Anda di halaman 1dari 12

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR DAN KENDALA YANG


MUNCUL DALAM PENERAPANNYA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Robinson Situmorang, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Raymond Frans Deonisius


2. Romi Yogaswari
3. Mahfazhul Muharom
4. Rizal Taufik

PENDIDIKAN DASAR - PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa
pengaruh terhadap bidang pendidikan dalam proses pembelajaran. Penggunaan
TIK dalam proses pembelajaran sudah bukan hal yang asing lagi dalam era
globalisasi seperti sekarang ini. Adanya internet memungkinkan kita untuk belajar
kapan dan di mana saja dengan lingkup yang sangat luas. Misalnya, dengan
fasilitas email, chatting, e-book, e-library dan dan sebagainya, kita dapat saling
berbagi informasi tanpa harus bertatap muka langsung dengan sumber informasi
tersebut. Karena semua informasi yang kita inginkan dapat kita peroleh hanya
dengan mengakses internet.
Dimasa depan, arus perkembangan TIK akan melaju semakin cepat. Hal ini
menuntut manusia untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan TIK tersebut
jika tidak mau ketinggalan zaman, serta untuk menghadapi tantangan global.
Dengan kondisi yang seperti ini, maka pendidikan tidak akan terlepas dari
internet, komputer, dan fasilitas TIK lainnya sebagai alat bantu utama dalam
proses pembelajaran. Tidak terkecuali dalam penerapannya di sekolah dasar
sebagai alat bantu bahkan sebagai model pembelajaran yang berbasis e-
Learning.
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran,
ada tiga hal yang harus diwujudkan, yaitu: 1. Peserta didik dan guru harus
memiliki akses teknologi digital di dalam lingkungan lembaga pendidikan. 2.
Adanya materi yang berkualitas dan bermanfaat bagi guru dan peserta didik. 3.
Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan media-
media pembelajaran digital untuk membantu siswa agar mencapai standar
akademik dan mengembangkan potensinya.
Namun bukan perkara yang mudah untuk menerapkan pembelajaran yang
berbasis ICT di sekolah dasar, ada beberapa aspek yang menjadi kendala dalam
penerapannya di sekolah dasar. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai
pembelajaran TIK dalam pembelajaran di sekolah dasar dan kendala yang hadir
dalam penerapannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) ?
2. Bagaimana peranan TIK dalam pembelajaran di Sekolah Dasar?
3. Apa saja kendala yang dihadapi dalam penerapan TIK di Sekolah Dasar?

C. Tujuan
1. Setelah membaca makalah ini, mahasiswa mampu memahami peranan
penting TIK dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar
2. Setelah membaca makalah ini, mahasiswa mampu memahami kendala-
kendala yang dihadapi saat berencana menerapkan TIK dalam proses
pembelajaran di Sekolah Dasar.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian TIK
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan juga merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini
menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan
untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai
dengan kebutuhan. Teknologi Komunikasi digunakan agar data dapat disebar
dan diakses secara global.

B. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pembelajaran di Sekolah Dasar


Dalam pemanfaatan TIK (teknologi, informasi dan komunikasi) di sekolah
dasar kita harus melihat beberapa peran yang dijalankan oleh pihak-pihak yang
berkompeten di sekolah. Pertama peran sekolah sebagai institusi yang
melahirkan kebijakan dan kedua guru sebagai aktor utama di lapangan.
1. Sekolah
Sebagai institusi sekolah mempunyai mekanisme yang berbeda-beda dalam
proses pembelanjaan anggaran di setiap tahunnya. Dalam
pengimplementasian TIK suatu strategi yang mendalam dalam penggunaan
TIK di sekolah. Adapun beberapa strategi yang dapat di lakukan oleh pihak
sekolah adalah sebagai berikut :
a. Menyedia kebutuhan perangkat TIK, misalnya fasilitas komputer, proyektor
LCD dan sambungan internet yang dapat dimanfaatkan oleh guru,
karyawan, dan siswa.
b. Kemudahan dalam mengakses sistem jaringan bagi guru, karyawan, dan
siswa.
c. Implementasi di tingkat guru dengan cara guru diharuskan mempelajari
bagaimana sistem e-learning dengan memberi pelatihan terprogram dan
berkesinambungan.
d. Menyediakan tenaga khusus TIK yang mumpuni dibidang TIK untuk
mengkoordinasi perangkat TIK.
e. Membuat suatu sistem jaringan terpadu berbasis TIK dalam
penyelenggaraan program pendidikan misalnya pembuatan web sekolah.
f. Menggunaan multimedia dan internet akan meningkatkan kualitas
pembelajaran
g. Meningkatkan kinerja guru secara maksimum

2. Guru
Guru sebagai pihak yang bersentuhan langsung dengan siswa mempunyai
peran penting dalam pengintegrasian TIK. Guru bisa menjadi contoh
langsung atau role model bagi pengunaan perangkat TIK di sekolah. Banyak
sekolah yang sudah memulai untuk melengkapi ruang kelas dengan satu
komputer ataupun laptop. Dengan memaksimal kan peran satu komputer di
kelas, siswa akan merasakan manfaat yaitu bertambahnya sumber belajar.
Usaha yang mestinya dilakukan guru untuk penguasaan TIK melalui
kursus-kursus, belajar sendiri dengan bimbingan anak kita ataupun teman,
dengan kegiatan bersama seperti Kelompok Kerja Guru, atau kegiatan di
forum guru yang lain. Bisa juga melalui Otodidak , meski dengan autodidak,
jika disertai semangat untuk bisa maka akan lebih cepat menguasai. Tujuan
utamanya adalah meningkatkan professional guru dalam menguasai IT.

C. Dampak pemanfaatan komputer di sekolah dasar


Pemanfaatan TIK menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak
Positif misalnya perkembangan sistem TIK untuk membahas sosial isu dan
gender isu; kurikulum konsiderasi, grafik, simulasi, design , kemampuan
intelegensi, dan pelajaran bahasa. Komputer semula sekadar untuk membantu
memecahkan hitung-hitungan rumit kini bisa dipakai untuk olahkata, olahdata,
olahgambar, dan pangkalan data berbagai bidang kehidupan. Termasuk untuk
keperluan pendidikan dan hiburan.
Apalagi dengan munculnya teknologi multimedia (media ganda) interaktif
yang sanggup menyajikan tulisan, suara, gambar, animasi, dan video secara
sekaligus maupun bergantian. Anak-anak makin akrab dengan dunia perangkat
canggih. Kemajuan teknologi komputer membuat aktivitas menjadi serba cepat
serta menjadikan dunia seperti tanpa batas. Berbagai jenis informasi dapat
diakses dengan cepat dan akurat.
Dampak negatifnya misalnya hadirnya komputer di rumah menjadikan
minat belajar menurun, apalagi dengan adanya game online sehingga
menimbulkan anak kecanduan bermain game. Komputer juga dapat menjadikan
pendidik dan peserta didik sangat mekanis , kurang memiliki ketrampilan sosial.
Komputer cenderung mengisolasi secara sosial karena seseorang hanya
berinteraksi dengan mesin.
Aplikasi dan potensi TIK dalam pembelajaran di sekolah yang dikembangkan
oleh guru dapat memberikan beberapa manfaat antara lain.
a. Pembelajaran menjadi lebih interaktif, simulatif, dan menarik
b. Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / kompleks
c. Mempercepat proses yang lama
d. Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi
e. Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau di luar jangkauan

D. Kendala Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan Dasar


Perkembangan TIK memang memiliki banyak manfaat, khususnya
pendidikan dasar. Oleh sebab itu, banyak orang yang ingin segera
memanfaatkannya. Namun, tidak bisa dipungkiri pemanfaatan TIK di dalam dunia
pendidikan memiliki beberapa kendala, di antaranya:
1. Kurangnya pengadaan infrastruktur TIK.
Hal ini disebabkan sulit dijangkaunya beberapa daerah tertentu di
Indonesia, sehingga penyebarannya tidak merata. Masih banyak sekolah
yang sulit dijangkau oleh alat transportasi. Untuk mencapai daerah yang
dituju, hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Sedangkan dengan
berjalan kaki, tidak memungkinkan untuk membawa berbagai peralatan
multimedia.
Belum meratanya infrastuktur yang mendukung penerapan TIK di
bidang pendidikan merupakan permasalahan awal yang harus segera
diselesaikan oleh pihak yang berwenang, karena tanpa adanya infrastruktur
yang mendukung maka penerapan TIK di bidang pendidikan hanya akan
menjadi impian semata. Infrastruktur merupakan komponen yang sangat
penting yang berfungsi sebagai modal awal dan utama dalam penerapan TIK
di bidang pendidikan. Pada saat ini, terdapat kecenderungan bahwa hanya
daerah tertentu saja yang mendapatkan akses TIK. Hal ini dikarenakan masih
banyak daerah yang bahkan untuk memilki akses telepon saja tidak ada,
apalagi untuk akses terhadap Internet. Padahal sesungguhnya banyak sekali
potensi sumber daya manusia unggul yang dimiliki oleh daerah tersebut. Jika
hal ini terus berlangsung seperti ini maka dikhawatirkan bahwa potensi
sumber daya manusia yang dimiliki daerah tersebut akan terbuang dengan
percuma dan tidak dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa Indonesia
pada umumnya. Walaupun sudah ada sarana dan prasarana, tetapi masih
sangat minim baik dari segi jumlah maupun segi mutu peralatan tersebut.
2. Ketidaksiapaan sumber daya manusia untuk memanfaatkan TIK dalam
proses pembelajaran.
Ketidaksiapan ini dikarenakan pola kebiasaan pembelajaran yang
masih belum menganggap penting peranan TIK dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Mereka cenderung sudah merasa puas akan materi yang telah
diberikan oleh pengajar secara langsung, sehingga menyebabkan mereka
tidak mau / malas untuk mencari informasi tambahan yang ada di Internet
walaupun sarana dan infrastruktur sudah mendukung dalam penerapan TIK.
Terkadang kendala ini jauh lebih susah untuk dipecahkan daripada tidak
adanya infrastruktur yang mendukung TIK, hal ini karena biasanya lebih
susah untuk mengubah pola tingkah laku/ kebiasaan dari seseorang. Oleh
karena itu, perlu adanya kesadaran dari setiap individu pembelajar untuk
memanfaatkan dan menerapkan TIK dalam metode pembelajarannya.
3. Hambatan hambatan penggunaan TIK dalam proses belajar mengajar ada
tiga, yaitu:
a. Kurangnya kepercayaan diri guru menggunakan TIK dalam melaksanakan
proses belajar mengaiar. Guru takut gagal mengajar melalui penggunaan
TIK yang saat ini sangat disarankan.
b. Kurangnya kompetensi guru, yang dimaksud disini adalah kurangnya
kompetensi guru dalam mengintegrasikan TIK kedalam pedagogis
praktek, yaitu tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
menggunakan komputer dan tidak antusias tentang perubahan dan
integrasi dengan belajar yang menggunakan computer dalam kelas
mereka.
c. Sikap guru dan resistensi yang melekat terhadap perubahan. Sikap dan
resistensi guru untuk mengubah tentang penggunaan strategi baru yaitu
dengan integrasi TIK dalam proses belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan
dengan sikap guru bahwa penggunaan TIK dalam proses belajar
mengajar tidak memiliki manfaat atau keuntungan yang jelas).

E. Langkah-langkah Mengatasi Kendala Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan


Dasar
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut diperlukan langkah-langkah
penyelesaian yang sekaligus berfungsi sebagai prasyarat keberhasilan
penerapan TIK dalam dunia pendidikan / pembelajaran. Langkah-langkah
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Pembelajar harus memiliki akses terhadap teknologi digital dan internet dalam
kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan. Ini berarti sekolah harus memiliki
sarana prasarana yang memadai yang berkaitan dengan teknologi informasi
dan komunikasi, seperti tersedianya komputer/laptop, jaringan komputer,
internet, laboratorium komputer, peralatan multimedia seperti CD, DVD, Web
Camera dan lain-lain.
2. Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural
bagi pembelajar dan pengajar. Materi-materi itu dapat berupa materi
pembelajaran interaktif yang berbantuan komputer, seperti CD, DVD
Pembelajaran Interaktif.
3. Pengajar harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan
alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu pembelajar agar
mencapai standar akademik. Pengembangan professional seorang guru
harus ada waktu yang cukup, dan perlu dukungan teknis yang harus diberikan
kepada guru.
4. Harus tersedia anggaran atau dana yang cukup untuk untuk mengadakan,
mengembangkan dan merawat sarana prasarana Teknologi Informasi dan
Komunikasi tersebut.
5. Adanya kemauan dari semua pihak, dalam hal ini guru dan peserta didik
untuk menerapkan pembelajaran dengan dukungan teknologi komunikasi dan
informasi tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) membawa pengaruh yang
begitu besar bagi setiap aspek kehidupan, terutama dalam dunia pendidikan.
Kekurangan dan hambatan yang ada dalam proses pembelajaran dapat diatasi
dengan memanfaatkan perkembangan TIK.
Aplikasi dan potensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah
membawa pergeseran pandangan tentang pembelajaran dan peran guru dalam
proses pembelajaran di sekolah. Penerapan TIK dalam pembelajaran
memungkinkan kegiatan belajar mengajar lebih interaktif, simulatif dan lebih
menarik. Oleh karena itu guru di era globalisasi informasi ini dituntut untuk
mampu menguasai dan mengalipkasikan TIK dalam pembelajaran. Mengajak
peserta didik untuk mampu memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mampu menciptakan informasi dengan membangun connecting and sharing.
Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran dari pembelajaran
konvensional ke pembelajaran yang beriorientasi pada penerapan TIK akan
mempercepat peningkatan kualitas pendidikan yang pada akhirnya dapat
mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain di dunia.
Perkembangan TIK yang berlangsung cepat akir akir ini mempengaruhi
berbagai bidang khususnya pendidikan di sekolah. Sekolah harus mengikuti
perkembangan jaman yang ada dengan memanfaatkan TIK dalam proses
pembelajaran. Semua stekholder yang terlibat harus turut mendukung
implementasi TIK di sekolahan.
Pemanfaatan TIK disekolah memiliki dampak positif dan negatif bagi
siswa, peran serta guru, keluarga dan lingkungan sangat diharapkan dalam
membimbing mendampingi siswa dengan segala kecangihan teknologi informasi
dewasa ini.

B. Saran
Bagaimanapun banyaknya dampak positif dalam penerapan TIK dalam
pembelajaran di sekolah, kita mempunyai tanggungjawab bersama dalam
meminimalisasi dampak negatif yang muncul baik secara individual, maupun
sosial. Anak harus diajarkan untuk mampu membaca dan menulis serta
menciptakan informasi di dunia maya. Guru sebagai agen perubahan dan
berhadapan langsung dengan siswa hendaknya juga tidak gagap teknologi
banyak upaya guru untuk meningkatkan kompetensinya misalnya dengan
mengikuti kursus-kursus ataupun belajar secara otodidak.
Guru dan orangtua bersama-sama pihak lainnya harus saling bahu-
membahu dalam penyelenggaraan pemanfaatan TIK di karena teknologi
informasi dan komunikasi menjadi kunci untuk menuju masa depan pendidikan
yang lebih berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Aprudin. 2012. Aplikasi TIK dalam Pembelajaran di Sekolah.


http://007indien.blogspot.com/2012/09/aplikasi-tik-dalam-pembelajaran-
di.html#ixzz4gDSJCA00 Diakses pada 5 Mei 2017, pukul 22:30 WIB
Kadir, Purnama. 2013. Kendala Pemanfaatan TIK dalam Dunia Pendidikan.
http://purnamakadir1.blogspot.co.id/2013/03/kendala-pemanfaatan-tik-dalam-
dunia.html Diakses pada 5 Mei 2017, pukul 22:13 WIB
Kusnendi, Eden. Peranan Teknologi Informasi dalam Pendidikan di Sekolah
Dasar. https://coretanedenkusnendi.wordpress.com/2015/07/08/peranan-teknologi-
informasi-dalam-pendidikan-di-sekolah-dasar/ Diakses pada 5 Mei 2017, pukul 22:00
WIB
Widyatmoko, Subkhi. 2015. Implementasi TIK dalam Pembelajaran di
Sekolah. http://widipasca.blogspot.co.id/2015/12/implementasi-tik-dalam-
pembelajaran-di_74.html Diakses pada 5 Mei 2017, pukul 22:17 WIB

Anda mungkin juga menyukai