Anda di halaman 1dari 11

Tugas pebelajaran berwawasan kemasyarakatanPDGK4306

Nama : Rangga djiwo saputra

Kls : 1C

Nim : 859801779

Soal :

1. Jelaskan makna demokratis dalam pendidikan


2. Jelaskan makna pendidikan berbasis masyarakat
3. Apa dan bagaimana implementasi PKB itu

Jawaban:

1. Makna demokrasi dalam pendidikan adalah untuk terwujudnya masyarakat madani


yang memiliki kesiapan dan kemampuan untuk menghadapi berbagai tantangan
pada era globalisasi, makna dunia pendidikan di tuntut untuk melakukan
pembenahan yang mengarah pada terciptanya pendidikan yang lebih.
Demokrasi,akuntabel, dan bermutu.
2. Pendidikan berbasis masyarakat (community based education ) merupakan
landasan dari pembelajaran berwawasan kemasyarakatan yang mengandung
prinsip pendidikan dari,oleh, dan untuk masyarakat.

Pendidikan berbasis masyarakat memiliki tiga elemen penting yaitu:


a. Mementungkan waraga belajar
b. Program dimulai dari persktif yang teritis
c. Penekanan bahwa belajar harus beriokasi di masyarakat

Dalam pembelajaran berwawasan kemasyarkatan harus di tunjuk dengan:


a. kurikulum terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari
b. masalah yang diangkat relovan dengan butuhan masyarakat
c. penyusunan bahan belajar melibatkan peserta didik
d. waktu belajar fleksibel,
e. menggunakan konsep keterampilan fungsional,
f. menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa

perinsip-prinsip pembelajaran berwawasan kemasyarakatan:

a. determinasi,diri b.) membantu dirinya sendiri, c.) mengembangkan


kepemimipinan d.) lokalisasi e.) pelayanan terpadu, f.) menerima perbedaan, g)
belajar terus-menerus
3. pendidikan berwawasan kemasyarakatan adalah suatu pendidikan yang di
selenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan segala potensi yang ada di
lingkungan masyarakat. Hal inilah yang melandas adanaya otonomi pendidikan
yang diwujudkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan atau dikenal dengan
KTSP. Sehinggah setiap satuan pendidikan dapat menyusun kurikulum khusus yang
menyesuaikan dengan potensi yang ada dalam lingkungan masyarakat sekitar
satuan pendidikan tersebut.
TUGAS 2

PEMBELAJARAN BERWAWASAN
KEMASYARAKATAN

TUTON : ONI LISAWATI, M.Pd

NAMA : RANGGA DJIWO SAPUTRA


NIM : 859801779

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ PALEMBANG
TAHUN 2023
Soal

1. Program pemberantasan buta aksara?

2. Program pengembangan taman bacaan?

3. Program pembinaan kepemudaan?

Jawaban

1. Program pemberantasan buta aksara

a. Tingkat Keaksaraan

Ciri- ciri WB pada tingkat Keaksaraan dasar adalah mereka yang belum mengenal semua
huruf, belum bisa merangkai kata dengan lancar dan belum mengerti arti sebuah kalimat
dengan jelas. Meskipun mereka belum bisa menulis, membaca, atau berhitung, tetapi mereka
sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.

b. Tingkat Keaksaraan Lanjutan

Pada tingkat ini mereka biasanya sudah dapat membaca dan menulis sederhana tetapi
masih belum lancar. Walaupun mereka sudah memiliki pengetahuan, mereka belum memiliki
semua kemampuan fungsional yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut
karena mereka biasanya jarang menggunakan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung
dalam kehidupan sehari-hari.

c. Tingkat Keaksaraan Mandiri

Pada tingkat ini WB diharapkan sudah mempunyai sikap untuk terus belajar secara
mandiri. Mereka juga diharapkan dapat memecahkan masalah keaksaraan yang dihadapi dan
mencari informasi serta narasumber sendiri.

2. Program pengembangan taman bacaan

Salah satu usaha pemerintah untuk mencerdaskan masyarakat pesisir adalah mendirikan
taman bacaan masyarakat yang disebut TBM. TBM adalah tempat belajar yang sangat strategis
dan menjadi ujung tombak dalam memasyarakatkan gemar dan kebiasaan membaca bagi
masyarakat. Program TBM bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca
masyarakat serta meningkatkan kemampuan aksarawan baru. Program tersebut sangat terkait
dengan program keaksaraan fungsional dalam rangka pemberantasan buta aksara sehingga
masyarakat tidak buta aksara kembali.

Tujuan pengembangan program ini secara umum adalah untuk melahirkan TBM dengan
menggunakan secara khusus adalah sebagai berikut

a. Melahirkan TBM percontohan kreatif, inovatif, dan kreatif.

b. Melahirkan TBM dengan menggunakan pendekatan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat.

3. Program pembinaan kepemudaan

Untuk meningkatkan peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan, berbagai pihak
yang berkompeten menangani masalah kepemudaan dapat menciptakan program-program,
sehingga para pemuda dapat berpartisipasi di berbagai bidang pembangunan; memiliki
keterampilan yang memadai; dapat berperan dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi,
budaya, dan agama dan lainnya. Contoh pembinaan pemuda adalah karang taruna.
TUGAS 2

PEMBELAJARAN BERWAWASAN
KEMASYARAKATAN

TUTON : ONI LISAWATI, M.Pd

NAMA KELOMPOK :
1.JIMI NOPERLI PROPERTA(Nim : 859787954)
2. FITRI AFRIANTI (Nim : 859789815)
3. SRITUGIYANTI (Nim : 877759607)
4. VIRA PURWANTI (Nim : 877596629)
5. SEPTI RISMALA (Nim : 877759639)
6. ANDRIANSYAH (Nim : 859787109)
7. RANGGA DJIWO SAPUTRA (Nim:8598017779)
8. EFFRISAL MALINDO (Nim : 859813118)
9.ALFIN SUGANDI (Nim : 859809567)
10. REZA ANGGARA (Nim : 859792949)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ PALEMBANG
TAHUN 2023
Soal

1. Program pemberantasan buta aksara?

2. Program pengembangan taman bacaan?

3. Program pembinaan kepemudaan?

Jawaban

1. Program pemberantasan buta aksara

a. Tingkat Keaksaraan

Ciri- ciri WB pada tingkat Keaksaraan dasar adalah mereka yang belum mengenal semua
huruf, belum bisa merangkai kata dengan lancar dan belum mengerti arti sebuah kalimat
dengan jelas. Meskipun mereka belum bisa menulis, membaca, atau berhitung, tetapi mereka
sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.

b. Tingkat Keaksaraan Lanjutan

Pada tingkat ini mereka biasanya sudah dapat membaca dan menulis sederhana tetapi
masih belum lancar. Walaupun mereka sudah memiliki pengetahuan, mereka belum memiliki
semua kemampuan fungsional yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut
karena mereka biasanya jarang menggunakan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung
dalam kehidupan sehari-hari.

c. Tingkat Keaksaraan Mandiri

Pada tingkat ini WB diharapkan sudah mempunyai sikap untuk terus belajar secara
mandiri. Mereka juga diharapkan dapat memecahkan masalah keaksaraan yang dihadapi dan
mencari informasi serta narasumber sendiri.

2. Program pengembangan taman bacaan

Salah satu usaha pemerintah untuk mencerdaskan masyarakat pesisir adalah mendirikan
taman bacaan masyarakat yang disebut TBM. TBM adalah tempat belajar yang sangat strategis
dan menjadi ujung tombak dalam memasyarakatkan gemar dan kebiasaan membaca bagi
masyarakat. Program TBM bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca
masyarakat serta meningkatkan kemampuan aksarawan baru. Program tersebut sangat terkait
dengan program keaksaraan fungsional dalam rangka pemberantasan buta aksara sehingga
masyarakat tidak buta aksara kembali.

Tujuan pengembangan program ini secara umum adalah untuk melahirkan TBM dengan
menggunakan secara khusus adalah sebagai berikut

a. Melahirkan TBM percontohan kreatif, inovatif, dan kreatif.

b. Melahirkan TBM dengan menggunakan pendekatan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat.

3. Program pembinaan kepemudaan

Untuk meningkatkan peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan, berbagai pihak
yang berkompeten menangani masalah kepemudaan dapat menciptakan program-program,
sehingga para pemuda dapat berpartisipasi di berbagai bidang pembangunan; memiliki
keterampilan yang memadai; dapat berperan dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi,
budaya, dan agama dan lainnya. Contoh pembinaan pemuda adalah karang taruna.
TUGAS 3

PEMBELAJARAN BERWAWASAN
KEMASYARAKATAN

TUTON : ONI LISAWATI, M.Pd

NAMA : RANGGA DJIWO SAPUTRA


NIM : 859801779

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ PALEMBANG
TAHUN 2023
Soal

1.konsep dasar pembelajaran multi kultural serta strategi pembelajarannya

2. prosedur pengelolaan pembelajaran multikultural

3.konsep dasar life skill serta jenis-jenisnya

Jawaban

1. A. multikultural sebagai kebijakan dalam praktik pendidikan dalam mengakui, menerima


dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan
gender,ras,kelas

b. mengelompokkan life skills secara operasional ke dalam empat jenis yaitu: (1)
kecakapan pribadi (personal skill) yang mencakup kecakapan mengenal diri sendiri
kecakapan berpikir rasional dan percaya diri: (2) kecakapan sosial (sosial skill), seperti
kecakapan melakukan kerja sama bertenggang.

2. pengelolaan pembelajaran multikultural merupakan suatu pendekatan pendidikan yang

Bertujuan mencipatakan lingkungan belajar yang mengargai dan mengakui keberagaman

Budaya siswa.

prosedur dalam pengelolahan pembelajaran multikultural meliputi langkah langkah sebagai

berikut :
1.kebutuhan siswa: Guru harus mengidentifikasi kebutuhan, latar belakang, dan
karakteristik siswa. Data demografis, minat, keahlian, dan kemampuan siswa perlu dicatat
untuk merencanakan kegiatan yang relevan dan efektif.

2. Mengembangkan kurikulum: Guru harus merancang kurikulum yang mencerminkan


keberagaman budaya siswa. Kurikulum harus mencakup konten yang relevan dengan
kebudayaan beragam dan mendorong pemikiran kritis.

3. Menerapkan strategi pengajaran yang inklusif: Berbagai metode pembelajaran seperti


diskusi kelompok, ceramah, tanya jawab, dan project-based learning harus digabungkan.
Guru harus adaptif dengan kebutuhan belajar siswa dan menghargai cara mereka belajar.

4. Menggunakan bahan ajar multikultural: Bahan ajar yang mencerminkan pengalaman,


nilai, dan pandangan dunia dari berbagai budaya harus diberikan kepada siswa. Hal ini
menciptakan lingkungan yang inklusif dan membuat siswa merasa dihargai.

5. Menilai siswa secara adil: Penilaian harus mencerminkan keberagaman siswa. Alternatif
metode penilaian seperti rubrik penilaian, portofolio, penilaian kinerja, dan penilaian diri
bisa dipertimbangkan untuk memastikan penilaian yang adil dan obyektif.
6. Membangun iklim kelas yang mendukung: Guru harus menciptakan iklim kelas yang
selamat dan mendukung, di mana setiap siswa merasa diterima dan dihargai. Toleransi,
keadilan, dan interaksi antara siswa dari berbagai budaya harus ditekankan.

7. Melibatkan orang tua dan masyarakat: Guru harus bekerja sama dengan orang tua dan
masyarakat untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman dan apresiasi terhadap
kebudayaan yang beragam. Kerjasama dengan orang tua dan masyarakat lokal akan
meningkatkan kesuksesan program multikultural.

8. Mengembangkan kompetensi antarbudaya: Guru juga perlu mengembangkan


kompetensi antarbudaya mereka sendiri agar dapat mengajar secara efektif dalam konteks
multikultural. Pelatihan dan pengembangan profesional dapat membantu guru untuk lebih
memahami dan menghargai keberagaman budaya.

9. Evaluasi dan refleksi: Evaluasi program pembelajaran multikultural harus dilakukan


secara berkala untuk mengukur keberhasilan dan menetapkan area perbaikan. Refleksi
secara teratur akan membantu guru dalam menyesuaikan pendekatan mereka untuk
meningkatkan hasil pembelajaran.

10. Berbagi praktik terbaik: Guru perlu berkolaborasi dan berbagi praktik terbaik dengan
rekan-rekan mereka untuk terus meningkatkan pengelolaan pembelajaran multikultural di
dalam kelas. Diskusi, konferensi, atau workshop dapat membantu dalam berbagi
pengetahuan dan pengalaman.

3. konsep dasar life skill serta jenis-jenisnya yaitu mengelompokkan kecakapan hidup ke dalam

Lima kelompok : 1. Kecakapan mengenal diri atau kecakapan pribadi

2.kecakapan sosial

3. kecakapan berpikir

4. kecakapan akademik

5. kecakapan ke juruan.

Anda mungkin juga menyukai