Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN II

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN


TEKNOLOGI

A. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini
menyebabkan hampir semua kegiatan manusia dapat dikendalikan oleh Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK). Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang,
telah mengubah perubahan tindakan manusia dan segala kegiatan baik dalam bidang
kesehatan maupun pendidikan. Kemajuan perkembangan teknologi ini juga akan
mempengaruhi adanya inovasi-inovasi terbaru.
Dalam proses pendidikan dalam lingkungan sekolahpun sudah menggunakan
teknologi yang kemajuannya sudah canggih, misalnya adanya wifi, proses
pembelajarannya secara e-learning, adanya web sekolah, dan lain sebagainya. Alat-alat
yang berhubungan dengan teknologi tersebut diyakini mampu menjembatani proses
pembelajaran yang dapat meningkatkan keefektifan dan keefesien dalam belajar di
sekolah.
Seiring dengan kemajuan sistem Teknologi Informasi (TI), dunia pendidikan
senantiasa bergerak maju secara dinamis, khususnya untuk menciptakan media, metode
dan materi pendidikan yang semakin menarik, interaktif dan komprehensif. Oleh karena
itu, sektor pendidikan harus mampu memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) untuk
mengembangkan sistem pendidikan. Teknologi Informasi (TI) yang dikembangkan mulai
meluas, bahkan akhir-akhir ini perkembangan TI dalam dunia pendidikan sudah semakin
canggih. Media pembelajaran yang dikembangkan mulai dari jenis audio, visual, audio-
visual, media interaktif sudah banyak bermunculan dalam dunia pendidikan.
Hasil penelitian Tambade dan Wagh (2011:132) tentang penggunaan komputer
menunjukkan bahwa : ” This research showed the result that Computer Assisted
Instruction was pretty much more effective than traditional teaching in students’
achievement in physics”. Hasil penelitian Tambage dan Wage menyimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan komputer lebih efektif daripada menggunakan
pembelajaran tradisional di sekolah.
Kemajuan dan peranan teknologi dalam lingkungan pendidikan sudah mulai
menonjol, sehingga segala bentuk media, metode, alat, sarana dan prasarana mulai
disesuaikan dengan kemajuan. Penggunaan alat bantu dalam proses pembelajaran baik
audio, visual maupun audio-visual juga disesuaikan dengan tingkat perkembangan
teknologi sekarang. Metode pembelajaran yang biasanya dilakukan dengan metode
tradisional sekarang berubah menjadi berbasis IT, segala prosesnya menggunakan bantuan
komputer ataupun akses internet.
Perkembangan Teknologi Informasi sekarang ini pendidik sangat dipermudah dalam
membuat media pembelajaran berbasis IT. Dengan alat bantu ini diharapkan mampu
menarik minat siswa dalam mempelajari suatu materi mampu menstimulus siswa, mampu
mengikuti kemajuan Teknologi Informasi, membantu pemahaman siswa mempelajari
suatu materi yang dapat memuat teks, gambar, suara, video atau animasi yang dapat
mempermudah pendidik dalam melakukan pengajaran di kelas dan menumbuhkan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi penggunaan berbagai jenis
media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Pengajar diharapkan dapat
menerapkan dan menggunakan perlengkapan tersebut secara efektif dan efisien dalam
pembelajaran di sekolah. Tetapi jika dilihat dari sisi lain, peralatan tersebut jangan sampai
memberatkan pengajar, harus dilihat juga kemampuan pengajar dan sekolah, ketersediaan
yang ada di sekolah, efisien harga (murah), disesuaikan dengan kondisi siswa. Pengajar
juga harus selalu mengikuti perkembangan zaman, dituntut untuk memahami
perkembangan teknologi yang semakin tahun semakin berkembang pesat. Pengajar
sebagai tenaga profesional juga tidak boleh gaptek (gagap teknologi). Untuk itu pengajar
mulai membiasakan diri berusaha menggunakan alat-alat pembelajaran yang berhubungan
dengan teknologi seperti VCD, OHP, Komputer/laptop, dan internet dalam pembelajaran
di kelas.
Bagi sekolah-sekolah yang sudah maju seharusnya perkembangan teknologi ini
berpengaruh terhadap jalannya suatu proses pembelajaran. Sarana dan prasarana maupun
alat-alat yang tersedia di sekolah dimanfaatkan secara benar untuk proses pembelajaran.
Dalam era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat,
profesionalisme guru tidak cukup hanya dengan kemampuan membelajarkan peserta didik,
tetapi juga mengelola informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar,
salah satunya dengan memperkaya sumber dan media pembelajaran (Daryanto, 2010).
Penjelasan tersebut sesuai dengan PP nomor 74 tahun 2008 yang menyatakan guru
sekurang-kurangnya memiliki kompetensi menggunakan teknologi komunikasi dan
informasi secara fungsional. Permendiknas nomor 41 tahun menyatakan bahwa RPP
disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Berdasarkan
penjelasan di atas, didapatkan bahwa proses pendidikan tidak harus dilaksanakan secara
konvensional, namun guru dapat mencari dan mempergunakan alternatif atau sumber
belajar lain untuk menjadikan proses belajar mengajar yang awalnya abstrak dan sulit
dipahami menjadi sebuah materi yang menarik serta mudah dipahami. Salah satunya yaitu
dengan visualisasi materi menggunakan media TIK dalam bentuk animasi dan atau suara.
Sajian audio visual akan menjadikan visualisasi menjadi lebih menarik. Dengan adanya
stimulus menarik, maka peserta didik akan mudah dalam memproses informasi yang
diterimanya, seperti yang diungkapkan oleh Desmita (2012), bahwa informasi dapat
ditransfer menuju memori jangka pendek apabila informasi tersebut mendapat perhatian
khusus. Hal penting dalam proses pengolah informasi adalah pemrosesan sendi-sendi
(encoding) yang bermakna, yang membutuhkan proses perhatian ke sasaran. Proses
penyandian ini merupakan inti dari proses belajar. Kurangnya perhatian menyebabkan
informasi tersebut akan hilang.
Perkembangan Teknologi akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang pesat
dalam lingkungan pendidikan. Mulai dari siswa, guru, maupun karyawan sudah
memanfaatkan penggunaan teknologi. Pemanfaatan teknologi ini akan mempengaruhi
kondisi pendidikan yang akan menunjukkan kualitas pendidikan yang lebih maju dan
otomatis menimbulkan perbedaan yang dimanfaatkan secara optimal.
Pemanfaatan komputer untuk program pembelajaran dapat dijalankan oleh siswa
secara langsung atau terkoneksi dengan komputer lain. Menurut Anderson dalam Prastowo
(2015). Media pembelajaran berbasis teknologi merupakan bentuk sarana atau alat
komunikasi dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan perkembangan teknologi.
Kehadiran teknologi ini mampu mempengaruhi dunia pendidikan menjadi lebih optimal
dalam proses pembelajaran. Alat komunikasi teknologi yang dulu sering dipakai
menggunakan komputer sekarang sudah menjelma beralih menggunakan gadget
(smartphone) dalam akses pembelajaran.
Pembelajaran yang sering digunakan guru/pengajar di sekolah menggunakan media
powerpoint kini sudah bisa diganti bahkan diupdate lagi menjadi powerpoint yang
interaktif, yang tidak hanya menampilkan slide dan materi saja, tetapi bisa berisi animasi
dan soal evaluasi. Kehadiran aplikasi-aplikasi lainnya juga mempengaruhi kegiatan
pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi, seperti macromedia
flash, android, lectora, video, dan lain sebagainya. Inovasi media pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi tersebut mampu mengubah mindset guru yaitu guru perlu
melakukan perubahan-perubahan dalam pembelajaran di kelas baik model pembelajaran,
metode pembelajaran, bahkan media pembelajaran untuk menarik minat belajar dan
prestasi belajar siswa agar siswa tidak jenuh belajar di kelas.
Ada banyak jenis media pembelajaran yang berkembang saat ini. Seiring dengan
kemajuan teknologi, media pembelajaran pun mengalami perkembangan yang signifikan.
Salah satu media yang sering digunakan guru untuk menerjemahkan konsep yang abstrak
menjadi nyata adalah media berupa multimedia yang memiliki elemen teks, suara, gambar,
animasi dan video.

B. Konsep Media Pembelajaran


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) media berarti alat (sarana)
komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk (Abdillah,
2012). Media merupakan sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan.
Media menjadi sarana penghubung dan komunikasi yang baik antara dua belak pihak dan
digunakan semua kalangan masyarakat. Media sebagai pembawa pesan dari komunikator
menuju komunikan. Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan menurut Utami (2014) media diartikan
sebagai suatu perantara atau penyampai informasi dari komunikator kepada komunikan.
Media juga dapat diartikan perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima.
Gerlach dan Elly dalam Arsyad (2000), media dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi dan mampu membuat peserta
didik memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media dalam proses
pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis
untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Berdasarkan uraian di atas, maka media adalah alat yang digunakan untuk
mempermudah siswa menerima proses pembelajaran atau transfer pengetahuan yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses dalam diri siswa
tersebut. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik
sehingga proses belajar terjadi.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pengajar dengan peserta didik.
Komunikasi tidak akan berjalan jika tidak ada bantuan sarana dan prasarana yanng
tersedia. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang dapat berfungsi dan dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Sanaky, 2013). Media pembelajaran
adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi
dan pesan pembelajaran. Media pembelajaran dapat merangsang siswa dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran yang diarahkan mengarah pada penyaluran pesan atau
informasi kepada informan agar dapat memahami pengetahuan dengan jelas. Pengetahuan
didasarkan pada proses pemahaman konsep siswa dan adanya stimulus yang baik yang
dapat merangsang siswa belajar dan melaksanakan pembelajaran di sekolah sesuai yang
diinginkan.
Media pembelajaran merupakan sarana perantara dalam proses pembelajaran yang
menimbulkan interaksi antara pengajar dan siswa (Daryanto, 2015). Dalam penafsiran
tersebut berarti media pembelajaran sebagai alat pengubung dalam proses belajar mengajar
di sekolah. Oleh karena itu proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam suatu sistem maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup
penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak
akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa
berlangsung secara optimal.

C. Fungsi Media Pembelajaran


Dalam proses pembelajaran media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari
sumber menuju penerima, yaitu informasi yang disampaikan guru pada siswa.
Pengembangan media pembelajaran hendaknya dapat dimanfaatkan oleh pengguna atau
siswa secara optimal dan diupayakan memiliki kelebihan-kelebihan dan karakteristik.
Menurut Supardi (1987) fungsi media pembelajaran sebagai berikut membangkitkan
motivasi belajar, menyediakan stimulus belajar bagi peserta didik, membantu peserta didik
untuk mengulang atau mempelajari kembali pelajaran yang telah diterima; dan dapat
memberikan umpan balik dengan segera baik peserta didik maupun guru.
Menurut Sanaky (2013) media pembelajaran memiliki berbagai fungsi yaitu untuk
merangsang pembelajaran dengan:
1. Menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langkah
2. Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya
3. Membuat konsep abstrak ke konsep konkret
4. Memberi kesamaan persepsi
5. Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak.
6. Menyajikan ulang informasi secara konsisten
7. Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak terttekan, santai, dan menarik,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Selain fungsi di atas, Daryanto (2015) mengemukakan ada lima belas fungsi media
pembelajaran yaitu
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
2. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh,
berbahaya maupun terlarang.
3. Dapat dengan mudah membandingkan sesuatu.
4. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang
5. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek
secara serempak.
6. Dapat belajar sesuai dengan keampuan, minat, dan temponya masing-masing.

D. Tujuan Media Pembelajaran


Media pembelajaran secara umum bertujuan untuk memberikan informasi dari guru
kepada siswa. Menurut Sanaky (2013), tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu
pembelajaran untuk:
1. Mempermudah proses pembelajaran di kelas;
2. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran;
3. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar, dan
4. Membantu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran.

E. Manfaat Media Pembelajaran


Manfaat media pembelajaran secara umum sebagai alat komunikasi dan alat bantu
dalam kegiatan pembelajaran. Jadi manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan materi pelajaran yang dapat diseragamkan dan jelas;
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas, menarik, dan interaktif;
3. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa;
4. Keefektifan waktu. Memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja
dan kapan saja;
5. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar;
6. Metode pembelajaran lebih bervariasi dan berinovasi, tidak semata-mata hanya
dengan metode konvensional.
Selain itu, manfaat media pembelajaran bagi pengajar dan siswa (Sanaky: 2012)
sebagai berikut:
1. Manfaat media pembelajaran bagi pengajar, sebagai berikut:
a. Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan pembelajaran;
b. Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik;
c. Memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik;
d. Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran;
e. Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi pelajaran;
f. Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar;
g. Meningkatkan kualitas pengajaran dan variasi belajar;
h. Menciptakan kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa
tekanan.

2. Manfaat media pembelajaran bagi siswa yaitu:


a. Meningkatkan motivasi belajar siswa;
b. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar bagi siswa;
c. Memudahkan siswa untuk belajar;
d. Merangsang siswa untuk berfikir dan beranalisis;
e. Siswa dalam kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa
tekanan; dan
f. Siswa dapat memahami materi pelajaran secara sistematis yang disajikan.

F. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran


Media pembelajaran merupakan salah satu sarana untuk lebih mengefektifkan dalam
proses belajar mengajar di sekolah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan media, yang perlu diperhatikan antara lain tujuan, ketepatgunaan, keadaan
peserta didik, ketersediaan, mutu teknis dan biaya yang tersedia dapat dijabarkan sebagai
berikut.
1. Tujuan, media pembelajaran yang dipilih hendaknya menunjang tujuan
pembelajaran yang ada.
2. Kegunaan, jika materi yang kita pelajari sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan, maka guru harus memilih media yang sesuai.
3. Keadaan, media pembelajaran harus sesuai keadaan, kemampuan siswa dan besar
kecilnya kelas.
4. Ketersediaan, ada atau tidaknya media atau sarana yang diperlukan oleh guru.
5. Mutu teknis, harus betul-betul sesuai dan cocok untuk digunakan sebagai alat bantu
pembelajaran di sekolah.
6. Biaya, biaya yang dikeluarkan sesuai dengan hasil yang dicapai.
Sadiman (1986) menyatakan hal-hal yang menjadi kriteria dalam pemilihan media
pendidikan adalah sebagai berikut.
1. Kesesuaian dengan tujuan perilaku belajar.
2. Ketersediaan sumber setempat.
3. Ketersediaan dana, tenaga, fasilitas untuk membeli dan memproduksi.
4. Keluwesan, keaktifan, ketahanan media untuk waktu yang lama.
5. Efektifitas biaya dalam jangka waktu yang panjang.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa kriteria pemilihan media


pembelajaran perlu memperhatikan antara lain: tujuan, keadaan, ketersediaan sumber
setempat, mutu teknis dan dana.

Anda mungkin juga menyukai