Anda di halaman 1dari 7

Nama : Hilfa Anggraeni

NIM : 857530929

UPBJJ : Bandung (Pokjar Pacet)

Mata Kuliah : PDGK4405.36 Materi dan Pembelajaran IPS SD

Tugas : Sesi 3 Tugas.1

Jawablah soal di bawah ini dengan benar!

1. Pendidikan IPS di Indonesia terpilah dalam dua arah yaitu IPS untuk dunia sekolah dan untuk
perguruan tinggi. Apa yang membedakan arah tersebut dan bagaimana penerapannya dalam
pendidikan IPS

Jawab:

Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di Indonesia dapat terbagi menjadi dua arah utama,
yaitu IPS untuk dunia sekolah (pendidikan dasar dan menengah) dan IPS untuk perguruan
tinggi. Perbedaan antara kedua arah ini terletak pada tujuan, metode pengajaran, dan tingkat
kedalaman materi yang disampaikan. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai perbedaan dan
penerapannya:

IPS untuk Dunia Sekolah (Pendidikan Dasar dan Menengah):

Tujuan: Pendidikan IPS di sekolah bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang
berbagai aspek ilmu sosial, seperti sejarah, geografi, sosiologi, ekonomi, dan kewarganegaraan.
Tujuannya adalah mengembangkan pemahaman umum siswa tentang masyarakat, budaya, dan
negara, serta membekali mereka dengan pengetahuan dasar yang relevan dalam kehidupan
sehari-hari.

Metode Pengajaran: Pendidikan IPS di sekolah biasanya disampaikan melalui kurikulum yang
mencakup berbagai mata pelajaran, seperti sejarah, geografi, dan kewarganegaraan. Materi
diajarkan dengan pendekatan yang lebih umum dan berfokus pada pemahaman konsep dasar,
keterampilan berpikir kritis, dan keterampilan sosial.

Penerapannya: Pendidikan IPS di sekolah membantu siswa mengembangkan pemahaman dasar


tentang dunia sosial, masyarakat, dan negara. Ini membantu mereka dalam mengenali peran
mereka sebagai warga negara yang aktif dan partisipatif dalam masyarakat. Pendidikan IPS di
sekolah juga memberikan landasan yang penting bagi pengembangan keterampilan intelektual
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

IPS untuk Perguruan Tinggi:


Tujuan: Pendidikan IPS di perguruan tinggi lebih mendalam dan spesifik. Tujuannya adalah
mengembangkan pemahaman mendalam tentang berbagai disiplin ilmu sosial, seperti ilmu
politik, ekonomi, antropologi, sosiologi, sejarah, dan sebagainya. Pendidikan IPS di perguruan
tinggi bertujuan untuk menghasilkan para ahli dan peneliti yang mampu melakukan penelitian
akademik yang mendalam dan berkontribusi pada pengetahuan dalam bidang mereka.

Metode Pengajaran: Di perguruan tinggi, pendidikan IPS berfokus pada pembelajaran yang
lebih mandiri, penelitian, dan analisis. Mahasiswa diarahkan untuk melakukan penelitian
akademik, mengeksplorasi teori-teori yang ada, dan mengembangkan pemahaman yang lebih
kritis dan kritis terhadap isu-isu sosial.

Penerapannya: Pendidikan IPS di perguruan tinggi membekali mahasiswa dengan keterampilan


analisis yang mendalam, pemahaman konsep dan teori yang kompleks, dan kemampuan untuk
berkontribusi pada pengetahuan ilmiah. Ini mempersiapkan mereka untuk berkarier dalam
berbagai bidang, termasuk penelitian, analisis kebijakan, jurnalisme, dan pekerjaan yang
memerlukan pemahaman yang mendalam tentang ilmu sosial.

Perbedaan ini mencerminkan tingkat kedalaman dan kompleksitas yang berbeda dalam
pendidikan IPS di tingkat sekolah dan perguruan tinggi. Meskipun tujuan utama dari kedua arah
ini adalah mengembangkan pemahaman tentang ilmu sosial, pendekatan dan metodenya
disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan tujuan akhirnya.

Penerapan Khusus di Sekolah:

Pendidikan IPS di tingkat dasar dan menengah bertujuan untuk membangun landasan
pemahaman dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk menjalani kehidupan sehari-hari
dan menjadi warga negara yang aktif. Ini mencakup pemahaman tentang sejarah dan budaya
lokal, tata krama sosial, hak dan kewajiban warga negara, serta pemahaman dasar tentang
geografi dan ekonomi. Pendidikan ini membantu siswa mengembangkan rasa identitas, nilai-
nilai, dan keterampilan sosial.
Penerapan Khusus di Perguruan Tinggi:

Di perguruan tinggi, pendidikan IPS mencakup pemahaman yang lebih mendalam dan kritis
tentang disiplin ilmu sosial yang lebih khusus. Mahasiswa diajarkan untuk menggali isu-isu
sosial dengan lebih mendalam, melakukan penelitian independen, dan berkontribusi pada
literatur ilmiah. Pendidikan IPS di perguruan tinggi juga dapat berfokus pada disiplin ilmu
tertentu, seperti ilmu politik, ekonomi, atau sosiologi, sehingga siswa dapat mengembangkan
keahlian dalam bidang tertentu.

Peran Guru dan Dosen:

Di sekolah, guru IPS bertanggung jawab untuk menyampaikan materi dan mendidik siswa
tentang konsep dasar dan pengetahuan sosial. Mereka membantu siswa mengembangkan
pemahaman dasar tentang masyarakat dan negara.
Di perguruan tinggi, dosen IPS berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang mendukung
mahasiswa dalam pengembangan pemahaman yang lebih dalam dan analisis kritis. Mereka juga
berperan dalam membimbing penelitian dan proyek akademik mahasiswa.
Penting untuk diingat bahwa pendidikan IPS di Indonesia terus berkembang, dan kurikulum
serta metode pengajaran bisa berubah seiring waktu. Terlepas dari arah pendidikan yang
diambil, baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi, tujuannya adalah untuk membantu
individu memahami dan berpartisipasi dalam masyarakat dan dunia sosial dengan lebih baik,
baik sebagai warga negara yang berpengetahuan maupun sebagai ilmuwan sosial yang
berkompeten.

2. Uraikan tujuan pendidikan IPS di Indonesia saat ini pada kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka!

Jawab:

Tujuan IPS pada Kurikulum 2013 dalam Permendikbud No.68 Tahun 2013 adalah pendidikan
IPS yaitu menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat kebangsaan, patriotisme,
dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Sedangkan Tujuan IPS pada Kurikulum Merdeka bahwa kedudukan pendidikan IPS sebagai
mata pelajaran yang berdiri sendiri sejajar dengan mata pelajaran lain, adalah untuk
memberikan kesempatan yang lebih besar bagi peserta didik mempelajari riancian yang
diperlukan. Sedangkan untuk mapel IPS di SMP menggunakan pendekatan integrative dalam
organisasi Kompetensi Dasar (KD) dan pembelajaran. Hamid juga menambahkan, kompetensi
Dasar tersebut diintegrasikan dengan menggunakan konsep geografi sebagai platform. Integrasi
dalam KD dilakukan antara konten geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi dan antropologi. Yang
nantinya bisa kita sebut sebagai Pembelajaran IPS Terpadu. Hamid menuturkan, “Tujuan
Pendidikan IPS adalah, untuk menghasilkan warganegara yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman tentang masyarakat dan bangsanya, religius, jujur, demokratis, kreatif, analitis,
senang membaca, memiliki kemampuan belajar, rasa ingin tahu, peduli dengan lingkungan
sosial dan fisik, berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan sosial budaya, serta
berkomunikasi secara produktif. “tuturnya panjang lebar.

3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada semakin pesatnya


pertumbuhan ekonomi di berbagai negara yang mengakibatkan pemborosan sumber daya
alam. Hal tersebut akan menyebabkan berbagai implikasi terhadap sumberdaya alam atau
kualitas lingkungan. Sebutkan implikasi tersebut disertai contoh kasusnya!

Jawab:

Berkat kemajuan industrialisasi yang ditopang oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka tuntutan akan kemakmuran materi pun semakin meningkat. Hal tersebut akan
menyebabkan berbagai implikasi terhadap sumberdaya alam atau kualitas lingkungan.
Umpamanya, dengan makin meningkatnya frekuensi dan volume pembakaran minyak, gas
bumi dan batubara untuk keperluan industri dan kendaraan bermotor, maka bisa menyebabkan
peningkatan kadar polutan di atmosfir, bahkan bisa berakibat pada peningkatan suhu rata-rata
bumi (global warming).

4. Hubungan antara individu dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 3 pendapat yaitu
masyarakat yang menentukan individu, individu yang menentukan masyarakat serta individu
dan masyarakat saling menguntungkan. Jelaskan 3 kelompok hubungan individu dan
masyarakat tersebut disertai contohnya!

Jawab:

1. Interaksi sosial individu adalah petemuan antara seseorang dengan individu lainnya yang
bertujuan untuk memberi respons dan aksi untuk jadi teman dan saling bekerja sama jika
reaksinya positif. Tetapi, jika reaksi tersebut negatif, akan muncul kemungkinan konflik atau
pertentangan natara individu ke individu lainnya.

Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Individu

 Seorang kakak mengajari adiknya belajar menggunakan sepeda motor.


 Seorang siswa bertanya kepada guru tentang materi pelajaran yang tidak dipahaminya.
 Seorang dokter melayani konsultasi dengan seorang pasiennya.
 Seorang pengacara bersama seorang kliennya membahas perkara hukum.
 Seorang pedagang tawar-menawar harga dengan seorang pembeli di pasar.
 Dua orang yang saling jatuh cinta menjalani hubungan pacaran.

2. Interaksi antara individu dengan kelompok adalah hubungan yang berlangsung antara
kelompok individu dan orang-orang untuk mencapai tujuannya. Interaksi antara individu
dengan kelompok bisa formal, termasuk aturan, tetapi ada juga interaksi informal atau tidak
terkendali, bebas.

Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok

 Seorang guru mengajar para peserta didik di kelas.


 Seorang narasumber seminar mengadakan tanya jawab dengan para peserta kegiatan.
 Seorang bupati memimpin rapat kerja dengan para PNS bawahannya.
 Bos perusahaan bernegosiasi dengan serikat buruh terkait upah.
 Ulama pendakwah berceramah di depan para jemaah pengajian di masjid.
 Seorang terdakwa menjalani persidangan di pengadilan.

3. Interaksi Kelompok dengan kelompok merupakan pertemuan antara dua kelompok atau
lebih dengan kelompok yang berbeda, untuk mengkomunikasikan hal yang berkaitan namun
sifatnya bukan hal pribadi namun untuk kepentingan kelompok itu sendiri.

Contoh Interaksi Sosial Kelompok dengan Kelompok


 Para mahasiswa Jurusan Sosiologi UI berdiskusi dengan para mahasiswa Jurusan
Sosiologi UGM.
 Para anggota OSIS dan Pramuka suatu sekolah saling membantu dalam kegiatan tanam
1000 bibit pohon.
 Para relawan dari Tagana dan BNPB bekerja sama menolong korban bencana.
 Para polisi dan anggota TNI bekerja sama mengamankan arus mudik lebaran.
 Pejuang kemerdekaan Indonesia berperang melawan tentara penjajahan Belanda dan
Jepang.

5. Keberadaan lembaga sosial sangat penting dalam peri kehidupan masyarakat. Lembaga sosial
tersebut pada dasarnya merupakan suatu sistem nilai dan sistem norma yang bertujuan untuk
mengatur segala perilaku dan tindakan dari setiap anggota dalam melangsungkan
kehidupannya. Berikanlah contoh permasalahan penyimpangan pelajar saat ini dan jelaskan
peran lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga agama, lembaga pemerintah dan
lembaga hukum dalam menyikapi permasalahan penyimpangan tersebut!

Jawab:

1. Penyimpangan berdasarkan sifat


Terbagi menjadi dua macam, yaitu penyimpangan positif dan penyimpangan negatif.

a. Penyimpangan positif
Merupakan sebuah perilaku menyimpang yang memiliki atau memberikan dampak positif
terhadap kehidupan sosial karena memiliki unsur-unsur yang berinovatif, ide-ide yang dibuat
juga kreatif serta memperkaya wawasan masyarakat.

Penyimpangan ini juga terarah pada nilai yang ingin dicapai bersama atau kepentingan sosial
dan seringkali dianggap sesuatu yang ideal dalam masyarakat. Penyimpangan positif ini
biasanya akan diterima karena merupakan bentuk penyesuaian akan perkembangan zaman.

Salah satu contoh dari penyimpangan positif adalah emansipasi wanita, dimana dengan
berkembangnya zaman seorang wanita dapat memiliki karier sendiri dan tidak perlu
mengandalkan orang lain.

Wanita juga zaman dulu digambarkan sebagai seseorang yang bekerja di dapur atau
mendampingi suami, namun dengan berkembangnya zaman stigma seperti itu sudah tidak ada
lagi.

Selain itu, kemunculan berbagai aplikasi pencarian jodoh dimana yang sebelumnya merupakan
sesuatu hal yang kurang baik, sekarang menjadi sesuatu yang normal dilakukan oleh setiap
orang.
b. Penyimpangan Negatif
Merupakan sebuah perilaku menyimpang yang memiliki atau memberikan dampak negatif
terhadap sistem sosial karena memiliki unsur-unsur yang sifatnya merendahkan dan selalu
menyebabkan hal-hal buruk terjadi seperti pencurian, perampokan, hingga pemerkosaan.

Seseorang yang mengalami kejadian buruk tersebut dapat terkena luka bukan hanya secara
fisik, namun juga mental. Seperti halnya yang dibahas dalam Buku Pelecehan Seksual dan
Pedofilia yang memaparkan mengenai trauma yang ada dibawah alam bawah sadar tiap korban.

Penyimpangan negatif juga bisa dibagi menjadi dua berdasarkan sifatnya yaitu, penyimpangan
primer atau primary deviation dan penyimpangan sekunder atau secondary deviation. Berikut
penjelasannya.

 Penyimpangan primer, merupakan penyimpangan negatif yang dilakukan oleh seseorang


yang sifatnya hanya sementara dan tidak secara terus menerus. Penyimpangan ini juga memiliki
sifat yang tidak terlalu signifikan dan tidak terlalu merugikan orang lain. Seperti pada
contohnya adalah seorang siswa yang telat datang ke sekolah karena ban sepeda yang tidak
disengaja bocor sehingga menghambat perjalanan. Contoh lainnya adalah seorang yang
mengendarai motor melanggar aturan lalu lintas tanpa di sengaja.

 Penyimpangan sekunder, merupakan penyimpangan negatif yang dilakukan oleh


seseorang yang sifatnya nyata dan sering dilakukan yang memiliki kemungkinan untuk
merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Penyimpangan ini merupakan suatu hal yang tidak
dapat ditoleransi karena sudah melanggar norma atau peraturan yang ada, seperti hukum yang
berlaku di Indonesia yaitu UUD 1945. Seperti pada contohnya adalah seseorang yang sering
minum-minuman beralkohol dan pulang dengan kendaraan pribadi yang dapat menyebabkan
kecelakaan lalu lintas dan dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain yang terkena
dampaknya.

2. Penyimpangan berdasarkan perilaku


Dibagi menjadi tiga macam, yaitu penyimpangan individual, penyimpangan kelompok, dan
penyimpangan campuran.

a. Penyimpangan Individual atau individual deviation


Merupakan sebuah perilaku menyimpang yang biasanya hanya dilakukan oleh satu orang atau
individu yang tidak dapat mematuhi nilai maupun norma yang berlaku pada suatu
lingkungan. Contoh dari penyimpangan individual adalah ketika seorang siswa di sekolah
menyontek ketika mengerjakan ujian, baik kepada teman maupun membuat contekan pribadi.

b. Penyimpangan Kelompok atau group deviation


Merupakan sebuah perilaku menyimpang yang biasanya dilakukan oleh sekelompok orang
yang tidak dapat mematuhi nilai maupun norma yang berlaku pada suatu lingkungan dan
biasanya didasari perasaan dan juga dorongan secara kolektif. Contoh dari penyimpangan
kelompok adalah para siswa SMA atau Sekolah Menengah Akhir secara bergerombolan
mengadakan balapan motor liar yang mengganggu lalu lintas jalan raya.

c. Penyimpangan Campuran atau combined deviation


Merupakan sebuah perilaku menyimpang yang biasanya dilakukan oleh seseorang atau individu
yang merupakan bagian dari suatu kelompok yang tidak dapat mematuhi nilai maupun norma
yang berlaku pada suatu lingkungan. Contoh dari penyimpangan campuran adalah ketika
seseorang yang memutuskan untuk bergabung ke organisasi atau kelompok ekstrimis agama,
sehingga pandangan individu sudah tertutup dengan nilai-nilai yang ditanam oleh organisasi
tersebut, sehingga dapat merugikan orang lain ataupun kelompok agama yang berbeda
dengannya.

Anda mungkin juga menyukai