Anda di halaman 1dari 11

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Pembelajaran Jarak Jauh di Sekolah

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Robinson Situmorang, M.Pd.

Disusun Oleh:
Elma Duwiyanti
Ni Ketut Resi Yuliari
RR. Pramesty Veedya Bhakti Eva
Ronauli Hutagalung

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup yaitu
pembelajaran sejak lahir hingga akhir hayat yang diselenggarakan secara
terbuka dan multi makna. Pembelajaran sepanjang hayat (life long learning)
berlangsung secara terbuka melalui jalur formal, non formal, dan informal yang
dapat diakses oleh peserta didik setiap saat, tidak dapat dibatasi oleh usia,
tempat, dan waktu (Warsita, 2011: 3). Pembelajaran dengan sistem terbuka atau
sistem pembelajaran jarak jauh diselenggarakan dengan fleksibilitas pilihan dan
waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry-multy
exit system).
Pendidikan merupakan suatu proses yang tujuannya untuk meningkatkan nilai
sosial, budaya, moral dan agama serta mempersiapkan peserta belajar
menghadapi tantangan dan pengalaman dalam kehidupan nyata. Untuk itu
dalam pendidikan diperlukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien yang
menjadikan peserta belajar dapat menyerap informasi dan pengetahuan serta
teknologi yang dipelajarinya sebagai bagian dari dirinya.
Banyak faktor yang mempengaruhi terwujudnya proses pembelajaran yang
berkualitas dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, salah satunya adalah
penggunaan atau pemanfaatan tegnologi dalam proses pendidikan dan
pembelajaran. Penggunaan TIK dalam mendkung proses ini merupakan salah
satu bentuk kepekaan lembaga sekolah dalam mencapai kesuksesan.
Peningkatan kinerja pendidikan dimasa mendatang diperlukan sistem informasi
dan teknologi, informasi yang tidak hanya berfungsi sebagai pendukung, tetapi
untuk mendorong keberhasilan dunia pendidikan sehingga mampu bersaing di
pasar global.
Teknologi pada hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai tambah
menghasilkan produk yang bermanfaat. Teknologi telah mempengaruhi manusia
dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga jika tidak menguasai teknologi akan
terlambat menguasai informasi, dan akan tertinggal pula untuk memperoleh
kesempatan untuk maju. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi , pendidikan dapat menjangkau seluruh lapisan
masarakat yang tinggal di berbagai tempat, di kota, desa, bahkan di daerah
terpencil atau pedalaman sekalipun, sehingga upaya pemerataan pendidikan
dapat terlaksana.
Mengingat kondisi Indonesia yang ada, baik kondisi sosial ekonomi, geografis,
kesempatan memperoleh pendidikan bagi setiap warganya dengan jumlah
penduduk yang banyak, SDM pendidik yang berkualitas terbatas, anggaran
pendidikan yang terbatas menjadikan pendidikan jarak jauh sulit untuk
diselenggarakan. Padahal pembelajaran jarak jauh memungkinkan masyarakat
yang ada di daerah memperoleh informasi dan pendidikan karena pembelajaran
jarak jauh adalah suatu model pembelajaran yang membebaskan pembelajar
untuk dapat belajar tanpa terikat oleh ruang dan waktu dengan sedikit mungkin
bantuan dari orang lain. Pada pembelajaran jarak jauh tidak ada kontak langsung
antara instruktur dengan pembelajar. Proses pembelajaran dilakukan dengan
perantaraan media pembelajaran yang saat ini sebagian besar dalam bentuk
pemanfaatan TIK yang dirancang secara khusus.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di
sekolah?
2. Bagaimana penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di sekolah?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di sekolah
2. Mengetahui penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di sekolah

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Technologia menurut Webster
Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara
sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata Teknologi berarti skill, science
atau keahlian, keterampilan, ilmu. Kata teknologi secara harfiah berasal dari
bahasa latin texere yang berarti menyusun atau membangun, sehingga istilah
teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam
arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut
Rusman, dkk (2011) teknologi adalah suatu rancangan atau desain untuk alat
bantu tindakan yang mengurangi ketidak pastian dalam hubungan sebab akibat
dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Informasi adalah fakta atau apa
pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide,gagasan,materi
pelajaran) dari satu pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara
keduanya.
Teknologi Informasi adalah ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar
informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat, informasi dapat
dikatakan sebagai data yang telah diolah. Data atau informasi tersebut dapat
berupa tulisan, suara, gambar, video dan sebagainya, menurut Darmawan
(2012).
Information and Communication Technology (ICT) dalam konteks bahasa
Indonesia disebut Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam waktu yang
sangat singkat telah menjadi satu bahan bangunan penting dalam
perkembangan kehidupan masyarakat modern. Dibanyak negara menganggap
bahwa memahami TIK, menguasai keterampilan dasar TIK serta memiliki konsep
TIK merupakan bagian dari inti pendidikan, sejajar dengan membaca, menulis,
dan numerasi.
Pengertian lain dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dikutip
dalam Rusman, dkk (2011) adalah sebagian dari ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan
dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran,
dan penyajian informasi. Tercakup dengan defenisi tersebut semua perangkat
keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun
komunikasi.
Peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan adalah:
1. Menggantikan peran manusia, yaitu dengan melakukan kegiatan otomasi
suatu tugas atau proses.
2. Memperkuat peran manusia yaitu menyajikan informasi, tugas, atau proses.
3. Melakukan restrukturisasi atau melakukan perubahan-perubahan terhadap
suatu tugas atau proses.
B. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh

Pembelajaran jarak jauh bukanlah suatau hal yang baru dalam dunia pendidikan
sekarang ini. Proses pembelajarannya biasanya dilakukan dengan mengirimkan
berbagai materi pembelajaran dan informasi dalam bentuk cetakan, buku, CD-
ROM, atau video lainnya ke alamat pembelajar. Pembelajaran jarak jauh akan
lebih efektif jika sebelumnya membuat suatu web based distance learning yang
melibatkan antara pengajar dan pembelajar dengan media teknologi yang
memerlukan fasilitas intenet untuk tetap menjaga konektivitasnya sehingga dapat
menentukan kesinambungan suatu pembelajaran jarak jauh
Pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran dimana peserta didik tidak berada
dalam satu tempat dengan pendidik sehingga pembelajaran tidak dapat
dilakukan dengan cara tatap muka, maka penyajian materi pembelajaran kepada
peserta didik dilakukan melalui media. Ini berarti dalam proses pembelajaran
tidak terjadinya kontak dalam bentuk tatap muka langsung antara pengajar dan
pembelajar. Komunikasi berlangsung dua arah yang dijembatani dengan media
seperti komputer, televisi, radio, telephon, internet, video dan sebagainya.
Pembelajaran jarak jauh merupakan bentuk belajar mandiri yang terorganisasi
secara sistematik, dimana bimbingan kepada siswa, penyajian bahan belajar,
keyakinan, dansupervise terhadap keberhaislan siswa diselenggarakan oleh satu
tim pengajar yang masing-masing mempunyai tanggungjawab tertentu. Hal ini
memungkinkan dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan media yang
menjangkau jarak jauh (Dohmein dalam Suparman dan Zuhairi, 2009: 8).
C. Peran TIK dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Beberapa peran teknologi informasi dan komunikasi yang dapat memfasilitasi
pembelajaran jarak jauh adalah:

a. Asynchronous discussion. Pada pembelajaran online, para pembelajar


dapat menggunakan waktu disesuaikan dengan kebutuhannya masing-
masing di dalam merefleksikan, berdiskusi dan memberikan komentarnya.
Kondisi ini dapat meningkatkan kualitas diskusi dan merubah psikologi dan
sosiologi komunikasi. Selain itu dapat mengembangkan strategi yang
berbeda di dalam pemecahan masalah diantara para pembelajar.
b. Instructor control of online conference and roles. Dengan
konferensi online, pengajar dapat mengendalikan keanggotaan setiap
pembelajarnya, peran pembelajar, dan memungkinkan memantau
pelaksanaan diskusi. Beberapa kelompok dapat pula
mengembangkan online sendiri di dalam berdiskusi lebih lanjut ataupun di
dalam berdiskusi dalam melaksanakan tugas, sehingga dapat memfasilitasi
suatu team work.
c. Questions and answer communication protocol. Pengajar dapat
melontarkan pertanyaan selama diskusi berlangsung. Pengajar dapat
mengendalikan siapa yang sudah menemukan jawabannya dengan
mencegah pembelajar lainnya untuk dapat mencontek, sampai mereka
sendiri benar-benar menemukan jawabannya.
d. Anonymity and pen name signatures. Ketika pembelajar bekerja menjadi
bagian dari diskusi yang sedang berlangsung, mereka dapat memanfaatkan
pengalaman kehidupan nyata di dunia kerjanya untuk memberikan illustrasi
atas pemahaman konsep yang diajarkan oleh pengajar. Misalnya, berupa
komentar yang dapat memberikan makna yang lebih kepada pembelajar
yang sedang belajar melengkapi apa yang diajarkan oleh pengajar. Selain itu,
memungkinkan juga adanya nama samaran sehingga seseorang mampu
mengembangkan personalnya tanpa diketahui identitas sebenarnya, dan
secara ekstrim sangat berguna di dalam pembelajaran yang mengharapkan
adanya permainan peran seperti metode pembelajaran kolaboratif.
e. Membership status lists. Pemantauan aktivitas seperti membaca dan
memberikan respon di dalam komunikasi, memungkinkan pengajar
mengetahui apa yang masing-masing pembelajar telah baca dan seberapa
up-to-date setiap di dalam forum diskusi. Hal ini memungkinkan pengajar
mendeteksi apabila terjadi ada pembelajar yang tertinggal pelajarannya.
Kelompok pembelajar kolaboratif dapat mengusahakan setiap orang di dalam
tim up-to-date. Setiap pembelajar dapat dengan mudah membandingkan
frekuensi dan kontribusi relatifnya bagi pembelajar lainnya di dalam
pembelajaran.
f. Voting. Akses yang mudah di dalam kelompok ataupun individual untuk
memberikan pendapatnya dapat pula dalam bentuk voting. Voting tidak hanya
digunakan ketika membuat keputusan, lebih kepada fungsinya untuk
mengeksplor (menggali) dan menemukan yang disepakati dan apa yang tidak
disepakati atau ketidakpastian, sehingga kelas dapat secara fokus
melanjutkan diskusi. Dimungkinkan pula pembelajar merubah pendapatnya
kapan saja selama diskusi berlangsung.
g. Special purpose scaling methods. Metode yang berguna ini dapat
menunjukkan kesepakatan kelompok yang sesungguhnya dan meminimalkan
ambiguisitas. Ada suatu sistem yang memungkinkan setiap pembelajar pada
akhir pembelajarannya mengungkapkan apa yang mereka pikirkan paling
penting dari apa yang sudah dipelajarinya.
h. Information overload. Hal ini dapat terjadi jika antusiasme pembelajar di
dalam diskusi sangat tinggi, dengan banyaknya pembelajar saling
memberikan komentar, sehingga terjadi kelebihan informasi. Diskusi online
memungkinkan setiap individu untuk memberikan komentar kapan saja tanpa
perlu menunggu orang lain berkomentar terlebih dahulu.
D. Penerapan TIK dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Penerapan TIK pada bidang pendidikan telah memberikan kontribusi bagi


perkembangan teknologi pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran
sehari-hari sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data,
audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah
dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih.
Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar
mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi ebih efektif dan efisien sehingga dapat
diperoleh hasil yang lebih baik. Dengan hadirnya e-learning setiap siswa bisa
mengakses materi pembelajaran yang disediakan melalui situs. Siswa bisa
berinteraksi dengan guru atau dengan siswa lain tanpa harus harus hadir
dikelas. Materi pembelajaran online, membuat siapa saja bisa mengakses materi
tersebut tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu.
Beberapa pola pembelajaran berdasarkan sumber belajar:
1. Komunikasi Dua Arah.
Komunikasi dua arah biasanya dilakukan dengan media elektronik. Orang
menyebutnya sebagai tutorial elektronik melalui internet.
2. Telepon
Dalam jenis belajar jarak jauh yang meliputi pendekataan korespondensi
dan tatap muka,telepon memegang peranan penting. Di Indonesia
penggunaan telepon untuk kepentingan pengajaran masih terlalu mahal,
namun dengan penerapan teknologi komunikasi yang baru yang disebut
dengan Voice Over baik percakapan maupun data.dengan biaya
sambungan telepon jarak jauh biasa.
3. Jaringan Televisi Kabel Dua Arah
Jaringan televisi yang ada memungkinkan pertukaran,baik percakapan
maupun data. Peserta didik dapat meminta dan membaca informasi
melalui televise, selain dari menerima bahan ajar cetak melalui pos. TV
dapat menyiarkan gambar-gambar dan film. Masing-masing orang dapat
membentuk kelompok temporer yang dapat berbicara satu sama lain.
Saluran-saluran siaran yang cukup luas memungkinkan untuk mengirim
program-program pendidikan ke pesawat televise.
4. Pendidikan Jarak Jauh dengan Bantuan Kompouter (Computer-Assisted
Distance Education (CADE))
Dalam CADE pekerjaan instruktur secara meluas diambil alih oleh
computer. Program computer menganalisis jawaban-jawaban peserta
didik untuk mendesain pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda dengan teliti.
Komentar-komentar pribadi berupa surat kepada siswa dicetak dengan
computer.
5. Satelit
Penggunaan satelit dialkukan melalui papan tulis computer serta dilihat
dan didengarkan oleh peserta di tempat-tempat lain di wilayah lainnya.
Selanjutnya Tanya jawab dilangsungkan antara pemberi kuliah dengan
peserta.
6. Media Massa: Radio dan Televisi Pendidikan
Kontribusi terbesar dari siaran pendidikan adalah pendekatan visual dan
oral dan penekanannya pada belajar daripada mengajar baik pada
kelompok pelajar maupun pengajar.
7. Internet
Dalam pembelajaran jarak jauh belajar e- dikembangkan untuk
meningkatkan pelayanan kepada peserta didik misalnya melalui bahan
pendukung belajar berbasis internet, tutorial online, kuliah online, serta
akses mahasiswa terhadap nilai ujian secara online yang lebih baik.

BAB III
KESIMPULAN

A. Pemecahan Masalah
Untuk menjawab permasalahan yang telah diuraikan di atas, berikut ini beberapa
pemecahan masalah yang dapat dilakukan
1. Mengadakan pemerataan pendidikan ke berbagai tempat, bahkan ke tempat
terpencil atau pedalaman sekalipun.
2. Memperluas bandwith dan ketersediaan akses internet untuk memperlancar
koneksi sehingga tidak ada informasi yang terganggu maupun terputus
denganmengadakan kerjasama dengan pihak-pihak terkait
3. Meluruskan paradigma bahwa lulusan dari program ini, tidak terjamin kwalitasnya
dengan cara mempromosikan program ini sebaik dan semenarik mungkin, karena
lulusan ini tidak kalah saing dengan studi secara regular atau normal.
4. Melakukan terobosan baru dan kreatif dalam penyampaian materi sehingga tidak
menjenuhkan.

B. Kesimpulan
Teknologi informasi & telekomunikasi akan menghilangkan batasan-batasan ruang &
waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Dengan demikian, peserta didik
dapat mengambil mata kuliah di manapun di dunia tanpa terbatas oleh institusi dan
negara, siswa dapat mudah berguru pada pakar dan ahli di bidang yang diminati. Untuk
setiap pembelajaran dapat dengan mudah memperoleh materi dari berbagai sumber,
cara penyampain materi yang beragam dengan audio visual yang beberapa terkoneksi
langsung ke internet memperkaya peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Belawati, Tian. Prinsip-prinsip Pengelolaan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh.


Jakarta: Universitas Terbuka. 2000.

Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.

Suparman, Atwi & zuhairi Aminudin. Pendidikan Jarak Jauh Teori dan Praktek. Jakarta:
Universitas Terbuka. 2009.

Warsita, Bambang. Pendidikan Jarak Jauh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.


file.upi.edu/TIK/PJJ_TIKPembelajaran_Jarak_Jauh_Berbasis_Online_dan_WEB.pdf
(Diakses tanggal 08 Juni 2017)

http://blog.politeknik telkom.ac.id/30212033/2012/06/20/peranan-tik-dalam-bidang-
bisnis-pendidikan-kesehatan-dan-pemerintahan/ Diakses tanggal 08 Juni 2017)

Anda mungkin juga menyukai