Oleh :
Mujahid Imam Muttaqin
1906868
I. PENDAHULUAN
Kecepatan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sudah tidak bisa
dibendung lagi. Dunia pendidikan merupakan salah satu yang paling diuntungkan dengan
adanya kemajuan TIK yang sangat cepat ini, karena memperoleh manfaat yang luar biasa.
Mulai dari eksplorasi sumber belajar berupa materi-materi pembelajaran berkualitas seperti
literatur, jurnal, dan buku, membangun forum-forum diskusi ilmiah, sampai konsultasi/diskusi
dengan para pakar di dunia, semua itu dapat dengan mudah dilakukan dan tanpa mengalami
sekat-sekat karena setiap individu dapat melakukannya sendiri. Dampak yang sedemikian luas
tersebut telah memberikan warna atau wajah baru dalam sistem pendidikan dunia khususnya
pendidikan di Indonesia, yang dikenal dengan berbagai istilah e-learning, distance learning,
online learning, web based learning, computer-based learning, dan virtual class room, dimana
semua terminologi tersebut mengacu pada pengertian yang sama yakni pendidikan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
Bagi negara-negara maju, pendidikan berbasis TIK bukan hal yang baru lagi. Mereka
telah terlebih dulu dan lebih maju dalam menerapkan berbagai teknik dan model pendidikan
berbasis TIK. Indonesia masih tergolong baru dalam menerapkan sistem ini. Sebagai pemula
tentu kita punya kesempatan berharga untuk belajar banyak atas keberhasilan dan kegagalan
mereka sehingga penerapan pendidikan berbasis TIK di Indonesia menjadi lebih terarah.
Sebagai pemula, Pemerintah Indonesia sudah termasuk cepat dalam menanggapi
kebutuhan dunia pendidikan terhadap perkembangan TIK. Sebagai contoh, pada pendidikan
tinggi (kampus), ketersediaan internet kini semakin meluas, mulai tersedia teknologi video
conference, yang semuanya itu memberikan penguatan pada proses belajar mengajar
dikampus. Demikian juga pada pendidikan dasar, menengah dan kejuruan, Pemerintah telah
membangun situs pembelajaran e-dukasi.net, penyediaan jardiknas merupakan wujud nyata
langkah pemerintah dalam membangun e-education pada dunia pendidikan di tanah air.
Bahkan saat ini hamper setiap pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten/kota berlomba-
lomba mengembangkan situs-situs layanan pendidikan khususnya penyediaan materi-materi
pembelajaran.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membentuk sebuah jaringan
yang dapat memberi kemungkinan para peserta didik berinteraksi dengan sumber belajar secara
luas. Jaringan internet dan web telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh
informasi dan ilmu pengetahuan atau bahan ajar.
Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan
pengolahan kata (word processor) tetapi juga sebagai sarana belajar multimedia yang secara
virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh
peserta diklat. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang
mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks,
grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat
mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat
dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan
mengajarkan materi perkuliahan yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi.
Perkembangan teknologi dan informasi yang dimanfaatkan bagi dunia pendidikan
bahkan tidak sekedar sebagai sumber belajar bagi pembelajaran, bahkan digunakan untuk
melakukan aktivitas evaluasi-evaluasi dalam pembelajaran baik evaluasi yang sifatnya sebagai
latihan-latihan soal maupun yang sifatnya sebagai evaluasi resmi (ujian).
IV. E-ASESMEN
Dalam arti luas, e-asesmen adalah penggunaan teknologi informasi untuk kegiatan
penilaian. E-asesmen mempunyai prosedur yang sama seperti pada e-learning, bahkan
kebanyakan e-asesmen merupakan suplemen dari e-learning. Perbedaannya ada pada
pengolahan konten. Karena kesamaan yang jelas untuk e-learning, istilah e-asesmen sering
dianggap bagian dari e-learning, namun yang jelas e-asesmen menggambarkan penggunaan
komputer dalam proses penilaian siswa. E-asesmen dapat digunakan untuk menilai
kemampuan kognitif, sikap dan praktek. Kemampuan kognitif dinilai dengan menggunakan
perangkat lunak (software); seperti: tes Toufle, tes TPA, tes sertifikasi guru, tes SPMB – online,
tes PNS dll.
Sistem e-asesmen terdiri dari dua komponen: mesin penilaian, dan bank soal. Sebuah
mesin penilaian terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk
menciptakan dan memberikan sekor. Kebanyakan mesin penilai beroperasi pada hardware
standar saja, yang penting adalah perangkat lunaknya. Ada berbagai paket perangkat lunak,
seperti PHP, Javascript dll. Perangkat lunak ini bukan bagian dari termasuk soal itu sendiri,
soal disimpan pada file bank soal.
E-asesmen banyak digunakan, karena memiliki banyak keuntungan dibandingkan
asesmen tradisional (pencil and paper test). Keuntungan meliputi: biaya untuk jangka panjang
lebih murah, umpan balik kepada siswa dapat langsung, fleksibilitas lebih besar sehubungan
dengan lokasi dan waktu tes, meningkatkan keandalan (mesin lebih andal dibandingkan
manusia), ketidakberpihakan (mesin tidak ‘tahu’ siapa-siapa siswa peserta tes, sehingga tidak
ada siswa yang diuntungkan), efisiensi penyimpanan yang lebih besar – puluhan ribu naskah
soal serta jawabannya dapat disimpan pada server dibandingkan dengan ruang kamar yang
diperlukan untuk naskah soal, gaya pertanyaan dapat disempurnakan sehingga ada
interaktivitas. Ada juga kekurangan e-asesmen, sistem e-asesmen mahal untuk dibuat dan
tidak selalu cocok untuk setiap jenis penilaian (seperti soal uraian jawaban panjang).
V. ONLINE ASSESMENT
Online assessment terdiri dari 2 kata. Online dan assessment. Pengertian dari online
adalah penggunaan jaringan internet dalam melakukan suatu kegiatan. Sementara pengertian
dari assesment adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah
direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat
tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value
judgement). Stufflebeam (Abin Syamsuddin Makmun, 1996). Dari 2 pengertian tersebut, dapat
ditarik kesimpulan bahwa online assesment adalah pelaksanaan evaluasi yang menggunakan
jaringan internet sebagai media penyampaian evaluasi.
Penilaian siswa secara online melalui sebuah website sekolah hanya baru-baru ini
secara luas dianut, dan masih menghadapi perlawanan yang signifikan. Mereka sering dianggap
sebagai kurang dapat diandalkan, lebih mahal, lebih sulit untuk mengelola, dan kurang efektif
daripada pena tradisional dan ujian kertas. Kekhawatiran terbesar dari penilaian siswa online
adalah bahwa mereka hanya tidak efektif. Sementara penelitian telah menunjukkan hal ini
kadang-kadang benar, penyebabnya adalah tidak sering dialamatkan. Alasan ujian online tidak
efektif adalah karena, dalam banyak kasus, siswa tidak memadai diinstruksikan tentang
bagaimana mempersiapkan untuk online dalam sebuah internet.
Ada beberapa alasan mengapa penilaian siswa online melalui pembelajaran E
Learning lebih efektif daripada ujian tradisional. Pertama merangkul teknologi dan hal ini
memungkinkan tech-savvy (kecerdasan berteknologi) khususnya pembelajaran E
Learning hari ini siswa untuk terlibat dalam cara yang jauh lebih alami dan akrab bagi mereka,
menciptakan insentif bagi mereka untuk menjadi jauh lebih aktif terlibat daripada yang
mungkin dengan pena dan kertas. Pendekatan buka-buku juga tantangan penilaian siswa
dengan cara yang baru, meninggalkan menghafal hanya dalam mendukung pemikiran kritis,
aplikasi praktis, dan keterampilan organisasi. Pendekatan ini jauh lebih dalam memelihara
berpikir analitis, dan mempromosikan pendekatan yang lebih praktis untuk memecahkan
masalah yang lebih mudah diterapkan pada situasi dunia nyata. Siswa juga jauh lebih
bertanggung jawab atas kesuksesan mereka sendiri atau kegagalan pada tes tersebut, yang
membantu untuk mengembangkan lebih self-tanggung jawab, ketekunan dan etos kerja.
Dewasa ini pendidikan tes online melalui program pembelajaran E Learning, yang
sedang mempertimbangkan mengejar pendidikan berkelanjutan memiliki berbagai pilihan
ketika datang untuk mendapatkan gelar atau sertifikat.
Penggunaan teknologi informasi untuk setiap tes atau ujian kegiatan yang terkait
dikenal sebagai tes online. Strategi semacam ini pengujian dapat digunakan untuk menguji
pengetahuan praktis, keterampilan pribadi antar, kecerdasan, keterampilan dll logis atas sistem
komputer dengan waktu yang fleksibel. Dalam situasi tertentu, sesi uji diambil secara online
secara real time tetapi transfer data sebelum dan setelah sesi tes ditransfer melalui internet.
Ada banyak keuntungan dari tes online selama pengujian berbasis kertas tradisional.
Beberapa keuntungan antara lain:
Mengurangi biaya jangka panjang
Memberikan umpan balik kepada pengguna di tempat seperti nilai atau lulusan
Menyediakan fleksibilitas dalam hal timing dan lokasi sebagai dilakukan melalui internet
Mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dalam hal membuat kesalahan menandai
sebagai tanda kemampuan mesin jauh lebih dapat diandalkan dan kesalahan kurang dari
kemampuan manusia menandai
Sangat kurang fisik ruang Relatif diperlukan - jutaan lembar jawaban disimpan pada disk
data pada server yang dibutuhkan ruang kurang fisik dari kertas lembar jawaban
Penggunaan multimedia yang membuat gaya tes yang lebih interaktif seperti
menggunakan flash, video dan gambar membuat pertanyaan-pertanyaan lebih dimengerti
Ada banyak alat dan situs website sekolah yang tersedia online untuk membuat tes dan
mempersiapkan satu sebelum menghadapi tes yang sesungguhnya, latihan tes online akan
membiarkan Anda tahu bagaimana menganalisis tes nyata dan mempersiapkan diri untuk itu.
Singkatnya, untuk pengambil tes, mereka memiliki kebebasan untuk melakukan tes
online pada saat pilihan mereka sendiri, berarti fleksibilitas yang besar, sementara untuk pelatih
atau guru, Karena tes online dinilai secara otomatis memberikan relaksasi dari tanda itu, berarti
menghemat waktu besar, dan untuk organisasi, menghemat baik jumlah uang yang
dibelanjakan pada instruktur untuk menggunakan tes, merancang dan mencetak jutaan kertas
tes, berarti ekonomis.
VI. KESIMPULAN
Di zaman modern ini tidak bisa lepas dari kemajuan teknologi dalam berbagai bidang,
termasuk dalam hal evaluasi atau asesmen. Agar pelaksanaan asesmen efektif, maka sebaiknya
asesmen diaplikasikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Contoh aplikasi pelaksanaan asesmen berbasis teknologi diantaranya :
E-Asesmen
Online Asesmen