Anda di halaman 1dari 9

Belajar Jarak Jauh dengan Perangkat E-learning

A. PERSEPSI DASAR DAN PENGERTIAN E-LEARNING


1. Persepsi Dasar E-learning
Perkembangan sistem komputer melalui jaringan internet semakin meningkat. Internet
merupakan jaringan publik. Keberadaannya sangat diperlukan baik sebagai media informasi
maupun komunikasi yang dilakukan secara bebas. Salah satu pemanfaatan internet adalah
pada sistem pembelajaran jarak jauh melalui belajar secara elektronik atau yang lebih dikenal
dengan istilah e-learning. Saat ini program-program e-learning banyak diselenggarakan oleh
lembaga pendidikan. Perkembangan e-learning sebagai sistem pembelajaran jarak jauh
dewasa ini banyak terjadi di kalangan lembaga pendidikan khususnya adalah di tempat
matrikulasi saya ini SEAMOLEC. Oleh karena itu, prospek perkembangan e-learning melalui
internet dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran terbuka dan pembelajaran jarak jauh
atau open and distance learning (ODL) sangat pesat.
Secara umum terdapat dua persepsi dasar tentang e-learning yaitu:
1. Electronic based e-learning adalah pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi, terutama perangkat yang berupa
elektronik. Artinya, tidak hanya internet, melainkan semua perangkat
elektronik seperti flm, video, kaset, OHP, Slide, LCD Projector, tape
dan lain-lain sejauh menggunakan perangkat elektronik.
2. Internet based, adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitas
internet yang bersifat online sebagai instrumen utamanya. Artinya,
memiliki persepsi bahwa e-learning haruslah menggunakan internet
yang bersifat online yaitu fasilitas komputer yang terhubung dengan
internet. Artinya pembelajar dalam mengakses materi pembelajaran
tidak terbatas jarak, ruang dan waktu, bisa dimana saja dan kapan saja
(any where and any time).
2. Pengertian E-learning
Sebenarnya luas sekali definisi/istilah mengenai e-learning. Tapi menurut asal katanya E-
Learning terdiri dari huruf “e” yang merupakan singkatan dari elektronic dan
kata learning yang artinya pembelajaran. Jadi e-learning bisa diartikan sebagai pembelajaran
dengan memanfaatkan bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer. Fokus
paling penting dalam e-learning adalah proses belajarnya (learning) itu sendiri, dan bukan
pada “e” (electronic), karena electronik hanyalah sebagai alat bantu saja. Pelaksanaan e-
learning menggunakan bantuan audio, video, dan perangkat komputer atau kombinasi dari
ketiganya.
E-learning sering pula disebut pembelajaran online atau online course. Pembelajaran online
dalam pelaksanaannya memanfaatkan dukungan jasa teknologi, khususnya teknologi
informasi dan komunikasi, seperti komputer, telepon, audio, video, transmisi satelit, dan
sebagainya. Pembelajaran online ini memungkinkan untuk menyelenggarakan pendidikan
jarak jauh yang bisa menjangkau lebih banyak orang dan berbagai tempat sampai daerah
terpencil atau pedalaman sekalipun yang membutuhkan pendidikan.
Dalam proses pembelajaran pengajar dan siswa tidak perlu berada pada tempat dan waktu
yang sama untuk melangsungkan proses pembelajaran, namun cukup dengan menggunakan
internet sebagai medianya. Pengajar cukup meng-upload data materi pembelajaran pada situs
e-learning. Pembelajar dapat mempelajari materi pembelajaran dari pengajar yang
bersangkutan dengan membuka situs e-learning tersebut. E-learning sangat berkembang
karena relatif tidak memerlukan biaya tinggi namun memiliki jangkauan yang luas, sebab e-
learning dapat menjangkau hingga ke seluruh dunia tanpa dibatasi oleh kondisi geografis,
sehingga lebih mudah untuk menyampaikan informasi pembelajaran. E-learning adalah
program aplikasi berbasis internet yang memuat semua informasi tentang informasi seputar
pendidikan yang jelas, dinamis, dan akurat serta up to date serta memberikan kemudahan
bagi para pembelajar untuk melakukan pembelajaran secara online. Dengan adanya e-
learning berbasis web dapat membantu strategi pembelajaran dalam menyebarkan informasi
mengenai pendidikan secara luas.
B.     KARAKTERISTIK DAN MANFAAT E-LEARNING
1.      Karakteristik E-Learning
1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik sehingga dapat memperoleh informasi dan
melakukan komunikasi dengan mudah dan cepat, baik antara pengajar dengan siswa,
atau orang tua dengan siswa. Misal : edmodoMemanfaatkan media komputer, seperti
jaringan komputer (computer networks) atau digital media).
2. Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri (self learning
materials). Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer, sehingga dapat di akses
oleh pengajar dan siswa, atau siapa pun tidak terbatas waktu dan tempat kapan saja
dan dimana saja sesuai dengan keperluannya.
3. Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk mengetahui hasil
kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan, serta untuk memperoleh informasi
yang banyak dari berbagai sumber informasi.
2.      Manfaat E-Learning
Manfaat e-learning dengan penggunaan internet, khususnya dalam pembelajaran jarak jauh,
antara lain:
1. Pengajar dan pembelajar/siswa dapat berkomunikasi secara mudah dan cepat melalui
fasilitas internet tanpa di batasi oleh jarak, tempat, dan waktu. Secara reguler atau
kapan saja kegiatan berkomunikasi itu bisa dilakukan.
2. Pengajar dan pembelajar/siswa dapat menggunakan materi pembelajaran yang ruang
lingkupnya sudah sistematis terjadwal melalui internet, sehingga bagi pengajar bisa
menilai seberapa jauh materi pembelajaran tersebut disajikan, dan bagi
pembelajar/siswa dapat menilai seberapa jauh materi pembelajaran tersebut dapat
dipelajari dan dikuasainya.
3. Materi pembelajaran dapat disimpan pada komputer pembelajar/siswa dengan adanya
situs download, sehingga pembelajar dapat mengulang atau mempelajari kembali
materi pembelajaran yang telah dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai
dengan keperluannya. Pembelajar dapat menilai materi pembelajaran mana yang telah
dikuasainya dan terus dilanjutkan, atau materi pembelajaran mana yang belum
dikuasainya sehingga perlu dipelajari ulang (direview) sampai dikuasainya atau
dikonsultasikan kepada pengajar atau tutor secara online/posting komentar.
4. Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antara pengajar dengan
pembelajar, baik untuk seorang pembelajar/siswa, atau dalam jumlah pembelajar
terbatas, bahkan massal. Dengan diskusi ini akan bermanfaat untuk menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas, serta kemampuan dalam berdiskusi,
mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, atau mengajukan dan
mempertahankan pendapat sendiri.
5. Relatif lebih efsien dari segi tempat, waktu, dan biaya. Pembelajaran dapat diakses di
mana saja, termasuk bagi pembelajar yang tinggal di daerah terpencil atau pedalaman
yang jauh dari lembaga pendidikan, perguruan tinggi atau atau sekolah. Berkaitan
dengan ruang atau tempat/fasilitas e-learning tidak membutuhkan ruangan atau tempat
yang luas sebagaimana ruang kelas konvensional, namun bisa di mana saja. Teknologi
ini telah memperpendek jarak antara pengajar dan pembelajar.
6. Dari segi biaya, penyediaan layanan internet lebih kecil biayanya dibanding harus
membangun ruangan atau kelas pada lembaga pendidikan sekaligus memeliharanya,
serta menggaji para pegawainya.
7. Kerja sama dalam komunitas online yang memudahkan dalam transfer informasi dan
melakukan suatu komunikasi, sehingga tidak akan kekurangan sumber atau materi
pembelajaran.
8. Membuat pusat perhatian dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan dukungan
teknologi internet membuat pusat perhatian dalam pembelajaran pada pembelajar,
sebagai ciri pokok dari e-learning. Dalam pembelajaran pembelajar tidak bergantung
sepenuhnya kepada pengajar, namun belajar mandiri untuk menggali
(mengeksplorasi) ilmu pengetahuan melalui internet atau media teknologi informasi
dan komunikasi lainnya.
Kemandirian pembelajar akan meningkat, karena setiap pembelajar/siswa dituntut untuk
mempelajari dan mengembangkan materi pembelajaran secara mandiri. Pembelajar belajar
sesuai dengan kemampuannya sendiri, sehingga akan meningkatkan rasa percaya dirinya.
C.    KELEBIHAN E-LEARNING
1. Meningkatkan interaksi pembelajaran (enchance interactivity)
2. Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place
fexibility)
3. Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reach a global audience).
4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy
updating of content as well as archivable capabilities).
D.    KELEMAHAN/KEKURANGAN E-LEARNING
Selain banyak manfaatnya, e-Learning dengan menggunakan internet untuk pembelajaran
jarak jauh memiliki beberapa kekurangan atau kelemahan, antara lain:
1. Salah satu ciri khas dari pembelajaran jarak jauh adalah terpisahnya secara fsik antara
pengajar dengan pembelajar, sehingga menjadikan interaksi antara pengajar dengan
pembelajar atau pembelajar dengan pembelajar lainnya menjadi tidak ada atau kurang
sekali. Kurangnya interaksi ini menjadikan kurang dekat atau akrabnya pengajar
dengan pembelajar yang dapat menghambat atau mengganggu keberhasilan proses
pembelajaran. Pendidikan bukan hanya menekankan pada perubahan ilmu
pengetahuan, namun juga sikap, sehingga dengan kurangnya interaksi ini bisa
menghambat pembentukan sikap, nilai (values), moral, atau sosial dalam proses
pembelajaran, sehingga tidak dapat diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Teknologi merupakan bagian penting dari pendidikan, namun jika lebih terfokus pada
aspek teknologinya dan bukan pada aspek pendidikannya, maka ada kecenderungan
lebih memperhatikan aspek teknis atau aspek bisnis/komersial, dan mengabaikan
aspek pendidikan untuk mengubah kemampuan akademik, perilaku, sikap, sosial, atau
keterampilan dari pembelajar.
3. Proses pembelajaran dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada
pendidikan yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan atau psikomotor dan
kurang memperhatikan aspek afektip.
4. Pengajar dituntut mengetahui dan menguasai strategi, metode, atau teknik
pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang mungkin selama
pembelajar konvensional kurang dikuasainya. Jika pengajar tidak menguasainya,
maka proses transfer ilmu pengetahuan atau informasi dari pengajar kepada
pembelajar akan terhambat dan akan mengagalkan proses pembelajaran tersebut.
5. Proses pembelajaran melalui e-learning menggunakan layanan internet yang menuntut
pembelajar untuk belajar secara mandiri untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau
informasi dengan mengakses sendiri ke internet dan tidak menggantungkan diri pada
informasi dari pengajar. Jika pembelajar tidak mampu belajar mandiri dan motivasi
belajarnya rendah, maka proses belajarnya akan mengalami kegagalan atau tidak
tercapai tujuan pembelajaran atau pendidikan, yaitu terjadinya perubahan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan pembelajar.
6. Kelemahan dari aspek teknis, yaitu tidak semua pembelajar dapat memanfaatkan
fasilitas internet karena tidak tersedia atau langkanya komputer dengan internetnya.
Apalagi belum semua tempat atau lembaga pendidikan tersedia fasilitas jaringan
internetnya. Kalaupun ada komputer dengan internet, terkadang terkendala dengan
tidak tersedia atau terbatasnya fasilitas listrik dan infrastruktur yang lain.. Jika
pembelajar/siswa berusaha sendiri untuk menyediakan fasilitas komputer dengan
internetnya terkendala masalah biaya yang relatif berbiaya tinggi untuk mendapatkan
perangkat komputer. Begitu pula jika harus datang ke warung internet (warnet) perlu
mengeluarkan biaya.
7. Masalah keterbatasan ketersediaan software (perangkat lunak) yang biayanya masih
relatif mahal, untuk itu diperlukan upaya memperoleh perangkat lunak tersebut
dengan biaya yang tidak mahal, misalnya mengadakan kerja sama dengan para
provider komputer atau pihak-pihak yang terkait dan tertarik dengan pendidikan.
8. Jika fasilitas komputer dengan internetnya sudah tersedia lengkap dan tidak ada
kendala, masalahnya akan timbul karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan
atau keterampilan (skill dan knowledge) mengoperasionalkan komputer dan
memanfaat internet secara optimal. Untuk itulah diperlukan sumber daya manusia,
seperti pengajar yang terampil memanfaatklan komputer dan internet secara optimal
dalam teknik pembelajaran yang menggunakan komputer untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan dan informasi yang bermanfaat sebanyak-banyaknya.
Multimedia dalam Pembelajaran

Multimedia berasal dari kata multi dan media. Multimedia berarti banyak media (berbagai
macam media), dalam industri elektronika, multimedia adalah  kombinasi dari komputer dan
video. Berikut ini adalah kumpulan pengertian multimedia berdasarkan berbagai sumber:

1. Menurut  Rosch dalam buku M.Suyanto (2005:20) multimedia secara umum


merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks

2. Menurut McCormick dalam buku M.Suyanto (2005:21) Multimedia adalah kombinasi


dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audeo (suara,
musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar. 

3. Menurut Turban dkk, dalam buku M.Suyanto (2005:21) multimedia merupakan alat
yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video, dengan kata lain
multimedia dapat diartikan sebagai seperangkat media yang merupakan kombinasi
dari beberapa media yang relevan dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan
instruksional. 

4. Sedangkan menurut Hofstetter dalam buku M.Suyanto (2005:21) multimedia adalah


pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audeo,
gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan dan tool yang
memungkinkan pemakaian melakukan navigasi, berekreasi dan berkomunikasi.

Seiring pesatnya perkembangan teknologi, maka sekarang ini semakin banyak pula perangkat
yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Sebagai contoh adalah perangkat
komputer. Perangkat ini telah dilengkapi dengan sound card dan CD-Rom yang telah  
memenuhi   syarat   sebagai   suatu   perangkat   multimedia,   dan   dapat dikategorikan
sebagai media audio visual.

Penggunaan teknologi multimedia akan sangat membantu dalam upaya meningkatkan


motivasi siswa, eksplorasi dan peningkatan materi pelajaran di sekolah ataupun kurikulum.
Aplikasi teknologi multimedia dapat berupa tutorial, simulasi, virtualisasi dan semuanya yang
dianggap sebagai penunjang untuk mempermudah mendapatkan informasi, transmisi, analisis
data dan pengerjaan tugas rutin secara otomatis.
1) Perangkat-perangkat Multimedia

Pengembangan multimedia yang berkualitas menghendaki satu tim yang terdiri dari beberapa
ahli, seperti: akademisi untuk menyajikan materi; desainer pembelajaran untuk merancang
pendekatan yang akan dipakai, animator/ahli grafis yang akan merancang visual animasi,
bagian produksi yang menyiapkan audio dan klip video dan programmer.

Secara singkat multimedia memiliki perangkat-perangkat sebagai berikut:

1. CD-ROM atau CD R-W atau DVD-RW atau DVD-ROM yang digunakan untuk
memutar film atau lagu dari lempengan CD atau DVD.Alat ini mutlak dimiliki bila
komputer akan memasang multimedia.

2. Sound Card yaitu kartu elektronik yang digunakan untuk mengubah energi listrik
menjadi energi suara agar suara yang dihasilkan melalui lempengan CD atau media
yang lain dapat dihasilkan melalui speaker. 

3. Speaker digunakan untuk mengeluarkan bunyi yang dihasilkan oleh sound card. 

2) Jenis-jenis Multimedia

Multimedia terdiri dari dua jenis, yaitu multimedia non-interaktif dan multimedia  interaktif.
Pada multimedia non-interaktif, pengguna bertindak pasif dan menyaksikan adegan demi
adegan secara berurutan. Sementara pada multimedia interaktif ditambah satu elemen lagi
yaitu aspek interaktif sehingga pengguna dapat memilih secara aktif adegan yang diinginkan
dan juga dapat  bermain dengan simulasi dan permainan yang disediakan. Bentuk
pemanfaatan model-model multimedia interaktif dalam pembelajaran dapat berupa drill,
tutorial, simulation dan games.

Multimedia memiliki empat komponen penting. Pertama, harus ada komputer yang
mengkoordinasikan apa yang dilihat dan yang didengar, yang berinteraksi dengan kita.
Kedua, harus ada link yang menghubungkan kita dengan informasi. Ketiga, harus ada alat
navigasi yang memandu kita menjelajah jaringan informasi yang saling terhubung. Keempat,
multimedia menyediakan tempat bagi kita untuk mengumpulkan, memproses dan
mengkomunikasikan informasi dari ide kita sendiri.
3) Penggunaan Multimedia dalam Pembelajaran

Pada dasarnya salah satu tujuan dari pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
multimedia adalah sedapat mungkin menggantikan dan melengkapi tujuan, materi, metode
dan alat penilaian yang ada dalam proses belajar mengajar dalam sistem pembelajaran
konvensional. Dengan penerapan multimedia ini diharapkan akan mampu memberikan
perubahan dalam suasana belajar, sehingga dapat menimbulkan motivasi khususnya dalam
mengikuti pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Aspek multimedia yang dimiliki komputer dapat memberikan rangsangan atau stimulus
dalam belajar. Perubahan suasana dalam proses pembelajaran seperti pengadaan animasi
gambar yang menarik dan mengarah pada mata diklat, serta iringan musik yang menyertai
gambar-gambar dan interaksi yang dibuat, diharapkan dapat dijadikan alternatif untuk
membuat siswa lebih termotivasi untuk berkonsentrasi dalam belajar. Ada ungkapan yang
mengatakan  bahwa, "We hear we forget, we see we remember, we do we understand.”
Mengacu dari ungkapan inilah bahwa jika dalam proses pembelajaran guru memberikan
materi didukung dengan perangkat multimedia, maka sangat memungkinkan ingatan siswa
akan lebih lama dan memahami materi-materi yang telah diajarkan guru mata diklat.

Bahan Ajar Interaktif

Hakikat proses belajar mengajar dalam sebuah proses kegiatan belajar mengajar dapat
dikatakan sebagai kegiatan inti dari pelakasanaan kurikulum. Salah satu faktor kegagalan
pembelajaran adalah adanya berbagai jenis hambatan dalam proses komunikasi antara siswa
dan guru karena kurang adanya variasi dalam pengajaran dan jarang digunakan media yang
dapat memperjelas pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari. Untuk itu,
pentingnya membangun komunikasi antara guru dan siswa dalam proses belajar
mengajar menjadi salah satu bagian penting pada keberlangsungan proses belajar mengajar.
Selain komunikasi antara guru dan siswa, pemilihan media yang tepat menjadi salah satu
faktor penting agar transfer ilmu pengetahuan dari guru dapat lebih maksimal sehingga siswa
tidak hanya mendengar apa yang disampaikan oleh guru tetapi juga mengikuti proses
pembelajaran dengan benar. Oleh karena itu, dalam pembelajaran dibutuhkan suatu media
untuk memperlancar proses pembelajaran. Salah satu solusi dalam mengatasi hal tersebut
adalah bahan ajar interaktif.

Bahan ajar adalah susunan bahan yang berasal dari sumber-sumber belajar dan disusun secara
sitematis. Menurut Prastowo (2012:17), bahan ajar adalah segala bahan (informasi, alat,
maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi
yang akan dikuasai siswa dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan
perencanaan dan penelaahan media pembelajaran. Misalnya, buku pelajaran, modul, handout,
LKS, model atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar, dan sebagainya.
Suatu bahan ajar memiliki enam komponen yaitu petunjuk belajar, kompetensi yang akan
dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, lembar kerja, dan evaluasi (Prastowo,
2007:28).

1.    Petunjuk belajar


Komponen petunjuk belajar berisi langkah bagi guru untuk menyampaikan bahan ajar kepada
siswa dan langkah bagi siswa untuk mempelajari bahan ajar.

2.    Kompetensi yang akan dicapai


Bahan ajar berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian hasil
belajar yang harus dicapai siswa.

3.    Informasi pendukung


Informasi pendukung berisi berbagai informasi tambahan yang dapat melengkapi bahan ajar
sehingga siswa semakin mudah untuk menguasai pengetahuan yang akan diperoleh.

4.    Latihan-latihan
Komponen latihan merupakan suatu bentuk tugas yang diberikan kepada siswa untuk melatih
kemampuan setelah mempelajari bahan ajar.

5.    Lembar kerja


Lembar kerja adalah beberapa langkah prosedural cara pelaksanaan kegiatan tertentu yang
harus dilakukan siswa berkaitan dengan praktik.

6.    Evaluasi
Komponen evaluasi berisi sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada siswa untuk
mengukur kompetensi yang berhasil dikuasai setelah mengikuti proses pembelajaran.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “interaktif” mengandung arti bersifat saling
melakukan aksi atau antarhubungan atau saling aktif. Bahan ajar interaktif dapat dimaknai
sebagai bahan ajar yang bersifat aktif dengan desain tertentu agar dapat melakukan perintah
balik kepada pengguna (siswa) untuk melakukan aktifitas sehingga siswa terlibat interaksi
dua arah dengan bahan ajar yang sedang dipelajari. Menurut Guidelines for Bibliographic
Description of Interactive Multimedia, bahan ajar interaktif adalah kombinasi dari dua atau
lebih media (audio, teks, grafik, gambar, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi
untuk mengendalikan perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi (Prastowo, 2012:328-
329).

Dalam menyiapkan bahan ajar interaktif diperlukan pengetahuan dan keterampilan


mendukung yang memadai, terutama dalam mengoperasikan peralatan, seperti komputer,
kamera, video, dan kamera foto. Bahan ajar interaktif disajikan dalam bentuk compact disc
(Ditjen Dikdasmenum, 2004). Struktur bahan ajar yang berbentuk CD interaktif meliputi
enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok,
informasi pendukung, latihan, dan penilaian (Prastowo, 2012:329).

Berdasarkan uraian tersebut, bahan ajar interaktif adalah bahan ajar yang mengombinasikan
beberapa media pembelajaran (audio, video, teks, atau grafik) yang bersifat interaktif untuk
mengendalikan suatu perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi maka terjadi
hubungan dua arah antara bahan ajar dan siswa. Oleh karena itu, siswa dapat terdorong untuk
bersikap aktif jika proses pembelajaran menggunakan bahan ajar interaktif.

Bahan ajar berbasis web

Sebagaimana sebutannya, bahan ajar berbasis web adalah bahan ajar yang disiapkan,
dijalankan, dan dimanfaatkan dengan media web. Bahan ajar sering juga disebut bahan ajar
berbasis internet atau bahan ajar on line. Terdapat tiga karakteristik utama yang merupakan
potensi besar bahan ajar berbasis web, yakni;
• menyajikan multimedia
• menyimpan, mengolah, dan menyajikan infromasi
• hyperlink

Karena sifatnya yang on line, maka bahan ajar berbasis web mempunyai karakteristik khusus
sesuai dengan karakteristik web itu sendiri. Salah satu karakteristik yang paling menonjol
adalah adanya fasilitas hyperlink. Hyperlink memungkinkan sesuatu subjek nge-link ke
subjek lain tanpa ada batasan fisik dan geografis, selama subjek yang bersangkutan tersedia
pada web. Dengan adanya fasilitas hyperlink maka sumber belajar menjadi sangat kaya.
Search engine sangat membantu untuk mencari subjek yang dapat dijadikan link.

Anda mungkin juga menyukai