Anda di halaman 1dari 11

Dampak Teknologi Untuk Informasi Serta Literasi

Terhadap Kualitas Pendidikan Indonesia


DOSEN PENGAMPU :

Maha Putra.,S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :

DIMAS HERLANGGA (112210215)

KELAS MA.22.C.4

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(jamun, 2010) Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal


telah terpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi,
politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia pendidikan. Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena hgkemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita
hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan
untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia, khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati
banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun together (belajar
untuk hidup bermasyarakat), untuk dapat mewujudkan empat pilar
pendidikan di era globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai
agen pembelajaran perlu menguasai dan menerapkan Teknologi Informasi
dan Komunikasi dalam pembelajaran Perkembangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi seakan telah mendarah daging di dalam setiap manusia di
era sekarang ini, termasuk dalam dunia pendidikan, menuntut dunia
pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan
teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama
penyesuaian penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi
pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran, dimana saat ini sedang
tren dengan penggunaan e-(elektronik) dalam setiap proses pembelajaran,
seperti e-education, e- learning, e-government serta aplikasi-aplikasi tutor
pembelajaran dan yang lain sebagainya
B. Rumusan Masalah :
1. Bagaimana Pengaruh positif dan negatif Teknologi terhadap dunia
pendidikan
2. Bagaimana Peranan Teknologi informasi komunikasi dalam
pendidikan
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa pengaruh positif dan negatif terhadap dunia
pendidikan
2. Untuk megetahui tujuan dari informasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Positif dan Negatif teknologi Terhadap dunia pendidikan

Pengembangan dan penerapan teknologi informasi juga bermanfaat untuk


pendidikan antara lain:
a. Munculnya Media Massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu
dan pusat Pendidikan. Seperti jaringan Internet, Lab. Komputer Sekolah dan
lain-lain.
Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satusatunya sumber ilmu
pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap
Informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi
pelajaran langsung dari Internet, olehnya itu guru disini bukan hanya sebagai
pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan
memantau jalannya pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam
menggunakan Media Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.

b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa


dan guru dalam proses pembelajaran.
Dengan kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat
siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut
dengan bantuan Teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara
mudah oleh siswa.

c. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.

Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran
yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya
kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa
dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos Internet dan lainlain.

d. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan


pemamfaatan Teknologi.
Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan
analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung
secara manual. Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya
yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup
lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan
menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data
dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di installkan.

e. Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat.

Dalam bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus
dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu; Penggandaan soal Ujian, dengan
adanya mesin foto copy, untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah soal yang
banyak tentu membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya kalau
dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi semuanya itu
dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat. Khususnya dalam kegiatan
pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan
IPTEK, yaitu: 1) Pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik. 2) Dapat
menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks. 3) Mempercepat proses yang lama. 4)
Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi. 5) Menunjukkan peristiwa yang
berbahaya atau diluar jangkauan.

PENGARUH NEGATIF TEKNOLOGI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN


Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK,
juga akan muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan
IPTEK dalam proses pendidikan, (Sudibyo, 2011:182) antara lain:

1. E-learning yang dapat menyebabkan pengalihfungsian guru dan


mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, atau juga menyebabkan terciptanya
individu yang bersifat individual karena system pembelajaran dapat dilakukan
dengan hanya seorang diri. Bahkan dimungkinkan etika dan disiplin peserta
didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina, sehingga lambat laun etika dan
manusia khususnya para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat
manusia yang utama yaiu sebagai makhluk sosial akan tergerus.
2. Seringnya mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa bukannya
benar-benar memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah
mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi, game online. Bahkan
dapat terkena cyber-relational addiction ialah keterlibatan yang berlebihan
pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan
virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubunganhubungan yang
ada dalam dunia nyata.

Peserta didik bisa terkena information overload, yakni menemukan informasi


yang tidak habis- habisnya yang tersedia di internet, sehingga rela
menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir
informasi yang ada, yang akhirnya dapat membuat seseorang kecanduan,
terutama menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya
untuk melayani kecanduan tersebut.

3. Pelajar atau juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya
secara berlebihan. Hal ini bisa terjadi ketika siswa/mahasiswa tidak memiliki
sikap skeptic serta kritis terhadap sesuatu hal yang baru. Apalagi dalam
konteks dunia maya (internet) mereka secara tidak langsung telah masuk di
dalam dunia yang over free, maka sangat penting adanya kedua sikap di atas
untuk menjadi benteng atau filter dari segala sumber informasi yang ada.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya ialah perhatian dari orang tua juga
sangat berperan dalam menanamkan nilai-nilai tentang sebuah norma agama
sebagai landasan hidup.

4. Tindakan kriminal (Cyber Crime). Di dalam dunia pendidikan hal ini dapat
terjadi, misalnya pencurian dokumen atau asset penting tentang sebuah tatanan
pendidikan yang sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir
atau negara) dengan media internet.

5. Menimbulkan sikap yang apatis pada masingmasing individu, baik bagi


pelajar/siswa/ mahasiswa maupun pengajar/guru/dosen. Hal ini dapat dilihat
misalnya pada system pembelajaran yang bersifat virtual maupun e-learning.
Di mana system pembelajaran yang tidak saling bertemu antara peserta didik
dengan pengajar, maka dapat terjadi peserta didik kurang aktif dalam sistem
pembelajaran dan hasilnya tidak maksimal

B. Peranan Teknologi Informasi komunikasi dalam pendidikan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan perluasan


dari Teknologi Informasi yang menghubungkan konsep Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi, hal ini disebabkan oleh kuatnya
keterikatan antara keduanya. TIK adalah perkakas (tools) da teknik yang
mengubah aktivitas manusia dan merupakan cara-cara baru dimana kita
harus berkomunikasi, mencari tahu, mrmbuat keputusan, dan
menyelesaikan masalahmasalah untuk memproses, pengumpulan dan
mengidentifikasi informasi, mengklarifikasi dan mengorganisasi,
merangkum dan mensintesa, serta berspekulasi dan prediksi.

Kurikulum TIK mengandung konsep-konsep yang saling berhubungan,


yaitu :

1. Berkomunikasi, mencari tahu (Inkuiri), membuat keputusan, dan


menyelesaikan masalah: tentang kemampuan menggunakan bermacam-
macam proses untuk secara kritis menilai informasi, mengelolah inkuiri,
menyelesaiakan masalah-masalah, melakukan penelitian dan berkomunikasi
dengan bermacam-macam audie. Dalam buku ICT, The National Curriculum
for England, key stage 1-4, 1999 menyatakan bahwa TIK dapat menimbulkan
pengembangan:
a. Pengembangan Spritual siswa, membantu siswa berdiskusi tentan
bagaimana batasan akhir TIK
b. Pengembangan Moral, melalui pemikiran isu etika salah penggunaan
dari
Informasi

c. Pengembangan Sosial, melalui pemikiran bagaimana TIK memfasilitasi


komunikasi dan berbagi informasi
d. Pengembangan Budaya, melalui diskusi tentang bagaimana TIK
menimbulkan konteks-konteks budaya.
2. Konsep, Pengetahuan, dan Operasi peserta didik mampu mengenali secara
mendalan hakekat dan dampak TIK, etika dan moral pemanfaatan teknologi,
media massa digital, masalah ergonomis dan keamanan, dasar-dasar
computer, dan pengoperasian teknologi Multimedia.
3. Pengolahan informasi untuk produktivitas peserta didik mampu mengetahui,
menerapkan dan keterampilannya untuk berbagai macam
perangkatproduktivitas teknologi.
Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan,
TIK memiliki peranan yang cukup banyak dalam sektor pendidikan,
diantaranya:

1. TIK sebagai keahlian dan kompetensi. Maksudnya, penggunaan TIK harus


proporsional atau TIK bisa masuk ke semua lapisan masyarakat tapi sesuai
dengan porsinya masingmasing.
2. TIK sebagai infratruktur pembelajaran. Infrastruktur pembelajaran di sini
maksudnya adalah tersedianya bahan belajar dalam format digital, jaringan
adalah sekolah, sehingga belajar bisa dijangkau di mana saja dan kapan saja.
3. TIK sebagai sumber bahan belajar. Hal ini mengenai buku dan bahan belajar
yang diperbaharui secara kontinyu dengan menggunakan teknologi. Karena
tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang
cukup lama.
4. TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran. Seperti yang kita ketahui,
fasilitas TIK sangat membantu proses pembelajaran. Contohnya, dalam
menyampaikan informasi, dengan menggunakan fasilitas multimedia
informasi akan cepat sampai ke peserta didik dengan lebih akurat karena
dengan adanya berbagai fasilitas multidedia tersebut, peserta didik lebih
termotivasi untuk belajar dan mengeksplorasi pengetahuannya secara lebih
luas
5. TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran. TIK sangat mendukung
dalam hal mengelola pembelajaran, karena pada dasarnya tiap individu
memerlukan dukungan pembelajaran yang tanpa henti.
6. TIK sebagai sistem pendukung keputusan. Dalam mengambil sebuah
keputusan, setiap individu memiliki alasan tersendiri. Oleh sebab itu,
diperlukan informasi berdasarkan fakta yang ada dalam mengambil sebuah
keputusan.
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi dunia pendidikan
seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk
menyiarkan program pendidikan. Namun hal Pemanfaatan TIK ini di Indonesia
baru memasuki tahap mempelajari berbagai kemungkinan pengembangan dan
penerapan TIK untuk pendidikan memasuki milenium ketiga ini. Padahal
penggunaan TIK ini telah bukanlah suatu wacana yang asing di negeri Paman
Sam sana. Pemanfaatan IT dalam bidang pendidikan sudah merupakan
kelaziman di Amerika Serikat pada dasawarsa yang telah lalu. Ini merupakan
salah satu bukti utama ketertinggalan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa di
dunia. Informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan
internet sebagai media utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang
demikian besar bagi proses pendidikan. Banyak aspek dapat diajukan untuk
dijadikan sebagai alasan-alasan untuk mendukung pengembangan dan penerapan
IIK untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan
nasional Indonesia. Salah satu aspeknya ialah kondisi geografis Indonesia
dengan sekian banyaknya pulau yang terpencar-pencar dan kontur permukaan
buminya yang seringkali tidak bersahabat, biasanya diajukan untuk menjagokan
pengembangan dan penerapan TIK untuk pendidikan. TIK sangat mampu dan
dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meratakan pendidikan di bumi
Nusantara, sebab TIK yang mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak
jauhnya tidak terpisah oleh ruang, jarak dan waktu. Demi penggapaian daerah-
daerah yang sulit tentunya diharapkan penerapan ini agar dilakukan sesegera
mungkin di Indonesia.

Terdapat 6 peranan TIK dalam bidang pendidikan, antara lain :


1. TIK sebagai skill dan kompetensi
Penggunaan TIK harus proporsional maksudnya bisa masuk ke semua lapisan
masyarakat tapi sesuainya dengan porsinya masing-masing.
2. TIK sebagai infratruktur pembelajaran
a. Tersedianya bahan ajar dalam format digital
b. The network is the school
c. Belajar dimana saja dan kapan saja
3. TIK sebagai sumber bahan belajar
a. Ilmu berkembang dengan cepat
b. Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia
c. Buku dan bahan ajar diperbaharui secara kontinyu
d. Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran
e. Tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu
yang lama
4. TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran
a. Penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia nyata
b. Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk
mempercepat penyerapan bahan ajar
c. Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih luas
dan mandiri
d. Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi mahasiswa dan guru
e. Rasio antara pengajar dan peserta didik sehingga menentukan proses
pemberian
fasilitas

5. TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran


a. Tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti tiap
harinya
b. Transaksi dan interaksi interaktif antar stakeholder memerlukan
pengelolaan back office yang kuat
c. Kualitas layanan pada pengeekan administrasi ditingkatkan secara
bertahap
d. Orang merupakan sumber daya yang bernilai
6. TIK sebagai sistem pendukung keputusan
a. Tiap individu memiliki karakter dan bakat masing-masing dalam
pembelajaran
b. Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu
c. Profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai