Anda di halaman 1dari 7

Nama : I Gusti Agung Dodi Adnyana

NIM : 2264803002

Mata Kuliah : Seminar PPG

REFLEKSI MATA KULIAH TEKNOLOGI BARU DALAM PENGAJARAN DAN


PEMBELAJARAN (TBPP)

Nama Mata
Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran (TBPP)
kuliah
Review Pada Mata Kuliah Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran (TBPP) ini saya
pengalaman mendapatkan beberapa pengalaman belajar yaitu
belajar Topik 1 (Perkembangan Teknologi, Media, dan Pembelajarannya)
Penjelasan pada topik 1 dimulai dengan sejarah masuknya komputer. Komputer
pertama masuk ke sekolah pada akhir tahun 1970-an yang terus berkembang hingga
saat ini, diikuti juga dengan kehadiran printer, floppy disk drive, scanner dan kamera
digital. TIK adalah istilah yang mencakup semua perangkat elektronik yang dengannya
kita mengumpulkan, merekam, dan menyajikan informasi tersebut atau dengan istilah
lain seseorang bertukar dan mendistribusikan informasi kepada orang lain. Kemajuan
teknologi yang semakin hari semakin cepat ini tentunya membuat banyak perubahan
terhadap sebuah negara tidak terkecuali di Indonesia. Dari pesatnya perkembangan
teknologi informasi ini membawa banyak pengaruh positif, yang dimaksud dari
pengaruh positif ini halnya seperti: 1. Pertukaran sebuah informasi yang menjadi lebih
mudah dan cepat 2. Memudahkan pekerjaan 3. Pekerjaan yang dapat dilakukan oleh
satu orang menjadi lebih efektif dan efisien 4. Sistem pembelajaran dapat dilakukan
secara online tanpa harus melakukan tatap muka. United Nation Education Social
Cultural Organisation (2010) menjelaskan bahwa pengintegrasian TIK di sekolah
sangatlah penting guna mendukung dimensi pedagogi sehingga hasil belajar dapat
optimal. UNESCO juga menjelas- kan bahwa terdapat 4 tahapan dalam pengintegrasian
TIK di sekolah yaitu Emerging, Applying, Infusing, dan Transforming.
Dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat. Peran
Teknologi sangat penting dalam pendidikan di abad 21 saat ini. Dalam mewujudkan
pendidikan yang bermutu hal yang dapat dilakukan seperti menyediakan fasilitas yang
memadai sebagai sumber belajar seperti Laptop, LCD dan Handphone bahkan pada saat
daring siswa diberikan pulsa untuk membantu dalam kelancaran pembelajaran.
Memberikan inovasi dalam bidang pendidikan misalnya pelatihan dalam pembuatan
mind mapping dengan canva atau membuat video dengan capcut dan yang lainnya .
Pembelajaran pada abad 21 menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran untuk
mendukung hal tersebut. Anak harus mempunyai empat kompetensi yang harus
dikuasai pada abad 21 yang disebut 4C, yaitu Critical Thinking and Problem Solving
(berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication
Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan
untuk bekerja sama).
Topik 2 (Lingkungan Belajar Abad 21)
Selanjutnya pada topik yang ke-2 ini materi yang diajarkan mengenai
Lingkungan pembelajaran abad 21, dalam proses pembelajaran di abad 21, teknologi
dengan media pembelajaran tidak dapat dipisahkan. Kedua hal ini diperlukan sebagai
penunjang guru dan siswa untuk dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi,
komunikasi, penelitian serta pemecahan masalah. Dengan demikian, Guru harus
berpengalaman dalam praktik terbaik untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam
kurikulum dan pembelajaran. Perlu ada model yang dikembangkan sebagai alat bantu
untuk merencanakan dan memastikan bahwa teknologi dan media digunakan secara
maksimal, tidak hanya sebagai pengganti bahan ajar cetak atau pesan lisan.
Tren guru masa depan adalah peralihan dari pengajaran tradisional ke
pembelajaran modern yang menggunakan perangkat teknologi dalam pembelajaran.
Dengan adanya hal ini seorang guru harus mengembangkan kemampuannya dalam
penggunaan teknologi dalam pembelajaran sehingga nantinya mampu untuk
mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran seperti dijadikan sebagai media
pembelajaran.
Topik 3 (Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran)
Selanjutnya kita pembahasan menganai teknologi dan media untuk
pembelajaran. pada topik ini dijelaskan bahwa rinsip-prinsip pengajaran yang efektif
menawarkan cara untuk melibatkan peserta didik dalam pembelajaran terlepas dari
tingkat kemampuan awal peserta didik. 1) Melakukan penilaian pengetahuan
sebelumnya. 2) Mempertimbangkan perbedaan individu. 3) Tujuan pembelajaran. 4)
Mengembangkan keterampilan metakognitif. 5) Memberikan sentuhan interaksi
sosial. 6) Memasukkan konteks yang realistis. 7) Melibatkan peserta didik dalam
praktik pembelajaran yang sesuai. 8) Tawarkan umpan balik yang sering, tepat waktu,
dan konstruktif. Akan tetapi Peran teknologi saat ini tak dapat dipungkiri, sehingga
setiap orang yang menginginkan kemudahan dalam interaksi maka ia perlu
mempertimbangkan teknolgi. Dalam konteks pendidikan dan pembelajaran, di era
abad 21 ini, penggunaan teknologi merupakan suatu hal yang tak terbantahkan karena
antara tujuan pemebelajaran dan rencana pembelajaran, perlu ada proses
pembelajaran yang ditunjang oleh penggunaan teknologi, karena teknolgi jika
digunakan secara tepat, maka akan menghasilkan efetifitas dan efisiensi.
Disisi lain peran guru adalah membimbing peserta didik untuk menggunakan
media sebagai sumber belajar dengan cara yang bijak, aman, dan produktif. Agar bisa
merencanakan pembelajaran sesuai dengan peran guru tersebut ditawarkan ditawarkan
model ASSURE yang dikembangkan oleh Smaldino dkk. Model ASSURE terdiri dari
enam langkah yang dirancang untuk membantu guru merencanakan pelajaran yang
mengintegrasikan penggunaan teknologi dan media pembelajaran secara efektif. Untuk
mengilustrasikan cara menggunakan model, akan dideskripsikan agar mudah dipahami
disertai dengan studi kasus di kelas untuk mendemonstrasikan implementasi setiap
langkah. Untuk memandu guru dalam merancang pembelajaran yang efektif.
Topik 4 (Pemanfaatan Perangkat Digital)
Topik 4 membahas mengenai pengaturan ruang kelas digital membutuhkan
perangkat seperti komputer, laptop atau smartphone dan harus dapat diakses oleh
semua siswa. Untuk mengatasi masalah distribusi peralatan dan infrastruktur teknis
yang tidak merata di semua wilayah, dimungkinkan untuk memilih pendekatan yang
diambil untuk mengintegrasikannya. Anda dapat memilih antara ruang kelas satu
perangkat atau ruang kelas multi perangkat. Ruang kelas satu perangkat berarti ruang
kelas memiliki satu komputer, laptop, atau perangkat seluler yang selalu ada di ruang
kelas untuk digunakan guru dan siswa sepanjang hari dalam proses pembelajaran.
Sebagai gantinya, ruang kelas multiperangkat memiliki beberapa laptop, komputer, atau
perangkat seluler yang dapat digunakan bersama oleh siswa dan guru. Ruang kelas jenis
ini juga dapat dilengkapi dengan proyektor dan koneksi internet yang memadai, yang
dapat digunakan untuk pembelajaran kelompok maupun individu.
Topik 5 (Perangkat Web Dalam Pembelajaran)
Topik 5 membahas mengenai perangkat web dalam pembelajaran. Web 2.0
yang merupakan tekonologi dalam menunjang sebuah pembelajaran, didalamnya bisa
saling berinteraksi satu sama lain. Kemudian dapat mempermudah untuk
mengembangkan perangkat lunak sehingga pembelajaran menjadi lebih kreatif dan
tidak monoton. Guru saat ini harus bisa mengintegrasikan perangkat digital interaktif,
Sumber daya Web 2.0 Online yang sering digunakan untuk meningkatkan pembelajaran
peserta didik termasuk Blog, Wiki, aplikasi produktivitas, Bookmark sosial, berbagi
multimedia, jaringan sosial, dan Mashup. Jenis alat Web 2.0 ini memberikan cara yang
berbeda kepada peserta didik untuk mengakses informasi dan berbagi pemikiran dan
pemahaman mereka. Sebagai guru, Anda dapat mengintegrasikan sumber belajar ini ke
dalam pelajaran untuk memastikan peserta didik dapat berkomunikasi dan berbagi
pengetahuan dan kreativitas mereka dengan orang lain

Topik 6 (Pembelajaran Jarak Jauh)


Selanjutnya di topik 6 membahas mengenai Pembelajaran jarak. Konsep
mengenai pembelajaran jarak jauh yang menggambarkan pembelajaran melalui
telekomunikasi yang mencangkup berbagai teknologi dan konfirgurasi media yang
mana guru dan peserta didik tidak perlu datang ke sekolah untuk belajar, melainkan
dari tempat yang berbeda dengan memanfaatkan platform digital proses pembelajaran
dapat terlaksana. Guru dalam hal ini harus dapat memilih teknologi dan media yang
terbaik untuk dapat menunjang pembelajaran. Guru perlu mengatur dan mengurutkan
konten yang berkaitan dengan hasil yang diinginkan, mengetahui sumber belajar apa
yang tersedia, mengetahui pengalaman apa yang dimiliki peserta didik dengan sistem
pembelajaran jarak jauh yang digunakan, dan mengetahui apa yang perlu dilakukan
peserta didik untuk memastikan pengalaman belajar yang berkualitas.
Topik 7 (Meningkatkan Pembelajaran Dengan Multimedia)
Diakhir topik materi yang dipaparkan mengenai meningkatkan pembelajaran
dengan multimedia. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar
peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan
menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek
kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Adapun
salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dengan malakukan
upaya pemgintegrasian teknologi ke dalam pembelajaran.
Multimedia merupakan media kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara
audio, video, dan sebagainya yang saling bersinergi untuk mencapai tujuan
pembelajaran . Peran multimedia pembelajaran yang digunakan secara tepat dan baik
oleh guru dan siswa akan memberikan manfaat yang luar biasa. Dalam hal ini perlu
adanya literasi multimedia yang dapat menggambarkan bagaimana menggunakan
multimedia untuk meningkatkan pembelajaran , dan startegi utama bagi guru dan siswa
untuk membuat audio, video, teks, dan visual yang bermakna. Dengan kata lain,
manfaat nyata bagi pembelajaran bergantung pada kemampuan guru untuk merancang
pelajaran multimedia yang membangun pengetahuan dan keterampilan literasi audio,
video, teks, dan visual peserta didik.
Refleksi 1. Mengapa topik tersebut penting?
pengalaman Topik yang dipilih untuk direfleksikan pengalaman belajarnya adalah topik 7
belajar yang tentang meningkatkan pembelajaran dengan multimedia. Topik ini sangat penting
dipilih dipelajari karena guru harus memanfaatkan kemajuan teknologi multimedia untuk
meningkatkan efektifitas pembelajaran. Multimedia dalam pembelajaran adalah
suatu cara pembelajaran yang menggabungkan berbagai macam media seperti teks,
audio, video, dan gambar untuk membantu siswa memahami materi dengan lebih
baik. Multimedia dapat digunakan dalam bentuk video tutorial, presentasi, game
edukasi, atau e-book interaktif, dan dapat memberikan pengalaman belajar yang
lebih menyenangkan dan efektif bagi siswa. Namun, perlu diingat bahwa
penggunaan multimedia harus disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran dan
tidak boleh menjadi sumber distraksi bagi siswa.
2. Bagaimana saya mempelajarinya?
Dalam memperlajari mata kuliah ini pengetahuan saya dapat dari berbagai cara,
hal paling awal yang saya bisa lakukan adalah mengeksplorasi berbagai materi
yang ada pada LMS dan juga dari berbagai sumber selain itu saya juga melakukan
pengamatan dan observasi langsung kepada peserta didik di SD Laboratorium
Undiksha. Selanjutnya untuk lebih memaksimalkannya, saya melakukan diskusi
dengan teman sejawat dipandu oleh dosen. Dari hasil diskusi tersebut terkadang kita
buatkan sebuah produk yang nantinya bisa kita terapkan serta bisa dijadikan sebagai
bahan refleksi diri.
3. Apakah strategi itu penting bagi saya?
Startegi sangatlah penting bagi saya dalam menelaah topik ini, apalagi dalam
pembahasan mata kuliah ini kita harus bisa mengintegrasikan teknologi dalam
pembelajaran sehingga strategi sangat dibutuhkan sekali agar pembelajaran yang
kita rancang mampu saling terkait antara media yang digunakan, model
pembelajaran yang diterapkan serta menyesuaikan dengan strategi pembelajaran
yang diaplikasikan. Jika strategi yang digunakan tepat dan mampu
mengintegrasikan atara media dan kegiatan pembelajaran maka pembelajaran akan
menjadi lebih efektif dan efesien.
Analisis Artefak Topik 7 :
artefak
pembelajaran

Hasil Analisis:
Artefak diatas yaitu membuat salah satu media yang berbasis (audio, video, teks atau
visual) pada materi yang akan disampaikan di kelas PPL. Media yang saya buat yaitu
media video animasi. Media yang dibuat digunakan untuk menampilkan masalah yang
terjadi sesuai dengan materi pembelajaran kelas II, Tema 4. Hidup Bersih dan sehat Sub
Tema 4. Hidup Bersih dan sehat di Tempat Umum dan Pembelajaran ke-5 yang didukung
dengan animasi agar menarik minat peserta didik. Dengan media animasi ini
penyampaian materi lebih efektif karena menarik minat dan fokus peserta didik
terhadap media yang ditayangkan.

Pembelajaran Dengan mempelajari dan menerapkan pengetahuan yang didapatkan dalam


bermakna materi ini akhirnya saya memahami bahwa berkembangnya teknologi digital dibidang
(good pendidikan sangat bermanfaat dan berimplikasi pada penggunaan berbagai media
practices) pembelajaran. Sudah banyak kita rasakan manfaatnya seperti penggunaan kahoot,
Quizizz, Ouizlet, Wordwall, Educandy, dan lainnya. Pembelajaran seiring waktu
berubah ke arah modern yang menekankan bahwa peran multimedia sangat diperlukan.
Pembelajaran di era modern ini dirancang secara unik, sistematis, dan kreatif dengan
memanfaatkan multimedia yang dinilai dapat meningkatkan minat dan potensi peserta
didik untuk lebih luas mengeksplor informasi ilmu pengetahuan. Fenomena ini
merupakan hasil dari paradigma pembelajaran pada abad 21 ini yang mana peserta
didik sebagai center, guru hanya sebagai fasilitator artinya peserta didik dapat
memperoleh ilmu tidak hanya melalui guru melainkan diberikan peluang untuk
mengeksplor secara mandiri. Melalui pendekatan pembelajaran yang inovatif di abad
ini mengarahkan bahwa belajar dan mengajar menggunakan teknologi dapat
memfasilitasi berbagai gaya belajar peserta didik dengan pemanfaatan multimedia.

Anda mungkin juga menyukai