KB 1
ESENSI KURIKULUM IPS SD
KB 2
Nilai dan Sikap, Keterampilan Intelektual/
Kemampuan Analisis Personal dan Sosial dalam
Kurikulum IPS SD (KTSP) 2006 Kelas tinggi
KB 3
Contoh Keterkaitan antara Peristiwa, Fakta, Konsep,
Generalisasi, Nilai, Sikap, dan Keterampilan Intelektual/
Kemampuan Analisis, Personal, Sosial dalam Konteks
Pendidikan IPS SD Kelas tinggi
Pengertian
Peristiwa
Contoh
Pengertian
Fakta
KB 1 Contoh
Peristiwa,
Pengertian
Fakta, Konsep,
Generalisasi Sifat
Ilmu-ilmu
Konsep Cara pengajaran konsep dalam memahami
Sosial dalam
makna konotatif
Kurikulum SD
(KTSP) 2006
Tahap perkembangan klasifikasi anak
Kelas tinggi
Pengertian generalisasi
4 jenis generalisasi
Kohlberg: Prekonvensional,
Konvensional, Pasca-konvensional
Nilai
Notonegoro: Material, Vital,
Kerohanian
Nilai dan
sikap
Teori pembentukan sikap:
KB 2 1 . T h e o r e t i c of learning
Nilai dan Sikap, 2. Modeling Theoret ic
3. B alanc e of Theoret ic
Keterampilan
Intelektual/ Sikap
Cara pembentukan sikap:
Kemampuan 1. Melalui proses belajar
Analisis 2. Melalui keteladanan
Personal dan
Penilaian sikap: Skala Likert,
Sosial dalam
Thrustone, Guttman
Kurikulum IPS
SD (KTSP) 2006
Jenis Keterampilan:
Kelas tinggi
1. Keterampilan Intelektual
2. Keterampilan Personal
Keterampilan
3. Keterampilan Sosial
intelektual, personal,
dan sosial Jenis Keterampilan:
1. Kebutuhan akan pengembangan
keterampilan berkelompok
2. Peningkatan keterampilan kelompok
Pengembangan pemahaman dan pengertian tentang peristiwa,
fakta yang disampaikan guru melalui proses belajar mengajar yang
terencana dan terprogram. Melalui proses belajar mengajar IPS
juga dikembangkan kemampuan siswa dalam ranah kognitif ,
KB 3 afektif, dan psikomotorik .
Contoh Keterkaitan
antara Peristiwa,
Kemampuan guru sebagai pengembangan kurikulum dilapangan
Fakta, Konsep, direalisasikan dan dapat diamati secara faktual. Kurikulum IPS SD
Generalisasi, Nilai, 2006 menuntut pendekatan CBSA dan pendekatan konsep.
Sikap, dan Berbagai cara penyampaian konsep dapat dilakukan guru,
misalnya dengan menghafalkan label sesuatu, dengan melalui
Keterampilan
ceramah penuh/ceramah murni. Cara ini bersifat verbilistis,
Intelektual/ menghafal tanpa memahami maknanya, tanpa mampu
Kemampuan menganalisis ciri-ciri dari suatu konsep yang membedakan konsep
Analisis, Personal, satu dengan yang lainnya.
Sosial dalam
Pengajaran konsep sebaiknya menempuh alur induktif-deduktif , dari
Konteks Pendidikan
konkret menjadi abstrak , dari fakta menuju konsep.
IPS SD (KTSP) 2006
Kelas tinggi
Contoh:
Topik 1. Perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan
Belanda dan Jepang
KD. Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang
Indikator : siswa mengenal arti Pergerakan Nasional dan arti
Sumpah Pemuda bagi Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia.
MODUL 3
Kegiatan Belajar 1
Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-Ilmu Sosial Dalam KurikulumSD 2005
Kelas 5 dan 6
Peristiwa dan fakta harus diletakkan dalam hubungannya dengan konsep dan
generalisasi. Peristiwa dan fakta memberikan bahan baku utama bagi pembentukkan
konsep dan generalisasi.
Konsep dan generalisasi membantu kita untuk memperoleh pemahaman yang
komprehensif tentang kerangka berfikir IPS, agar kita memiliki cara yang teratur untuk
menerjemahkan apa yang terjadi didunia kita ini, didalam kehidupan manusia ini.
Nilai mempengaruhi perilaku seseorang terhadap jumlah objek dan terhadap orang, tidak
berkenaan dengan sesuatu yang khusus. Inilah yang membedakan nilai dan sikap. Suatu
nilai merupakan ukuran untuk menentukan apakah itu baik atau buruk, nilai juga menilik
kelakuan seseorang. Orang mendapatkan nilai dan orang lain dalam lingkungannya.
Nilai yang dianut seseorang tercermin dari sikapnya. Nilai bersifat utuh, merupakan
sistem dimana semua jenis nilai terpadu saling mempengaruhi. Dengan kuat sebagai
satu kesatuan yang utuh.
Nilai juga bersifat abstrak. Oleh karena itu, yang dapat dikaji hanya indicator-
indikatornya saja yang meliputi cita-cita, tujuan yang dianut seseorang, aspirasi yang
dinyatakan, sikap yang ditampilkan atau tampak, perasaan yang diutarakan,
perubahan yang dilakukan serta kekuatiran yang dikemukakan (Kosasih Djahiri,
1985: 18)
1. Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani
manusia
2. Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untukmengadakan
kegiatan.
3. Nilai Kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohanimanusia.
SIKAP
Sikap memiliki pengertian yang rumit karena itu tedapat berbagai rumusan tentang
sikap yang dikemukakan para ahli, disebabkan adanya latar belakang pemikiran dan
konsep yang berbeda. Menurut Thursone adalah keseluruhan dari kecenderungan
perasaan, pemahaman, gagasan, dan rasa takut, perasaan terancam, dan keyakinan-
keyakinan tentang sesuatu hal.
Menurut Rochman Natawijaya (1984: 20) sikap adalah kesiapan seseorang untuk
memperlakukan sesuatu objek, didalam kesiapan itu ada aspek kognitif, afektif, dan
kecenderungan bertindak. Kesiapan sendiri merupakan penilaian positif dan negatif
dengan intensitas yang berbeda-beda untuk waktu tertentu, kesiapan itu sendiri bias
berubah-ubah.
Nilai itu merupakan konsep tentang kelayakan yang dimiliki seseorang atau kelompok
memiliki cara, tujuan, dan perbuatan yang dikehendakinya sesuai dengan
anggapannya bahwa pilihannya adalah yang terbaik. Nilai yang dimiliki seseorang
dapat mengekspresikan mana yang lebih disukai mana yang tidak. Dapat disimpulkan
bahwa nilai menyebabkan sikap. Yang selalu terjadi adalah satu sikap disebabkan
oleh banyak nilai (values). Didalam sikap telah terkandung aspek-aspek kognitif,
afektif, dan kecenderungan bertindak. Dapat disimpulkan terdapat kaitan antara nilai
dengan aspek-aspek kognitif, aspek afektif, dan kecenderungan bertindak. Dari kajian
para ahli dapat ditegaskan sebagai berikut :
o Adanya hubungan timbal-balik antara nilai dan kognitif
o Adanya hubungan timbal-balik antara afektif dengan kognitif
Nilai mempengaruhi kesiapan seseorang yang pada akhirnya akan menuju kepada
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan penghayatan
terhadap ―belief‖ (keyakinan).
Nilai dan sikap yang terdapat pada mata pelajaran IPS berdasarkan kurikulum 2006
Berikut ini kita ambil beberapa contohnya:
Kelas 5
Topik 1
Keragaman penampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu diIndonesia.
Nilai yang kita dapat kita petik dari bahan pegajaran ini atara lain :
1. Nilai Material
Siswa merasa telah dapat menikmati hasil-hasil pembangunan yang sedang
dan terus digalakan, antara lain karena dukungan sumber daya alam tanah air
kita yang melimpah.
2. Nilai Vital
Siswa diharapkan memiliki sifat-sifat seperti berikut ini :
a. Cermat (dalam meneliti informasi tentang yang diterimanya)
b. Tekun (dalam mempelajarinya)
c. Aktif (dalam mengumpulkan informasi dan dalam kegiatanbelajar
pada umumnya)
d. Dan seterusnya.
3. Nilai Kerohanian
Siswa memiliki rasa seperti berikut :
a. Syukur kepada tuhan YME atas rahmat dan karunianya yangtelah
memberikan kepada kita tanah air yang subur dan indah.
b. Menjunjung kebenaran sebagai syarat utama informasi
disampaikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
c. Menikmati keindahan alam yang diberikan tanah air kita.
d. Rasa tanggung jawab atas kelestarian ala mini (tanggapanterhadap
kelestarian alam)
e. Dst.
Keterampilan Personal
Keterampilan personal sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari keterampilan
intelektual. Namun, dalam pemahamannya, ditekankan kepada keterampilan
yang sifatnya mandiri.
Keterampilan ini ada yang bersifat praktis disebut juga keterampilan
psikomotor, seperti keterampilan berbuat. Berlatih serta mengkoordinasi
indera dan anggota badan. Keterampilan praktis ini tampak dalam hal
kemampuan siswa menggambar, membuat peta, membuat model dan
sebagainya.
Keterampilan studi dan kebiasaan kerja.
Keterampilan Sosial
Keteraampilan itu meliputi kehidupan dan kerja sama, belajar memberi dan
menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina
kesadaran sosial. Siswa mampu berkomunikasi dengan sesame manusia,
lingkungan dimasyarakat secara baik, hal ini merupakan realisasi dari
penerapan IPS dalam kehidupan bermasyarakat. Latihan dan pembinaan yang
tampak dalam proses belajar mengajar antara lain mampu melaksanakan
dengan baik :
1. Berdiskusi dengan teman
2. Bertanya kepada siapapun
3. Menjawab pertanyaan orang lain
4. Menjelaskan perbuatan kepada orang lain
Membuat llaporan
Peristiwa, fakta,konsep dan generalisasi itu ada keterkaitan hubungan yang tidak
mungkin dipisahkan. Kesempatannya terpadu didalam struiktur IPS. Melalui proses
belajar mengajar IPS yang demilkian itu, juga dikembangkan kemampuan siswa
dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (keterampilan) dalam KBM secara
jelas kemampuan guru sebagai pengembangan kurikulum di lapangan direalisasikan
dan dapat diamati seara faktual.
Contoh KBM yang dapat mmenunjukan adanya keterkaitan antara peristiwa, fakta,
konsep, generalisasi, nilai, dan keterampilan siswa.
Topik 1 : perjuangan para pejuang pada masa penjajahan Belanda dan jepang.
Indikator : siswa mengenal arti pergerakan nasional dan arti SumpahPemuda bagi
Ranah afektif
Konsep:
Generalisasi:
Nilai:
Nilai material
Sumber PDGK4106/3sks/MODUL1-9