Anda di halaman 1dari 11

Hello!

MENDISPRIPSIKAN CIRI-CIRI PEMBELAJARAN


IPS

- Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd -


Ananda Dasiva Pakpahan
Fandy Octovian
Yolanda Ezerin Purba

Hi!
A. KONSEP SOCIAL STUDIS NCSS (NATIONAL COUNCIL FOR SOSIAL STUDIES)

Pembelajaran IPS istilah pendidikan IPS dalam penyelenggaraan pendidikan di


Indonesia masih relatif baru digunakan. Pendidikan IPS merupakan padanan
dari social studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut
pertama kali digunakan di AS pada tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Sosial
Studies yang mengembangkan kurikulum di AS.

Kurikulum pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana yang Martoella (1987)


mengatakan bahwa pembelajaran Pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek
“pendidikan” dari pada “transfer konsep”, karena dalam pembelajaran
pendidikan IPS peserta didik diharapkan memperoleh pemahaman terhadap
sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan
keterampilannya berdasarkan konsep yapada aspek kependidikannyang telah
dimilikinya.

Dengan demikian, pembelajaran pendidikan IPS harus diformulasikannya .


B. KATERISTIK PEMBELAJARAN IPS
 
• Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi,
sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga
bidang humaniora, pendidikan dan agama.
• Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan
geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa
sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.
• Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai
masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan
multidisipliner.
• Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan
perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan,
adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta
upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan,
kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.
• Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi
dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia
secara keseluruhan.
C. CIRI – CIRI PEMBELAJARAN IPS

• Dalam pembelajaran IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta


atau sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu)
• Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu
saja, melainkan bersifat komprehensif (meluas/dari berbagai ilmu sosial dan
lainnya, sehingga berbagai konsep ilmu secara terintegrasi (terpadu)
digunakan untuk menelaah masalah/tema/topik.
• Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar mengajar inquiri
agar siswa mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan analitis
• Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan/menghubungkan
bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya dengan
kehidupan nyata di masyarakat, pengalaman, permasalahan, kebutuhan dan
memproyeksikannya kepada kehidupan di masa depan baik lingkungan
fisik/alam maupun budayanya.
C. CIRI – CIRI PEMBELAJARAN IPS

• IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil
(mudah berubah), sehingga titik berat pembelajaran adalah terjadinya
proses internalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa agar siswa
memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan
kehidupan nyata pada masyarakatnya.
• IPS Mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antarmanusia
yang bersifat manusiawi.
• Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga nilai
dan keterampilannya.
• Berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui program
maupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat siswa dan
masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya.
• Dalam pengembangan Program Pembelajaran senantiasa melaksanakan
prinsip-prinsip karakteristik (sifat dasar) dan pendekatan-pendekatan yang
menjadi ciri IPS itu sendiri.
D. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN IPS

• Siswa sentries, dimana faktor siswa yang diutamakan.


• Kemasyarakatan sentries (community Oriented), dimana masalah kehidupan
nyata (reel) dan kemasyarakatan yang dijadikan sumber dan bahan serta
tempat pembelajaran.
• Ekosistem, dimana faktor lingkungan baik fisik maupun budayanya selalu
dijadikan pertimbangan dalam pembelajaran IPS.
• Bersifat meluas (komprehensif-Broadfield, Multidimensional) dengan pola
pengorganisasian bahan yang terpadu (integrated) dan bersifat korelated
(bertautan dan berkesinambungan).
• Menggunakan teknik inquiri dan menunjukkan student active leraning (siswa
belajar dengan aktif)
• Tujuan (Oriented), maksudnya program dan pelaksanaan pembelajarannya
fokus pada Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang telah ditentukan sebagai
pengarah program dan sasaran.
• Integrated (terpadu)
Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pembelajaran
IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut
dapat dirinci sebagai berikut (Awan Mutakin, 1998).
 
• Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkungannya
• Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan
metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
• Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat
keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di
masyarakat.
• Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah social.
• Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun
diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun
masyarakat.

• Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.


• Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat
menghakimi.

• Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam


kehidupannya “to prepare students to be well-functioning citizens in a
democratic society’ dan mengembangkan kemampuan siswa mengunakan
penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang
dihadapinya.

• Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan


siswa terhadap materi Pembelajaran IPS yang diberikan.
E. Studi Kasus

Globalisasi sekarang ini membawa dampak negatif dan positif. Dampak


negatif dari arus globalisasi dalam kehidupan para siswa adalah lunturnya
nilai-nilai karakter yang terdapat didalam diri siswa. Kita ketahui bersama
sekarang ini banyak ditemukan siswa yang berperilaku menyimpang,
seperti mudah marah, maraknya perkelahian antar pelajar, lunturnya
etika budi pekerti, pelanggaran HAM.

Jelas hal tersebut bertentangan dengan karakter bangsa Indonesia yang


terkenal santun, ramah, dan penuh kasih sayang. Dari realita sekarang ini
yang terjadi pada diri siswa, hal tersebut jelas dapat menodai karakter
bangsa Indonesia yang sudah tertanam baik sejak dulu. Jika hal tersebut
tetap dibiarkan dan tidak ada tindakan dari segala pihak maka dapat
dipastikan bahwa Indonesia akan kehilangan jati diri dan karakternya
sebagai bangsa yang ramah tamah, eretika dan kekeluargaan.
Profil Pelajar indonesia menjadi pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi tinggi, berkarakter, serta berperilaku sesuai dengan
Pancasila. Ada 6 Profil Pelajar Pancasila yang harus diwujudkan oleh
generasi Indonesia

1. Beriman, 2. Berkebinekaan Global


3. Gotong Royong
4. Bernalar Kritis
5. Mandiri
6. Kreatif
Kesimpulan

IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar agar
peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kepekaan
untuk menghadapi hidup dengan tantangan-tantangannya. Bagi guru IPS, buku
sumber bukan satu-satunya sumber pembelajaran yang dapat digunakan, karena
buku sumber pada umumnya memuat informasi yang sudah lama.

Media dan alat peraga dalam pengajaran merupakan sumber pembelajaran yang
dapat membantu guru dalam melaksanakan perannya sebagai fasilitator. Adanya
sumber belajar dipadukan dengan model pembelajaran yang tepat dapat
digunakan untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran IPS tepat agar
tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai