Anda di halaman 1dari 4

Mohammad Belvananda Athaya Syah Putra

11000121130344
E/2021
RP Bab 7 E-Learning

Minggu Ke-12 (08/11/21)


PPT Kelompok 1 Bab 7 E-Learning
- Pengertian E-Learning
1. E-Learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
2. Jaya Kumar: E-Learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian
elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
3. Dong: Kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik Komputer yang memperoleh bahan belajar
yang sesuai dengan kebutuhannya.
4. Rosenberg: Merujuk pada penggunaan teknologi Internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
5. Darin E. Hartley: E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya
bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet, atau media jaringan Komputer lain.
6. Learn Frame: E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung
belajar mengajar dengan media Internet, jaringan Komputer, maupun Komputer standalone.
7. Secara Umum: E-Learning dalam arti luas, mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik
(Internet) baik secara formal maupun informal. E-Learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan
kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati
pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Dalam konsep E-Learning, tidak saja materi
pelajaran disediakan secara online, tetapi juga ditandai dengan adanya suatu sistem (berupa software) yang
mengatur dan memonitor interaksi antara guru dan siswa (dosen dengan siswa), baik bersifat langsung
(synchronoius) atau tertunda (asynchronoius).

- Sistem yang Mendukung Jalannya E-Learning


Dalam E-Learning sistem ini dikenal dengan istilah LMS/CMS (Learning/Course Management System).
Software LMS komersial yang populer diantaranya adalah WebCT, Blacckboard, TopClass, eCollege. Sedangkan
yang merupakan open source yang banyak dikenal di antaranya adalah Dokeos dan Moodle. LMS/CMS tidak saja
menyediakan ruang bagi dosen untuk menaruh materi pelajaran tetapi juga menyediakan fasilitas lain seperti
komunikasi langsung (chatting, teleconference, video conference), komunikasi tidak langsung (e-mail, mailing-
list), pelacak progress (progress tracking), dan materi pelajaran (silabus, materi pelajaran, dan kumpulan soal-soal
(latihan online).
- Sejarah E-Learning
1. E-learning sebenarnya sudah mulai dipopulerkan sejak tahun 1960, ketika ditemukannya program Computer
Based Training pertama (CBT program).
2. Sistem E-Learning pertama benar-benar hanya berfungsi untuk menyampaikan informasi untuk para siswa
(trainee) pada tahun 70-an, namun E-Learning mulai menjadi lebih interaktif. Universitas di Inggris sangat ingin
menggunakan e-learning, dengan internet, Universitas Terbuka mulai menawarkan jangkauan yang lebih luas dari
pengalaman belajar interaktif serta komunikasi lebih cepat dengan siswa melalui e-mail.
3. Kemudian di tahun 1990, saat CBT masih populer digunakan, mulai bermunculan aplikasi E-Learning yang
berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Di dalamnya terdapat isi materi berbentuk
tulisan maupun multimedia (video dan audio) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.
4. Produksi materi-materi pembelajaran masih berlangsung hingga berkembangnya komputer dan internet pada
akhir abad 20 dan desain E-Learning pun semakin berkembang. Penemuan Mac pada tahun 80-an membuat orang-
orang dapat memiliki komputer di rumah dan menjadikan pembelajaran lebih mudah.
5. Pada tahun 1997, perkembangan Learning Management System (LMS) yang makin pesat, membuat pemikiran
baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar
yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Committee), IMS, SCORM,
IEEE LOM, ARIADNE, dan lainnya.

- Karakteristik E-Learning
1. Menurut Rosenberg (2001), karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki
secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.
2. Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
A. Memperdayakan jasa teknologi elektronik.
B. Memanfaatkan keunggulan komputer mencakup digital media dan komputer networks.
C. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer,
sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
D. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan
administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

- Manfaat E-Learning
1. Dengan media E-Learning, kegiatan belajar mengajar dapat dipersingkat waktunya, karena pengajar tidak perlu
mengahabiskan waktu untuk menegur siswa yang mengganggu kegiatan belajar mengajar.
2. Media E-Learning dapat meringankan beban biaya studi karena tidak perlu membeli buku cetak saat siswa sudah
memiliki materi yang dibutuhkan dalam bentuk ebook yang lebih ekonomis.
3. Kemudahan akses serta fleksibilitas penggunaan dari E-Learning membuat siswa mampu mengakses
pembelajaran dimanapun dan kapanpun selama dapat terhubung dengan jaringan internet.
4. Siswa dapat belajar mengatur waktu dengan sebaik-baiknya karena dengan menggunakan gawai maka risiko
terjadi prokrastinasi sangat besar sehingga seorang siswa harus dapat mengontrol diri agar tidak menunda-nunda
tugasnya.
5. Siswa dapat mengulang-ulang rekaman pembelajaran untuk lebih memahami pelajaran yang sudah disampaikan
oleh pengajar.
6. Memudahkan siswa untuk mengeksplorasi ilmu-ilmu lainnya untuk lebih memperdalam pemahaman siswa
tersebut.
7. Kecepatan distribusi materi dari pengajar ke siswa yang mampu dikirimkan dalam waktu singkat sehingga
sangat menghemat waktu dan biaya.
8. Otomatisasi proses administrasi, karena E-Learning menggunakan suatu sistem tertentu yang berfungsi sebagai
platform pelajaranpelajaran serta bahan ajar E-Learning, serta berfungsi menyimpan data-data pelajar, pelajaran,
dan proses pembelajaran berlangsung.

- Kelebihan E-Learning
1. Dapat Diakses dengan Mudah
E-Learning dapat dengan mudah diakses melalui smartphone atau perangkat teknologi lain seperti laptop
yang terhubung dengan internet. Sehingga bisa mengakses materi yang ingin dipelajari di mana saja dan kapan
saja.
2. Waktu Belajar Fleksibel
E-learning tidak mengenal batasan waktu atau jangka waktu sehingga belajar bisa dilakukan kapan saja
tanpa terikat dengan jam belajar.
3. Wawasan yang Luas
Dengan menerapkan E-Learning, tentunya akan menemukan banyak hal baru yang tersedia di dalam media
cetak seperti buku yang sering digunakan dalam metode belajar-mengajar konvensional. Berbeda dengan
pembelajaran melalui tatap muka yang dilakukan dengan hanya membaca buku.
4. Lebih Mudah Diserap dan Tidak Membosankan
Karena E-Learning menggunakan berbagai fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, dan
video.
5. Jauh Lebih Ringkas
E- learning tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan dan mata pelajaran sesuai dengan
kebutuhan.

- Kekurangan E-Learning
1. Wawasan yang Tidak Seharusnya Dilihat
Seperti yang dijelaskan pada poin kelebihan sebelumnya bahwa E-Learning memberikan kebebasan akses
siswa dan siswi untuk menambah wawasan mereka. Namun tidak semua wawasan di Internet itu positif. Jika tidak
hati-hati siswa dan siswi dapat mengakses hal yang seharusnya mereka belum boleh akses seperti konten-konten
porno yang beredaran di Internet.
2. Kesosialan Terganggu
Dengan E-Learning siswa dan siswi akan mempunyai wawasan yang berbeda-beda. Hal ini cenderung
membuat siswa satu dengan lainnya merasa lebih superior karena mengetahui lebih banyak dari yang lainnnya.
Atau bahkan yang wawasannya masih kurang luas merasa minder dan akhirnya mengucilkan dirinya sendiri.
3. Interaksi dengan Guru Berkurang
E-Learning membuat siswa dan siswinya berguru kepada internet namun hal ini menyebabkan interaksi
dengan guru berkurang. Hal ini akan menyebabkan penyampaian dan penerimaan materi menjadi kurang efektif.
4. Kurangnya Akses Internet
Bagaimana siswa dan siswi ingin melakukan pembelajaran elektronik jika pemerintah tidak memberikan
akses internet kepada sekolah-sekolah tidak berkecukupan.
5. Waktu Bekerja yang Tidak Teratur
Meskipun lebih fleksibel, namun E-Learning membuat guru memberikan tugas atau PR yang lebih banyak.
Karena beberapa guru menganggap bahwa memberikan tugas merupakan solusi efektif agar murid tidak
menghabiskan waktu secara percuma.
6. Kebiasaan Lama Susah Diubah
Tidak dipungkiri, kebiasaan membaca buku pelajaran masih menempel disebagian siswa atau siswi. Mereka
belum terbiasa dengan harus menatap monitor berjam-jam untuk mempelajari materi yang mereka pilih.

- Contoh Aplikasi Pendukung E-Learning


Ruangguru, Google Classroom, Zoom, dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai