan peran Internet.
resmi dimulai sejak dibentuknya Menurut Williams (1999). Internet
telematika (tahun 19961). Masih adalah ‘a large collection of computers
ditahun yang sama dibentuk Asian in networks that are tied together so
Internet Interconnections Initiatives that many users can share their vast
(www.ai3.itb.ac.id/indonesia). resources’.
Jaringan yang dikoordinir oleh Perkembangan pengguna
ITB ini bertujuan untuk pengenalan dan internet di dunia ini berkembang sangat
pengembangan teknologi internet untuk cepat karena beberapa hal, antara lain:
pendidikan dan riset, pengembangan (a). Menggunakan internet adalah
backbone internet pendidikan dan riset suatu kebutuhan untuk mendukung
di kawasan Asia Pasific bersama-sama pekerjaan atau tugas sehari-hari, (b).
perguruan tinggi di kawasan ASEAN Tersedianya fasilitas jaringan (Internet
dan Jepang, serta pengembangan infrastructure) and koneksi internet
informasi internet yang meliputi aspek (Internet Connections), (c). Semakin

31
FORUM DIKLAT Vol. 06 No. 4

tersedianya piranti lunak pembelajaran IV. TEKNOLOGI e-LEARNING


(management course tools), (d). 1. Karakteristik e-learning
Keterampilan jumlah orang yang  Memanfaatkan jasa teknologi
mengoperasikan atau menggunakan elektronik; di mana guru dan
internet, dan (e). Kebijakan yang siswa, siswa dan sesama siswa
mendukung pelaksanaan program yang atau guru dan sesama guru dapat
menggunakan internet tersebut berkomunikasi dengan relatif
(Soekartawi, 2002). mudah dengan tanpa dibatasi
Sebenarnya pemanfatan oleh halhal yang protokoler.
internet untuk e-learning di Indonesia  Memanfaatkan keunggulan
bisa ditingkatkan kalau fasilitas yang komputer (digital media dan
mendukungnya memadai, baik fasilitas computer networks).
yang berupa infrastruktur maupun  Menggunakan bahan ajar bersifat
fasilitas yang bersifat kebijakan. Hal ini mandiri (self learning materials)
bukan saja didukung oleh data seperti disimpan di komputer sehingga
yang disajikan diatas, namun juga dapat diakses oleh guru dan
semakin banyaknya warnet yang siswa kapan saja dan di mana
muncul diberbagai pelosok di saja bila yang bersangkutan
Indonesia. Pengguna internet bukan memerlukannya.
saja dari kalangan pelajar dan  Memanfaatkan jadwal
mahasiswa, namun juga dari kalangan pembelajaran, kurikulum, hasil
masyarakat yang lain. Hal ini bisa kemajuan belajar dan hal-hal
dipakai sebagai indikasi bahwa internet yang berkaitan dengan
memang diperlukan untuk membantu administrasi pendidikan dapat
kelancaranan pekerjaan atau tugas- dilihat setiap saat di komputer.
tugas pengguna internet. 2. Teknologi Pendukung e-Learning
E-learning kini banyak Dalam prakteknya e-learning
digunakan oleh para penyelenggara memerlukan bantuan teknologi. Karena
pendidikan terbuka dan jarak jauh. itu dikenal istilah:
Kalau dahulu hanya Universitas  computer based learning (CBL)
Terbuka yang diijinkan menyelenggara- yaitu pembelajaran yang
kan pendidikan jarak jauh, maka kini sepenuhnya menggunakan
dengan terbitnya Surat Keputusan komputer;
Menteri Pendidikan Nasional  computer assisted learning (CAL)
No.107/U/2001 (2 Juli 2001) tentang yaitu pembelajaran yang
‘Penyelenggaraan Program Pendidikan menggunakan alat bantu utama
Tinggi Jarak Jauh’, maka perguruan komputer.
tinggi tertentu yang mempunyai Teknologi pembelajaran terus
kapasitas menyelenggarakan pendidik- berkembang. Namun pada prinsipnya
an terbuka dan jarak jauh teknologi tersebut dapat dikelompokkan
menggunakan e-learning, juga telah menjadi dua, yaitu:
diijinkan menyelenggarakannya.  Technology based learning
Lembaga-lembaga pendidikan non-
 Technology based web-learning
formal seperti kursus-kursus, juga telah
Technology based learning ini
memafaatkan keunggulan e-learning ini
pada prinsipnya terdiri dari Audio
untuk program-programnya.
Information Technologies (radio, audio
tape, voice mail telephone) dan Video
32
FORUM DIKLAT Vol. 06 No. 4

Information Technologies (video tape, menyiapkan pesan pembelajaran


video text, video messaging). tetapi tidak bisa digolongkan
Sedangkan technology based web- sebagai e-learning.
learning pada dasarnya adalah Data  e-learning terfokus pada
Information Technologies (bulletin pandangan pembelajaran yang
board, Internet, e-mail, tele- paling luas, solusi pembelajaran
collaboration). yang menggungguli paradikma
Dalam pelaksanaan tradisional dalam pelatihan.
pembelajaran sehari-hari, yang sering Ada beberapa alternatif
dijumpai adalah kombinasi dari paradigma pendidikan melalui internet
teknologi yang dituliskan di atas ini yang salah satunya adalah system
(audio/data, video/data, audio/video). “dot.com educational system”
Teknologi ini juga sering di pakai pada (Kardiawarman, 2000). Paradigma ini
pendidikan jarak jauh (distance dapat mengitegrasikan beberapa
education), dimasudkan agar system seperti; (1) paradigma virtual
komunikasi antara murid dan guru bisa teacher resources, yang dapat
terjadi dengan keunggulan teknologi e- mengatasi terbatasnya jumlah guru
learning ini. yang berkualitas, sehingga siswa tidak
Di antara banyak fasilitas haus secara intensif memerlukan
internet, menurut Onno W. Purbo dukungan guru, karena peranan guru
(1997), “ada lima aplikasi standar maya (virtual teacher) dan sebagian
internet yang dapat digunakan untuk besar diambil alih oleh system belajar
keperluan pendidikan, yaitu email, tersebut. (2) virtual school system, yang
Mailing List (milis), News group, File dapat membuka peluang
Transfer Protocol (FTC), dan World menyelenggarakan pendidikan dasar,
Wide Web (WWW)”. Secara lebih rinci menengah dan tinggi yang tidak
Rosenberg (2001) mengkatagorikan memerlukan ruang dan waktu.
tiga kriteria dasar yang ada dalam e- Keunggulan paradigma ini daya
learning, yaitu: tampung siswa tak terbatas. Siswa
 e-learning bersifat jaringan, yang dapat melakukan kegiatan belajar
membuatnya mampu kapan saja, dimana saja, dan darimana
memperbaiki secara cepat, saja. (3) paradigma cyber educational
menyimpan atau memunculkan resources system, atau dot com
kembali, mendistribusikan, dan leraning resources system. Merupakan
sharing pembelajaran dan pedukung kedua paradigma di atas,
informasi. Persyaratan ini dalam membantu akses terhadap
sangatlah penting dalam e- artikel atau jurnal elektronik yang
learning, sehingga Rosenberg tersedia secara bebas dan gratis dalam
menyebutnya sebagai internet.
persyaratan absolut. Untuk dapat menghasilkan e-
 e-learning dikirimkan kepada learning yang menarik dan diminati,
pengguna melalui komputer Onno W. Purbo (2002) mensyaratkan
dengan menggunakan standar tiga hal yang wajib dipenuhi dalam
teknologi internet. CD ROM, Web merancang e-learning, yaitu
TV, Web Cell Phones, pagers, “sederhana, personal, dan cepat”.
dan alat bantu digital personal Sistem yang sederhana akan
lainnya walaupun bisa memudahkan peserta didik dalam

33
FORUM DIKLAT Vol. 06 No. 4

memanfaatkan teknologi dan menu web enhanced course”. Web course


yang ada, dengan kemudahan pada adalah penggunaan internet untuk
panel yang disediakan, akan keperluan pendidikan, yang mana
mengurangi pengenalan sistem e- peserta didik dan pengajar
learning itu sendiri, sehingga waktu sepenuhnya terpisah dan tidak
belajar peserta dapat diefisienkan untuk diperlukan adanya tatap muka.
proses belajar itu sendiri dan bukan Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi,
pada belajar menggunakan sistem e- penugasan, latihan, ujian, dan
learning-nya. kegiatan pembelajaran lainnya
Syarat personal berarti pengajar sepenuhnya disampaikan melalui
dapat berinteraksi dengan baik seperti internet. Dengan kata lain model ini
layaknya seorang guru yang menggunakan sistem jarak jauh.
berkomunikasi dengan murid di depan Web centric course adalah
kelas. Dengan pendekatan dan penggunaan internet yang memadukan
interaksi yang lebih personal, peserta antara belajar jarak jauh dan tatap
didik diperhatikan kemajuannya, serta muka (konvensional). Sebagian materi
dibantu segala persoalan yang disampikan melalui internet, dan
dihadapinya. Hal ini akan membuat sebagian lagi melalui tatap muka.
peserta didik betah berlama-lama di Fungsinya saling melengkapi. Dalam
depan layar komputernya. Kemudian model ini pengajar bisa memberikan
layanan ini ditunjang dengan petunjuk pada siswa untuk mempelajari
kecepatan, respon yang cepat terhadap materi pelajaran melalui web yang telah
keluhan dan kebutuhan peserta didik dibuatnya. Siswa juga diberikan arahan
lainnya. Dengan demikian perbaikan untuk mencari sumber lain dari situs-
pembelajaran dapat dilakukan secepat situs yang relevan. Dalam tatap muka,
mungkin oleh pengajar atau pengelola. peserta didik dan pengajar lebih banyak
Untuk meningkatkan daya tarik belajar, diskusi tentang temuan materi yang
Onno W. Purbo menambahkan telah dipelajari melalui internet tersebut.
perlunya menggunakan teori games. Model web enhanced course
Teori ini dikemukakan setelah diadakan adalah pemanfaatan internet untuk
sebuah pengamatan terhadap perilaku menunjang peningkatan kualitas
para penggemar games komputer yang pembelajaran yang dilakukan di kelas.
berkembang sangat pesat. Bermain Fungsi internet adalah untuk
games komputer sangatlah memberikan pengayaan dan
mengasyikan. Para pemain akan dibuat komunikasi antara peserta didik dengan
hanyut dengan karakter yang pengajar, sesama peserta didik,
dimainkannya lewat komputer tersebut. anggota kelompok, atau peserta didik
Bahkan mampu duduk berjam-jam dan dengan nara sumber lain. Oleh karena
memainkan permainan tersebut dengan itu peran pengajar dalam hal ini dituntut
senang hati. untuk menguasai teknik mencari
3. Pengembangan Model informasi di internet, membimbing
Pendapat Haughey (1998) mahasiswa mencari dan menemukan
tentang pengembangan e-learning. situs-situs yang relevan dengan bahan
Menurutnya ada tiga kemungkinan pembelajaran, menyajikan materi
dalam pengembangan sistem melalui web yang menarik dan diminati,
pembelajaran berbasis internet, yaitu melayani bimbingan dan komunikasi
web course, web centric course, dan

34
FORUM DIKLAT Vol. 06 No. 4

melalui internet, dan kecakapan lain dsb.) untuk menangkap


yang diperlukan. pengguna yang melakukan
4. Manajemen Situs e-learning (Romi pencarian dan penjelajahan lewat
Satria Wahono,2003) search engine tersebut.
a. Melakukan Survey, Menyusun d. Pikirkan Strategi untuk
Agenda Umum, Rencana ke Mendapatkan Pemasukan Dana
Depan, dan Mulai Mengelola Faktor yang penting untuk
Situs eLearning. menjaga kontinyuitas dan
Menyusun Agenda umum dan keberlangsungan proyek situs
grand design ke depan. Lakukan eLearning. Dengan pemasukan
pendataan dan analisa matang dana tersebut, bisa memberi
terhadap “bidang apa” yang akan reward uang ke penulis dan
dikerjakan, “siapa pengguna”, pengelola. Beberapa cara yang
“siapa penulis”, dan “rencana bisa ditempuh dalam
jangka pendek dan panjang”. mendapatkan pemasukkan dana
Melakukan survey terhadap adalah dengan:
komunitas yang sama bidangnya  membuka penawaran banner
dengan bidang yang akan dibuat sponsor,
Kemudian buatlah prototipe dan  menawarkan ke penerbit buku
mulai lakukan pendesainan awal untuk menerbitkan materi,
situs.  membuka training atau kursus
b. Menyajikan Tema dan Materi e. Harus Ada Satu atau Dua
Terpadu dan Komprehensif, Orang yang Berkonsentrasi
Materi Dibuat Semenarik untuk Mengelola, engkoordinir
Mungkin dan Mendapatkan Pemasukan
Persiapkan tema materi yang Tetap dari Situs e-Learning.
komprehensif, dari pengenalan Situs eLearning disamping
bidang sampai tingkat lanjut. memberi materi pembelajaran
Persiapkan materi andalan, kepada pengguna dan pembaca,
dimana pengguna tidak bisa diharapkan juga dapat membuka
mendapatkan dari situs. Sajikan lowongan kerja dan pemasukkan
materi semenarik mungkin, agar bagi para penulis. Sehingga
pengguna betah membaca tulisan penulis bisa mendapat income
dan mengunjungi situs. dengan bekerja sebagai penulis,
c. Kenalkan Situs Tersebut ke trainer, atau usaha lain yang
Berbagai Komunitas Yang dilakukan.
Berhubungan, Daftarkan ke f. Manajemen Yang Baik
Search Engine Dunia maupun Terhadap SDM (Penulis,
Indonesia Pengelola) dan Pembaca
Daftarkan diri ke milis komunitas, Berikan motivasi terus kepada
dan usahakan menjadi isu diskusi penulis dan pengelola untuk
di dalam milis komunitas. selalu produktif. Menjaga
Daftarkan ke search engine dunia hubungan dengan pembaca dan
(google.com, yahoo.com, penguna situs misalnya adanya
altavista.com, dsb) maupun forum diskusi, milis, buku tamu,
indonesia (searchindonesia.com, dsb. Usahakan pembaca
catcha.com, indocenter.co.id, mempunyai keterikatan. Apabila

35
FORUM DIKLAT Vol. 06 No. 4

dana memungkinkan, lakukan berkomunikasi itu dilakukan dengan


perlombaan menulis atau tanpa dibatasi oleh jarak, tempat
program beasiswa kepada dan waktu.
mahasiswa/pelajar tidak mampu  Guru dan siswa dapat menggunakan
yang mau produktif menulis. bahan ajar atau petunjuk belajar
yang terstruktur dan terjadual
5. Kelebihan dan Kekurangan E- melalui internet, sehingga keduanya
Learning bisa saling menilai sampai berapa
Dengan mengambil contoh jauh bahan ajar dipelajari.
SMART School di Malaysia, setiap  Siswa dapat belajar atau me-review
introduksi suatu teknologi pendidikan bahan ajar setiap saat dan di mana
tertentu yang baru seperti pemanfaatan saja kalau diperlukan mengingat
internet, maka ada empat hal yang bahan ajar tersimpan di komputer.
perlu disiapkan, yaitu:  Bila siswa memerlukan tambahan
 Melakukan penyesuaian kurikulum. informasi yang berkaitan dengan
Kurikulum sifatnya holistik dimana bahan yang dipelajarinya, ia dapat
pengetahuan, ketrampilan dan nilai melakukan akses di internet secara
(values) diintegrasikan dengan lebih mudah.
kebutuhan di era informasi ini.  Baik guru maupun siswa dapat
Kurikulumnya bersifat competency melakukan diskusi melalui internet
based curriculum. yang dapat diikuti dengan jumlah
 Melakukan variasi cara mengajar peserta yang banyak, sehingga
untuk mencapai dasar kompetensi menambah ilmu pengetahuan dan
yang ingin dicapai dengan bantuan wawasan yang lebih luas.
komputer.  Berubahnya peran siswa dari yang
 Melakukan penilaian dengan biasanya pasif menjadi aktif.
memanfaatkan teknologi yang ada  Relatif lebih efisien. Misalnya bagi
(menggunakan komputer, online mereka yang tinggal jauh dari
assessment system). perguruan tinggi atau sekolah
 Menyediakan material pembelajaran konvensional.
seperti buku, komputer, multimedia, Internet menurut Onno W.
studio, dll yang memadai. Materi Purbo (1998) paling tidak ada tiga hal
pembelajaran yang disimpan di dampak positif penggunaan internet
komputer dapat diakses dengan dalam pendidikan yaitu:
mudah baik oleh guru maupun  Peserta didik dapat dengan mudah
siswa. mengambil mata kuliah dimanapun
Petunjuk tentang manfaat di seluruh dunia tanpa batas institusi
penggunaan internet, khususnya dalam atau batas negara.
pendidikan terbuka dan jarak jauh  Peserta didik dapat dengan mudah
(Elangoan, 1999; Soekartawi, 2002; belajar pada para ahli di bidang
Mulvihil, 1997; Utarini, 1997), antara yang diminatinya.
lain :  Kuliah/belajar dapat dengan mudah
 Tersedianya fasilitas e-moderating di diambil di berbagai penjuru dunia
mana guru dan siswa dapat tanpa bergantung pada
berkomunikasi secara mudah universitas/sekolah tempat si
melalui fasilitas internet secara mahasiswa belajar. Di samping itu
regular atau kapan saja kegiatan kini hadir perpustakan internet yang
36
FORUM DIKLAT Vol. 06 No. 4

lebih dinamis dan bisa digunakan di  Berubahnya peran guru dari yang
seluruh jagat raya. semula menguasai teknik
Menurut pendapat Budi pembelajaran konvensional, kini
Rahardjo (2002). Manfaat internet bagi juga dituntut mengetahui teknik
pendidikan adalah dapat menjadi akses pembelajaran yang menggunakan
kepada sumber informasi, akses ICT.
kepada nara sumber, dan sebagai  Siswa yang tidak mempunyai
media kerjasama. Akses kepada motivasi belajar yang tinggi
sumber informasi yaitu sebagai cenderung gagal.
perpustakaan on-line, sumber literatur,  Tidak semua tempat tersedia
akses hasil-hasil penelitian, dan akses fasilitas internet.
kepada materi kuliah. Akses kepada  Kurangnya tenaga yang mengetahui
nara sumber bisa dilakukan komunikasi dan memiliki ketrampilan internet.
tanpa harus bertemu secara fisik.  Kurangnya penguasaan bahasa
Sedangkan sebagai media kerjasama komputer.
internet bisa menjadi media untuk 6. Faktor Yang Dipertimbangkan
melakukan penelitian bersama atau Sebelum Memanfaatkan E-
membuat semacam makalah bersama. Learning
Penelitian di Amerika Serikat Ahli-ahli pendidikan dan internet
tentang pemanfaatan teknologi menyarankan beberapa hal yang perlu
komunikasi dan informasi untuk diperhatikan sebelum seseorang
keperluan pendidikan diketahui memilih internet untuk kegiatan
memberikan dampak positif (Pavlik, pembelajaran, antara lain:
19963). Studi lainya dilakukan oleh a. Analisis Kebutuhan (Need
Center for Applied Special Technology Analysis)
(CAST), “bahwa pemanfaatan internet Kalau analisis ini telah dilaksanakan
sebagai media pendidikan menunjukan dan jawabannya adalah
positif terhadap hasil belajar peserta membutuhkan atau memerlukan e-
didik”. learning, maka tahap berikutnya
Walaupun demikian adalah membuat studi kelayakan
pemanfaatan internet untuk (Soekartawi, 1995), yang komponen
pembelajaran atau e-learning juga tidak penilaiannya adalah:
terlepas dari berbagai kekurangan.  Apakah secara teknis dapat
Berbagai kritik (Bullen, 2001, Beam, dilaksanakan (technically
1997), antara lain : feasible). Misalnya apakah
 Kurangnya interaksi antara guru dan jaringan Internet bisa dipasang,
siswa atau bahkan antar siswa itu apakah infrastruktur
sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa pendukungnya, seperti telepon,
memperlambat terbentuknya values listrik, komputer, tersedia, apakah
dalam proses belajar dan mengajar. ada tenaga teknis yang bisa
 Kecenderungan mengabaikan aspek mengoperasikannya tersedia.
akademik atau aspek sosial dan  Apakah secara ekonomis
sebaliknya mendorong tumbuhnya menguntungkan (economically
aspek bisnis/komersial. profitable); misalnya apakah
 Proses belajar dan mengajarnya dengan e-learning kegiatan yang
cenderung ke arah pelatihan dilakukan menguntungkan atau
daripada pendidikan.

37
FORUM DIKLAT Vol. 06 No. 4

apakah retrun on investment dipergunakan terus dikembangkan dan


(ROI)-nya lebih besar dari satu. dievaluasi secara kontinue.
 Apakah secara sosial  Pelaksanaan
penggunaan e-learning tersebut Prototype yang lengkap bisa
diterima oleh masyarakat (socially dipindahkan ke komputer (LAN)
acceptable). dengan menggunakan format
b. Rancangan Instruksional tertentu misalnya format HTML. Uji
Dalam menentukan rancangan terhadap prototype hendaknya terus
instruksional ini perlu dipertimbangkan menerus dilakukan. Dalam tahapan
aspekaspek (Soekartawi, et al, 1999; ini seringkali ditemukan berbagai
Yusup Hashim and Razmah, 2001): hambatan, misalnya bagaimana
 Course content and learning unit menggunakan management course
analysis, seperti isi pelajaran, tool secara baik, apakah bahan
cakupan, topik yang relevan dan ajarnya benar-benar memenuhi
satuan kredit semester. standar bahan ajar mandiri (Jatmiko,
 Learner analysis, seperti latar 1997).
belakang pendidikan siswa, usia,  Evaluasi
seks, status pekerjaan, dsb-nya. Sebelum program dimulai, lebih baik
 Learning context analysis, seperti dicobakan dengan mengambil
kompetisi pembelajaran apa yang beberapa sampel orang yang
diinginkan hendaknya dibahas dimintai tolong untuk ikut
secara mendalam di bagian ini. mengevaluasi.
 Instructional analysis, seperti bahan 7. Masalah-masalah yang sering
ajar apa yang dikelompokan dihadapi sebagai berikut:
menurut kepentingannya, menyusun  Masalah akses untuk bisa
tugas-tugas dari yang mudah hingga melaksanakan e-learning seperti
yang sulit, dsb-nya. ketersediaan jaringan internet,
 State instructional objectives. Tujuan listrik, telepon dan infrastruktur
instruksional ini dapat disusun yang lain.
berdasarkan hasil dari analisis  Masalah ketersediaan software.
instruksional.  Masalah dampaknya terhadap
 Construct criterion test items. kurikulum yang ada.
Penyusunan test ini dapat  Masalah skill and knowledge.
didasarkan dari tujuan instruksional  Attitude terhadap ICT
yang telah ditetapkan.
 Select instructional strategy. Strategi V. PENUTUP
instruksional dapat ditetapkan E-learning merupakan aplikasi
berdasarkan fasilitas yang ada. internet yang dapat menghubungkan
c. Tahap Pengembangan antara pendidik dan peserta didik
Pengembangan e-learning bisa dalam sebuah ruang belajar online. E-
dilakukan dengan mengikuti learning tercipta untuk mengatasi
perkembangan fasilitas ICT yang keterbatasan antara pendidik dan
tersedia, karena kadang-kadang peserta didik, terutama dalam hal waktu
fasilitas ICT tidak dilengkapi dalam dan ruang. Dengan e-learning maka
waktu yang bersamaan. Begitu pula pendidik dan peserta didik tidak harus
halnya dengan prototype bahan ajar berada dalam satu dimensi ruang dan
dan rancangan instruksional yang akan waktu. Proses pendidikan dapat
38
FORUM DIKLAT Vol. 06 No. 4

berjalan kapan saja dengan 1). Apakah teknologi itu memang sudah
mengabaikan kedua hal tersebut. merupakan kebutuhan;
E-learning akan dimanfaatkan 2). Apakah sumberdaya pendukungnya
atau tidak sangat tergantung sudah memadai;
bagaimana pengguna memandang 3). Apakah didukung oleh dana yang
atau menilai e-learning tersebut. memadai; dan
Namun umumnya digunakannya 4). Apakah ada dukungan dari pembuat
teknologi tersebut tergatung dari: kebijakan.

DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, A.A dan Ono W. Purbo. 2002. Teknologi E-learning Berbasis PHP dan
MySQL. Elex Media Komputindo: Jakarta.
Prakoso, Kukuh Setyo. 2005. Membangun E-learning dengan Moodle. Penerbit Andi:
Yogyakarta.
Prawiradilaga, Dewi S dan Eveline Siregar. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan.
Prenata Media: Jakarta..
Tam, M. Constructivism, Instructional Design, and Technology: Implication for
Transforming Distance Learning. Educational Technology, Volume 3
Number 2. 2000.

*) Penulis adalah Widyaiswara Muda PPSDM MIGAS

39

Anda mungkin juga menyukai