Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Akuntansi di 

Indonesia
Maret 27, 2009 oleh anakuntansi Tinggalkan sebuah Komentar

Perkembangan akuntansi di Indonesia, pada mulanya menganut sistem kontinental,


sama seperti yang di pakai Belanda. Sistem kontinental ini, yang di sebut juga Tata
Buku atau Pembukuan, yang sebenarnya tidak sama dengan akuntansi, karena :

Tata Buku (Bookkeeping) adalah elemen prosedural dari akuntansi


sebagaimana aritmatika adalah elemen prosedural dari matematika.

Selain itu, terletak perbedaan antara tata buku dengan Akuntansi, yakni :

Tata Buku (Bookkeeping) : menyangkut kegiatan – kegiatan proses akuntansi


seperti pencatatan, peringkasan, penggolongan, dan aktivitas – aktivitas lain yang
bertujuan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berdasarkan pada data.

Akuntansi (Accounting) : menyangkut kegiatan – kegiatan analisis dan


interprestasi berdasarkan informasi akuntansi.

Seiring perkembangan, selanjutnya tata buku mulai di tinggalkan orang. Di


Indonesia, orang atau perusahaan semakin banyak menerapkan sistem
akuntansi Anglo Saxonyang berasal dari Amerika, dan ini di sebabkan oleh :

1.  Pada tahun 1957, Adanya konfrontasi Irian Barat antara Indonesia – Belanda
yang membuat seluruh pelajar Indonesia yang sekolah di Belanda di tarik kembali
dan dapat melanjutkan kembali studinya di berbagai negara (termasuk Amerika),
terkecuali negara Belanda.

2.  Hampir sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan pengembangan


akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, dan menerapkan sistem
akuntansi Anglo Saxon di Indonesia. Sehingga sistem ini lebih dominan di gunakan
daripada sistem Kontinental / Tata buku di Indonesia.

3.  Dengan adanya sistem akuntansi Anglo Saxon, Penanaman Modal Asing (PMA)


di Indonesia membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi.

Selain itu, terdapat beberapa perbedaan istilah antara tata buku dan akuntansi, yaitu
:

-Istilah “ perkiraan ”, menjadi “ akun ”;

-Istilah “ neraca lajur ”, menjadi “ kertas kerja ” ; dan lain – lain.

Di Indonesia, Komite Prinsip Akuntansi (KPA) merumuskan Standar Akuntansi untuk


di sahkan oleh Pengawas Pusat Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
sebagai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan berfungsi untuk menyesuaikan
dan menyusun laporan keuangan yang di keluarkan oleh pihak ekstern.

Bedanya Akuntansi ama tata buku apa c (book keeper)?


Nah..perbedaan yang paling mendasar n menonjol yaitu ada pada kegiatan analisis,
book keeper hanya mencatat saja transaksi yg terjadi, sedangkan dalam akuntansi,
sang akuntan akan menganalisis dan dari situ dia dapat mengambil keputusan!

Pemakai Informasi Akuntansi dan Manfaatnya


Ada 2 kelompok yg menggunakan informasi keuangan, yaitu pihak eksternal dan
pihak internal!
Pihak eksternal atau pihak luar terdiri atas :
 Investor

Mereka membuthkan informasi untuk membantu menentukan apakah membeli,


manahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
membayar dividen.
 Karyawan

Karyawan memerlukan informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan


disamping kemampuan perusahaan untuk memberikan balas jasa, manfaat pensiun
dan kesempatan kerja.
 Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan untuk memutuskan apakah


pinjaman dan bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
 Pemasok dan kreditor lainnya

Mereka tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan


apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
 Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenasi kelangsungan hidup


perusahaan terutama bila terlibat dalam perjanjian dengan perusahaan.
 Pemerintah

Mereka membutuhkan informasi untuk mengatur aktifitas perusahaan, menetapkan


kebijakan pajak dan sebagai dasar penyusunan statistik.
 Masyarakat

Masyarakat dapat mengetahui kontribusi perusahaan dalam perekonomian nasional,


trend dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian
aktifitasnya.

Sedangkan pihak Internal yaitu pihak yang berada dalam struktur


organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi
yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya
seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan
apakah akan membeli gedung untuk kanntor cabang baru atau tidak.

Di zaman sekarang, perkembangan computer dan networking sedemikian canggih


dan relative murah, masih banyak yang mengatakan akuntansi itu sulit dan
membuat jenuh.

Alasan mereka karena berbagai aturan tata buku yang


mengharuskan mencatat transaksi berulang kali mulai dari
mencatat jurnal, mengklasifikasi transaksi, posting ke buku
besar , membuat neraca lajur, menyusun laporan rugi laba,
neraca sampai proses tutup buku dan sebagainya,
sehingga proses pembuatan laporan keuangan
membutuhkan waktu dan relative lama.
System akuntansi berkembang sesuai dengan
berkembangnya kebutuhan informasi, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang digunakan. Proses yang lama seperti ilustrasi
tersebut adalah teori pembukuan metode tangan dan metode mesin tik warisan
zaman belanda. Sekarang digunakan Accounting system dengan bantuan system
komputer. Sudah jarang ditemukan mesin tik namun faktanya masih banyak
pengolahan akuntansi menggunakan komputer yang hanya sekedar menggantikan
mesin tik sehingga manfaat yang diperoleh dari sumber daya computer sangat
minim. Kenyataan ini semata-mata permasalahan sumberdaya manusia.
System komputer akuntansi diaplikasikan dari accounting system yang berbasis
database system dengan menggunakan teknologi computer. prinsip dasarnya adalah
sama dengan akuntansi manual namun karena sumberdayanya bebebeda, maka
proses pengolahan data keuangan dengan metode tangan/mesin tik terlihat sangat
berbeda dengan proses akuntansi pada system akuntansi komputer. Dalam system
akuntansi komputer  banyak proses akuntansi tidak perlu dilakukan karena sebagian
besar prosedure akuntansi dapat diambil alih oleh komputer. Dalam system
komputer akuntansi diperlukan lagi neraca lajur, karena system komputer akuntansi
dapat memproses transaksi dan menyusun laporan keuangan dengan sedikit sekali
campur tangan manusia. Namun sampai sekarang masih banyak perusahaan yang
gagal, atau belum dapat memperoleh manfaat system akuntansi komputer akibat
ketidakmampuan sumberdaya manusia. Masih banyak akuntan terutama menengah
kebawah masih ngotot mempertahankan akuntansi metode tangan/mesin tik yang
dioperasikan dengan menggunakan komputer
Komputer akuntansi disusun untuk mempermudah pekerjaan akuntansi, namun
komputer akuntansi memerlukan prasyarat penguasaan teknologi informasi dan
komputer, sehingga yang tidak menguasai teknologi akan mencari berbagai alasan
untuk menolak kehadiran sistem akuntansi komputer dengan menunjukan fakta dari
kegagalan mereka sendiri.
Tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa komputer akuntansi sulit untuk
diterapkan. Karena komputer akuntansi menciptakan system akuntansi yang mudah
dan pragmatis. Bagian utama dari akuntansi adalah mencatat transaksi dan itu
mudah !… Menyusun laporan keuangan adalah pekerjaan komputer sehingga
dengan beberapa click tombol mouse dan input seperlunya, pengguna informasi
dapat memperoleh informasi keuangan di media yang praktis yaitu media vusual.
Kecepatan dan akurasi merupakan sumbangan yang nayata dari komputer
akuntansi.
General Ledger adalah bagian utama dari komputer akuntansi. Anda cukup mencatat
transaksi melalui form elektronik, selanjutnya komputer akan mengolah data
transaksi tersebut dengan menyusun jurnal transaksi sampai kesasaran akhir yaitu
laporan keuangan.

Ada yang mengatakan bahwa Akuntansi sama dengan Tata Buku. Eits, itu salah.
Jelas terdapat banyak perbedaan antara Tata Buku dan Akuntansi.

Tata Buku mencatat hal-hal yang menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat


konstruktif dari proses akuntansi, seperti pencatatan, peringkasan,penggolongan
dan aktivitas-aktivitas lain yang bertujuan untuk menciptakan informasi akuntansi
yang berdasar pada data

Sedangkan Akuntansi mencatat hal-hal yang menyangkut kegiatan-kegiatan yang


bersifat konstruktif dan analitikal, seperti kegiatan analisis dan interpretasi
berdasarkan informasi akuntansi.

Dengan demikian, pembukuan merupakan bagian dari Akuntansi.

Pada mulanya, di Indonesia menganut sistem pencatatan kontinental yang


diwariskan oleh Belanda. Sistem inilah yang disebut dengan Tata Buku atau
Pembukuan. Namun seiring perkembangan zaman, sistem kontinental banyak
ditinggalkan dan perlahan digantikan oleh sistem pembukuan Anglo Saxon yang

berasal dari Amerika Serikat yang sekarang dikenal dengan nama Akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai