Anda di halaman 1dari 19

ESENSI KURIKULUM IPS

BERDASARKAN KTSP
2006 KELAS TINGGI
PENDAHULUAN

• TERDAPAT 4 HAL YANG DI HARAPKAN :


1. Mengidentifikasi peristiwa, fakta, konsep, generalisasi ilmu – ilmu sosial dalam
kurikulum IPS SD 2006 di Kelas Tinggi.
2. Mengidentifikasi nilai dan sikap dalam kurikulum IPS SD 2006 di Kelas
Tinggi.
3. Mengidentifikasi keterampilan (intelektual/analisis,personal dan sosial) dalam
kurikulum IPS SD 2006 di Kelas Tinggi.
4. Memberikan contoh keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi,
nilai, sikap, kemampuan analisis/keteampilan (intelektual, personal dan sosial)
dalam konteks pendidikan IPS SD dalam KTSP 2006 di Kelas Tinggi.
Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi ilmu –
ilmu sosial dalam kurikulum SD 2006 di
Kelas Tinggi.

Nilai dan sikap, dalam kurikulum IPS SD


2006 di Kelas Tinggi.
Modul 3
Esensi kurikulum IPS SD
berdasarkan KTSP 2006 di
Kelas Tinggi
Kemampuan Analisis dan Keterampilan
Intelektual, Personal, dan Sosial dalam
Kurikulum IPS SD 2006 di Kelas Tinggi.

Contoh keterkaitan antara peristiwa, fakta,


konsep, generalisasi, nilai, sikap, kemampuan
analisis dan keterampilan Intelektual, personal
dan Sosial dalam kurikulum IPS SD 2006 Kelas
Tinggi
Pengertian

Contoh
Peristiwa
Pengertian
Fakta
Peristiwa, Fakta, Sifat
konsep, generalisasi
Ilmu – ilmu Sosial Cara pengajaran konsep dalam memahami
dalam kurikulum SD makna konotatif
Konsep
(KSTP) Tahun 2006 Tahap
Kelas Tinggi perkembangan
klasifikasi anak
Pengertian
Generalisasi Pengertian generalisasi dalam
sejarah

Perbandingan generalisasi
dengan konsep

Jenis generalisasi yang di


perlukan dalam kajian sejarah
Konsep di ciptakan manusia untuk memenuhi keperluan – keperluan dalam hidup
dalam menyampaikan apa yang di pikirkan.
●Sifat konsep :
1. Abstrak. Gambaran mental
2. “Kumpulan” dari benda – benda yang memiliki karekteristik atau kualitas secara
umum.
3. Personal. Antara satu orang dengan yang lain berbeda.
4. Di pelajari melalui pengalaman.
5. Bukan arti kata seperti pada kamus
Pengajaran konsep di sekolah sesungguhnya dalam rangka memahami makna
konotatif, maka pengajaran konsep harus :
 Diberikan dalam sebuah konteks
 Dengan bimbingan guru, siswa di beri kesempatan untuk sampai kepada
pengertiannya sendiri tentang sesuatu konsep.
 Siswa harus membaca sendiri, mendengarkan penjelasan, dan segera menuliskan
makna konsep setelah di perkenalkan.
 Tahap kemampuan mengklasifikasi anak – anak SD, sebagai berikut :
1) Berdasarkan pengalaman lansung (operasi formal )
2) Memecah grup ke dalam sub grupnya walaupun masih dalam keadaan belum jelas
3) Melakukan klasifikasi
4) Tahap asimilasi ketika siswa akan menangkap makna sesuatu konsep di dalam dirinya sudah ada
mental map,sehingga sesuatu konsepdapat di tangkap maknanya. Tahap asimilasi siswa tidaklah
sama.
5) Tahap akomodasi ketika siswa menghadapi sesuatu konsep, sementara pada dirinya belum ada
“mental map”, sehingga pada dirinya tidak ada penghubung untuk “menyangkutkan”konsep baru
tersebut.
Pengertian generalisasi dalam sejarah berbeda dengan generalisasi dalam disiplin ilmu sosial lainnya. Peristiwa
sejarah tidak dapat terulang lagi (ein mahlig), maka generalisasi dalam sejarah merupakan contradiction in terminis.
Hal – hal yang dapat berulang dalam sejarah adalah yang berkaitan dengan pola perilaku manusia yang berorientasi
nilai, sistem sosial, kebutuhan ekonomi, kecenderungan psikologis, dst (Rochiati, 2006:6)

Jarotimec(1986:29)Rochiati mengungkapkan empat jenis generalisasi yang di perlukan dalam kajian sejarah IPS,
yaitu :

 Deskripsi
Contoh : Pada umumnya pusat – pusat kerajaan terletak di pinggir sungai
 Sebab akibat
Contoh : Di dalam revolusi, apabila golongan ekstrem berhasil merebut kekuasaan maka akan berlangsung
pemerntahan teror
 Acuan nilai
Contoh : Raja adil raja di sembah, raja lalim raja di sanggah
 Prinsip universal
Contoh : Kapasitas sebuah bangsa untuk memodelisasikan diri tergantung pada potensi sumber daya alamnya,
kualitas manusianya, dan orientasi nilai parapelaku sejarahnya
Perbandingan Generalisasi dengan
Konsep

Generalisasi Konsep

1 Prinsip – prinsip atau rule (aturan) yang di Bukan prinsip dan di nyatakan tidak di
nyatakan dalam kalimat sempurna dalam kalimat yang sempurna

2 Memiliki dalil Tidak

3 Objektif dan impersonal Subjektif dan personal

4 Aplikasi universal Terbatas pada orang tertentu


Nilai dan sikap, keterampilan Intelektual/kemampuan Analisis dan
sosial dalam Kurikulum IPS SD 2006 Kelas Tinggi.

Nilai
Menurut Gross pendidikan IPS adalah pendidikan nilai/
pendidikan moral.
Nilai dan pendidikan nilai perlu di pertimbangkandalam
aktivitas belajar siswa mampu memilih nilai positif/ negatif
yang nantinya untuk perbaikan kehidupan masyarakat itu
sendiri.
 Menurut Ocha dan Jhonson belajar dapat di lakukan di dalam
dan di luar kelas dengan cara action learning yang menekankan
pengajaran skill agar dapat berpartisipasi di masyarakat.
 Strategi perencanaan langkah langkah pelaksanaan
Menurut Kohlberg tahapan pendidikan nilai
meliputi 3 tahap :

1. Tingkat Prekonvensional terdiri dari :


 Tahap 1 : kepatuhan karena takut hukuman
 Tahap 2 : penalaran anak di anggap benar jika memenuhi kebaikan
2. Tingkat Konvensional
 Tahap 3 : penalaran anak bahwa tingkah laku yang baik adalah
menyenangkan
 Tahap 4 : orientasi ketertiban dan hukum
 Tahap 5 : kontak sosial berdasarkan hukum
 Tahap 6 :etika universal
 Menurut Notonegoro nilai terbagi atas 3
bagian :
1. Nilai material : bagi unsur jasmani
manusia
2. Nilai vital : mengadakan kegiatan
3. Nilai ke rohanian : rohani manusia
 Nilai kerohanian di bedakan 4 macam :
1. Nilai kebenaran bersumber pada akal
manusia
2. Nilai keindahan bersumber rasa manusia,
estesis
3. Nilai kebaikan/ moral bersumber pada
kehendak manusia
4. Nilai religius bersumber pada keyakinan
manusia
⸭Contoh nilai dan sikap yang terdapat pada pembelajaran IPS kurikulum 2006
KELAS 5
Topik : Keragaman penampakan alam dan Buatan serta pembagian wilayah waktu
indonesia

1. Nilai material
Siswa merasa telah dapat menikmati hasil pembangunan karena dukungan sumber
daya alam yang melimpah
2. Nilai vital
Memiliki sifat cermat, tekun, aktif dan lain sebagainya
3. Nilai kerohanian
Siswa memiliki rasa bersyukur kepada Tuhan, menjunjung kebenaran, menikmati
keindahan alam,rasa tanggung jawab dsb.
KELAS 6
Topik : Perkembangan sistem Administrasi wilayah
Indonesia pemerintahan

1. Nilai material
Siswa merasakan manfaat persatuan da kesatuan bagi
kehidupan masyarakat
2. Nilai vital
Kedisiplinan, semangat persatuan bangsa dan taat pada
peraturan
3. Nilai kerohanian
Nilai keagamaan, mengerti dan memahami tugas – tugas
pemerintahan
Keterampilan Intelektual/ kemampuan Analisis,
Personal dan Sosial dalam kurikulum IPS SD Kelas
5 dan 6

 Keterampilan terdiri dari 3 bagian yaitu :


a)Keterampilan Intelektual/ kemampuan analisis,
keterampilan berpikir
b)Keterampilan personal
c)Keterampilan sosial
Contoh keterkaitan antara Peristiwa, Konsep,
Generalisasi, Sikap, dan Keterampilan Intelektual/
Kemampuan Analisis, Personal, Sosial dalam
konteks IPS SD Kelas 5 dan 6

Pengembangan pemahaman dan pengertian tentang peristiwa,


fakta yang di sampaikan guru melalui prosesbelajar mengajar yang
terencana dan terprogram. Melalui proses belajar mengajar IPS
juga di kembangkan kemampuan siswa dalam ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
Kemampuan guru sebagai pengembangan kurikulum di lapangan
di realisasikan dan dapat di amati secara faktual.Kurikulum IPS
SD 2006 menuntut pendekatan CBSA dan pendekatan konsep.
Berbagai cara penyampaian konsep dapat di lakukan guru,
misalnya dengan label sesuatu, dengan melalui ceramah penuh/
ceramah murnmenghafalkani. Cara ini bersifatverbilitis,
menghafal tanpa memahami maknanya, tanpa mampu
menganalisis ciri – ciri dari suatu konsep satu dengan yang
lainnya.

Pengajaran konsep sebaiknya menempuh


alur induktif – deduktif dari kongret
menjadi abstrak,dari fakta menuju
konsep.
CONTOH
Topik 1 Perjuangan para tokoh pejuang pada
masa penjajahan Belanda dan Jepang
Mendekripsikan perjuangan para tokoh pejuang
pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
Indikator : Siswa mengenal arti pergerakan
Nasional dan arti Sumpah Pemuda bagi
Persatuan da Kesatuan Bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai