Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL II

MATA KULIAH – PENDIDIKAN IPS DI SD

Tutor:
Drs. H. Sutrisno Djaja, M.M

Oleh:
Nama : TRI YULI RAHMAWATI
NIM : 858922442

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JEMBER
2021.2
TUGAS TUTORIAL 1I

Nama Mata Kuliah : PENDIDIKAN IPS DI SD


Kode mata kuliah/Semester : IDIK4008/7A
Pengembangan Soal : Drs. Sutresno Djaja, M.M.

SOAL :
1. Sebutkan dan kedudukan pembelajaran IPS dalam era globalisasi dan
keanekaragaman budaya!
2. Jelaskan hubungan masalah hukum, ketertiban dan kesadaran hukum pendidikan IPS!
3. Jelaskan masing-masing karakteristik dari 5 (lima) pendekatan dalam pengajaran IPS
di SD!
4. Diantara 4 model pembelajaran nilai dan sikap, model manakah yang lebih mudah
digunakan dalam pembelajaran IPS di SD? Berikan alasannya!
5. Bagaimana merancang dan menerapkan metode pengajaran IPS di SD dengan
menggunakan pendekatan:
a. Kognitif
b. Personal
c. Sosial
d. Modifikasi Perilaku

KETENTUAN TUGAS TURORIAL :


a. Tugas DIKETIK di word
b. Dikumpulkan dalam bentuk WORD
c. Nama file PIPS-KELASA/B-NAMA-NIM
d. CONTOH : PIPS-KELASA-HENI FITRIA-83132333
e. Pengumpulan tugas melalui LMS dan GMAIL (sutrisnofkip@gmail.com)
f. Paling lambat dikumpulkan hari JUMAT jam 23.59
JAWABAN
1. Kedudukan pembelajaran IPS dalam era globalisasi dan keanekaragaman budaya
adalah:
a. IPS mamapu memberikan pengertian tentang persamaan dalam perbedaan diantara
manusia sebagai pendukung kebudayaannya.
b. IPS membantu mengembangkan pemahaman mengenai adanya saling
ketergantungan dan adanya kesamaan budaya dari pada perbedaannya.
c. IPS membantu kemampuan berpikir secara kritis terhadap setiap masalah dunia
serta kemampuan menganalisis setiap informasi yang didapatkannya.
d. IPS membantu untuk memahami kenyataan bahwa setiap masalah ada yang harus
dihadapi secara bersama-sama.

2. Hubungan masalah hukum, ketertiban dan kesadaran hukum pendidikan IPS, menurut
N. Daldjoeni (1981) menyatakan bahwa IPS berasal dari istilah social studies yang
kembang didunia pendidikan dasar dan lanjutan di AS setelah perang dunia I (1920).
Bidang ini mencoba mengkaji berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat,
sehingga IPS dapat diartikan sebagai penelaah masyarakat.
Sesuai dengan kompleksitas (kerumitan) dan kemajemukan yang dikandung oleh
berbagai permasalahan yang muncul dalam masyarakat maka IPS muncul menjadi
suatu bahan kajian yang mencoba menelaah permasalahan dengan menggunakan
berbagai segi atau berbagai sudut pandangan sehinggan akan melibatkan berbagai
ilmu pengetahuan. Misalnya, masalah urbanisasi akan dikaji, tidak hanya dari segi
geografis(kependudukan), tetapi juga dari segi ekonomi, sejarah, antropologi,
sosiologi, hukum, politik. Melalui kajian interdisipliner diharapkan siswa dapat
melihat permasalahan secara multidimensional. Jadi pembelajaran ini akan
membentuk siswa memiliki visi (berpandangan) luas, tidak picik, dan berjiwa
demokratis.
Dalam pendidikan dan pengajaran IPS, masyarakat sebagai sistem dapat dijadikan
sebagai suatu paket kegiatan pembelajaran. Pengajaran IPS bertujuan untuk
mengenalkan peserta didik terhadap lingkungannya, bagaimana siswa berinteraksi
dengan lingkungannya, membentuk warga Negara yang baik. Berkaitan dengan
pengenalan siswa terhadap lingkungan maka kegiatan IPS dapat dimulai dari
lingkungan yang terdekat sampai terjauh. Misalnya, dalam memahami interaksi
sosial peserta didik dikenal dari interaksi di antara keluarga, lingkungan RT/RW,
kelurahan/Desa, kecamatan.
Setelah menyimak dan memahami tentang pengertian IPS, tujuan pendidikan IPS dan
bagaimana mengaplikasikan pendidikan IPS, akan dapat menghubungkan aspek
masalah-masalah hukum, ketertiban dan kesadaran hukum dengan pendidikan IPS
sebagai berikut:
Sebagai ilmu pengetahuan yang menelaah antara hubungan manusia (human
relationships) yang mencakup hubungan individu dengan kelompok, kelompok
dengan kelompok, serta kelompok dengan alam maka IPS akan mempotensialkan di
dalam mengkaji permasalahan yang dapat muncul dari sebab yang ditimbulkan dalam
berbagai hubungan antarmanusiatersebut.

3. karakteristik dari 5 (lima) pendekatan dalam pengajaran IPS di SD yaitu:


a. Meningkatkan motivasi belajar
Termotivasi belajar tercipta jika suasana pembelajaran yang memberi kesempatan
untuk berlaku seolah-olah sebagai saintis muda.
b. Berorientasi pada siswa
Orientasi dengan siswa dengan cara; guru dapat mengupayakan bagaimana siswa
mengenal, mengolah, menerima, dan mengkomunikasikan informasi belajar.
c. Mengembangkan potensi siswa
Siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya terutama berfikir ilmiah
dengan menerapkan kemampuan mengamati, bertanya, menganalisa, menalar dan
mengkomunikasikan hasil belajarnya.
d. Mengembangkan sikap dan karakter siswa
Perilaku dan kebiasaan buruk siswa akan merugikan orang lain dari diri sendiri.
Maka dari itu, siswa wajib mengubah sikap dan karakter kearah yang lebih baik.
e. Meningkatkan kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar
Membiasakan secara berangsur-angsur perlu dilakukan oleh siswa melalui
pendekatan saintifik dalam pembelajaran.

4. a. Nilai merupakan ukuran untuk menentukan hal baik atau buruk, dan juga menilik
kelakuan seseorang.
b. Sikap adalah kesiapan seseorang untuk memperlakukan sesuatu objek, di dalam
kesiapan itu ada aspek kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak.
Jadi diantara pembelajaran nilai dan sikap, yang lebih mudah digunakan dalam
pembelajaran IPS di SD adalah nilai, karena nilai lebih mudah didapatkan dari
pada sikap yang kadang sulit untuk diubah. Hal ini dibuktikan bahwa nilai
menyebabkan determinan pembentukan sikap.

5. Cara merancang dan menerapkan metode pengajaran IPS di SD dengan menggunakan


pendekatan:
a. Kognitif
 Merancang dengan menggunakan metode latihan inkuiri didasarkan atas
terjadinya konfrontasi intelektual. Dalam hal ini guru harus mampu
menyajikan peristiwa-peristiwa yang membangkitkan siswa untuk
terjadinya konerontasi.
 Menerapkan contohnya: tujuan instruksional umum, pokok bahasan,
uraian materi.
b. Personal
 Merancang metode pertemuan kelas yang memiliki dua asumsi yaitu,
pertama bahwa manusia itu mempunyai dua kebutuhan dasar yaitu cinta
dan harga diri. Kedua kebutuhan tersebut berakar dalam hubungan antar
manusia.
 Menerapkan contohnya: tujuan instruksional umum, pokok bahasan,
uraian materi.

c. Sosial

 Merancang dari dua asumsi, pertama masalah-masalah sosial diidentifikasi


atas dasar kesepakatan yang diperoleh dalam proses sosial dan
menggunakan prinsip sosial pula. Kedua proses-proses sosial yang
demokratis perlu dikembangkan untuk memperbaiki masyarakat dalam arti
seluas-luasnya dan trus menerus.
 Menerapkan contohnya: tujuan instruksional umum, pokok bahasan,
uraian materi.
d. Modifikasi Perilaku
 Menerapkan pengendalian prinsip tingkah laku meliputi: pengendalian diri
bukanlah keinginan untuk berkuasa, untuk merespon rangsangan yang
dikendalikan, menentukan peristiwa yang otensial memberikan kepuasan
dan mencatatrespon secara tepat,menentukan respon yang bertentangan
dan menghambat tingkah laku yang diinginkan dengan jalan memperkuat
tujuan, berupaya untuk memutuskan tingkah laku yang tidak diharapkan,
mempertimbangkan masak-masak rencana pencapaian tujuan.
 Menerapkan contohnya: tujuan instruksional umum, pokok bahasan,
uraian materi.

Anda mungkin juga menyukai