Multimedia berasal dari kata multi dan media. Multimedia berarti banyak media (berbagai
macam media), dalam industri elektronika, multimedia adalah kombinasi dari komputer dan
video. Berikut ini adalah kumpulan pengertian multimedia berdasarkan berbagai sumber:
3. Menurut Turban dkk, dalam buku M.Suyanto (2005:21) multimedia merupakan alat
yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video, dengan kata lain
multimedia dapat diartikan sebagai seperangkat media yang merupakan kombinasi
dari beberapa media yang relevan dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan
instruksional.
Seiring pesatnya perkembangan teknologi, maka sekarang ini semakin banyak pula perangkat
yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Sebagai contoh adalah perangkat
komputer. Perangkat ini telah dilengkapi dengan sound card dan CD-Rom yang telah
memenuhi syarat sebagai suatu perangkat multimedia, dan dapat dikategorikan
sebagai media audio visual.
Pengembangan multimedia yang berkualitas menghendaki satu tim yang terdiri dari beberapa
ahli, seperti: akademisi untuk menyajikan materi; desainer pembelajaran untuk merancang
pendekatan yang akan dipakai, animator/ahli grafis yang akan merancang visual animasi,
bagian produksi yang menyiapkan audio dan klip video dan programmer.
1. CD-ROM atau CD R-W atau DVD-RW atau DVD-ROM yang digunakan untuk
memutar film atau lagu dari lempengan CD atau DVD.Alat ini mutlak dimiliki bila
komputer akan memasang multimedia.
2. Sound Card yaitu kartu elektronik yang digunakan untuk mengubah energi listrik
menjadi energi suara agar suara yang dihasilkan melalui lempengan CD atau media
yang lain dapat dihasilkan melalui speaker.
3. Speaker digunakan untuk mengeluarkan bunyi yang dihasilkan oleh sound card.
2) Jenis-jenis Multimedia
Multimedia terdiri dari dua jenis, yaitu multimedia non-interaktif dan multimedia interaktif.
Pada multimedia non-interaktif, pengguna bertindak pasif dan menyaksikan adegan demi
adegan secara berurutan. Sementara pada multimedia interaktif ditambah satu elemen lagi
yaitu aspek interaktif sehingga pengguna dapat memilih secara aktif adegan yang diinginkan
dan juga dapat bermain dengan simulasi dan permainan yang disediakan. Bentuk
pemanfaatan model-model multimedia interaktif dalam pembelajaran dapat berupa drill,
tutorial, simulation dan games.
Multimedia memiliki empat komponen penting. Pertama, harus ada komputer yang
mengkoordinasikan apa yang dilihat dan yang didengar, yang berinteraksi dengan kita.
Kedua, harus ada link yang menghubungkan kita dengan informasi. Ketiga, harus ada alat
navigasi yang memandu kita menjelajah jaringan informasi yang saling terhubung. Keempat,
multimedia menyediakan tempat bagi kita untuk mengumpulkan, memproses dan
mengkomunikasikan informasi dari ide kita sendiri.
3) Penggunaan Multimedia dalam Pembelajaran
Pada dasarnya salah satu tujuan dari pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
multimedia adalah sedapat mungkin menggantikan dan melengkapi tujuan, materi, metode
dan alat penilaian yang ada dalam proses belajar mengajar dalam sistem pembelajaran
konvensional. Dengan penerapan multimedia ini diharapkan akan mampu memberikan
perubahan dalam suasana belajar, sehingga dapat menimbulkan motivasi khususnya dalam
mengikuti pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Aspek multimedia yang dimiliki komputer dapat memberikan rangsangan atau stimulus
dalam belajar. Perubahan suasana dalam proses pembelajaran seperti pengadaan animasi
gambar yang menarik dan mengarah pada mata diklat, serta iringan musik yang menyertai
gambar-gambar dan interaksi yang dibuat, diharapkan dapat dijadikan alternatif untuk
membuat siswa lebih termotivasi untuk berkonsentrasi dalam belajar. Ada ungkapan yang
mengatakan bahwa, "We hear we forget, we see we remember, we do we understand.”
Mengacu dari ungkapan inilah bahwa jika dalam proses pembelajaran guru memberikan
materi didukung dengan perangkat multimedia, maka sangat memungkinkan ingatan siswa
akan lebih lama dan memahami materi-materi yang telah diajarkan guru mata diklat.
Hakikat proses belajar mengajar dalam sebuah proses kegiatan belajar mengajar dapat
dikatakan sebagai kegiatan inti dari pelakasanaan kurikulum. Salah satu faktor kegagalan
pembelajaran adalah adanya berbagai jenis hambatan dalam proses komunikasi antara siswa
dan guru karena kurang adanya variasi dalam pengajaran dan jarang digunakan media yang
dapat memperjelas pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari. Untuk itu,
pentingnya membangun komunikasi antara guru dan siswa dalam proses belajar
mengajar menjadi salah satu bagian penting pada keberlangsungan proses belajar mengajar.
Selain komunikasi antara guru dan siswa, pemilihan media yang tepat menjadi salah satu
faktor penting agar transfer ilmu pengetahuan dari guru dapat lebih maksimal sehingga siswa
tidak hanya mendengar apa yang disampaikan oleh guru tetapi juga mengikuti proses
pembelajaran dengan benar. Oleh karena itu, dalam pembelajaran dibutuhkan suatu media
untuk memperlancar proses pembelajaran. Salah satu solusi dalam mengatasi hal tersebut
adalah bahan ajar interaktif.
Bahan ajar adalah susunan bahan yang berasal dari sumber-sumber belajar dan disusun secara
sitematis. Menurut Prastowo (2012:17), bahan ajar adalah segala bahan (informasi, alat,
maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi
yang akan dikuasai siswa dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan
perencanaan dan penelaahan media pembelajaran. Misalnya, buku pelajaran, modul, handout,
LKS, model atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar, dan sebagainya.
Suatu bahan ajar memiliki enam komponen yaitu petunjuk belajar, kompetensi yang akan
dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, lembar kerja, dan evaluasi (Prastowo,
2007:28).
6. Evaluasi
Komponen evaluasi berisi sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada siswa untuk
mengukur kompetensi yang berhasil dikuasai setelah mengikuti proses pembelajaran.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “interaktif” mengandung arti bersifat saling
melakukan aksi atau antarhubungan atau saling aktif. Bahan ajar interaktif dapat dimaknai
sebagai bahan ajar yang bersifat aktif dengan desain tertentu agar dapat melakukan perintah
balik kepada pengguna (siswa) untuk melakukan aktifitas sehingga siswa terlibat interaksi
dua arah dengan bahan ajar yang sedang dipelajari. Menurut Guidelines for Bibliographic
Description of Interactive Multimedia, bahan ajar interaktif adalah kombinasi dari dua atau
lebih media (audio, teks, grafik, gambar, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi
untuk mengendalikan perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi (Prastowo, 2012:328-
329).
Berdasarkan uraian tersebut, bahan ajar interaktif adalah bahan ajar yang mengombinasikan
beberapa media pembelajaran (audio, video, teks, atau grafik) yang bersifat interaktif untuk
mengendalikan suatu perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi maka terjadi
hubungan dua arah antara bahan ajar dan siswa. Oleh karena itu, siswa dapat terdorong untuk
bersikap aktif jika proses pembelajaran menggunakan bahan ajar interaktif.
Sebagaimana sebutannya, bahan ajar berbasis web adalah bahan ajar yang disiapkan,
dijalankan, dan dimanfaatkan dengan media web. Bahan ajar sering juga disebut bahan ajar
berbasis internet atau bahan ajar on line. Terdapat tiga karakteristik utama yang merupakan
potensi besar bahan ajar berbasis web, yakni;
• menyajikan multimedia
• menyimpan, mengolah, dan menyajikan infromasi
• hyperlink
Karena sifatnya yang on line, maka bahan ajar berbasis web mempunyai karakteristik khusus
sesuai dengan karakteristik web itu sendiri. Salah satu karakteristik yang paling menonjol
adalah adanya fasilitas hyperlink. Hyperlink memungkinkan sesuatu subjek nge-link ke
subjek lain tanpa ada batasan fisik dan geografis, selama subjek yang bersangkutan tersedia
pada web. Dengan adanya fasilitas hyperlink maka sumber belajar menjadi sangat kaya.
Search engine sangat membantu untuk mencari subjek yang dapat dijadikan link.