Anda di halaman 1dari 6

TUTON

ERMA ILYANI
858300412

UPBJJ BANJARMASIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
1. Perbedaan kurikulum SD Tahun 1994 dan tahun 2006 yaitu :
Perbedaan penekanan antara kurikulum SD tahun 1994 sampai tahun 2006. Kurikulum SD
tahun 1994 menekankan hal-hal berikut:
a. Membaca, menulis dan berhitung
b. Muatan lokal
c. IPTEK
d. Wawasan lingkungan
e. Pengembangan nilai
f. Pengembangan keterampilan
Sedangkan kurikulum SD tahun 2006menurut peraturan pemerintah No.19 Tahun
2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa
kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah terdiri atas:
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran IPTEK
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

2. Keterkaitan hubungan antar ilmu sosial, studi sosial dan ilmu pengetahuan sosial satu sama
lainnya mempunyai persamaan dan perbedaan antara lain :
a. Ilmu sosial adalah ilmu yang didasari berdasarkan suatu nilai dalam berkependudukan
yang bertempat di suatu Negara.
b. Studi sosial adalah mempelajari manusia dengan hubungan satu sama lain. Hubungan
manusia sama masyarakat dan manusia dengan lingkungan fisiknya.
c. Ilmu pengetahuan sosial lebih diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang
masyarakat”. Ilmu Pengetahuan Sosial itu sendiri mempunyai arti ilmu yang
mempelajari tentang hubungan sosial di dalam bermasyarakat.
Persamaannya adalah :
 Keduanya sama-sama merupakan bahan studi untuk kepentingan program
pendidikan/pengajaran.
 Keduanya bukan berada dalam disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
 Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari fakta sosial dan masalah sosial.
Perbedaannya adalah :
 Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial
diberikan   hanya di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
 Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah yang tunggal, sedangkan  Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah
lanjutan).
 Ilmu Sosial Dasar lebih tertuju kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu
Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan
intelektual.

3. Manfaat dan tujuan pentingnya pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di Sekolah Dasar


Manfaat :
a. Dapat mengetahui cara dalam berinteraksi dengan sesama manusia lainnya, baik
interaksi dalam kelompok kecil ataupun kelompok besar.
b. Memudahkan manusia untuk hidup dalam suatu kelompok dengan mengetahui tradisi
yang ada pada kelompok tersebut.
c. Membantu untuk memperkuat nilai-nilai agama dalam aspek sosial beragama.
d. Membantu dalam mengenali, mempelajari, dan menyusun suatu alternatif untuk
memecahkan permasalahan sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
e. Dapat membantu manusia dalam berkomunikasi dengan masyarakat luas dan
membagikan ilmu yang didapatkan.
f. Memberikan kesadaran dan mental positif serta keahlian dalam memanfaatkan
lingkungan hidup.
g. Memberikan kesadaran kepada kita sebagai manusia bahwasanya kita semua merupakan
makhluk sosial yang saling membutuhkan dan tidak bisa menjalani kehidupan ini
sendiri.
h. Mensyukuri kehidupan yang dimiliki saat ini, karena semua yang dijalani saat ini dan
yang akan datang terjadi karena adanya proses-proses sosial.
i. Membantu dalam mengatur kebutuhan pokok masyarakat.
j. Melatih manusia untuk memiliki jiwa sosial dan memiliki sifat teliti serta ekonomis.
Tujuan:
Beberapa pendapat yang berkaitan dengan tujuan pendidikan IPS, yaitu: Kurikulum 2004
(tingkat SD) menyatakan bahwa, Pengetahuan Sosial bertujuan untuk: Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan
sosial.

4. Pengertian peristiwa, fakta, konsep, generalisasi dan contoh keterkaitannya dalam konteks
pembelajaran IPS di SD kelas 3 & 4
a. Peristiwa
Peristiwa atau kejadian adalah hal-hal yang pernah terjadi, peristiwa merupakan suatu
kejadian yang benar-benar dan pernah terjadi, tetapi masih perlu dibuktikan
kebenarannya, peristiwa ada yang bersifat alamiah dan insaniah; peristiwa yang bersifat
alamiah, seperti banjir, tsunami, gempa bumi dan sebagainya. Peristiwa yang bersifat
insaniah, seperti pemilu, pembangunan jembatan, krisis moneter.
b. Fakta
Fakta Peristiwa atau kejadian yang telah diuji dan diketahui kebenarannya disebut fakta,
fakta merupakan hasil dari observasi yang bisa dibuktikan secara empiris dan real.
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar
individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan
seragam, dan bersikap hormat kepada guru.
Fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta
yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi.
Fakta merupakan titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa konsep yang
saling berkaitan kita dapat membentuk suatu generalisasi. Fakta, konsep, dan
generalisasi merupakan bahan kajian dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yang harus
dipahami siswa.
Fakta dalam IPS merupakan semua peristiwa atau kejadian nyata yang terjadi
dalam lingkungan sosial, contohnya : woman trafficking ( perdagangan wanita ),
narkoba, perampokan, pemerkosaan, dan sejenisnya. Beberapa contoh fakta ,seperti
dibawah ini :
Gunung Galunggung meletus tahun 1982, Pada tahun 1997 banyak hutan di Sumatera
dan Kalimantan terbakar, Jakarta adalah ibukota Indonesia, Jawa Barat mempunyai
penduduk lebih banyak dari pada Irian Jaya, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah
pada tanggal 17 Agustus 1945, Penduduk Indonesia berkonsentrasi di Pulau Jawa, Bali,
dan Madura, Ikrar Sumpah Pemuda terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928, Bandung
adalah Ibu Kota Propinsi jawa Barat, Orde Reformasi dimulai tahun 1998.
c. Konsep
Konsep Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk
tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu (benda),
gagasan atau peristiwa. Misalnya, kita mengemukakan konsep kota akan segera dapat
dipahami jika pada siswa disebutkan contoh-contohnya seperti : Jakarta, Bandung,
Medan, dan sebagainya.
d. Generalisasi
Menurut Schuneke (1988:16) generalisasi merupakan absraksi dan sangat terikat
konsep. Untuk memahami generalisasi diperlukan paling sedikit 2 konsep; bisa dari satu
disiplin ilmu sosial atau dari disiplin ilmu sosial yang berbeda. Pengajaran ilmu
pengetahuan sosial pada SD kelas 3 antara lain dengan : Menceritakan lingkungan alam
sekitar, Membuat denah dan peta dengan bekerja sama, Pengajaran ilmu pengetahuan
sosial pada SD kelas 4 antara lain dengan : Membaca peta lingkungan, Menunjukkan
jenis dan persebaran sumber daya alam, Menghargai keragaman suku bangsa dan
budaya
Contoh Keterkaitan antara Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi, Nilai, Sikap
dan Keterampilan Intelektual, Personal Sosial dalam Konteks Pendidikan IPS SD Kelas
3 & 4 Dalam pengajaran IPS kita harus mengembangkan dan membangkitkan minat dan
sikap positif serta aktivitas siswa. Dalam artian di dalam penyajiannya seorang pendidik
harus mengetahui kemampuan anak didik dan kemampuan berpikirnya. Dalam
penyajiannya seorang guru mempersiapkan isi materi secara terperinci disertai contoh-
contoh dan gambaran-gambaran yang berkaitan dengan peristiwa, fakta konsep dan
generalisasi. Berikut ini akan ditentukan contoh. Yang menggambarkan adanya
keterikatan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap, dan keterampilan
intelektual/kemampuan analisis, personal, dan sosial. Contoh Topik Subtopik

5. Contoh Keterkaitan antara Fakta, Konsep, Generalisasi, Nilai, Sikap, dan Keterampilan
Intelektual, Personal, Sosial dalam Konteks Pendidikan IPS SD Kelas 5 dan 6 dalam konteks
Kurikulum IPS SD 1994 untuk Kelas 5 dan 6. Sesungguhnya antara fakta, konsep,
generalisasi, serta nilai, sikap dan keterampilan itu tidak dapat dipisahkan karena memang
semua aspek tersebut terikat dalam struktur pendidikan IPS. Dalam pengembangan
kurikulum di kelas, guru harus memperhatikan hal ini jika perlu kaitan tersebut dalam
kegiatan belajar mengajar maka proses belajar mengajar yang kita kelola akan menjadi
verbalistik, sasaran tujuan pencapaian hasil belajar akan terhenti pada aspek pengetahuan
saja. Dan hal itu bukan tujuan Pendidikan IPS. Pengembangan kurikulum yang
melaksanakan prinsip tersebut di atas selanjutnya akan terlihat dari kegiatan belajar
mengajar di kelas. Berkenaan dengan nilai dikemukakan tentang tahap-tahap perkembangan
nilai dari Kohlberg serta cara-cara mengungkapkan pemilihan nilai oleh siswa melalui
perisai kepribadian dan pertanyaan tentang nilai. Berkenaan dengan sikap antara lain
dikemukakan tentang teori-teori pembentukan sikap serta cara mengukur sikap dengan
menggunakan Skala Sikap (Likert). Di samping itu, penjelasan tentang keterampilan
ditunjukkan bahwa keterampilan hanya dapat diraih melalui pengalaman belajar. Oleh
karena itu, guru harus merencanakan kegiatan belajar mengajar ini dengan memperhatikan
pengalaman belajar yang mengacu juga kepada pencapaian keterampilan (baik intelektual,
personal maupun sosial). Sebagai bahan feedback bagi guru dibuatkan tabel keterampilan
intelektual, personal dan sosial yang dapat dilakukan melalui observasi.

Anda mungkin juga menyukai