Anda di halaman 1dari 18

MODUL 03

ESENSI KURIKULUM
IPS SD BERDASARKAN
KTSP 2006 KELAS
TINGGI
Oleh:
Ike Tri Agustin
Yunita Setya Fatma
ESENSI KURIKULUM IPS SD BERDASARKAN KTSP
2006 KELAS TINGGI
Kegiatan Kegiatan
Belajar 1 Belajar 2
01 Peristiwa, Fakta, Konsep,
Generalisasi Ilmu-ilmu Sosial
02 Nilai dan sikap, keterampilan
Intelektual/kemampuan analisis,
dalam Kurikulum SD (KTSP) persoanal dan sosial dalam
2006 Kelas tinggi kurikulum IPS SD 2006 kelas tinggi
Kegiatan
Belajar 3
03 Contoh Keterkaitan antara Peristiwa,
Fakta, Konsep, Generalisasi, Nilai,
Sikap, dan Keterampilan Intelektual/
Kemampuan Analisis, Personal,
Sosial dalam Konteks Pendidikan IPS
SD Kelas Tinggi
Peristiwa fakta, konsep, generalisasi ilmu-ilmu
sosial dalam kurikulum SD 2006 Kelas Tinggi

Peristiwa Fakta Konsep Generalisasi

Pengertian - Pengertian
- Sifat - Pengertian
- Cara pengajaran - Pengertian generalisasi
Contoh konsep dalam dalam sejarah
memahami makna - Perbandingan generalisasi
kononatif dengan konsep
- Tahap - Jenis generalisasi yang
perkembangan diperlukan dalam kajian
klasifikasi anak sejarah dalam IPS
Konsep diciptakan manusia untuk memenuhi keperluan-
keperluan dalam hidup dalam menyampaikan apa yang
dipikirkan.
Sifat konsep:
1. Abstrak. Gambaran mental
2. “kumpulan” dari benda-benda yang memiliki
karakteristik atau kualitas secara umum
3. Personal. Antara satu orang dengan yang lain
berbeda
4. Dipelajari melalui pengalaman, melalui belajar
5. Bukan arti kata seperti pada kamus
Pengajaran konsep di sekolah sesungguhnya dalam rangka
memahami makna konotatif, maka pengajaran konsep harus:
• Diberikan dalam sesuatu konteks bukan diterangkan
tanpa ada kaitan dengan sesuatu, seperti kita menjelaskan
arti dan sesuatu istilah atau kata.
• Dengan bimbingan guru, siswa diberi kesempatan untuk
sampai kepada pengertiannya sendiri tentang sesuatu
konsep.
• Siswa harus membaca sendiri, mendengarkan penjelasan,
dan segera menuliskan makna konsep setelah
diperkenalkan.
Tahap kemampuan mengklasifikasi anak-anak SD, sebagai berikut:
1. Berdasar pengalaman langsung (operasi formal)
2. Memecah grup ke dalam sub grupnya walaupun masih dalam keadaan belum
jelas
3. Melakukan klasifikasi
4. Tahap asimilasi ketika siswa akan menangkap makna sesuatu konsep jika di
dalam dirinya suda ada “mental map”, sehingga sesuatu konsep dapat
ditangkap maknanya. Tahap asimilasi siswa tidaklah sama.
5. Tahap akomodasi ketika siswa menghadapi sesuatu konsep, sementara pada
dirinya belum ada “mental map”, sehingga pada dirinya tidak ada
penghubung untuk “menyangkutkan” konsep baru tersebut. Tugas guru
memberikan informasi dengan jelas dan mengaitkannya dengan
“pengalaman” masa lampaunya sehingga dapat “mengakomodasi” konsep
baru tersebut.
Pengertian generalisasi dalam sejarah berbeda dengan generalisasi dalam disiplin ilmu sosial
lainnya. Peristiwa sejarah tidak dapat terulang lagi (einmahlig), maka generalisasi dalam sejarah
merupakan contradiction in terminis. Hal-hal yang dapat berulang dalam sejarah adalah yang
berkaitan dengan pola perilaku manusia yang berorientasi nilai, sistem sosial, kebutuhan
ekonomi, kecenderungan psikologis, dst (Rochiati, 2006:6)

Jarotimec (1986:29) Rochiati mengungkapkan empat jenis generalisasi yang diperlukan dalam
kajian sejarah IPS, yaitu:
● Deskripsi
Contoh: Pada umumnya pusat-pusat kerajaan terletak di pinggir sungai
● sebab akibat
Contoh: Di dalam revolusi, apabila golongan ekstrem berhasil merebut kekuasaan maka
akan berlangsung pemerintahan teror
● acuan nilai
Contoh: Raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah
● prinsip universal
Contoh: Kapasitas sebuah bangsa untuk memodelisasikan diri tergantung pada potensi
sumber daya alamnya, kualitas manusianya, dan orientasi nilai para pelaku sejarahnya
Perbandingan Generalisasi dengan
Konsep
KB 2 Nilai dan Sikap, Keterampilan Intelektual/ Kemampuan
Analisis Personal dan Sosial dalam Kurikulum IPS SD 2006
Kelas Tinggi
1. Nilai
• Menurut Gross pendidikan IPS adalah pendidikan nilai/ pendidikan moral.
Nilai dan pendidikan nilai perlu dipertimbangkan dalam aktivitas belajar siswa
dengan Pendidikan IPS yang diharapkan siswa mampu memilih nilai positif/ negatif
yang nantinya untuk perbaikan kehidupan masyarakat itu sendiri.

• Menurut Ocha dan Jhonson belajar dapat dilakukan di dalan dan diluar kelas
dengan cara action learning yang menekankan pengajaran skill agar dapat
berpartisipasi di masyarakat.
Strategi perencanaan Langkah-Langkah pelaksanaan
Strategi
perencanaan
Langkah-Langkah
pelaksanaan

Strategi
implementasi dan
Memutuskan melakukan
berbuat atau tidak Tindakan sesuai
dengan nilai yang
dianutnya

Memahami problema atau isi


berkenaan dengan nilai.
Merefleksikan perbuatan
Menempatkan diri dalam
yang telah dilakukan dan
menentukan nilai. Memahami
mempertimbangkan
problema atau isi berkenaan
Tindakan selanjutnya
dengan nilai. Menempatkan diri
dalam menentukan nilai.

Menyadari
adanya problem
atau isu tentang
nilai
Menurut Kohlberg tahapan
pendidikan nilai meliputi:
1. Tingkat Prekonvensional terdiri dari :
Tahap 1 : kepatuhan karena takut hukuman
Tahap 2 : penalaran anak dianggap benar jika memenuhi kebaikan
2. Tingkat Konvensional :
Tahap 3 : penalaran anak bahwa tingkah laku yang baik adalah
menyenangkan
Tahap 4 : orientasi ketertiban dan hukum
Berdasarkan Tingkat pasca konvensional terdiri 2 tahap
Tahap 5 : kontak sosial berdasarkan hukum
Tahap 6 : etika universal
Menurut Notonegoro nilai terbai atas 3 bagian:
1. Nilai material : bagi unsur jasmani manusia
2. Nilai vital : mengadakan kegiatan
3. Nilai kerohanian : rohani manusia

Nilai kerohanian dibedakan 4 macam :


4. Nilai kebenaran bersumber pada akal manusia
5. Nilai keindahan bersumber rasa manusia, estetis
6. Nilai kebaikan/ moral bersumber pada kehendak manusia
7. Nilai religius bersumber pada keyakinan manusia
 Contoh nilai dan sikap yang terdapat pada pembelajaran IPS kurikulum 2006
KELAS 5
Topik : Keragaman penampakan alam dan Buatan serta pembagian wilayah waktu
Indonesia
1. Nilai material
Siswa merasa telah dapat menikmati hasil pembangunan karena dukungan
sumber daya alam yang melimpah
2. Nilai vital
memiliki sifat cermat, tekun, aktif dan lain sebagainya
3. Nilai kerohanian
siswa memiliki rasa bersyukur kepada Tuhan, menjunjung kebenaran,
menikmati keindahan alam, rasa tanggung jawab dsb.

KELAS 6
Topik : Perkembangan sistem Administrasi wilayah Indonesia Pemerintahan
4. Nilai material
siswa merasakan manfaatbpersatuan dan kesatuanbagi kehidupan masyarakat
2. Nilai vital
Kedisiplinan, semangat persatuan bangsa dan taat pada peraturan
3. Nilai kerohanian
2. Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis, Personal dan
Sosial dalamKurikulum IPS SD 2006 Kelas Tinggi

Keterampilan terdiri dari 3 bagian yaitu :


a) Keterampilan Intelektual/ kemampuan analisis, keterampilan berpikir
b) Keterampilan personal
c) Keterampilan sosial
KB 3
Contoh Keterkaitan antara Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi,
Nilai, Sikap, dan Keterampilan Intelektual/ Kemampuan Analisis, Personal,
Sosial dalam Konteks Pendidikan IPS SD Kelas 5 dan 6

Pengembangan pemahaman dan pengertian tentang peristiwa,


fakta yang disampaikan guru melalui proses belajar mengajar yang terencana
dan terprogram. Melalui proses belajar mengajar IPS juga dikembangkan
kemampuan siswa dalam ranah kognitif , afektif, dan psikomotorik .
Kemampuan guru sebagai pengembangan kurikulum dilapangan
direalisasikan dan dapat diamati secara faktual. Kurikulum IPS SD
2006 menuntut pendekatan CBSA dan pendekatan konsep.
Berbagai cara penyampaian konsep dapat dilakukan guru, misalnya
dengan menghafalkan label sesuatu, dengan melalui ceramah penuh/
ceramah murni. Cara ini bersifat verbilistis, menghafal tanpa
memahami maknanya, tanpa mampu menganalisis ciri-ciri dari suatu
konsep yang membedakan konsep satu dengan yang lainnya..

Pengajaran konsep sebaiknya menempuh alur induktif-deduktif , dari


konkret menjadi abstrak , dari fakta menuju konsep.
Contoh
Topik 1 : Perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan
Belanda dan Jepang
KD : Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang
Indikator : Siswa mengenal arti Pergerakan Nasional dan arti Sumpah
Pemuda bagi Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai