TIK adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan teknik pengelolaan yang
digunakan dalam pengendalian dan pemrosesan informasi serta penggunaannya, hubungan
computer dengan manusia dan hal yang berkaitan dengan sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Pemanfaatan tenologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan, seperti pemanfaatan komputer
dan jaringan computer memberikan kesempatan kepada setiap pembelajar untuk mengakses
materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan Komputer. Dari
penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa TIK merupakan media yang berupa teknologi seperti
komputer beserta jaringannya yang dapat digunakan untuk proses pengolahan dan
pemprosesan data yang berguna untuk pemanfaatan berbagai bidang sosial, ekonomi, budaya
dan tentunya pendidikan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK
mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi,
dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi
adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi
mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
TIK menjadi sesuatu yang mutlak untuk dikuasai untuk mengejar ketertinggalan teknologi
bangsa Indonesia. Bahkan di berbagai lembaga pendidikan saat ini pasti akan memprioritaskan
dan menambah pelajaran TIK dalam jadwal pelajarannya serta memperbanyak media-media
yang membantu pengembangan pembelajaran. Perkembangannya yang sangat cepat dan
pesat menuntut semua komponen lembaga pendidikan harus mampu mengejarnya, tak
terkecuali tenaga pendidik.
Dalam menghadirkan fungsi teknologi asas praktis, efektif dan efisien menjadi acuan utama.
Artinya kalau kehadirannya justru menyulitkan dan menambah beban materi dan waktu maka
kehadiran TIK justru tidak ada gunanya. Namun rasanya hal ini tidak akan terjadi di era
informasi ini. Di mana perangkat komunikasi nirkabel sudah merambah sampai ke pelosok
pedesaan. Kehadiran teknologi ini harus digunakan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang
tepat. TIK yang sudah menyatu kehadirannya dengan masyarakat menjadi sesuatu yang harus
dimuati nilai baik. Maka tugas tenaga pendidik untuk menangkap kehadiran TIK ini menjadi
sesuatu yang positif dan berdaya guna bahkan menjadi bernilai ekonomis (ergonomis).
B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar
merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses
komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar
dilakukan oleh peserta didik atau murid.
Pembelajaran juga bisa diartikan sebagi upaya untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan
siswa dapat belajar. Dengan demikian pembelajaran dapat didefinisikan sebagai upaya proses
membangun pemahaman siswa. Pembelajaran disini lebih menekankan pada upaya guru untuk
mendorong atau memfasilitasi siswa dalam belajar.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan mendapatkan berbagai
sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai
pembelajar dan guru sebagai fasilitator.
Yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar. Sebab sesuatu
dikatakan hasil belajar jika memenuhi beberapa ciri berikut :
Belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar, timbul
dalam dirinya motivasi untuk memiliki pengetahuan yang di harapkan sehingga tahapan-
tahapan dalam belajar sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen benar-benar disadari
sepenuhnya.
Hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan tidak diperoleh
secara instan namun bertahap.
Belajar membutuhkn interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya manusiawi. Kaitanya bahwa
belajar membutuhkan interaksi hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran merupakan
proses komunikasi, artinya didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang
(sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang penerima pesan.
C. Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pendidikan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia
pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg,dengan
berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu :
1. Dari pelatihan ke penampilan,
2. Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
3. Dari kertas ke "on line" atau saluran,
4. Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
5. Dari waktu siklus ke waktu nyata.
Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
yaitu:
Teknologi berfungsi sebagai alat, dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi
pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata,
mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif
untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai
bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari
oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, dan ilmu
komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK
sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran. Dalam hal ini teknologi
dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah
kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa
sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas
untuk menguasai kompetensi. Dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang
berfungsi sebagai: fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.
Pembelajaran abad ke-21 yang berpusat pada siswa berbeda dengan pembelajaran tradisional
yang berpusat pada guru, dalam arti bahwa keduanya memiliki pendekatan yang berbeda
terhadap isi, pembelajaran, lingkungan ruang kelas, penilaian, dan teknologi. Hal ini yang
menjadikan hal yang harus dimiliki oleh siswa sebagai peserta didik yang tergabung dalam
empa cara yaitu :
Way of thinking, cara berfikir yaitu beberapa kemampuan berfikir yang harus dikuasai peserta
didik untuk menghadapi dunia abad 21. Kemampuan berfikir tersebut diantaranya: kreatif,
berfikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan pembelajar.
Ways of working. kemampuan bagaimana mereka harus bekerja. dengan dunia yang global dan
dunia digital. beberapa kemampuan yang harus dikuasai peserta didik adalah communication
and collaboration. Generasi abad 21 harus mampu berkomunikasi dengan baik, dengan
menggunakan berbagai metode dan strategi komunikasi. Juga harus mampu berkolaborasi dan
bekerja sama dengan individu maupun komunitas dan jaringan. Jaringan komunikasi dan
kerjasama ini memamfaatkan berbagai cara, metode dan strategi berbasis ICT. Bagaimana
seseorang harus mampu bekerja secara bersama dengan kemampuan yang berbeda-beda.
Tools for working. Seseorang harus memiliki dan menguasai alat untuk bekerja. Penguasaan
terhadap Information and communications technology (ICT) and information literacy merupakan
sebuah keharusan. Tanpa ICT dan sumber informasi yang berbasis segala sumber akan sulit
seseorang mengembangkan pekerjaannya.
Skills for living in the world. kemampuan untuk menjalani kehidupan di abad 21, yaitu:
Citizenship, life and career, and personal and social responsibility. Bagaimana peserta didik
harus hidup sebagai warga negara, kehidupan dan karir, dan tanggung jawab pribadi dan
sosial.
Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki itu yang terintegrasi dalam satu kecakapan yaitu
kecakapan abad 21. Secara umum, kecakapan abad 21 meliputi :
a. Kecakapan Pembelajaran dan Inovasi
Kreativitas dan Inovasi
Memperlihatkan originalitas dan penemuan dalam pekerjaan
Mengembangkan, menerapkan dan menyampaikan gagasan baru pada orang lain
Terbuka dan penuh tanggap dalam melihat pandangan baru dan berbeda
Bertindak pada gagasan kreatif untuk membuat kontribusi nyata dan berguna di mana
inovasi dilakukan
Pemikiran Kritis dan Pemecahan Masalah
Melatih pengutaraan pendapat yang logis dalam pemahaman
Membuat pilihan dan keputusan kompleks
Memahami keterkaitan di antara system
Mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan siginifikan yang memperjelas beragam
sudut pandang dan mengarah pada solusi yang baik
Membingkai, menganalisis dan membuat sintesis informasi untuk pemecahan masalah
dan menjawab pertanyaan
Literasi Informasi
Mengakses informasi secara efisien dan efektif, mengevaluasi informasi secara kritis,
kompeten dan kreatif bagi persoalan atau masalah yangdihadapi
Mengolah pemahaman dasar persoalan etis/hukum di seputar akses dan penggunaan
informasi
Literasi Media
Memahami bagaimana pesan media dibentuk, untuk tujuan apa dan menggunakan
sarana, karakteristik serta konvensi yang mana
Menguji bagaimana para inividu menafsirkan pesan secara berbeda, bagaimana nilai-
nilai dan sudut pandang tercakup atau tak tercakup danbagaimana media dapat mempengaruhi
keyakinan dan perilaku
Mengolah pemahaman dasar persoalan etis/hukum yang mengitari aksesdan
penggunaan informasi
Kurikulum yang sudah dikembangkan saat ini oleh sekolah-sekolah dituntut untuk merubah
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning) menjadi
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Hal ini sesuai
dengan tuntutan dunia masa depan anak yang harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar
(thinking and learning skils). Kecakapan-kecakapan tersebut diantaranya adalah kecakapan
memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking), kolaborasi, dan
kecakapan berkomunikasi. Semua kecakapan ini bisa dimiliki oleh siswa apabila guru mampu
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berisi aktivitas-aktivitas yang
menantang siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan yang mendorong
siswa untuk bekerja sama dan berkomunikasi harus tampak dalam setiap rencana
pembelajaran yang dikembangkan.
Selain pendekatan pembelajaran, siswa pun harus diberi kesempatan untuk mengembangkan
kecakapannya dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Literasi Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah suatu kemampuan untuk menggunakan teknologi dalam
proses pembelajaran untuk mencapai kecakapan berpikir dan belajar siswa. Kegiatan-kegiatan
yang harus disiapkan oleh guru adalah kegiatan yang memberikan kesempatan pada siswa
untuk menggunakan teknologi komputer untuk melatih keterampilan berpikir kritis dalam
memecahkan masalah melalui kolaborasi dan komunikasi dengan teman sejawat, guru-guru,
ahli atau orang lain yang memiliki minat yang sama.
Aspek lain yang tidak kalau pentingnya adalah Assessmen. Guru harus mampu merancang
sistem assessmen yang bersifat kontinyu/berkelanjutan – sejak siswa melakukan kegiatan,
sedang dan setelah selesai melaksanakan kegiatannya. Assessmen bisa diberikan diantara
siswa sebagai feedback, oleh guru dengan rubric yang telah disiapkan atau berdasarkan kinerja
serta produk yang mereka hasilkan.
Perkembangan teknologi memang akan selalu pesat dalam era globalisasi seperti sekarang ini.
Keadaan demikian tidak bisa kita hindari sebagai seorang pendidik. Bukan berarti kita harus
resisten merespon keadaan ini, melainkan kita harus kreatif dan inovatif dalam menggunakan
teknologi agar pembelajaran pun tidak lagi monoton dan konservatif. Optimalisasi Pemanfaatan
ICT Untuk Pembelajaran Abad 21 menjadi sangat mendesak untuk dikembangkan.
Dengan kehadiran teknologi dan komunikasi (ICT) memberikan tantangan dalam dunia
pendidikan, peserta didik lebih tertarik mempelajari ICT dibandingkan materi pembelajaran
lainya, peserta didik bahkan rela berjam-jam di depan komputer untuk mengakses internet dan
mencari informasi yang tidak bisa didapatkan di sekolah. Fenomena seperti ini menjadi tugas
dan pekerjaan rumah yang besar bagi dunia pendidikan untuk bisa mengadopsi dan melakukan
inovasi pembelajaran. Jangan sampai dunia pendidikan formal hanya dijadikan tempat untuk
memperoleh ijazah semata tanpa memberikan kontribusi dalam membina generasi penerus
perjuangan bangsa yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Menurut Sutrisno (2011) tuntutan dalam menjawab globalisasi pendidikan telah hadir di depan
mata, berbagai perangkat komputer beserta koneksinya dalam menghantarkan peserta belajar
secara cepat dan akurat apabila dimanfaatkan secara benar dan tepat, untuk itu dibutuhkan
sumber daya manusia yang tanggap terhadap perkembangan TIK, kemudian ditambahkan oleh
Alessi dan Trollip (2001), pembelajaran berbasis ICT memiliki banyak keunggulan. Salah
satunya keunggulan itu berupa penggunaan waktu yang digunakan menjadi lebih efektif , bahan
materi pelajaran menjadi lebih mudah diakses,menarik, dan murah biayanya.
Ini lah yang menjadi tantangan pembelajaran abad 21, kehadiran ICT dalam dunia pendidikan
maka dituntut siswa untuk kreatif, inovatif, berfikir kritis serta metakognitif dan sehingga
menjadikan siswa memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja kolaborasi (berkelompok).
dengan harapan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat dijadikan bekal
hidup di masyarakat yang memiliki karakter baik lokal maupun global dan dapat dipertanggung
jawabkan secara personal maupun sosial masyarakat.
Means (1993) dalam laporan penelitian mereka menerangkan bahwa kebutuhan masyarakat
persekolahan untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran merupakan bagian dari
reformasi pembelajaran. Kebutuhan untuk memanfaatkan teknologi itu mula-mula dipengaruhi
oleh fakta-fakta yang terjadi di komunitas luar sekolah (bisnis, pemerintahan, dan masyarakat
umum) yang sudah lazim menggunakan teknologi dalam aktivitas berkomunikasi, mencari
informasi, dan aktivitas komersial. Fakta itu menjadi seperti sebuah tekanan terhadap
komunitas sekolah untuk juga menggunakan teknologi agar para siswa familier dengan
teknologi. Pada perkembangan selanjutnya, karena pengaruh kemajuan aplikasi teknologi yang
makin canggih, teknologi menjadi suatu media dan alat yang dipandang sangat penting dan
strategis untuk menunjang pencapaian tujuan reformasi pembelajaran.
Menurut Reeves (1998), untuk kepentingan pembelajaran di sekolah, terdapat dua pendekatan
pokok dalam penggunaan teknologi, yaitu para siswa dapat belajar ‘dari’ dan ‘dengan’ teknologi.
Belajar ‘dari’ teknologi dilakukan seperti dalam penggunaan computer-based instruction
(tutorial) atau integrated learning systems. Belajar ‘dengan’ teknologi adalah menggunakan
teknologi sebagai cognitive tools (alat bantu pembelajaran kognitif) dan menggunakan teknologi
dalam lingkungan pembelajaran konstruktivis (constructivist learning environments).
Dengan hadirnya ICT di dunia pendidikan seyogyanya dapat menghantarkan wajah pendidikan
kearah yang lebih baik sehingga tantangan pembelajaran abad 21 dapat terselesaikan,
tentunya tidak terlepas dari peran guru sebagai tenaga pendidik yang dituntut kreatif dan
inovatif mengembangkan pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi dan komunikasi.
Dalam proses pembelajaran abad 21, teknologi informasi dan komunikasi merupakan alat bantu
dalam upaya mencapai proses pembelajaran yang mengutamakan kemampuan keterampilan
kecakapan abad 21 yang harus dimiliki oleh peserta didik.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, sarana TIK dapat digunakan sebagai sarana untuk
meningkatkan kreativitas siswa. Siswa dapat memanfaatkan sara-sarana teknologi informasi
dan komunikasi atau aplikasi-aplikasi komputer dalam aktivias pembelajarannya seperti
Teknologi Internet yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar.
Dengan menggunakan teknologi internet, siswa dapat mengakses sumber-sumber belajar yang
ada di dalamnya dengan memanfaatkan halaman-halaman sistus web yang menyediakan
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh siswa.
Dengan teknologi internet, siswa dapat mengakses berbagai informasi yg dibutuhkan sesuai
dengan materi pembelajaran yang dibahas dalam pembelajaran di sekolah, sehingga melatih
kemandirian siswa dalam mencari kebutuhan informasi serta meningkatkankreativitas siswa
dalam mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dijadikan sumber
pembelajaran.
Aplikasi-aplikasi komputer yang merupakan bagian dari sarana teknologi informasi dapat
dimanfaatkan untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam pembelajaran. Salah satu aplikasi
yang dapat dimanfaatkan siswa dalam pembelajaran yaitu aplikasi presentasi seperti Microsoft
Powerpoint, Lectora, Macromedia Flash dan sebagainya. Dengan aplikasi-aplikasi tersebut
akan memicu kreativitas siswa dalam mengembangkan materi presentasi dimana siswa dapat
memanfaatkan teknologi multimedia yang dapat diintegrasikan pada aplikasi-aplikasi tersebut.
Dalam proses belajar mengajar, siswa juga dapat memanfaatkan sarana teknologi yang sudah
tersedia untuk digunakan sebagai sarana kolaborasi dalam pembelajaran di kelas.
Salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatakan dalam aktivitas pembelajaran khususnya
kolaborasi siswa yaitu aplikasi web jejaring social (Social Network) seperti Facebook, Twitter,
Frienster dan sebagainya. Sebagai contoh aplikasi Facebook yang ada di dunia maya tidak
hanya sekedar aplikasi yang hanya dapat digunakan untuk berkomunikiasi dengan teman,
mencari teman update status dan sebagainya, tetapi dapat juga dimanfaatakan dalam
pembelajaran siswa. Dengan menggunakan web jejaring social Facebook dapat dimanfaatakn
sebagai media untuk melakukan diskusi pembelajaran jarak jauh yang tentunya akan lebih
menyenangkan dan mengasyikan.
Sarana teknologi informasi dan komunikasi juga dapat digunakan sebagai media komunikasi
siswa dalam kaitannya dengan pembelajaran. Salah satunya dengan memanfaatkan fasialitas
E-Mail (Electronic Mail) yang terdapat pada jaringan internet. Dengan menggunakan e-mail
siswa dapat berkomunikasi dengan sesame siswa, dengan guru bahkan dengan stakeholder
lain yang dapat membantu proses pembelajaran siswa. Sebagai contoh, dengan menggunakan
email siswa dapat mengirimkan hasil tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya dengan
mengirimkan file-file lampiran tugas-tugasnya. Dengan menggunakan teknologi email, siswa
dapat mengirimkan hasil tugas yang diberikan guru kepada siswa dengan cepat tanpa ada
batasan waktu dan tempat.
1. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berkembang saat ini dimana untuk memiliki
kemampuan mengakses atau memanfaatkannya merupakan salah satu bagian dari ketrampilan
kecakapan abad 21 yang harus dimiliki oleh semua orang terutama bagi siswa sebagai peserta
didik di sekolah.
2. Dengan memiliki keterampilan kecakapan abad 21 khsusnya penggunakan teknologi
informasi dan komunikasi dapat membantu dalam mengembangkan pembelajaran siswa dalam
upaya mencapai kecakapan abad 21 seperti kemampuan berkomunikasi, kolaborasi,
kreativitas, inovasi, kemandirian dan sebagainya.
3. Sarana-sarana atau perangkat-perangkat teknologi sudah tersedia banyak di dunia ini
yang dapat dimanfaatkan dalam prose pembelajaran siswa di kelas seperti teknologi jaringan
internet, aplikasi jejaring social, aplikasi presentasi dan sebagainya.
Sumber :
1. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pendidikan Kecakapan Hidup di SMA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
2. Means, B. (1993). Using technology to support education reform. Amerika Serikat: US
Government Printing Office.
3. Reeves, T.C. (1998). The impact of media and technology in schools. A research report
prepared for the Bertelsmann Foundation. Amerika Serikat: University of Georgia.
4. Siahaan, Sudirman. (2009). ”Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam Pembelajaran”, Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan-
Departemen Pendidikan Nasional.
5. Teach, Intel (2007), “Modul Pelatihan Intel Teach – Getting Started”, Intel Education
6. http://simpelpas.wordpress.com/2011/10/04/pembelajaran-abad-21/
7. http://abuabbad.wordpress.com/2012/05/07/ict-untuk-pembelajaran-abad-21/
8. http://yohafrinal.wordpress.com/artikel/pembelajaran-abad-21/
9. http://www.gsn.org/web/pbl/whatis.htmhttp://id.shvoong.com/social-
sciences/education/2243612-model-pembelajaran-project-based-learning/#ixzz25bCT0ULq
10. http://jogjabelajar.org/
11. https://lpmpjogja.kemdikbud.go.id/pemanfaatan-tik-dalam-pembelajaran-abad-21
Integrasi Microsoft Word Dengan Microsoft Excel : Pertemuan Kedua KD 3.1
0 comment
MAPEL INFORMATIKA
https://youtu.be/xaA1ojto0T0
2. Jawablah Pertanyaan yang sudah ada diatas
Ketentuan :
1. Jawaban No a - b tulis di buku catatan Informatika lalu di foto dan kirim foto tersebut
melalui kantong tugas google form yang ada
2. Jawaban No c, Buatlah suatu pemecahan masalah dalam pembuatan dokumen sesuai
dengan Video Pembelajaran yang kalian lihat. Lalu File Aplikasi yang kalian buat silahkan
masukkan dalam 1 Folder ( File Ms. Word dan Ms. Excel ) kemudian nama file Folder ketik
Nama Masing_No Absen ( Contoh : RIZKA_30). Kemudian Upload Folder tersebut di kantong
Drive sesuai kelas masing2
Mata Pelajaran Informatika Kelas X MIPA Dan X IPS Pertemuan Ke - 3 - Object Lingking
And Embeding ( OLE ) Dan Mail Merge
Mata Pelajaran Informatika Kelas X MIPA dan X IPS
Pertemuan ke - 3 - Object Lingking And Embeding ( OLE ) dan Mail Merge
Integrasi adalah adanya saling keterkaitan antar sub sistem sehingga data dari satu sistem
secara rutin dapat melintas, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.
Sistem terintegrasi (integrated system) merupakan sebuah rangkaian proses untuk
menghubungkan beberapa sistem-sistem komputerisasi dan software aplikasi baik secara fisik
maupun secara fungsional. Sistem terintegrasi akan menggabungkan komponen sub-sub
sistem ke dalam satu sistem dan menjamin fungsi-fungsi dari sub sistem tersebut sebagai satu
kesatuan sistem.
Aplikasi perkantoran (Inggris:office suite) adalah sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan
khusus untuk pekerjaan di kantor. Komponen-komponennya umumnya didistribusikan
bersamaan,memiliki antar muka pengguna yang konsisten dan dapat berinteraksi satu sama
lain. Kebanyakan aplikasi perkantoran terdiri dari sedikitnya sebuah pengolah kata dan sebuah
lembar kerja. Sebagai tambahan, aplikasi dapat terdiri dari sebuah program presentasi,
peralatan basis data, aplikasi grafis dan peralatan komunikasi. Sebuah perkantoran juga dapat
memiliki sebuah klien surat elektronik dan manejer informasi pribadi atau paket groupware
1. Microsoft Office
Sesuai namanya, Microsoft Office dikeluarkan oleh Microsoft dan dipakai untuk segala sesuatu
yang berhubungan dengan pekerjaan kantor (office work). Software yang satu ini masih terus
disempurnakan dan fasilitasnya juga masih terus ditambah. Microsoft Office sendiri terdiri dari
beberapa software, yaitu Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Powerpoint, Microsoft
Access, dan yang paling baru namanya Microsoft Publisher. Tiap software mempunyai fungsi
dan keistimewaan masing-masing.
Microsoft Word biasanya dipakai untuk mengetik, membuat surat, membuat laporan, dan
sebagainya; pokoknya yang berhubungan dengan mengolah kata. Kalau untuk melakukan
pekerjaan menghitung, membuat grafik, dan fungsi-fungsi lainnya yang berhubungan dengan
angka, biasanya kita menggunakan Microsoft Excel. Selain itu, ada Microsoft Access yang
digunakan untuk aplikasi database, dan Microsoft Powerpoint yang digunakan untuk membuat
naskah presentasi.
3. StarOffice
Star Office memiliki fungsi yang hampir sama dengan Microsoft Office, tetapi dikeluarkan oleh
Sun Microsystem.
Materi Pokok : Integrasi Antar Aplikasi dan Fitur Lanjut Aplikasi Office
A. Kompetensi Inti (KI)
3.1 Mengenal lebih dalam integrasi antar aplikasi office (pengolah kata, angka, presentasi).
- Menjelaskan cara melakukan object linking and embeding
- menyusun daftar isi menggunakan table of content
- menyusun daftar referensi menggunakan table of reference
4.1.1. Membuat laporan yang membutuhkan integrasi objek berupa teks, data dalam bentuk
angka
maupun visualisasi chart/grafik, gambar/foto.
- menyusun laporan / proposal dengan integrasi berbagai objek didalamnya
- membuat undangan menggunakan mailmerge
- mempraktikkan icon dan menu object linking dan embeding serta track changes
4.1.2. Memakai fitur lanjut aplikasi office
- mempraktikkan Filter dan Data Validation
- mempraktikkan macro dan script untuk tugas yang berulang
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Computational Thinking dan STEMA
Informatika serta menggunakan model Fliped Classroom, Blended Learning dan Project Based
Learning (PjBL) peserta didik dapat:
Menjelaskan cara melakukan object linking and embeding, menyusun daftar isi
menggunakan table of content dan menyusun daftar referensi menggunakan table of reference,
serta membuat laporan karya tulis ilmiah dengan integrasi berbagai objek didalamnya,
membuat undangan menggunakan mailmerge dan mempraktikkan Filter dan Data Validation
serta mempraktikkan macro dan script untuk tugas yang berulang.
D. Materi Pembelajaran
- Standar Level :
Object linking and embedding,
Table of Content
Cross of Reference,
Track Changes
Mail merge
- Low Level :
Tipografi, indentasi , tabulasi , grafik, gambar, tabel, bullet and numbering, page
numbering, page break, footnote, shapes, text box serta wordart.
Mail Merge dan Track Changes
Filter dan Data Validation
- High Level :
Macro dan Script
E. Alat, Media dan Sumber Belajar
- Alat/Bahan :
Spidol, papan tulis
Laptop & LCD
Laboratorium komputer dan Koneksi Internet
- Media :
Bahan ajar di http://www.zaenalikhsan.com
Sebelum kita memulai materi Object linking and embeding, Table of Content, Table of
Reference , Mailmerge dan Track Changes, sebagai bahan praktikum, buatlah tabel seperti
berikut ini :
Isilah tebel di atas dengan lengkap sesuai dengan no urut siswa, satu tabel untuk satu kelas.
Object Linking and Embeding (OLE)
Sebagaimana program aplikasi berbasis windows, maka word, excel juga dapat melakukan
operasi Object Linking and Embeding, yaitu menggabungkan suatu object yang berasal dari
aplikasi lain. Misalnya kedalam dokumen word di tempelkan (embeding) lembar kerja atau
grafik yang berasal dari excel, demikian pula sebaliknya.
Object dari luar aplikasi bisa sekedar di tempelkan (embedding), bisa juga mempunyai
hubungan (linking). Jika hanya ditempelkan perubahan pada object sumber tidak
mempengaruhi lagi object yang sudah di tempelkan, sedangkan jika mempunyai hubungan,
maka perubahan pada object sumber akan mempengaruhi pada object yang sudah di
tempelkan dan bisa juga perubahan yang dilakukan langsung pada object yang di tempelkan
yang dapat mempengaruhi object sumber.
Mail Merge
Mail Merge adalah alat yang berguna yang memungkinkan Anda untuk menghasilkan beberapa
surat, label, amplop, tag nama, dan lainnya menggunakan informasi yang disimpan dalam
daftar, database, atau spreadsheet. Ketika memanfaatkan Merge Mail, Anda memerlukan
dokumen Word (Anda bisa mulai dengan yang sudah ada atau membuat yang baru) dan daftar
penerima, yang biasanya sebuah workbook Excel.
Grafik dapat digunakan sebagai bagian dari laporan atau digunakan untuk
mempresentasikan data seperti data keuangan perusahaan dan data stok produk. Berikut
langkahlangkah membuat grafik dengan menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel.
Secara otomatis layar komputer akan membuka dua jendela (window) yaitu
Microsoft Word dan Microsoft Excel seperti terlihat pada gambar berikut
Selanjutnya, data input atau data grafik chart yang ada di Microsoft Excel diubah
sesuai dengan keperluan grafik yang akan dibuat pada Microsoft Word. Secara otomatis
data pada Microsoft Word akan mengikuti data yang dibuat di Microsoft Excel. Misalnya
grafik nilai Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA.
Ubah Category 1,2,3 dan 4 pada Microsoft Excel menjadi nama siswa (Hari, Ega,
Asep, dan Ina).
Ubah Series 1, 2, dan 3 menjadi (Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA).
Rekayasa data menjadi nilai-nilai pada setiap mata pelajaran untuk setiap siswa.
Tutup jendela Excel, kemudian ubah judul data menjadi “Data Nilai Ujian Nasional
Siswa” dengan double klik pada bagian Chart Title
Jika ingin mengubah data, klik pada chart/diagram, kemudian pilih menu Design
pada Chart Tools. Lalu pilih submenu Edit Data seperti terlihat pada gambar berikut.
Jika ingin merubah design /jenis diagram yang di buat, bisa di lakukan dengan
cara klik pada chart / diagram kemudian pilih menu design dan chart tools. lalu pilih
Change Chart Type seperti terlihat pada gambar berikut.
Contoh Integrasi Ms. Excel dengan Word lainnya bisa di lihat pada video berikut ini :