Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM

PEMANFAATAN TIK
SMP MA’ARIF 5 PONOROGO
TAHUN 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU CABANG PONOROGO

SMP MA’ARIF 5 PONOROGO


Akta Notaris Munjati Suilam SH Nomor 04/2013 SK Menkumham : AHU 119.AH.01.03/2013

Alamat : Jl. Seloaji No.25 Telp 0352-531448 Email: smpmalipo@gmail.com


PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun Oleh. Bastiar, Sos.


Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai
bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di
sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang Administrasi dengan memanfaatkan software
Microsoft word, excel dan access. Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai
posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum untuk Mata
Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Sebagai Media Pembelajaran TIK bukan merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi
merupakan kombinasi dari hardware dan software.Ada hal penting yang harus diperhatikan dalam
memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran yaitu hardware dan software yang tersedia dan jenis
metode pembelajaran yang akan digunakan. Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya:

1. Presentasi

Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau chart.
Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor.
Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan
film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk menangkap materi yang
kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan

untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan bahan presentasi,

diantaranya:

a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.

b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.

c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasi

d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.

2. Demonstrasi

Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya
eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan
pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga
dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil
kesimpulan dari kegiatan tersebut.

3. Virtual Experiment
Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di
depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen dengan memanfaatkan software virtual
eksperimen misalnya Crocodile Clips. Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips.
com/s3_1.jsp , tetapi kita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu
bulan.

Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA yang lengkap atau
digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.

4. Kelas virtual

Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan web, misalnya
menggunakan moodle. Saya berikan contoh bentuk kelas maya yang sedang kami kembangkan di MAN 2
Ciamis.Pada kelas maya ini siswa akan mendapatkan materi, tugas dan test secara online. Kita sebagai
guru memperoleh kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian siswa. Terutama hasil ujian
siswa akan dinilai secara otomatis.

Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk membantu
siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung kepada kita bagaimana cara
memanfaatkannya.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK
MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Negara Indonesia telah berkomitmen untuk memasuki dan mengimplementasikan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan. Sejak tahun 90-an telah dilakukan berbagai
macam ujii coba pendidikan berbasis TIK terutama pada jenjang pendidikan tinggi (dikti) dan
sekolah menengah kejuruan (SMK). Targetnya adalah menjangkau seluruh jenjang dan jalur
pendidikan.

“Tahun ini kita sudah memberikan akses ke lebih dari sepuluh ribu sekolah terutama
SMA dan SMK, bahkan SD dan SMP pun sudah mulai online. Semua perguruan tinggi negeri
sekarang sudah online dengan Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) dan lebih 100 perguruan
tinggi swasta sudah online,” kata Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo usai membuka
Simposium Internasional Open, Distance, and E-Learning 2007 di Discovery Kartika Plaza,
Kuta, Denpasar, Bali, Rabu (14/11).

Bambang menyampaikan, kebijakan pemanfaatan TIK untuk pendidikan ini adalah


terobosan yang dilakukan secara masal. Saat ini, kata Bambang, sebanyak 70 persen SMK sudah
memiliki laboratorium komputer, sedangkan SMA sebanyak 30 persen dan SMP 20 persen.
“Pada tahun 2008 pengadaan komputer di sekolah-sekolah akan dilakukan secara besar-besaran,
” katanya.

Menurut Bambang, strategi pemanfaatan TIK dimulai dari jenjang pendidikan yang
paling siap. Perguruan tinggi, kata dia, telah memulai terlebih dahulu, kemudian pemberian akses
dimulai dari jenjang SMA, SMK, dan SMP. “Biasanya daerah perkotaan lebih siap untuk
memulai, kemudian kita rembetkan ke daerah pedesaan.”

Lebih lanjut Bambang mengatakan, program TIK tidak hanya dibatasi pada pendidikan
formal, bahkan sekarang pun pada pendidikan nonformal sudah terdapat program TIK. Saat ini,
kata dia, telah diselenggarakan program kursus komputer yang pada akhir program memberikan
sertifikasi bertaraf internasional. “Sertifikasi itu namanya International Computer Driving
License (ICDL). Ini mulai dikembangkan pada pendidikan nonformal,” ujarnya.
Penerapan TIK, kata Bambang, sejak tahun 2005 juga mengembangkan pendidikan
menggunakan sarana televisi terutama untuk jenjang SMP. “Semua SMP sekarang sudah
menjadi bagian dari TV Education (TVE). Suatu saat nanti antara pendidikan berbasis televisi
dan TIK dapat diintergrasikan, sehingga komunikasi lebih sempurna lagi,” katanya. (dalam pers
depdiknas)

Kehadiran dan kecepatan Perkembangan teknclogi informasi (selanjutnya disebut TI)


telah menyebabkan terjadinya proses Perubahan dramatis dalam segala aspek kehidupan.
Kehadiran TI tidak memberikan pilihan lain kepada dunia pendidikan selain turut serta dalam
memanfaatkannya. TI sekarang ini memungkinkan terjadinya proses komunikasi yang bersifat
global dari dan ke seluruh penjuru dunia sehingga Batas wilayah suatu negara menjadi tiada dan
negara – negara di dunia terhubungkan menjadi satu kesatuan yang disebut global village atau
desa dunia. Melalui Pemanfaatan TI, siapa saja dapat memperoleh layanan pendidikan dari
institusi pendidikan mana saja. di mana saja, dan kapan saja dikehendaki. Secara khusus,
Pemanfaatan TI dalam pembelajaran dipercaya dapat:
(a)  meningkatkan kualitas pembelajaran,
(b) mengembangkan keterampilan TI (IT skills) yang diperlukan oleh siswa ketika  bekerja dan
dalarn kehidupannya nanti,
(c) memperluas akses terhadap pendidikan dan Pcmbelajaran,
(d) menjawab the technological imperative” (keharusan berparpartisipasi dalam TI).
(e) mengurangi biaya pendidikan.
(f) meningkatkan rasio biaya manfaat dalam pendidikan.
 
 
B. Teknologi komunikasi dan informasi dalam pendidikan
 
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh
terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001),
dengan berkembangnya penggunaan  TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
(1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari
kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu
siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan  dilakukan dengan menggunakan
media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru
dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan
menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan
langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang
luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer
atau internet.
 
              Lingkungan pembelajaran yang di masa lalu berpusat pada guru telah bergesar menjadi
berpusat pada siswa. Secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut:
 
Lingkungan Berpusat pada guru Berpusat pada siswa
Aktivitas kelas Guru sebagai sentral dan Siswa sebagai sentral dan
bersifat didaktis bersifat interaktif
Peran guru Menyampaikan fakta-fakta, Kolaboratif, kadang-kadang
guru sebagai akhli siswa sebagai akhli
Penekanan pengajaran Mengingat fakta-fakta Hubungan antara informasi
dan temuan
Konsep pengetahuan Akumujlasi fakta secara Transformasi fakta-fakta
kuantitas
Penampilan keberhasilan Penilaian acuan norma Kuantitas pemahaman ,
penilaian acuan patokan
Penilaian Soal-soal pilihan berganda Protofolio, pemecahan
masalah, dan penampilan
Penggunaan teknologi Latihan dan praktek Komunikasi, akses,
kolaborasi, ekspresi
 
    
D. Kreativitas dan kemandirian belajar
 
              Dengan memperhatikan pengalaman beberapa negara sebagaimana dikemukakan di
atas, jelas sekali TIK mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap proses dan hasil 
pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. TIK telah memungkinkan terjadinya
individuasi, akselerasi, pengayaan, perluasan, efektivitas dan produktivitas pembelajaran yang
pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan
sumber daya manusia secara keseluruhan. Melalui penggunaan TIK setiap siswa akan terangsang
untuk belajar maju berkelanjutan sesuai dengan potensi dan kecakapan yang dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai