Anda di halaman 1dari 18

MODUL 3

ESENSI KURIKULUM IPS SD 2006


KELAS 5 DAN 6
Oleh:
Eky Wati Nareswari (836923981)
Ika Desiana Sari (836874065)
Fresi Sulistiyana (836869554)
Maryati (836886392)
KB 1
Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-ilmu
Sosial dalam Kurikulum SD 2006 Kelas 5 dan 6

MODUL 3 KB 2
Esensi Kurikulum IPS SD Nilai dan Sikap, Keterampilan Intelektual/
2006 Kemampuan Analisis Personal dan Sosial dalam
Kurikulum IPS SD 2006 Kelas 3 dan 4
Kelas 5 dan 6

KB 3
Contoh Keterkaitan antara Peristiwa, Fakta,
Konsep, Generalisasi, Nilai, Sikap, dan
Keterampilan Intelektual/ Kemampuan Analisis,
Personal, Sosial dalam Konteks Pendidikan IPS SD
Kelas 5 dan 6
Pengertian
KB 1 Peristiwa
Contoh
Fakta
Pengertian
Peristiwa Sifat
fakta, konsep,
generalisasi Konsep Cara pengajaran konsep dalam
ilmu-ilmu memahami makna kononatif
sosial dalam
kurikulum Tahap perkembangan klasifikasi
SD 2006 anak
Kelas 5 dan 6 Pengertian
Pengertian generalisasi dalam
sejarah
Generalisasi Perbandingan generalisasi dengan
konsep

Jenis generalisasi yang diperlukan


dalam kajian sejarah dalam IPS
Konsep diciptakan manusia untuk memenuhi keperluan-keperluan
dalam hidup dalam menyampaikan apa yang dipikirkan.
■ Sifat konsep:
1. Abstrak. Gambaran mental
2. “kumpulan” dari benda-benda yang memiliki karakteristik atau
kualitas secara umum
3. Personal. Antara satu orang dengan yang lain berbeda
4. Dipelajari melalui pengalaman, melalui belajar
5. Bukan arti kata seperti pada kamus
Pengajaran konsep di sekolah sesungguhnya dalam rangka
memahami makna konotatif, maka pengajaran konsep harus:
■ Diberikan dalam sebuah konteks
■ Dengan bimbingan guru, siswa diberi kesempatan untuk sampai
kepada pengertiannya sendiri tentang sesuatu konsep.
■ Siswa harus membaca sendiri, mendengarkan penjelasan, dan
segera menuliskan makna konsep setelah diperkenalkan.
■ Tahap kemampuan mengklasifikasi anak-anak SD, sebagai berikut:
1. Berdasar pengalaman langsung (operasi formal)
2. Memecah grup ke dalam sub grupnya walaupun masih dalam keadaan
belum jelas
3. Melakukan klasifikasi
4. Tahap asimilasi ketika siswa akan menangkap makna sesuatu konsep
jika di dalam dirinya suda ada “mental map”, sehingga sesuatu konsep
dapat ditangkap maknanya. Tahap asimilasi siswa tidaklah sama.
5. Tahap akomodasi ketika siswa menghadapi sesuatu konsep, sementara
pada dirinya belum ada “mental map”, sehingga pada dirinya tidak ada
penghubung untuk “menyangkutkan” konsep baru tersebut. Tugas guru
memberikan informasi dengan jelas dan mengaitkannya dengan
“pengalaman” masa lampaunya sehingga dapat “mengakomodasi”
konsep baru tersebut.
Pengertian generalisasi dalam sejarah berbeda dengan generalisasi dalam disiplin
ilmu sosial lainnya. Peristiwa sejarah tidak dapat terulang lagi (einmahlig), maka
generalisasi dalam sejarah merupakan contradiction in terminis. Hal-hal yang dapat
berulang dalam sejarah adalah yang berkaitan dengan pola perilaku manusia yang
berorientasi nilai, sistem sosial, kebutuhan ekonomi, kecenderungan psikologis, dst
(Rochiati, 2006:6)

Jarotimec (1986:29) Rochiati mengungkapkan empat jenis generalisasi yang


diperlukan dalam kajian sejarah IPS, yaitu:
■ Deskripsi
Contoh: Pada umumnya pusat-pusat kerajaan terletak di pinggir sungai
■ sebab akibat
Contoh: Di dalam revolusi, apabila golongan ekstrem berhasil merebut kekuasaan
maka akan berlangsung pemerintahan teror
■ acuan nilai
Contoh: Raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah
■ prinsip universal
Contoh: Kapasitas sebuah bangsa untuk memodelisasikan diri tergantung pada
potensi sumber daya alamnya, kualitas manusianya, dan orientasi nilai para pelaku
sejarahnya
Perbandingan Generalisasi
dengan Konsep

Perbandingan generalisasi dengan konsep


KB 2
Nilai dan Sikap, Keterampilan Intelektual/ Kemampuan Analisis
Personal dan Sosial dalam Kurikulum IPS SD 2006 Kelas 3 dan 4

Nilai
Menurut Gross pendidikan IPS adalah
pendidikan nilai/ pendidikan moral.
Nilai dan pendidikan nilai perlu
dipertimbangkan dalam aktivitas belajar siswa
dengan Pendidikan IPS yang diharapkan siswa
mampu memilih nilai positif/ negatif yang
nantinya untuk perbaikan kehidupan
masyarakat itu sendiri.
■ Menurut Ocha dan Jhonson belajar dapat dilakukan di dalan
dan diluar kelas dengan cara action learning yang
menekankan pengajaran skill agar dapat berpartisipasi di
masyarakat.
■ Strategi perencanaan langkah langkah pelaksanaan
Menurut Kohlberg tahapan pendidikan
nilai meliputi 3 tahap :
1. Tingkat Prekonvensional terdiri dari :
■ Tahap 1 : kepatuhan karena takut hukuman
■ Tahap 2 : penalaran anak dianggap benar jika
memenuhi kebaikan
2. Tingkat Konvensional :
■ Tahap 3 : penalaran anak bahwa tingkah laku yang
baik adalah menyenangkan
■ Tahap 4 : orientasi ketertiban dan hukum
Berdasarkan Tingkat pasca konvensional terdiri 2 tahap
■ Tahap 5 : kontak sosial berdasarkan hukum
■ Tahap 6 : etika universal
■ Menurut Notonegoro nilai terbai atas 3 bagian:
1. Nilai material : bagi unsur jasmani manusia
2. Nilai vital : mengadakan kegiatan
3. Nilai kerohanian : rohani manusia
■ Nilai kerohanian dibedakan 4 macam :
1. Nilai kebenaran bersumber pada akal manusia
2. Nilai keindahan bersumber rasa manusia, estetis
3. Nilai kebaikan/ moral bersumber pada kehendak manusia
4. Nilai religius bersumber pada keyakinan manusia
 Contoh nilai dan sikap yang terdapat pada pembelajaran IPS
kurikulum 2006
KELAS 5
Topik : Keragaman penampakan alam dan Buatan serta pembagian
wilayah waktu Indonesia
1. Nilai material
Siswa merasa telah dapat menikmati hasil pembangunan karena
dukungan sumber daya alam yang melimpah
2. Nilai vital
memiliki sifat cermat, tekun, aktif dan lain sebagainya
3. Nilai kerohanian
siswa memiliki rasa bersyukur kepada Tuhan, menjunjung kebenaran,
menikmati keindahan alam, rasa tanggung jawab dsb.
KELAS 6
Topik : Perkembangan sistem Administrasi wilayah Indonesia
Pemerintahan
1. Nilai material
siswa merasakan manfaatbpersatuan dan kesatuanbagi kehidupan
masyarakat
2. Nilai vital
Kedisiplinan, semangat persatuan bangsa dan taat pada peraturan
3. Nilai kerohanian
Nilai keagaaman, mengerti dan memahami tugas- tugas pemerintahan
2)Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis,
Personal dan Sosial dalamKurikulum IPS SD 2006
Kelas 5 dan 6

■ Keterampilan terdiri dari 3 bagian yaitu :


a) Keterampilan Intelektual/ kemampuan analisis, keterampilan berpikir
b) Keterampilan personal
c) Keterampilan sosial
KB 3
Contoh Keterkaitan antara Peristiwa, Fakta, Konsep,
Generalisasi, Nilai, Sikap, dan Keterampilan Intelektual/
Kemampuan Analisis, Personal, Sosial dalam Konteks
Pendidikan IPS SD Kelas 5 dan 6

Pengembangan pemahaman dan pengertian tentang


peristiwa, fakta yang disampaikan guru melalui proses
belajar mengajar yang terencana dan terprogram. Melalui
proses belajar mengajar IPS juga dikembangkan
kemampuan siswa dalam ranah kognitif , afektif, dan
psikomotorik .
Kemampuan guru sebagai pengembangan kurikulum dilapangan
direalisasikan dan dapat diamati secara faktual. Kurikulum IPS SD 2006
menuntut pendekatan CBSA dan pendekatan konsep.
Berbagai cara penyampaian konsep dapat dilakukan guru, misalnya dengan
menghafalkan label sesuatu, dengan melalui ceramah penuh/ceramah
murni. Cara ini bersifat verbilistis, menghafal tanpa memahami maknanya,
tanpa mampu menganalisis ciri-ciri dari suatu konsep yang membedakan
konsep satu dengan yang lainnya..

Pengajaran konsep sebaiknya menempuh alur induktif-deduktif , dari


konkret menjadi abstrak , dari fakta menuju konsep.
CONTOH

Topik 1. Perjuangan para tokoh pejuang


pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
KD. Mendeskripsikan perjuangan para
tokoh pejuang pada masa penjajahan
Belanda dan
Jepang
Indikator : siswa mengenal arti Pergerakan
Nasional dan arti Sumpah Pemuda bagi
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai