Anda di halaman 1dari 6

Ijns.

org Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 8 No 4 – 2019

E-Learning Dalam Kemajuan Iptek Yang Semakin Pesat

Asun Fadrianto

Universitas Muhammadiyah Palembang

asunfadrianto2799@gmail.com

ABSTRACT - This research aims to find out the influence and motivation of student learning on the
development and progress of science and technology which is rapidly increasing so that it is not
surprising that many people are competing to do research to create a versatile technology, especially
in the field of computer science, this research reviews and analyzes technologies that will become a
trend in supporting the implementation of learning so that students are motivated and more active.
Articles relating to the learning method "E-Learning" and the benefits received from this learning
method both in terms of positive and negative aspects derived from the method this learning.

Keywords: E-learning in the progress of science and technology.

ABSTRAK - Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh dan motivasi pembelajaran
mahasiswa/i terhadap perkembangan dan kemajuan iptek yang semakin pesat hingga tak heran
banyak orang berlomba-lomba melakukan riset untuk menciptakan suatu teknologi yang serbaguna
terutama dalam bidang ilmu komputer,penelitian ini mereview dan menganalisis teknologi-teknologi
yang akan menjadi trend dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran agar mahasiswa/i termotivasi
dan semakin aktif.Artikel yang berkaitan dengan metode pembelajaran “E-Learning” dan manfaat
yang diterima dari metode pembelajaran ini baik itu dari segi positif dan negatif yang ditimbukan dari
metode pembelajaran ini.

Kata Kunci : E-learning dalam kemajuan iptek.

1. Pendahuluan sama sekali) dua pembatas terbesar dalam


pembelajaran yaitu waktu dan biaya.
Perkembangan dan kemajuan ILMU
PENGETAHUAN TEKNOLOGI(IPTEK) yang Sejalan dengan perkembangan
semakin pesat,khusunya teknologi informasi tersebut,banyak hal yang dapat di timbulkan
telah banyak membawa dampak baik itu dari dari metode pembelajaran E-learning baik dari
segi positif dan negatif di dunia pendidikan segi positif maupun negatif.E-learning adalah
baik itu formal,informal,maupun non bentuk metode pembelajaran konvensional
formal.Lembaga ini dapat menikmati segala yang dituangkan ke dalam format digital
fasilitas serta kemudahan yang telah melalui teknologi internet.Ssistem ini juga
disediakan iptek,seperti teknologi komputer dapat digunakan dalam pendidikan jarak jauh
yang semakin canggih dan jaringan internet atau pendidikan konvensional.Oleh itu untuk
yang sudah mensupport daerah- menerapkan metode ini di universitas
daerah,wilayah-wilayah terpencil.Banyak hal muhammadiyah palembang tidak sekedar
yang dapat menunjang proses pembelajaran hanya menyajikan pembelajaran ke dalam
diantaranya fasilitas multi media yang telah di internet tapi perlu dipertimbangkan lagi secara
sediakan universitas yang dapat membuat logis dan dampak yang di timbukan serta
belajar jadi lebih menarik melalui visual secara memegang prinsip sesuai dengan kurikulum
interaktif. pembelajaran yang berlaku.

E-learning Framework yang Pengembangan E-learning sebagai salah


dikembangkan oleh Sun Microsystem (Sun satu alternatif pembelajaran di berbagai
Microsystem, 2003), e-learning didefinisikan lembaga pendidikan dan pelatihan di setiap
sebagai kemampuan untuk menggunakan universitas meningkat sejalan dengan
internet, jaringan komputer, dan teknologi perkembangan di bidang iptek.untuk itulah di
elektronika yang lainnya untuk memfasilitasi, perlukan infrastruktur dalam bidang iptek yang
mengukur, dan mengelola kegiatan belajar. memadai serta dapat di nikmati oleh berbagai
Hal yang menarik dari e-learning adalah kalangan pelajar demi menunjang
kemampuannya secara teori untuk penyelenggaraan E-Learning.
mengurangi (atau bahkan menghilangkan

ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online) 16


Ijns.org Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 8 No 4 – 2019

Pengembangan e-learning ini juga Dengan demikian maka e-learning atau


memang menjadi kecenderungan dan pilihan pembelajaran melalui onlineadalah
karena adanya perubahan dalam kehidupan. pembelajaran yang pelaksaannya didukung
Pada era globali-sasi saat ini terjadi oleh jasa teknologi seperti telepon, audio,
perubahan paradigma dalam dunia videotape, transmisi satelit atau komputer.
pendidikan. Pendidikan yang berlangsung Dalam perkembanganya, komputer dipakai
sekarang setidaknya menghadapi dua sebagai alat bantu pem-belajaran, karena itu
tantangan. Tantangan yang pertama berasal dikenal dengan istilah (CBL) atau computer
dari adanya perubahan pandangan terhadap assisted learning (CAL). Saat pertama kali
belajar itu sendiri. Pandangan behaviorisme komputer mulai diperkenalkan khususnya
yang mengutamakan stimulus dan respons untuk pembelajaran, maka komputer menjadi
tidak cukup untuk dapat memberikan hasil popular di kalangan banyak orang.
optimal. Pembaharuan paradigma belajar
melalui pandangan konstruktivisme dan PENGERTIAN, DEFINISI E-LEARNING
pergeseran-pergeseran yang terjadi karena MENURUT PARA AHLI
adanya kemajuan iptek merupakan dua hal Beberapa ahli mengartikan pengertian E-
yang sangat sejalan dan saling memperkuat. learning seperti berikut :
Tantangan berikutnya yang harus di 1. pengertian E-learning menurut
hadapi oleh dunia pendidikan saat ini adalah adalah Jaya Kumar C. Koran (2002)
kemajuan iptek yang begitu pesat, yang E-learning sebagai sembarang
banyak menawarkan berbagai kemudahan pengajaran dan pembelajaran yang
dalam pembelajaran.Kemajuan iptek ini menggunakan rangkaian elektronik
memungkinkan terjadinya pergeseran orientasi (LAN, WAN, atau internet) untuk
belajar dari outside-guided menjadi self- menyampaikan isi pembelajaran,
guided. Selain itu iptek juga memainkan interaksi, atau bimbingan.
peranan penting dalam memperbaharui 2. pengertian E-learning menurut
konsepsi pembelajaran yang semula semata- adalah Dong (dalam Kamarga, 2002)
E-learning sebagai kegiatan belajar
mata fokus pada pembelajaran sebagai suatu
asynchronous melalui perangkat
penyajian berbagai pengetahuan menjadi
elektronik komputer yang memperoleh
pembelajaran sebagai suatu bimbingan agar bahan belajar yang sesuai dengan
mampu melakukan eksplorasi sosial budaya kebutuhannya.
yang kaya akan pengetahuan. 3. pengertian E-learning menurut
adalah Rosenberg (2001) E-learning
merujuk pada penggunaan teknologi
DASAR TEORI E-LEARNING internet untuk mengirimkan
serangkaian solusi yang dapat
E-learning merupakan suatu IPTEK yang meningkatkan pengetahuan dan
relatif baru di Indonesia. E-learning terdiri dari keterampilan
dua bagian, yaitu „e‟ yang merupakan 4. pengertian E-learning menurut
singkatan dari „electronic‟ dan „learning‟ yang adalah Darin E. Hartley [Hartley,
2001] E-Learning merupakan suatu
berarti „pembelajaran‟. Jadi e-learning berarti
jenis belajar mengajar yang
pembelajaran dengan menggunakan jasa
memungkinkan tersampaikannya
bantuan perangkat elektronika, khususnya bahan ajar ke siswa dengan
perangkat komputer. Karena itu, maka e- menggunakan media Internet, Intranet
learning sering disebut pula dengan „online atau media jaringan komputer lain.
course‟. Dalam berbagai literatur, e-learning 5. pengertian E-learning menurut
didefinisikan sebagai berikut :E-learning is a adalah LearnFrame.Com dalam
generic term for all technologically supported Glossary of eLearning Terms
learning using an array of teaching and [Glossary, 2001] E-Learning adalah
learning tools as phone bridging, audio and sistem pendidikan yang menggunakan
videotapes, teleconferencing, satellite aplikasi elektronik untuk mendukung
transmissions, and the more recognized web- belajar mengajar dengan media
based training or computer aided instruction Internet, jaringan komputer,maupun
komputer standalone.
also commonly referred to as.
Jadi bisa disimpulkan pengertian E-
learning adalah cara baru dalam
ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online) 17
Ijns.org Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 8 No 4 – 2019

proses belajar mengajar yang dengan mudah melalui fasilitas internet secara
menggunakan media elektronik regular atau kapan saja kegiatan
khususnya internet sebagai sistem berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa
pembelajarannya. E-learning dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
merupakan dasar dan konsekuensi - Guru dan siswa dapat menggunakan
logis dari perkembangan teknologi bahan ajar atau petunjuk belajar yang
informasi dan komunikasi tersruktur dan terjadwal melalui internet,
sehingga keduanya bisa saling menilai sampai
Karakteristik e-learning antara lain adalah: berapa jauh bahan ajar dipelajari.
- Siswa dapat belajar atau me-review
- Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau
dimana guru dan siswa, siswa dan sesama diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di
siswa atau guru dan sesama guru dapat komputer.
berkomunikasi de-ngan relatif mudah dengan - Bila siswa memerlukan tambahan
tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokelor; informasi yang berkaitan dengan ba-han yang
dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di
- Menggunakan bahan ajar bersifat internet.
mandiri (self learning materials) disimpan di - Baik guru maupun siswa dapat
komputer sehinga dapat diakses oleh guru dan melaksanakan diskusi melalui internet yang
siswa kapan saja dan dimana saja dan yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang
bersangkutan memerlukanya; banyak, sehingga me-nambah ilmu
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
- Memanfaatkan jadwal pembelajaran, - Berubahnya peran siswa dari yang
kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal biasanya pasif menjadi aktif .
yang berkaitan dengan administrasi - Relatif lebih efisien. Misalnya bagi yang
pendidikan dapat dili-hat setiap saat di mereka tinggal jauh dari perguruan tinggi atau
sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk
komputer. Menurut Miarso, Pemanfaatan e-
bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal,
learning tidak terlepas dari jasa internet. di luar negeri, dan sebagai-nya.
Karena teknik pembelajaran yang tersedia di Walaupun demikian pemanfaatan internet
internet begitu lengkap, maka hal ini akan untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak
mempengaruhi tugas guru dalam proses pem- terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai
belajaran. Dahulu, proses belajar-mengajar kritik antara lain dapat disebutkan sebagai
didominasi oleh peranan guru, karena itu berikut:
disebut the era of teacher. Kini, proses belajar- 1. Kurangnya interaksi antara guru dan
mengajar, banyak didominasi oleh peran guru siswa bahkan antar-siswa itu sendiri.
dan buku (the era of teacher and book) dan Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat
pada masa mendatang proses belajar terbentuknya values dalam proses belajar-
mengajar akan didominasi oleh guru, buku, mengajar.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek
dan teknologi (the era of teacher, book, and
akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
technology).
mendorong tumbuhnya aspek bisnis.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATI 3. Proses belajar dan mengajarnya
cenderung ke arah pelatihan daripada
Menyadari bahwa melalui internet dapat pendidikan.
ditemukan berbagai infor-masi yang dapat 4. Berubahnya peran guru dan yang
diakses secara mudah, kapan saja dan semula menguasai teknik pembelajar-an
dimana saja, maka menjadi suatu kebutuhan. konvensional, kini juga dituntut mengetahui
Bukan itu saja, pengguna internet bisa teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara 5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi
yang sangat mudah melalui teknik e- belajar yang tinggi cenderung gagal.
moderating yang tersedia di internet. Dari 6. Kurangnya penguasaan komputer.
berbagai pengalaman dan juga dari berbagai
informasi yang tersedia di literatur, FAKTOR YANG DI PERTIMBANGKAN
memberikan petunjuk tentang manfaat MENGGUNAKAN E-LEARNING
penggunaan internet, khususnya dalam Ahli-ahli pendidikan dan internet
pendidikan terbuka dan jarak jauh, antara lain menyarankan beberapa hal yang perlu
dapat disebutkan sebagai berikut: diperhatikan sebelum seseorang memilih
- Tersedianya fasilitas e-moderating di internet untuk kegiatan pembelajaran antara
mana guru dan murid dapat berkomunikasi lain: Analisis Kebutuhan (Need Analysis)

ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online) 18


Ijns.org Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 8 No 4 – 2019

Dalam tahapan awal, satu hal yang perlu Begitu pula halnya dengan prototype bahan
dipertimbangkan adalah apakah memang ajar dan rancangan intruksional yang akan
memerlukan e-learning.Untuk menjawab dipergunakan terus dipertimbangkan dan
pertanyaan ini tidak dapat dijawab dengan dievaluasi secara berkesinam-bungan.
perkiraan atau dijawab berdasarkan atas
sasaran orang lain. Sebab setiap lembaga PELAKSANAAN
menentukan teknologi pembela-jaran sendiri Prototype yang lengkap bisa dipindahkan
yang berbeda satu sama lain. Untuk itu perlu ke komputer (LAN) dengan menggunakan
diadakan analisis kebutuhan. Kalau analisis ini format misalnya format HTML.Uji terhadap
dilaksanakan dan jawabannya adalah prototypehendaknya terus menerus
membutuhkan e-learning maka tahap dilakukan.Dalam tahapan ini sering kali
berikutnya adalah membuat studi kelayakan, ditemukan berbagai hambatan, misalnya
yang komponen penilaiannya adalah: bagaimana menggunakan manage-ment
1. Apakah secara teknis dapat course tool secara baik, apakah bahan ajarnya
dilaksanakan misalnya apakah jaringan benar-benar memenuhi standar bahan ajar
internet bisa dipasang, apakah infrasruktur mandiri.
pendukungnya, seperti tele-pon, listrik,
komputer tersedia, apakah ada tenaga teknis PROSES BELAJAR DALAM E-LEARNING
yang bisa mengoperasikanya tersedia. pelaksanaan e-learning mengandung dua
2. Apakah secara ekonomis konsekuensi. yaitu, menuntut diterapkannya
menguntungkan, misalnya apakah dengan e- sistem belajar mandiri (independent learning.
learning kegiatan yang dilakukan dioptimalkannya media komunikasi,
menguntungkan atau apakah return on khususnya teknologi telekomunikasi secara
investment-nya lebih besar dari satu. tepat guna dan sesuai kebutuhan. Media
3. Apakah secara sosial penggunaan e- komunikasi atau teknologi telekomunikasi
learning tersebut diterima oleh ma-syarakat. tersebut diantaranya adalah media cetak
Rancangan Instruksional Dalam menentukan (buku atau modul cetak, surat, dll), media
rancangan instruksional ini perlu dipertimbang- audio (cassette audio dan atau radio), media
kan aspek-aspek: audio visual (video (CD/DVD) dan atau
a. Course content and learning unit televisi), media komputer (CAI (multimedia
analysis, seperti isi pelajaran, cakupan, topik interaktif), e-book, pdf, wmv, dan lain-lain),
yang relevan dan satuan kredit semester. media internet (web, email, milist, chat, dan
b. Learner analysis, seperti latar belakang lain-lain), media telekonferensi
pendidikan siswa, usia, jenis ke-lamin, status (audioconference, videoconference, computer/
pekerjaan, dan sebagainya. webconference), media mobile (handphone).
c. Learning context analysis, seperti Oleh karena itu, dalam konteks saat ini,
kompetisi pembelajaran apa yang di-inginkan penye-lenggaraan belajar Jarak Jauh dapat
hendaknya dibahas secara mendalam di dikatakan sudah memasuki generasi kelima.
bagian ini. Generasi pertama, memanfaatkan
d. Instructional analysis, seperti bahan korespondensi (surat-menyurat). Naik ke
ajar apa yang dikelompokan menu-rut generasi kedua seiring dengan adanya potensi
kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari media cetak yang dinamakan modul cetak
yang mudah hingga yang sulit, dan (bahan belajar yang dirancang khusus untuk
seterusnya. belajar mandiri). Generasi ketiga sudah
e. State instructional objectives, Tujuan mengkombinasikan pemanfaatan radio,
instuksional ini dapat disusun ber-dasarkan karena saat itu telah ada radio. Generasi
hasil dari analisis instruksional. keempat, ditambah lagi dengan kombinasi
f. Construct criterion test items, pemanfaatan televisi, seiring dengan pesatnya
penyusunan tes ini dapat didasarkan dari perkembangan.
tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Ruth Clark (Clark, 2002) menuliskan
g. Select instructional strategy, strategi enam prinsip yang harus diperhatikan
instruksional dapat ditetapkan ber-dasarkan berkaitan dengan elemen media yang
fasilitas yang ada. digunakan supaya sebuah program e-
learning berlangsung efektif. Keenam prinsip
TAHAPAN PENGEMBANGAN menyangkut elemen media dalam e-
Berbagai upaya dalam pengembangan e- learning yang disebutkan Clark berikut
learning bisa dilakukan mengikuti merupakan dasar-dasar bagaimana
perkembangan fasilitas ICT yang tersedia hal mengembangkan media dalam e-learning.
ini kadang-kadang fasilitas ICT tidak Pengembangan media yang dimaksud di sini
dilengkapi dalam waktu yang bersamaan. menyangkut kombinasi teks, grafik, dan suara

ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online) 19


Ijns.org Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 8 No 4 – 2019

untuk menyampaikan materi pembelajaran. musik latar, dan ikon-ikon tokoh kartun
Keenam prinsip tersebut adalah: terkenal. Penambahan-penambahan
ini, selain tidak meningkatkan kegiatan
1. Prinsip Multimedia: menambahkan belajar, juga dapat merusak kegiatan
grafik ke dalam teks meningkatkan belajar itu sendiri.
kegiatan belajar. Yang dimaksud 6. Prinsip personalisasi: menggunakan
dengan grafik di sini adalah gambar bentuk percakapan dan gaya-gaya
diam (garis, sketsa, diagram, foto) dan pedagogis dapat meningkatkan
gambar bergerak (animasi dan video). kegiatan belajar. Sejumlah penelitian
Grafik yang ditambahkan ke dalam yang dirangkum oleh Byron Reeves
teks sebaiknya yang selaras dengan dan Clifford Nass dalam bukunya, The
pesan yang disampaikan dalam teks. Media Equation, menunjukkan bahwa
Grafik yang ditambahkan untuk seseorang memberikan respon
hiburan (entertainment) dan kesan terhadap komputer seperti ketika ia
dramatis tidak saja tidak memberi respon kepada orang lain.
meningkatkan kegiatan belajar, tetapi
justru dapat menurunkan kegiatan Proses pemilihan media untuk
belajar. pembelajaran jarak jauh (termasuk di
2. Prinsip Contiguity (kedekatan): dalamnya adalah e-learning), dalam banyak
menempatkan teks di dekat grafik kasus, menyerupai dengan pemilihan media
meningkatkan kegiatan untuk pembelajaran dengan sistem tatap muka
belajar. Contiguitymerujuk pada atau pembelajaran tradisional. Penyampaian
susunan teks dan grafik pada layar. materi pembelajaran melalui media online
Seringkali dalam suatu materi e- menawarkan kemudahan akses bagi
learning, grafik diletakkan pada bagian pembelajar. Pemilihan media untuk e-
atas atau bawah teks sehingga teks learning dimulai dengan melihat tujuan
dan grafik tidak bisa dilihat dalam satu kegiatan belajar, yaitu apakah tujuan kegiatan
layar, atau teks dan grafik tidak dapat belajar dapat dicapai melalui kegiatan
dilihat secara bersamaan. Ini mendengarkan, melihat, atau melalui interaksi
merupakan pelanggaran yang umum media. Dengan demikian, tujuan kegiatan
terjadi terhadap prinsip contiguity, belajar akan menentukan media yang
yang menyatakan sebaiknya grafik digunakan, baik berdiri sendiri-sendiri atau pun
dan teks yang bersesuaian diletakkan merupakan gabungan dari berbagai media
berdekatan. (Ely, 2003).
3. Prinsip Modality: menjelaskan grafik
dengan suara meningkatkan kegiatan
belajar. Prinsip ini terutama berlaku KESIMPULAN
untuk animasi atau visualisasi E-learning merupakan aplikasi internet yang
kompleks dalam suatu topik yang dapat menghubungkan antara pendidik dan
relatif kompleks dan belum dikenal peserta didik dalam sebuah ruang belajar
oleh pembelajar. online. E-learning tercipta untuk mengatasi
4. Prinsip Redundancy (kelebihan): keterbatasan antara pendidik dan peserta
menjelaskan grafik dengan suara dan didik, terutama dalam hal waktu dan ruang.
teks yang berlebihan dapat merusak Dengan e-learning maka pendidik dan peserta
kegiatan belajar. Banyak program e- didik tidak harus berada dalam satu dimensi
learningyang menyajikan kata-kata ruang dan waktu. Proses pendidikan dapat
dalam teks dan suara yang membaca berjalan kapan saja dengan mengabaikan
teks. Banyak hasil riset yang kedua hal tersebut.
mengindikasikan bahwa kegiatan
belajar terganggu ketika sebuah grafik
dijelaskan melalui kombinasi teks dan DAFTAR PUSTAKA
narasi yang membaca teks.
5. Prinsip coherence (kesesuaian): [1.] Koran, Jaya Kumar, Aplikasi E-Learning
menggunakan visualisasi, teks, dan dalam Pengajaran dan Pembelajaran di
suara yang tidak berhubungan universitas Malaysia : Cadangan
(sembarangan) dapat merusak Pelaksanaan pada Skenario Masa Kini,
kegiatan belajar. Dalam banyak Pasukan Projek Rintis Sekolah Bestari
website e-learningsering ditemukan Bahagian Teknologi Pendidikan,
penambahan-penambahan yang tidak Kementerian Pendidikan Malaysia
perlu, misalnya penambahan games,

ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online) 20


Ijns.org Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 8 No 4 – 2019

[2.] Chandrawati, Sri Rahayu, 2010,


Pemanfaatan E-Learning dalam
Pembelajaran, Jurnal Cakrawala
Kependidikan, Vol. 8, No. 2, September
2010Gani, AlciannoG, E-Learning sebagai
Peran Teknologi Informasi dalam
Modernisasi Pendidikan,
https://universitassuryadarma.ac.id/journal
/index.php/jsi/article/view/52/50
[3.] Herianto, Edy, 2013, E-Learning,
Implementasi Teknologi di Era Belajar :
kajian pada Matakuliah Kurikulum PKN di
Jurusan PIPS FKIP Universitas Mataram,
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, vol.
20 nomor 1, April 2013
[4.] Hidayati, Novi, 2010, Sistem E-Learning
untuk Meningkatkan Proses Belajar
Mengajar : Studi Kasus pada SMA Negeri
10 Bandar Lampung, Jurnal TELEMATIKA
MKOM, Vol. 2, no. 2, September 2010
[5.] Koesnandar, 2008, Bagaimana
Memanfaatkan Program Schoolnet,
Available online form
http://www.edukasinet/artikel/index.php?id
=76
[6.] Ramdani, Rijki et al, 2018, Media
Pembelajaran E-Learning dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMA Laboratorium Percontohan UPI
Bandung, Indonesia Journal of Islamic
Education, vo. 5, no.1
[7.] Rohmah, 2006, Konsep E-Learning dan
Aplikasinya pada Lembaga Pendidikan
Islam, Jakarta : An-Nur
[8.] Sutrisno, 2007, E-Learning di Sekolah dan
KTSP, available online from http://www.e-
dukasi.net/artikel/index.php?id=60
[9.] Suyanto, Asep Herman, 2005, Mengenal
E-Learning,
http://physicsmaster.orgfree.com/artikel &
Jurnal/inovasi dalam pendidikan/mengenal
e-learning.pdf

[10.] Clark, Richard, E. Six Principles of


Effective E-learning: What Works and
Why. The E-learning Developers’ Journal,
2002. (www.elearningguild.com)
[11.] Ely, D.P. Selecting Media for Distance
Education. ERIC Digest ED480236, 2003
[12.] Schank, R.C. Designing World-Class
E-learning. McGraw-Hill, 2002.
[13.] Sun Microsystem. “E-
learning Framework”. www.sun.com.,
2003.

ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654 (Online) 21

Anda mungkin juga menyukai