Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH

Dosen Pengampu
Dr. Robinson Situmorang

Disusun Oleh

Muhamad Hasan

Wisnu Permadi

Hadis Aditia M

Fajar Yumanhadi Aripin


Mohammad Adi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
kekuatanNya serta memberikan kesempatan kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini baik dalam bentuk dan isi yang sangat
sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan para pembaca berkaitan dengan pembelajaran berbasis teknologi dan
informasi, terlebih lagi dapat menjadikan makalah ini sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi para pendidik khususnya bidang studi erat
kaitannya dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Kami akui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh sebab itu saya berharap kepada para pembaca untuk bersedia memberikan
sumbangsihnya baik berupa kritik, saran dan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah ini.

Jakarta, Mei 2017

Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah dasar yang diperlukan bagi setiap manusia untuk dapat
mempertahankan hidupnya. Oleh karena itu anak sejak ia dilahirkan ke dunia sudah
diberikan pendidikan dari kedua orang tuanya berupa pembiasaan hidup yang
terlihat dalam pembiasaan pola hidup. Sejak kecil anak sudah dirawat, dibimbing
dan diarahkan untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Seiring dengan
bertambahnya usia maka anak membutuhkan pendampingan dari seseorang atau
lembaga khusus untuk membantu anak mengembangkan potensi dalam dirinya,
memperoleh dan membangun ilmu pengetahuan yang dibutuhkan anak di masa
depannya, dan mengembangkan kemampuan beradaptasi serta bersosialisasi
dengan orang lain di luar komunitas keluarganya.
Untuk mengembangkan kemampuan anak , maka orang tua ketika anak
berusia 2 tahun sudah mulai memilih sekolah mana yang cocok bagi putra
putrinya. Karena setiap orang tua menginginkan anaknya memperoleh keberhasilan
ketika ia dewasa kelak. Kebutuhan akan pendidikan baik berupa program pendidikan
dan sarana prasarana sekolah sangat mudah dapat diperoleh anak yang tinggal di
kota kota besar. Hal ini terjadi karena di kota-kota besar orang tua diberikan
banyak sekali pendidikan baik dari jenjang Tooddler, Kelompok Bermain, Taman
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama , Sekolah Menengah
Umum atau Kejuruan bahkan Universitas atau Lembaga Kursus lainnya. Begitu
banyak pilihan jenis sekolah yang menawarkan berbagai kriteria khusus untuk
menarik minat orang tua agar menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
Kenyataan ini sangat bertentangan dengan keadaan yang dihadapi oleh anak
anak yang tinggal di daerah terpencil. Pola pikir orang tua di daerah terpencil
cenderung masih sangat sederhana bahkan ada beberapa yang belum memahami
kegunaan pendidikan bagi anaknya. Sebab menurut para orang tua di daerah
terpencil yang dibutuhkan oleh anak adalah cara bertahan hidup di alam tempat
mereka tinggal.Alasan kedua adalah karena para orang tua tersebut belum memiliki
pengetahuan tentang cara menggunakan teknologi informatika, karena mereka
masih gagap teknologi tentang apa itu komputer, bagian dan sarana pendukung
komputer serta jaringan penghubung seperti internet. Ketidak pahaman orang tua
inilah yang menyebabkan kesenjangan pendidikan di kota besar dan daerah
terpencil. Alasan yang ketiga adalah jaringan internet belum menjangkau daerah
terpencil sehingga belum dapat membantu mendukung pemberian pendidikan di
daerah.
Kesenjangan pendidikan di daerah terpencil terjadi karena beberapa faktor
salah satunya adalah belum ada fasilitas jaringan teknologi yang dapat mendukung
terlaksananya pendidikan jarak jauh di daerah daerah terpencil. Apabila jaringan
teknologi sudah mencapai ke seluruh pelosok daerah di Indonesia maka bukan hal
yang mustahil anak anak di daerah terpencil akan mendapatkan pendidikan sebaik
anak di daerah perkotaan sehingga kualitas pendidikan generasi muda di Indonesia
setara antara daerah perkotaan dan daerah terpencil. Inilah yang sebenarnya yang
menjadi tujuan pendidikan di Indonesia, di mana setiap anak Indonesia memperoleh
kesamaan pendidikan sehingga kualitas pendidikan pun merata di seluruh
Indonesia. Diharapkan melalui penerapan TIK dalam Pembelajaran Jarak Jauh
( Distance Education ) akan membantu para guru di daerah terpencil untuk
mengembangkan potensi seluruh peserta didiknya agar mencapai pendidikan yang
baik sama seperti anak di daerah perkotaan. Melalui TIK dalam Pembelajaran Jarak
Jauh ( Distance Education ) akan menghilangkan kesulitan yang didapat oleh guru di
daerah terpencil, karena guru dapat menggunakan segala fasilitas dalam TIK untuk
membuat pembelajaran menjadi lebih luas, bervariasi dan menyenangkan bagi
anak. Di sisi lain Pembelajaran TIK jarak jauh dapat dilakukan orang orang
profesional yang membantu memberikan ilmu pengetahuan mereka kepada orang
lain di daerah terpencil sehingga tukar menukar informasi ini akan semakin
mengembangkan kualitas pendidik di daerah terpencil sebab para pendidik di
daerah tepencil mendapatkan pelatihan atau kuliah dari dosen profesional di daerah
perkotaan. Dengan demikian maka Pembelajaran TIK dalam Pembelajaran Jarak
Jauh membantu pemerintah Indonesia untuk mewujudkan tujuan pendidikan
Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut: Bagiamana penerapan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam
pembelajaran jarak jauh yang dapat dilakukan dalam pembelajaran di Sekolah
khusunya sekolah dasar ?

C. Tujuan
Untuk mengetahui Penerapan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
dalam pembelajaran jarak jauh yang dapat dilakukan dalam pembelajaran di
Sekolah khusunya sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian TIK

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pusat kurikulum mencakup


dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi mencakup segala hal
yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer
data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, penguasaan TIK berarti
kemampuan memahami dan menggunakan alat TIK secara umum termasuk
komputer (Computerliterate) dan memahami informasi (Informationliterate).
UNESCO mendefenisikan bahwa TIK adalah teknologi yang digunakan untuk
berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi[1].
Defenisi umum TIK adalah computer, internet, telepon, televisi, radio, dan peralatan
audiovisual lainnya.
Banyak alasan bahwa TIK menjadi penting dalam kehidupan keseharian kita
seperti penggunaan komputer dan teknologi komunikasi yang memang sudah
termasuk dalam kehidupan globalisasi. Tidak terkecuali di sekolah yang dapat
mempergunakan TIK untuk mempermudah pengajaran jika memang dibutuhkan
pada materi-materi tertentu.
Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat
disimpulkan Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, meliputi memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan
untuk keperluan pribadi, pendidikan, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan sehingga pesan bisa
tersampaikan serta informasi yang dibutuhkan akan relevan, akurat, dan tepat
waktu.
B. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh

Pembelajaran jarak jauh bukanlah suatau hal yang baru dalam dunia
pendidikan sekarang ini. Proses pembelajarannya biasanya dilakukan dengan
mengirimkan berbagai materi pembelajaran dan informasi dalam bentuk cetakan,
buku, CD-ROM, atau video lainnya ke alamat pembelajar. Pembelajaran jarak jauh
akan lebih efektif jika sebelumnya membuat suatu web based distance learning yang
melibatkan antara pengajar dan pembelajar dengan media teknologi yang
memerlukan fasilitas intenet untuk tetap menjaga konektivitasnya sehingga dapat
menentukan kesinambungan suatu pembelajaran jarak jauh.
Menurut Miarso[1] pengertian Pendidikan atau pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) adalah pendidikan terbuka dengan program belajar yang terstruktur relatif
ketat dan pola pembelajaran yang berlangsung tanpa tatap muka atau keterpisahan
atau guru dengan peserta didik. Sedangkan menurut Suparman[2], PJJ adalah
merupakan proses pendidikan yang bagian terpenting pengajarannya disampaikan
oleh seseorang yang berada ditempat terpisah dan pada waktu yang mungkin
berbeda dengan tempat dan waktu si pelajar. Hanya, ketidaktergantungan akan
tempat dan waktu ini akan memerlukan penggunaan sederet media instruksional,
yang berfungsi untuk mengurangi peranan pengajaran tatap muka konvesional.
Menurut UU Nomor 20 Tauhun 2003 tentang system pendidikan nasional,
Pasal 1 ayat 15 dijelaskan bahwa PJJ adalah pendidikan yang peserta didiknya
terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar
melalui teknologi informasi komunikasi dan media lain[3].
Menurut Keegan (1984) dalam A.P. Hardhono[4] karakteristik PJJ adalah 1)
adanya keterpisahan mendekati permanen antara tenaga pengajar dari peserta didik
selama program pendidikan. 2) ada keterpisahan yang`mendekati permanen antara
seorang peserta didik dari peserta didik lain selama program pendidikan. 3) ada
suatu institusi yang mengelola program pendidikan, inilah yang membedakan
dengan kegiatan seseorang yang belajar sendiri di rumah atau studi pribadi. 4)
pemanfaatan sarana komunikasi baik baik mekanis maupun elektronis untuk
menyampaikan bahan belajar. 5) penyediaan sarana komunikasi dua arah sehingga
peserta didik dapat mengambil inisiatif dialog dan mengambil manfaatnya.
Berdasarkan uraian diatas, bisa disimpulkan bahwa PJJ merupakan
keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar, keterpisahan baik karena
faktor jarak, waktu atau kombinasi keduanya selain itu dimanfaatkannya berbagai
media untuk keperluan komunikasi seperti adanya web based distance learning
yang diperlukan fasilitas internet untuk tetap menjaga konektivitasnya. Keterpisahan
jarak dalam PJJ itu terjadi antara pendidik dan peserta didik dalam situasi khusus.
Keterpisahan atau jarak itu menimbulkan adanya pola perilaku pendidik dan peserta
didik yang berbeda dengan pola prilaku dalam lingkungan pendidikan konvensional.

D. Penerapan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam


Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam pembelajaran sekolah dasar.

Di era globalisasi, TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) merupakan


sesuatu yang sudah lumrah berada di lingkungan anak usia dini, apalagi jika anak
dilahirkan di daerah perkotaan yang memang dalam lingkungan keseharian
menggunakan TIK. Anak usia dini seyogyanya sudah dapat diperkenalkan mengenai
ragam TIK, misalnya dengan televisi, telepon, media cetak, komputer, dan
sejenisnya yang memang termasuk dalam TIK.
Dalam pembelajaran TIK untuk anak sekolah dasar, guru/pendidik dapat
mengajarkan anak untuk mengenal, memahami, dan menggunakan TIK secara
sederhana bahkan dalam TIK mendapatkan kegiatan berlajar yang dikonsepkan
yaitu belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar. Untuk menyiapkan
pembelajaran TIK yang menyenangkan, efektif dan terintegrasi, guru atau pendidik
lainnya dapat mencari informasi, merencanakan aktivitas yang akan dilakukan,
membangun prosedur berupa pemahaman dan aturan yang baru mengenai TIK
untuk anak usia dini. Untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang melek
teknologi khususnya untuk anak usia dini yang sesuai dengan karakter usia
mereka. Dengan kata lain, fasilitas pembelajaran dan sumber daya manusia yang
paham akan TIK harus berbanding lurus.
Terdapat berbagai materi pembelajaran yang dapat dikembangkan melalui
TIK. Pembelajaran yang berbasis TIK pada anak usia dini, dapat berupa pengenalan
dengan komputer. Preschool children demonstrate knowledge of basic operations
and concepts when they use a mouse, keyboard or touch screen to operate
computer[1]. Anak-anak prasekolah mendemostrasikan konsep dan pengetahuan
basic operations ketika mereka menggunakan mouse, keyboard atau layar sentuh.
Pengenalkan akan komputer perlu dilakukan sedini mungkin. Berdasarkan hal ini,
komputer dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah dasar. Penggunaan
multimedia tersebut digunakan untuk anak usia dini yang berbasis belajar sambil
bermain sehingga tidak membuat anak jenuh akan pembelajaran yang masih
bersifat konvensional.
Penggunaan komputer merupakan hal yang menarik perhatian anak-anak
usia dini. Ketertarikan anak-anak disebabkan karena gambar, suara, warna dan
gambar bergerak. Menurut Piaget, anak-anak usia 2-7 tahun berada pada tahap
berfikir pra operasional[2]. Pada tahap ini, anak-anak mulai berfikir simbolik.
sehingga pembelajaran menggunakan media visual pada komputer cocok pada
anak usia dini. Suatu contoh, pada saat pembelajaran binatang gajah, guru dapat
menampilkan gambar gajah yang berbadan besar dan sedang berjalan. Gambar-
gambar ini, merupakan simbol bagi anak, sehingga anak akan memahai tentang
bagaimana bentuk gajah dan bagian-bagian gajah.
Didalam TIK dikenal juga dengan pembelajaran jarak jauh. Dalam proses
pembelajarannya biasanya dilakukan dengan mengirimkan berbagai materi
pembelajaran dan informasi dalam bentuk cetakan, buku, CD-ROM, atau video
lainnya ke alamat pembelajar. Bahkan membuat suatu link web yang dapat
membantu berjalan pembelajaran jarak jauh tersebut. Hal tersebut dengan adanya
beberapa link web yang dapat digunakan guru untuk memperoleh gelar atau
sertifikat dalam pendidikan anak usia dini. Bukan hanya itu, dalam perkembangan
PJJ, guru dapat membuat salah satunya ialah, video berdurasi 2 menit, CD interaktif
bagi anak-anak sekolah dasar (SD) awal dan menggambar menggunakan komputer.
Adapun beberapa pembelajaran jarak jauh yang menggunakan web based
distance learning yang dapat digunakan untuk guru/pendidik yang dapat
mengembangkan kemampuan dalam mengajarnya serta dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran yang lebih bermutu bukan hanya itu saja tetapi link-link
dibawah ini juga membantu pedidik dalam memperoleh gelar pendidikan guru
sekolah dasar (Early Childhood Eduaction Degree Online). Sedangkan untuk
peserta didik, link-link yang didalamnya terdapat ilmu pengetahuannya yang dapat
mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor adalah sebagai berikut:
Guru/Pendidik
http://www.ed.gov.nl.ca/edu/earlychildhood/
http://academicearth.org/early-childhood-education/
http://www.earlychildhoodteacher.org/certification/online-early-childhood-degrees/
https://www.caearlychildhoodonline.org/
http://www.liberty.edu/online/associate/early-childhood-education/
http://www.pennfoster.edu/programs-and-degrees/
http://www.ashford.edu/degrees/online/aa-early-childhood-education.htm
http://www.pdx.edu/ceed/online-early-childhood-education-series-certificate-of-
completion
Dan sebagainya.
Perserta didik
http://www.e-learningforkids.org/
https://www.time4learning.com/
http://www.magicpathshala.com/
http://www.poissonrouge.com/
http://www.nickjr.com/
http://www.kidport.com/Grade1/Math/NumberSense/Math1_BasicAdd.htm
http://www.bbc.co.uk/schools/numbertime/games/index.shtml
http://pbskids.org/rogers/buildANeighborhood.html
http://www.usmint.gov/kids/games/
http://www.learninggamesforkids.com/preschool_games.html
Dan sebagainya.

Beberapa di link-link web diatas diharapkan dapat meningkatkan potensi


guru/pendidik dan perserta didik. Pembelajaran Jarak Jauh ini dapat mengajak
guru/pendidik sebagai acuan untuk membuat program-program bermutu untuk anak
usia dini baik dari segi edukasi games online (permainan beredukasi secara online)
yang sesuai anak usia dini. PJJ juga dapat memudahkan guru untuk memperolah
ilmu dlam mengembangkan teknik pengajaran yang menyenangkan dan mudah
dipahami anak usia dini serta para pengajar/pendidik juga turut andil dalam
mencerdaskan generasi-genarasi bangsa dari sejak usia dini menjadi sosok penerus
bangsa yang bisa membanggakan bangsa dan negaranya.

Melalui program ini guru/pendidik dan peserta didik jadi lebih peduli dengan
teknologi dan mengembangkan potensi kecerdasaan anak/peserta didik.
Bertambahnya keterampilan guru dalam TIK, maka akan mempermudah guru dalam
membuat program yang dapat mengembangkan potensi kecerdasan anak. Selain itu
pembelajaran jarak jauh dapat meminimalis penggunaan teknologi yang tidak
bermanfaat seperti, mengunduh file yang mengandung unsur seks dan kekerasan.
BAB III
PENUTUP

Dalam pembelajaran TIK untuk Sekolah Dasar, guru atau pendidik dapat
mengajarkan anak untuk mengenal, memahami, dan menggunakan TIK secara
sederhana. Ini dapat dilakukan saat pembelajaran di berbagai Pendidikan Anak Usia
Dini baik di sekolah ataupun di rumah.
Didalam TIK dikenal juga dengan pemebalajaran jarak jauh. Dalam proses
pembelajarannya biasanya dilakukan dengan mengirimkan berbagai materi
pembelajaran dan informasi dalam bentuk cetakan, buku, CD-ROM, atau video
lainnya ke alamat pembelajar. Bahkan membuat suatu link web dapat membantu
berjalannya dengan baik pembelajaran jarak jauh tersebut. Hal tersebut dengan
adanya beberapa link web yang dapat digunakan guru/pendidik untuk memperoleh
gelar atau sertifikat dalam pendidikan anak usia dini. Pembelajaran jarak jauh ini
dibutuhkan koneksi internet yang dapat menunjang berjalannya proses pendidikan.

Oleh karena itu, melalui TIK dalam pemebelajaran jarak jauh, anak-
anak/peserta didik dan guru/pendidik dapat memperoleh manfaat yaitu,
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangan anak, kegiatan
pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan dan menambah keterampilan
anak akan TIK yang tujuannya untuk menciptakan proses pembelajaran yang
dinamis.
DAFTAR PUSTAKA

A.P. Hardhono, Potensi Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam Mendukung


Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh di Indonesia (dalam jurnal pendidikan
terbuka dan jarak jauh vol.3), (Tangerang:Pusat Studi Indonesia, Lembaga
Penelitian Universitas Terbuka, 2002)
Diane Trister Dodge, Laura J. Colker, Cate Heroman. The Creative Curriculum for
preschool. (Washington, DC: Teaching Strategies, 2009)
H Emil Rosmali, Tugas dan Peran Guru.(Tahun 2008)
M.Atwi Suparman, M.Sc, Pendidikan Jarak Jauh (Teori dan Prakteknya),
(Jakarta:Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Maret 2004)
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
ayat 14 dan 15.
UNESCO. Schoolnettolkit. Bangkok: UNESCO Asia dan Pasific Regional Bureau for
Education. 2004.
Yuliani Nurani Sujiono dan Bambang Sujiono, Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan
Jamak, (Jakarta: PT. Indeks, 2003)
Yuliani Nurani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Din, (Jakarta: PT. Indeks,
2012)
Yufiarti. Psikologi Pendidikan dan Penerapannya. (Jakarta: CHCD Offset, 2009)
Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media,
2004)

Anda mungkin juga menyukai