Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1

PEMBELAJARAN IPS SD

(YOLA ARDAYANI,S.Pd.I)
(856278974)

UT DAERAH (UPBJJ PADANG)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
Nama : YOLA ARDAYANI,S.Pd.I
NIM/ID Lainnya : 856278974
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : UPT SDN 06 III KOTO
: Jr.Balimbiang Nagari Balimbiang
Kecamatan Rambatan Kabupaten
Alamat
Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat-
Indonesia

Pertanyaan:
1. Pendidikan IPS di Indonesia terpilah dalam dua arah yaitu IPS untuk dunia sekolah dan
untuk perguruan tinggi. Apa yang membedakan arah tersebut dan bagaimana
penerapannya dalam pendidikan IPS
2. Uraikan tujuan pendidikan IPS di Indonesia saat ini pada kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka!
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada semakin pesatnya
pertumbuhan ekonomi di berbagai negara yang mengakibatkan pemborosan sumber
daya alam. Hal tersebut akan menyebabkan berbagai implikasi terhadap sumberdaya
alam atau kualitas lingkungan. Sebutkan implikasi tersebut disertai contoh kasusnya!
4. Hubungan antara individu dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 3 pendapat
yaitu masyarakat yang menentukan individu, individu yang menentukan masyarakat
serta individu dan masyarakat saling menguntungkan. Jelaskan 3 kelompok hubungan
individu dan masyarakat tersebut disertai contohnya!
5. Keberadaan lembaga sosial sangat penting dalam peri kehidupan masyarakat. Lembaga
sosial tersebut pada dasarnya merupakan suatu sistem nilai dan sistem norma yang
bertujuan untuk mengatur segala perilaku dan tindakan dari setiap anggota dalam
melangsungkan kehidupannya. Berikanlah contoh permasalahan penyimpangan pelajar
saat ini dan jelaskan peran lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga agama,
lembaga pemerintah dan lembaga hukum dalam menyikapi permasalahan
penyimpangan tersebut!
Jawaban:
1. Pendidikan IPS di Indonesia terpilah dalam dua arah yaitu IPS untuk dunia
sekolah dan untuk perguruan tinggi. Apa yang membedakan arah tersebut dan
bagaimana penerapannya dalam pendidikan IPS

TABEL 1: Perbedaan dan Penerapan Arah Pendidikan IPS Sekolah dan Perguruan tinggi
JENIS
IPS SD IPS PERGURUAN TINGGI
PERBEDAAN
Tujuan dalah mengembangkan
pemahaman siswa tentang
masyarakat, budaya, dan Tujuan adalah menghasilkan lulusan
lingkungan tempat mereka yang mampu melakukan penelitian dan
Perbedan Dari tinggal. Ini juga bertujuan untuk analisis dalam ilmu sosial. Mereka
Segi Tujuan melatih keterampilan berpikir diharapkan dapat berkontribusi dalam
kritis, analitis, dan keterampilan pengembangan pengetahuan dalam
sosial yang dibutuhkan untuk disiplin ilmu sosial yang lebih khusus.
berpartisipasi dalam
masyarakat.
Pendekatan Kontekstual:
Pendekatan Teoretis dan Analitis:
menekankan pemahaman
menekankan pemahaman teoretis dan
kontekstual, di mana siswa
analitis tentang isu-isu sosial.
belajar tentang isu-isu sosial
Mahasiswa diajarkan untuk
dalam konteks sehari-hari
mengembangkan kemampuan analisis
mereka. Mereka mempelajari
yang mendalam dan pemahaman
Pendekatan Dan sejarah dan geografi lokal,
konsep-konsep teoretis dalam ilmu
Metode ekonomi daerah, serta dinamika
sosial.
Pengajarannya sosial di sekitar mereka.
Pendekatan Interdisipliner:
Pendekatan Disipliner:lebih berfokus
menggunakan pendekatan
pada pendekatan disipliner, di mana
interdisipliner, yang berarti
mahasiswa mempelajari ilmu sosial
menggabungkan berbagai
dalam kerangka disiplin ilmu yang
disiplin ilmu sosial seperti
lebih khusus seperti ilmu politik,
sejarah, geografi, ekonomi, dan
sosiologi. Ini bertujuan untuk antropologi, ilmu komunikasi, atau
memberikan pemahaman yang ilmu ekonomi.
lebih menyeluruh tentang
realitas sosial.
Di ajarkan di tingkat
pendidikan dasar dan
menengah. Kurikulumnya
mencakup mata pelajaran Diajarkan di perguruan tinggi dan
seperti sejarah,
geografi, universitas. Program studi di tingkat
ekonomi, dan sosiologi. sarjana atau pascasarjana biasanya
mencakup disiplin ilmu sosial yang
Pembelajaran sering
kali lebih khusus.
berfokus pada pemahaman
lingkungan sekitar siswa, Mahasiswa dapat memilih program
sejarah lokal, dan isu-isu sosial studi sesuai minat dan tujuan karir
yang relevan. mereka.

Penerapannya Pendidikan IPS di perguruan tinggi


Pendidikan IPS di sekolah membekali mahasiswa dengan
Dalam
membantu siswa keterampilan analisis yang mendalam,
Pendidikan IPS
mengembangkan pemahaman pemahaman konsep dan teori yang
dasar tentang dunia sosial, kompleks, dan kemampuan untuk
masyarakat, dan negara. Ini berkontribusi pada pengetahuan
membantu mereka dalam ilmiah. Ini mempersiapkan mereka
mengenali peran
mereka untuk berkarier dalam berbagai bidang,
sebagai warga negara yang aktif termasuk penelitian, analisis kebijakan,
dan partisipatifdalam jurnalisme, dan pekerjaan yang
masyarakat. Pendidikan IPS di memerlukan pemahaman yang
sekolah juga memberikan mendalam tentang ilmu sosial.
landasan yang penting bagi
pengembangan keterampilan
intelektual yang diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Uraikan tujuan pendidikan IPS di Indonesia saat ini pada kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka!
Tujuan pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dalam Kurikulum 2013 (K-
13) di Indonesia mencakup sejumlah aspek penting yang dirancang untuk mencapai
perkembangan holistik siswa dan persiapan mereka dalam menghadapi tantangan
sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Berikut adalah uraian tentang tujuan pendidikan
IPS dalam Kurikulum 13:

1. Pemahaman Masyarakat dan Budaya:


• Salah satu tujuan utama pendidikan IPS adalah membantu siswa memahami
masyarakat, budaya, dan lingkungan di sekitar mereka. Ini mencakup
pemahaman tentang sejarah, geografi, dan dinamika sosial yang membentuk
masyarakat.
2. Pengembangan Keterampilan Analitis:
• Tujuan lainnya adalah melatih siswa dalam pengembangan keterampilan
analitis. Mereka diharapkan mampu menganalisis isu-isu sosial, ekonomi,
dan politik dengan cermat dan kritis.
3. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis:
• Pendidikan IPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir
kritis siswa. Mereka harus mampu mengajukan pertanyaan, mengumpulkan
informasi, dan mengevaluasi berbagai sudut pandang sebelum membuat
keputusan atau mengambil tindakan.
4. Pemberdayaan Sosial:
• Pendidikan IPS juga bertujuan untuk memberdayakan siswa secara sosial.
Mereka diajarkan untuk memahami isu-isu sosial, berpartisipasi dalam
kehidupan sosial, dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang
lebih baik.
5. Pemahaman Isu-isu Global:
• Mengingat perubahan cepat dalam dunia global, pendidikan IPS memiliki
tujuan untuk membantu siswa memahami isu-isu global seperti perubahan
iklim, perdagangan internasional, konflik global, dan isu-isu hak asasi
manusia.
6. Penguatan Karakter dan Moral:
• Selain itu, pendidikan IPS dalam K-13 juga mencakup aspek pengembangan
karakter dan moral siswa. Mereka diajarkan tentang etika, nilai-nilai sosial,
dan tanggung jawab sosial.
7. Pengembangan Keterampilan Komunikasi:
• Tujuan lainnya adalah mengembangkan keterampilan komunikasi, baik
lisan maupun tulisan. Siswa harus dapat berkomunikasi secara efektif
dengan berbagai pihak dalam berbagai situasi.
8. Pengembangan Wawasan Politik:
• Pendidikan IPS bertujuan untuk memberikan wawasan politik kepada siswa.
Mereka diharapkan memahami sistem politik, proses pengambilan
keputusan, dan hak serta kewajiban sebagai warga negara.
9. Kemampuan Beradaptasi:
• Tujuan pendidikan IPS juga mencakup pengembangan kemampuan siswa
untuk beradaptasi dengan perubahan dalam masyarakat dan dunia yang
semakin dinamis.
10. Penguatan Kewarganegaraan dan Keberagaman:
• Pendidikan IPS mempromosikan nilai-nilai kewarganegaraan, toleransi, dan
menghormati keberagaman sosial dan budaya.

Kesimpulan: Jadi pendidikan IPS dalam Kurikulum 13 bertujuan untuk


membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk
berpartisipasi aktif dalam masyarakat, berkontribusi pada perubahan positif, dan
menjadi warga negara yang sadar dan bertanggung jawab.

Kurikulum IPS pada kurikulum Merdeka berorientasi pada proses


pembelajaran. Dalam program kurikulum merdeka ini lebih ditekankan pada
kepribadian siswa yang dikait-kaitkan dengan program profil pemuda pancasila.

Mata pelajaran IPS pada kurikulum Merdeka memiliki konsep pembelajaran


IPS baru diberikan untuk siswa SD pada kelas 3-4 sedangkan pada kurikulum-
kurikulum sebelumnya sudah menerapkan pembelajaran IPS sejak kelas 1 sd hingga
kelas 6 sd. Tidak hanya itu, pada kurikulum sebelumnya pun materi IPS ini diberikan
dengan pembelajaran IPS secara mandiri namun pada kurikulum merdeka ini
digabungkan dengan ilmu pengetahuan alam yang kemudian bisa disebut juga dengan
ilmu pengetahuan dasar. Muatan ini membentuk dasar untuk mempersiapkan ilmu
pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial yang lebih kompleks di tingkat
menengah. Pembelajaran IPS pada kurikulum merdeka tentunya akan sesuai dengan
kebijakan-kebijakan kurikulum merdeka.

3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada semakin


pesatnya pertumbuhan ekonomi di berbagai negara yang mengakibatkan
pemborosan sumber daya alam. Hal tersebut akan menyebabkan berbagai
implikasi terhadap sumberdaya alam atau kualitas lingkungan. Sebutkan
implikasi tersebut disertai contoh kasusnya!
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadi pendorong utama
pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Namun, dampak positif ini sering disertai
dengan berbagai implikasi terhadap sumber daya alam dan kualitas lingkungan. Berikut
adalah beberapa implikasi yang mungkin terjadi, beserta contoh kasusnya:

1. Eksploitasi Sumber Daya Alam yang Berlebihan:


• Contoh Kasus: Deforestasi hutan hujan tropis Amazon di Brasil.
Teknologi canggih dan peningkatan akses ke hutan telah mengakibatkan
penggundulan hutan yang berlebihan untuk kepentingan pertanian dan
industri. Hal ini berdampak pada hilangnya keanekaragaman hayati dan
perubahan iklim.
2. Pencemaran Lingkungan:
• Contoh Kasus: Pencemaran sungai dan laut oleh limbah industri.
Meskipun teknologi telah membantu meningkatkan produktivitas industri,
limbah yang dihasilkan sering kali mencemari lingkungan air, merugikan
ekosistem air, serta makhluk hidup yang bergantung padanya.
3. Kekurangan Sumber Daya Alami:
• Contoh Kasus: Penambangan berlebihan sumber daya mineral, seperti
pasir, yang digunakan dalam industri konstruksi dan pembuatan beton.
Permintaan yang tinggi terhadap sumber daya ini telah menyebabkan
penambangan yang berlebihan dan berpotensi menguras sumber daya ini.
4. Perubahan Iklim:
• Contoh Kasus: Emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia, terutama
dari industri dan transportasi. Kemajuan teknologi yang berbasis fosil telah
menyebabkan peningkatan emisi, yang kemudian berkontribusi pada
perubahan iklim global.
5. Kehilangan Keanekaragaman Hayati:
• Contoh Kasus: Penggunaan pestisida dan perusakan habitat untuk
pengembangan lahan pertanian. Teknologi pertanian modern dapat
meningkatkan hasil tanaman, tetapi seringkali dengan mengorbankan
keanekaragaman hayati melalui penggunaan pestisida dan perusakan
lingkungan alami.
6. Pertumbuhan Kota yang Tidak Terkendali:
• Contoh Kasus: Urbanisasi yang cepat dan pembangunan perkotaan yang
tidak terkendali. Teknologi dan industrialisasi telah menarik banyak orang
ke kota, yang mengakibatkan pertumbuhan perkotaan yang tidak terkendali,
pemukiman ilegal, dan beban yang besar pada infrastruktur dan lingkungan
perkotaan.
7. Penggunaan Air yang Berlebihan:
• Contoh Kasus: Penggunaan air yang berlebihan dalam pertanian irigasi.
Meskipun teknologi irigasi meningkatkan produktivitas pertanian,
penggunaan air yang berlebihan dapat menguras sumber daya air,
mengeringkan sungai, dan menyebabkan konflik air.
8. Kerusakan Lingkungan Maritim:
• Contoh Kasus: Overfishing (penangkapan ikan berlebihan) dengan
teknologi nelayan yang canggih. Penggunaan teknologi modern dalam
penangkapan ikan, termasuk jaring dan alat penangkapan ikan yang efisien,
telah mengancam keberlanjutan sumber daya ikan dan ekosistem laut.

Jadi untuk mengatasi implikasi negatif dari pertumbuhan ekonomi yang cepat
yang disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan
upaya untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan praktik ramah
lingkungan dalam pengembangan teknologi dan kebijakan ekonomi. Hal ini penting
untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian sumber
daya alam serta kualitas lingkungan.

4. Hubungan antara individu dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 3


pendapat yaitu masyarakat yang menentukan individu, individu yang
menentukan masyarakat serta individu dan masyarakat saling menguntungkan.
Jelaskan 3 kelompok hubungan individu dan masyarakat tersebut disertai
contohnya!
Jawaban

1. Masyarakat yang Menentukan Individu:

Pendekatan ini menekankan bahwa masyarakat, norma, nilai-nilai, dan struktur


sosial memiliki pengaruh kuat dalam membentuk individu. Individu dianggap
sebagai produk dari lingkungannya. Masyarakat memainkan peran penting dalam
membentuk perilaku, keyakinan, dan nilai-nilai individu.

Contoh:

• Seorang individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan


kerendahan hati mungkin akan menginternalisasi nilai-nilai tersebut dan
menjadi individu yang rendah hati.
• Norma sosial yang melarang tindakan kriminal dapat mendorong individu
untuk menghindari perilaku kriminal.

2. Individu yang Menentukan Masyarakat:

Pendekatan ini menekankan bahwa individu memiliki peran yang lebih dominan
dalam membentuk masyarakat. Ide ini seringkali dikaitkan dengan pandangan
individualisme, di mana individu dianggap memiliki otonomi dalam membuat
keputusan dan menciptakan perubahan dalam masyarakat.
Contoh:

• Tokoh-tokoh sejarah seperti Martin Luther King Jr. atau Mahatma Gandhi
memainkan peran sentral dalam memimpin gerakan sosial dan membawa
perubahan positif dalam masyarakat mereka.
• Penemuan ilmiah atau inovasi teknologi yang dibuat oleh individu dapat
mengubah cara masyarakat berfungsi. Contohnya adalah penemuan
komputer atau internet.

3. Individu dan Masyarakat yang Saling Menguntungkan:

Pendekatan ini mencakup pemahaman bahwa hubungan antara individu dan


masyarakat bersifat timbal balik. Masyarakat memengaruhi individu, dan
sebaliknya, individu juga memiliki kontribusi terhadap masyarakat. Hubungan ini
bersifat saling menguntungkan, di mana baik individu maupun masyarakat saling
memengaruhi dan mendukung satu sama lain.

Contoh:

• Pendidikan adalah contoh hubungan yang saling menguntungkan. Individu


yang mendapatkan pendidikan yang baik dapat memberikan kontribusi
positif bagi masyarakat, sementara masyarakat yang mendukung
pendidikan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan
individu.
• Dalam masyarakat yang inklusif, individu dengan keberagaman latar
belakang, keterampilan, dan bakat dapat berkontribusi pada kemajuan
masyarakat secara keseluruhan.

Pendapat-pendapat di atas mencerminkan kompleksitas hubungan antara individu dan


masyarakat. Secara praktis, hubungan ini seringkali melibatkan berbagai faktor,
termasuk norma, nilai-nilai, budaya, kebijakan, dan interaksi sosial yang membentuk
dan dipengaruhi oleh individu dan masyarakat.
5. Keberadaan lembaga sosial sangat penting dalam peri kehidupan masyarakat.
Lembaga sosial tersebut pada dasarnya merupakan suatu sistem nilai dan sistem
norma yang bertujuan untuk mengatur segala perilaku dan tindakan dari setiap
anggota dalam melangsungkan kehidupannya. Berikanlah contoh permasalahan
penyimpangan pelajar saat ini dan jelaskan peran lembaga keluarga, lembaga
pendidikan, lembaga agama, lembaga pemerintah dan lembaga hukum dalam
menyikapi permasalahan penyimpangan tersebut!

Permasalahan Penyimpangan Pelajar: Penggunaan Narkoba dan Kenakalan


Remaja

1. Peran Lembaga Keluarga:


Keluarga adalah lembaga pertama di mana individu menginternalisasi nilai
dan norma. Keluarga memiliki peran kunci dalam mendidik anak-anak tentang
etika, moralitas, dan perilaku yang benar. Dalam kasus penyalahgunaan narkoba
atau kenakalan remaja, keluarga dapat membantu dengan memberikan pendidikan
tentang risiko dan konsekuensi dari perilaku tersebut, memberikan dukungan
emosional, dan menciptakan lingkungan yang sehat dan aman di rumah.

2. Peran Lembaga Pendidikan:


Lembaga pendidikan, seperti sekolah, dapat memberikan pemahaman
tentang bahaya penggunaan narkoba dan kenakalan remaja. Mereka dapat
mengintegrasikan materi tentang kesehatan mental, kecanduan, dan perilaku yang
aman dalam kurikulum mereka. Selain itu, sekolah juga memiliki peran penting
dalam mendeteksi perilaku penyimpangan dan memberikan bimbingan serta
dukungan kepada siswa yang membutuhkannya.

3. Peran Lembaga Agama:


Lembaga agama dapat memberikan panduan moral dan etika yang kuat.
Mereka dapat mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, kebaikan, dan kasih sayang,
yang dapat membantu melawan penggunaan narkoba dan kenakalan remaja.
Lembaga agama juga dapat memberikan dukungan sosial kepada individu dan
keluarga yang terpengaruh oleh permasalahan ini.
4. Peran Lembaga Pemerintah:

Lembaga pemerintah, seperti Kementerian Pendidikan, Kesehatan, dan


Sosial, memiliki peran dalam merancang kebijakan dan program untuk mencegah
dan mengatasi permasalahan penyimpangan pelajar. Mereka dapat memberikan
dana dan sumber daya untuk mendukung pendidikan dan rehabilitasi bagi individu
yang terlibat dalam perilaku penyimpangan.

5. Peran Lembaga Hukum:

Lembaga hukum, seperti kepolisian dan sistem peradilan, memiliki peran


dalam menegakkan hukum terkait dengan penggunaan narkoba dan tindakan
kriminal lainnya. Mereka dapat menindak individu yang terlibat dalam kegiatan
ilegal dan menyediakan sistem peradilan yang adil untuk mereka yang perlu
rehabilitasi.

Jadi, lembaga sosial bekerja sama untuk mengatasi permasalahan penyimpangan pelajar. Kerja
sama antara keluarga, sekolah, agama, pemerintah, dan lembaga hukum dapat membantu
mencegah, mendeteksi, dan mengatasi permasalahan tersebut demi kesejahteraan dan
perkembangan positif generasi muda.

Sumber Bacaan :
1. https://www.kompasiana.com/muhammadfahrizal9631/628c8fe7f1f29806a

b5202f2/perkembangan-pendidikan-ips-di-indonesia-dahulu-hingga-

kini?page=all#section1
2. https://www.motorcomcom.com/2023/10/pendidikan-ips-di-indonesia-terpilah.html
3. Supriadi,Adi, Arti Penting Lembaga Sosial Bagi Kehidupan Masyarakat,
2017:Gramedia

Anda mungkin juga menyukai