Anda di halaman 1dari 4

JURNAL REFLEKSI

SEMINAR PROFESI PENDIDIKAN GURU

NAMA : LASMA JUNIATI

NIM : A2P422033

RUANG : PAUDDAS 001

Nama Mata Filosofi Pendidikan Indonesia


Kuliah
Review Topik 1
pengalaman Topik 1 membahas tentang perjalanan pendidikan Indonesia berdasarkan
belajar pemikiran Ki Hajar Dewantara. Kegiatan awal dalam topic ini kami diminta
untuk memaknai lebih dalam tentang makna seorang guru atau tenaga pendidik
serta alasan menjadi guru. Pada topic ini membahas tentang perjalanan
pendidikan Indonesia dari zaman kolonial hingga saat ini. Dalam usaha
memajukan pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara mendirikan sekolah
“Taman Siswa” pada tahun 1922 di Yogyakarta. Ki Hadjar Dewantara
menerapkan system among (ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso,
tut wuri handayani) dalam pendidikannya.

Topik 2
Topik 2 membahas tentang dasar-dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Kegiatan awal pada topic ini kami diminta untuk mengenali lebih lanjut tentang
sosok Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan nasional. Selain itu, kami
diminta memahami dan mengimplementasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara
yakni pendidikan yang menuntun, Kodrat alam dan zaman, budi pekerti serta
pemahaman lebih lanjut tentang sistem among.

Topik 3
Topik 3 membahas tentang identitas manusia Indonesia. Dalam topic ini kami
membahas mengenai Kebhinekatunggalikaan menjadi kekuatan bangsa
Indonesia memaknai keberagaman sosio-kultural dan nilai-nilai luhur yang ada
pada setiap daerah. Pendidikan dalam konteks Indonesia terjadi dalam relasi
kesalingan, bukan rivalitas. Pendidikan terjadi dalam kerjasama bukan saling
mengalahkan dan mengungguli. Pendidikan merupakan ruang untuk
menghargai pengalaman(relasional-dialogal subjekobjek), bukan sekedar
mentransfer informasi, menolong yang lemah, bukan mengeksploitasi.
Pendidikan dalam bingkai keindonesiaan merupakan penegasan kesederajatan
martabat manusia Indonesia untuk mengikis dominasi mayoritas pada minoritas
dan berbagai bentuk gerakan yang memecah persatuan bangsa.

Topik 4
Topik 4 membahas mengenai Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila merupakan entitas dan identitas Bangsa Indonesia. Dalam
hal ini Profil Pelajar Pancasila (PPP) diwujudkan dalam pendidikan yakni
Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia;
Berkebinekaan Global; Gotong Royong; Kreatif; Bernalar Kritis dan Mandiri.
Penanaman nilai profil pelajar pancasila ini akan mewujudkan pendidikan yang
berpihak pada peserta didik serta memerdekakan peserta didik dalam
Pendidikan Abad ke-21.

Topik 5
Topik 5 membahas tentang Praktik baik pendidikan yang memerdekakan
peserta didik. Ki Hadjar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan haruslah
bermuara pada keterampilan hidup (Life Skill ), sehingga dalam praktiknya kami
melakukan analisis kegiatan di sekolah yang telah memerdekakan peserta didik.
Setelah dilakukan analisisi ternyata terdapat beberapa kegiatan di sekolah yang
telah menerapkan pembelajaran yang memerdekakan peserta didik misalnya
ketika di dalam kelas peserta didik diberikan kesempatan yang sama untuk
mengemukakan pendapatnya sementara ketika kegiatan di luar kelas peserta
didik diberikan kebebasan untuk memilih dan ikut serta dalam kegiatan ekstra
kulikuler yang diminatinya.
Refleksi Menurut saya semua topic yang terdapat dalam mata kuliah filosofi pendidikan
pengalaman Indonesia sangat penting untuk dipelajari dan diperdalam. Karena setiap
belajar yang topicnya memuat materi yang perlu dimiliki dan diketahui oleh seorang
dipilih pendidik. Namun topic yang saya pilih untuk direfleksikan yaitu topic 1 tentang
“Perjalanan Pendidikan Indonesia”
1. Apa yang telah terjadi?
Pada topic 1 ini kami diminta untuk menghayati alasan kami menjadi
seorang guru serta pengalaman menarik yang paling diingat saat masih
sekolah. Penghayatan tentang hal tersebut kami deskripsikan didalam
kolom yang tersedia dalam LMS. Selain itu, kami juga menggali lebih
lanjut tentang perjalanan pendidikan Indonesia dari zaman kolonial
hingga sekarang. Argumen kritis kami tuangkan terkait perjalanan
pendidikan Indonesia dari perspektif Ki Hajar Dewantara.
Menurut saya topic ini penting untuk dipelajari karena akan menjadi
fondasi awal dalam menjalani profesi seorang pendidik. Seorang
pendidik harus bisa memaknai hakikat seorang guru yang diguguh dan
ditiru. Selain itu seorang pendidik juga wajib menjalankan trilogy
pendidikan yang dicanangkan oleh Ki Hajar Dewantara (ing ngarso
sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani). Agar bisa
mengimplementasikan hal tersebut, seorang guru perlu menghayati
perjalanan pendidikan Indonesia dari zaman kolonial hingga sekarang.
Penghayatan tentang perjalanan pendidikan Indonesia tersebut dapat
memberikan rasa perhargaan terhadap pejuang pendidikan sehingga kita
terus menghidupkan pendidikan sebagaimana mestinya.
2. Mengapa hal tersebut terjadi?
Kami diminta untuk menghayati makna guru serta menghayati
perjalanan pendidikan Indonesia agar kami dapat menjadi guru yang
bertanggung jawab dengan tugas keprofesian yang mulia tersebut dan
diimplementasikan saat sudah mengabdi di sekolah..
3. Bagaiman strategi serta implementasi dalam mempelajari topic?
Materi topic 1 tentang perjalanan pendidikan Indonesia saya pelajari
dengan mengacu pada LMS yang telah disediakan. Selain melalui LMS,
saya juga menggali lebih dalam materi tersebut melalui internet, artikel,
dan youtube. Hal ini saya lakukan untuk memperkaya pemahaman saya
tentang materi perjalanan pendidikan Indonesia.
Implementasi dari pemahaman materi perjalanan pendidikan Indonesia
ini yaitu mendalami dan mengkaji lebih lanjut tentang filosofi
pendidikan Ki Hajar Dewantara serta menjalankan trilogi pendidikan
dalam proses pendidikan dan pengajaran.
Analisis a. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan bukti
artefak dukung hasil refleksi pengalaman belajar ?
pembelajara Artefak yang saya jadikan bukti dukung hasil refleksi pengalaman
n belajar yang saya jelaskan di atas adalah adalah pada sub mulai dari diri,
eksplorasi konsep, demonstrasi kontekstual, koneksi antar materi, dan
aksi nyata. Berikut saya cantumkan link artefak sebagai bukti
pendukung :

Mulai dari diri:


https://drive.google.com/file/d/18ZMclRWvEp5OyWCBi26lbwg-
_F_7xWs7/view?usp=share_link

Eksplorasi konsep:
https://drive.google.com/file/d/1EK0oBzgQME9IbS1fMSodxakUP1xTS
-0V/view?usp=share_link

Demonstrasi kontekstual: https://drive.google.com/file/d/1dV9Y3rr-


QFNySrao8bShTP1i5Mi8AgvS/view?usp=sharing

Koneksi antar materi:


https://drive.google.com/file/d/166LeralF6BAMEh825K3MNAQ-
rXfIofck/view?usp=share_link

Analisis Artefak
Artefak yang saya cantumkan tersebut berkaitan erat dengan tentang perjalanan
pendidikan Indonesia berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Dengan
memahami lebih mendalam perjalanan pendidikan Indonesia melalui artefak
yang saya cantumkan tersebut, diharapkan saya bisa menjadi tenaga pendidik
yang menghayati proses pendidikan hingga saat ini sehingga saya memiliki rasa
kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan Indonesia.

Pembelajaran Setelah saya mempelajari topic 1 tentang perjalanan pendidikan Indonesia ini.
bermakna Pembelajaran bermakna yang saya dapatkan yaitu untuk menjadi seorang
(good pendidik sejati kita diwajibkan menanamkan trilogy pendidikan Ki Hajar
practices) Dewantara (ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri
handayani) dalam diri. Penghayatan trilogy pendidikan ini akan menjadikan
kita sebagai tenaga pendidik professional dan sadar akan makna pendidikan
yang sesungguhnya. Selain itu, seorang pendidik harus harus memahami dan
menghayati perjalanan pendidikan Indonesia dari zaman dahulu hingga
sekarang. Hal ini karena akan menjadi pondasi yang akan selalu menjadi
motivasi dalam menjalankan roda pendidikan nasional.

Anda mungkin juga menyukai