Anda di halaman 1dari 13

Tematik_Jurnal Teknologi Informasi

IMPLEMENTASI APLIKASI SCOLA SEBAGAI MEDIA


PEMBELAJARAN ONLINE BAGI SISWA GUNA
MEMPERMUDAH PEMBELAJARAN BAGI PENGUNANYA

Alfina Dhama Yanti₁, Agan Riana₂, Friazi Fazri Sentosa₃, Ricky Firmansyah, ST, M.Kom₄
Program Studi Manajemen STIE STEMBI Bandung Business School
Jl. Buah Batu No. 26 Burangrang, Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40262
dhamayantialfina2@gmail.com, rianaagan123@gmail.com, ffazrisentosa@gmail.com
rickyfirmansyah@stembi.ac.id

Abstrak

Teknologi komunikasi adalah sebuah sistem peralatan hardware (perangkat keras) ataupun
software (perangkat lunak) yang dibuat karena adanya kendala dari segi ekonomi, sosial,
politik dan untuk mengatasi ,mempermudah dan meningkatkan indra pendengar dan
penglihatan untuk mengumpulkan ,memproses,dan bertukar informasi. Perkembangan
teknologi komunikasi saat ini berkembang dengan pesat. Kita bisa lihat ,munculnya berbagai
macam perangkat teknologi komunikasi dengan teknologi tingkat tinggi.Ini didorong oleh
kebutuhan manusia untuk menghadapi masalah yang dihadapi dalam waktu yang
singkat.Contohnya Smartphone dan internet anda ,dahulu anda tidak bisa melakukan
komunikasi tanpa terlihat wajah anda dengan orang tersebut,namun sekarang bisa melakukan
komunikasi dengan jarak yang jauh dengan memperlihatkan wajah anda maupun
sebaliknya.Dengan keadaan pandemi akibat merebaknya kasus Covid 19 ini, digitalisasi
memudahkan pelajar dan pengajar bangsa atau dunia untuk melakukan pertukaran budaya,
hubungan komunikasi, sistem pembelajaran atau kini meluas akses jual beli online antar
masyarakat. Scola merupakan aplikasi atau software pada IOS atau android yang merupakan
suatu inovasi pada bidang teknologi khusus pendidikan untuk memudahkan proses belajar
kelas serta memberikan konten-konten pembelajaran sesuai kurikulum. Sistem pembelajran
yang diterapkan aplikasi Scola ini sangat mudah digunakan untuk belajar dari sekolah ke
rumah. Konten - konten e-learning didalam Scola app ini menerapkan meode menarik dan
unik di era digital ini. Walau ditengah pandemi, kini Guru, Siswa, Orang Tua, Admin serta
Kepala Sekolah dapat terhubung dan menciptakan kolaborasi efektif dalam pembelajar online.
Adanya Scola ini adalah bentuk dari visi Scola yaitu bahwa kualitas SDM Indonesia dapat
meningkat sehingga program Pemerintah Indonesia Golden Age 2045 dapat tercapai.
Tujuan :
Dari penelitian ini selain untuk memenuhi tugas matakuliah teknologi komunikasi, juga untuk
mengetahui seberapa besar efektifitas aplikasi Scola tersebut sebagai media pembelajaran
online dan perkembangan nya dalam sistem pendidikan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
berguna sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam mengatasi masalah
serta bermanfaat untuk melakukan perbaikan, selain itu dapat memberikan gambaran sejauh
mana perkembangan pendidikan Indonesia disaat pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Kata kunci: internet, teknologi komunikasi, Scola pendidikan, siswa, guru, pandemi, Covid-
19.

1. PENDAHULUAN
1
Tematik_Jurnal Teknologi Informasi

1.1 LATAR BELAKANG

LMS – Kegiatan Belajar Mengajar atau KBM menjadi salah satu aktivitas yang paling
terdampak oleh pandemi COVID-19. Di Indonesia, ada 68 juta siswa dari tingkat pra-sekolah
hingga perguruan tinggi terdampak oleh upaya pemerintah dalam mengurangi penyebaran
virus COVID-19. Tingginya resiko penularan yang ditimbulkan oleh pembelajaran tatap muka
membuat kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah berada di zona merah dilakukan secara
daring atau pembelajaran online.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana Aplikasi Scola digunakan sebagai media kegiatan belajar mengajar online?
2. Bagaimana Aplikasi Scola dapat mempermudah siswa dalam kegiatan belajar mengajar
online?
Penelitian ini dibatasi pada siswa/I dan pengguna lainya yang berada di Kota Bandung
khususnya berada di Kecamatan Cicendo.
mirip halnya seperti kerja jarak jauh atau remote working, pemanfaatan teknologi digital
dilakukan pula supaya pembelajaran jarak jauh atau PJJ bisa tetap berlangsung walaupun
tanpa adanya aktivitas belajar mengajar (KBM) secara tatap muka yang biasanya dilakukan.
Mulai dari fitur Whatsapp Group untuk sarana berkomunikasi antar siswa dan guru, tidak
jarang ada digunakan juga sebagai sarana berkomunikasi guru dengan wali murid, Zoom
Cloud Meeting sebagai ruang kelas virtual untuk aktivitas pembelajaran jarak jauh atau PJJ,
hingga Google Classroom yang dapat memfasilitasi pengumpulan dan evaluasi tugas,
teknologi digital telah berperan penting dalam menghubungkan siswa, guru dan wali murid di
tengah krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 saat ini.

Tantangan Belajar Daring Selama Pandemi COVID-19 ada banyak tantangan pembelajaran
jarak jauh (PJJ) yang harus dihadapi baik oleh guru juga peserta didik pada era pandemi
COVID-19 ini, beberapa di antaranya:

1. Manajemen waktu serta proses kerja yang tidak efektif

Keputusan pemerintah untuk menutup sekolah-sekolah dalam upaya menekan penyebaran


COVID-19 di Indonesia.,dibuat pada waktu yg cukup singkat. banyak sekolah serta pengajar
tidak memiliki persiapan yang cukup untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

Akibatnya, untuk memastikan semua kegiatan belajar mengajar tetap terlaksana, tidak jarang
pengajar harus memakai beberapa software sekaligus. tidak hanya memberikan materi pada
kelas, pengajar pun harus memberikan serta menilik tugas-tugas serta ulangan, dan menjaga
komunikasi dengan siswa dan orang tua murid di beberapa kelas. Dengan banyaknya
2
Tematik_Jurnal Teknologi Informasi

informasi yang harus diproses, para guru umumnya harus membuka banyak tab serta
berpindah dari satu tab ke tab lain di software yang berbeda. Hal ini tentu saja memakan
banyak waktu dan jauh dari efektif. Belum lagi, Jika fasilitas gadget yang tidak memadai
akan sangat perpengaruh terhadap keefektifitasan waktu pada kegiatan belajar mengajar
(KBM).

2. tidak meratanya koneksi dan kepemilikan gadget

Tidak hanya di Indonesia, ketidakmerataan koneksi serta gadget menjadi tantangan yg harus
dihadapi negara lain saat wajib menerapkan virtual learning. tidak seluruh orang, baik
pengajar maupun peserta didik, mempunyai gadget yang mumpuni dan koneksi yang stabil
untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

Traffic yang tinggi juga sering kali membentuk platform penyedia layanan overload yang
berdampak pada kualitas video serta audio yang didapatkan buruk . Hal ini sangat berdampak
bagi aktivitas belajar mengajar karena akan sangat mempengaruhi ketika peserta didik sedang
menyimak materi yang diberikan sang pengajar. Bila ada ganguan ketika aktivitas
berlangsung, maka peserta didik menjadi tidak mengerti penjelasan yang diberikan oleh guru.
Maka pengajar wajib mengulangi penjelasannya. Hal tersebut secara tidak langsung akan
mempengaruhi pada keefektifitaen waktu.

3. Privasi data serta keamanan sistem

Zaman yang serba digital seperti saat ini, aplikasi yang dapat memfasilitasi dan mendukung
pembelajaran virtual atau virtual learning sudah banyak tersedia. Faktanya, teknologi
informasi dan komunikasi yang menyediakan layanan pendidikan atau EdTech sudah hadir di
Indonesia sejak sebelum pandemi dimulai. Menurut World Bank Blogs, penutupan sekolah
sebagai upaya pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19 mengakibatkan
kebutuhan terhadap EdTech seperti G-Suite for Education, Microsoft for Education, Zoom,
dll yang efektif semakin mendesak.

Sayangnya, kebutuhan yang mendesak tersebut mengakibatkan banyak orang yang


mengabaikan keamanan sistem dan privasi data pengguna, terutama saat pihak penyedia
software e-learning memberikan layanan secara gratis atau tanpa adanya pungutan biaya.

Aplikasi Zoom misalnya. Perusahaan penyedia layanan video conference yang saat ini tengah
mengalami lonjakan pengguna selama pandemi COVID-19 ini, baru saja terkena isu
keamanan dan privasi di mana mereka dinilai memiliki tingkat perlindungan keamanan yang
rendah dan pihak zoom memberikan klaim mengenai tingkat keamanan yang tidak valid
untuk pengguna.
Learning Management System (LMS). Salah satu solusi untuk mengurangi hambatan selama
pelaksanaan PJJ atau pembelajaran jarak jauh adalah dengan mengembangkan sistem yang
dapat mengelola semua kebutuhan pembelajaran dalam satu aplikasi. LMS atau Learning
3
Tematik_Jurnal Teknologi Informasi

Management System, misalnya. Aplikasi yang dapat disediakan oleh BTS.id ini membantu
mengelola pembelajaran online dan aktivitas pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.
[ CITATION Han20 \l 1057 ]

2. TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai tema pembelajaran digital dengan konsep
yang serupa berupa pembelajaran dari rumah melalui media yang cara kerjanya serupa dengan
Scola : Penelitian yang telah dilakukan oleh Farah Heniati Sansosa (2020), menyimpulkan
bahwa pembelajaran google classroom terhadap kemampuan penalaran matematis setiap
siswa/i adalah efektif. Hasil ini memberikan gambaran bagaimana proses integrasi teknologi
digital dalam pembelajaran mengenai mata pelajaran matematika [ CITATION Far20 \l 1057 ]

Penelitian yang dilakukan oleh Aliza Nadhifatun Nisa (2021), menyampaikan bahwa kegiatan
belajar mengajar yang biasanya dilakukan di sekolah pada saat dikala ini memanfaatkan
aplikasi google classroon yang bertujuan agar mempermudah guru maupun siswa dalam
proses belajar mengajar serta diharapkan dapat mampu meningkatkan motivasi dalam belajar
siswa. [ CITATION Nis21 \l 1057 ]

Penelitian yang dilakukan oleh Bekti Mulatsih (2020), menyimpulkan bahwa penerapan dari
aplikasi google classroom berbantuan aplikasi WhatsApp sebagai sarana media pemberi
pengumuman, pemberi informasi, penyampaian tugas, pengumpulan hasil tugas siswa dan
merekam nilai siswa. Kegiatan pembelajaran hasilnya berlangsung efektif dengan presentase
siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring yaitu 98,4% . [ CITATION Bek20 \l
1057 ]

Penelitian yang dilakukan oleh Ika Sriyani (2021), menyimpulkan pemanfaatan media online
google classroom mempunyai dampak penting bagi pembelajaran ditengah pandemi, anrata
lain: pembelajaran dilakukan secara daring dan mendukung kebijakan pemerintah untuk
physical distancing dibandingkan media lainnya. Google classroom lebih sederhana, lebih
mudah dalam penerapkannya. [ CITATION Ika21 \l 1057 ]

3. METODE PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian penulis telah melakukan penelitian menggunakan pendekatan


kualitatif metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandas pada filsafat postpositivisme, ini digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti merupakan peran utama, pengambilan
berupa sempel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan
dengan triangulasi (gabungan), analisis data yang bersifat kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi. [ CITATION Sya20 \l 1057 ]

4
Tematik_Jurnal Teknologi Informasi

Metode penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2018, hlm. 86) adalah suatu penelitian yang
dilakukan yang bertujuan mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat adanya perbandingan. Artinya penelitian ini hanya ingin
mengetahui bagaimana keadaan pada variabel itu sendiri seperti penelitian eksperimen atau
korelasi.[CITATION Gam21 \l 1057 ]

Subjek dalam penelitian adalah pengguna yang aktif menggunakan aplikasi Scola. Dalam
pengumpulan data penelitian melakukan survey berupa kuesioner atau angket. Angket di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dikatakan dengan daftar pertanyaan berbentuk
tertulis mengenai masalah tertentu dengan ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan.
Angket sama dengan kuesioner yaitu suatu alat yang dapat digunakan riset atau survei yang
terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, ini bertujuan mendapatkan tanggapan dari
kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi (responden), atau bisa juga disebut
sebagai daftar pertanyaan[ CITATION Sal21 \l 1057 ].

Didalam kuesioner ini responden hanya tinggal menceklis jawaban yang tersedia serta
memberikan alasanya atau pendapatnya sesuai dengan pertanyaan pada angket yang tersedia.
Sehingga informasi yang diberikan sesuai faktanya dan penelitian memperoleh data yang
akurat.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

FITUR - FITUR YANG TERDAPAT DALAM LMS (LEARNING


MANAGEMENT SYSTEM DIANTARANYA

Master Data

Dengan fitur master data, anda dapat dengan mudah mengelola semua data yang dibutuhkan
dalam kegiatan proses pembelajaran dengan mudah. Dari mulai data mata pelajaran, data
ruang kelas, data pengajar, hingga informasi data siswa di tiap kelas. Selain kemudahan untuk
mengelola data, data-data yang tersimpan juga akan lebih aman karena disimpan di database
yang hanya dipakai oleh aplikasi LMS atau Learning Management System. Fitur ini dapat
menjamin keamanan data pengguna dan meminimalisir terjadinya kebocoran data pengguna
yang dapat merugikan pengguna.

Video Conference
5
Tematik_Jurnal Teknologi Informasi

Pada aplikasi LMS atau Learning Management System, guru dan murid dapat fasilitas untuk
melakukan kegiatan belajar dan mengajar secara daring. Sama halnya layanan yang
disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang ternama contohnya seperti Google Meet, Zoom,
Lark, dsb. Modul Video Conference pada aplikasi LMS juga memiliki fitur-fitur seperti Raise
Hand (angkat tangan) yang nantinya dapat digunakan jika siswa/I ingin menanyakan sesuatu
pada pengajar ssat melakukan pertemuan online mengenain pembelajaran, Mute Microphone
yang bisa digunakan untuk menonaktifkan microphone, Save Record yang digunakan untuk
menyimpan video atas tangkapan layar, maupun Moderator Report dimana moderator bisa
membuat laporan hasil dari video conference yang telah berlangsung online.

E-Library

Agar mendukung terlaksanya kegiatan pembelajaran daring ini, Learning Management


System juga dilengkapi dengan fitur E-Library. Melalui modul dan fitur-fitur seperti ini,
tentunya pihak sekolah dapat melakukan hal seperti penambahan, pengubahan, melihat,
mengunduh, atau melakuan penghapusan pada data pembelajaran yang nantinya diberikan
ataupun dibutuhkan oleh para siswa.

Siswa juga dapat mengunduh sejumlah materi yang dapat berupa power point , excel, atau
juga microsoft word yang telah di upload oleh pengajar pada sistem.

Attendance

Hadir maupun tidak hadir secara langsung ke sekolah bukan berarti dapat mengabaikan
presensi atau kehadiran pada saat pembelajaran. Dengan aplikasi Scola dengan sistem
Learning Management System, proses absensi kini bisa dilakukan dengan mudah dalam dua
opsi alternatif yang dapat berupa contoh seperti, pengajar melakukan absensi secara manual
melalui fitur Manual Attendance Input atau siswa dapat melakukan foto selfie untuk
melakukan absensi pada setiap pembelajaran daring. Hal ini biasanya dilakukan pada saat
sebelum atau sesudah melakukan kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran yang
bersangkutan.

Assignment

Proses pemberian, pengumpulan, dan penilaian tugas-tugas harian memang bisa dilakukan
menggunakan aplikasi LMS seperti Google Classroom, dan Scola, namun itu berarti harus

6
Tematik_Jurnal Teknologi Informasi

menambahkan satu lagi aplikasi berbeda untuk digunakan setiap harinya. Yang akan
berpengaruh terhadap keefektifitasan pada pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Dengan aplikasi
LMS atau Learning Management System yang dikembangkan, pihak sekolah dapat
menambah, mengubah, melihat, serta menghapus data tugas yang harus dikerjakan siswa.

Nantinya, setelah pengerjaan tugas, siswa dapat mengunggah file dalam bentuk word, excel,
pdf, maupun jpeg. tugas yang telah selesai mereka kerjakan, dan pengajar dapat melihat, dapat
melakukan pengunduhan serta memberi penilaian terhadap tugas-tugas yang telah
dikumpulkan langsung melalui aplikasi. Hal ini membuat kegiatan pembelajaran jarak jauh
atau PJJ menjadi efektif dan lebih efisien.

Authentication

Keamanan dan privasi merupakan salah satu yang menjadi faktor penting yang harus
dipertimbangkan saat penggunaan aplikasi untuk memfasilitasi pembelajaran jarak jauh atau
PJJ. Melalui fitur Authentication, keamanan dan privasi pihak sekolah, data pengajar, serta
siswa terjamin keamanannya karena hanya pengguna yang terdaftar yang dapat mengakses
aplikasi. Fitur log out juga tersedia agar tetap aman saat pengguna sedang tidak menggunakan
aplikasi.

Kompatibilitas Seluler

Saat seluruh anggota keluarga harus beraktivitas dari rumah, Ayah Ibu melakukan work from
home, dan anak-anak melakukan pembelajaran jarak jauh, jumlah device yang tersedia
mungkin tidak cukup untuk mengakomodir semua anggota keluarga. Tidak semua orang,
terutama pelajar di tingkat pendidikan rendah dan menengah, mungkin memiliki device laptop
atau komputer. Karena itulah kompatibilitas seluler penting dimiliki oleh LMS atau Learning
Management System, agar dapat digunakan pada handphone, komputer, laptop, danberbagai
perangkat.

Dengan aplikasi Scola, para pengguna dapat tetap mengikuti PJJ atau pembelajaran jarak
jauh meskipun hanya menggunakan telepon genggam ayau handphone. Hal ini sangat
membantu dan tidak memberatkan kepada para pengguna.

Meskipun kondisi sistem pendidikan saat ini dinilai sebagai disrupsi yang diakibatkan oleh
pandemi COVID-19, namun transformasi digital, termasuk di institusi pendidikan, bukanlah
hal yang cukup baru. Bukan tidak mungkin bahwa meskipun pandemi COVID-19 berakhir
nantinya, tren pembelajaran secara daring akan tetap berlanjut.

Menurut Syaikhu Usman, peneliti dari SMERU Research Institute, dimasa depan, dengan
perkembangan teknologi yang selalu berkembang, anak dapat belajar di mana saja dan guru
pun dapat menjadi fasilitator dan moderator pembelajaran tanpa terikat ruang fisik. Selain
fleksibilitas yang ditawarkan sistem pembelajaran model ini, biaya yang lebih rendah
7
Tematik_Jurnal Teknologi Informasi

daripada pendidikan tradisional, serta jangkauan yang lebih luas, sistem pembelajaran daring
juga menawarkan pilihan program yang lebih luas yang dapat mencetak sumber daya manusia
berkualitas yang mampu bersaing di era industri ini.

Dimana daerah industri saat ini yaitu industri 4.0 yang memiliki konsep Internet Of Things
(IOS), dalam industri ini sangat diperlukan sumber daya manusia atau SDM yang berkualitas
agar mampu bertahan dan bersaing. [ CITATION Han20 \l 1057 ]

HASIL DAN PEMBAHASAN DARI RISET KAMI

Hasil dari jawaban ini didapat dari pengguna Scola sendiri, atau pun yang pernah
menggunakan Scola. Hasil dari riset kami menunjukan bahwa dari setiap responden lebih
banyak pengguna kelas XII dibanding responden lain, berikut datanya.

Berdasarkan grafik penelitian diatas, maka disimpulkan bahwa dari 100% sebesar 45,9 %
terbesar didapat dari siswa kelas XII, sebesar 27% dari pengguna lain seperti orang tua atau
pun administrator, dan sebesar 20,3 % adalah siswa kelas XI. Jikalau pun pengguna kelas X
cukup minim, karena pengguna dari kelas X biasanya masih beradaptasi dengan penggunaan
aplikasi Scola ini.

Dari mana sajakah pengguna mengetahui tentang Scola ini?

8
Tematik_Jurnal Teknologi Informasi

Berdasarkan hasil grafik riset yang telah kami lakukan diatas terbukti disini responden
mengetahui Scola terbanyak berasal dari pihal sekolah yaitu sebesar 52,3% dari 100%.
Responden yang mengetahui dari rekan atau gurunya adalah sama banyak yaitu 17,9%. Disini
dapat dilihat bahwa sekolah menjadi faktor pendukung meluasnya penggunaan Scola terhadap
media pembelajaran online.

Cukup wajar apabila sebagian besar responden mengetahui Scola ini dari pihak sekolah,
karena sekolah merupakan sumber sarana dari kegiatan belajar mengajar daring. Dan dapat
diketahui pula bahwa Scola telah memiliki sekolah pengguna, yaitu Yayasan Santo Aloyius di
Kota Bandung, Al Azhar Syifa Budi di Kabupaten Bandung Barat, SMKN 11 Kota Bandung,
SMP Paramarta Unggulan Kota Tangerang Selatan, Yayasan BPK Penabur Kota Bandung
dan Bogor, serta Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan.

Seberapa jauh efektifitas penerapan Scola ini di masa Pandemi?

Kurang Efektif (dalam skala 1-5)


Sangat Efektif

Berdasarkan dari hasil grafik penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dari tanggapan
pengguna Scola mengungkapkan keefektifitasan nya Scola terkait pembelajaran jarak jauh
atau PJJ dimasa pandemi. Disini ditunjukan dengan skala 1- 5 dimana angka satu kurang
efektif dan angka 5 menunjukan sangat efektif, dan grafik batang paling tinggi terlihat pada
9
Tematik_Jurnal Teknologi Informasi

angka 4, maka dapat disimpulkan Scola ini membantu pembelajaran jarak jauh menjadi jauh
lebih efektif.

Fitur fitur pada Scola, seperti adanya master data yang mulai data mata pelajaran, ruang kelas,
pengajar, hingga data siswa di tiap kelas, lalu fitur assigntment yang memberikan,
mengumpulkan, dan menilai tugas-tugas harian. Fitur attendance, dengan aplikasi Scola ini,
proses absensi bisa dilakukan dengan mudah dalam dua opsi alternatif: pengajar melakukan
absensi secara manual melalui fitur Manual Attendance Input atau siswa melakukan foto
selfie untuk melakukan absensi.

Dengan fitur fitur ini lah pembelajaran daring saat pandemi mempermudah antara murid dan
gurunya dalam belajar mengajar. Maka dari penelitian inilah Scola di katakan cukup efektif
untuk digunakan sebagai media pembelajaran daring, pembelajaran jarak jauh, di kala
pandemi.

Scola menjadi salah satu pijakan bagi pengguna agar terus dapat melakukan kegiatan
pembelajaran walau dalam keadaan diam di rumah saja, dimana pembelajaran jarak jauh tetap
bisa dilakukan dengan menyenangkan. Pengguna siswa/I juga tak perlu khawatir tentang
tugas apa saja yang diberikan, karena di Scola ini terdapat fitur notifikasi pada akun Scola
masing - masing siswa/I sehingga siswa dapat mengetahui adanya tugas yang diberikan oleh
pembimbing atau gurunya. Tentunya dapat dilihat dari hal ini, Scola membantu siswa/I dalam
mempermudah pengerjaan tugas.

Seberapa sering anda mengalami kendala saat menggunakan Scola?

Jarang (dalam skala 1-5)


Sering
Berdasarkan grafik penelitian diatas tanggapan responden mengenai terjadinya kendala
dalam penggunaan Scola, pada hasil riset kami menunjukan pada angka 2 sebagai diagram
batang dengan persentase tertinggi 32,4%, maka disimpulkan kendala yang terjadi cukup
jarang ketika aplikasi Scola ini digunakan.

10
Tematik_Jurnal Teknologi Informasi

Walau begitu disini kami harap, Scola dapat terus mengalami peningkatan, pengembangan
dengan berbagai fitur - fitur yang jauh lebih inovatif dibanding aplikasi sejenisnya, denagn
tampilan yang dapat membuat semangat para pengguna dalam belajar mengajar, kami harap
aplikasi dalam negeri ini juga dapat berkembang ke manca negara agar membantu
meningkatkan pendidikan.

Tentunya pengembangan dan pengupdate an aplikasi Scola ini membutuhkan dukungan serta
kritik saran dari para penggunanya, sehingga kendala atau masalah yang dihadapi segera
menemukan titik pencerah, dapat dilakukan perbaikan dengan langkah dan solusi yang tepat
tanpa mengesampingkan berbagai pihak.

Apa pendapat pengguna terkait aplikasi Scola dimasa pandemi kali ini?

Begitu banyak tanggapan dari berbagai responden, tentunya juga terdapat berbagai macam
hasil dan jawabannya, karena itu kami mengambil garis besar nya saja dari beberapa
responden yang jawaban nya kami perlihatkan, tujuan kami memperlihatkan pun bukan
semata-mata sekedar menyampaikan, akan tetapi kami ingin menunjukan bahwa riset yang
kami lakukan adalah konkrit.

Berikut kutipan hasil jawaban para pengguna Scola terkait Scola sebagai media pembelajaran
dalam masa pandemi :

PENDAPAT KELEBIHAN DI
PENGGUNA MENGENAI SCOLA BANDING APLIKASI
DIMASA PANDEMI SEJENIS
Putri***1004@gmail.co Dengan adanya Scola ini Terdapat fitur
m dapat membantu Parenting.
penerapan pembelajaran
daring di masa pandemi.
Ardi****@gmail.com Memudahkan siswa Pengumpulan tugas yang
dalam memanagement memudahkan.
waktu pembelajaran,
membantu dalam
mempelajari modul yang
diberikan oleh guru.
Shrr***@gmail.com Memudahkan dalam Efektif dan mudah
pemberian tugas dari digunakan serta terdapat
guru sehingga saya tidak notifikasi jika terdapat
melupakan jika ada tugas.
tugas.

11
Tematik_Jurnal Teknologi Informasi

5. KESIMPULAN & SARAN

Berdasarkan grafik penelitian yang dibuat pada pembahasan sebelumnya dapat diambil
kesimpulan bahwa implentasi aplikasi Scola sebagai media pembelajaran online dimasa
pandemi dinilai efektif dalam membantu memfasilitasi penggunanya dalam kegiatan belajar
mengajar online dimasa pandemi. Selain itu, masih ada beberapa pengguna yang mengalami
kendala saat pemakaian aplikasi tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diambil, peneliti dapat menyampaikan
beberapa saran, sebagai berikut:
a. Pengelola aplikasi Scola harus selalu berusaha melakukan perbaikan dalam sistem
atau format aplikasi agar pengguna tidak mengalami kendala lagi, walau pun tingkat
kendala cukup jarang ditemukan para pengguna.
b. Bagi para peneliti lain yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut terkait aplikasi Scola,
jurnal ini bisa menjadi referensi.

Daftar Pustaka

Farah Heniati Santosa, H. R. (2020, Mei). Efektivitas pembelajaran google classroom


terhadap kemampuan penalaran matematis siswa. Diambil kembali dari
scholar.google.co.id: https://scholar.google.co.id/citations?
view_op=view_citation&hl=id&user=Vx05WoMAAAAJ&citation_for_view=Vx05WoM
AAAAJ:eQOLeE2rZwMC
Hanipah, R. (2020, November 24). Learning Management System (LMS) : Satu Aplikasi untuk
Proses Belajar Online Selama Pandemi COVID-19. Diambil kembali dari bts.id:
https://www.bts.id/learning-management-system-satu-aplikasi-untuk-proses-belajar-
online-selama-pandemi-covid-19/
METODE PENELITIAN. (2012). Diambil kembali dari library.uir.ac.id:
http://library.uir.ac.id/skripsi/pdf/126410398/bab3.pdf
Mulatsih, B. (2020, juni 23). PENERPAN APLIKASI GOOGLE CLASSROOM, GOOGLE FORM,
DAN QUIZIZZ DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DI MASA PANDEMI COVID-19. Diambil
kembali dari jurnal-dikpora.jogjaprov.go.id: https://jurnal-
dikpora.jogjaprov.go.id/index.php/jurnalideguru/article/download/129/171
Nisa, A. N. (2021, Juni 2). Media pembelajaran google classroom untuk meningkatkan
motivasi belajar pada masa pandemi di SMP Negeri 1 Sawoo tahun ajaran
2020/2021. Diambil kembali dari iainponorogo.ac.id:
http://etheses.iainponorogo.ac.id/14687/
Salma. (2021, Juni 24). Angket Penelitian: Pengertian, Prinsip, Jenis, Langkah-langkah, dan
Contohnya. Diambil kembali dari penerbitdeepublish.com:
https://penerbitdeepublish.com/angket-penelitian/

12
Tematik_Jurnal Teknologi Informasi

Sriyani, I. . (2021, April). GOOGLE CLASSROOM SEBAGAI SOLUSI PEMBELAJARAN JARAK JAUH
MATA PELAJARAN ADMINISTRASI UMUM. Diambil kembali dari jurnal.untidar.ac.id:
https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/edulearning/article/view/3111
Sugiono. (2012). METODE PENELITIAN. Diambil kembali dari library.uir.ac.id:
http://library.uir.ac.id/skripsi/pdf/126410398/bab3.pdf
Syafnidaawati. (2020, Oktober 29). PENELITIAN KUALITATIF. Diambil kembali dari
raharja.ac.id: https://raharja.ac.id/2020/10/29/penelitian-
kualitatif/#:~:text=Menurut%20Sugiyono%20(2011)%2C%20metode,sampel
%20sumber%20data%20dilakukan%20secara
Thabroni, G. (2021, Februari 11). Metode Penelitian Deskriptif: Pengertian, Langkah &
Macam. Diambil kembali dari serupa.id: https://serupa.id/metode-penelitian-
deskriptif/

13

Anda mungkin juga menyukai