Anda di halaman 1dari 31

1

MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG MENDESKRIPSIKAN SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI

PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEDERHANA

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPA tentang Mendeskripsikan

Siffat-Sifat Cahaya di Kelas V SD Negeri 2 Cipari Kecamatan Karangnunggal

Kabupaten Tasikmalaya )

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tidak hanya merupakan kumpulan

pengetahuan atau fakta-fakta saja dan tidak hanya merupakan kumpulan

pengetahuan tentang benda-benda atau makhluk-makhluk , tetapi IPA juga

merupakan cara kerja,cara berfikir dan cara memecahkan masalah. Dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dijelaskan tentang hakikat IPA, yakni

bahwa IPA adalah :

Cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehinggga IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta ,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan (BNSP 2006:32)

Kurikulum Sains/IPA di sekolah dasar disempurnakan bertujuan untuk

meningkatkan mutu pendidikan. Inti utama pendidikan itu sendiri pada

dasarnya adalah proses alih informasi dan nilai-nilai yang ada. Selama proses

ini terjadi, pengalaman dan penalaran pengambilan keputusan seseorang akan

lebh baik. Hasil akhir proses pendidikan adalah terbentuknya seseorang yang

mampu berdiri sendiri, bekerja, dan tak pernah berhenti belajar

mengembangkan apa yang telah diperolehnya sehingga akan terbentuk


2

Sumber Daya Manusia yang memberikan kontribusi yang besar terhadap

lajunya perkembangan bangsa.

Hasil Pendidikan dianggap bermutu jika dapat menghasilkan para

generasi muda sebagai peserta didik yang sesuai dengan sasaran pendidikan

nasional yang tercantum dalam Sisdiknas (2003:75) yang berbunyi sebagai

berikut:

Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan


mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa pada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.

Untuk mencapai peserta didik yang sesuai dengan sasaran pendidikan

nasional bukanlah hal yang mudah untuk dicapai. Untuk mencapai hal

tersebut, maka guru harus menanamkan pemahaman konsep supaya adanya

suatu pengalaman belajar bagi siswa, sehingga pelajaran yang disampaikan

dapat terus diingat dan dipahami oleh siswa.

Pemahaman dan hasil belajar siswa di SDN 2 Cipari terhadap materi

mendeskripsikan sifat-sifat cahaya masih sangat kurang. Hal ini dibuktikan

dengan hasil tes awal siswa, dimana hasil belajar sebagian besar siswa masih

di bawah KKM yang ditentukan. Sedangkan meningkatnya pemahaman dan

hasil belajar siswa terhadap materi mendeskripsikan sifat-sifat cahaya

merupakan salah satu tuntutan yang harus dicapai.

Hasil temuan di lapangan bahwa pembelajaran yang disajikan secara

verbal melalui kegiatan ceramah dan tanpa melakukan suatu pembuktian

terhadap materi yang dismpaikan kurang memberikan motivasi, kesan, serta


3

pengalaman yang menyenangkan bagi siswa. Hal ini didukung dengan

temuan-temuan yang didapat peneliti pada saat melakukan observasi yaitu

siswa kurang bergairah dalam mengikuti pembelajaran, konsentrasi siswa

pudar pada saat pembelajaran berlangsung, keingintahuan siswa masih rendah,

dan siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran.

Untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa tentang

materi mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, maka guru harus merencanakan

pembelajaran sematang mungkin sehingga pembelajaran dapat lebih berkesan

bagi siswa. Salah satu perencanaan yang harus diperhatikan guru guna

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa tentang materi tersebut

yaitu dengan menggunakan alat peraga sederhana.

Alat peraga merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran,

sehingga dengan menggunakan alat peraga, dapat menunjang terhadap

keberhasilan belajar. Seperti dikemukakan Sudirman, dkk. (1989: 208) bahwa

“Alat peraga adalah segala alat yang dapat menunjang keefektifan dan

efisiensi peragaan dalam pembelajaran.”

Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dengan mengajukan judul penelitian : “Meningkatkan

Pemahaman dan Hasil Belajar Siswa tentang Mendeskripsikan Sifat-Sifat

Cahaya melalui Alat Peraga Sederhana di SD Negeri 2 Cipari”


4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti

mengidentifikasi beberapa permasalahan pada penelitian ini. Identifikasi

masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Kurangnya minat dan konsentrasi siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung

2. Rendahnya prestasi belajar siswa pada pokok bahasan mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya

3. Guru masih cenderung menggunakan metode ceramah dengan hanya

berpedoman pada buku paket

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah secara umum yaitu : Bagaimana meningkatkan

pemahaman dan hasil belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya melalui

penggunaan alat peraga sederhana di SD Negeri 2 Cipari?

Adapun rumusan masalah secara khusus dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana rencana pelaksanaan pembelajaran tentang meningkatkan

pemahaman dan hasil belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya melalui

penggunaan alat peraga sederhana di SD Negeri 2 Cipari?

b. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran tentang meningkatkan

pemahaman dan hasil belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya melalui

penggunaan alat peraga sederhana di SD Negeri 2 Cipari?


5

c. Bagaimana hasil belajar siswa tentang meningkatkan pemahaman dan

hasil belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya melalui penggunaan alat

peraga sederhana di SD Negeri 2 Cipari?

D. Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa, penulis

mencantumkan beberapa solusi, yaitu:

1. Melakukan observasi

2. Menafsirkan hasil observasi

3. Membuat perencanaan pembelajaran

4. Membuat alat peraga sederhana

5. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana yang dibuat

6. Melakukan evaluasi

7. Menyimpulkan

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah ingin meningkatkan pemahaman

dan hasil belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya melalui penggunaan alat

peraga sederhana di SDN 2 Cipari.


6

2. Tujuan Khusus Penelitian

Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mendapat data yang

akurat tentang:

a. Perencanaan yang efektif dalam meningkatkan pemahaman dan hasil

belajar siswa tentang sifat-sifat cahaya melalui penggunaan alat

peraga sederhana di SDN 2 Cipari Kecamatan Karangnunggal

Kabupaten Tasikmalaya.

b. Proses pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar

siswa tentang sifat-sifat cahaya melalui penggunaan alat peraga

sederhana di SDN 2 Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten

Tasikmalaya.

c. Hasil belajar tentang sifat-sifat cahaya melalui penggunaan alat peraga

sederhana di SDN 2 Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten

Tasikmalaya.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoretis dari kegiatan penelitian adalah

mengembangkan teori tentang mengoptimalkan alat peraga untuk

meningkatkan pemahaman siswa tentang sifat-sifat cahaya melalui

penggunaan alat peraga sederhana di SDN 2 Cipari Kecamatan

Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.


7

2. Manfaat Praktis

Memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman kepada guru

dan siswa dalam memecahkan permasalahan pembelajaran Sains

khususnya pada materi sifat-sifat cahaya di SDN 2 Cipari.

G. Landasan Teori

1. Pengertian Sains

Pengertian Sains dikemukakan oleh Iskandar (1997: 15) sebagai

berikut:

“Sains yaitu: (1) mengamati apa yang terjadi, (2) memahami apa yang
diamati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa
yang terjadi, dan (4) menguji ramalan di bawah kondisi untuk melihat
apakah ramalah tersebut benar.”

Sedangkan pengertian Sains menurut kurikulum 2004 adalah sebagai

berikut:

Sains merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis


untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan Sains di
sekolah dasar bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan
alam sekitar (Depdiknas, 2003: 15)

Berdasarkan keterangan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

Sains merupakan pengetahuan, konsep, dan ide yang terorganisir

mengenai alam sekitar sebagai hasil kegiatan manusia, yang didapat dari

kegiatan ilmiah berupa penyelidikan, penggolongan, dan pengukuran,

setelah melalui pengujian secara ilmiah.


8

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Sains

a. Fungsi Pelajaran sains

Mata pelajaran Sains di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah

berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat Sains dalam

kehidupan sehari-hari dan berfungsi untuk dapat melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Depdiknas, 2003: 27).

b. Tujuan Pembelajaran Sains

Tujuan pembelajaran Sains di sekolah dasar yaitu: (1)

menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep Sains yang bermanfaat

dalam kehidupan sehari-hari, (2) menanamkan rasa ingin tahu dan

sikap positif terhadap sains dan teknologi, (3) mengembangkan

keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan

masalah, dan membuat keputusan, (4) ikut serta dalam memelihara,

manjaga, dan melestarikan lingkungan alam, (5) mengembangkan

kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara

Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, dan (6) menghargai

alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

(Depdiknas, 2003: 27).

3. Proses Pembelajaran Sains di SD

Belajar adalah proses yang menimbulkan atau merubah perilaku

melalui latihan atau pengalaman” (Max Darsono dkk, 2004:4).


9

Usman dan Lilis (1993: 126) mengatakan bahwa pembelajaran

dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat

adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan

lingkungannya, sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan

lingkungannya

Pada dasarnya mengajar itu tentu ada objek yang diberi pelajaran

yaitu peserta didik. dan subjek yang mengajar yaitu pengajar. “Mengajar

adalah penyampaian pesan atau pengetahuan agar dapat dipahami peserta

didik” (Herman Hudoyo, 1988:5). Proses yang mempengaruhi terjadinya

belajar IPA/ Sains adalah peserta didik, pengajar, sarana dan prasarana,

dan penilaian.

a. Peserta didik : Kesiapan dalam pelajaran, kondisi dan intelegensi

siswa.

b. Pengajar : Pelaksanaan PBM berlangsung efektif, kemampuan

pengaruh dalam menyampaikan matematika, penguasaan materi,

pengalaman, kepribadian dan memotivasi siswa agar senang terhadap

matematika.

c. Sarana Prasarana : Memadai dan nyaman.

d. Penilaian : Untuk mengetahui tercapai tidaknya guru menyampaikan

pelajaran.

4. Pentingnya Pembelajaran Sains/ IPA di SD

Sains merupakan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep,


10

prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan

Sains di sekolah dasar bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri

sendiri dan alam sekitar. Dengan mempelajari pemebelajaran IPA/ Sains

di SD, siswa dapat menemukan berbagai fakta-fakta, konsep-konsep,

prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah, sehingga

siswa lebih mudah untuk berinteraksi baik dengan sesama maupun

lingkungannya.

5. Alat Peraga

a. Pengertian Alat Peraga

Alat peraga adalah alat bantu dalam proses pembelajaran,

sehingga dapat menunjang terhadap keberhasilan belajar. Untuk

lebih jelasnya, pengertian alat peraga dikemukakan oleh Sudirman,

dkk. (1989: 208) yaitu: “Alat peraga adalah segala alat yang dapat

menunjang keefektifan dan efisiensi peragaan dalam pembelajaran.”

Terhadap alat peraga ada orang yang memberi istilah sarana belajar

atau sarana pengajaran. Alat pengajaran ini juga termasuk bagian

dari sumber pengajaran karena dapat mempengaruhi tingkah laku

siswa.

b. Fungsi Alat Peraga

Alat peraga berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran dapat

menunjang terhadap keberhasilan belajar, sehingga dapat

mempengaruhi tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penggunaan alat


11

peraga dalam pembelajaran sangat diperlukan untuk mempermudah

tercapainya tujuan pembelajaran.

Penggunaan alat peraga perlu disesuaikan dengan

karakteristik materi pembelajaran. Oleh karena itu, sebelum kegiatan

belajar mengajar dilakukan maka alat peraga yang akan

dipergunakan perlu dirancang dan diatur agar penggunaannya tepat

kepada sasaran. Alat peraga dapat mempermudah dan mempercepat

pencapaian tujuan pembelajaran. Sudirman, dkk. (1989: 210)

menjelaskan bahwa “Apabila dirancang, diatur, dan digunakan

secara tepat, alat pengajaran dapat mempermudah, mempercepat, dan

meningkatkan keefektifan pencapaian tujuan peragaan.” Sebagai

ilustrasi, Seorang guru membawa sebuah pesawat radio ke dalam

kelas dengan maksud akan menerangkan komponen-komponen yang

ada di dalamnya yang meliputi mana yang disebut transistor,

kondensator, tahanan, dan sebagainya. Pesawat radio yang dibawa

oleh guru tersebut berperan sebagai alat bantu peragaan, bukan

sebagai media pelajaran.

c. Penggunaan Alat Peraga

Penggunaan alat peraga ada yang bersifat umum dan ada pula

yang dirancang khusus. Alat peraga bersifat umum dapat digunakan

dalam semua mata pelajaran, sedangkan alat peraga yang dirancang

khusus hanya dapat digunakan dalam mata pelajaran tertentu saja.

Pembuatan alat peraga sederhana dapat dibuat oleh guru yang


12

bersangkutan, sedangkan alat peraga yang rumit akan sulit didapat,

kecuali memesan kepada ahli di bidang pembuatan alat peraga yang

dianggap rumit tersebut.

Sudirman (1989: 211) menjelaskan bahwa “Alat peraga ada

yang bersifat umum, dapat digunakan dalam berbagai bidang studi, ada

pula yang dibuat khusus untuk bidang studi tertentu, bahkan lebih

khusus lagi untuk menjelaskan konsep tertentu.” Alat peraga yang

bersifat umum misalnya papan tulis, papan flanel, papan magnetik

(papan putih), akasis. Adapun alat peraga yang dirancang secara

khusus untuk bidang studi tertentu misalnya untuk bidang studi ilmu

pengetahuan alam umpamanya; elemayer untuk tretasi. Labu takur

untuk mengenceran, avometer untuk mengukur arus dan tahanan

listrik, bartometer untuk mengukur tekanan udara, termometer untuk

mengukur suhu, gelas kimia, dan pipet tetes.

6. Mendeskripsikan Sifat-sifat cahaya


Cahaya ada 2 macam, yaitu:
1. Cahaya yang berasal dari benda itu sendiri
Misalnya: cahaya matahari, senter, lilin, dan lampu
2. Cahaya yang memancar dari bbenda akibat memantulnya cahaya
pada permukaan benda tersebut dari sumber cahaya.
Misalnya: jika kamu melihat benda berwarna biru artinya benda
tersebut memantulkan cahaya berwarna biru.
Cahaya yang sering kalian lihat merupakan cahaya tampak.
Cahaya tampak sebenarnya tersusun atas semua warna pelangi, yaitu
merah, jingga, kuning, hijau,biru, nila dan ungu. Setiap benda akan
tampak hitam apabila benda tersebut menyerap semua warna cahaya dan
13

akan tampak putih jika benda tersebut memantulkan semua warna


cahaya.
Cahaya mempunyai beberapa sifat. Sifat-sifat cahaya yaitu
sebagai berikut:
1. Cahaya merambat lurus
Siat cahaya yang merambat lurus dimanfaatkan manusia pada lampu
senter dan lampu kendaraan bermotor.
2. Cahaya dapat menembus benda bening
Bayangan terbentuk karena cahaya tidak dapat menembus suatu
benda. Ketika cahaya mengenai tubuhmu, cahaya tidak dapat
menembus tubuhmu sehingga terbentuklah bayangan. Akan tetapi,
apabila cahaya mengenai benda-benda bening, maka cahaya dapat
menembus benda tersebut sehingga tidak membentuk sebuah
bayangan.
3. Cahaya dapat dipantulkan
Ketika cahaya mengenai permukaan yang licin, seperti cermin datar
maka cahaya akan dipantulkan. Cermin datar akan memantulkan
sinar pada satu arah saja. Pemantulan seperti itu disebut pematulan
teratur. Akan tetapi jika cahaya mengenai permukaan yang kasar,
pantulan cahaya akan terhambur ke segala arah. Pemantulan seperti
itu disebut pematulan baur (difus).
4. Cahaya dapat dibiaskan
Cahaya dibiaskan apabila cahaya datang dari zat yang kurang rapat
(udara) ke zat yang lebih rapat (air) ataupun sebaliknya. Contoh-
contoh peristiwa pembiasan yaitu:
- Ikan di kolam yang jernih kelihatan lebih besar dari aslinya.
- Dasar kolam kelihatan lebih dangkal.
- Jalan beraspal pada siang hari yang panas kelihatan seperti berair.
Kejadian itu disebut fatamorgana.
14

H. Kerangka Berpikir

Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat

berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak,

kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang

terasa amat sulit. Dalam hal semangat terkadang semangatnya tinggi, tetapi

terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi.

Demikian kenyataan yang sering di alami setiap anak didik dalam

kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktivitas belajar salah satunya

pada pembelajaran IPA. Kesulitan belajar pada pembelajaran IPA tidak selalu

disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah (kelainan mental), akan

tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi. Dengan

demikian, IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Begitu

pula dalam pembelajaran IPA pada materi mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

Salah satu kesulitan anak dalam mendeskripsikan sifat-sifat cahaya

pembelajaran IPA yaitu dalam memberikan contoh dalam kehidupan sehari-

hari.

Oleh karena itu dalam rangka memberikan bimbingan yang tepat

kepada setiap anak didik, maka pendidik perlu memahami masalah-msalah

yang berhubungan dengan kesulitan tersebut. Guru perlu menentukan atau

memilih metode dan alat peraga yang sesuai dengan karakteristik anak dan

kemampuannya. Cara yang tepat untuk mengatasi kesulitan siswa tersebut

yaitu dengan menggunakan alat peraga sederhana.


15

Menurut Surachman (1990 : 45), “Anggapan dasar atau postulat adalah

sebuah titik tolak yang kebenarannya diterima dan diyakini oleh penyelidik”.

Peneliti dalam hal ini tidak perlu membuktikan sesuatu, karena sudah jelas

dengan adanya fakta”. Peneliti dapat mengemukakan anggapan dasar sebagai

berikut :

1. Keberhasilan guru dalam memberikan suatu pembelajaran akan ditentukan

oleh kemampuan guru menetapkan alat peraga yang relevan dengan

karakteristik materi dan siswa sebagai sarana pembelajaran.

2. Penggunaan alat peraga sederhana dalam penelitian ini sebagai salah satu

alat pembelajaran yang digunakan untuk membimbing dalam

mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dalam pembelajaran IPA

3. Keberhasilan guru dalam penentuan tindakan pembelajaran yang akan

dilaksanakan dalam membimbing siswa pada materi mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya dalam pembelajaran IPA.

I. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang masalah, deskripsi teoretis, dan

kerangka berfikir, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: “Jika

pembelajaran IPA dalam mendeskripsikan sifat-sifat cahaya melalui

penggunaan alat peraga sederhana dengan perencanaan yang matang,

dilaksanakan dan dievaluasi secara efektif, maka pemahaman dan hasil

belajar siswa akan meningkat”.


16

J. Metode Penelitian
a. Model PTK

Penelitian Tindakan Kelas merupakan studi yang sistematis

dilakukan dalam upaya memperbaiki praktek-praktek dalam pendidikan

dengan melakukan tindakan praktis secara refleksi. Menurut Kasbolah

(1998 : 13-14), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah :

Penelitian yang dilaksanakan di kelas dalam bentuk praktek


pembelajaran dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tertentu secara
kolaboratif dan sistematis melalui perencanaan tindakan observasi dan
refleksi.
Berikut digambarkan model penelitian ini sebagai berikut :

Masalah di Tindakan Pemecahan


Lapangan Masalah

Rencana Tindakan Kelas


(Siklus I)

Refleksi 1
Tindakan & Observasi 1

Rencana Tindak Lanjut


(Siklus II)
Refleksi 2

Tindakan & Observasi 2

Rencana Tindak Lanjut


(Siklus III)
Refleksi 3

Tindakan & Observasi 3

Simpulan
Gambar 1.1 : Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas
(Model Kemmis & MC Taggart)
17

b. Setting Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu di SD Negeri 2 Cipari Kecamatan

Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Alasan memilih lokasi tersebut,

karena kepala sekolah memberikan izin untuk melakukan penelitian, dan

sekaligus sebagai tempat mengajar peneliti.

b. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN 2 Cipari

Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 41 orang,

yang terdiri dari 22 orang laki-laki dan 19 orang perempuan. Selain siswa

yang dijadikan subjek penelitian ini yaitu berkolaborasi dengan kepala

sekolah sebagai observer.

c. Definisi Operasional

1. Meningkatkan Pemahaman Siswa

Meningkatkan pemahaman siswa adalah sebuah proses untuk

mengembangkan atau meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi

yang akan disampaikan dengan menggunakan berbagai pendekatan dan

strategi pembelajaran.

2. Alat Peraga Sederhana

Alat peraga adalah alat bantu dalam proses pembelajaran, sehingga

dapat menunjang terhadap keberhasilan belajar. Untuk lebih jelasnya,

pengertian alat peraga dikemukakan oleh Sudirman, dkk. (1989: 208)


18

yaitu: “Alat peraga adalah segala alat yang dapat menunjang

keefektifan dan efisiensi peragaan dalam pembelajaran.”

c. Prosedur Penelitian

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Orientasi dan identifikasi masalah merupakan tahap awal dalam

kegiatan penelitian. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini

adalah sebagai berikut :

1) Melakukan kegiatan orientasi dengan perhatian berfokus pada

perencanaan pembelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Cipari

Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.

2) Mengidentifikasi proses pelaksanaan pembelajaran melalui alat

peraga di Kelas V SD Negeri 2 Cipari Kecamatan Karangnunggal

Kabupaten Tasikmalaya.

2. Perencanaan Tindakan Penelitian

Perencanaan tindakan penelitian dilakukan berdasarkan pada hasil

orientasi dan identifikasi masalah IPA di Kelas V SD Negeri 2 Cipari

Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan yang

dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

1) Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas sebagai upaya

meningkatkan pemahaman siswa tentang mendeskripsikan sifat-sifat

cahaya melalui alat peraga sederhana di Kelas V SD Negeri 2 Cipari

Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.

2) Membicarakan hakikat dan tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.


19

3) Memperkenalkan alat peraga dalam pembelajaran IPA.

4) Menyusun rencana tindakan penelitian kelas yang dibagi kedalam dua

siklus tindakan penelitian, yaitu (1) Siklus 1, menyangkut rencana

pembelajaran, proses pengajaran dengan menggunakan alat peraga,

observasi, analisis dan refleksi pembelajaran siklus satu. (2) Siklus 2

menyangkut rencana pembelajaran, proses pengajaran dengan

menggunakan alat peraga, observasi, analisis pembelajaran siklus dua

dan menarik kesimpulan.

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian


Untuk pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan
dalam bentuk pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri atas empat tahap.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada bagan berikut ini :
PELAKSANAAN TINDAKAN PENELITIAN
SIKLUS 1, 2, DAN 3

Siklus 1
Observasi/Pencat
Perencanaan Pembelajaran
Siklus 1 atan Tindakan
Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1
Fokus: Materi IPA tentang Pembelajaran
mendeskripsikan sifat- siklus 1
sifat cahaya Analisis dan Refleksi pembelajarn siklus
1
Siklus 2
Perencanaan Pembelajaran Observasi/Pencatatan
Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 Tindakan
Siklus 2
Fokus: Materi IPA tentang Pembelajaran siklus 2
mendeskripsikan sifat-
sifat cahaya Analisis dan Refleksi pembelajarn
siklus 2

Siklus 3
Perencanaan Pembelajaran Observasi/Pencatatan
Siklus 3 Tindakan
Fokus: Hasil Refleksi siklus Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3 Pembelajaran siklus 3
1 dan 2

Analisis dan Refleksi pembelajarn siklus 3

REFLEKSI DAN REKOMENDASI TINDAKAN


PENELITIAN
Gambar 2
Pelaksanaan Tindakan Penelitian
Siklus 1, 2, dan 3
20

Berdasarkan bagan di atas, tahapan-tahapan tindakan pembelajaran

setiap siklus adalah sebagai berikut :

1) Tindakan Pembelajaran Siklus I

a) Perencanaan pembelajaran IPA pada materi meningkatkan pemahaman

siswa tentang mendeskripsikan sifat-sifat cahaya melalui alat peraga

sederhana di Kelas V SD Negeri 2 Cipari Kecamatan Karangnunggal

Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran

IPA.

b) Proses pembelajaran IPA pada materi mendeskripsikan sifat-sifat

cahaya melalui alat peraga sederhana di Kelas V SD Negeri 2 Cipari

Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya waktu 70 menit (1

x pertemuan).

c) Kegiatan awal 10 menit, yaitu mengkondisikan siswa, tanya jawab

tentang masalah yang ada hubungannya dengan materi yang akan

diberikan dan penyampaian tujuan pembelajaran.

d) Kegiatan inti 45 menit, yaitu membahas materi tentang

mendeskripsikan sifat-sifat cahaya melalui alat peraga sederhana di

Kelas V SD Negeri 2 Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten

Tasikmalaya.

e) Kegiatan akhir 15 menit, yaitu menjawab soal evaluasi.

f) Refleksi hasil pembelajaran IPA pada materi tentang mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya melalui alat peraga sederhana di Kelas V SD Negeri


21

2 Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya siklus

pembelajaran 1.

2) Tindakan Pembelajaran Siklus II

a) Perencanaan pembelajaran IPA pada materi mendeskripsikan sifat-sifat

cahaya melalui alat peraga sederhana di kelas V SD Negeri 2 Cipari

Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan hasil

refleksi pada siklus pembelajaran 1.

b) Proses pembelajaran IPA pada materi tentang mendeskripsikan sifat-

sifat cahaya melalui alat peraga sederhana di Kelas V SD Negeri 2

Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya sebagai

perbaikan pada pembelajaran siklus 1, waktu 35 menit (1 x

pertemuan).

c) Kegiatan awal 10 menit, yaitu mengkondisikan siswa, tanya jawab

tentang masalah yang ada hubungannya dengan materi yang akan

diberikan dan penyampaian tujuan pembelajaran.

d) Kegiatan inti 45 menit, yaitu membahas mengenai materi tentang

mendeskripsikan sifat-sifat cahaya melalui alat peraga sederhana di

Kelas V SD Negeri 2 Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten

Tasikmalaya.

e) Kegiatan akhir 15 menit, yaitu menjawab soal evaluasi

3) Tindakan Pembelajaran Siklus III

a) Perencanaan pembelajaran IPA pada materi tentang mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya melalui alat peraga sederhana di Kelas V SD Negeri


22

2 Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya

berdasarkan hasil refleksi pada siklus pembelajaran 2.

b) Proses pembelajaran IPA pada materi tentang mendeskripsikan sifat-

sifat cahaya melalui alat peraga sederhana di Kelas V SD Negeri 2

Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya sebagai

perbaikan pada pembelajaran siklus 2, waktu 70 menit (1 x

pertemuan).

c) Kegiatan awal 10 menit, yaitu mengkondisikan siswa, tanya jawab

tentang masalah yang ada hubungannya dengan materi yang akan

diberikan dan penyampaian tujuan pembelajaran.

d) Kegiatan inti 45 menit, yaitu membahas materi tentang

mendeskripsikan sifat-sifat cahaya melalui alat peraga sederhana di

Kelas V SD Negeri 2 Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten

Tasikmalaya.

e) Kegiatan akhir 15 menit, yaitu menjawab soal evaluasi.

f) Melakukan refleksi dan review secara keseluruhan dari ketiga siklus

pembelajaran.

K. Teknik Pengumpulan Data

Data utama yang akan dikumpulkan serta cara pengumpulan data

selama pelaksanaan PTK diuraikan pada tabel sebagai berikut :


23

Tabel 1.1
Tabel Teknik Pengumpulan data
No Jenis data Cara Pengumpulan
1 Kesulitan siswa dalam mendeskrisikan Tes
sifat-sifat cahaya

2 Aktivitas guru dalam menerapkan Observasi


pembelajaran IPA, intinya berisi
penyusunan rencana pembelajaran,
pelakasanaan pembelajaran, dan
menutup pembelajaran.
3 Aktivitas siswa dalam pembelajaran Observasi
IPA intinya berisi motivasi belajar dan
aktivitas siswa mengikuti pelajaran.
4 Kemampuan siswa dalam Tes
mendeskripsikan sifat-sifat cahaya

L. Teknik Analisis Data

Analisis dilakukan pada setiap siklus pembelajaran dengan

menggunakan tahapan sebagai berikut :

a. Pengumpulan data hasil Penelitian Tindakan Kelas tentang pelajaran IPA

pada materi mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

b. Pengelompokkan data, yaitu kinerja siswa, kinerja guru, nilai IPA pada

materi mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

c. Interpretasi dan refleksi data, berdasarkan tingkatan pencapaian, misalnya

: baik, sedang, atau kurang.

d. Rekomendasi dan tindak lanjut ditentukan berdasarkan hasil refleksi data,

apakah perlu atau tidak diadakan siklus pembelajaran berikutnya .


24

M. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan siswa pada pembelajaran IPA dengan

menggunakan alat peraga sederhana pada materi mendeskripsikan sifat-sifat

cahaya, yaitu sebagai berikut:

Persentase = Skor Perolehan x 100%


Skor Ideal

80 – 100 : Sangat Baik


60 – 79 : Baik
50 – 59 : Cukup
> 50 : Kurang

N. JADWAL PENELITIAN

Jadwal penelitian ini selama 4 bulan mulai dari bulan April 2012 –

Juni2012, dengan jadwal penelitian sebagai berikut :

Tabel 1.2
Jadwal Penelitian

BULAN
KEGIATAN Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4
A. Persiapan
- Observasi
- Penentuan judul
- Penyusunan
Proposal PTK
B. Palaksanaan
- Penelitian
berdasarkan Siklus
C. Penulisan
- Penulisan PTK
Bab I – V
25

O. Rencana Anggaran

1. Tahap Persiapan

a. Observasi Awal : Rp. 30.000,-

b. Penyusunan Proposal : Rp. 50.000,-

c. Perijinan Penelitian : Rp. 20.000,-

d. Penyusunan Instrumen : Rp. 15.000,-

e. Lain-lain : Rp. 10.000,-

2. Tahap Pelaksanaan

a. Penjadwalan : Rp. 10.000,-

b. Pelaksanaan Data : Rp. 30.000,-

c. Pengumpulan Data : Rp. 25.000,-

d. Melakukan Tindakan : Rp. 35.000,-

e. Honor Observer : Rp. 50.000,-

f. Dokumentasi : Rp. 40.000,-

3. Laporan Hasil Penelitian

a. Pembahasan Laporan : Rp. 20.000,-

b. Penyusunan Buram : Rp. 10.000,-

c. Pengetikan Laporan : Rp. 50.000,-

d. Penggandaan Laporan : Rp. 30.000,-

JUMLAH : Rp. 425.000,-


26

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2002). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo Offset.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Pelayanan Profesional Kurikulum
2004: Pembelajaran yang Efektif. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum Depdiknas
Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi:
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Sains untuk Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Pusat Kurikulum Depdiknas.
Effendi, Usman dan Djuhaya S. Praja. (1993). Pengantar Psikologi. Bandung:
Angkasa.
Kasbolah, K (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Malang : Depdikbud Proyek
PGSD.
Nasution. (1986). Didaktik Asas-asas Mengajar. Bandung: Jemars.

Sardiman. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali


Press.
Usman, Uzer dan Lilis Setiawati. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar: Bahan Kajian PKG, MGBS, dan MGMP. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Wardani, I.G.A.K dkk (2007) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka
27

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
( PTK )

MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG MENDESKRIPSIKAN SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI

ALAT PERAGA SEDERHANA DI SD NEGERI 2 CIPARI

Disusun oleh :

ETI ROHAETI, S.Pd


NIP. 196712062005012003

SD NEGERI 2 CIPARI
UPTD PENDIDIKAN TK, SD, DAN PLS
KECAMATAN KARANGNUNGGAL
TASIKMALAYA
2012
28

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ...................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah....................................................................................... 4
D. Pemecahan Masalah .................................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
G. Landasan Teori ........................................................................................... 7
1. Pengertian Sains/ IPA ............................................................................... 7
2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Sains/ IPA ............................................ 8
3. Proses Pembelajaran Sains/ IPA ............................................................... 8
4. Pentingnya Sains/ IPA di SD .................................................................... 9
5. Alat Peraga ................................................................................................ 10
a…Pengertian Alat Peraga ...................................................................... 10
b. Fungsi Alat Peraga ............................................................................ 10
c. Penggunaan Alat Peraga ................................................................... 11
6. Mendeskripsikan Sifat-Sifat Cahaya ......................................................... 12
H. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 14
I. Hipotesis Tindakan .................................................................................... 15
J. Metode Penelitian ........................................................................................ 16
1. Model PTK .............................................................................................. 16
2. Setting Penelitian .................................................................................... 17
a. Lokasi Penelitian ................................................................................ 17
b. Subjek Penelitian................................................................................ 17
c. Definisi Konseptual ............................................................................ 17
3. Prosedur Penelitian.................................................................................. 18
29

a. Orientasi dan Identifikasi Masalah ..................................................... 18


b. Perencanaan Tindakan Penelitian ...................................................... 18
c. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ....................................................... 19
K. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 22
L. Teknik Analisis Data ................................................................................... 23
M. Kriteria Keberhasilan ................................................................................. 24
N. Jadwal Penelitian ........................................................................................ 24
O. Rencana Anggaran ...................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
30

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1. Teknik Pengumplan Data ................................................................ 23
Tabel 1.2. Jadwal Penelitian............................................................................. 24
31

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas (Model Kemmis dan Tagart) .... 16
Gambar 2 Pelaksanaan Tindakan Penelitian Siklus 1, 2, dan 3 ....................... 19

Anda mungkin juga menyukai