Anda di halaman 1dari 6

1.      Proses Belajar Mengajar sebagai Proses Komunikasi.

Proses belajar mengajar dapat dikatakan proses komunikasi dimana


terjadi proses penyampaian pesan tertentu dari sumber belajar (guru,
instruktur, media pembelajaran dll) kepada penerima (peserta didik,
murid) dengan tujuan agar pesan (berupa topik-topik pelajaran tertentu)
dapat diterima (menjadi milik) oelh peserta didik/murid.
Guru hendaknya menyadari bahwa didalam kegiatan belajar dan
pembelajaran, seungguhnya ia sedang melaksanakan kegiatan
komunikasi. Untuk itu guru harus memilih dan menggunakan kata-kata
yang berada dalam jangkauan/medan pengalaman murid-muridnya, agar
dapat dimengerti dengan baik oleh mereka sehingga pesan pembelajaran
yang disampaikan dapat diterima oelh murid dengan baik.
Kegiatan encoding dan decoding dalam proses pembelajaran:
         Encoding merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
pemilihan  lambang-lambang yang akan digunakan dalam kegiataqn
komunikasi oleh komunikator (oleh guru dalam kegiatan pembelajaran).
         Decoding adalah kegiatan dalam komunikasi yang dilaksanakan oleh
penerima pesan (audience, murid) dimana penerima berusaha
menangkap makna pesan yang disampaikan melalui lambang-lambang
oleh komunikator.
Agar penyampaian pesan pembelajaran mencapai “sharing” yang
diinginkan maka dilakukan penyampaian dengan lebih konkret dan jelas,
selain dengan memilih lambang verbal yang berada dalam medan
pengalaman murid. Misalnya menggunkaan alat peraga dan media
pembelajaran seperti chart, diagram, grafik, gambar diam dll.
Media pembelajaran dapat digunakan dalam 2 macam cara dalam
proses belajar mengajar:
         Sebagai alat peraga untuk menjelaskan materi pelajaran yang
disampaikan keapda murid-murid.
         Pemanfaatan media pembelajaran sebagai saluran komunikasi berfungsi
sebagai sarana untuk menyampaikan pesan pembelajaran terutama oleh
media belajar mandiri seperti modul, Computer Based Instruction (CAI).

2.      Bentuk-bentuk komunikasi
a)      Komunikasi verbal
Yaitu salah satu bentuk komunikasi yanglazim digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada pihak lain baik secara tertulis maupun
pesan.
b)      Komunikasi noon verbal
Komunikasi yang menggunakan bahasa tubuh seperti menggunkan
gerakan tangan/tubuh sebagai isyarat suatu perbuatan yang mempunyai
arti pesan dalam konteks komnikasi. Mengekspresikan pesan dalam
komunikasi dalam bentuk gambar, menggunakan bahasa sikap yaitu
bahasa yang digunakan untukmenyampaikan pesan/ mengekspresikan
pikiran, perasaan seperti bungkam, tak acuh.
           
            Jenis komunikasi :
a)      Komunikasi interpersonal
Komunikasi yang terjadi dalam diri individu uang berfungsi untuk
mengembangkan kreativitas imajinasi, memahmai dan mengendalikan
diri serta meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil
keputusan.
b)      Komunikasi interpersonal
Komunikasi antara dua orang dan terjadi kontak langsung dalam bentuk
percakapan.
c)      Komunikasi kelompok
Interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang
telah diketahui seperti berbagai informasi, pemecahan masalah mana
yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi
anggota lain secara tepat.
d)      Komunikasi massa
Merupakan tipe komunikasi manusia (human communication) adalah
komunikasi umum, pesan yang disampaikan tidak ditujukan pada satu
orang saja tapi juga bagi semua orang/ khalayak.

            Bentuk komunikasi berdasarkan :


a)      Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa alat berbentuk kata, isyarat
b)      Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat atau mekanisme untuk melipatgandakan
jumlah penerima pesan ataupun untuk menghadapi hambatan geografis,
waktu,menggunakan radio, buku.

Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan:


a.      Komunikasi satu arah
Pesan yang disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak
dapat memberikan umpan balik
b.      Komunikasi timbal balik
Pesan disampaikan pada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik.

3.      Tujuan dan Prinsip Komunikasi


Tujuan komunikasi:
a.      Menemukan
Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penenmuan
diri  (personal discovery). Dengan berkomunikasi kita dapat memahami
secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara.
Tetapi komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar
yang dipenuhi objek, peristiwa dan manusia lain.
b.      Untuk berhubungan
Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi untuk
membina dan memelihara hubungan sosial dengan orang lain.
c.       Untuk meyakinkan
Media massa ada sebaigan besar untuk meyakinkan kita agar
mengubah sikap dan perilaku kita. Sedikit saja dari komunikasi pribadi
kita yang tidak berupa untuk mengubah sikap atau perilaku.
d.      Untuk bermain
Kita menggunkan banyak perilaku komunikasi kota untuk bermain dan
menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, film
sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku yang
dirancang untuk menghibur orang lain.

Prinsip komunikasi:
1)      Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak
berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan.
2)      Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud
mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang
tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh,
ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh
orang lain menjadi suatu stimulus.
3)      Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi
tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara
pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua
orang sahabat  dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda
memiliki dimesi isi yang berbeda.
4)      Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat
kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi
mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi
yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja
yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan
komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan
respon dan berharap tujuannya tercapai)
5)      Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara
verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses
komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan
komunikasi itu berlangsung.
6)      Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di
luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita
dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan
senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan
membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang
menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.
7)      Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh
latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan.
Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal
internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan
dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan
tindakan komunikasi.
8)      Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah
komunikasi
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama,
pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut
mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak
mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling
dipertukarkan.
9)      Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu
arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang
dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
10)  Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah
komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan
menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
11)  Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol
sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang
dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah
berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang
begitu saja pada diri orang lain tersebut.
12)  Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai
masalah
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.

4.      Faktor pendukung dan penghambat komunikasi.


Faktor penghambat komunikasi:
1)      Hambatan dari proses komunikasi:
         Hambatan dalam pengiriman pesan
         Hambatan dalam penyandian pesan/simbol
         Hambatan media
         Hambatan dalam bahasa sandi
         Hambatan dari penerima pesan
         Hambatan dalam memberikan balikan
2)      Hambatan fisik: cuaca, gangguan alat komunikasi
3)      Hambatan semantik: kata-kata yang digunakan dalam benruk komunikasi
kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau
berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4)      Hambatan psikologis: perbedaan nilai-nilai serta harapan antara pengirim
dan penerima pesan.

5.      Menciptakan Komunikasi Pembelajaran Yang Efektif


Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua
arah antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-
sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut.
Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu dipahami dalam membangun
komunikasi yang efektif, yaitu :
a.      Kejelasan
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan
bahasa dan mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima
dan dipahami oleh komunikan.
b.      Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar
dan kebenaran informasi yang disampaikan.
c. Konteks
Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa
bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan
dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
d. Alur
Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau
sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat
tanggap
e. Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga
berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi
harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi,
baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak
menimbulkan kesalahan persepsi. (Endang Lestari G : 2003)
Menurut Santoso Sastropoetro (Riyono Pratikno : 1987)
berkomunkasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-
sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan, atau sering
disebut dengan “the communication is in tune”. Agar komunikasi dapat
berjalan secara efektif, harus dipenuhi beberapa syarat :
a. menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan
b. menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
c. pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat bagi
pihak komunikan
d. pesan dapat menggugah kepentingan komunikan yang dapat
menguntungkan
e. pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan.
Terkait dengan proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif
jika pesan yang dalam hal ini adalah materi pelajaran dapat diterima dan
dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang positif oleh mahasiswa.
Komunikasi efektif dalam pembelajaran harus didukung dengan
keterampilan komunikasi antar pribadi yang harus dimiliki oleh seorang
dosen. Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang
berlangsung secara informal antara dua orang individu. Komunikasi ini
berlangsung dari hati ke hati, karena diantara keduabelah pihak terdapat
hubungan saling mempercayai. Komunikasi antar pribadi akan
berlangsung efektif apabila pihak yang berkomunikasi menguasai
keterampilan komunikasi antar pribadi.
Dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi
merupakan suatu keharusan, agar terjadi hubungan yang harmonis antara
pengajar dengan peserta belajar. Keefektifan komunikasi dalam kegiatan
belajar mengajar ini sangat tergantung dari kedua belah pihak. Akan
tetapi karena pengajar yang memegang kendali kelas, maka tanggung
jawab terjadinya komunikasi dalam kelas yang sehat dan efektif terletak
pada tangan pengajar. Keberhasilan pengajar dalam mengemban
tanggung jawab tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya dalam
melakukan komunikasi ini

Anda mungkin juga menyukai