Anda di halaman 1dari 5

PEMANFAATAN TIK

(TEKNOLOGI, INFORMASI DAN


KOMUNIKASI)

SMA NEGERI 1 TULUNGAGUNG


TAHUN 2021/2022
Jl.Fatahillah, Kelurahan Panggungrejo, Kec/Kab. Tulungagung
Telp. (0335) 5250263, Fax. (0355) 320978
Website:www.sman1tulungagung.sch.id E-mail:sman1tulungagung@gmail.com
TULUNGAGUNG
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Teknologi Informasi dan komunikasi adalah ( TIK ) sebagai bagian dari ilmu
pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan
dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan
penyajian informasi (Asmawi, Syafael, & Yamin, 2019). Teknologi Informasi dan
komunikasi adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan teknik
pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian dan pemrosesan informasi, serta
penggunannya, hubungan komputer dengan manusia dan hal yang berkaitan dengan
dengan sosial, ekonomi dan kebudayaan ( British Advistory Council for Applied
Research and Development : Report on Informsstion Technologi : H.M. Stationery
Office. 1980 ) (Munir, 2012). Teknologi informasi sudah menjadi jaringan terbesar
dan berkembang secara pesat didunia dalam berbagai bidang, salah satunya dalam
bidang pendidikan. Teknologi Informasi dan komunikasi merupakan bagian dari
pendidikan, maka perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mempunyai
peran dalam memberikan arah perkembangan dunia pendidikan Kemajuan Teknologi
informasi dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dalam pembelajaran. Memasuki era
globalisasi (era digital) di abad XXI, sangat diperlukan suatu paradigma baru dalam
sistem pendidikan dunia, dalam rangka mencerdaskan sumber daya manusia. Oleh
UNESCO dengan merekomendasikan “empat pilar pembelajaran” untuk memasuki
era globalisasi atau era digital ini., bahwa program pembelajaran hendaknya mampu
memberikan kesadaran masyarakat agar mau dam mampu belajar (learning know or
learning to learn) (Anshori, 2016).
Ray Kurzweil ( 2005, hal : 21 ) menyatakan bahwa terdapat lebih dari 75 tren
eksponensial terjadi dalam perkembangan teknologi di dunia saat ini (Darmawan,
2011). Perkembangan tren eksponensial teknologi saat ini dalam pendidikan, salah
satunya dengan penggunaan pembelajaran online. Pembelajaran online adalah
kecenderungan penting dalam pendidikan menurut 2 Cobb yang dikutip dalam karya
Mehmet Baris Horzum, Kaymak, & Gungoren, (2015). Di antara kelebihan yang
disajikan secara online belajar adalah bahwa membantu siswa bekerja sama,
berinteraksi,dan berkomunikasi secara aktif dan intelektual dengan konten, institusi,
instruktur, dan siswa lain yang dikutip Moore & Kearsley dalam Mehmet Baris
Horzum et al., (2015). Belajar online memberikan kesempatan bagi siswa untuk
belajar secara kooperatif. Proses koperasi belajar membantu siswa dengan
perkembangannya keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dikutip Archer,
Garrison,& Anderson dalam karya Mehmet Baris Horzum et al., (2015). Selain
penggunaan pembelajaran online, di negara Indonesia saat ini merupakan pengguna
gadget terbanyak khususnya pada anak-anak di Sekolah Dasar. Sekarang, anak-anak
memiliki antusias yang tinggi terhadap gadget sehingga dapat memberikan dampak
positif dan negatif bagi kualitas sumber daya manusia dan mutu pendidikan di
Indonesia. Keaadaan tersebut menjadi tantangan terbesar pada pendidikan di
Indonesia untuk menanggulangi dampak negatif dari gadget bagi anak Sekolah Dasar.
Selain itu, akhir-Akhir ini di seluruh dunia sedang mengalami dampak pandemi
covid19 salah satunya adalah negara Indonesia. Virus tersebut mengakibatkan
dampak yang sangat besar salah satunya bidang pendidikan. Berdasarakan ajuran
pemerintah untuk melakukan lockdown dan belajar di rumah. Oleh karena itu
diperlunya strategi baru untuk tetap melakukan pembelajaran terhadap peserta didik
yaitu dengan pembelajaran berbasis online/ e-Learning. Hal juga tersebut menjadi
tantangan guru dan orang tua sebagai pendidik utama dan dasar bagi anak.
Guru di abad ke-21 sedang menghadapi berbagai tantangan baru sebagai
akibat dari kemungkinan TIK yang berkembang integrasi dalam setiap aspek
kehidupan sekolah menurut Albino et al yang dikutip dalam karya Blaul & Shamir-
Inba, (2016). Tantangan baru tersebut dapat dilakukan guru dengan cara mendesain
materi pembelajaran dengan memanfaakan teknologi dalam belajar yaitu E-Learning.
E-Learning merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas teknologi
informasi dan komunikasi dan untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh
(Pakpahan & Fitriani, 2020). 3 Sekarang ini, guru-guru menggunakan berbagai
aplikasi untuk melakukan pembelajaran dimasa pandemi seperti WhatsApp, Google
Classroom, You Tube, maupun Aplikasi zoom. Implementasi internet dalam
pendidikan dan ELearning memberikan dimensi baru pada proses pembelajaran
dimana tradisi belajar modern melalui berbagai sumber daya elektronik dengan
internet dan komunikasi virtual (Stosic & Stosic, 2015). Cara tersebut sangatlah tepat
dilakukan dilembaga pendidikan untuk mengoptimalkan pembelajaran dimasa
pandemi covid19 agar tujuan pendidikan berjalan maksimal dan tercapai dan
memutus mata rantai penyebaran virus corona. Selain itu, dengan cara tersebut peserta
didik dapat mengenal dan tahu bagaimana cara mengkomunikasikan teknologi dalam
berbagai aspek terutama dalam kegiatan belajar baik di rumah maupun di Sekolah.
Selain itu, siswa juga dapat mengakses informasi dengan mudah dan menyelesaikan
program online dari mana pun mereka berada, seperti di tempat kerja, melalui
pembelajaran online yang dikutip Ally dalam karya Mehmet Baris Horzum et al.,
(2015). Akan tetapi, di negara Indonesia masih terdapat berbagai kendala dalam
penggunaan teknologi baik dari segi sarana prasarana dan kemampuan guru dalam
mengaplikasian dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan di negara
Indonesia belum berkembang. Saat ini, mutu pendidikan Indonesia masih tergolong
rendah. Menurut United Nations Development Programme (UNDP) dalam Oktaviani,
Siswandari, & Muhsini, (2019) ada tiga indikator untuk mengukur pembangunan
suatu bangsa yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi atau sering disebut dengan
Indeks Pembangunan Manusia ( Human Development Indeks/HDI ). Pada tahun 2018
Indonesia menduduki peringkat 116 dan termasuk kategori medium human
development ( UNDP, 2018 ) dalam karya Oktaviani et al., (2019). Kondisi tersebut,
disebabkan oleh beberapa faktor adalah kurangnya ketersediaan Sumber daya
Manusia, proses transformasi teknologi, Infrastruktur telekomunikasi, dan perangkat
hukum yang mengaturnya. Oleh karena itu, perlu dikembangkan pengelolaan sistem
pendidikan di Indonesia agar mutu dan pendidikan di Negara Indonesia dapat tercapai
secara maksimal yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Teknologi Informasi dan komunikasi merupakan salah satu produk integrasi
ke dalam dunia pendidikan saat Ini. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran akan
sangat membantu dunia pendidikan di Indonesia sesuai kebutuhan dan perkembangan
zaman. Di SMAN 1 Tulungagung telah melaksanakan Program Try In Online dari
tahun 2020 sampai sekarang. Hal tersebut dilakukan dengan adanya tuntutan
pengembangan teknologi di era revolusi dan fenomena yang terjadi saat ini. SMAN 1
Tulungagung menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan teknologi informasi
mampu memudahkan proses pembelajaran, menjadi metode yang menarik dan
disenangi oleh siswa, menambah minat siswa dalam mempelajari materi dan kegiatan
belajar menjadi lebih menarik dan efektif, serta memudahkan guru dalam memberikan
materi pembelajaran. Maka dari itu perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran yang berjudul “ Analisis Implementasi
Program Try In Online di SMAN 1 Tulungagung” yang dilakukan sepekan sekali
pada siswa kelas 10, 11, 12 dan pembelajaran online untuk persiapan ujian pada
waktu liburan sekolah. Kegiatan pembelajaran online tersebut dilakukan oleh kelas
tinggi saja, akan tetapi setelah negara Indonesia terkena dampak covid19 , Try In
Online dilakukan setiap hari Senin – Jumat sesuai jadwal mata pelajaran yang sudah
disusun dari sekolah. Hal tersebut menuntut pembelajaran online harus dilakukan dari
kelas X-XII untuk mencapai tujuan pendidikan yang semakin tertinggal. Pembelajaran
online kelas X-XII yang dilakukan setiap hari Senin - Jumat. Dalam penelitian ini,
peneliti memilih untuk menganalisis implementasi Program Try In Online di SMAN 1
Tulungagung peneliti diharapkan mampu mengetahui dan mengembangkan program
di SMA tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan pelaksanaan program Try In Online di SMAN 1 Tulungagung?
2. Bagaimana implementasi program Try In Online di SMAN 1 Tulungagung?
3. Bagaimana persepsi Stakeholder program Try In Online di SMAN 1
Tulungagung?

C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan tujuan program Try In Online di SMAN 1 Tulungagung.
Mendeskripsikan implementasi program Try In Online di SMAN 1
Tulungagung.
2. Mendeskripsikan persepsi stakholder program Try In Online di SMAN 1
Tulungagung.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan untuk meningkatkan wawasan dan keilmuan dalam
bidang pendidikan, khususnya mengenai Implementasi Program Try In Online
di Sekolah Menengah Atas.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman mengajar
dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan ketrampilan dan
hasil belajar bagi peserta didik.
b. Manfaat bagi Peserta didik
Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar dan
mampu mengkomunikasikan teknologi dalam kegiatan belajar dan
pembelajaran.
3. Manfaat bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan menambah pengalaman dan wawasan baru mengenai
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai