Anda di halaman 1dari 5

ESENSI KURIKULUM IPS SD BERDASARKAN KTSP 2006 KELAS TINGGI

KB. 1 Peristiwa, Konsep, Generalisasi Ilmu – Ilmu sosial dalam Kurikulum SD (KTSP) Tahun
2006 Kelas Tinggi.

Di dalam Modul 2 telah di kemukakan pengertian IPS SD dalam KTSP 2006 serta di
tunjukkan aspek aspek kajian dari ilmu sosial yang melandasinya. Pembelajara IPS yang telah
dikemukakan dalam modul 2, persoalan guru yang utama dalam menghadapi tugasnya sebagai guru
ips adalah “ bagaimana kita mengembangkan isi bahan pembelajaran deangan tepat dan sesuai
dengan tingkat kemampuan dan perkembangan peserat didik sesuai dengan tuntutan kurikulum dan
bagaimana pendekatan strategi, metode dan teknik mengajar yang dilakukan agar stujuan
pembelajaran berjalan dengan baik.
Kegiatan pembelajaran 1 dalam modul 3 ini berkenaan dengan upaya mengidentifikasi
peristiwa, fakta dan konsep dan generelisasi ilmu – ilmu sosial dalam kurikulum IPS SD 2006, khusus
nya kelas tinggi. Pokok – pokok pembahasan di arahkan pada persoalan “bahan kajian apa” yang kita
berikan pada peserta didik.
Dibawah ini adalah Pengertian Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi dalam Kurikulum IPS
berdasarkan KTSP 2006 SD Kelas Tinggi :
A. Peristiwa
Peristiwa atau kejadian adalah hal-hal yang pernah terjadi, peristiwa merupakan suatu kejadian yang
benar-benar dan pernah terjadi, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya, peristiwa ada yang
bersifat alamiah dan insaniah; peristiwa yang bersifat alamiah, seperti banjir, tsunami, gempa bumi
dan sebagainya. Peristiwa yang bersifat insaniah, seperti pemilu, pembangunan jembatan, krisis
moneter.
B. Fakta
Peristiwa atau kejadian yan telah diuji dan diketahui kebenarannya disebut fakta, Fakta merupakan
hasil dari observasi yang bisa dibuktikan secara empiris dan real.
Menurut Banks (1985:85) fakta merupakan pernyataan positif dan rumusan sederhana. Pengetahuan
yang hanya bertumpu kepada fakta akan sangat terbatas sebab :
1. Kemampuan kita mengingat sangat terbatas
2. Fakta bisa berubah setiap waktu
3. Fakta hanya berkenaan dengan situas khusus
C Konsep
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan
atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu (benda), gagasan atau peristiwa. Konsep dapat
dipelajari dengna efektif jika disertai dengan mengemukakan sejumlah contoh yang positif.
D Generalisasi
Menurut Schuneke (1988:16) generelisasi merupakan absraksi dan sengat terikat konsep. Untuk
memahami generalisasi diperlukan paling sedikit 2 konsep; bisa dari satu disiplin ilmu sosial atau
dari disiplin ilmu sosial yang berbeda.
Pengajaran ilmu pengetahuan sosial apda SD kelas III antara lain dengan
1. Menceritakan lingkungan alam sekitar
2. Membuat denah dan peta dengan bekerja sama
Pengajaran ilmu pengetahuan sosial pada SD kelas IV antara lain dengan ;
1. Membaca peta lingkungan
2. Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam
3. Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya
E Aspek-aspek IPS dan konsep dasarnya
1. Sosiologi
Sosiologi memiliki konsep-konsep dasar antara lain ; sosialisasi, peranan norma dan sanksi,
nilai (values), gerakan sosial, masyarakat
2. Ekonomi
Konsep - konsep dasar ekonomi antara lain; kelangkaan, produksi, saling ketergantungan,
pembagian kerja
3. Geografi
Konsep-konsep dasarnya antara lain; lokasi, interaksi spasial, pola spasial kota, difusi
kebudayaan.
4. Sejarah
Konsep-konsep dasarnya antara lain; kontinuitas dan perubahan, waktu lampau, kerjasama
konflik, nasionalisme.
Dalam memilih konsep taba (dalam Banks 1985:43) menyebutkan kriteria berikut :
1. Validity : konsep yang tepat
2. Significance : Bermakna
3. Appropriatences : Kelayakan atau pantas
4. Durability : tahan lama
5. Balance : Seimbang
Nilai dan sikap serta keterampilan intelektual / kemampuan analisis, personal dan sosial
dalam kurikulum IPS SD 2006 Kelas Tinggi .
A. Nilai dan sikap dalam kurikulum IPS SD 2006 Kelas 3 dan 4
Nilai itu bersifat umum dan mempengaruih perilaku seseorang terhadap objek dan orang lain,
sedangkan sikap berkenaan dengan hak-hak yang khusus. Suatu nilai merupakan ukuran untuk
menentukan apakah itu baik/buruk nilai bersifat utuh dan abstrak.
Pengajaran nilai memerlukan skill dengan memperhatikan kesesuaian bahan pengajaran
dengan kehidupan sehari-hari. Bahan acuan bukan hanya kepada kurikulum yang tertera dalam
rancangan formal tetapi juga kepada “ Hidden Curriculum” dengan mempertimbangkan pula potensi
dan kemampuan anak.
1. Arti Sikap
Terdapat berbagai rumusan tentang sikap yang dikemukakan para ahli, disebabkan adanya
latara belakang pemikiran dan konsep yang berbeda Thursone dan Rochman Nalawidjaya juga
memiliki opini tentang arti sikap.
2. Kaitan nilai dengan sikap
Nilai juga dirumuskan secara beragam, dengan landasan berbeda-beda serta tujuan dan
disiplin yang berbeda pula. Nilai merupakan konsep dalam ekonomi, filosifi, pendidikan dan
bimbingan juga di dalam sosiologi dan geografi serta sejarah. Yang sering terjadi ialah satu sikap
disebabakan oleh banyak nilai (values)
Contoh bukti nilai dan sikap yang dapat dikembangkan dari materi IPS di kelas III dan IV :
Kelas III
1. Dari topik lingkungan sekitar subtopik : rumah
2. Kerja sama di lingkungan desa/kelurahan
3. Jenis-jenis pekerjaan

Kelas IV
Topik dan subtopik yang diambil sebagai contoh :
1. Pengetahuan membaca peta lingkungan setempat
Subtopik : Kabupaten / kota setempat
2. Sejarah Lokal
Subtopik : Peninggalan sejarah di lingkungan setempat
B. Keterampilan intelektual / kemampuan analisis, personal dan sosial dalam kurikulum IPS
SD tahun 2006 kelas 3 dan 4
1. Keterampilan intelektual / kemampuan analisis
Keterampilan intelektual dan kemampuan analisis adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kemampuan analisis adalah merupakan bagian dari keterampilan intelektual, keterampilan dan
kemampuan ini antara lain meliputi hal-hal berikut ini yaitu keterampilan :
a. Untuk memperoleh pengetahuan dan informasi
b. Berfikir
c. Mengkritik informasi dan membedakan fakta /opini
d. Membuat dan mengambil keputusan dengan profesional
e. Memecahkan masalah
f. Menggunakan media
2. Keterampilan Personal
a. Keterampilan psikomotor (praktis)
b. Keterampilan studi dan kebiasaan kerja
c. Keterampilan bekerja dalam kelompok
d. Keterampilan akademik
e. Keterampilan lainya seperti : keterampilan fisik, politik dan emosional
3. Keterampilan sosial
Meliputi kehidupan dan kerjasama belajar memberi dan menerima tanggung jawab,
menghormati hak-hak orang lain membina kesadaran sosial.
Latihan dan pembinaan pada proses belajar mengajar antara lain :
1. Berdiskusi dengan teman
2. Bertanya kepada siapapun
3.Menjawab pertanyaan orang lain
4. Menjelaskan kepada orang lain 5. Membuat laporan
6. Memerankan sesuatu
7. Dan seterusnya (Belen dan kawan-kawan)

Dalam pengajaran IPS kita harus mengembangkan dan membangkitkan minat dan sikap positif serta
aktivitas siswa. Dalam artian di dalam penyajiannya seorang pendidik harus mengetahui kemampuan
anak didik dan kemampuan berfikirnya.

Dalam penyajiannya seorang guru mempersiapkan isi materi secara terperinci disertai contoh-contoh
dan gambaran-gambaran yang berkaitan dengan peristiwa, fakta konsep dan generalisasi.

 Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-ilmu Sosial dalam Kurikulum IPS SD Kelas 5 dan 6

Keterkaitan peristiwa dan fakta yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam pembelajaran IPS
adalah karena salah satu tujuan pembelajaran IPS di SD, menghasilkan siswa yang percaya diri dalam
melakukan perannya sebagai makhluk sosial, didalammasyarakat. Dalam menentukan content atau isi
bahan ajar, sebagai seorang guru, keterampilan dalam mengolah suatu peristiwa menjadi suatu
generalisasi yang siap disampaikan kepada siswa sangat dibutuhkan. Karena tidak semua fakta-fakta
yang terkandungdidalam peristiwa, layak dan berkaitan dengan kurikulum IPS SD tahun 2006.

Generalisasi memiliki aplikasi universal Melihat isi/bahan ajar IPS sesuai kurikulum SD 2006 yang
mengandung lebih banyak pelajaran Sejarah, maka kita akan membatasi penjelasan, dan terfokus pada
Sejarah. Perlu kita ketahui pula bahwa pengertian generalisasi dalam sejarah, berbeda dengan
generalisasi dalam disiplin ilmu lainnya. Sifat unik sejarah, yaitu suatu peristiwa sejarah hanya terjadi
satu kali. Maka generalisasi dalam sejarah merupakan contradiction interminis.

Namun tidak menutup kemungkinan, pengulangan peristiwa, terjadi dalamsejarah, namun


hanya dalam konteks pola perilaku manusia yang berorientasi nilai, sistemsosial, kebutuhan ekonomi,
dan kecenderungan psikologis.Generalisasi sejarah menurut Rochiati yang mengacu pada Jarotimec.

Berkenaan dengan pengertian fakta, konsep, dan generalisasi sebagai lanjutan dari penjelasan,
seperti telah dikemukakan pada Modul 2 sebelumnya, secara singkat dikemukakan hal-hal tentang
hubungan antara fakta, konsep, dan generalisasi, bagaimana memilih fakta, apakah makna konsep itu,
langkah-langkah apa yang perlu ditempuh siswa dalam memperoleh pengertian tentang konsep.
Apakah perbedaan konsep dengan generalisasi, bagaimana generalisasi khususnya di dalam sejarah.
Kedudukan sejarah di dalam IPS memiliki keunikan. Peristiwa sejarah bersifat enameling, tidak
berulang. Oleh karena itu, generalisasi di dalam sejarah tidak mengandung kepastian, melainkan
“kecenderungan” yang bisa terjadi. Hal yang berulang bukan peristiwa yang sudah terjadi, melainkan
hal-hal yang berkaitan dengan perilaku manusia pelaku sejarah yang berorientasi kepada nilai, sistem
politik, kebutuhan ekonomi serta kecenderungan lainnya. Apa yang telah diungkapkan dalam
pembahasan ini, khususnya tentang muatan fakta, konsep dan generalisasi dalam setiap topik perlu
dikembangkan dalam diskusi di kelas.

 Nilai dan Sikap serta Keterampilan Intelektual Personal, dan Sosial Dalam Kurikulum
IPS SD 1994 Kelas 5 dan 6

Anda telah mempelajari materi pembahasan tentang nilai dan sikap dalam kurikulum IPS SD
1994, juga keterampilan intelektual, personal dan sosial dalam kurikulum tersebut. Pada bagian awal
pembahasan kepada Anda telah disampaikan penjelasan tambahan tentang nilai, sikap, keterampilan
intelektual, personal dan sosial. Pada pembahasan ini ditekankan kembali arti pentingnya pendidikan
nilai, sikap dan keterampilan dalam konteks pendidikan IPS menurut kurikulum 1994 khususnya di
Kelas 5 dan 6. Berkenaan dengan nilai dikemukakan tentang tahap-tahap perkembangan nilai dari
Kohlberg serta cara-cara mengungkapkan pemilihan nilai oleh siswa melalui perisai kepribadian dan
pertanyaan tentang nilai. Berkenaan dengan sikap antara lain dikemukakan tentang teori-teori
pembentukan sikap serta cara mengukur sikap dengan menggunakan Skala Sikap (Likert). Di samping
itu, penjelasan tentang keterampilan ditunjukkan bahwa keterampilan hanya dapat diraih melalui
pengalaman belajar. Oleh karena itu, guru harus merencanakan kegiatan belajar mengajar ini dengan
memperhatikan pengalaman belajar yang mengacu juga kepada pencapaian keterampilan (baik
intelektual, personal maupun sosial). Sebagai bahan feedback bagi guru dibuatkan tabel keterampilan
intelektual, personal dan sosial yang dapat dilakukan melalui observasi.

 Contoh Keterkaitan antara Fakta, Konsep, Generalisasi, Nilai, Sikap, dan


Keterampilan Intelektual, Personal, Sosial dalam Konteks Pendidikan IPS SD Kelas 5
dan 6

Anda telah mengikuti secara singkat contoh keterkaitan antara fakta, konsep, generalisasi,
nilai, sikap dan keterampilan (intelektual, personal dan sosial) dalam konteks Kurikulum IPS SD 1994
untuk Kelas 5 dan 6.

Pada awal pembicaraan kita dalam kegiatan belajar ini telah dikemukakan bahwa sesungguhnya
antara fakta, konsep, generalisasi, serta nilai, sikap dan keterampilan itu tidak dapat dipisahkan karena
memang semua aspek tersebut terikat dalam struktur pendidikan IPS. Dalam pengembangan
kurikulum di kelas, guru harus memperhatikan hal ini jika perlu kaitan tersebut dalam kegiatan belajar
mengajar maka proses belajar mengajar yang kita kelola akan menjadi verbalistik, sasaran tujuan
pencapaian hasil belajar akan terhenti pada aspek pengetahuan saja. Dan hal itu bukan tujuan
Pendidikan IPS. Pengembangan kurikulum yang melaksanakan prinsip tersebut di atas selanjutnya
akan terlihat dari kegiatan belajar mengajar di kelas.

Anda mungkin juga menyukai