Dosen Pengampu
Dr. Robinson Situmorang
Disusun Oleh
Muhamad Hasan
Wisnu Permadi
Hadis Aditia M
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
kekuatanNya serta memberikan kesempatan kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini baik dalam bentuk dan isi yang sangat
sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan para pembaca berkaitan dengan pembelajaran berbasis teknologi dan
informasi, terlebih lagi dapat menjadikan makalah ini sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi para pendidik khususnya bidang studi erat
kaitannya dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Kami akui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh sebab itu saya berharap kepada para pembaca untuk bersedia memberikan
sumbangsihnya baik berupa kritik, saran dan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah ini.
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah dasar yang diperlukan bagi setiap manusia untuk dapat
mempertahankan hidupnya. Oleh karena itu anak sejak ia dilahirkan ke dunia sudah
diberikan pendidikan dari kedua orang tuanya berupa pembiasaan hidup yang
terlihat dalam pembiasaan pola hidup. Sejak kecil anak sudah dirawat, dibimbing
dan diarahkan untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Seiring dengan
bertambahnya usia maka anak membutuhkan pendampingan dari seseorang atau
lembaga khusus untuk membantu anak mengembangkan potensi dalam dirinya,
memperoleh dan membangun ilmu pengetahuan yang dibutuhkan anak di masa
depannya, dan mengembangkan kemampuan beradaptasi serta bersosialisasi
dengan orang lain di luar komunitas keluarganya.
Untuk mengembangkan kemampuan anak , maka orang tua ketika anak
berusia 2 tahun sudah mulai memilih sekolah mana yang cocok bagi putra
putrinya. Karena setiap orang tua menginginkan anaknya memperoleh keberhasilan
ketika ia dewasa kelak. Kebutuhan akan pendidikan baik berupa program pendidikan
dan sarana prasarana sekolah sangat mudah dapat diperoleh anak yang tinggal di
kota kota besar. Hal ini terjadi karena di kota-kota besar orang tua diberikan
banyak sekali pendidikan baik dari jenjang Tooddler, Kelompok Bermain, Taman
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama , Sekolah Menengah
Umum atau Kejuruan bahkan Universitas atau Lembaga Kursus lainnya. Begitu
banyak pilihan jenis sekolah yang menawarkan berbagai kriteria khusus untuk
menarik minat orang tua agar menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
Kenyataan ini sangat bertentangan dengan keadaan yang dihadapi oleh anak
anak yang tinggal di daerah terpencil. Pola pikir orang tua di daerah terpencil
cenderung masih sangat sederhana bahkan ada beberapa yang belum memahami
kegunaan pendidikan bagi anaknya. Sebab menurut para orang tua di daerah
terpencil yang dibutuhkan oleh anak adalah cara bertahan hidup di alam tempat
mereka tinggal.Alasan kedua adalah karena para orang tua tersebut belum memiliki
pengetahuan tentang cara menggunakan teknologi informatika, karena mereka
masih gagap teknologi tentang apa itu komputer, bagian dan sarana pendukung
komputer serta jaringan penghubung seperti internet. Ketidak pahaman orang tua
inilah yang menyebabkan kesenjangan pendidikan di kota besar dan daerah
terpencil. Alasan yang ketiga adalah jaringan internet belum menjangkau daerah
terpencil sehingga belum dapat membantu mendukung pemberian pendidikan di
daerah.
Kesenjangan pendidikan di daerah terpencil terjadi karena beberapa faktor
salah satunya adalah belum ada fasilitas jaringan teknologi yang dapat mendukung
terlaksananya pendidikan jarak jauh di daerah daerah terpencil. Apabila jaringan
teknologi sudah mencapai ke seluruh pelosok daerah di Indonesia maka bukan hal
yang mustahil anak anak di daerah terpencil akan mendapatkan pendidikan sebaik
anak di daerah perkotaan sehingga kualitas pendidikan generasi muda di Indonesia
setara antara daerah perkotaan dan daerah terpencil. Inilah yang sebenarnya yang
menjadi tujuan pendidikan di Indonesia, di mana setiap anak Indonesia memperoleh
kesamaan pendidikan sehingga kualitas pendidikan pun merata di seluruh
Indonesia. Diharapkan melalui penerapan TIK dalam Pembelajaran Jarak Jauh
( Distance Education ) akan membantu para guru di daerah terpencil untuk
mengembangkan potensi seluruh peserta didiknya agar mencapai pendidikan yang
baik sama seperti anak di daerah perkotaan. Melalui TIK dalam Pembelajaran Jarak
Jauh ( Distance Education ) akan menghilangkan kesulitan yang didapat oleh guru di
daerah terpencil, karena guru dapat menggunakan segala fasilitas dalam TIK untuk
membuat pembelajaran menjadi lebih luas, bervariasi dan menyenangkan bagi
anak. Di sisi lain Pembelajaran TIK jarak jauh dapat dilakukan orang orang
profesional yang membantu memberikan ilmu pengetahuan mereka kepada orang
lain di daerah terpencil sehingga tukar menukar informasi ini akan semakin
mengembangkan kualitas pendidik di daerah terpencil sebab para pendidik di
daerah tepencil mendapatkan pelatihan atau kuliah dari dosen profesional di daerah
perkotaan. Dengan demikian maka Pembelajaran TIK dalam Pembelajaran Jarak
Jauh membantu pemerintah Indonesia untuk mewujudkan tujuan pendidikan
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut: Bagiamana penerapan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam
pembelajaran jarak jauh yang dapat dilakukan dalam pembelajaran di Sekolah
khusunya sekolah dasar ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui Penerapan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
dalam pembelajaran jarak jauh yang dapat dilakukan dalam pembelajaran di
Sekolah khusunya sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian TIK
Pembelajaran jarak jauh bukanlah suatau hal yang baru dalam dunia
pendidikan sekarang ini. Proses pembelajarannya biasanya dilakukan dengan
mengirimkan berbagai materi pembelajaran dan informasi dalam bentuk cetakan,
buku, CD-ROM, atau video lainnya ke alamat pembelajar. Pembelajaran jarak jauh
akan lebih efektif jika sebelumnya membuat suatu web based distance learning yang
melibatkan antara pengajar dan pembelajar dengan media teknologi yang
memerlukan fasilitas intenet untuk tetap menjaga konektivitasnya sehingga dapat
menentukan kesinambungan suatu pembelajaran jarak jauh.
Menurut Miarso[1] pengertian Pendidikan atau pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) adalah pendidikan terbuka dengan program belajar yang terstruktur relatif
ketat dan pola pembelajaran yang berlangsung tanpa tatap muka atau keterpisahan
atau guru dengan peserta didik. Sedangkan menurut Suparman[2], PJJ adalah
merupakan proses pendidikan yang bagian terpenting pengajarannya disampaikan
oleh seseorang yang berada ditempat terpisah dan pada waktu yang mungkin
berbeda dengan tempat dan waktu si pelajar. Hanya, ketidaktergantungan akan
tempat dan waktu ini akan memerlukan penggunaan sederet media instruksional,
yang berfungsi untuk mengurangi peranan pengajaran tatap muka konvesional.
Menurut UU Nomor 20 Tauhun 2003 tentang system pendidikan nasional,
Pasal 1 ayat 15 dijelaskan bahwa PJJ adalah pendidikan yang peserta didiknya
terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar
melalui teknologi informasi komunikasi dan media lain[3].
Menurut Keegan (1984) dalam A.P. Hardhono[4] karakteristik PJJ adalah 1)
adanya keterpisahan mendekati permanen antara tenaga pengajar dari peserta didik
selama program pendidikan. 2) ada keterpisahan yang`mendekati permanen antara
seorang peserta didik dari peserta didik lain selama program pendidikan. 3) ada
suatu institusi yang mengelola program pendidikan, inilah yang membedakan
dengan kegiatan seseorang yang belajar sendiri di rumah atau studi pribadi. 4)
pemanfaatan sarana komunikasi baik baik mekanis maupun elektronis untuk
menyampaikan bahan belajar. 5) penyediaan sarana komunikasi dua arah sehingga
peserta didik dapat mengambil inisiatif dialog dan mengambil manfaatnya.
Berdasarkan uraian diatas, bisa disimpulkan bahwa PJJ merupakan
keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar, keterpisahan baik karena
faktor jarak, waktu atau kombinasi keduanya selain itu dimanfaatkannya berbagai
media untuk keperluan komunikasi seperti adanya web based distance learning
yang diperlukan fasilitas internet untuk tetap menjaga konektivitasnya. Keterpisahan
jarak dalam PJJ itu terjadi antara pendidik dan peserta didik dalam situasi khusus.
Keterpisahan atau jarak itu menimbulkan adanya pola perilaku pendidik dan peserta
didik yang berbeda dengan pola prilaku dalam lingkungan pendidikan konvensional.
Melalui program ini guru/pendidik dan peserta didik jadi lebih peduli dengan
teknologi dan mengembangkan potensi kecerdasaan anak/peserta didik.
Bertambahnya keterampilan guru dalam TIK, maka akan mempermudah guru dalam
membuat program yang dapat mengembangkan potensi kecerdasan anak. Selain itu
pembelajaran jarak jauh dapat meminimalis penggunaan teknologi yang tidak
bermanfaat seperti, mengunduh file yang mengandung unsur seks dan kekerasan.
BAB III
PENUTUP
Dalam pembelajaran TIK untuk Sekolah Dasar, guru atau pendidik dapat
mengajarkan anak untuk mengenal, memahami, dan menggunakan TIK secara
sederhana. Ini dapat dilakukan saat pembelajaran di berbagai Pendidikan Anak Usia
Dini baik di sekolah ataupun di rumah.
Didalam TIK dikenal juga dengan pemebalajaran jarak jauh. Dalam proses
pembelajarannya biasanya dilakukan dengan mengirimkan berbagai materi
pembelajaran dan informasi dalam bentuk cetakan, buku, CD-ROM, atau video
lainnya ke alamat pembelajar. Bahkan membuat suatu link web dapat membantu
berjalannya dengan baik pembelajaran jarak jauh tersebut. Hal tersebut dengan
adanya beberapa link web yang dapat digunakan guru/pendidik untuk memperoleh
gelar atau sertifikat dalam pendidikan anak usia dini. Pembelajaran jarak jauh ini
dibutuhkan koneksi internet yang dapat menunjang berjalannya proses pendidikan.
Oleh karena itu, melalui TIK dalam pemebelajaran jarak jauh, anak-
anak/peserta didik dan guru/pendidik dapat memperoleh manfaat yaitu,
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangan anak, kegiatan
pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan dan menambah keterampilan
anak akan TIK yang tujuannya untuk menciptakan proses pembelajaran yang
dinamis.
DAFTAR PUSTAKA