Anda di halaman 1dari 30

PRESENTASI

KELOMPOK
2
Tugas Ibu Sut ini
P embelaj aran Berwawasan Kemasyarakatan
Modul 4 dan 5
• Anggota kelompok :
• Ainin Faiki 855800142
• Fitri Ayuningsih 859903936
• Marsela Putri Ayu R 855800135
• Dela Amelia 859507007
• Anggun Sagita 855800049
SATUAN PROGRAM PENDIDIKAN
MASYARAKAT
Modul 4
A. SATUAN PENDIDIKAN
Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur
formal, non formal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan
1. Kursus
Merupakan dalam bahasa Inggris “course” secara harfiah berarti “mata pelajaran atau rangkaian”.
2. Pelatihan
Adalah kegiiatan atau pekerjaan melatih untuk memperoleh kemahiran atau kecakapan, pelatihan
berkaitan dengan pekerjaan.
3. Kelompok belajar
Adalah salah satu wadah dalam rangka membelajarkan masyarakat.
4. Pusat kegiatan belajar (PKBM)
merupakan tempat belajar yang di bentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam rangka usaha untuk
meningkatkan pengetahuan dan bakat warga negara.
5. Majelis taklim
suara lembaga pendidikan yang di bentuk atas dasar pendekatan dari kebutuhan masyarakat berorientasi
pada agama Islam
6. Satuan pendidikan yang sejenis
Satuan yang tidak termasuk pada luar satuan yang sudah di jelaskan terdahulu
B. PROGRAM PENDIDIKAN DI
MASYARAKAT
1. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup adalah kemampuan ygmencangkup penguasaan
pengetahuan, keterampilan da sikap yang saling berinteraksi diyakini sebagai unsur
penting untuk lebih mandiri.
2. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan yang ditunjukan bagi anak usia dini (0-6 tahun) yang dilakukan
pemberian berbagai rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar memiliki kesiapadalam memasuki jenjang pendidikan
berikutnya
3. Pendidikan kepemudaan
Program pendidikan yang sasarannya khusus pemuda
4. Pendidikan pemberdayaan perempuan
Di peruntukkan khusus untuk perempuan, mereka memiliki potensi yang perlu di
kembangkan
5. Pendidikan keaksaraan
Program keaksaraan fungsional yang pada dasarnya merupakan suatu
perkembangan dari program sebelumnya
6. Pendidikan Keterampilan
Program pendidikan keterampilan ditunjukan untuk membekali warga belajar
dalam bidang keterampilan yang dapat dijadikan bekal usaha.
7. Pendidikan Kesetaraan
Dalam menyesuaikan kesetaraan melalui pendidikan nonformal mendapat
perhatian cukup tinggi
PENDEKATAN PEMBELAJARAN DALAM
BERBAGAI SATUAN PENDIDIKAN DI
MASYARAKAT
Modul 4
A. PENDEKATAN PEDAGOGI
DALAM PEMBELAJARAN
Pedagogi berasal dari bahasanya yunani, yaitu dari kata paid dan agogus. Paid berarti
anak, dan agogus berarti leader of. Pedagogi di artikan sebagai seni dan ilmu mendidik
anak
Asumsi-asumsi yang di jadikan landasan dalam teori andragogi adalah sebagai berikut:
1. Orang dewasa mempunyai konsep diri
2. Orang dewasa mempunyai akumulasi pengalaman
3. Orang dewasa mempunyai kesiapan untuk belajar
4. Orang dewasa berharap dapat segera menerapkan perolehan belajarnya
5. Orang dewasa memiliki kemampuan untuk belajar
B. PENDEKATAN ANDRAGOGI DALAM PEMBELAJARAN

Andragori berasal dari kata andr dan agogos. Dalam


bahasa yunani, andr berarti orang dewasa, sedangkan agogos berarti
memimpin, mengamonh atau membimbing.
PROGRAM KEAKSARAAN, TAMAN BACAAN
MASYARAKAT, dan KEPEMUDAAN
Modul 5
A. PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA
AKSARA
Keaksaraan merupakan keadaan mengenai aksara yang meliputi membaca, menulis, berhitung dan
berkomunikasi secara fungsional yang memungkinkan seseorang untuk secara terus menerus
mengembangkan kompetensinya sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupannya.

 TINGKAT KEAKSARAAN FUNGSIONAL


1. Tingkat keaksaraan dasar
Warga Belajar belum mengenal semua huruf, merangkai kata, mengerti arti sebuah kalimat
dengan jelas, meskipun belum bisa menulis, membaca, berhitung tetapi sudah memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang didapat dalam kegiatan sehari-hari.
2. Tingkat keaksaraan lanjutan
Warga Belajar sudah dapat membaca dan menulis sederhana, tetapi masih belum lancar.
Walaupun sudah memiliki pengetahuan tetapi belum memiliki semua kemampuan fungsional.
3. Tingkat keaksaraan mandiri
Warga belajar sudah mempunyai sikap untuk terus belajar secara mandiri untuk memecahkan
masalah keaksaraan untuk mencari informasi untuk mengembangkan kemampuannya.
 PRINSIP DAN STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL
Pendekatan yang digunakan dalam keaksaraan fungsional mempunyai empat prinsip utama, yaitu
sebagai berikut :
1. Konteks lokal
Pembelajaran keaksaraan fungsional ini dikembangkan berdasarkan konteks lokal. Artinya,
kegiatannya mengacu pada konteks sosial lokal dan Kebutuhan khusus dari setiap Warga
Belajar dan masyarakat sekitarnya. Tujuannya adalah untuk mencari dan mengumpulkan
informasi tentang potensi, masalah-masalah, dan sumber-sumber pemecahannya sesuai
dengan situasi, kondisi, dan pekerjaan Warga Belajar.
2. Desain lokal
Tutor bersama Warga Belajar perlu merancang sendiri kegiatan belajamya di kelompok belajar
berdasarkan minat, kebutuhan, masalah, kenyataan, dan potensi setempat. Rancangan
kegiatan belajamya (kurikulum) harus fleksibel, mudah dimodifikasi, diganti, dan ditambah
sehingga sesuai dengan minat, kebutuhan, kesepakatan, situasi, dan kondisi Warga Belajar.
3. Proses Partisipatif
Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pemberantasan buta aksara dengan
menggunakan pendekatan keaksaraan fungsional harus dilakukan berdasarkan strategi
partisipatif. Oleh sebab itu, sebagai tutor perlu melibatkan Warga Belajar secara aktif dalam
setiap tahap kegiatan pembelajaran di kelompok belajar.
4. Fungsionalisasi Hasil Belajar
Hasil yang diharapkan dari proses pembelajaran tersebut adalah Warga Belajar dapat
memfungsikan keaksaraannya untuk menganalisis dan memecahkan masalah yang dihadapi
dalam rangka meningkatkan mutu dan taraf hidupnya. Berikut ini adalah beberapa contoh
perkiraan hasil program keaksaraan fungsional, di antaranya WB dapat :
a. Memanfaatkan kemampuan bacanya untuk memperoleh informasi dan ide-ide baru;
b. Memanfaatkan keterampilan menulisnya untuk menggambarkan pengalaman, peristiwa-
peristiwa, kegiatan yang dilakukan, membuat rencana, dan menulis proposal;
c. Memanfaatkan keterampilan berhitungnya untuk mengatur keuangan, menentukan batas
dan melakukan penghitungan-penghitungan yang berkaitan dengan tugasnya sehari-hari, dan
menghitung banyaknya sumber-sumber atau masalah;
d. Berdiskusi dan menganalisis masalah dan sumber-sumber, atau potensi yang ada di
lingkungannya;
TOLOK UKUR KEBERHASILAN PEMBELAJARAN KEAKSARAAN
FUNGSIONAL
Program keaksaraan fungsional bertujuan untuk membantu Warga Belajar
mengembangkan kemampuan fungsional yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut kemampuan yang menjadi tolok ukur keberhasilannya
berdasarkan tujuan :
1. Kemampuan Fungsional untuk Keperluan Individu
2. Kemampuan Fungsional untuk Membantu Anak-anaknya
3. Kemampuan Fungsional untuk Aktualisasi Diri
4. Kemampuan Fungsional Berkaitan dengan Pekerjaan
5. Kemampuan Fungsional Berkaitan dengan Sosial Kemasyarakatan
6. Kemampuan Fungsional Berkaitan dengan Pendidikan
7. Kemampuan Fungsional Berkaitan dengan Pengelolaan Kelompok
Belajar
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELOMPOK BELAJAR
1. Strategi Pengelolaan Diskusi
Diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran efektif dalam program
keaksaraan fungsional yang harus diterapkan di kelompok belajar.
Tujuannya adalah membuka pikiran Warga Belajar dalam mengumpulkan,
menganalisis, dan menggunakan pengetahuannya.
2. Strategi Pembelajaran Membaca
a) Prinsip-prinsip Membaca, Warga Belajar mempunyai kemampuan
mengenal dan mengucapkan huruf atau kata yang sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
b) Cara Memilih Bahan Bacaan, Sumber bahan bacaan sesuai dengan
minat kebutuhan, serta yang biasa digunakan Warga Belajar dalam
kehidupan sehari-harinya.
c) Cara Membantu Warga Belajar Buta Huruf Murni Melalui Pendekatan
Pengalaman Berbahasa (PPB)
d) Cara membantu warga belajar membaca
3. Strategi Pembelajaran Menulis
a) Kegiatan pembelajaran untuk merangsang diskusi
b) Membentuk kelompok menulis
c) Tutor melatih Warga Belajar yang mampu
d) Prinsip-prinsip membantu Warga Belajar menulis
e) Cara menggunakan hasil tulisan Warga Belajar
f) Menerbitkan hasil tulisan Warga Belajar
g) Merangsang Warga Belajar menganalisis situasi
4. Strategi Pembelajaran Berhitung
h) Mengamati Kegiatan Berhitung
i) Prinsip-prinsip berhitung
5. Strategi Pembelajaran Aksi/Keterampilan
j) Membuat jaringan kerja
k) Keterampilan fungsional
l) Membuat dana proposal dana belajar
m) Proses membuat rencana untuk memperoleh dana belajar
PENILAIAN
PEMBELAJARAN
I.Tahap Penilaian Sebelum
Kegiatan
II.Tahap Penilaian Selama
Kegiatan
III.Tahap Penilaian Setelah
Kegiatan
KEGIATAN BELAJAR 2
PROGRAM PENGEMBANGAN
TAMAN BACAAN MASYARAKAT
Program pendidikan dalam masyarakat
lainnya yang masih berhubungan
dengan program pemberantasan buta
aksara adalah Taman Bacaan
Masyarakat yang diharapkan dapat
mewujudkan masyarakat gemar belajar
1. Latar Belakang
Program TBM telah dimulai sejak tahun 1992/1993. Kehadiran TBM merupakan
pembaharuan dari Tanab Pustaka Rakyat (TPR) didirikan oleh Pendidikan
Masyarakat pada tahun lima puluhan. Program TBM ini bertujuan untuk
meningkatkan minat baca dan budaya baca masyarakat. Oleh karena itu,
bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca masyarakat.

2. Pengertian
TBM merupakan sebuah lembaga yang menyediakan bahan bacaan yang
dibutuhkan oleh masyarakat sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan
kemampuan membaca dan belajar. Selain itu, TBM juga merupakan tempat
yang digunakan sebagai tempat untuk mendapatkan informasi bagi
masyarakat, khususnya yang bersumber dari bahan pustaka.
3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan TBM
adalah membangkitkan dan meningkatkan minat baca
sehingga tercipta masyarakat yang cerdas, mempunyai
taraf hidup yang baik, dan pemberantas buta aksara.
FUNGSI DAN MANFAAT TAMAN BACAAN
MASYARAKAT

1. Fungsi
TBM berfungsi sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat, sara
hiburan dan pemanfaatan waktu secara efektif dengan memanfaatkan
bahan-bahan bacaan dan sumber informasi lain.
2. Manfaat
TBM bermanfaat bagi masyarakat dalam hal menumbuhkan minat,
kecintaan, dan kegemaran membaca, memperkaya ilmu pengetahuan,
dan meningkatkan taraf hidup.
ORGANISASI DAN MANAJEMEN TAMAN BACAAN
MASYARAKAT

1. Biaya Penyelenggaraan
Biaya Penyelenggaraan TBM terdiri atas sumber dana dan anggaran dan
diperoleh dari swadaya masyarakat, pemerintah, swasta, organisasi
kemasyarakatan, dan sumbangan lain yang tidak mengikat.
2. Koleksi
Jumlah koleksi TBM minimal 300 judul, terdiri atas buku, majalah, surat
kabar, leaflet, dan bahan audiovisual yang semua ini diharapkan dapat
mengembangkan dan menumbuhkan minat baca masyarakat.
3. Perlengkapan
Sarana dan prasarana yang harus mendukung TBM minimal
memiliki perlengkapan/mebeler yang disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan setiap TBM.
4. Ruang TBM
Ruang TBM merupakan ruangan yang diperuntukan bagi
sejumlah koleksi sebagaimana telah dipaparkan dalam subbab
perlengkapan sesuai dengan kebutuhan TBM.
5. Tenaga Pengelola
Fasilitas TBM dalam tenaga pengelola merupakan komponen
utama dalam kegiatan TBM. Perkembangan dan pembinaan
serta pemberdayaan TBM banyak ditentukan oleh kemampuan
tenaga pengelolanya.
UPAYA PEMBINAAN TAMAN BACAAN
MASYARAKAT

Upaya pembinaan TBM perlu dimaknai sebagai salah satu


rangkaian kegiatan yang harus dilakukan. Upaya pembinaan ini
dimaksudkan agar manfaat yang diperoleh melalui kegiatan TBM
ini dapat terus lebih ditingkatkan Iagi. Harus diingat bahwa salah
satu sasaran TBM adalah warga masyarakat belajar yang semula
buta aksara sehingga kalau kemampuan baca yang dimilikinya
tidak dijaga tidak menutup kemungkinan akan lupa.
PROGRAM PEMBINAAN
KEPEMUDAAN
Modul 5
LATAR BELAKANG PERLUNYA LEMBAGA
KEPEMUDAAN
Berlakukannya Undang-Undang No. 32 Tahun 2004
tentang pemerintah Daerah, terjadi perubahan yang
mendasar dalam bidang pemerintahan, dari
pemerintahan yang bersifat sentralistik ke desentralisasi.
Pemerintah daerah memiliki peran yang sangat besar
sehingga memerlukan sumber daya yang berkualitas,
berpotensi dalam pembangunan, kreatifitas, dan
meningkatkan potensi agar sumber daya yang ada di
suatu daerah dapat dikelola dengan baik melalui
pembelajaran (informal, formal, dan nonformal).
PROFIL PEMUDA INDONESIA
Peran partisipasi pemuda dalam pembangunan dapat ditingkatkan dengan cara :
Ø Mewujudkan keserasuan kebijakan pemuda di berbagai bidang
pembangunan
Ø Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan
Ø Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial, politikm
ekonomi, budaya, dan agama
Ø Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan, dan
kepemimpinan dalam pembangunan
Ø Melindungi segenap generasi muda dari bahaya penyalahgunaan obat
terlarang, minuman keras, penyebaran penyakit HIV/AIDS, dan penyakit
menular lainnya.
1. Lembaga Kepemudaan
2. Program Pembinaan Pemuda
3. Subdinas Pemuda dan Olahraga
4. Subdinas Pendidikan Luar Sekolah
5. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
6. Dinas Sosial
Sekian terimakasih🙏
Sesi tanya
jawab🤔🤔???

Anda mungkin juga menyukai