Anda di halaman 1dari 38

Tutorial-4

PEMBELAJARAN BERWAWASAN
KEMASYARAKATAN (PDGK4306)

Dr. Zulrahmat Togala, M. Pd.


Minggu, 6 November 2022
MODUL 5
PROGRAM KEAKSARAAN,
TAMAN BACAAN MASYARAKAT,
DAN KEPEMUDAAN

Kegiatan Belajar - 1
PROGRAM PEMBERANTASAN
BUTA AKSARA
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA

• Pendidikan Keaksaraan adalah Usaha untuk


membimbing dan membelajarkan pengetahuan
mengenai keaksaraan agar bermanfaat bagi WB.
• Masyarakat buta aksara jarang mengakui secara
terbuka bahwa dirinya Buta Huruf dan berkeinginan
kuat untuk belajar Calistung.
• Untuk memfasilitasi pembelajaran mereka maka
diperlukan suatu pendekatan yang sesuai dengan
karakter dan kultur yang ada dalam masyarakat.
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
A. TINGKAT KEAKSARAAN FUNGSIONAL
1. Tingkat Keaksaraan Dasar: Warga Belajar
belum mengenal semua huruf, merangkai
kata, mengerti arti sebuah kalimat dengan
jelas, meskipun belum bisa menulis,
membaca, berhitung tetapi sudah memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang didapat
dalam kegiatan sehari-hari.
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
A. TINGKAT KEAKSARAAN FUNGSIONAL
2. Tingkat Keaksaraan Lanjutan: Warga Belajar
sudah dapat membaca dan menulis
sederhana, tetapi masih belum lancar.
Walaupun sudah memiliki pengetahuan tetapi
belum memiliki semua kemampuan
fungsional.
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
A. TINGKAT KEAKSARAAN FUNGSIONAL

3. Tingkat Keaksaraan Mandiri: Warga belajar


sudah mempunyai sikap untuk terus belajar
secara mandiri untuk memecahkan masalah
keaksaraan untuk mencari informasi untuk
mengembangkan kemampuannya.
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
B. PRINSIP DAN STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL
1. Konteks Lokal
• Pembelajaran keaksaraan fungsional ini dikembangkan
berdasarkan konteks lokal. Artinya, kegiatannya mengacu
pada konteks sosial lokal dan Kebutuhan khusus dari setiap
Warga Belajar dan masyarakat sekitarnya.
• Tujuannya adalah untuk mencari dan mengumpulkan
informasi tentang potensi, masalah-masalah, dan sumber-
sumber pemecahannya sesuai dengan situasi, kondisi, dan
pekerjaan Warga Belajar.
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
B. PRINSIP DAN STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL
2. Desain Lokal
• Tutor bersama Warga Belajar perlu merancang sendiri
kegiatan belajamya di kelompok belajar berdasarkan
minat, kebutuhan, masalah, kenyataan, dan potensi
setempat.
• Rancangan kegiatan belajamya (kurikulum) harus
fleksibel, mudah dimodifikasi, diganti, dan ditambah
sehingga sesuai dengan minat, kebutuhan, kesepakatan,
situasi, dan kondisi Warga Belajar.
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
B. PRINSIP DAN STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL
3. Proses Partisipatif
• Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran pemberantasan buta aksara dengan
menggunakan pendekatan keaksaraan fungsional
harus dilakukan berdasarkan strategi partisipatif.
• Oleh sebab itu, sebagai tutor perlu melibatkan Warga
Belajar secara aktif dalam setiap tahap kegiatan
pembelajaran di kelompok belajar.
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
B. PRINSIP DAN STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL
4. Fungsionalisasi Hasil Belajar
• Hasil yang diharapkan dari proses pembelajaran
tersebut adalah Warga Belajar dapat
memfungsikan keaksaraannya untuk
menganalisis dan memecahkan masalah yang
dihadapi dalam rangka meningkatkan mutu dan
taraf hidupnya.
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
B. PRINSIP DAN STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL
Berikut ini adalah beberapa contoh perkiraan hasil program keaksaraan
fungsional, di antaranya WB dapat :
a. Memanfaatkan kemampuan bacanya untuk memperoleh informasi dan ide-ide
baru;
b. Memanfaatkan keterampilan menulisnya untuk menggambarkan pengalaman,
membuat rencana, dan menulis proposal;
c. Memanfaatkan keterampilan mengatur keuangan, menentukan batas dan
melakukan penghitungan yang berkaitan dengan tugasnya sehari-hari;
d. Berdiskusi dan menganalisis masalah, atau potensi yang ada di
lingkungannya;
e. Mencoba ide-ide baru yang dipelajari dari bahan bacaandan dapat
melaksanakan kegiatan belajamya secara mandiri.
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
C. TOLOK UKUR KEBERHASILAN PEMBELAJARAN KEAKSARAAN
FUNGSIONAL
Program keaksaraan fungsional bertujuan untuk membantu Warga Belajar
mengembangkan kemampuan. Tolok ukur keberhasilannya adalah:
1. Kemampuan Fungsional untuk Keperluan Individu
2. Kemampuan Fungsional untuk Membantu Anak-anaknya
3. Kemampuan Fungsional untuk Aktualisasi Diri
4. Kemampuan Fungsional Berkaitan dengan Pekerjaan
5. Kemampuan Fungsional Berkaitan dengan Sosial
Kemasyarakatan
6. Kemampuan Fungsional Berkaitan dengan Pendidikan
7. Kemampuan Fungsional Berkaitan dengan Pengelolaan
Kelompok Belajar
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
D. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELOMPOK BELAJAR

I. Strategi Pengelolaan Diskusi


Diskusi merupakan salah satu metode
pembelajaran efektif dalam program keaksaraan
fungsional yang harus diterapkan di kelompok
belajar. Tujuannya adalah membuka pikiran Warga
Belajar dalam mengumpulkan, menganalisis, dan
menggunakan pengetahuannya.
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
D. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELOMPOK BELAJAR

II. Strategi Pembelajaran Membaca


1. Prinsip-prinsip Membaca
Warga Belajar mempunyai kemampuan mengenal
dan mengucapkan huruf atau kata yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Cara Memilih Bahan Bacaan
Sumber bahan bacaan sesuai dengan minat
kebutuhan, serta yang biasa digunakan Warga Belajar
dalam kehidupan sehari-harinya.
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
D. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELOMPOK BELAJAR

3. Cara Membantu Warga Belajar Buta Huruf Murni Melalui


Pendekatan Pengalaman Berbahasa (PPB)
Dalam satu kelompok belajar biasanya ada sebagian
Warga Binaan yang benar-benar buta huruf murni.
Kemudian, mereka tidak pernah menggunakan
kemampuan baca, tulis, dan hitungnya dalam waktu
yang cukup lama sehingga mereka buta aksara
kembali. Tutor dapat membelajarkan mereka melalui
teknik pendekatan pengalaman berbahasa (PPB).
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
D. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELOMPOK BELAJAR

4. Cara Membantu Warga Belajar Membaca


a. Kegiatan pembelajaran
b. Langkah-langkah pembelajaran
c. Mengingat huruf
d. Belajar kata (bahasa Indonesia/bahasa Ibu)
e. Membaca lancar
f. Menjelaskan/mengartikan gambar/informasi pada
Warga Belajar
g. Mencari bahan bacaan
h. Membuat catatan
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
D. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELOMPOK BELAJAR

III. Strategi Pembelajaran Menulis


a. Kegiatan pembelajaran untuk merangsang diskusi
b. Membentuk kelompok menulis
c. Tutor melatih Warga Belajar yang mampu
d. Prinsip-prinsip membantu Warga Belajar menulis
e. Cara menggunakan hasil tulisan Warga Belajar
f. Menerbitkan hasil tulisan Warga Belajar
g. Merangsang Warga Belajar menganalisis situasi
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
D. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELOMPOK BELAJAR
IV. Strategi Pembelajaran Berhitung
1. Mengamati Kegiatan Berhitung
2. Prinsip-prinsip berhitung
V. Strategi Pembelajaran Aksi/Keterampilan
Belajar aksi fungsional/keterampilan adalah cara
membelajarkan Warga Belajar untuk ikut berpartisipasi
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, seperti
kegiatan praktik, kunjungan lapangan, membuat
jaringan kerja, membuat rencana dan membuat proposal
dana belajar, menerapkan hasil belajarnya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
D. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELOMPOK BELAJAR

Berikut beberapa contoh yang berkaitan


dengan belajar aksi fungsional :
1. Membuat jaringan kerja
2. Keterampilan fungsional
3. Membuat proposal dana belajar
4. Proses membuat rencana untuk
memperoleh dana belajar
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
E. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Tahapan penilaian yang dikembangkan dalam program
pemberantasan buta aksara dengan menggunakan
pendekatan keaksaraan fungsional terdiri atas penilaian
awal, penilaian proses, dan penilaian hasil belajar.
1. Tahap Penilaian Sebelum Kegiatan Pembelajaran
Penilaian tahap ini bertujuan untuk memperoleh
informasi tentang kemampuan awal Warga
Belajar baik aspek keterampilan CALISTUNG
dasarnya maupun minat dan kebutuhan.
Kegiatan Belajar 1:
PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
E. PENILAIAN PEMBELAJARAN
II. Tahap Penilaian Selama Kegiatan Pembelajaran
1. Menilai kemajuan Warga Belajar
2. Menilai kemajuan kelompok belajar
III. Tahap Penilaian Setelah Kegiatan Pembelajaran
Penilaian setelah pembelajaran pada intinya
adalah untuk mengetahui hasil kemampuan
Warga Belajar dan proses pembelajaran di
kelompok belajar.
MODUL 5
Kegiatan Belajar - 2
PROGRAM PENGEMBANGAN
TAMAN BACAAN MASYARAKAT
Kegiatan Belajar 2:
PROGRAM PENGEMBANGAN
TAMAN BACAAN MASYARAKAT

Program pendidikan dalam masyarakat lainnya yang


masih berhubungan dengan program pemberantasan
buta aksara adalah Taman Bacaan Masyarakat yang
diharapkan dapat mewujudkan masyarakat gemar
belajar dengan gemar membaca.
Kegiatan Belajar 2:
PROGRAM PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT

A. Latar Belakang, Pengertian dan Tujuan


1. Latar Belakang.
• Program TBM telah dimulai sejak tahun 1992/1993.
Kehadiran TBM merupakan pembaharuan dari Taman
Pustaka Rakyat (TPR) didirikan oleh Pendidikan
Masyarakat pada tahun lima puluhan.
• Program TBM ini bertujuan untuk meningkatkan
minat baca dan budaya baca masyarakat. Oleh
karena itu, bertujuan untuk meningkatkan minat baca
dan budaya baca masyarakat.
Kegiatan Belajar 2:
PROGRAM PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT

2. Pengertian
TBM merupakan sebuah lembaga yang
menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan
oleh masyarakat sebagai tempat
penyelenggaraan pembinaan kemampuan
membaca dan belajar.
TBM juga digunakan sebagai tempat untuk
mendapatkan informasi bagi masyarakat,
khususnya yang bersumber dari bahan pustaka.
Kegiatan Belajar 2:
PROGRAM PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT

3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya
kegiatan TBM adalah membangkitkan dan
meningkatkan minat baca sehingga tercipta
masyarakat yang cerdas, mempunyai taraf
hidup yang baik, dan pemberantas buta
aksara.
Kegiatan Belajar 2:
PROGRAM PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT

B. FUNGSI DAN MANFAAT TAMAN BACAAN MASYARAKAT

1. Fungsi
TBM berfungsi sebagai sarana pembelajaran bagi
masyarakat, sara hiburan dan pemanfaatan waktu secara
efektif dengan memanfaatkan bahan-bahan bacaan dan
sumber informasi lain.
2. Manfaat
TBM bermanfaat bagi masyarakat dalam hal menumbuhkan
minat, kecintaan, dan kegemaran membaca, memperkaya
ilmu pengetahuan, dan meningkatkan taraf hidup.
Kegiatan Belajar 2:
PROGRAM PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT

C. ORGANISASI DAN MANAJEMEN TAMAN BACAAN


MASYARAKAT
• TBM memiliki organisasi dan manajemen agar
program kerja yang ditetapkan dapat berjalan
dengan baik dan sesuai harapan masyarakat.
• Struktur organisasi yang ada dikolaborasikan
dengan manajemen (pengelolaan) yang dapat
dipertanggungjawabkan, mulai dari biaya
penyelenggaraan, koleksi, perlengkapan, ruang
TBM, dan tenaga pengelola.
Kegiatan Belajar 2:
PROGRAM PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT

C. ORGANISASI DAN MANAJEMEN TAMAN BACAAN


MASYARAKAT
1. Biaya Penyelenggaraan
Biaya Penyelenggaraan TBM terdiri atas sumber
dana dan anggaran dan diperoleh dari swadaya
masyarakat, pemerintah, swasta, organisasi
kemasyarakatan, dan sumbangan lain yang tidak
mengikat.
Kegiatan Belajar 2:
PROGRAM PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT

C. ORGANISASI DAN MANAJEMEN TAMAN BACAAN


MASYARAKAT
2. Koleksi
Jumlah koleksi TBM minimal 300 judul, terdiri atas buku,
majalah, surat kabar, leaflet, dan bahan audiovisual
yang semua ini diharapkan dapat mengembangkan dan
menumbuhkan minat baca masyarakat.
3. Perlengkapan
Sarana dan prasarana yang harus mendukung TBM
minimal memiliki perlengkapan/mebeler yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan setiap TBM.
Kegiatan Belajar 2:
PROGRAM PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT

C. ORGANISASI DAN MANAJEMEN TAMAN BACAAN


MASYARAKAT
4. Ruang TBM
Ruang TBM merupakan ruangan yang diperuntukan
bagi sejumlah koleksi bacaan.
5. Tenaga Pengelola
Fasilitas dan tenaga pengelola merupakan komponen
utama dalam kegiatan TBM.
Perkembangan dan pembinaan serta pemberdayaan
TBM ditentukan oleh tenaga pengelolanya.
Kegiatan Belajar 2:
PROGRAM PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT

D. UPAYA PEMBINAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT


• TBM perlu dimaknai sebagai salah satu rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan. Upaya pembinaan ini
dimaksudkan agar manfaat yang diperoleh lebih
maksimal.
• Sasaran TBM adalah warga masyarakat belajar yang
semula buta aksara sehingga kalau kemampuan
baca yang dimilikinya tidak dijaga tidak menutup
kemungkinan akan lupa.
Kegiatan Belajar 2:
PROGRAM PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT

D. UPAYA PEMBINAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT


• Untuk meningkatkan dan merevitalisasi kegiatan TBM
yang telah ada, diperlukan tindakan nyata dari semua
pihak, baik pemerinlah pusat, provinsi, maupun
daerah, dan juga swasta.
• Sebagai Mahasiswa PGSD atau tutor yang aktif
sebaiknya memberikan semangat dan perhatian agar
TBM yang ada tetap eksis, menjadi rutinitas
masyarakat gemar membaca untuk menambah ilmu
pengetahuan, dan menaikan taraf hidup masyarakat
yang madani.
MODUL 5
Kegiatan Belajar - 3
PROGRAM PEMBINAAN
KEPEMUDAAN
Kegiatan Belajar 3:
PROGRAM PEMBINAAN KEPEMUDAAN

A. LATAR BELAKANG PERLUNYA LEMBAGA KEPEMUDAAN


Pemenuhan sumber daya yang berkualitas,
berpotensi dalam pembangunan, kreatifitas, dan
meningkatkan potensi agar sumber daya yang
ada di suatu daerah dapat dikelola dengan baik
melalui pembelajaran (informal, formal, dan
nonformal).
Kegiatan Belajar 3:
PROGRAM PEMBINAAN KEPEMUDAAN
B. PROFIL PEMUDA INDONESIA
1. Mewujudkan keserasian kebijakan pemuda di berbagai bidang
pembangunan
2. Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan
3. Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial,
politikm ekonomi, budaya, dan agama
4. Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan,
dan kepemimpinan dalam pembangunan
5. Melindungi segenap generasi muda dari bahaya penyalahgunaan
obat terlarang, minuman keras, penyebaran penyakit HIV/AIDS, dan
penyakit menular lainnya.
Kegiatan Belajar 3:
PROGRAM PEMBINAAN KEPEMUDAAN

CONTOH-CONTOH PROGRAM KEPEMUDAAN


YANG BISA DI JADIKAN BAHAN PRAKTEK
MATA KULIAH PDGK 4306
PEMBELAJARAN BERWAWASAN
KEMASYARAKATAN
Halaman 5.55 sampaI 5.58
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai