Anda di halaman 1dari 26

Modul 8

Ku r i k u l u m S e ko l a h D a s a r
Oleh:
Wilda Ayu Pradina 857963359
Ardhiyan Nugrahanto 857968319
KURIKULUM SEKOLAH DASAR

KEGIATAN BELAJAR 1 HAKIKAT KURIKULUM SEKOLAH DASAR

A.KEDUDUKAN KURKULUM DALAM PENDIDIKAN

Pada prinsipnya, Pendidikan bermuara pada interaksi antara pendidik dan peserta didik
untuk membantu peserta didik mencapai tujuan Pendidikan (Sukmadinata,2005: 1).
Pendidikan terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (tri pusat Pendidikan).
Pendidikan di sekolah dikenal dengan istilah Pendidikan formal karena semua aspek dalam
Pendidikan di sekolah ditata secara formal. Menurut Sukmadinata (2005:2) salah satu
karakteristik Pendidikan formal adalah bahwa Pendidikan di sekolah memiliki rancangan
Pendidikan atau kurikulum tertulis

B.PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM


Dengan diberlakukan Kurikulum 2006 atau KTSP, kita sebagai guru dituntut untuk mampu
mengembangkan kurikulum di sekolah masing-masing. Secara umum, terdapat beberapa
prinsip yang harus kita perhatikan dalam mengembangkan kurikulum. Sukmadinata (2007:
453-454) mengemukakan empat prinsip pembangunan kurikulum yaitu relevansi, fleksibilitas,
efisien,efektivitas. Selain empat prinsip ada satu lagi prinsip dalam pengembangan kurikulum
yaitu prinsip berkesinambungan.
Kelima prinsip itu adalah:
1.Prinsip Relevansi : prinsip ini menuntut kurikulum sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
perkembangan peserta didik dan perkembangan masyarakat. Berkenaan dengantuntutan dan
kebutuhan perkembangan peserta didik kurikulum Sd dituntut untuk sesuai dengan tugas
perkembangan peserta didik usia SD serta sesuai denan proses belajar peserta didik SD. Kemampuan
yang di harapkan dikuasau peserta didik hendaknya ditentukan berdasarkan tugas perkembangan yang
harus di selesaikan anak usia SD.
2.Prinsip efektivitas : prinsip efektivitas dalam pengembangan kurikulm mengacu pada sejauh mana
kurikulum yang dirancang dapat diimplementasikan. Melalui penerapan prinsip efektivitas kurikulum
yang di rancang diharapkan dapat dilaksanakan dan mencapai tujuan yang diterapkan.
3.Prinsip efisiensi : dengan menerapan prinsip ini dalam pengembangan kurikulum, kurikulum yang
dirancang dapat dilaksanakan dengan lancar dan optimal. Berkenaan dengan prinsip ini, pengembang
kurikulum hendsknys memperhatikan berbagai fsktor pendukung dan penghambat pengelolaan
pelaksaan kurikulum di sekolah sehingga kurikulum dapat diimplementasikan dengan lancer dan
optimal.
4.Prinsip fleksibilitas : penerapan prinsip fleksibilitas dalam pengembangan kurikulum menuntut
kurikulum dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah tempatkurikulum diimplementasikan.
5.Prinsip berkesinambungan :prinsip ini didasarkan pada pandangan bahwa perkembangan dan
proses belajar anak berlangsungsecara berkesinambungan. Oleh karena itu, kurikulum yang di
kembangkan hendakknya berkesinambungan antara satu tingkatan kelas dengan kelas berikutnya.
C.STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN DI SD

Dalam KTSP, tujuan Pendidikan dinyatakan dalam standar kompetensi lulusan. Tujuan Pendidikan
dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan
untuk hidup mandiri mengikuti Pendidikan lanjut. Khusus untuk jenjang sekolah dasar, sesuai dengan
peraturan Menteri Pendidikan nasional nomer 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi kelulusan
pada satuan Pendidikan dasar dan mnengah, setelah menyelesaikan Pendidikan di jenjang SD siswa
diharapkan:
1.Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak
2.Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3.Mematuhi aturan-aturan social yang berlaku dalam lingkungannya
4.Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan social ekonomi di lingkungan
sekitar
5.Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, krisis, dan kreatif.
6.Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan guru/pendidik
7.Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya
8.Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari:
9.Menunjukkan kemampua mengenaligejala alam dan social di lingkungan sekitar
10.Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
11.Menunjukkan kecintaan dan kebanggan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia
12.Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal
13.Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan manfaat waktu luang
14.Berkomunikasi secara jelas dan santun
15.Bekerja sma dengan kelompok tolong menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan
keluarga dan teman sebaya
16.Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
17.Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung
Penguasaan peserta didik terhadap standar kompetensi lulusan dan penekanan pada
pengembangan kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung, serta
kemampuan berkomunikasi, maka kurikulum dan pembelajaran yang di kembangkan di SD hendkknya
ditekankan pada pembentukan hal-hal berikut:

1.Kemelekwacaan (literacy) mengacu pada pemahaman pesrta didik tentang berbagai fenomena di
lingkungan dlam rangka menyesuaian perilaku dalam kehidupan
2.Kemampuan berkomunikasi, yaitu kemampuan peserta didik dalam memahami fenomena di
lingkungan dan mengemasnya dalam Bahasa Indonesia yang baik
3.Kemampuan memecahkan masalah (problem solving) yang mengacu pada kemampuan peserta didik
dalam merasakan adamasalah, mengidentifikasi masalah, mencari informasi untuk memecahkan
masalah.
4.Kemampuan bernalar, yang mengacu pada kemampuan peserta didik dalam menggunakan logika
dan bukti secara sistematis dan konsisten untuk sampai pada kesimpulan.
Guru SD menupakan guru kelas yang mempunyai tugas utama mengajar 5 mata pelajaran, yaitu
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia , Matematika, IPS, dan IPA.
Karakteristik kelima mata pelajaran tersebut untuk menambah wawasan kita dalam mengembangkan
kurikulum dan pembelajaran di kelas:

1. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Pembelajaran PKn di SD lebih dititikberatkan pada penghayatan dan pembiasaan diri peserta didik
untuk berperan sebagai warga negara yang demontrasi dalam konteks Indonesia. Pembelajaran PKn
di SD hendaknya mengembangkan kemampuan peserta didik dalam:
a.Memahami dan menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga negara dalam kehidupan demokrasi
konstitusi dan kesadaran diri
b.Melibatkan diri dalam komunikasi social-kulturan sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara
c.Mengambil prakarsa dan atau turut serta dalam memecahkan masalah social-kultural
kewarganegaraan sebagia warga negar
d.Berfikir secara kritis dan bertanggung jawab ide, instrumentasi, dan praktek demokrasi konstitusional
Indonesia
e.Berpartisipasi aktif ddan penuh tanggungjawab dalam kehidupan demokrasi konstitusional
2.Mata Pelajaran Pendidikan Bahasa Indonesia

Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik


dalam berbagai mata pelajaran karena Bahasa Indonesia merupakan “alat” untuk menguasai berbagai
bidang. Sebagai alat komunikasi Bahasa Indonesia memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.Baha Indonesia adalah alat komunikasi yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar
serta mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi
b.Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai Bahasa nasional berfungsi sebagai alat
perhubungan antarwarga, antardaerah dan antarbudaya.
c.Bahasa Indonesia bagi sebagian penduduk Indonesia bukan sebagai Bahasa ibu, tetapi sebagai
Bahasa kedua.
d.Belajar Bahasa adalah belajar berkomunikasi
Belajar Bahasa selalu terjadi dalam konteks
3. Mata Pelajaran Matematika

Pembelajaran Dalam kaitannya dengan pengembangan kemelekwacanaan srta kemampun


berkomunikasi, pemecahan masalah, dan bernalar pembelajaran matematika di SD hendaknya
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam :
a.Memahami dan menyadari keterkaitan antara konsep-konsep matematika dan masalah-masalah
dalam dunia nyata
b.Berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa yang tepat, sistematis, dan logis
c.Menyelesaikan masalah dengan pikiran yang kritis dan cara yang keratif
d.Bernalar secara baik
e.Memahami dan mempraktekan dalam kehidupan myata nilai-nilai yang terkandung dalam
matematika
4. Mata Pelajaran IPA

IPA adalah pengetahuan tentang gejala alam yang dapat didefinisikan sebagai cara berfikir untuk
memahami alam semesta, cara melakukan investigasi, dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari
pnyidikan. Setelah mempelajari IPA, peserta didik SD diharapkan menguasai standar kompetensi
lulusan:
a.Melakukan pengamatan terhadap gejala alam dan menceritakan hasil pengamatan secara lisan dan
tertulis.
b.Memahami penggolongan hewan dan tumbuhan, serta manfaat hewan dan tumbuhan bagi manusia
c.Memahami bagian-bagian tubuh padamanusia, hewan dan tumbuhan beserta fungsinya
d.Memahami beragam sifat benda alam dalam hubungannya dengan penyusunannya, perubahan
wujud benda dan kegunaannya
e.Memahami berbagai bentuk energi perubahan dan manfaatnya
Memahami matahari sebagaipusat tata surya
5.Mata Pelajaran IPS

IPS memiliki kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai Pendidikan disiplin ilmu,
yakni kajian yang bersifat terpadu, interdisipliner multidimensional bahkan cross-disipliner.
Dalam pengembangan pembelajaran IPS di SD guru hendakknya memperhatikan hal-hal berikut:
a.Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemampuan memahami berbagai fenomena
sosial
b.Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan komunikasi sosial
c.Pembelajaran di SD hendaknya mengembangkan dasar dalam memecahkan masalah sosial
d.Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemampuan membiasakan diri
KEGIATAN BELAJAR 2 KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

A. HAKIKAT KTSP
Seperti yang dinyatakan dalam Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan Pendidikan. Kurikulum KTSP merupakan kurikulum yang bersifat dosentralistik karena
dikembangkan oleh satuan Pendidikan. Meskipun KTSP bersifat dosentralistik, kurikulum yang
dikembangkan satuan Pendidikan harus mengaca oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Di
samping bersifat dosentralistik tetapi berorientasi nasional, KTSP juga merupakan kurikulim yang
berrsifat operasional.

1.Tujuan Pendidikan SD
Tujuan Pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, sertae keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti Pendidikan lebih lanjut.
2. Struktur dan Muatan Kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola


dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran. Struktur
kurikulum SD/MI adalah sebagai
berikut:
Struktur dan muatan KTSP yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran
sebagai berikut:
a.Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik
c.Kelompok mata pelejaran ilmu pengetahuan dan teknologi, dimaksudkan untuk membantu peserta
didik mengenal ilmu pengetahuan.
d.Kelompokan mata pelajaran estetika, dimaksudkan untuk meningkatkan ,sensitivitas kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan meng-apresisasi keindahan dan harmoni
e.Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan potensi
fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Aspek-aspek yang harus disajkan dalam struktur dan muatan kurikulum:

a. Mata pelajaran : dalam bagian ini dicantumkan mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-
masing mata pelajaran sesuai dengan kurikulum SD yang tercantum dalam standar isi.

b. Muatan Lokal : muatan local merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokan kedalam mata pelajaran lain dan terlalu banyak.

c. Kegiatan Pengembangan Diri : pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru
d. Pengaturan beban belajar : pada bagian ini dicantumkan aturan beban belajar untuk setiap mata
pelajaran pada bebagai tingkatan kelas yang berlaku di sekolah. Berikut ini beberapa aturan berkenaan
dengan beban belajar di SD:

1.Satu jam pelajaran tatap muka mata pelajaran berlangsung selama 35 menit.
2.Jumlah jam pelajaran tatap muka perminggu untuk setiap tingkatan kelas.

A.Kelas I adalah 26 jam pelajaran perminggu ditambah 2 jam pelajaran untuk pengembangan diri
B.Kelas II adalah 27 jam perminggu ditambah 2 jam pelajaran untuk pengembangan diri
C.Kelas III adalah 28 jam ppelajaran perminggu ditambah 2 jam pelajaran untuk pengembangan diri
D.Kelas IV,V,VI adalah 32 jam pelajaran perminggu ditambah 2 jam pelajaran untuk pengembangan diri.

Sekolah dapat menambahkan maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
e.Ketuntasan belajar
Dalam bagian ketuntasan kriteria minimal yang digunakan sekolah dalam menentukan ketuntasan
belajar peserta didik. Menurut BSNP (2006) ketuntasan belajar setiap indicator yang merupakan
penjabaran dari satu kompetensi dasar berkisaran antara 0-100%. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
kriteria ideal ketuntasan untukmasing-masing indicator adalah 75%.

f. Kenaikan kelas dan kelulusan


Sesuai dengan ketentuan PP.No.19/2005 pasal 72 ayat 1, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
Pendidikan pada Pendidikan dasar dan menengah setelah:
1.Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2.Memperoleh nilai maksimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran .
3.Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekknologi
4.Lulus ujian nasional.
e.Ketuntasan belajar
Dalam bagian ketuntasan kriteria minimal yang digunakan sekolah dalam menentukan ketuntasan
belajar peserta didik. Menurut BSNP (2006) ketuntasan belajar setiap indicator yang merupakan
penjabaran dari satu kompetensi dasar berkisaran antara 0-100%. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
kriteria ideal ketuntasan untukmasing-masing indicator adalah 75%.

f. Kenaikan kelas dan kelulusan


Sesuai dengan ketentuan PP.No.19/2005 pasal 72 ayat 1, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
Pendidikan pada Pendidikan dasar dan menengah setelah:
1.Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2.Memperoleh nilai maksimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran .
3.Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekknologi
4.Lulus ujian nasional.
g. Pendidikan kecakapan hidup

Kecakapan tersebut dikembangkan dalam pembelajaran semua mata pelajaran. Selain itu, juga
dapat merupakan program tersendiri yang dirancang dan dilaksanakan secara terpisah atau khusus.
ekolah mengemukakan tentang jenis pendidikan kecakapan hidup yang disediakan dan cara
penyelenggaraannya.

h. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

Pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi dan lain-lain yang semuanya
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
3. Kalender Pendidikan SD

Pengeturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, mingggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari
libur (Peraturan Mendiknas No. 22 tentang Standar Isi).

4. Silabus
Rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus disusun untuk seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama
penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
B. LATAR BELAKANG KTSP

Hasan (2007) mengemukakan landasan filosofis dan teoretis yang melatarbelakangi


pengembangan KTSP.

Landasan tersebut adalah :


a. Kurikulum harus dimulai dari lingkungan terdekat.
b. kurikulum harus mampu melayani pencapaian tujuan pendidikan nasional dan satuan pendidikan.
c. Proses pengembangan kurikulum harus bersifat fleksibel.
C. PROSEDUR PENGEMBANGAN KTSP

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi


daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman
belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk


menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional
merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik
agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal
Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
D. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENGEMBANGAN KTSP

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mengemukakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah dengan
berpedoman pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi serta Panduan Penyusunan Kurikulum
yang dibuat oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Khusus, untuk satuan pendidikan SD BSNP (2006) mengemukakan bahwa Tim Penyusun KTSP pada
SD terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota.
THANK YOU
Wilda Ayu Pradina - Ardhiyan Nugrahanto

Modul 8

Anda mungkin juga menyukai