Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

“Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran”

Dosen pengampu:

Dr. Maryanto, M.Si.

Disusun oleh:

Dhara Ayu Restuning Tyas (23530543)

PROGRAM PROFESI GURU


PRAJABATAN GELOMBANG I
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2023
Pedoman dalam Menggunakan Teknologi untuk Pembelajaran dan
Pengajaran

Menurut Roblyer (2016) terdapat enam pelajaran penting untuk dijadikan


sebagai pedoman dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran dan
pengajaran.

1. Tidak ada teknologi yang dapat menjadi obat manjur untuk mengatasi
pendidikan

Tidak fasilitas teknologi digital bisa menjadi solusi cepat atas berbagai
masalah pendidikan. Hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan
keberagaman kompetesi yang dimiliki menimbulkan permasalahan masing-
masing tidak selalu dapat diatasi dengan teknologi. Karena Pendidikan adalah
wilayah kerja yang sangat kompleks, yang tidak bisa dipecahkan dengan
kemudahan berbagai teknologi.

Sehingga perkembangan teknologi memang memberikan kemudahan


untuk berbagai bidang, khususnya bidang pendidikan. Meskipun fasilitas
kemudahan untuk mengakses berbagai informasi dapat kita manfaatkan, namun
teknologi digital tidak dapat mengatasi masalah pendidikan. Hal ini
dikarenakan tidak semua sekolah mempunyai sarana prasana yang lengkap
seperti komputer, laptop, LCD, proyektor dan kendala lainnya adalah
ketersediaan koneksi internet, listrik, gedung atau kelas yang terbatas untuk
menunjang proses pembelajaran dan pengajaran.

2. Para guru pada umumnya tidak mengembangkan materi dan kurikulum

Berkembangnya komputer belum dapat dimanfaatkan secara maksimal


oleh pendidik untuk menuliskan ide atau gagasan yang dimiliki. Pada
kenyataannya pendidik lebih memilih menggunakan buku paket atau LKS yang
sudah ada untuk pembelajaran dari pada mengembangkannya sendiri. Dalam
penggunaan bahan ajar tersebut pendidik tidak mengecek kembali mengenai
kesesuaian bahan ajar dengan materi dan kurikulum yang berlaku. Hal ini
dikarena kurangnya antusias dari pendidik untuk mengembangkan materi dan
kurikulum.

3. “Yang secara teknis dimungkinkan” tidak berarti “baik, layak dan harus
dilakukan”

Perkembangan Ilmu Teknologi dan Komunikasi yang semakin maju


memudahkan semua orang memperoleh informasi kapanpun dan dimanapun,
khususnya via internet. Akan tetapi tidak semua informasi yang muncul dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kita harus pandai memilih dan
memilah informasi yang akurat, sehingga tidak mudah terpengaruh dengan
berita bohong (HOAX). Sebagai pendidik, kita harus bisa mengedukasi peserta
didik agar tidak mudah percaya, apalagi dengan mudahnya share berita hoax.
Sebagai guru, sasaran utama edukasi anti hoax adalah siswa. Karena generasi
muda yang dalam hal ini adalah siswa SD, SMP, SMA merupakan target
bidikan hoax ataupun sebagai sasaran yang akan turut memviralkan berita
hoax. Sebelum kita mempercayai suatu berita apalagi dengan judul berita yang
provokatif, sebaiknya kita mencari informasi terlebih dahulu mengenai sumber
dan keaslian berita tersebut. “Karena yang secara teknis dimungkinkan, tidak
berarti baik, layak, dan harus dilakukan”.

4. Teknologi selalu berkembang lebih cepat sehingga para guru akan selalu
ketinggalan

Saat ini kita telah masuk di era digital, yang mana seluruh kegiatan bisa
kita lakukan dengan cara yang sangat canggih. Hampir seluruh kegiatan yang
mendukung kehidupan sudah bisa dipermudah dengan adanya teknologi yang
serba canggih. Begitupun dalam dunia pendidikan, sejak pandemi Covid-19
muncul istilah online learning. Online learning yang dulu hanya sekedar
wacana dan sempat ditentang, mau tidak mau harus dilaksanakan sekarang ini.
Setelah online learning berjalan beberapa waktu, muncul lagi hybrid learning.
Segala perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan mengharuskan berbagai
pihak untuk melakukan rangkaian adaptasi-adaptasi.
Tidak hanya orang tua dan siswa, guru harus beradaptasi sehingga
pembelajaran di kelas yang dipimpinnya tetap berjalan dengan baik. Siswa
disekolah pada era digital saat ini adalah generasi yang disebut dengan generasi
digital, sedangkan gurunya adalah generasi digital immigrant. Tentunya ada
banyak perbedaan signifikan dari dua generasi ini. Untuk mengejar
ketertinggalan guru akan teknologi yang berkembang pesat, perlu adanya
strategi yang tepat. Misalnya dengan mengikuti berbagai pelatihan/workshop
mengenai teknologi di Era Digital. Selain itu bisa juga belajar secara otodidak
melalui internet, atau sharing dengan rekan kerja sesama tenaga pendidik
(guru).

5. Sejumlah teknologi di masa lalu bisa saja masih relevan

Kehidupan di era globalisasi yang sangat cepat seperti saat ini tidak dapat
dipungkiri berbagai macam budaya masuk ke Indonesia bercampur menjadi
satu diberbagai macam sektor, salah satu sektor yang paling terlihat
kemajuannya yaitu teknologi berbagai macam teknologi kekinian terus muncul
di dalam kehidupan sehari-hari kita seperti contoh gawai, computer dan
melesatnya jaringan internet.

Menyikapi kemajuan teknologi yang pesat dan banyak yang menjadi


trend yang diterapkan dalam hal pembejalaran terutama, tetapi kita sebagai
guru yang profesional memiliki tugas penting untuk membentuk karakter
bangsa, melalui teknologi dapat menjadi penyokong yang bagus untuk
memajukan pendidikan di Indonesia. Tetapi kita juga tidak boleh lupa bahwa
kemajuan zaman yang ada saat ini tidak semuanya baik, jangan sampai
kemajuan di bidang teknologi justru dapat membunuh karakter yang sudah
dimiliki bangsa ini sejak dahulu.

Teknologi yang sudah lampau tidak semuanya dianggap kuno, tetapi ada
beberapa yang masih relevan digunakan hingga saat ini. Hal ini pnting sebab
beberapa sistem ajar terdahulu justru lebih terlihat murni dalam membentu
karakter bangsa Indonesi dengan berkemajuan, walaupun dalam pelaksanaannya
tidak dapat dipungkiri harus tetap menggunakan teknologi modern agar tidak
ketinggalan zaman dan gagap teknologi.

6. Para guru tetap selalu jauh lebih penting daripada teknologi

Peran guru dalam proses belajar sangatlah penting, sebab guru berperan
besar dalam membentuk karakter mulai dari pendidikan tingkat bawah hinggga
pendidikan tingkat atas. Dengan adanya guru siswa menjadi lebih paham dalam
pembelajaran dan terarah dalam prosesnya, hal ini bukan tanpa alasan sebab
dalam pandangan saya guru tetap menjadi tombak penting dalam kemajuan suatu
negara

Anda mungkin juga menyukai