Anda di halaman 1dari 7

Dampak TIK di Sekolah, Pengajaran, dan Pembelajaran

TIK dalam bidang pendidikan


Perkembangan dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah
memberikan dampak yang sangat signifikan ke semua aspek kehidupan manusia.
Perkembangan TIK membuat semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan
pengetahuan di seluruh dunia yang menembus batas, jarak, tempat, ruang dan waktu.
Pengaruh perkembangan TIK meluas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang
kehidupan. Pendidikan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan nilai
sosial, budaya, moral dan agama serta mempersiapkan peserta didik menghadapi
tantangan dan pengalaman dalam kehidupan nyata. Untuk itu dalam pendidikan
diperlukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien yang menjadikan peserta belajar
dapat menyerap informasi dan pengetahuan serta teknologi yang dipelajarinya sebagai
bagian dari dirinya.
Dalam waktu yang cukup singkat, TIK memiliki dampak yang nyata di sekolah,
pada pengajaran dan pembelajaran. Pada tingkat institusi, sekolah memiliki kebutuhan
yang sama dengan bisnis kecil manapun dan menggunakan jenis perangkat lunak
komputer yang sama untuk tugas-tugas seperti akuntansi, pengendalian persediaan,
berkomunikasi, persiapan dokumen dan pencetakan. Sekolah juga menggunakan
perangkat lunak khusus untuk tugas-tugas seperti penjadwalan, pelaporan elektronik,
pelacakan perilaku dan profil peserta didik, memantau kehadiran dan manajemen
perpustakaan.
Perkembangan penggunaan teknologi informasi di sekolah melalui dua tahapan.
Tahapan pertama, dengan penggunaan Audio Visual Aid (AVA) di dalam kelas yang
dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Tahapan kedua, dengan
penggunaan komputer dalam pembelajaran. Dengan berkembangnya penggunaan TIK
ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan,
(2) dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja, (3) dari kertas ke online,
(4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan (5) dari waktu siklus ke waktu nyata.
Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media
komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail dan lain sebagainya. Interaksi
antara guru dan peserta didik tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi
juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan
layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan peserta didik. Demikian pula peserta
didik dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui
cyberspace atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang
paling baru adalah berkembangnya “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses
pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lainnya ialah e-learning
yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan
informasi khususnya internet.
E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian
pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning
merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan,
mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke
pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang
standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di
balik paradigma pembelajaran tradisional.

Pergeseran Pandangan Tentang Pembelajaran


Memadukan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam pembelajaran bertujuan
untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar dan meningkatkan mutu belajar
bagi peserta didik. Oleh karena itu sudah seharusnya jika guru menguasai dan
memanfaatkan seluruh kemampuan dan potensi teknologi untuk meningkatkan mutu
pembelajaran. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadikan
pergeseran pandangan tentang pembelajaran. Pembelajaran yang awalnya hanya terjadi
di ruang-ruang kelas yang kerap membosankan kini dapat terjadi di ruang maya yang
tidak terikat oleh ruang dan waktu. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada satusatunya
sumber tetapi dapat diakses melalui berbagai sumber yang dapat mendukung proses
pembelajaran dan memudahkan bagi peserta didik. Pembelajaran yang biasanya
melibatkan fasilitas material seperti buku berkembang dengan memanfaatkan fasilitas
jaringan kerja dengan memanfaatkan teknologi komputer dan internetnya, sehingga
terbentuklah pembelajaran secara online.
Untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
memperbaiki mutu pembelajaran, setidaknya ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu;
(1) peserta didik dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet
dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru, (2) harus tersedia materi yang
berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi peserta didik dan guru, dan (3) guru
harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat dan
sumber-sumber digital untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
Berkembangnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pengajaran membuat peran guru berubah:
● Guru yang awalnya berperan sebagai pemancar pengetahuan atau sumber
informasi utama berubah menjadi fasilitator pembelajaran, kolaborator, pelatih,
navigator pengetahuan dan rekan pembelajar bagi peserta didik.
● Guru mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran berubah
menjadi guru memberi peserta didik lebih banyak pilihan dan tanggung jawab
untuk pembelajaran mereka sendiri.
● Guru bukan menjadi instruktur yang memberikan perintah melainkan sebagai mitra
belajar bagi peserta didik dan memfasilitasi segala hal yang dibutuhkan dalam
proses pembelajaran.
● Guru memberikan kesempatan dan menciptakan kondisi bagi peserta didik untuk
mengembangkan cara-cara belajarnya sendiri sesuai dengan karakteristik
teknologi informasi dan komunikasi, kebutuhan, bakat dan minatnya.
● Guru berperan sebagai programmer, yaitu selalu kreatif dan inovatif menghasilkan
berbagai karya inovatif berupa program atau perangkat keras/lunak yang akan
digunakan oleh peserta didik.
Perubahan peran guru diringkas dengan tepat dalam sindiran dari menjadi "orang
bijak di atas panggung" menjadi "pemandu di samping". Guru bukan lagi otoritas yang
maha tahu. Peran baru guru dapat disamakan menjadi pelatih tim atau konduktor orkestra
yang berusaha menampilkan penampilan terbaik dari semua pemain. Ada istilah lain yang
menyebut guru menjadi perancangan pembelajaran atau instructional designer.
Seiring dengan berkembangnya penggunaan TIK, bukan hanya peran guru yang
berubah tapi juga peserta didik, yaitu:
● Peserta didik yang awalnya hanya sebagai penerima informasi pasif menjadi
partisipan yang aktif dalam pembelajaran
● Peserta didik yang awalnya hanya mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi
menghasilkan pengetahuan sendiri
● Peserta didik yang awalnya belajar secara individu menjadi belajar secara
kolaboratif dengan orang lain.
● Peserta didik tidak hanya mengingat fakta-fakta atau mengungkapkan kembali
informasi yang diterimanya dari guru namun mampu menghasilkan informasi atau
pengetahuan yang baru.
Peserta didik yang berada di kelas TIK cenderung berada dalam tamasya virtual
dan menjadi peneliti aktif, mencari informasi di web untuk menyelesaikan projek secara
individu maupun kelompok, berkomunikasi melalui email, blog, dan jejaring sosial dengan
peserta didik dan guru di sekolah lain, dan mendapat kesimpulan berdasarkan hasil
diskusi dan bukti-bukti yang terkumpul dari berbagai sumber.
Selain mempunyai dampak positif, TIK juga mempunyai dampak negatif di dalam
pengajaran dan pembelajaran, diantaranya:
● Kemajuan TI akan semakin memudahkan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual
(HKI) karena akses mudah ke data yang menyebabkan orang plagiat akan
melakukan kecurangan.
● Tes program yang dirahasiakan dapat dengan mudah dibajak dan diakses.
● Peserta didik dan kadang-kadang guru bisa terkena dampak aspek adiktif
teknologi misal radiasi atau gangguan mata.
● Belum tentu semua topik materi dapat diajarkan melalui TI, atau belum tentu topik
tersebut efektif melalui TI.
● Perlu ada tujuan yang jelas. TI dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) saat
tujuan penggunaannya tidak jelas.
Fourth Revolution (Revolusi Keempat)
Mahasiswa yang berbahagia, kita hidup di era digital dimana perkembangan
teknologi terjadi sangat cepat. Kecepatan teknologi yang demikian sangat berpengaruh
pada beberapa aspek yang ada di dunia. Kemajuan pesat teknologi juga memberikan
dampak yaitu mengubah manusia dan memberikan banyak kemampuan dan
pengetahuan baru, seperti gaya hidup, pekerjaan, dan komunikasi antar satu sama lain.
Dalam beberapa dekade mendatang, teknologi dan perkembangan industri dipercaya
akan terus mendorong perubahan struktur ekonomi dunia, dan manusia.
Sifat fundamental dan global pada revolusi mempengaruhi dan dipengaruhi
seluruh negara, baik dari segi perekonomian, sektor, dan masyarakat di seluruh dunia,
maka dari itu, kita sebagai manusia diharapkan untuk terus berkolaborasi menciptakan
narasi yang positif, dan dapat bersaing dalam segala bidang baik akademik, sosial, politik,
dan industri supaya dapat ikut serta memanfaatkan revolusi yang terus berlangsung.
Mahasiswa yang berbahagia, pernahkah Anda mendengar istilah-istilah baru
dalam perkembangan TIK:
Internet of Things (IoT) mendeskripsikan kumpulan perangkat yang
terdiri dari sensor, perangkat lunak, dan
teknologi lainnya dengan tujuan untuk bertukar
data dengan perangkat dan sistem lain melalui
internet
Big Data kumpulan data yang lebih besar dan lebih
kompleks, terutama dari sumber data baru
Cyber Security (keamanan siber) adalah upaya yang dilakukan
untuk melindungi sistem komputer dari berbagai
ancaman atau akses ilegal
Augmented Reality (AR) Aplikasi antarmuka atau interface software dan
dan Virtual Reality (VR) juga hardware yang menjembatani dunia digital
dan dunia fisik
Artificial Intelligence (AI) Kecerdasan Buatan (AI) adalah bidang ilmu
komputer yang dikhususkan untuk memecahkan
masalah kognitif
Cloud Computing Tidak Pernah

Terdapat beberapa teknologi yang menjadi unsur utama terhadap pengembangan


industri konvensional menuju industri digital. Diantaranya:
a. Internet of Things (IoT)
Merupakan sebuah konsep di mana alat ataupun mesin yang tersambung pada
jaringan internet, yang mampu mentransfer dan memindahkan data secara mudah dan
cepat. IoT sendiri merupakan sebuah sistem yang menggunakan berbagai perangkat
komputasi, mekanis, serta mesin digital yang menjadi satu kesatuan yang terhubung.
Sistem Internet of Things di dalamnya sendiri terdapat empat komponen yang terdiri dari
perangkat sensor, konektivitas, pemrosesan data, serta antarmuka pengguna.
Salah satu contoh produk dari teknologi IoT ini adalah Jarvis yang dapat
mematikan lampu ketika sudah pagi hari. Selain itu beberapa aplikasi lain yang
memanfaatkan IoT adalah Gowes yang menggunakan IoT untuk bike sharing, eFishery
yang menggunakan IoT untuk memberi pakan ikan secara otomatis, Qlue yang
menggunakan IoT untuk smart city, serta Hara yang menggunakan IoT untuk pangan
serta pertanian.
b. Big Data
Merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu volume
informasi yang besar, baik terstruktur maupun tidak, yang mana data dan informasi nya
dapat diolah, disimpan, disusun, dan dianalisis.
Big Data sendiri telah digunakan pada banyak bisnis dan dapat membantu sebuah
perusahaan menentukan arah bisnisnya. Berikut beberapa penyedia layanan yang
termasuk ke dalam penggunaan teknologi Big Data di Indonesia diantaranya; Sonar
Platform, Paques Platform, Warung Data, Dattabot dan lain-lain.
c. Cyber Security
Ketika semakin banyak elemen saling terhubung apalagi melalui internet maka
security menjadi lebih penting. Aspek security ini menjadi sisi yang tidak terhindarkan dan
yang perlu diantisipasi dalam penerapan industri 4.0. d. Augmented Reality (AR) dan
Virtual Reality (VR)
Dalam industri 4.0 batas antara dunia fisik dan dunia maya itu
semakin tipis. AR dan VR adalah antarmuka atau interface software
dan juga hardware yang menjembatani dunia digital dan dunia fisik
sehingga manusia bisa berpindah-pindah dengan mudah dari dunia
digital ke dunia fisik. Teknologi AR dan VR ini memiliki banyak manfaat
untuk dunia edukasi, pelatihan, perencanaan dan lain sebagainya.
e. Artificial Intelligence (AI)
AI merupakan sebuah teknologi komputer atau mesin yang memiliki kecerdasan
layaknya manusia dan bisa diatur sesuai keinginan manusia. AI bekerja dengan
mempelajari data yang diterima secara berkesinambungan. Semakin
banyak data yang diterima dan dianalisis, semakin baik pula AI
dalam membuat prediksi. Aplikasi chatbot dan pengenalan wajah
(face recognition) merupakan salah satu contoh penerapan
AI.
f. Cloud Computing
Komputasi awan (cloud computing) adalah teknologi yang
menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi,
dimana pengguna komputer diberikan hak akses (login)
menggunakan cloud untuk dapat mengkonfigurasi peladen
(server) melalui internet

Anda mungkin juga menyukai