Anda di halaman 1dari 4

BIMBINGAN TIK ( Teknologi Informasi dan Komunikasi )

Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


Teknologi informasi dilihat dari kata penyusunanya adalah teknologi dan informasi.
Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi
dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat,
lebih luas sebarannya dan lebih lama penyimpanannya.
Selain pengertian diatas Williams & Sawyer dalam Koesnandar (2008:5) menyatakan bahwa
‘teknologi informatika adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer dengan
jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara atau video)’. Dengan kata
lain TIK tidak hanya terbatas dalam bentuk data saja melainkan suara, gambar atau video.
Sedangkan Karsenti dalam Siahaan (2010:7) menyatakan TIK ‘sebagai alat atau sarana yang
digunakan untuk melakukan perbaikan/penyempurnaan kegiatan pembelajaran sehingga para
siswa menjadi lebih otonom dan kritis dalam menghadapi masalah, yang pada akhirnya
bermuara pada peningkatan hasil kegiatan belajar siswa’. Ini berarti teknologi dapat dan
benar-benar membantu siswa mengembangkan semua jenis keterampilan, mulai dari tingkat
yang sangat mendasar sampai dengan tingkat keterampilan berpikir kritis yang lebih tinggi.
Dari beberapa pengertian yang telah diutarakan sebelumnya. Maka secara garis besar dapat
dikatakan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah seperangkat alat yang dapat
membantu anda berkerja dangan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan
dengan pemrosesan informasi.
 
TIK dalam Bimbingan dan konseling
Dalam proses belajar mengajar ada dua unsur yang sangat penting dalam menunjang
keberhasilan proses belajar mengajar, yakni metode mengajar dan media pembelajaran.
Metode mengajar yang dipilih akan menentukan jenis media pembelajaran yang akan
digunakan. Hal ini sama dengan apa yang disampaikan Arsyad (2003:15) bahwa “Jenis media
pembelajaran selain ditentukan oleh metode pengajaran juga dipengaruhi oleh tujuan
pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan dari siswa”.
Dalam dunia pendidikan yang semakin berkembang saat ini kita telah dikenalkan dengan
banyak tentang aplikasi-aplikasi media pembelajaran berbasis TIK, mulai dari penggunaan
media internet (website), aplikasi belajar, kamus elektronik, media flash, film/video dan lain
sebagainya hinga yang paling sering dijumpai yaitu power point. Berbicara tentang
penggunaan TIK sebagai media layanan dalam bimbingan dan konseling tidak jauh beda
dengan TIK sebagai media pembelajaran pada umumnya yaitu tentang bagaimana seorang
tanaga pendidik dalam memanfaatkan media TIK sebagai fasilitas dalam pengoptimalan
tujuan dan program layanan yang ada. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh
Wahidin (2009:5)  tentang fungsi TIK dalam pembelajaran yaitu :
“agar siswa dapat dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi
secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan
belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan
sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi
dengan perkembangan baru di lingkungannya”
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menghadirkan tantangan baru bagi
praktisi bimbingan dan konseling. Seperti halnya yang telah kita ketahui bahwa model
pendekatan baru cybercounceling mulai sering diminati oleh para praktisi bimbingan dan
konseling baik disekolah atau di luar sekolah. Berdasarkan hal diatas maka TIK bagi dunia
bimbingan dan konseling adalah tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk
menyiarkan program-progam pendidikan dan layanan yang ada. Hal tersebut senada dengan
apa yang disampaikan oleh Susanto (2008) bahwa “Dalam bimbingan dan konseling,
teknologi informasi dan komunikasi merupakan  media dalam pelaksanaan program layanan
bukan tujuan layanan, maka pemanfaatannya hanya sebagai media untuk melakukan
pendekatan-pendekatan, pemberian informasi, promosi, konsultasi dan masih banyak lagi”.
Teknologi interaktif ini memberikan  katalis bagi perubahan mendasar terhadap peran guru
dari informasi ke tranformasi. Penerapan TIK menjadi fasilitator yang utama sebagai
pemerata dunia pendidikan, dan tentunya memperkaya wawasan siswa secara lebih
kompleks.
Dalam dunia bimbingan dan konseling penggunaan media dalam pemberian layanan dirasa
lebih efektif dan menarik bagi siswa sehingga ketercapaian layanan dirasakan lebih optimal,
karena dengan berbasis TIK berbagai tampilan layanan dapat diperoleh dan dibermanfaatkan
dengan lebih baik seperti media  flash, ebook, artikel internet dan tentunya masih banyak
aplikasi TIK lainnya. Dengan  begitu baik guru pembimbing maupun siswa nantinya dapat
memperoleh dan memanfaatkan segala media yang ada dalam mencapai tujuan layanan yang
diinginkan.
Fungsi TIK dalam Bimbingan dan Konseling
Fungsi dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi atau TIK dalam dunia
pembelajaran atau layanan bimbingan dan konseling akan melihat dari dibermaanfaatkannya
untuk apakah perkembangan dari TIK itu sendiri. Seperti halnya apa yang disampaikan
Koesnandar (2008:7) bahwa fungsi dari TIK dapat dibagi menjadi 3 hal yaitu :
(1)   TIK sebagai gudang ilmu pengetahuan, dapat berupa referensi berbagai ilmu
pengetahuan yang tersedia dan dapat diakses melalui fasilitas TIK, pengelolaan pengetahuan,
jaringan pakar, jaringan antara institusi pendidikan, dll.
(2)   TIK sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat bantu mengajar bagi guru, alat
bantu belajar bagi siswa, serta alat bantu interkasi antara guru dengan siswa.
(3)   TIK sebagai fasilitas pendidikan, TIK di sekolah dapat berupa pojok internet,
perpustakaan digital, kelas virtual, lab multimedia, papan elektronik, dll.
Pendapat yang lain disampaikan oleh Siahaan (2010:25)
Secara sederhana dapatlah dikemukakan bahwa pada umumnya fasilitas/peralatan TIK 
dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran karena potensinya antara lain:
(1)       membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan sistem peredaran
darah;
(2)       membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar,
seperti: binatang-binatang buas, atau penguin dari kutub selatan;
(3)       menampilkan obyek yang terlalu besar, seperti pasar, candi borobudur;
(4)       menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti: mikro
organisme;
(5)       mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion atau time-lapse
photograhy;
(6)       memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya;
(7)       memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar
siswa;
(8)       membangkitkan motivasi belajar siswa;
(9)       menyajikan informasi belajar secara konsisten, akurat, berkualitas dan dapat diulang
penggunaannya atau disimpan sesuai dengan kebutuhan; atau
(10)   menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak untuk lingkup sasaran yang
sedikit/kecil atau banyak/luas, mengatasi batasan waktu (kapan saja maupun ruang di mana
saja).
Melihat kedua pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan Teknologi informasi
dan komunikasi atau TIK dalam dunia pendidikan baik itu pembelajaran kelas maupun
layanan bimbingan dan konseling akan dapat membantu mempermudah dan memaksimalkan
pembelajaran atau layanan yang ada. Kebermanfaat TIK tidak hanya akan dirasakan oleh
murid malainkan oleh guru dan seluruh komponen di sekolah.

Model Pemanfatan TIK dalam Layanan Bimbingan dan Konseling


Pemanfaatan TIK Sebagai media pembelajaran bukan merupakan teknologi yang berdiri
sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari hardware dan software. Ada hal penting yang harus
diperhatikan dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran
yaitu hardware dan software yang tersedia dan jenis metode pembelajaran yang akan
digunakan. Wahidin (2009:12) menyatakan bahwa “terdapat beberapa pemanfaatan TIK
dalam pembelajaran diantaranya adalah presentasi, demontrasi, virtual experiment, dan
kelas virtual”. Secara lebih jelas dapat dirincikan sebagai berikut :
(1)   Presentasi
Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP
atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah komputer
atau notbook dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK
diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih
menarik dan memudahkan siswa untuk menangkap materi yang kita
sampaikan. Software yang paling banyak digunakan untuk presentasi adalah Microsoft
Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi,
diantaranya:
(a)    Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.
(b)   Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.
(c)    Perbanyak memasukkan gambar dan animasi
(d)   Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
(2)   Demonstrasi
Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya
eksperimen. Kita bisa membuat suatu film cara-cara melakukan suatu kegiatan, misalnya cara
melakukan penghitungan dalam matematika atau tata cara praktek tertentu yang benar atau
mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan
untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut.
Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi yang
berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia).
(3)   Virtual experiment
Maksud dari virtual experiment disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan
di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen dengan
memanfaatkan software virtual
(4)   Kelas virtual (Virtual Class)
Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan web. Dengan
demikian guru juga memperoleh kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil
pembelajaran siswa.
Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk membantu
siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung kepada kita bagaimana
cara memanfaatkannya.
Dari semua penjelasan tiap-tiap variabel diatas dapat kita gambarkan secara singkat contoh
pelaksanaan layanan penguasaan konten dengan dukungan tampilan pustaka berbasis TIK ini
sebagaimana berikut : Misalnya kita ambil variabel pertama dari motivasi belajar yaitu tekun
menghadapi tugas. Untuk mencapai variabel ini salah satu indikator yang harus dipenuhi
adalah minat. Oleh sebab itu layanan konten yang diberikan adalah tentang cara
menumbuhkan minat dalam belajar.
Pemanfaatan media TIK disini dapat dilakukan dengan model presentasi atau demonstrasi.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara dalam layanan pertama kali ditampilkannya beberapa
cuplikan film yang didalamnya terdapat sebuah model karakter yang menunjukkan minat dan
ketekunan dalam belajar atau sebuah tampilan media flash yang berisi konten serupa. Media
film ataupun flash disini merupakan bentuk pemanfaatan TIK dalam layanan karena akan
sangat membantu proses layanan dan pemahaman bagi siswa, selain itu penggunaan media
film juga merupakan wujud dari salah satu penggunaan kegiatan dukungan tampilan
kepustakaan dalam bentuk audio visual.
Proses layanan tentunya tidak berhenti pada penampilan pustaka film begitu saja melainkan
ditindaklanjuti dengan penyampaian materi yang dapat dilakukan dengan diskusi tentang apa
yang telah dipresentasikan terkait dengan tema layanan. Proses ini tentunya akan lebih
menarik bagi siswa serta memberikan susana belajar yang baru karena hal semacam ini
secara langsung mengandung beberapa aspek yang mendukung timbulnya motivasi belajar
seperti komunikasi yang terbuka, kebermaknaan dan kondisi yang menyenangkan.
Selain itu kegiatan lajutan dari layanan ini dapat dilakukan dengan cara penugasan kepada
siswa untuk mencari pustaka yang ada baik itu dari buku, internet maupun yang lain tentang
tema layanan yang dilakukan atau tema layanan berikutnya agar dapat dibahas dengan lebih
maksimal. Kegiatan lanjutan ini selain merupakan bagian dari layanan penguasaan konten itu
sendiri yang mengajarkan siswa untuk memanfaatkan unsur ekstrinsik yang ada untuk
memotivasi dirinya dalam belajar juga merupakan bentuk dari kegiatan pendukung tampilan
kepustakaan.
Dengan model pemberian layanan penguasaan konten dengan dukungan tampilan
kepustakaan berbasis TIK semacan ini tentunya diharapkan akan dapat membantu dalam
upaya meningkatkan motivasi belajar siswa baik itu dari sisi intrinsik maupun ekstrinsik.

Jenis Kegiatan Bimbingan TIK


1.      Bimbingan Klasikal
Merupakan bimbingan secara terjadwal dalam bentuk bimbingan klasikal tatap muka dengan
berkala perminggu dalam program tahunan, sesuai dengan materi pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi dalam mencari, mengolah,menyimpan menyajikan, meyebarkan
data dan informasi dalam rangka untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran.
2.      Bimbingan Kelompok 
Merupakan layanan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama
melalui dinamika kelompok dalam membantu dan memfasilitasi kesulitan dalam mencari,
mengolah, menyimpan, menyajikan, menyebarkan data dan informasi.
3.      Bimbingan Individu
Merupakan bimbingan secara individu sesuai jam kerja dengan memberikan konsultasi
kepada peserta didik secara individual dalam membantu dan memfasilitasi kesulitan dalam
mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, menyebarkan data dan informasi dalam rangka
mendukung pembelajaran berbasis proyek, masalah dan discovery learning.

Pengampu Bimbingan TIK

Indargarini, S.Kom, M.Pd

#Demak15072021

Anda mungkin juga menyukai