Anda di halaman 1dari 21

UAS PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS SD

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pendidikan IPS SD

Dosen Pengampu Dr. Anwar Senen, M.Pd

Disusun oleh :

Pipit Hidayati (19108244033)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
1. Pembelajaran IPS diajarkan oleh guru untuk merubah sikap-perilaku, cara berpikir dan
kepedulian sosial siswa dalam kehidupan bermasayarakat. Jelaskan maksudnya dan
bagaimana pembelajarannya?
Jawab:
Menurut pendapat saya pada intinya IPS merupakkan salah satu mata pelajaran
pokok yang wajib dipelajari di SD dikarenakan menjadi materi yang kompleks dalam
mendidik siswa memahami pengetahuan social yang dapat membentuk pola pikir siswa,
memiliki sikap peduli terhadap kepedulian social (terutama karakter kepedulian social.
Proses pendidikan secara umum memang bertujuan untuk mengalami perubahan kearah
yang lebih baik, begitupun tujuan pendidikan IPS.
Dalam pembelajarannya guru harus mempertimbangkan 3 aspek dalam
pembelajaran yakni (kongnituf, afektif , dan psikomotorik) dengan porsi yang sama.
Penyajian pembelajaran di SD disajikan secara tematik dan berkesinambungan agar lebih
bermakna bagi siswa.
Maksud dari IPS diajarkan oleh guru untuk merubah sikap-perilaku, cara berpikir dan
kepedulian sosial siswa dalam kehidupan bermasayarakat karena dalam IPS mengandung
beberapa hal antara lain:
a. IPS sebagai transmisi kewarganegaraan
Dalam berbagai literatur program pendidikan citizenship transmission dilakukan
dengan memberikan contoh-contoh dan pemakaian cerita yang disusun untuk
mengajarkan kebijakan, cita-cita luhur suatu bangsa, dan nilai-nilai kebudayaan.
Dalam pembelajaran ada beberapa metode pembelajaran IPS sebagai program
citizenship transmission yaitu:
Direct transmission, yaitu melalui transmisi langsung atau pembelajaran
langsung kontak antara sumber informasi dengan penerima informasi,
atau melalui kuliah langsung.
Indirect transmission, yaitu transmisi tidak langsung, misalnya dengan
menggunakan alat bantu atau media. 3. Inquiry oriented transmission,
yaitu kecakapan untuk menyelidiki dan mengadakan riset
b. IPS sebagai pendidikan ilmu social
Para ahli ilmu sosial percaya bahwa kalau seorang murid memperoleh kebiasaan
berfikir dan pola pikir yang berkaitan dengan disiplin ilmu sosial tertentu, dia
akan menjadi peka, membuat keputusan yang lebih baik dan akhirnya memahami
susunan dan proses-proses yang terjadi di masyarakat. Pembelajaran IPS
merupakan kemasan pengetahuan sosial yang telah dipertimbangkan secara
psikologis untuk kepentingan pendidikan. Jadi tidak seperti pendidikan disiplin
ilmu sosial, yang lebih mengutamakan pada bagaimana mengajarkan ilmu
pengetahuan agar menjadi milik peserta didik, hampir dikatakan tidak ada pesan
edukatifnya (pedagogiknya).
c. IPS sebagai pendidikan reflektif
Pembelajaran IPS harus mengajarkan kejadian-kejadian mutakhir dan decission
making serta pengalaman masa lalu. Dengan demikian pembelajaran IPS
diharapkan dapat mengembangkan konsep revolusioner tentang studi-studi social.
Dalam pembelajaran IPS harus:
Secara fungsional berhubungan dengan kebutuhan dan minat dari yang
ada sekarang, seperti masalah demokrasi, HAM, keadilan, krisis, konflik,
kesejahteraan, kelangkaan, pengelolaan, wabah, bencana, globalisasi dsb.
Isi studi sosial (IPS) harus diatur mengenai topik dan permasalahan yang
disajikan, sebaiknya juga subjek yang disajikan ling berhubungan dan
dikombinasikan (terpadu) untuk penyelidikan kontemporer, sehingga
dapat tercapai citizenship yang efektif.
Metode pembelajaran IPS jangan hanya menggunakan drill, expositry,
ekspository, penyingkatan, pengulasan tetapi problem solving yang terkait
dengan kehidupannya.
Masalah yang dipelajari harus merupakan seleksi dari beberapa sumber
dan pengetahuan, serta sesuai kebutuhan murid dan masyarakat umunya.
d. IPS sebagai kritik kehidupan social
Pembelajaran IPS sebagai media pengembangan kritisisme murid agak jarang
dilakukan oleh guru, di samping karena takut salah dan kena sanksi, juga relatif
sulit. Pendidikan model ini lebih pada pendidikan kontroversial issue dan
pendidikan yang mengutamakan pengembangan kemampuan pengetahuan dan
memupuk keberanian mengemukakan pendapat atau argumen. Untuk ini
pembelajaran IPS harus dapat mengembangkan kemampun berfirir kritis (Critical
thinking) dengan berbagai metode pemecahan masalah (problem solving
e. IPS Sebagai pengembangan pribadi seseorang Pengembangan pribadi seseorang
melalui pembelajaran IPS tidak langsung tampak hasilnya, tetapi setidaknya
melalui pembelajaran IPS akan membekali kemampuan seseorang dalam
pengembangan diri melalui berbagai ketrampilan sosial dalam kehidupannya
(social life skill). Pembelajaran IPS di sini harus membekali siswa tentang
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai, sehingga semua itu dapat membentuk
citra disi siswa menjadi manusia manusia yang memiliki jati diri yang mampu
hidup di tengah masyarakat dengan damai, dan dapat menjadikan contoh teladan
serta memberikan kelebihannnya pada orang lain.
Berdasarkan beberapa hal tersebut melalui pengajaran IPS siswa dapat memperoleh
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi hidup dengan
tantangan-tantangannya. Selanjutnya diharapkan mereka kelak mampu bertindak secara
rasional dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.Secara garis besar dalam
proses pembelajaran guru harus mengintegrasikan pengetahuan, sikap belajar, nilai social,
dan ketrampilan dasar IPS sebagai bekal siswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Cara pembelajaran IPS agar dapat mengintegrasikan pengetahuan, sikap belajar, nilai
social, dan ketrampilan dasar IPS harus menggunakan berbagai metode (multi metode),
digunakan untuk membina penghayatan, kesadaran, dan pemilikan nilai-nilai yang baik
pada diri siswa.

2. Adakah metode pembelajaran IPS yang paling tepat? Jelaskan jawaban Anda !
Jawab:
Dalam hal ini penggunaan metode pembelajaran IPS sangat penting untuk diperhatikan
karena berpengaruh terhadap penyampaian isi pembelajaran. Sebenarnya semua metode
pembelajaran dapat dikatakan tepat untuk pembelajaran IPS asalkan disesuaikan dengan isi dan
tujuan. Menurut Edwin Fenton, tujuannya antara lain: (1) pemerolehan pengetahuan, (2)
pengembangan keterampilan inkuiri, dan (3) pengembangan sikap-sikap dan nilai.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS menurut pendapatnya metode yang paling tepat
sesuai dengan tujuan IPS adalah metode yang tidak hanya berpusat pada guru dan dilakukan
secara konvensional. Dalam memilih metode yang tepat guru harus memperhatikan
karamterustik siswa,tujuan, isi, lingkungan belajar siswa, ketersediaan bahan dan perangkat
pembelajarana yang mendukung. Metode pembelajaran IPS yang tepat adalag metode yang dapat
memberikan pengalaman langsung bagi siswa, mengontruksi pengatahuan secara aktif,
membantu siswa belajar dengan pengalaman langsung (memahami konsep), dan memperhatikan
unsur sikap dan keterampilan IPS yang baik. Dapat dikatakan metode yang tepat adalh metode
yang memberikan kesempatan siswa untuk belajar secara aktif.
Terdapat banyak metode yang dapat digunakan guru untuk membelajarkan IPS dan
memberikan pengalaman belajar IPS secara langsung dan kontekstual bagi siswa, antara lain:
 Metode diskusi. Jika metode ceramah dinilai belum cukup, maka setelah selesai
berceramah dapat diikuti diskusi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa.

 Metode tanya jawab. Metode ini berlangsung dalam interaksi antara guru dengan siswa
setelah guru selesai berceramah. Siswa mengajukan pertanyaan dan guru menjawabnya
atau dapat juga dijawab oleh siswa lain, dan sebaliknya guru yang bertanya dan siswa
yang menjawab.

 Metode proyek. Proyek di sini adalah semacam “penelitian” yang dilakukan di luar
kelas/sekolah. Dilaksanakan secara individu atau kelompok dan membuat laporan dari
hasil pengamatan untuk dibawa dan dibicarakan di kelas.

 Metode karya wisata. Siswa dibawa mengunjungi objek-objek permukiman transmigran,


situs sejarah, panti sosial, dan sebagainya. Selain rekreasi, siswa juga bisa belajar dari
tempat yang mereka kunjungi (mencakup aspek kognitif dan afektif).
 Metode bermain peran (role-playing). Di dalam metode ini melibatkan aspek kognitif
(problem solving) dan afektif (sikap, nilai-nilai pribadi atau orang lain, membandingkan
dan mempertentangkan nilai-nilai, mengembangkan empati dan sebagainya).
 Metode demonstrasi. Metode demonstrasi, yaitu format belajar mengajar yang secara
sengaja, menunjukkan atau memperagakan tindakan, proses atau prosedur yang
dilakukan oleh guru atau orang lain kepada seluruh atau sebagian siswa.
 Contectual Teaching and Learning (CTL) Pendekatan Contectual Teaching and Learning
CTL, merupakan konsep belajar yang mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa. Hal ini akan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep tersebut diharapkan hasil pembelajaran
menjadi lebih bermakna bagi siswa
a. Konstruktivisme (constructivism) Konstruktivisme merupakan landasan berpikir
CTL bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang
hasilnya diperluas melalui kontek yang terbatas (sempit) dan scara tiba-tiba.
Pengetahuan bukan seperangkat fakta, konsep, atau akidah yang siap diambil,
melainkan manusia harus mengkontruksi pengetahuan tersebut dan memberi
makna melalui pengalaman nyata.
b. Menemukan (inquiry) Menemukan merupakan inti dari CTL. Pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil dari mengingat
seperangkat fakta, konsep, dan kaidah, melainkan hasil dari menemukan sendiri.
c. Bertanya (Questioning) Bertanya merupakan strategi utama dalam pembelajaran
dengan pendekatan CTL. Bagi siswa, bertanya merupakan hal penting dalam
pembelajaran berbasis inkuiri, yaitu untuk menggali informasi,
mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada
aspek yang belum diketahui.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community) Masyarakat belajar dapat terjadi jika
ada proses komunikasi dua arah atau lebih. Seseorang yang terlibat dalam
kegiatan masyarakat belajar memberi informasi yang diperlukan oleh temannya
dan sekaligus juga meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya
e. Pemodelan (Modeling) Dalam pembelajaran, guru bukan satu-satunya model,
dapat juga model didatangkan dari luar, misalnya tokoh masyarakat, petugas
kesehatan, pemadam kebakaran, polisi lalu lintas
f. Refleksi (Reflection) Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru
dipelajari, atau berpikir tentang apa yang telah dilakukan di masa yang lalu.
g. Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assesment) Penilaian autentik adalah
proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberi gambaran perkembangan
belajar siswa.

3. Materi sejarah dalam pembelajaran IPS bukan untuk dihafal. Bagaimana maksudnya?
Jelaskan!
Jawab:
Perlu digaris bawahi dalam belajar sejarah menghafal merupakan salah satu cara
belajar sejarah adalah dengan menghafal, namun kita perlu meluruskan presepsi bahwa
tujuan dari belajar sejarah bukan hanya sebatar agar kita hafa materi sejarah. Tujuan
belajar sejarah lebih dari hafalan namun dapat memahami konsep, memahami dan
menyelesaikan masalah, nilai, karakter, dan lain sebagainya. Nilai-nilai yang dipelajari
dalam sejarah bangsa merupakan nilai karakter nyata dan teladan bagi generasi muda,
pembelajaran sejarah juga dapat meningkatkan apresiasi terhadap karya para pendahulu,
memberikan perspektif dan ukuran untuk menilai perjalanan bangsa.
Pemahaman konsep sejarah berbeda sangat berbeda dengan sekedar menghafal,
maka dari itu dalam pembelajaran secara kontekstual dan bermakna. Dalam hal ini dalam
mengajarkan sejarah lebih baik menggunakan pendekatan pembelaran kontekstual dan
memperhatikan unsur kontruktivisme siswa, Hal uni sejalan dengan tujuan pembelajaran
IPS tidak hanya sebatas untuk menghafal melainkan lebih banyak membutuhkan
pemahaman konseptual yang komprehensif.
Guru dalam mebantu siswa dalam belajar sejarah dan menanamkan konsep bahwa
tujuan belajar sejarah bukan untuk dapat hafal materi harus memperhatikan taksomi pola
oikir manusia sebagai berikut:
 Level 1: Knowledge, tujuan pembelajaran adalah pengetahuan kita mengenai
fakta-fakta atau terminologi yang spesifik meliputi pengetahuan mengenai
metode-metode tertentu, dan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan teori-teori
universal.
 Level 2: Comprehension,tujuan pembelajaran merupakan kemampuan kognitif
yang melibatkan kemampuan untuk memahami konsep, membandingkan konsep,
menginterpretasikan suatu fenomena atau abstraksi tertentu, dan dapat
menyimpulkan ide inti dari pembahasan-pembahasan tertentu.
 Level 3: Critical Thinking, tujuan pembelajaran terdiri dari beberapa dimensi,
yaitu: analysis, evaluation, synthesis. Analysis: menguji dan menguraikan
informasi dan/atau pengetahuan dengan cara mengidentifikasi komponen-
komponen dari informasi tersebut, misalnya: penyebab, efek, dan
prevalensi.Evaluation: mengajukan dan mempertahankan opini dengan cara
membuat penilaian mengenai informasi dari gagasan berdasarkan dengan kriteria-
kriteria tertentu. Synthesis: mengumpulkan informasi-informasi terkait suatu
gagasan tertentu untuk membuat suatu kesimpulan dan menghasilkan gagasan
alternatif.
Dalam hal agar siswa tidak mengangap bahwa sejarah hanya sekedar
hafalan semata maka hal yang harus dilakukan guru adalah menggunakan model
atau metodepembelajatan yang aktif. Metode menghafal dan ceramah saja yang
dilakukan hanya akan membuat siswa bosan, cepat lupa, dan mengantuk saat
pembelajaran. Selama ini dalam membelajarkan sejarah biasanya guru hanya
menggunakan ceramah saja dengan alas an mempersingkat waktiu sehingga siswa
mengangap sejarah hanya hafalan. Guru dapat menggunakan metode karya wisata
dalam menampingi siswa belajar sejatarah. Dalam hal ini selain menggunakan
metode karya wisata guru dapat melakukan berbagai cara dalam membelajarkan
sejarah yang membuat siswa aktif dan menarik dengan:
a.Role playing
b.Membuat permainan detektif
c.Pergi ke luar misalnya kunjungan miseum
d.Menggunakan media pembelajaran
e.Menggunakan berita terkini untuk mengaitkan peristiwa yang telah terjadi
f.Menggunakan dan memanfaatka teknologi informasi terkini
4. Berikan satu contoh tema pembelajaran IPS dan buatlah langkah-langkah
pembelajarannya yang mencerminkan materi tersebut bukan untuk dihafalkan oleh siswa.

Jawab:

Satuan pendidikan: SD N Kaligondang


Kelas/semester : IV/1
Tema : 1/ Indahnya keberagaman
Subtema : 1/Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran ke :1
Waktu : 5x55 menit

A.KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)


dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsis etempat
sebagai identitas bangsa Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik ruang.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, danagama
di provinsi setempat sebagai dentitasbangsa Indonesia, serta hubungannya dengankarakteristik
ruang

C. INDIKATOR
3.2.1Memahami keragaman budaya di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia,
serta hubungannya dengan karakteristik ruang dengan tepat.
3.2.2Memberi contoh keragaman budaya di provinsi setempat sebagai identitas bangsa
Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik ruang dengan tepat.
3.2.3Menganalisis factor penyebab keragaman budaya budaya di provinsi setempat sebagai
identitas bangsa Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik ruang dengan tepat.
4.2.1Menulis laporan mengenai keragaman budaya di provinsi setempat sebagai identitas bangsa
Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik ruang dengan tepat.
4.2.2Mengkomunikasikan laporaan secara lisan mengenai keragaman budaya di provinsi
setempat sebagai identitas bangsa Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik ruang
dengan tepat.

D. TUJUAN
1. Dengan mengamati Video dan penjelasan guru siswa mampu 1Memahami keragaman budaya
di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik
ruang dengan tepat
2. Dengan kegiaatan tanya jawab siswa dapat keragaman budaya di provinsi setempat sebagai
identitas bangsa Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik ruang dengan tepat.
3. Dengan kegiatan wawancara siswa dapat menganalisis keragaman budaya di provinsi setempat
sebagai identitas bangsa Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik ruang dengan tepat.
4. Dengan menulis laporan dan mengerjakan tugas LKPD siswa dapat melaporkan hasil
wawancara mengenai keragaman dan budaya dan factor yang mempengaruhi di provinsi
setempat sebagai identitas bangsa Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik ruang
dengan tepat.
5. Dengan kegiatan presentasi lisan siswa dapat mengkomunikasikan hasil laporan wawancara
mengenai keragaman budaya dan factor penyebabnya di provinsi setempat sebagai identitas
bangsa Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik ruang dengan tepat dan percaya diri.

E. PENDEKATAN, MODEL, METODE


1. Pendekatan: Student Center, Sainifik Leraning

2. Model Pembelajaran: Coomperative Learning

3. Metode Pembelajaran: Ceramah, diskusi, penugasan

F. SUMBER BELAJAR

1. Kemendikbud. 2017. Buku Pedoman Guru Tema : Indahnya Kebersamaan kelas IV (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).

2. Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Tema : Indahnya Kebersamaan Kelas IV (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017)

3. Video pembelajaran

4. LKPD

G. LANGKAH-LANGKAH

Kegiatan Uraian Durasi


1. Guru dan peserta didik saling memberi 5 menit
memberi dan menjawab salam serta
menyampaikan kabarnya masing-masing
2. Siswa menyimak nasihat guru untuk selalu
menjaha kesehatan agar terhindar dari virus
COVID-19 dan selalu toleransi terhadap
keberagaman
3. Siswa berdo’a, dipimpin oleh salah satu
peserta didik
4. Siswa melakukan presensi dengan
mengatakan hadir ketika namanya dipanggil.
5. Siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya
untuk membangun rasa nasionalisme
6. Siswa menyiapkan diri agar siap untuk belajar
serta menjaga kebersihan kelas
7. Siswa menyimak apersepsi dari guru
mengenai materi pelajaran yang akan
dipelajari dan memberi kesempatan siswa
untuk bertanya jawab mengenai materi yang
ingin dipelari, yakni mengenai keberagaman
budaya
8. Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang
tujuan kegiatan yang akan dilakukan dan
tujuan kegiatan belajar serta motivasi yang
disampaikan guru.
9. Siswa melakukan tepuk semangat secara
bersama – sama untuk menjaga focus dan
memberikan semangat siswa saat
pembelajaran
Inti Ayo Mengamati 45 menit
1.Siswa menagamati video mengenai keberagaman
budaya dan factor penyebabnya di provinsis
setempat.

Ayo Menanggapi
1.Siswa melakukan kegiatan tanya jawab mengenai
video mengenai keberagaman budaya, dan factor
penyebabnya di provinsis setempat.
2. Siswa memberikan contoh salah satu keragaman
budaya yang ada dilingkungannya.

Ayo Mengumpulkan informasi


1.Siswa melakukan wawancara dengan teman sekelas
untuk mengumpulkan informasi keberagaman
budaya dan factor penyebabnya di provinsis
setempat

Ayo Mencoba
1.Siswa berdiskusi dengan teman semeja mengenai
hasil wawancara
2.Kelompok diskusi mengerjakan tugas menulis
laporan keberagaman budaya dan factor penyebabnya
di provinsis setempat dengan panduan LKPD

Ayo mengkomuniksikan
1.Siswa mempresentasikan hasil tugas laporan
keberagaman budaya dan factor penyebabnya di
provinsis setempa secara lisan dengan percaya diri.

Penutup 1. Siswa menanyakan materi yang belum 5 menit


dipahami
2. Siswa menjawab soal refleksi dan menyimak
penguatan guru
3. Siswa membuat kesimpulan mengenai materi
yang telag dipelajari dengan bimbingan giri
4. Siswa berdoa sebelum menutup pembelajaran
dan menjawab salam.

5. Buatlah lima soal dan kunci jawabannya terkait materi IPS yang anda pilih pada soal
nomor empat di atas dengan indikator soal pada ranah afektif !

A. Kongnitif

KISI-KISI SOAL PILIGAN GANDA IPS

KD Indikator Indikator Materi Level Butir


soal Kongnitif soal
3.2 3.2.1Memahami Disajikan Keberagaman C1 B1
Mengidentifikasi keragaman pernyataan budaya
keragaman budaya di siswa dapat
sosial, ekonomi, provinsi setempat menyebutkan
budaya, etnis, sebagai identitas keberagaman
dan agama di bangsa Indonesia, budaya
provinsis serta dengan
etempat sebagai hubungannya tepat.
identitas bangsa dengan
Indonesia, serta karakteristik
hubungannya ruang dengan
dengan tepat.
karakteristik
ruang.

Disajikan Definisi C1 B5
soal siswa keberagaman
dapat budaya
menyebutkan
definisi
keberagaman
budaya
dengan tepat
Disajaikan Dampak C1 B2
pernyataan keberagaman
siswa dapat budaya
menyebutkan
definisi
keberagaman
budaya
dengan tepat.
3.2.2 Memberi Disajikan Keberagaman C2 B4, B5
contoh soal siswa bahasa
keberagaman dapat daerah
budaya di memberikan
provinsi setempat contoh
sebagai identitas keberagaman
bangsa Indonesia, bahasa
serta daeraH di
hubungannya Indonesia.
dengan
karakteristik
ruang dengan
tepat.
3.2.3Menganalisis Disajikan Faktor C4 B6,B7,B8
factor penyebab pernyataan penyebab
keragaman siswa dapat keberagaman
budaya budaya di menganalisis budaya
provinsi setempat factor
sebagai identitas penyebab
bangsa Indonesia, keberagaman
serta budaya di
hubungannya Indonesia
dengan dengan tepat
karakteristik
ruang dengan
tepat.

SOAL
1.Berikut yang termasuk kedalam keberagaman budaya masyarakat Indonesia, kecuali…
a. Rumah adat
b. Bahasa daerah
c. Status social
d. Upacara adat

2. Keberagaman budaya di Indonesia merupakan…..


a. Keanekaragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia
b. Keanekaragaman budaya yang hanya milik suaru daerah tertentu
c. Keanekaragaman budaya Indonesua dengan budaya luar negeri
d. Keanekaragaman budaya yang hanya dimiliki golongan tertentu

3. Bahasa Tengger dan Bahasa Betawi merupakan bahasa yang digunakan di pulau…

a. Bali
b. Jawa
c. Lombok
d. Sumatera

4. Masyarakat di Provinsi Jawa Barat, umumnya menggunakan bahasa daerah…


a. Sunda
b. Betawi
c. Badui
d. Sasak

5.Keragaman budaya yang kita miliki merupakan satu kesatuan untuk…


a.Berselisih

b.Bertengkar

c.Beradu
d.Bersatu

6.Salah satu faktor penyebab adanya keragaman budaya masyarakat yang ada di Indonesia
adalah…
a. Tingkat pendidikan masyarakat
b. Kondisi iklim
c. Letak strategis wilayah Indonesia
d. Pendapatan masyarakat

7.Dalam perbedaan suku bangsa di Indonesia sikap kita sebaiknya…


a. Saling bermusuhan
b. Saling menghormati
c. Saling mengejek
d. Saling membenci

8.Sikap yang harus dikembangkan dalam mewujudkan persatuan dalam keragaman adalah…
a. Menerima keragaman suku dan budaya sebagai kekayaan bangsa
b. Memandang rendah suku dan budaya lain
c. Menganggap suku dan budaya sendiri sebagai yang paling baik
d. Menghapuskan semua perbedaan
KUNCI JAWABAN
1.C
2.A
3.B
4.A
5.D
6.C
7.B
8.A

B. Afektif
Lembar Pengamatan Sikap

Kelas : ……………………….
Hari, tanggal : ……………………….
Materi Pokok/Tema : ……………………….

No Nama Sikap yang Dinilai Keterangan


Siswa Toleransi Percaya Tanggung
diri jawab
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

KISI – KISI OBSERVASI SIKAP TOLERANSI

No Sikap Yang Dinilai Skor


1 2 3 4
1. Menghormati pendapat teman
2. Menghormati teman yang berbeda suku,
agama, ras, budaya,dan gender
3. Menerima kesepakatam meskipun berbeda
dengan pendapatnya
4. Menerima kekurangan orang lain
5. Memaafkan kesalahan orang lain
Jumlah skor

KISI – KISI OBSERVASI SIKAP TANGGUNG JAWAB

No Sikap Yang Dinilai Skor


1 2 3 4
1. Melaksanakan tugas individu dengan baik
2. Menerima risiko dari tindakan yang
dilakukan
3. Tidak menuduh orang lain tanpa bukti
yang akurat
4. Mengembalikan barang yang dipinjam
5. Meminta maaf atas kesalahan yang
dilakukan
Jumlah skor

KISI – KISI OBSERVASI SIKAP PERCAYA DIRI

No Sikap Yang Dinilai Skor


1 2 3 4
1. Berani membaca puisi di depan kelas
2. Berani berpendapat, bertanya, dan
menjawab pertanyaan
3. Berpendapat atau melakukan kegiatan
tanpa ragu-ragu
4. Mampu membuat keputusan dengan cepat
5. Tidak mudah putus asa dan pantang
menyerah
Jumlah skor

Keterangan Penskoran:

4 = apabila selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap


3 = apabila sering konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan kadang-kadang
tidak sesuai aspek sikap
2 = apabila kadang-kadang konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan sering
tidak sesuai aspek sikap
1= apabila tidak pernah konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap

Skor akhir:

a. Skor akhir menggunakan skala 1-4


b. Skor akhir :
Skor/skor tertinggi x 4 = akor akhir

 Sangat baik : apabila mempeoleh skor 3.33 < skor ≤ 4.00


 Baik : apabila mempeoleh skor 2.33 < skor ≤ 3.33
 Cukup : apabila memperoleh skor 1.33 < skor ≤ 2.33
 Kurang : apabila memperoleh skor ≤ 1.33

DAFTAR PUSTAKA

https://pgsd.binus.ac.id/2018/01/08/karakteristik-ips-di-sekolah-dasar/

http://eprints.stainkudus.ac.id/2130/1/BUKU%20Pembelajaran%20IPS.pdf

https://kaltim.prokal.co/read/news/350415-mengenal-metode-pembelajaran-yang-tepat-untuk-ips

file:///C:/Users/user/Downloads/12-21-1-SM%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai