Anda di halaman 1dari 14

Lampiran Materi

Dampak Positif dan Negatif Teknologi


Informasi dan Komunikasi dalam Bidang
Pendidikan, Pemerintah, dan Ekonomi

⮚ Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan
tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk mengambil keputusan. Teknologi komunikasi merupakan
perluasan dari ilmu komunikasi dengan basis teknologi seperti wireless, internet, faximille,
komputer dan sebagainya.

TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.

● Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai
alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
● Teknologi Komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan komunikasi adalah:

● Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini
sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
● Memotivasi kemampuan kita agar bia beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK,
sehingga bias melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari secara mandiri
dan lebih percaya diri.
● Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam
kehidupan sehari-hari.
● Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat
lebih optimal, menarik dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi, terampil
mengorganiasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
● Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif dan bertanggung
jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran,
bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.

⮚ Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam


Bidang Pendidikan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan
teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan,
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Dalam bidang
pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalih
fasihan buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional. Teknologi
Informasi menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi kian berkembang dan berkembang. Namun,
TIK juga memiliki dampak positif dan negative terhadap kehidupan, salah satunya yang menonjol
adalah di bidang pendidikan.

● Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang


Pendidikan

Beberapa dampak positif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pendidikan,
antara lain:

1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan
pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang
semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang
berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada
dalam satu ruangan.
4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar
karena penerapan sistem TIK.
5. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan.
6. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru
yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut
dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
7. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses
pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan
jasa pos, internet dan lain-lain.
8. Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan
negara berkembang dan negara maju lainnya.
9. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan
teknologi informasi dan komunikasi.
10. TIK sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru meningkatkan
kompetensinya pada berbagai bidang ilmu dan profil institusi pendidikan diketahui oleh
pemerintah.
11. Berbagi hasil penelitian, hasil penelitian yang dimuat dalam internet akan mudah
dimanfaatkan orang lain disegala penjuru dunia dengan cepat.
12. Konsultasi dengan pakar, konsultasi dangan para ahli dibidangnya dapat dilakukan dengan
mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat yang sangat jauh.
13. Perpustakaan online, perpusatakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
14. Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
15. Kelas online. Aplikasi kelas online dapat digunakan untuk lembaga-lembaga pendidikan
jarak jauh, seperti universitas dan sekolah-sekolah terbuka.
16. “Computer Aided Instruction” telah terlihat sedikit meningkatkan kinerja siswa pada pilihan
ganda, pengujian standar di beberapa daerah. Computer Aided (atau Assisted) Instruksi
(CAI), yang umumnya mengacu kepada siswa belajar mandiri atau tutorial pada PC, telah
terbukti sedikit meningkatkan nilai tes siswa dalam membaca dan keterampilan matematika
ataupun pelajaran yang lainnya, meskipun apakah peningkatan tersebut berkorelasi dengan
perbaikan nyata pada pembelajaran siswa.
17. TIK yang digunakan dalam mata pelajaran sekolah yang berbeda. Penggunaan TIK untuk
simulasi dan pemodelan dalam sains dan matematika telah terbukti efektif, karena memiliki
pengolah kata dan perangkat lunak komunikasi (e-mail) dalam pengembangan bahasa siswa
dan kemampuan komunikasi.
18. Akses luar sekolah mempengaruhi kepercayaan pengguna. Siswa yang menggunakan
komputer di rumah juga menggunakan komputer di sekolah lebih sering dan lebih percaya
diri daripada siswa yang tidak memiliki akses di rumah mereka.

● Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang


Pendidikan
Ada biaya besar yang terlibat diantara siswa miskin dan pendidikan yang dapat berakhir menjadi
kerugian. Hal ini sering disebut sebagai faktor dalam kesenjangan digital. Beberapa dampak negatif
yang ditimbulkan dari Teknologi Informasi da Komunikasi dalam bidang pendidikan antara lain:

1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan
orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa
celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan
berakibat fatal.
3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan
berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
4. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential
Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan permasalahan ini adalah
tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus
berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
5. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan kriminal.
Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang e-book
berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu
computer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos system perbangkan dan lain-
lain.
6. Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran,
misalnya kita tidak hanya mendownload, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak
hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
7. Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah
umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan
TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.
8. Mahasiswa dan kadang-kadang guru, bisa kecanduan aspek teknologi, bukan isi pelajaran.
Hanya karena topik dapat diajarkan melalui TIK, tidak berarti bahwa itu diajarkan secara
efektif via TIK. Bahkan jika subjek dapat diajarkan secara efektif melalui TIK, dan ada uang
yang tersedia, itu tidak selalu berarti bahwa selalu ada keuntungan untuk itu . Ada banyak
studi atau kajian yang dilakukan untuk mencari dan melihat apakah penggunaan TIK dapat
meningkatkan pembelajaran .
9. Perlu untuk tujuan yang jelas. TIK dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) ketika
tujuan untuk mereka gunakan tidak jelas. Seperti menggunakan internet untuk mencari video
porno ketika menggunakan computer di sekolah.

⮚ Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam


Bidang Pemerintahan

Penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan
pihak-pihak lain disebut e-government. Penggunaan hubungan ini dapat dibedakan menjadi 3
bentuk, yaitu:

* G2C (Government to citizen), hubungan antara pemerintah dengan masyarakat,

* G2B (Government to bussines), hubungan antara pemerintah dengan pengusaha,

* G2G (Government to Government), hubungan antara pemerintah dengan pemerintah.

Konsep e-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh
pemerintahan, misalnya menggunakan jaringan internet. E-government dapat meningkatkan
hubungan antara pemerintah dengan penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya.

● Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang


Pemerintahan

Beberapa dampak positif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pemerintahan,
antara lain:
1. Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7
hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor, informasi dapat dicari dari
kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
2. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum, adanya
keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih
baik, keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat
menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya
tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan
digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Koordinasi pemerintahan dapat dilakukan
melalui e-mail atau bahkan video conference. Untuk Indonesia yang luas areanya sangat
besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah
dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi
semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam
saja. Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah mendesak untuk
dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah
keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on-line
antar instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan teknologi
informasi terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah,
perubahan lingkungan dan kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk
mengantisipasi hal baru dan upaya peningkatan kinerja serta perbaikan pelayanan menuju
terwujudnya pemerintah yang baik (good govermance).
5. Hilangnya birokrasi yang selama ini seolah-oleh menjadi penghalang bagi masyarakat dalam
berhubungan dengan pemerintah sehingga pelaksanaan pemerintahan menjadi lebih efektif
dan efisien.
6. Keberadaan e-government akan berimbas pada dimensi sumber daya manusia disetiap
pelayanan publik. Tidak tertutup kemungkinan akan meruyaknya kekhawatiran yang
disebabkan oleh rasionalisasi jumlah karyawan. Karyawan yang dinilai tidak memiliki
kesediaan dan kemampuan generik untuk menjalankan e-government akan berhadapan
dengan dua resiko; diberhentikan (retrenchment) atau menjadi pelatihan dalam rangka
membentuk kompetensi lunak (soft compentencies) dan keterampilan kerja serta
mengintegrasikan diri kedalam struktur informasi yang baru.
7. Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik, teknologi informasi masih
dianggap sebagai alat “pengotomasi proses” yang diharapkan dapat mengurangi proses yang
dilakukan secara manual dibanding sebagai alat yang dapat mengurangi birokrasi.
8. Dalam konteks partisipasi semua pihak untuk penyusunan kebijakan, teknologi informasi
masih dianggap sebagai alat yang mempermudah pengumpulan informasi dibanding sebagai
alat yang dapat membuka komunikasi dengan pihak luar seperti publik atau instansi lain.
9. Dalam konteks keterbukaan (transparansi) internal, teknologi informasi masih dianggap
sebagai sarana penyedia akses dibanding sebagai sareana penyediaan informasi yang lebih
spesifik seperti latar belakang suatu kebijakan misalnya.
10. Dalam konteks pelaksanaan suatu kebijakan, teknologi informasi masih dilihat sebagai
sarana untuk mempercepat pelaporan dibanding sebagai sarana untuk membantu proses
monitoring.
11. Dalam konteks peningkatan kualitas suatu kebi akan teknologi informasi masih dilihat
sebagai sarana untuk memperluas sumber informasi dan data dibanding sarana yang dapat
menciptakan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
12. Timbulnya kelas menengah baru. Pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi
dalam bidang pemerintahan yang didalamnya termasuk juga bidang politik akan mendorong
munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah
tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan,
kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan
kebebasan berpendapat yang lebih besar.

13. Proses Regenerasi Kepemimpinan. Sudah jarang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini
akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan
persamaan semakin kental.

14. Di bidang Politik Internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh regionalisme.


Kemajuan di bidang Teknologi Komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme.
Ditambah dengan kemajuan di bidang Teknologi transportasi telah menyebabkan
meningkatnya kesadaran tersebut.
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi membawa transformasi lengkap terhadap pemerintah.
16. Sektor TIK memberikan kontribusi untuk pendapatan pemerintah dalam dua cara.
Pemerintah memperoleh pendapatan ketika mereka menjual lisensi atau privatisasi
perusahaan milik negara. Mereka juga memperoleh pendapatan dari pajak dan pembayaran
biaya lisensi tahunan.
17. Sektor TIK menghasilkan pendapatan dengan jumlah yang sangat besar bagi pemerintah.
Negara-negara dimana basis pajak terbatas Indeveloping, pendapatan ini merupakan bagian
penting dari keseluruhan pendapatan pemerintah.
18. Dalam upaya mengentaskan kemiskinan, pemerintah membentuk program ICT4PR
(Information and Communication Technology for Proverty Reduction) yaitu membangun
pusat-pusat teknologi informasi dan komunikasi khususnya di daerah pedesaan seperti
telecenter.
19. Pegawai pemerintahan terbantu melaksanakan tugas dengan kemajuan alat-alat teknologi
informasi, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berhasil menangkap para
koruptor yang merugikan Negara dengan memanfaatkan telepon seluler para koruptor.
Telepon seluler koruptor ini disadap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehingga
KPK bisa mengetahui perbuatan korupsi para koruptor.
20. Polisi berhasil menangkap para penjahat dengan menggunakan alat teknologi informasi,
yaitu dengan pemasangan kamera CCTV.
21. Pemerintah di negara-negara miskin dapat menjembatani kesenjangan antara lingkungan
global, pegawai pemerintah, dan warga negara mereka. Memiliki akses ke informasi ini
memungkinkan pemerintah untuk meletakkan dasar bagi kebijakan dan membuat komitmen
untuk memperbaiki kondisi. Mampu memperoleh informasi dari luar akhirnya membantu
dalam perbaikan nasib rakyat mereka.
22. Di negara-negara yang tidak memiliki akses internet dan sistem komputerisasi, teknologi
informasi pasti bisa menjadi lebih hemat. Memperkaya kehidupan masyarakat miskin di
negara-negara berkembang dapat dicapai melalui penggunaan teknologi modern seperti
database perawatan medis, ponsel untuk meningkatkan mata pencaharian, dan komputer
untuk mengaktifkan kemampuan warga dalam bersaing untuk pekerjaan online di pasar
global. Pemerintah dapat menjadi lebih dekat dengan rakyatnya melalui penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi, sehingga meningkatkan efisiensi dan membantu untuk
membuat hidup mereka lebih baik.

● Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang


Pemerintahan

Beberapa dampak negatif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pemerintahan,
antara lain:

1. Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang


terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus
pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.
2. Biaya
Walaupun politik dalam pemerintahan yang menggunakan informasi dan teknologi dapat
melakukan pengeluaran yang lebih sedikit daripada konvensional, namun sebelumnya untuk
membuat infrastruktur dan teknisinya akan memiliki biaya yang sangat mahal.
3. Jangkauan akses. Harus diakui tidak semua orang melek terhadap teknologi. Bagi warga
yang berada jauh di pedalaman akan susah untuk mengakses website, blog, atau video
streaming tentang politik di Indonesia.

4. Transparansi.
Pada beberapa negara maju, banyak yang meragukan berita-berita negara yang diterbitkan
oleh negara sendiri. Alasannya karena yang menulis berita itu adalah negara dan penerbitnya
adalah negara. Kecurigaan akan modifikasi berita dapat terjadi.
5. Privasi.
Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya. Jika negara terus
meminta informasi maka privasi dari seseorang semakin sulit untuk dijaga. Ini akhirnya
menjadi dilema, di sisi yang satu data dari masyarakat dihimpun untuk mengembangkan
kegiatan negara namun di sisi yang lain negara pun harus menjunjung tinggi hak privasi
warganya.
6. Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan
kekayaan.
7. Terorisme yang semakin merajalela.
8. Kurangnya privacy suatu negara akibat kerahasiaan yang tidak terjamin dengan semakin
canggihnya alat –alat pendeteksi.
9. Seringnya terjadi kasus saling menghujat antar golongan.
10. Mudahnya penyalahgunaan media sosial untuk kepentingan politik.
11. Pemerintah bukan pemimpin dalam teknologi. Mereka bereaksi terhadap lingkungan sekitar
mereka daripada mencoba untuk menemukan cara-cara baru yang lebih efisien. Akibatnya,
lebih mahal untuk mengubah segala sesuatunya sekaligus mengeluarkan sejumlah besar
uang tunai untuk memenuhi kebutuhan peralatan dan kebutuhan pelatihan staf. Hal ini juga
menyebabkan lebih tidak efisien sebagai sistem baru yang membingungkan dengan situasi
yang lama dan kacau.

12. Pemerintah menyimpan informasi rahasia, seperti data dari warga negara dan keamanan data
negara tertentu. Karena semua informasi menjadi digital dan tersedia bagi siapa saja yang
ingin untuk melihatnya, dapat terjadi pelanggaran keamanan yang tak terelakkan. Dan
sementara banyak perusahaan telah memiliki skandal mengenai informasi pelanggan yang
bocor atau hack, pemerintah lebih rentan, karena mereka jarang menarik orang yang terbaik
dalam TI di lapangan sebagai karyawan. Sekali lagi, mereka cenderung bereaksi setelah
fakta daripada proaktif.
13. Transparansi.
Warga ingin tahu apa pejabat pemerintah dan karyawan lakukan. Dan internet sangat cocok
untuk jenis masyarakat. Bisnis semua orang dan kegiatan pribadi tersedia secara online. Dan
sementara tren ini mempengaruhi kemampuan individu untuk memperoleh pekerjaan atau
masuk ke sekolah yang sangat baik, juga dapat mempengaruhi pemerintah. Percakapan,
tindakan, keputusan dan motif yang sedang dimainkan di internet dalam email, situs jejaring
sosial, video dan blog pribadi. Para pejabat pemerintah dan karyawan tidak bisa lagi
bersembunyi di selubung rahasia.

⮚ Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam


Bidang Ekonomi

Dalam perekonomian suatu negara, teknologi informasi mulai dirasa mempunyai peran yang
penting dalam perekonomian suatu negara karena dengan berkembangnya teknologi informasi,
perekonomian suatu negara mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal
yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat
sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya. Perekonomian suatu
negara dapat dilihat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikai di negara tersebut.
Semakin tinggi perkembangan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi
negara tersebut. Namun perkembangan teknologi informasi ini juga memiliki sisi negatif, dimana
banyak penyalahgunaan teknologi dalam melakukan tindak kriminal.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang
telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan
untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal
negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia.

● Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Ekonomi

Teknologi yang berkembang pesat, baik teknologi informasi, komunikasi, maupun transportasi.
Sehingga orang dapat berhubungan melewati batas-batas negara. Lebih lanjut dampak positif
teknologi informasi dan komunikasi di bidang ekonomi adalah:

1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.


2. Terjadinya industrialisasi.
3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan
kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada
aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang
akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak
perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah
menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen
secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat
dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting
konsumen tidak perlu pergi ke toko.

4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan
pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan
berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami
perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang
menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai
dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.

5. Kemajauan ekonomi dalam bidang kedokteran mampu menjadikan produk kedokteran


menjadi komoditi.
6. Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
7. Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah
kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
8. Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet
tidak dibatasi tempat dan waktu.
9. Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi.
10. Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak.
11. Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah.
12. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah
transaksi-transaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan.
13. Pemanfaatan TIK untuk membuat layanan baru dalam perekonomian dan bisnis antara lain
internet banking, SMS banking, dan e-commerce.

● Internet Banking

Internet banking adalah layanan perbankan yang dilakukan dengan menggunakan internet.
Transakasi yang dapat dilakukan adalah pengecekan saldo, transfer uang, pembayaran tagihan.
Keuntungan internet banking bagi bank adalah bank dapat memberikan keleluasaan kepada nasabah
untuk melakukan transaksi dimana saja dan kapan saja.

Keuntungan internet banking bagi nasabah antara lain:

a. Menghemat waktu, karena tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi.
b. Menghemat biaya, karena transportasi menuju ke bank dapat dihilangkan.
c. Lebih cepat, karena tidak perlu menunggu antrean yang banyak.

● SMS Banking

SMS Banking adalah layanan perbankan yang dilakukan dengan menggunakan SMS (Short
Message Service). Transaksi yang dapat dilakukan adalah pengecekan saldo, transfer uang, dan
pembayaran tagihan.

● E-commerce Perdagangan elektronik (Electronic commerce )

Electronic commerce adalah perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan internet.


Keuntungan perdagangan elektronik antara lain:

1. Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak
dibatasi tempat dan waktu.
2. Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi
3. Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak.
4. Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah.

Keuntungan yang diperoleh konsumen antara lain:


a. Konsumen tidak perlu ke toko untuk mendapat barang.
b. Pembeli dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan.
c. Konsumen dapat membandingkan harga dari pemasang iklan lain di internet.
d. Konsumen dapat membeli barang yang di dalam negeri tidak ada
e. Harga barang lebih murah.
14. Dengan berkembangnya TIK yang menyebabkan banyaknya bermunculan pedagang online,
konsumen tidak perlu ke toko untuk mendapat barang.
15. Pembeli dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan.
16. Konsumen dapat membandingkan harga dari pemasang iklan lain di internet.
17. Konsumen dapat membeli barang yang tidak ada di dalam negeri.
18. Di bidang bisnis baik perdagangan barang maupun jasa computer akan sangat penting untuk
kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun insidentil dan menyediakan informasi dengan
cepat dan tepat.Sistem Informasi Manajemen (SIM) / Management Information system (MIS),
merupakan sistem informasi yang sudah banyak diterapkan pada perusahaan yang bergerak
bidang perdagangan barang dan jasa baik pada perusahaan besar, menengah, bahkan perusahaan
kecil. Di perusahaan dagang seperti department store, telah dipergunakan mesin cash register
(mesin kasir) yang dilengkapi dengan kontrol komputer sehingga mesin tersebut dapat dikontrol
oleh pihak manajer hanya dari ruangan kerjanya secara cepat dan tepat, untuk scanning barcode
kode barang dagangan, menghitung rugi laba, inventori dan sebagainya.

● Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang


Ekonomi

Beberapa dampak negatif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pemerintahan,
antara lain:

1. Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin


memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi
narkoba.
2. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang
mengakibatkan kerugian financial yang besar.
3. Dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan banyaknya terjadi
kasus penipuan dalam perdagangan online.
4. Resistensi Membeli Secara Online. Bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi secara
online, akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa bertatap muka atau melihat
penjualnya. Belum lagi ketakutan bila pembayaran tak terkirim atau tak diterima. Atau
barang tak dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi tak diterima.

5. Violance and Gore. Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan dalam dunia bisnis
di internet. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik
situs menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka, salah satunya
dengan menampilkan hal-hal yang tabu.

6. Carding. Karena sifatnya yang langsung (real time), cara belanja dengan menggunakn kartu
kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat
internetpun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang
terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan kartu
kredit) online dan mencatat kode kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka
menggunakan data yang mereka daptkan untuk melakukan kejahatan.

7. Cybercrime

Cybercrime adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang
bersifat:

● Melintasi batas Negara


● Perbuatan dilakukan secara illegal
● Kerugian sangat besar
● Sulit pembuktian secara hokum

8. Hacking

Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan
system jaringan.

9. Cracking

Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau
menghancurkan file yang di simpan pada jaringan tersebut. Dalam dunia bisnis online hal ini
menimbulkan kerugian yang besar.

10. Saling menghujat di media sosial karena pengambilan foto-foto testimony ataupun foto-foto
produk yang dijual tanpa izin.

Lampiran Asesmen Diagnostik :


1. Apakah kamu sudah membaca materi yang Bapak bagikan?
2. Dari berbagai media pembelajaran yang Bapak bagikan, media pembelajaran mana yang
kamu sukai dan pahami?
3. Tuliskan dengan singkat hal apa saja yang sudah kamu pahami dari materi yang sudah
Bapak bagikan! (Minimal 3 hal)

Anda mungkin juga menyukai