A. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini
menyebabkan hampir semua kegiatan manusia dapat dikendalikan oleh Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK). Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang,
telah mengubah perubahan tindakan manusia dan segala kegiatan baik dalam bidang
kesehatan maupun pendidikan. Kemajuan perkembangan teknologi ini juga akan
mempengaruhi adanya inovasi-inovasi terbaru.
Dalam proses pendidikan dalam lingkungan sekolahpun sudah menggunakan
teknologi yang kemajuannya sudah canggih, misalnya adanya wifi, proses
pembelajarannya secara e-learning, adanya web sekolah, dan lain sebagainya. Alat-alat
yang berhubungan dengan teknologi tersebut diyakini mampu menjembatani proses
pembelajaran yang dapat meningkatkan keefektifan dan keefesien dalam belajar di
sekolah.
Seiring dengan kemajuan sistem Teknologi Informasi (TI), dunia pendidikan
senantiasa bergerak maju secara dinamis, khususnya untuk menciptakan media, metode
dan materi pendidikan yang semakin menarik, interaktif dan komprehensif. Oleh karena
itu, sektor pendidikan harus mampu memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) untuk
mengembangkan sistem pendidikan. Teknologi Informasi (TI) yang dikembangkan mulai
meluas, bahkan akhir-akhir ini perkembangan TI dalam dunia pendidikan sudah semakin
canggih. Media pembelajaran yang dikembangkan mulai dari jenis audio, visual, audio-
visual, media interaktif sudah banyak bermunculan dalam dunia pendidikan.
Hasil penelitian Tambade dan Wagh (2011:132) tentang penggunaan komputer
menunjukkan bahwa : ” This research showed the result that Computer Assisted
Instruction was pretty much more effective than traditional teaching in students’
achievement in physics”. Hasil penelitian Tambage dan Wage menyimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan komputer lebih efektif daripada menggunakan
pembelajaran tradisional di sekolah.
Kemajuan dan peranan teknologi dalam lingkungan pendidikan sudah mulai
menonjol, sehingga segala bentuk media, metode, alat, sarana dan prasarana mulai
disesuaikan dengan kemajuan. Penggunaan alat bantu dalam proses pembelajaran baik
audio, visual maupun audio-visual juga disesuaikan dengan tingkat perkembangan
teknologi sekarang. Metode pembelajaran yang biasanya dilakukan dengan metode
tradisional sekarang berubah menjadi berbasis IT, segala prosesnya menggunakan bantuan
komputer ataupun akses internet.
Perkembangan Teknologi Informasi sekarang ini pendidik sangat dipermudah dalam
membuat media pembelajaran berbasis IT. Dengan alat bantu ini diharapkan mampu
menarik minat siswa dalam mempelajari suatu materi mampu menstimulus siswa, mampu
mengikuti kemajuan Teknologi Informasi, membantu pemahaman siswa mempelajari
suatu materi yang dapat memuat teks, gambar, suara, video atau animasi yang dapat
mempermudah pendidik dalam melakukan pengajaran di kelas dan menumbuhkan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi penggunaan berbagai jenis
media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Pengajar diharapkan dapat
menerapkan dan menggunakan perlengkapan tersebut secara efektif dan efisien dalam
pembelajaran di sekolah. Tetapi jika dilihat dari sisi lain, peralatan tersebut jangan sampai
memberatkan pengajar, harus dilihat juga kemampuan pengajar dan sekolah, ketersediaan
yang ada di sekolah, efisien harga (murah), disesuaikan dengan kondisi siswa. Pengajar
juga harus selalu mengikuti perkembangan zaman, dituntut untuk memahami
perkembangan teknologi yang semakin tahun semakin berkembang pesat. Pengajar
sebagai tenaga profesional juga tidak boleh gaptek (gagap teknologi). Untuk itu pengajar
mulai membiasakan diri berusaha menggunakan alat-alat pembelajaran yang berhubungan
dengan teknologi seperti VCD, OHP, Komputer/laptop, dan internet dalam pembelajaran
di kelas.
Bagi sekolah-sekolah yang sudah maju seharusnya perkembangan teknologi ini
berpengaruh terhadap jalannya suatu proses pembelajaran. Sarana dan prasarana maupun
alat-alat yang tersedia di sekolah dimanfaatkan secara benar untuk proses pembelajaran.
Dalam era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat,
profesionalisme guru tidak cukup hanya dengan kemampuan membelajarkan peserta didik,
tetapi juga mengelola informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar,
salah satunya dengan memperkaya sumber dan media pembelajaran (Daryanto, 2010).
Penjelasan tersebut sesuai dengan PP nomor 74 tahun 2008 yang menyatakan guru
sekurang-kurangnya memiliki kompetensi menggunakan teknologi komunikasi dan
informasi secara fungsional. Permendiknas nomor 41 tahun menyatakan bahwa RPP
disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Berdasarkan
penjelasan di atas, didapatkan bahwa proses pendidikan tidak harus dilaksanakan secara
konvensional, namun guru dapat mencari dan mempergunakan alternatif atau sumber
belajar lain untuk menjadikan proses belajar mengajar yang awalnya abstrak dan sulit
dipahami menjadi sebuah materi yang menarik serta mudah dipahami. Salah satunya yaitu
dengan visualisasi materi menggunakan media TIK dalam bentuk animasi dan atau suara.
Sajian audio visual akan menjadikan visualisasi menjadi lebih menarik. Dengan adanya
stimulus menarik, maka peserta didik akan mudah dalam memproses informasi yang
diterimanya, seperti yang diungkapkan oleh Desmita (2012), bahwa informasi dapat
ditransfer menuju memori jangka pendek apabila informasi tersebut mendapat perhatian
khusus. Hal penting dalam proses pengolah informasi adalah pemrosesan sendi-sendi
(encoding) yang bermakna, yang membutuhkan proses perhatian ke sasaran. Proses
penyandian ini merupakan inti dari proses belajar. Kurangnya perhatian menyebabkan
informasi tersebut akan hilang.
Perkembangan Teknologi akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang pesat
dalam lingkungan pendidikan. Mulai dari siswa, guru, maupun karyawan sudah
memanfaatkan penggunaan teknologi. Pemanfaatan teknologi ini akan mempengaruhi
kondisi pendidikan yang akan menunjukkan kualitas pendidikan yang lebih maju dan
otomatis menimbulkan perbedaan yang dimanfaatkan secara optimal.
Pemanfaatan komputer untuk program pembelajaran dapat dijalankan oleh siswa
secara langsung atau terkoneksi dengan komputer lain. Menurut Anderson dalam Prastowo
(2015). Media pembelajaran berbasis teknologi merupakan bentuk sarana atau alat
komunikasi dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan perkembangan teknologi.
Kehadiran teknologi ini mampu mempengaruhi dunia pendidikan menjadi lebih optimal
dalam proses pembelajaran. Alat komunikasi teknologi yang dulu sering dipakai
menggunakan komputer sekarang sudah menjelma beralih menggunakan gadget
(smartphone) dalam akses pembelajaran.
Pembelajaran yang sering digunakan guru/pengajar di sekolah menggunakan media
powerpoint kini sudah bisa diganti bahkan diupdate lagi menjadi powerpoint yang
interaktif, yang tidak hanya menampilkan slide dan materi saja, tetapi bisa berisi animasi
dan soal evaluasi. Kehadiran aplikasi-aplikasi lainnya juga mempengaruhi kegiatan
pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi, seperti macromedia
flash, android, lectora, video, dan lain sebagainya. Inovasi media pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi tersebut mampu mengubah mindset guru yaitu guru perlu
melakukan perubahan-perubahan dalam pembelajaran di kelas baik model pembelajaran,
metode pembelajaran, bahkan media pembelajaran untuk menarik minat belajar dan
prestasi belajar siswa agar siswa tidak jenuh belajar di kelas.
Ada banyak jenis media pembelajaran yang berkembang saat ini. Seiring dengan
kemajuan teknologi, media pembelajaran pun mengalami perkembangan yang signifikan.
Salah satu media yang sering digunakan guru untuk menerjemahkan konsep yang abstrak
menjadi nyata adalah media berupa multimedia yang memiliki elemen teks, suara, gambar,
animasi dan video.