Anda di halaman 1dari 56

BAB 1

Pembelajaran E – Learning

A. Internet sebagai Media Pengajaran


Internet merupakan jaringan komunikasi dalam skala dunia yang
memungkinkan komunikasi bisa secara cepat dan luas. Fenomena ini
secara jeli dimanfaatkan oleh para ahli pendidikan untuk membangun
suatu jejering pembelajaran yang mampu menyentuh pembelajaran
dimanapun mereka berada. Peran e-learning dalam pemanfaatannya
untuk pendidikan sudah mulai bergeser peran dan kedudukannya dari
asalnya sebagai system dan peralatan elektronik kea rah media penyalur
pesan pembelejaran.
Dalam internet bisa terkandung sejumlah bahan ajar, sumber
rujukan, foto, iloustrasi, peristiwa, animasi, hubungan antara konsep
dan teori, koneksitas antarkata inti tentang sebuah ilmu, dan bahkan
upaya-upaya pengembangannya. Dalam bentuk dan peran seperti itu
maka internet sudah dapat dipastikan fungsinya sebagai media
pengajaran. Dimana alas an penting dan mendasar lainnya bahwa
melalui internet maka pesan dapat tersampaikan kepada peserta didik
dengan cepat.

B. Web Enhance Course dan Distance Learning


Tahap awal pemanfaatan internet dalam pengajaran berbentuk
model Web Enhance Course. Model ini menggunakan internet sebagai
penunjang peningkatan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Model ini menjadikan internet sebagai penyedia sumber belajar yang
bisa diakses secara online. Internet juga menjadi sarana bagi peserta
didik untuk meningkatkan komunikasi, baik sesame peserta didik,
peserta didik dengan pengajar, atau peserta didik dengan kelo,pok lain di
luar institusi sekolah.

1 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


Apabila pihak institusi telah mampu menerapkan model ini, maka
institusi bisa mengembangkan ke tahap selanjutnya yang disebut
distamce learning. Pada moel distance learning, pengajar dan peserta
didik terpisah oleh waktu dan ruang. Pengajaran distance learning
melalui internet harus tetap melibatkan empati para pengajar sehingga
terjadi hubungan erat antara pengajar dan peserta didik. Untuk itu,
institusi yang menyelenggarakan distance learning harus
memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Pusat kegiatan peserta didik;
2. Interaksi dalam grup;
3. System administrasi peserta didik;
4. Evaluasi materi;
5. Perpustakaan digitas;
6. Materi online pendukung lainnya.

C. Sejarah & Perkembangan E-Learning


Pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali
diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan
menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted
instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-
learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
1. Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai
bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone
ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk
tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT
mov, mpeg-1, atau avi.
2. Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak
tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih
menarik dan diproduksi secara massal.
3. Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan
perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai
terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat
diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak,

2 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul
LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru
untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu
dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul
misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT
Commettee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
4. Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web.
Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web
berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun
administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan
situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin
kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta
penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih
standar, dan berukuran kecil.

D. Peran E-Learning dalam Pendidikan


Dalam upaya memahami dan memaknai keberadaan E-Learning
maka ada beberapa persprektif yang dapat digunakan guna memperoleh
pemahaman yang utuh dan fleksibel tentang e-learning yang dimaksud.
E-Learning pada dasarnya tidak harus berhubungan dengan proses
pendidikan dan pembelajaran berbasis elektronik dan virtual secara
ideal, namun e-learning yang mampu memberukan pemahaman
bagaimana peserta didik memperoleh materi dan melakukan proses
pembelajaran melalui fasilitas internet dan sajian halaman website yang
memberikan dan menyediakan bahan ajar secara elektronik.
Ketika suatu lembaga pendidikan sudah memahami dan sipa
mengucurkan dana pendampingan untuk kesuksesan penyelenggaraan
pendidikan dan layanan pembelajaran mka setelah semuanya terbangun
pada akhirnya akan muncul tuntunan praktis kepada warga belajar.
Kondisi ketika pembelajaran denngan melalui hasil telaah ilmu
pengembangan kurikulum, maka ada beberapa keterkaitan langsung
antara penyelenggaraan pembelajaran secara elektronik dan manajemen
pendidikan secara kelembagaan berdasarkan pendekatan system. Jika

3 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


sedikit kita jeli maka e-learning yang banyak dipahami orang banyak
termasuk oleh para praktisi dunia pendidikan maka akan dapat
dipahami bahwa e-learning sangat memerlukan tindakan nyata dari
fungsi manajemen melalui media komunikasi elektronik, sebagaimana
salah satu buku yang menjelaskan mengenai no. rekening, dimana
sampai sekarang masih banyak kendala yang tidak mungkin dapat
dituntaskan.

Blended E-
Learning

E-Learning

Traditional Distance
Learning
E-Learning

Gambar 1.1
Learning Models

4 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


BAB 2
Dasar – Dasar Mengenai

E – Learning

A. Definisi E – Learning

E
- learning, secara harfiah merupakan akronim dari E &
Learning. E nya adalah electronic sedangkan Learning adalah
proses belajar, jadi gampangnya, Elearning adalah sistem
pembelajaran secara elektronik. Menggunakan media elektronik,
internet, komputer, file multimedia (suara, gambar, animasi dan video).
Yang dimaksud Elektronik itu bukan semata-mata peralatannya, namun
juga meliputi metoda dan media. Bagaimana kamu berbagi ilmu dan
pengetahuan, men-download materi perkuliahan, meng-upload tugas,
melakukan diskusi dengan dosen, dan sebagainya, dilakukukan secara
elektronis.
Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas.
Banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-learning dari
berbagai sudut pandang berbeda. Salah satu definisi yang diterima
banyak pihak adalah definisi dari Darin E. Hartley yang menyatakan:
E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang
memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer
lain.
LearnFrame.Com dalam Glossary of E-learning Terms menyatakan
suatu definisi yang lebih luas bahwa:
E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi
elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media
Internet, jaringan komputer,maupun komputer stand alone.

5 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


Distance
Software
E - Learning Learning
Learning
Multimedia
Computer
Online Learning
Based
Learning Learning

Gambar 2.1
Beberapa Terminologi yang Berhubungan dengan E - Learning

B. Komponen E – Learning

Secara garis besar, ada 3 komponen utama yang menyusun e-


learning:
1. E-learning System
Sistem perangkat lunak yang memvirtualisasi proses belajar
mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan
materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem
ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen
proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering
disebut dengan Learning Management System (LMS).
2. E-learning Content (Isi)
Konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning system
(learning management system). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam
bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia
interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti
pada buku pelajaran biasa)
3. E-learning Infrastructure (Peralatan)
Infrastruktur e-learning dapat berupa personal computer (PC),
jaringan komputer dan perlengkapan multimedia. Termasuk di
dalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan
synchronous learning melalui teleconference.

6 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


C. Kategori E –Learning
Ditinjau dari segi interaksi antara sistem dengan manusia maka ada
tiga kategori dasar dari e-learning, yaitu:
1. Synchronous Learning
Pada pembelajaran synchronous kondisinya mirip dengan
pembelajaran konvensional hanya saja pada e-learning hal ini tidak
ditandai dengan kehadiran secara fisik. Pada bentuk synchronous ini
pendidik (instruktur), peserta didik dan rekan -
rekannya melakukan “pertemuan” secara online di internet. Mela
kukan proses belajar mengajar seolah sedang berada pada ruang fisik
yang sama.
2. Self-directed Learning
Pada kategori ini peserta didik melakukan
pembelajaran secara mandiri dengan
mengakses berbagai referensi dan bahan belajar yang disediaka.
Tidak ada instruktur ataupun waktu khusus untuk berdiskusi
dengan sesama peserta didik. Masing-
masing peserta didik melakukan proses belajar sesuai dengan
kebutuhannya.
3. Asynchronous (Collaborative) Learning
Kategori ini mengkombinasikan karakteristik dari kedua kat
egori sebelumnya. Peserta didik belajar secara mandiri namun tetap
berkomunikasi dengan peserta didik lainnya maupun dengan
pendidik walaupun tidak harus di waktu khusus.
Penggunaan email, instant message (Yahoo! Messenger, Gtalk) at
aupun board pada forum dapat digunakan sebagai media
komunikasi dan interaksi baik dengan pendidik maupun sesama
peserta didik.
Tidak ada bentuk yang sempurna karena ketiganya cocok
untuk berbagai situasi yang berbeda. Tabel berikut ini akan
menjelaskan secara lebih detail tentang karakteristik, kelebihan, dan
kelemahan dari masing-masing kategori e-learning di atas.

7 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


Tabel 2.1
Kategori E-Learning

Kategori Ciri Kelebihan Kekurangan


Familiar bagi peserta
didik karena mirip
Dipandu oleh Memerlukan waktu
dengan
instruktur khusus
pembelajaran
konvensional
Adanya komunikasi Adanya biaya untuk
Terjadwal
Synchronous antara peserta didik instruktur
Memerlukan
Keberadaan pendidik
bandwidth dan
menjadikan proses
kecepatan internet
Kolaboratif belajar
yang memadai dan
menjadi lebih
setara untuk semua
terjamin
peserta didik
On demand(proses Tidak adanya
Peserta didik
belajar dapat pendidik sebagai
belajar secara
dilakukan penjamin kualitas
mandiri
kapanpun) proses belajar
Sesuai untuk
Self -
peserta
Directed Tidak cocok untuk
didik yang memiliki
Tidak peserta didik yang
rasa ingin tahu
Terjadwal menyukai belajar
besar
secara berkelompok
dan aktif mencari
sumber belajar
Adanya instruktur
Dipandu oleh dapat menjamin
instruktur kualitas dari proses
pembelajaran.
Tidak
terdjadwal
Peserta didik dapat
sepenuhnya,
menentukan sendiri Tidak mendukung
sesama
kebutuhan komunikasi dengan
peserta didik
Asynchronous belajarnya dan cepat karena tidak
dapat
referensi untuk adanya jadwal
“bertemu”
memenuhi khusus
tetapi tidak
kebutuhan tersebut.
dalam waktu
yang sama.
Masih
memungkinkan
Kolaboratif
pembelajaran secara
kolaboratif.

8 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


D. Membangun E-Learning

Menurut Henderson ada beberapa langkah yang bisa dilakukan


untuk membangun sebuah sistem e-learning:
1. Menentukan Tujuan dari Sistem e-learning
Pada tahap ini pengembang sistem harus menentukan apa
yang ingin dicapai dengan adanya e-learning tersebut. Tahap ini
biasanya dengan mudah dilupakan akibat antusiasme berlebihan dari
pengembang sistem e-learning. Pada akhirnya e-learning tersebut
tidak akan sesuai dengan kebutuhan calon pengguna dan tidak
memberikan hasil yang diharapkan.

2. Memulai Sistem dalam Skala Kecil


Beberapa pengembang memilih untuk memulai sistem e-
elarning langsung pada skala besar. Hal ini kurang baik ditinjau
dari segi manajemen resiko karena proyek dalam skala besar
juga memiliki resiko kegagalan yang besar pula. Sebaiknya e-
learning dimulai terlebih dahulu pada sebuah unit yang kecil
dan dievaluasi sepenuhnya terlebih dahulu untuk menjadi model
bagi sistem dalam skala yang lebih besar.

3. Mengkomunikasikan dengan Peserta Didik


Menerapkan sebuah sistem baru akan memberikan tingkat
keberhasilan lebih baik apabila sasaran dari sistem tersebut
memahami dengan baik sistem tersebut. Demikian pula dengan e-
learning, apabila peserta didik memahami tentang sistem yang
dibangun dan dikembangkan maka mereka dapat turut memberikan
bantuan untuk mencapai tujuan e-learning tersebut. Didasari
alasan tersebut maka pengembang sistem e-learning seharusnya
selalu mengkomunikasikan sistem yang sedang coba dibangun
kepada peserta didik.

9 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


4. Melakukan Evaluasi secara Kontinyu
Evaluasi terhadap sistem dan segenap aspeknya perlu
dilakukan secara terus menerus untuk menjamin keberhasilan
penerapan e-learning. Membandingkan hasil belajar peserta didik
dengan pembelajaran secara konvensional dapat memberikan
justifikasi apakah sistem e-learning yang dikembangkan memenuhi
standar keberhasilan proses pembelajaran atau tidak.

5. Mengembangkan sistem dalam skala lebih besar


Setelah sistem mencapai keberhasilan dalam skala kecil maka
selanjutnya adalah mengembangkan sistem dalam skala lebih besar.
Menambah jumlah peserta didik, mata pelajaran, model evaluasi dan
berbagai aspek pembelajaran lainnya dapat dilakukan dengan
mengacu model dari skala yang lebih kecil yang telah
dikembangkan sebelumnya. Seperti tampak pada Gambar 2.1 di
bawah ini.

“Second Extension”
Delivery Capabilities

“First Extension”
Delivery Capabilities

Core Delivery
Capabilities

Gambar 2.2
Memulai Sistem dari Skala Kecil dan Memperluasnya Secara Bertahap

10 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


E. E – Learning dan Metodologi Pembelajaran
Bagaimana e-learning diimplementasikan? Apakah sistem e-
learning yang akan diselenggarakan tersebut benar-benar sebuah trully
electronic learning? Melihat kenyataan di lapangan, walaupun teknologi
informasi telah maju dengan sangat pesatnya, ternyata pendidikan yang
mengimplementasikan IT-Based Education secara murni masih sulit
ditemukan, karena masih banyak faktor kendala yang lain, terutama
dari sisi sumber daya manusia dan sarana atau infrastruktur
pendukung.
Namun dalam perkembangannya masih dijumpai kendala dan
hambatan untuk mengaplikasikan sistem e-learning ini, antara lain:
1. Masih kurangnya kemampuan menggunakan Internet sebagai sumber
pembelajaran.
2. Biaya yang diperlukan masih relatif mahal untuk tahap-tahap awal
3. Belum memadainya perhatian dari berbagai pihak terhadap
pembelajaran melalui Internet.
4. Belum memadainya infrastruktur pendukung untuk daerah-daerah
tertentu.

Selain kendala dan hambatan tersebut di atas, kelemahan lain


yang dimiliki oleh sistem e-learning ini yaitu hilangnya nuansa
pendidikan yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik, karena
yang menjadi unsur utama dalam e-learning adalah pembelajaran.
Maka kemudian dalam impelementasinya, banyak model e-
learning yang dikembangkan dan diadopsi ke dalam pendidikan
konvensional atau sebaliknya model konvensional diadopsi ke dalam
model e-learning.

11 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


Blended
Learning
Conventional IT Based
Learning Learning
E-Learning

E-Learning
Multimedia
Learning
Multimedia
Distance Learning
Distance Learning
Learning Distance
Learning

Gambar 2.3
Model Penyelenggaraan E‐Learning

F. Aplikasi Internet untuk Pengajaran


Internet menyediakan banyak kemudahan bagi dunia
pembelajaran. sebenarnya, suatu institusi yang akan mengadakan
pengajaran online tidak perlu susah-susah membangun perangkat lunak
e-learning yang dibutuhkan. Telah tersedia berbagai pilihan aplikasi
yang bisa dimanfaatkan demi memperlancar jalannya proses pengajaran.
1. LMS (Learning Management System)
2. CBT (Computer Based Training)
3. CAP (Course Authoring Package)
4. JDT (Java Development Tools)

12 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


BAB 3
Learning Management System

‘L Ms’

A. Pengertian LMS

LMS merupakan sistem untuk mengelola catatan pelatihan dan


pendidikan, perangkat lunaknya untuk mendistribusikan program
melalui internet dengan fitur untuk kolaborasi secara „‟online‟‟.
Menurut Courts dan Tucker (2012), LMS adalah aplikasi yang
digunakan untuk mengelola pembelajaran, mengirimkan konten,
(Content Delivery System), dan melacak aktivitas daring seperti
memastikan kehadiran dalam kelas maya, memastikan waktu
pengumpulan tugas, dan melacak hasil pencapaian siswa.
Menurut Kerschenbaum (2009) dalam LMS Selection Best
Practices, LMS adalah sebuah aplikasi yang berfungsi
mengadministrasian secara otomatis berbagai kegiatan pembelajaran.
LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System
adalah suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan
administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar
mengajar dan kegiatan secara online (terhubung ke internet), E-learning
dan materi-materi pelatihan. Dan semua itu dilakukan dengan online.
Melalui pemanfaatan pusat sumber belajar virtual menjadikan
sistem pembelajaran yang interaktif dan mandiri (independent
learning).Secara kuanitatif, program ini menghasikan produk berupa:
1. Sistem Learning Management System (LMS).
2. Dihasilkannya modul-modul cetak (prented material) tentang materi-
materi penguasaan kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional.

13 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


3. Dihasilkannya model multimedia interaktif yang berbasis web dan
stand alone tentang materi-materi penguasaan kompetensi pedagogik
dan kompetensi profesional.

B. Keterkaitan Pembelajaran dengan Management System untuk E-


Learning
Dalam proses penyelenggaraan e-learning dibutuhkan sebuah
Learning Management System (LMS), yang berfungsi untuk mengatur
tata laksana penyelenggaraan pembelajaran di dalam model e-learning.
LMS sering dikenal dikenal sebagai CMS (Course Management System).
Umumnya CMS dibangun berbasis web, yang akan berjalan pada sebuah
web server dan dapat diakses oleh peserta melalui web browser (web
client). Server biasanya ditempatkan di universitas atau lembaga
lainnya, yang dapat diakses oleh peserta darimana saja dengan
memanfaatkan koneksi internet.
Secara dasar CMS memberikan sebuah tool bagi instruktur atau
pendidik untuk membuat website pendidikan dan mengatur akses
kontrol, sehingga hanya peserta yang terdaftar yang dapat mengakses
dan melihatnya. Selain menyediakan pengontrolan, CMS juga
menyediakan barbagai tools yang menjadikan pembelajaran lebih efektif
dan efisien. Contoh tools yang disediakan adalah layanan untuk
mempermudah upload dan share material pengajaran, diskusi online,
chatting, kuis, survey, laporan (report) dan sebagainya.
Jason Cole (2005) mengumumkan bahwa secara umum, fungsi-
fungsi yang harus terdapat pad sebuah LMS/CMS antara lain:
1. Uploading and Sharing Materials
Umumnya LMS/CMS menyediakan layanan untuk
mempemudah proses publikasi konten. Dengan menggunakan editor
HTML, kemudian mengirim dokumen melalui FTP server, sehingga
memudahkan instruktur untuk menempatkan materi ajarnya sesuai
dengan silabus yang mereka buat. Kebanyakan instruktur
mengupload silabus kelas, catatan materi, penilaian dan artikel‐
artikel siswa kapan pun dan dimana pun mereka berada.

14 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


2. Forums and Chats
Forum online dan chatting menyediakan layanan komunikasi
dua arah antara instruktur dengan peserta, baik dilakukan secara
sinkron (chat) maupun asinkron (forum, email). Sehingga dengan
fasilitas ini, memungkinkan siswa untuk menulis tanggapannya dan
mendiskusikan dengan teman‐temannya yang lain.
3. Quizzes and Surveys
Kuis dan survey secara online dapat digunakan untuk
memberikan grade secara instan bagi peserta kursus. Hal ini
merupakan tool yang sangat baik digunakan untuk mendapatkan
respon (feedback) langsung dari siswa yang sesuai dengan kemapuan
dan daya serap yang mereka miliki. Proses ini dapat juga dilakukan
dengan membangun sebuah bank soal, yang kemudian soal tersebut
dapat di-generate secara acak untuk muncul dalam kuis.
4. Gathering and Reviewing Assignments
Proses pemberian nilai dan skoring kepada siswa dapat juga
dilakukan secara online dengan bantuan LMS/ CMS ini.
5. Recording Grades
Fungsi lain dari LMS/CMS adalah melakukan perekaman data
grade siswa secara otomatis, sesuai konfigurasi dan pengaturan yang
dilakukan oleh instruktur dari awal kelas dilaksanakan.

C. Fitur-fitur LMS
Fitur-fitur yang terdapat dalam LMS pada umumnya antara lain
adalah sebagai berikut.
1. Administrasi, yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses
belajar mengajar :
a. Tujuan dan sasaran
b. Silabus
c. Metode pengajaran
d. Jadwal kuliah
e. Tugas
f. Jadwal ujian

15 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


g. Daftar referensi atau bahan bacaan
h. Profil dan kontak pengajar
i. Pelacakan/tracking dan monitoring
2. Penyampaian materi dan kemudahan akses ke sumber referensi :
a. Diktat dan catatan kuliah
b. Bahan presentasi
c. Contoh ujian yang lalu
d. FAQ (Frequently Asked Questions)
e. Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas
f. Situs-situs bermanfaaat
g. Artikel-artikel dalam jurnal online
3. Penilaian
4. Ujian online dan pengumpulan feedback
5. Komunikasi :
a. Forum diskusi online
b. Mailing list diskusi
c. Chat

D. Jenis-jenis LMS
1. Moodle
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi
yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk
web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam "ruang
kelas" digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan
menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran,
kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah
singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning
Environment.
2. Dokeos
Dokeos adalah jenis dari sekian banyak LMS yang berkembang.
Dokeos adalah elearning tools untuk aplikasi berbasis web. Dokeos
ini free alias gratis dan dokeos adalah software yang direlease oleh
GNU GPL dan pengembangannya didukung oleh dunia internasional.

16 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


Sistem operasinya bersertifikasi yang bisa digunakan sebagai konten
dari sistem managemen untuk pendidikan. Contennya meliputi
distribusi bahan pelajaran , kalender , progres pembelajaran,
percakapan melalui text/audio maupun video, latihan dan test, serta
menyimpan catatan.
3. Olat
Olat adalah singkatan dari Pembelajaran Online Dan Pelatihan.
Ini adalah sebuah aplikasi web - yang disebut Sistem Manajemen
Pembelajaran yang mendukung setiap jenis pembelajaran online,
pengajaran, dan les dengan beberapa pendidikan. Olat adalah
perangkat lunak bebas dan open source. Pengembangannya dimulai
pada tahun 1999 di Universitas Zürich dan TERAKHIR memenangkan
hadiah medida-Prix pada tahun 2000 Dengan versi 3.0, sistem ini
dibangun kembali dan sekarang tersedia sebagai aplikasi komponen-
berorientasi dikembangkan dalam bahasa pemrograman Java. Olat
memiliki dukungan untuk berbagai standar e-learning seperti IMS
(IMS Content Packaging, SCORM. Dengan versi 4.0, banyak add-ons
telah diperkenalkan ke sistem, yang membuatnya sangat mudah
untuk memperluas fungsionalitas LMS. Dengan versi 5.0, fitur baru
seperti Wiki, Calendar, AJAX Modus Beta IMS QTI) dan fulltext Cari
telah dilaksanakan. Versi 6.0 terdiri layout baru dan ditingkatkan
berdasarkan evaluasi kegunaan. Sebuah versi berikutnya
menyediakan skalabilitas penuh, berarti Olat dapat dijalankan pada
sekelompok server. Olat 7.0 menambahkan banyak fitur baru,
seorang penyihir kursus ditambah penerapan standar penting seperti
REST API, IMS Dasar LTI dan IMS QTI 2.1. Pada musim gugur 2011
beberapa kontributor komunitas inti meninggalkan komunitas
OLATHE karena perbedaan strategis dan memulai cabang alternative.
4. aTutor
aTutor adalah sebuah LMS yang dirancang dengan kemampuan
akses cepat dan kemudahan adaptasi. Admin dapat menginstall (juga
mengupdate) aTutor, mengatur tema baru, dan dengan mudah
mengembangkan semua fungsinya dengan modul fitur dengan mudah

17 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


dan cepat. Siswa dapat dengan cepat menambahkan, mengemas, dan
mendistribusi ulang konten instruksi berbasis Web, dengan mudah
mengimpor konten paket kemasan baru dan menggabungkan kursus
secara online. Siswa belajar dalam lingkungan pembelajaran adaptif.
5. Sakai
Sakai dipergunakan untuk mendukung pengajaran dan
pembelajaran, kolaborasi kelompok ad hoc, dan mendukung untuk
kolaborasi riset dan portofolio. Sakai bersifat di buat dan dipelihara
oleh the sakai community. Model pembangunan sakai disebut
community source karena banyak develover membangun sakai
merupakan community dari organisasi – organisasi yang mengadopsi
dan mempergunakan sakai.

E. Karakteristik LMS
LMS memenuhi persyaratan pendidikan, administrasi, dan
penyebaran. Untuk pembelajaran perusahaan (corporate learning),
misalnya dapat berbagi banyak karakteristik dengan VLE „‟(Virtual
Learning Environment)‟‟, atau lingkungan belajar virtual , yang
digunakan oleh institusi pendidikan, masing-masing LMS memenuhi
kebutuhan yang unik. Lingkungan belajar virtual (VLE) yang digunakan
oleh universitas dan perguruan tinggi memungkinkan instruktur untuk
mengelola program mereka dan bertukar informasi dengan siswa untuk
kursus yang dalam kebanyakan kasus akan berlangsung beberapa
minggu dan akan bertemu beberapa kali selama berminggu-minggu.

F. Kelebihan dan Kekurangan LMS


Keunggulan LMS :
1. menetapkan dan merekodkan latihan untuk kakitangan dengan LMS.
2. Memudahkan e-pembelajaran dengan platform pembelajaran secara
online.
3. menggabungkan kesemua maklumat latihan ke dalam satu sistem.
4. Mengurangkan kos latihan dengan LMS.
5. Meningkatkan pematuhan dengan keperluan kawal setia.

18 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


Kelemahan LMS :
1. Ketergantungan terhadap vendor LMS yang digunakan
2. Organisasi harus menyesuaikan proses e-learning berdasarkan LMS
yang digunakan
3. LMS pada umumnya hanya menyangkut perencanaan, penyampaian,
administrasi, dan manajemen kegiatan para pembelajar serta proses
pembelajaran. Pembuatan, publikasi, administrasi, dan manajemen
materi pembelajaran yang digunakan LMS merupakan domain dari
LCMS (Learning Content Management System).

G. Faktor-faktor Keberhasilan Pengembangan Learning Management


System (LMS)
Pengembangan Learning Management System (LMS) memerlukan
perencanaan yang hati-hati dan studi kelayakan yang matang agar
pengembangan ini mampu untuk menjawab berbagai permasalahan
dalam pendidikan, dunia kerja dan keilmuan. Perlu dipastikan bahwa
LMS yang dibuat sudah sesuai dengan prinsip-prinsip pedagogi. Untuk
pengembangan LMS diperlukan wawasan yang luas tentang program
untuk semua level, memfasilitasi pembelajar untuk belajar individual
atau kelompok, membangun komunikasi yang efektif dan menciptakan
masyarakat belajar, dengan demikian dapat ditentukan materi
pembelajaran mana yang perlu ditambah, diubah, atau diperbaharui.
Pengembangan LMS di suatu instansi tidak terlepas dari faktor-faktor
sebagai berikut: (i) kebijakan dan perencanaan, (ii) kepemimpinan, (iii)
infrastruktur dan sumberdaya, (iv) manajemen, (v) kemampuan dan
kompetensi pengajar dan staft, dan (vi) tingkat dukungan teknis.
Kebijakan dan perencanaan mengidentifikasi tujuan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan dan
menentukan prioritas serta sumber daya adalah ranah kebijakan dan
perencanaan. Otoritas pendidikan dan tanggung jawab dalam
pelaksanaan dan pemantauan LMS menjadi dasar terlaksananya proses

19 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


pembelajaran dengan baik. Keberhasilan pelaksanaan kebijakan dan
perencanaan tergantung pada peran dan tanggung jawab pimpinan.
Bahkan pimpinan dalam implementasi LMS menjadi pemain kunci
yang memberikan arah dan tujuan yang diperlukan LMS. Infrastruktur
dan sumber daya untuk mendukung proses pembelajaran berbasis
teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan potensi proses
pembelajaran tersebut, yaitu: Manajemen.
Salah satu daerah yang telah menerima sedikitnya perhatian oleh
pihak pengelola dalam dan di pusat adalah pengelolaan pembelajar dan
konten digital. Efektif penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
oleh pembelajar dan staf yang menuntut mereka dapat berinteraksi
dengan berbasis teknologi informasi dan komunikasi, materi
pembelajaran dan proses pembelajaran sehingga pembelajar
mendapatkan „manfaat pendidikan‟. Isu sekitar kawasan ini termasuk
account pengguna, penyimpanan file pribadi, alat komunikasi seperti e-
mail dan forum diskusi, dan menyimpan dan akses ke software yang
diperlukan dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi, materi
pembelajaran dan pembelajaran.
Keyakinan dan kompetensi dari staf dalam penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi adalah kunci yang efektif menentukan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengajar.
Banyak staf sekarang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
secara rutin dalam mengajar. Dalam beberapa kasus, mereka
menggunakannya dengan cara yang memperkaya mengajar mereka,
misalnya, penggunaan animasi, simulasi dan video online, serta sesuai
penggunaan situs-situs internet. Namun, terlalu banyak staf memiliki
tingkat kepercayaan dan kompetensi yang belum cukup tinggi untuk
membolehkan mereka membuat efektif penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi dalam pengajaran mereka.
Tingkat kualitas teknis dan dukungan sangat penting dalam menjaga
kepercayaan dari pembelajar dan staf dalam kemapanan akses ke
peralatan dan perangkat lunak. Dukungan yang cepat dan efektif, dari
pembelajar dan staf tidak ragu untuk merencanakan penggunaan

20 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Tingkat
dukungan teknis adalah pengguna merasa yakin bahwa mereka akan
mempunyai akses handal, dan pembelajar serta staf jauh lebih sedikit
membuat rencana untuk menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi.

21 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


BAB 4

X AMPP

A. Definisi Xampp
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak
system oprasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.XAMPP
merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu
buah paket.Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi
melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL
secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya
secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi.
XAMPP merupakan salah satu paket installasi Apache, PHP dan
MySQL instant yang dapat kita gunakan untuk membantu proses
installasi ketiga produk tersebut.Selain paket installasi instant XAMPP
versi 1.6.4 juga memberikan fasiltias pilihan pengunaan PHP4 atau
PHP5.Untuk berpindah versi PHP yang ingin digunakan juga sangat
mudah dilakukan dengan mengunakan bantuan PHP-Switch yang telah
disertakan oleh XAMPP, dan yang terpenting XAMPP bersifat free atau
gratis untuk digunakan.
Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi),
Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia di bawah GNU
General Public License dan bebas, adalah mudah untuk menggunakan
web server yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.
Jika ingin mendapatkan xampp dapat mendownload langsung dari situs
resminya.

XAMPP adalah singkatan yang setiap huruf adalah :


X : Program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi, seperti
Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris.

22 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


A : Apache, server aplikasi Web. Apache tugas utama adalah untuk
menghasilkan halaman web yang benar kepada pengguna terhadap kode
PHP yang sudah dituliskan oleh pembuat halaman web. jika perlu kode
PHP juga berdasarkan yang tertulis, dapat database diakses dulu
(misalnya MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.

M : MySQL, server aplikasi database. Pertumbuhannya disebut SQL


singkatan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa
terstruktur yang difungsikan untuk mengolah database. MySQL dapat
digunakan untuk membuat dan mengelola database dan isinya. Bisa
juga memanfaatkan MySQL guna untuk menambahkan, mengubah, dan
menghapus data dalam database.

P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP


adalah bahasa pemrograman untuk membuat web yang server-side
scripting. PHP digunakan untuk membuat halaman web dinamis. Sistem
manajemen database yang sering digunakan dengan PHP adalah MySQL.
namun PHP juga mendukung Pengelolaan sistem database Oracle,
Microsoft Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan sebagainya.

P : Perl, bahasa pemrograman untuk semua tujuan, pertama kali


dikembangkan oleh Larry Wall, mesin Unix. Perl dirilis pertama kali
tanggal 18 Desember 1987 yang ditandai dengan keluarnya Perl 1. Pada
versi-versi selanjutnya, Perl juga tersedia untuk berbagai sistem operasi
Unix (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi
seperti DOS, Windows, PowerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC.

B. Bagian-bagian Penting dari Xampp


1. Apache
Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh
menggunakannya, mengambil dan bahkan mengubah kode
programnya.

23 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang
benar kepada peminta, berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh
pembuat halaman web.Jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP
yang dituliskan, maka dapat saja suatu database diakses terlebih
dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web
yang dihasilkan.
2. PHP
Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman
untuk mebuat web yang bersifat server-side scripting. PHP
memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat
dinamis.PHP dapat dijalankan pada berbagai macam Operating
System (OS), misalnya Windows, Linux dan Mac OS.Selain Apache,
PHP juga mendukung beberapa web server lain, misalnya Microsoft
IIS, Caudium, PWS dan lain-lain.
3. MySQL
MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengola
database beserta isinya.Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk
menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam
database.MySQL merupakan sisitem manajemen database yang
bersifat at relational. Artinya data-data yang dikelola dalam database
akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga
manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat.
MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari
yang kecil sampai dengan yang sangat besar.MySQL juga dapat
menjalankan perintah-perintah Structured Query Language (SQL)
untuk mengelola database-database yang ada di dalamnya.Hingga
kini, MySQL sudah berkembang hingga versi 5. MySQL 5 sudah
mendukung trigger untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam
database.
4. PHPMyAdmin
Pengelolaan database dengan MYSQL harus dilakukan dengan
mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk
setiap maksud tertentu.Jika anda ingin membuat database, ketikkan

24 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


baris perintah yang sesuai untuk membuat database.Jika kita ingin
menghapus tabel, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk
menghapus tabel.Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita
harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu.
5. Htdoc
Htdoc adalah folder di mana Anda meletakkan file yang akan
dijalankan, seperti file PHP, HTML dan script lainnya.
6. Control Panel
Control Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service)
XAMPP. Seperti stop service (berhenti), atau mulai (mulai).

C. Komponen Xampp
XAMPP 1.8.3 untuk Windows, Termasuk :
Apache 2.4.4
MySQL 6.5.11
PHP 5.5.0
phpMyAdmin 4.0.4
FileZilla FTP Server 0.9.41
Tomcat 7.0.41 (with mod_proxy_ajp as connector)
Strawberry Perl 5.16.3.1 Portabel
XAMPP Control Panel 3.2.1 (dari hackattack142)

XAMPP 1.8.3 untuk Linux, Termasuk :


Apache 2.4.4
MySQL 6.5.11
PHP 5.5.0
phpMyAdmin 4.0.4
OpenSSL 1.0.1e
XAMPP untuk Solaris
XAMPP untuk Mac OS X

25 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


D. Fungsi Xampp
XAMPP berfungsi sebagai server local yang dapat berdiri sendiri
(localhost), yang terdiri dari program Apache HTTP Server, MySQL
database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan PHP dan Perl.
Software aplikasi ini tersedia dalam GNU (General Public Lisence) dan
bebas. Jadi pada aplikasi ini kita dapat membangun website dinamis
dengan PHP secara offline karena XAMPP memiliki Apache sebagai server
HTTP local.
Kita juga dapat membuat database dengan adanya MySQL sebagai
DBMS menggunakan phpMyAdmin. PhpMyAdmin merupakan perangkat
lunak yang ditulis dengan menggunakan PHP untuk menangani
administrasi dari MySQL melalui WWW (World Wide Web).
Dengan phpMyAdmin kita dapat mengelola basis data pada MySQL
seperti mengelola tabel, bidang (fields), relations, indeks, pengguna,
perijinan (permission), dan lain lain.
Sebelum phpMyAdmin ada, orang – orang yang ingin membuat
database harus mengetikkan baris – baris perintah (command line) pada
CMD (Command Prompt) untuk dapat melakukan maksud tertentu. Hal
ini sangat menyulitkan pengguna karena harus hapal perintah –
perintah secara satu per satu.
Tetapi dengan adanya phpMyAdmin ini pengguna yang ingin
membuat database dapat melakukannya dengan sangat mudah karena
telah didukung dengan interface yang mudah dimengerti.

E. Mekanisme Penginstalan Xampp


Berikut ini akan dijelaskan cara install XAMPP:
1. Download installer software XAMPP di https://
www.apachefriends.org/download.html.
2. Setelah installer selesai di download, jalankan dengan melakukan
double klik.
3. Pertama saat file installasi dijalankan kita diminta untuk memilih
bahasa yang ingin digunakan saat proses installasi, setelah selesai
memilih bahasa yang akan digunakan tekan tombol Next.

26 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


4. Selanjutnya akan muncul welcome screen yang berisi informasi
tentang versi yang akan kita install, disini kita diminta untuk
menutup terlebih dahulu program-program yang sedang aktif selama
proses installasi, jika sudah tekan tombol Next.

5. Tentukan lokasi instalasi, lalu klik Next.

27 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


6. Selanjutnya akan ditampilan pilihan-pilihan fasiltias yang ada, disini
terdapat pilihan untuk mengaktifkan Apache, MySQL dan Filezilla
sebaga sebuat service, jika anda mengunakan sistem operasi windows
NT/2000/XP/Vista kita dapat mengunakan ketiga fasilitas tersebut
sebagai sebuah service, namun jika mengunakan windows 9x fasiltias
ini tidak dapat digunakan karena windows 9x tidak mendukung
fasilitas tersebut. Klik install jika sudah mencentang pilihan yang
disediakan

28 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


7. Tunggu hingga proses instalasi selesai.

29 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


8. Setelah selesai, klik Finish.
9. Berikut adalah tampilan pesan jika konfigurasi instalasi service telah
selesai. Klik ok.

10. Selanjutnya ada pesan yang memberi pilihan apakah kita ingin
membuka XAMPP control panel atau tidak.

30 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


11. Jika pada pilihan sebelumnya kita memilih untuk menjalankan
XAMPP Control panel maka secara automatis XAMPP control panel
akan ditampilkan.

12. Sampai disini proses installasi Apache, PHP dan MySQL di komputer
kita telah selesai dan siap untuk digunakan. Untuk mencoba hasil
installasi bukalah browser yang ada di komputer anda kemudian
pada address bar ketikan http://localhost atau http://127.0.0.1
kemudian tekan enter untuk mencoba apakah webserver telah bisa
digunakan. Jika sukses maka akan muncul tampilan awal welcome
screen XAMPP.

31 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


BAB 5

P engenalan M oodle

A. Sejarah Moodle
Martin Dougiamas, yang telah lulus pada ilmu komputer dan
pendidikan, menulis versi pertama Moodle. Dougiamas memulai Ph.D
untuk menguji "kegunaan software open-source untuk mendukung
epistemologi pengajaran dan pembelajaran menggunakan komunitas
yang berbasis internet." Walau bagaimanapun undang-undang sosial
membuat moodle sulit dibedakan dari platform eLearning, namun
moodle telah dikutip sebagai faktor penting dari pengadopsian Moodle.
Pemakai Moodle yang lainnya, seperti Universitas Terbuka di Inggris,
telah menunjukkan bahwa Sistem Manajemen Pembelajaran dapat
secara sama dilihat sebagai "pembelajaran pedagogi netral".
Kepanjangan Moodle ialah Modular Object-Oriented Dynamic
Learning Environment. (Pada awal-awal peluncurannya kepanjangan "M"
ialah "Martin's", merujuk kepada Martin Dougiamas, nama pengembang
aslinya). Dan juga seperti akronimnya, nama itu dipilih karena definisi
kamus dari Moodle dan untuk menyesuaikan dengan nama domain yang
tersedia.
"Moodle" merupakan merek dagang di banyak negara di dunia yang
didaftarkan untuk Martin Dougiamas. Hanya partner Moodle yang
secara legal dapat menggunakan merek dagang untuk mengiklankan
setiap pelayanan yang berhubungan dengan Moodle seperti hosting,
kostumisasi, pelatihan, dan lain-lain.

B. Pengertian Moodle
MOODLE (singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic
Learning Environment) adalah paket perangkat lunak yang diproduksi
untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs web yang

32 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


menggunakan prinsip social constructionist pedagogy. Moodle
merupakan software open-source jadi disediakan secara bebas, dapat
diinstall dan dikembangkan dengan gratis.
MOODLE merupakan salah satu aplikasi dari konsep dan
mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi,
yang dikenal dengan konsep pembelajaran elektronik atau e-learning.
Moodle dapat digunakan secara bebas sebagai produk sumber terbuka
(open source) di bawah lisensi GNU. Moodle dapat diinstal di komputer
dan sistem operasi apapun yang bisa menjalankan PHP dan mendukung
database SQL.

C. Fitur-fitur Umum Moodle


Moodle menyediakan beragam fitur yang dapat dikostumisasi. Fitur-fitur
umum yang disediakan oleh moodle antara lain:
1. User Management (Manajemen Pengguna)
Dengan moodle kita dapat menambah, mengedit, dan menghapus
user. User dapat ditambahkan dengan menginputkan satu-satu
maupun dengan mengupload sebuah file berisikan data user. User
terdaftar dapat di-assign sebagai administrator, course creator,
teacher, dan student. Masing-masing role tersebut dapat diatur atau
didefinisikan lebih detail lagi hak-hak aksesnya terhadap aplikasi-
aplikasi moodle. Kita pun dapat menambahkan user role baru sesuai
kebutuhan.

2. Course Management (Manajemen Pelatihan/Mata Pelajaran)


User dapat mengelola pelatihan dengan menambah pelatihan
baru, mengedit dan menghapus pelatihan yang sudah ada. User pun
dapat mengisi pelatihan dengan aktivitas-aktivitas pelatihan seperti
quiz (pretest, posttest), survey, forum, materi pelatihan dengan
beragam model (contoh text dan interaktif multimedia file flash),
sertifikat, feedback, Wiki, dan lain-lain. Kita dapat menambahkan
aktivitas baru yang kita buat sendiri.

33 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


Beberapa course / pelatihan dapat dikategorisasikan /
dikelompokkan sesuai keinginan. Setiap course dapat dikunci,
dibatasi dengan ditentukan user student mana saja yang bisa
mengikuti pelatihan. Setiap course juga dapat dihidden dan dinon-
aktifkan. Laporan pengaksesan sebuah course dapat ditampilkan.
Laporan hasil nilai quiz juga tersedia.

3. Language Setting (Pengaturan Tampilan Bahasa)


Secara default, bahasa tampilan yang dipergunakan adalah
bahasa Inggris. Namun kita dapat merubah tampilan berbahasakan
Indonesia dengan mengaktifkannya pada menu language packs.

4. Modules Management (Manajemen Modul)


Modul atau plugin merupakan komponen tambahan pada suatu
aplikasi. Moodle menyediakan banyak modul/plugin yang dapat
dikostumisasi. Modul-modul itu antara lain modul untuk aktivitas-
aktivitas pelatihan, modul blok untuk tampilan, dan modul penyaring
konten. Kita dapat menggunakan modul yang secara default telah
tersedia maupun dapat menambahkan plugin baru yang telah
dikembangkan oleh user lain dan tersedia secara gratis diweb moodle.
Kita pun dapat membuat dan mengembangkan plugin sendiri sesuai
kebutuhan aplikasi.

5. Manajemen Keamanan Aplikasi


Moodle menyediakan beberapa keamanan aplikasi seperti site
policies (kebijakan situs), HTTP security (login dengan menggunakan
protocol https), keamanan modul, dan anti virus. Aplikasi keamanan
dapat diaktifkan dan dinon-aktifkan sesuai keperluan.

6. Appearance Setting (Pengaturan Tampilan)


Tampilan web moodle dapat diatur sedemikian rupa pada menu
yang disediakan. Theme (tema) tampilan dapat diubah dan dapat
dibuat sesuai keinginan, moodle menyediakan thread khusus tentang

34 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


cara membuat tema moodle. Beragam tema gratis pun telah tersedia
diweb moodle maupun web lainnya, tinggal mengunduh dan
mengimport keaplikasi kita.

7. Server Setting (Pengaturan Server)


Kebutuhan sistem untuk aplikasi dapat diatur melalui aplikasi,
seperti konektivitas dengan server aplikasi email (SMTP server),
session aplikasi, statistik pengaksesan situs, performansi server,
upload and download file, serta php info.

8. Developer Documentation
Web resmi moodle menyediakan dokumentasi bagi developer untuk
memudahkan pengembangan aplikasi sesuai kebutuhan user.
Terdapat juga forum-forum diskusi untuk memberikan solusi
terhadap suatu permasalahan yang ditemukan pada saat
pengembangan aplikasi. Pada forum ini terdapat banyak developer
dari berbagai negara yang turut serta berkonstribusi.

D. Jenis-jenis Aktivitas Pada Moodle


1. Assignments
Dengan aktifitas ini, seorang guru dapat memberikan tugas
dalam bentuk soal-soal, penyusunan makalah, laporan dan
sebagainya. Selanjutnya tugas tersebut dikumpul melalui cara upload
yang sudah disediakan fasilitasnya pada bagian penyampaian tugas.
Jenis file yang dapat dikirim misalnya word documents, spreadsheets,
images, audio and video clips. Selanjutnya guru dapat melihat dan
menilai tugas yang telah dikirim oleh siswa.

2. Attendance Register
Daftar absensi siswa, fitur ini tidak secara langsung terdapat
pada moodle, perlu ditambahkan sehingga terdaftar dalam aktivitas.

35 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


3. Chats
Dengan aktivitas ini, setiap peserta dapat berdiskusi secara
real-time via web, diskusi secara langsung ini dapat berlangsung
antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa.

4. Choices
Aktifitas ini sangat sederhana, guru memberikan beberapa
pertanyaan dan menyediakan berberapa pilihan jawaban. Aktifitas ini
dapat digunakan sebagai polling untuk merangsang daya pikir
terhadap sebuah topik bahan ajar tertentu.

5. Database Activity
Dengan aktifitas ini, Guru dan siswa dapat membuat, melihat
dan mencari bank data mengenai topik apapun. Format dan struktur
data yang dimasukkan hampir tidak terbatas, termasuk gambar, file,
URL, nomor, dan text.

6. External Tool
Modul alat eksternal aktivitas memungkinkan siswa untuk
berinteraksi dengan sumber belajar dan kegiatan di situs web lain.
Misalnya, alat eksternal dapat memberikan akses ke jenis kegiatan
baru atau bahan pembelajaran dari sumber lainnya. Untuk membuat
kegiatan alat eksternal, penyedia alat yang mendukung LTI (Belajar
Alat Interoperabilitas) diperlukan. Seorang guru dapat menciptakan
kegiatan alat eksternal atau menggunakan alat yang sebelumnya
telah dikonfigurasi oleh administrator moodle. Kegiatan alat eksternal
berbeda dari sumber bahan ajar melalui URL.

7. Feedback
Modul kegiatan umpan balik memungkinkan seorang guru
untuk menciptakan sebuah survei untuk mengumpulkan umpan
balik dari para siswa menggunakan berbagai jenis pertanyaan
termasuk pilihan ganda, ya / tidak atau input teks.

36 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


8. Forums
Sama dengan chat, Forum ini lebih dikenal dengan istilah
forum diskusi, merupakan fasilitas untuk melangsungkan sebuah
diskusi antar siswa maupun antara siswa dengan guru. Siswa dan
guru dapat berinteraksi satu sama lain secara real-time. Namun tidak
seperti chat, pada forum interaksi yang dilakukan secara asinkron.
Setiap member yang tergabung dalam forum akan menerima salinan
dari posting di email mereka.

9. Glossary
Pada aktivitas ini, guru dan siswa dapat membuat
kumpulan/daftar pengertian-pengertian kata, seperti kamus. Data
yang dimasukkan dapat berasal dari berbagai format dan secara
otomatis dapat dibuat link ke materi lain.

10. Lesson
Lesson ditujukan agar guru dapat membuat aktifitas yang berisi
konten yang menarik dan fleksibel. Lesson terbagi menjadi beberapa
halaman dan diakhir setiap halaman biasanya terdapat pertanyaan
yang memiliki beberapa jawaban. Jawaban yang dipilih student akan
menentukan halaman mana yang akan diaksesnya, dengan bahasa
lain jika pertanyaan yang diajukan benar maka disediakan bahan ajar
selanjutnya untuk dipelajari.

11. Quiz
Pada modul ini, dosen dapat mendesain kumpulan soal, yang
berisi multiple choice, true-false, dan pertanyaan jawaban singkat.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan tersimpan di bank soal yang
dapat dikategorikan dan digunakan ulang.

12. SCORM/AICC Packages


Dengan module ini, dosen dapat membuat paket yang berisi
halaman web, grafis, program Javascript, slide presentasi Flash,

37 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


video, suara and konten apapun yang dapat dibuka di web browser.
Paket ini juga diintegrasikan kumpulan soal yang bila diperlukan
dapat dinilai dan kemudian dimasukkan ke rapor hasil belajar siswa.

13. Surveys
Survey merupakan feedback, quisioner ataupun angket yang
dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran ataupun kritikan bagi
guru ataupun course. Sehingga kinerja guru dan isi dari course dapat
diperbaiki diwaktu akan datang.

14. Wiki
Pada aktivitas ini, student dan dosen dapat secara kolaboratif
menulis dokumen web tanpa mengetahui bahasa html, langsung dari
web browser. Hasilnya dapat berupa hasil kreativitas kelas, kelompok
ataupun individu.

15. Workshop
Workshop atau Lokakarya adalah fitur baru dalam Moodle 2.
Fungsinya mirip dengan modul tugas yang diperluas fungsinya dalam
banyak cara. Namun, dianjurkan bahwa fasilitator dan peserta
kursus setidaknya memiliki beberapa pengalaman dengan modul
penugasan sebelum Lokakarya yang digunakan dalam kursus.
Seperti di Penugasan, peserta kursus menyerahkan pekerjaan mereka
selama kegiatan Lokakarya. Setiap peserta kursus menyerahkan
pekerjaan mereka sendiri. Pengajuan dapat terdiri dari teks dan
lampiran. Oleh karena itu, penyerahan Lokakarya menggabungkan
baik teks Online dan Upload jenis file dari modul Assignment.

E. Sumber Belajar Dalam Moodle


Moodel adalah salah satu aplikasi yang cocok digunakan sebagai
media pelaksanaan pembelajaran berbasis web baik berlangsung secara
online maupun offline, karena itu sebaiknya moodle dikembangkan

38 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


sedemikian rupa agar supaya harapan kita menggunakan moodle sesuai
dengan kenyataan.
Salah satu upaya untuk mencapai harapan tersebut adalah
bagaimana kita merancang dan memasukkan sumber belajar yang akan
dipelajari oleh mahasiswa.
Memilih sumber belajar adalah salah satu faktor penentu dalam
mencapai keberhasilan pelaksanaan pembelajaran berbasis web, untuk
itu beberapa sumber belajar yang dapat dimasukkan pada moodle,
sebagai berikut:
1. Buku
Sumber belajar Modul Buku memungkinkan untuk ditampilkan
dalam halaman moodle, format buku yang dapat ditampilkan sema
dengan buku pada umumnya, yang terdiri Bab, Subab, Sub-subbab,
soal-soal, rangkuman, dll. Perlu diingat dalam menampilkan buku
dalam moodle adalah ukuran file yang diusahakan tidak terlalu
besar.
2. File
Moodle menyediakan cara bagi seorang pengajar untuk
menyajikan materi kepada siswanya. Bahan-bahan ini dapat berupa
file dokumen seperti word, PDF dan presentasi.
3. Folder
Bahan ajar jenis ini adalah kumpulan file-file yang dibundel
dalam satu folder tertentu, tampilan isi folder (file) dapat diakses
perfile.
4. LMS Content Package
LMS content packages dapat dibuat dengan beragam software
content-authoring, hasilnya berupa file zip. Moodle secara otomatis
akan mengekstrak paket tersebut agar konten paket tersebut dapat
dipelajari oleh siswa. Konten paket LMS biasanya berisi seperti slide
presentasi yang terdiri beberapa halaman yang memiliki navigasi per
halaman.

39 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


5. Label
Berbeda dengan resourse lain, dengan label hanya berupa teks
dan grafis. Label berguna sebagai instruksi pendek yang
menginformasikan kepada siswa apa yang harus dilakukan
kemudian.
6. Page
Sumber belajar jenis ini adalah halaman dari moodle dan
memungkinkan halaman untuk menampilkan berbagai jenis konten
pembelajaran.
7. URL
URL adalah alamat sebuah link yang mengarahkan siswa
kepada sumber belajar lain juga dalam bentuk web.

Berdasarkan betuk-bentuk sumber belajar tersebut di atas, kita dapat


menentukan dan memilih sumber belajar sesuai dengan bentuk bahan ajar
yang kita miliki, misalkan:

a. Bahan ajar dalam bentuk media presentasi, maka yang cocok digunakan
adalah sumber belajar jenis LMS Content Package, karena dengan
sumber belajar ini media presentasi secara langsung dapat dibuka oleh
siswa dalam moodle
b. Bahan ajar dalam bentuk file dokumen word, maka yang cocok
digunakan adalah sumber belajar jenis File, jenis ini memungkinkan
siswa untuk mendownload sumber belajar tersebut. Selain dalam bentuk
file, isi dari file tersebut (bahan ajar) juga dapat dipasang langsung pada
halaman moodle, untuk jenis maka sumber belajar yang dipilih adalah
Page (dibaca langsung oleh siswa)
c. Jika sumber belajar terdapat pada web (media online) lainnya, maka
cocok menggunakan sumber belajar jenis URL.

40 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


BAB 6

P enginstalan M oodle

Berikut adalah langkah-langkah dalam proses penginstalan moodle.


Moodle yang digunakan adalah moodle versi 1.9.

1. Sebelum melakukan instalasi moodle diperlukan sebuah XAMPP, XAMPP


adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi,
merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai
server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache
HTTP Server, MySQL database, FileZilla, dan Mercury.
2. Lakukan instalasi xampp.
3. Dalam instalasi e-learning ini menggunakan moodle versi 1.9, saat ini
moodle sudah meng-update versinya hingga versi 2.4. Setelah moodle
didownload, extrac file moodle.zip tadi ke direktori tempat kita
menginstall xampp, didalam file htdocs, file htdocs merupakan direktori
file dimana kita akan menyimpan semua data yang berkaitan dengan
web yang akan kita bangun. Misal, C:Xampp/htdocs/<file ekstrak
moodle>.

41 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


4. Buka Xampp, pilih “start” pada Apache dan MySql.

5. Moodle membutuhkan database untuk menyimpan semua informasi


yang akan ditampilkan di website.Buka browser lalu ketikkan
“localhost/phpmyadmin/” tanpa tanda kutip, lalu buat database dengan
judul „moodle‟.

6. Jika selesai, pada address bar browser diketikkan alamat


“localhost/moodle” tanpa tanda kutip, maka akan muncul halaman
instalasi moodle. Pada tahap ini merupakan tahapan pemilihan bahasa
yang digunakan untuk bahasa dari sistem moodle yang akan di
gunakan. Pilih bahasa yang akan di gunakan, kemudian Klik Next untuk
melanjutkan.

42 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


7. Pada tahap ini merupakan cek kepemerikasaan komponen instalasi.
Harus ditandai Pass, jika ada error maka terdapat kesalahan dalam
proses instalasi karena ada komponen yang belum terinstal. Jika tidak
terdapat kesalahan/error maka klik selanjutnya.

8. Pada tahap ini merupakan tempat penyimpanan dari instalasi moodle


berada. Web address merupakan menentukan alamat akses moodle yang
berada pada localhost. Moodle directory merupakan menentukan
direktori penyimpanan dari instalasi moodle. Data directory merupakan
tempat dimana moodle menyimpan file upload . Biarkan pengaturan ini
pada pengaturan default dari moodle. Biarkan settingan ini pada default
bawaan moodle. Kemudian klik selanjutnya.

9. Pada tahap ini merupakan konfigurasi database moodle. Database sudah


harus dibuat sebelumnya dan pengguna dan password untuk mengakses
moodle.

43 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


10. Pada tahap ini merupakan tahap pengecekan pada ekstensi database
server yang terdapat pada moodle. Jika tidak ada kesalahan atau
error klik selanjutnya.

11. Pada tahap ini merupakan tahap download bahasa, jika dibutuhkan
download dan instalasikan paket bahasa indonesia yang disediakan
moodle, sehingga antarmuka moodle akan berbahasa indonesia.Klik
selanjutnya.

44 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


12. Proses berikutnya adalah membuat file konfigurasi config.php.

13. Pada tahap ini merupakan pengumuman hak cipta dari moodle .
Lanjutkan saja dengan klik Ya.

14. Pada tahap ini merupakan informasi tentang versi moodle. Silahkan
klik continue dan tunggu proses instalsasi.

15. Setelah proses sebelumya selesai, pada tahap ini isikan akun admin.
Isikan yang bertanda bintang saja. Pada kolom username isikan
“admin” atau tetap dengan sebelumya. New password harus diisikan
kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan non alphanumeric
character. Firstname dan surname bisa diganti namun kami
menyesuaikan dengan standar moodle. City dan select country harus
diisi sesuai dengan kebutuhan. Setelah selesai klik update profile.

45 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


16. Pada tahap ini, isikan full site name dengan dan shortname site
kemudian klik save change.

46 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


17. Setelah tahap sebelumnya selesai maka akan muncul tampilan
seperti ini.

47 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


BAB 7

B elajar M oodle

A. Mengubah Tema
1. Masuk ke site administration.
2. Pilih Appearance>Theme>Theme Selector.
3. Pilih tema sesuai dengan yang anda inginkan lalu klik „choose‟.

B. Membuat Daftar Hadir


1. Download moodle attendance (attforblock)
2. Setelah didownload, unzip file tersebut pada folder LocalDisk
C/Xampp/htdocs/moodle/mod.

48 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


3. Loginlah ke moodle. Lalu klik site Administration>Notification untuk
melanjutkan proses instalasi.
4. Selanjutnya, klik Site administration > Plugins > Activity Modules >
Manage Activities. Maka akan terlihat Module baru bernama
attendance.
5. Masuklah pada course anda dan buatlah aktivitas baru dengan
mengeklik menu Add an activity > Attendance setelah mengklik „turn
editing on‟.

49 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


6. Isi kolom nama dengan „daftar hadir/absen‟, beri nilai tiap kehadiran
di kolom grade, pilih „show‟ pada kolom visible lalu klik save and
return course atau bisa juga save and display.

C. Membuat Quiz
Semuanya ada 10 model quis yang dapat dimanfaatkan untuk
mengevaluasi hasil belajar, yaitu:
1. Caculated
2. Description
3. Essay
4. Matching
5. Embedded Answer (Close)
6. Multiple Choice
7. Short Answer
8. Numerical
9. Random Short Answer-Matching
10. True/False

Dari ke 10 model tadi yang sering dipergunakan adalah Multiple


choice, Short answer, True/False, Matching, dan Embedded Answer.
1. Multiple Choice
Multiple choice adalah bentuk pertanyaan yang menyajikan
satu pertanyaan dengan beberapa pilihan jawaban yang harus siswa
pilih. Cara membuatnya adalah sebagai berikut, pastikan sudah login
terlebih dahulu dan telah masuk pada halaman kelas yang dikelola :
a. Pada menu Administration (posisinya di samping kiri halaman web
kelas/course), klik Questions.
b. Pada menu Create new question, pilih Multiple choice.
c. Isi text box Question name* dengan kode soal.
d. Isi text box Question text dengan pertanyaan yang akan diajukan.
e. Pada Choice 1, isi text box Answer dengan pilihan jawaban yang
akan ditampilkan dan atur Grade dengan menjadi 100% jika

50 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


pilihan Choice 1 adalah jawaban BENAR dan atur Grade dengan
None jika Choice 1 adalah jawaban SALAH.
f. Ulangi langkah ke-5 pada Choice 2, Choice 3, dst untuk membuat
pilihan lainya.
g. Jika pilihan jawaban selesai dibuat klik Save changes.
Contoh tampilan soal Mutiple choice:
MAT01 Berapa hasil jumlah 2 + 3 ?
A. 5
B. 6
C. 7

2. Short Answer
Short Answer adalah bentuk pertanyaan dengan jawaban
singkat. Cara membuatnya adalah sebagai berikut, pastikan sudah
login terlebih dahulu dan telah masuk pada halaman kelas yang
dikelola :

a. Pada menu Administration (posisinya di samping kiri halaman web


kelas/course), klik Questions.
b. Pada menu Create new question, pilih Short answer.
c. Isi text box Question name* dengan kode soal.
d. Isi text box Question text dengan pertanyaan yang akan diajukan.
e. Atur pilihan Case sensitivity menjadi No, case is unimportant.
Supaya jawaban yg diketik mengabaikan penggunaan huruf besar
atau pun kecil.
f. Pada Answer 1, isi text box Answer dengan kemungkinan jawaban
yang akan diketik siswa dan atur Grade menjadi 100%.
g. Pada Answer 2, isi text box Answer dengan kemungkinan jawaban
yang akan diketik siswa dan atur Grade menjadi 100%.
h. Ulangi seperti langkah ke-6 atau ke-7 pada Answer 3, Choice 4,
dst jika ada kemungkinan lainnya yang akan diketik siswa saat
menjawab pertanyaan. Misal pertanyaanya adalah “Berapa hasil
kali 6 dengan 3, maka ada tiga kemungkinan siswa menjawab,

51 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


yaitu mengetik angka 18, mengetik delapan belas atau bisa jadi
mengetik delapanbelas.
i. Jika kemungkinan-kemungkinan jawaban selesai dibuat klik Save
changes.

Contoh tampilan soal Mutiple choice:


MAT02 Berapa hasil kali 2 dengan 3

Keterangan :
MAT02 <– Hasil dari pengisian Question name*
Berapa hasil jumlah 2 + 3 ? <– Hasil dari pengisian Question text

3. True/False
True/False adalah pertanyaan yang ditampilkan dalam bentuk
pernyataan dengan pilihan jawaban True atau False. Pilihan True jika
pernyataan Benar dan pilihan False jika pernyataan Salah. Cara
membuatnya adalah sebagai berikut, pastikan sudah login terlebih
dahulu dan telah masuk pada halaman kelas yang dikelola :
a. Pada menu Administration (posisinya di samping kiri halaman web
kelas/course), klik Questions.
b. Pada menu Create new question, pilih True/False.
c. Isi text box Question name* dengan kode soal.
d. Isi text box Question text dengan pernyataan yang akan diajukan.
e. Atur pilihan Correct answer menjadi True,jika pernyaataan Benar
dan atur pilihan Correct answer menjadi False jika pernyataan
Salah.
f. Klik Save changes.

4. Matching
Matching adalah pertanyaan yang ditampilkan dalam model
mencocokan antara beberapa pertanyaan dengan beberapa pilihan
yang ditampilkan. Cara membuatnya adalah sebagai berikut,

52 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


pastikan sudah login terlebih dahulu dan telah masuk pada halaman
kelas yang dikelola :
a. Pada menu Administration (posisinya di samping kiri halaman web
kelas/course), klik Questions.
b. Pada menu Create new question, pilih Matching.
c. Isi text box Question name* dengan kode soal.
d. Isi text box Question text dengan instruksi cara menjawab
pertanyaan.
e. Pastikan check box Shuffle diberi tanda centang ( v ). Supaya
pilihan ditampilkan secara acak.
f. Pada Question 1, isi text box Question dengan pertanyaan dan text
box Answer dengan jawaban benar.
g. Ulangi langkah 6 untuk Question 2, Question 3, dst.
h. Klik Save changes.

Langkah-langkah Membuat Quiz:


1. Masuklah pada course anda dan buatlah aktivitas baru dengan
mengeklik menu Add an activity > Quiz.
2. Isi kolom name dan atur waktu quiz, kemudian atur jumlah quiz yang
ditampilan tiap halaman kemudian klik save.

53 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


3. Klik quiz yang telah dibuat sebelumnya, lalu pilih quiz yang telah
dibuat sebelumnya. Centang pertanyaan yang akan ditambahkan ke
dalam quiz lalu klik „add to quiz” lalu klik „save changes‟

54 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


D aftar P ustaka

Yusri, Yani. 2012. Sejarah E-Learning. Gudang Sejarah – Kumpulan Sejarah


Dunia

Anonim. 2014. Makalah LMS (Learning Management System). Karya


Imajinasiku. Luwuk.

Surjono, Herman Dwi. 2013. Membangun Course E-Learning Berbasis


Moodle Edisi Kedua. Yogyakarta: UNY Press.

Jati, Gumawang. 2013. Learning Management System (Moodle) and E-


Learning Conteny Development. Jurnal Sosioteknologi. Volume 12
Nomor 28. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Palit, Randi V. 2015. Rancangan Sistem Informasi Keuangan Gereja


Berbasis Web di Jemaat GMIM Bukit Moria Malalayang. E-Jurnal
Teknik Elektro dan Komputer Volume 4 No. 7. ISSN : 2301-8402.
Manado

Ariani, Diana. 2017. Komponen Pengembangan E-Learning. Jurnal


Pembelajaran Inovatif. Universitas Islam 45 Bekasi. Bekasi.

Anonim. 2012. LMS Moodle Sebagai Media E-Learning. Solagraciablessing.


[online] Tersedia di : http://LMS MOODLE SEBAGAI MEDIA E-
LEARNING%20%20 solagraciablessing.html. Diakses Tanggal 10
Desember 2018.

Munir. 2011. Learning Management System (LMS).

Tumanggor, Ronaldi. 2015. Fungsi XAMPP dan Cara Menginstalnya. [online]


Tersedia di : http://Fungsi XAMPP dan Cara Menginstalnya - Tips
dan Info Komputer.html. Diakses Tanggal 10 Desember 2018.

55 | Belajar E-Learning Dengan Moodle


Dudung. 2018. Pengertian Komponen Dan Fungsi XAMPP Lengkap Dengan
Penjelasannya. [Online] Tersedia di : http// Pengertian, Komponen
Dan Fungsi XAMPP Lengkap Dengan Penjelasannya.html. Diaskes
Pada Tanggal 12 Desember 2018.

Barasa, Haidi. 2012. Pengenalan Tentang Moodle. [online] Tersedia di :


http://Pengenalan tentang Moodle – Haidi Barasa.html. Tanggal
Akses 10 Desember 2018.

Aulia. 2017. Pengenalan Moodle. [online] Tersedia di: http://Pengenalan


Moodle.html. Diakses Pada Tanggal 10 Desember 2018.

Madeamin, Ishak. 2018. Jenis-Jenis Aktifitas Pasa Moodle. [Online] Tersedia


di: http://Jenis-jenis Aktivitas pada Moodle - Ishaq
Madeamin%20%20 BLOG.html. Diakses Tanggal 10 Desember 2018.

Madeamin, Ishak. 2018. Jenis Sumber Belajar Pada Moodle. [Online]


Tersedia di : http:// Jenis Sumber Belajar pada Moodle - Ishaq
Madeamin%20%20 BLOG.html. Diakses Pada Tanggal 10 Desember.

Wisnurat, 2014. Cara Membuat Quiz di Moodle. [online] Tersedia di :


http:// Cara Membuat Quiz di Moodle - Oke Guru.html. Diakses
Pada Tanggal 12 Desember 2018.

Darmawan, Deni. 2016. Pengembangan E-Learning Teori dan Desain. Edisi


Kedua. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

56 | Belajar E-Learning Dengan Moodle

Anda mungkin juga menyukai