1. Latar Belakang
Pembelajaran daring semakin ‘populer’ semenjak pandemi covid-19. Hal ini
berkaitan dengan perarturan dan kebijakan yang diambil pemerintah sebagai salah satu
langkah dalam menanggulangi penyebaran covid-19. Pemerintah mengambil kebijakan agar
proses pembelajaran dilakukan secara daring / online. Seperti yang telah diketahui bahwa
proses pendidikan tetap harus berjalan di masa pandemi oleh karena itu proses pembelajaran
daring merupakan alternatif yang digunakan semenjak pandemi oleh setiap universitas untuk
melaksanakan proses belajar mengajar meskipun tanpa tatap muka. Perubahan proses belajar
dari tatap muka menjadi merupakan suatu keputusan yang harus dilakukan oleh univeritas
agar tujuan pendidikan tetap dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien. Universitas
merupakan sebuah organisasi modern yang harus beradaptasi dengan perubahan ini.
Universitas di tengah pandemi COVID-19 harus tetap menjalankan proses belajar mengajar
dengan mengubahnya menjadi belajar di rumah. Belajar dirumah (Daring) ini menjadi
tantangan bagi setiap universitas untuk tetap mejalankan tujuan pendidikan. Di dalam
pelaksanaan pembelajaran, sistem daring menjadi salah solusi dalam masa pandemi.
Berbicara tentang pembelajaran daring tentu saja tidak akan terlepas dari technology support
yang digunakan dalam pembelajaran daring ini. Pembelajaran daring juga merupakan sistem
pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan tingkat akses, koneksi,
fleksibilitas, serta mampu meningkatkan lebih banyak interaksi dalam proses pembelajaran .
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Wulandari & Rahayu, (2010) juga
mengungkapkan bahwa dengan menggunakan media Pembelajaran Daring serta sistem
teknologi informasi yang canggih dapat mengubah proses transformasi ilmu dalam
pembelajaran di kelas. Selanjutnya pembelajaran daring juga sangat berpeluang untuk
meningkatkan keberhasilan tujuan pembelajaran. Mengatasi permasalahan jarak dan waktu
saat masa pandemi ini, pembelajaran dapat dilakukan dengan akses yang lebih luas dan dapat
meningkatkan kemandirian belajar bagi mahasiswa. Wadah pembelajaran daring juga
berpotensi untuk memperluas jaringan kelompok belajar mahasiswa dengan mahasiswa lain
yang lebih kolaboratif dan konstruktif. Seperti yang telah disampaikan oleh Keengwe &
Georgina (2012) dalam penelitiannya bahwa perkembangan teknologi memberikan perubahan
terhadap pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran. Teknologi informasi dapat diterima
sebagai media dalam melakukan proses pendidikan, termasuk membantu proses belajar
mengajar, yang juga melibatkan pencarian referensi dan sumber informasi (Wekke & Hamid,
2013).
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa teknologi informasi dan komunikasi
sangat berdampak pada bidang pendidikan. Oleh karena itu pada bab selanjutnya akan
dibahas tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dan dampaknya bagi
mahasiswa di Indonesia dalam pembelajaran daring.
Bab 2
Pembahasan
Bagi mahasiswa, pembelajaran daring ini dapat membentuk kemandirian belajar dan
juga mendorong interaksi antar mahasiswa. Hal ini dikarenakan pada praktiknya ketika
melakukan pembelajaran daring interaksi tatap muka sebenarnya menjadi agak terbatas.
Pemberian materi dan evaluasi oleh dosen juga diberikan secara daring. Sisi positifnya,
mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi dengan mencari-cari sumber pembelajaran lain
sebagai penunjang materi maupun evaluasi yang diberikan oleh dosen. Tugas-tugas yang
diberikan secara daring pun membuat mahasiswa menjadi lebih aktif berinteraksi satu sama
lain untuk mengerjakan tugas bersama. Sebenarnya dari sudut pandang mahasiswa sudah
tidak asing dengan pemanfaatan teknologi, justru generasi merekalah yang lebih ‘akrab’
dengan teknologi digital. Namun memang pemanfaatannya dalam proses pembelajaran
baru-baru ini semakin ‘populer’ semenjak adanya pandemi covid-19. Semua elemen
pendidikan tetap masih harus beradaptasi dan berinovasi.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan merupakan
inovasi yang sangat bermanfaat untuk menunjang kemajuan pendidikan di Indonesia. Dengan
adanya teknologi ini segala akses informasi dan sumber-sumber pembelajaran pun semakin
mudah diakses. Daya nalar kritis mahasiswa pun semakin terasah dengan semakin banyak dan
terbukanya sumber-sumber informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan materi
pembelajaran selain dari yang diberikan oleh dosen. Sesuai dengan fungsinya bahwa
teknologi memang diciptakan untuk membantu dan mempermudah pekerjaan manusia.
Begitu juga pemanfaatan teknlogi dalam pembelajaran daring.
Namun pemanfaatan teknologi ini pun tidak terlepas dari kendala-kendala yang
dihadapi oleh mahasiswa. Sebagian besar kendala yang dihadapi oleh mahasiswa biasanya
bersifat teknis. Dari sinyal internet yang lemot, kuota yang terbatas, gadget yang digunakan
tidak support, misalnya saja laptop maupun smartphone yang digunakan kurang support
dengan media pembelajaran yang digunakan oleh dosen, sehingga mahasiswa mengalami
kesulitan untuk mengaksesnya. Selain itu juga dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang pesat, segalanya juga dituntut untuk cepat karena hampir semua proses
pembelajaran sudah teintegrasi dalam sebuah sistem, maka terkadang untuk kendala-kendala
tertentu yang dihadapi mahasiswa tidak mendapat toleransi. Seperti yang sudahkita ketahui
sebelumnya bahwa dengan adanya teknologi ini juga memberikan kemudahan dalam proses
pembelajaran, namun juga teknologi seolah-olah seperti memberikan jarak interaksi antar
individu baik antar mahasiswa maupun mahasiswa-dosen dalam pembelajaran daring ini yang
disebabkan intensitas pertemuan tatap muka juga terbatas. Hal ini juga menyebabkan
kurangnya pengawasan atau observasi yang dapat dilakukan oleh dosen terhadap
mahasiswanya. Dampak lainnya dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi adalah
begitu derasnya arus informasi yang kita terima sehingga membuat celah bayak juga
informasi-informasi yang tidak valid dan menyesatkan seperti hoax. Jika tidak disikapi
dengan bijak dan pemikiran kritis yang memang seharusnya terusah diasah oleh mahasiswa
hal tersebut dapat memunculkan permasalahan baru yang merugikan.
Bab 3
Saran dan Kesimpulan
Sumber Referensi :
Mashud, Mustain. 2021. Sosiologi Komunikasi. Tangerang Selatan : Penerbit Universitas
Terbuka.
ZA, Rina Aqma. 2021. Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Daring pada Mata
Kuliah Perkembangan Hewan Dimasa Pandemi Covid-19. Skripsi. Banda Aceh : Universitas
Islam Negeri Ar-Raniry.
Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran dalam Adaptasi Pandemi Covid–19. Pengelola web.
2022.
https://pusdatin.kemdikbud.go.id/pemanfaatan-teknologi-pembelajaran-dalam-adaptasi-pande
mi-covid-19/ diakses pada 20 Mei 2023
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/10954/2/BAB%20I.pdf
http://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/6384/TATI%20OCTAVIANI%20HAL
AWA.pdf?sequence=1