Ku r i k u l u m S e ko l a h D a s a r
Oleh:
Wilda Ayu Pradina 857963359
Ardhiyan Nugrahanto 857968319
KURIKULUM SEKOLAH DASAR
Pada prinsipnya, Pendidikan bermuara pada interaksi antara pendidik dan peserta didik
untuk membantu peserta didik mencapai tujuan Pendidikan (Sukmadinata,2005: 1).
Pendidikan terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (tri pusat Pendidikan).
Pendidikan di sekolah dikenal dengan istilah Pendidikan formal karena semua aspek dalam
Pendidikan di sekolah ditata secara formal. Menurut Sukmadinata (2005:2) salah satu
karakteristik Pendidikan formal adalah bahwa Pendidikan di sekolah memiliki rancangan
Pendidikan atau kurikulum tertulis
Dalam KTSP, tujuan Pendidikan dinyatakan dalam standar kompetensi lulusan. Tujuan Pendidikan
dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan
untuk hidup mandiri mengikuti Pendidikan lanjut. Khusus untuk jenjang sekolah dasar, sesuai dengan
peraturan Menteri Pendidikan nasional nomer 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi kelulusan
pada satuan Pendidikan dasar dan mnengah, setelah menyelesaikan Pendidikan di jenjang SD siswa
diharapkan:
1.Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak
2.Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3.Mematuhi aturan-aturan social yang berlaku dalam lingkungannya
4.Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan social ekonomi di lingkungan
sekitar
5.Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, krisis, dan kreatif.
6.Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan guru/pendidik
7.Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya
8.Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari:
9.Menunjukkan kemampua mengenaligejala alam dan social di lingkungan sekitar
10.Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
11.Menunjukkan kecintaan dan kebanggan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia
12.Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal
13.Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan manfaat waktu luang
14.Berkomunikasi secara jelas dan santun
15.Bekerja sma dengan kelompok tolong menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan
keluarga dan teman sebaya
16.Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
17.Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung
Penguasaan peserta didik terhadap standar kompetensi lulusan dan penekanan pada
pengembangan kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung, serta
kemampuan berkomunikasi, maka kurikulum dan pembelajaran yang di kembangkan di SD hendkknya
ditekankan pada pembentukan hal-hal berikut:
1.Kemelekwacaan (literacy) mengacu pada pemahaman pesrta didik tentang berbagai fenomena di
lingkungan dlam rangka menyesuaian perilaku dalam kehidupan
2.Kemampuan berkomunikasi, yaitu kemampuan peserta didik dalam memahami fenomena di
lingkungan dan mengemasnya dalam Bahasa Indonesia yang baik
3.Kemampuan memecahkan masalah (problem solving) yang mengacu pada kemampuan peserta didik
dalam merasakan adamasalah, mengidentifikasi masalah, mencari informasi untuk memecahkan
masalah.
4.Kemampuan bernalar, yang mengacu pada kemampuan peserta didik dalam menggunakan logika
dan bukti secara sistematis dan konsisten untuk sampai pada kesimpulan.
Guru SD menupakan guru kelas yang mempunyai tugas utama mengajar 5 mata pelajaran, yaitu
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia , Matematika, IPS, dan IPA.
Karakteristik kelima mata pelajaran tersebut untuk menambah wawasan kita dalam mengembangkan
kurikulum dan pembelajaran di kelas:
Pembelajaran PKn di SD lebih dititikberatkan pada penghayatan dan pembiasaan diri peserta didik
untuk berperan sebagai warga negara yang demontrasi dalam konteks Indonesia. Pembelajaran PKn
di SD hendaknya mengembangkan kemampuan peserta didik dalam:
a.Memahami dan menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga negara dalam kehidupan demokrasi
konstitusi dan kesadaran diri
b.Melibatkan diri dalam komunikasi social-kulturan sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara
c.Mengambil prakarsa dan atau turut serta dalam memecahkan masalah social-kultural
kewarganegaraan sebagia warga negar
d.Berfikir secara kritis dan bertanggung jawab ide, instrumentasi, dan praktek demokrasi konstitusional
Indonesia
e.Berpartisipasi aktif ddan penuh tanggungjawab dalam kehidupan demokrasi konstitusional
2.Mata Pelajaran Pendidikan Bahasa Indonesia
IPA adalah pengetahuan tentang gejala alam yang dapat didefinisikan sebagai cara berfikir untuk
memahami alam semesta, cara melakukan investigasi, dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari
pnyidikan. Setelah mempelajari IPA, peserta didik SD diharapkan menguasai standar kompetensi
lulusan:
a.Melakukan pengamatan terhadap gejala alam dan menceritakan hasil pengamatan secara lisan dan
tertulis.
b.Memahami penggolongan hewan dan tumbuhan, serta manfaat hewan dan tumbuhan bagi manusia
c.Memahami bagian-bagian tubuh padamanusia, hewan dan tumbuhan beserta fungsinya
d.Memahami beragam sifat benda alam dalam hubungannya dengan penyusunannya, perubahan
wujud benda dan kegunaannya
e.Memahami berbagai bentuk energi perubahan dan manfaatnya
Memahami matahari sebagaipusat tata surya
5.Mata Pelajaran IPS
IPS memiliki kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai Pendidikan disiplin ilmu,
yakni kajian yang bersifat terpadu, interdisipliner multidimensional bahkan cross-disipliner.
Dalam pengembangan pembelajaran IPS di SD guru hendakknya memperhatikan hal-hal berikut:
a.Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemampuan memahami berbagai fenomena
sosial
b.Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan komunikasi sosial
c.Pembelajaran di SD hendaknya mengembangkan dasar dalam memecahkan masalah sosial
d.Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemampuan membiasakan diri
KEGIATAN BELAJAR 2 KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
A. HAKIKAT KTSP
Seperti yang dinyatakan dalam Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan Pendidikan. Kurikulum KTSP merupakan kurikulum yang bersifat dosentralistik karena
dikembangkan oleh satuan Pendidikan. Meskipun KTSP bersifat dosentralistik, kurikulum yang
dikembangkan satuan Pendidikan harus mengaca oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Di
samping bersifat dosentralistik tetapi berorientasi nasional, KTSP juga merupakan kurikulim yang
berrsifat operasional.
1.Tujuan Pendidikan SD
Tujuan Pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, sertae keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti Pendidikan lebih lanjut.
2. Struktur dan Muatan Kurikulum
a. Mata pelajaran : dalam bagian ini dicantumkan mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-
masing mata pelajaran sesuai dengan kurikulum SD yang tercantum dalam standar isi.
b. Muatan Lokal : muatan local merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokan kedalam mata pelajaran lain dan terlalu banyak.
c. Kegiatan Pengembangan Diri : pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru
d. Pengaturan beban belajar : pada bagian ini dicantumkan aturan beban belajar untuk setiap mata
pelajaran pada bebagai tingkatan kelas yang berlaku di sekolah. Berikut ini beberapa aturan berkenaan
dengan beban belajar di SD:
1.Satu jam pelajaran tatap muka mata pelajaran berlangsung selama 35 menit.
2.Jumlah jam pelajaran tatap muka perminggu untuk setiap tingkatan kelas.
A.Kelas I adalah 26 jam pelajaran perminggu ditambah 2 jam pelajaran untuk pengembangan diri
B.Kelas II adalah 27 jam perminggu ditambah 2 jam pelajaran untuk pengembangan diri
C.Kelas III adalah 28 jam ppelajaran perminggu ditambah 2 jam pelajaran untuk pengembangan diri
D.Kelas IV,V,VI adalah 32 jam pelajaran perminggu ditambah 2 jam pelajaran untuk pengembangan diri.
Sekolah dapat menambahkan maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
e.Ketuntasan belajar
Dalam bagian ketuntasan kriteria minimal yang digunakan sekolah dalam menentukan ketuntasan
belajar peserta didik. Menurut BSNP (2006) ketuntasan belajar setiap indicator yang merupakan
penjabaran dari satu kompetensi dasar berkisaran antara 0-100%. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
kriteria ideal ketuntasan untukmasing-masing indicator adalah 75%.
Kecakapan tersebut dikembangkan dalam pembelajaran semua mata pelajaran. Selain itu, juga
dapat merupakan program tersendiri yang dirancang dan dilaksanakan secara terpisah atau khusus.
ekolah mengemukakan tentang jenis pendidikan kecakapan hidup yang disediakan dan cara
penyelenggaraannya.
Pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi dan lain-lain yang semuanya
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
3. Kalender Pendidikan SD
Pengeturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, mingggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari
libur (Peraturan Mendiknas No. 22 tentang Standar Isi).
4. Silabus
Rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus disusun untuk seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama
penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
B. LATAR BELAKANG KTSP
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman
belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik
agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal
Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
D. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENGEMBANGAN KTSP
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mengemukakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah dengan
berpedoman pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi serta Panduan Penyusunan Kurikulum
yang dibuat oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Khusus, untuk satuan pendidikan SD BSNP (2006) mengemukakan bahwa Tim Penyusun KTSP pada
SD terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota.
THANK YOU
Wilda Ayu Pradina - Ardhiyan Nugrahanto
Modul 8