PENDIDIKAN IPS
MODUL 3
KELOMPOK 2
1. Eka P.
2. Neli
3. Novri
4. Rena
5. Sri
6. Mukti
7. Eka Atika
8. Dwi Apriani
9. Sheli
10. Tika
11. Asih
12. Indra
13. Astri
14. Desvi
15. Jenny
16. Salvalia
17. Yoni
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PGSD
2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dengan mempelajari modul 3 diharapkan guru dapat:
1.3.1 Mengidentifikasi peristiwa, fakta, konsep, generalisasi ilmu-ilmu sosial dalam
Kurikulum IPS SD 2006 di kelas kelas tinggi (kelas 5 dan 6).
1.3.2 Mengidentifikasi nilai dan sikap dalam KurikulumIPS SD 2006 di kelas
tinggi ( kelas 5 dan 6).
1.3.3 Mengidentifikasi keterampilan (intelektual/analisis, personal, dan sosial)
dalam kurikulum IPS 2006 di kelas tinggi(kelas 5 dan 6).
1.3.4 Memberi contoh keterikatan antara peristiwa, fakta,konsep, generalisasi, nilai,
sikap dan kemampuan analisis/keterampilan (intelektual, personal, dan sosial)
2
dalam konteks pendidikan IPS SD dalam KTSP 2006 di kelas tinggi (5 dan
6).
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Asimilasi : Menangkap makna
Akomodasi : Persepsi yang dikembangkan menjadi produk baru.
A. GENERALISASI
Dalam hubungan antar peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi dapat
disimpulkan, bahwa, konsep menghubungkan fakta-fakta, dan generalisasi
menghubungkan beberapa konsep. Dengan hubungan itu terbentuklah pola
hubungan yang mempunyai makna, yang menggambarkan hasil pemikiran
yang tinggi.
Kita dapat mengambil beberapa kesimpulan tentang generalisasi jika
diperbandingkan dengan konsep, yaitu berikut ini:
1. Generalisasi adalah prinsip-prinsip atau rules (aturan) yang dinyatakan
dalam kalimat sempurna.
2. Generalisasi memiliki dalil, konsep tidak.
3. Generalisasi adalah objektif dan impersonal, sedangkan konsep subjektif
dan personal (berbeda antara seseorang dan lainnya).
4. Generalisasi memiliki aplikasi universal, sedangkan konsep terbatas pada
orang tertentu.
Tugas guru adalah mengembangkan pengertian konsep dan generalisasi,
bersamaan dengan itu juga mengembangkan kemampuannya untuk mengenal
konsep-konsep esensial dan konsep-konsep lainnya dan juga untuk
mengembangkan kemampuan untuk merumuskan generalisasi sesuai dengan
kemampuan berpikir peserta didik.
5
sirkuter, tidak linier, artinya seseorang dapat saja menempati tahapan tertentu,
tetapi di dalam lingkaran penahapan yang berulang.
Strategi Perencanaan
Langkah-langkah pelaksanaan
6
moral berdasarkan rasa hormat kepada pemegang
otoritas (pemerintah, atasan, penguasa) serta
peraturan-peraturan yang sudah pasti, dan berusaha
memelihara ketertiban masyarakat.
3. Tingkat pasca-konvensional, otonomi, berprinsip (menjelang dewasa).
Tingkat ini terdiri dari dua tahap
a. Tahap 5 : tahap orientasi kontak social yang berdasarkan
hukum. Telah tumbuh pandangan rasional, legalistic,
serta menghargai kemaslahatan untuk kepentingan
umum.
b. Tahap 6 : tahap orientasi etika universal. Berbuat baik karena
mengikuti suara hati nurani sesuai dengan prinsip-
prinsip etika yang dilihatnya. Berdasarkan
pertimbangan logis, universal dan konsisten.
Tatanan sistem nilai yang harus menjadi acuan pendidikan IPS, yakni
Pancasila. Sementara dalam proses pendidikan kita kembangkan kemampuan
peserta didik agar dapat mengembangkan dan menemukan sendiri ukuran-
ukuran nilai yang dihayati dengan sungguh-sungguh.
Menurut Notonagoro (Darmodiharjo, 1979:55-56) nilai terbagi atas 3 bagaian:
a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani
manusia.
b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan.
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
7
Sedangkan untuk mengevaluasi sikap, biasanya digunakan skala Sikap.
Skala sikap ada beberapa macam, seperti Skala Likert, Skala Thurstone, dan
Skala Guttman. Selain itu ada juga Semantic Different dari Osgood.
Mari kita ungkapkan nilai dan sikap yang terdapat pada metri pelajaran IPS
berdasarkan kurikulum 2006. Berikut ini kita ambil beberapa contohnya.
Kelas 5
Topik 1. Keragaman penampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah
waktu indonesia
Nilai yang dapat kita petik dari bahan pengajaran ini, antara lain berikut ini:
1. Nilai Material
Peserta didik merasa telah dapat menikmati hasil-hasil pembangunan yang
sedang dan terus diutamakan. Antara lain karena dukungan sumber daya
alam tanah dan air kita yang melimpah.
2. Nilai Vital
Peserta didik diharapkan memiliki sifat sifat, seperti berikut:
a. cermat
b. tekun
c. aktif
3. Nilai Kerohanian
Peserta didk memiliki rasa, berikut :
a. Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
yang telah memberikan kepada kita tanah air yang subur dan indah.
b. Menjunjung kebenaran sebagai syarat utama informasi disampaikan
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
c. Menikmati keindahan alam yang diberikan tanah air kita.
d. Rasa bertanggung jawab atas kelestarian alam ini.
8
Topik 2. Perjuangan Para Tooh Pejuang Pada Masa Penjajahan Belanda Dan
Jepang
Dengan mengambil contoh kepada topik sebelumnya, kita tidak dapat
mengungkapkan nilai yang terkandung dalam bahan pengajaran topic 2 ini,
antara lain berikut ini:
1. Nilai material
Peserta didik merasa telah dapat menikmati kemerdekaan yang pada
hakikatnya merupakan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan ridho-Nya
terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa kita.
2. Nilai vital
Peserta didik diharapkan memiliki sifat-sifat seperti :
a. cermat dalam meneliti ulasan sejarah tentang perkembangan
perjuangan kemerdekaan.
b. Objektif dalam menilai informasi
c. Kreatif
3. Nilai kerohanian
Peserta didik memiliki rasa/menjunjung tinggi
a. Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat nikmat
kemerdekaan sebagai rahmat-Nya.
b. Rasional dalam mengemukakan argumentasi.
c. Memiliki rasa simpati terhadap pengorbanan para pejuang
kemerdekaan kita.
d. Rasa bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa dan negara
sesuai kemampuan berpikirnya.
Kelas 6
Topik 1. Perkembangan Sistem Administrasi Wilayah Indonesia/Pemerintahan
Nilai yang dapat kita-kita ungkapkan dalam proses belajar mengajar antara lain
berikut ini:
1. Nilai Material
Peserta didik merasakan manfaat persatuan dan kesatuan bangsa bagi
kehidupan masyarakat.
2. Nilai Vital
a. kedisiplinan
b. semangat persatuan bangsa
c. taat dan patuh kepada peraturan.
9
3. Nilai Kerohanian
Sikap yang dapat dikembangkan :
a. Sikap bersyukur kepada Tuhan.
b. Menghormati kekuasaan dan wewenang pemerintah yang berlaku
atas dirinya, keluarga dan masyarakat.
c. Sikap menaati peraturan dan hukum.
10
Aspek keterampilan kemampuan analisis dalam pengajaran IPS itu hanya
dapat dicapai jika guru mengintegrasikan aktivitas peserta didik dalam kegiatan
belajar mengajar. Artinya guru harus memprogram kegiatan belajarnya dengan
pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan
(PAIKEM).
Pengalaman berharga yang diperoleh peserta didik itu akan memberikan
manfaat, misalnya sebagai berikut.
a. Peserta didik dapat memperdalam pemahaman dan pengertian materi
pelajaran juga mampu mengembangkan sikap dan keterampilannya.
b. Mendorong siswa berpikir kritis dan realistis.
c. Pengalaman menghadapkan peserta didik kepada keadaan yang sebenarnya.
d. Pengalaman itu akan berakumulasi agar diperoleh pengalaman yang lebih
mendalam lagi.
Dalam hal ini guru harus mengupayakan agar.
a. Pengalaman ini sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.
b. Pengalaman itu beragam, tidak menjemukan.
11
- Konseptualisasi: membuat konsep melalui proses pembentukan
konsep, seperti telah dibahas dimuka, antara lain klsaifikasi, asimilasi
dan asosiasi.
- Membuat generalisasi: ketika membuta generalissai, mereka
merumuskan pernyataan yang menunjukkan bagaimana konsep itu
berkaitan. Jadi mereka harus mampu membuta konsep dulu, juga harus
bias mendeskripsikan, menyimpulkan, menganalisis, membedakan, dan
membandingkan serta mempertentangkan sebelum mereka membuat
generalisasi. Keterampilan ini sangat perlu dimiliki dalam IPS, tentu
saja keterampilan ini diajarkan secara bertahap.
Contoh keteramplan intelektual yaitu:
- Keterampilan dalam mengunakan media, misalnya komputer.
- Keterampilan dalam memperoleh informasi atau ilmu pengetahuan dari
sumbernya misalnya buku.
- Keterampilan dalam mengambil keputusan secara professional
- Keterampilan dalam memecahkan sebuah masalah
- Keterampilan dalam mengkritik suatu informasi, dapat membedakan
fakta dan opini dengan baik.
b. Keterampilan Personal
Keterampilan personal adalah keterampilan dalam kepribadian atau individu.
Berkenaan dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh tiap siswa khususnya
dalam mempelajari IPS dalam prosesnya, antara lain berikut ini:
- Membaca peta untuk mengenal pembagian permukaan bumi
- Membuat denah rumahnya
- Peta di RT dan RW dan seterusnnya
- Mengenal waktu dan kronologi
c. Keterampiln Sosial.
12
Keterampilan sosial adalah keterampilan yang mencakup kehidupan atau
lingkungan dan kerja sama. Contoh keterampilan sosial yaitu:
- Keterampilan dalam berdiskusi
- Keterampilan dalam menjawab pertanyaan orang lain
- Keteramipilan dalam bertanya
- Keterampilan dalam menjelaskan sesuatu kepada orang lain
- Keterampilan dalam membuat laporan
13
Berikut hasil observasi yang bisa diamati untuk memperoleh kesan bagi
pengembangan keterampilan.
Keterampilan Intelektual
Kelas :
.
Nama keterampilan yang Tanggal :
.
diobservasi jarang Kadang-kadang sering
Keterampilan memperoleh
informasi
Keterampilan berfikir,
membentuk konsep,
generalisasi, mengkritik
informasi, berfikir kritis
Mengambil keputusan
Memecahkan masalah
Menggunakan media dalam
menafsirkan fakta menytusun
laporan
komentar
Keterampilan Personal
Kelas :
.
Nama keterampilan yang Tanggal :
.
diobservasi jarang Kadang-kadang sering
Keterampilan praktis membuat
peta, model dan seterusnya
Keterampilan studi dan
kebiasaan kerja, belajar bekerja
mandiri
Keterampilan bekerja dalam
kelompok merencanakan
memimpin diskusi
Keterampilan belajar
(Conditioning Learning Skill)
Keterampilan lain, fisik,
mengendalikan emosi
komentar
14
Keterampilan Sosial
Siswa : Nama Kelas :
.
Keterampilan sosial yang diamati Tanggal :
.
jarang Kadang- sering
dalam KBM
kadang
Berkontrobusi memberikan
gagasan kepada
kelompok/membuat laporan.
Menjadi pendengar yang baik
Bersedia melakukan kompromi
dan memecahkan konflik
Mampu menjelaskan
pendapatnyadengan
jelas/menjawab pertanyaan
Mampu mengadakan
wawancara
Melakukan peran dengan baik
Mampu bertanya dengan baik
Komentar lainnya:
Peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi itu ada keterkaitan hubungan yang
tidak mungkin dipisahkan. Keempatannya terpadu didalam struktur IPS. Melalui
proses pembelajaran IPS yang demikian itu, juga dikembangkan kemampuan
siswa ke dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (keterampilan).
Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan bahwa kita hanya dapat
memahami keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi dan
keterampilan (intelektual, personal dan social) secara nyata hanya dengan melalui
proses pengamatan terhadaap kegiatan pembelajaran yang di kelola guru dengan
tepat. Dalam proses KBM secara jelas kemampuan guru sebagai pengembangan
kurikulum di lapangan direalisasikan dan dapat diamati seara faktual.
Proses KBM yang dapat menunjukan adanya keterkaitan antara peristiwa,
fakta, konsep, generalisasi, nilai, dan keterampilan siswa.
Contoh
Topik 1 : Perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan
15
Belanda dan jepang (Materi pelajaran, yaitu zaman
Pergerakan Nasional).
KD : Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang.
Indikator : Siswa mengenal arti Pergerakan Nasional dan arti Sumpah
Pemuda bagi Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia.
A. Ranah Kognitif
Setelah mempelajari topik ini siswa diharapkan dapat:
a. Menceritakan latar belakang timbulnya Penrgerakan National, serta
tokoh-tokohnya.
b. Menerangkan peristiwa Sumpah Pemuda.
c. Menceritakan tokoh-tokoh yang berperan dalam Sumpah Pemuda.
d. Menunjukan arti Pergerakkan Nasional dan Sumpah Pemuda bagi
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia.
B. Ranah Afektif
a. Menghayati jasa para pelopor Pergerakkan Nasional.
b. Mengapresiasi jiwa Sumpah Pemuda.
C. Ranah psikomotor
a. Mencoba melakukan wawancara untuk memahami makna zaman
Pergerakkan Nasional dan tokoh-tokoh tertentu
b. Memahami makna Sumpah Pemuda melalui proses diskusi kelas.
Konsep:
1. Nasionalisme, Imperialism, dan Konolialisme
2. Kaum Pergerakan, Persatuan Bangsa, Kemerdekaan, Dominasi Asing,
Patriotisme, Organisasi Politik, HAM, dan seterusnya.
Generalisasi:
1. Setiap masyarakat manusia pasti mengalami perubahan
16
2. Penjajahan selalu menimbulkan konflik dan kesengsaraan.
Nilai:
Nilai material :
Peserta didik merasa telah menikmati hasil kemerdekaan.
Nilai Vital:
1. Cermat dalam meneliti ulasan sejarah
2. Objektif dalam menilai informasi
3. Kreatif dalam memprediksi
Nilai Kerohanian:
1. Bersyukur kepada Tuhan YME atas rahmat-Nya dan seterusnya
2. Rasional dalam berargumentasi
3. Memiliki empati terhadap pengorbanan para pahlawan
4. Rasa tanggung jawab atas nikmat kemerdekaan dan seterusnya
Sikap:
1. Bersyukur kepada Tuhan YME disertai rasa tanggung jawab
2. Tanggap terhadap perkembangan zaman
3. Bersikap terbuka dan toleransi terhadap pendapat orang lain
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan mencintai bangsa dan tanah airnya dan
seterusnya
17
Keterampilan sosial:
Berkontribusi memberikan gagasan, menjadi pendengar yang baik, mampu
menjelaskan, mampu mengadakan wawancara, mampu berperan dengan baik,
mampu bertanya dengan baik, dll.
Pendekatan metode :
Multimetode yang mencakup ceramah yang divariasikan dengan pendekatan konsep,
diskusi serta tugas
18
Contoh:
Materi : Perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan
Jepang (Materi Pelajaran, yaitu Zaman Pergerakan Nasional).
Kompetensi Dasar:
Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan
Belanda dan Jepang.
Indikator:
Peserta didik mengenal arti Pergerakan Nasional dan arti Sumpah Pemuda
bagi Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia.
A. Ranah kognitif, setelah mempelajari ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menceritakan latar belakang timbulnya pergerakan nasional, serta
tokoh-tokohnya,
2. Menerangkan peristiwa Sumpah Pemuda,
3. Menceritakan tokoh-tokoh yang berperan dalam Sumpah Pemuda.
4. Menunjukkan arti Pergerakan Nasional dan Sumpah Pemuda bagi
Persatuan dan Kesatuan bangsa Indonesia
B. Ranah Afektif
1. Menghayati jasa para pelopor Pergerakan Nasional.
2. Mengapresiasi jiwa Sumpah Pemuda.
C. Ranah Psikomotor
1. Mencoba melakukan wawancara untuk memahami makna zaman
Pergerakan Nasional dengan tokoh-tokoh tertentu.
2. Memahami makna Sumpah Pemuda melalui proses diskusi kelas.
Peristiwa sebagai bahan kajian:
Peringatan hari kebangkitan nasional atau sumpah pemuda.
Fakta-fakta sebagai bahan kajian:
1. Gambar-gambar dari tokoh-tokoh bersejarah..
2. Naskah sumpah pemuda.
3. Gambar gedung-gedung bersejarahbagi pergerakan nasional.
4. Gambar suasana Jakarta pada zaman penjajahan.
Konsep:
1. Nasionalisme, Imperialisme, dan Kolonialisme.
2. Kaum pergerakan, Persatuan bangsa, Kemerdekaan, dominasi asing,
Patriotisme, organisasi politik, hak asasi manusia, dan seterusnya.
Generalisasi:
1. Setiap masyarakat manusia pasti mengalami perubahan.
2. Penjajahan selalu menimbulkan konflik dan kesengsaraan.
3. Perwujudan nasionalisme disesuaikan dengan tantangan zamannya.
19
Nilai:
Nilai Material:
Peserta didik merasa telah menikmati hasil kemerdakaan.
Nilai Vital:
1. Cermat, dalam meneliti nilai sejarah.
2. Objektif, dalam menilai informasi.
3. Kreatif dalam memprediksi.
Nilai Kerohanian:
1) Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya, dan
seterusnya.
2) Rasional dalam berargumentasi.
3) Memiliki empati terhadap pengorbanan para pahlawan.
4) Rasa bertanggungjawab atas nikmat kemerdekaan dan seterusnya.
Sikap:
1) Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa disertai rasa tanggung jawab;
2) Tanggap terhadap perkembangan zaman;
3) Bersikap terbuka dan toleran terhadap pendapat orang lain;
4) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan mencintai bangsa dan tanah airnya
dan seterusnya.
Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis:
1) Melukiskan, menyimpulkan, menganalisis informasi konseptualisasi
generalisasi dan membuat keputusan.
2) Memperoleh informasi, membentuk konsep, generalisasi,
mengorganisasikan informasi, mengritik informasi, mengambil
keputusan, menafsirkan fakta, menyusun laporan.
Keterampilan Personal:
1) Membaca peta, membuat denah, membuat peta, mengenal waktu dan
kronologis, menerjemahkan konsep waktu, bekerja dalam kelompok.
2) Keterampilan praktis ( membuat peta dan lain-lain), belajar mandiri,
memimpin dalam diskusi, mengendalikan emosi dan lain-lain.
Keterampilan Sosial:
Berkontribusi memberikan gagasan, menjadi pendengar yang baik, mampu
menjelaskan, mampu mengadakan wawancara, mampu berperan dengan baik,
dan lain-lain.
Jenis kegiatan perseorangan, kelompok kecil dan klasikal.
Persiapan:
1) Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, guru telah mempersiapkan
langkah-langkah apa yang akan dilaksakan dalam kegiatn pembelajaran.
2) Menyediakan media berupa kertas-kertas, spidol berwarna, gambar-
gambar, dan lain-lain.
Pendekatan Metode:
20
Multimetode yang mencakup ceramah yang divariasikan dengan pendekatan
konsep, diskusi disertai tugas.
Penugasan Kepada Siswa:
Mebuat kliping tentang uraian-uraian sekitar peringatan Hari Kebangkitan
Nasional dan Sumpah Pemuda.
Rancangan pengembangan master Pelajaran oleh Guru:
Guru merumuskan pokok-pokok materi sebagai bahan penganan dalam
kegiatan belajar mengajar merujuk kepada berbagai sumber (disebutkan
sumbernya). Guru berperan sebagai pengembang kurikulum.
Proses pembelajaran:
1. Pertemuan pertama : penjelasan poko-pokok pelajaran dari guru disertai cara
belajarnya, memperagakan, menanya, membuat kesimpulan, menyampaikan
ceramah singkat, dan pemberian tugas.
2. Tahap penugasan: inkuiri sederhana, inkuiri dokumen lain, dan kerja
kelompok.
3. Tahap kelas minggu berikutnya: diskusi kelas dan tes formatif.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini sebagai berikut:
1. Peristiwa merupakan hal-hal yang pernah terjadi di muka bumi yang
menyangkut kehidupan manusia. Fakta merupakan suatu yang telah terjadi
benar adanya dan kenyataan. Konsep merupakan pengungkapan abstrak
yang bertujuan untuk mengklasifikasikan / mengkategorikan suatu
kelompok dari suatu benda / gagasan / peristiwa. Generalisasi yaitu
menunjukkan adanya hubungan diantara konsep dan berisi pernyataan yang
bersifat umum, tidak terikat pada situasi khusus.
2. Nilai merupakan konsep tentang kelayakan yang dimiliki seseorang /
kelompok, yang mempengaruhi bagaimana seseorang / kelompok memilih
cara, tujuan dan perbuatan yang dikehendakinya sesuai dengan
anggapannya bahwa pilihannya adalah yang terbaik. Sedangkan sikap
merupakan seluruh kecenderungan dan perasaan, pemahaman, gagasan, rasa
takut, perasaan terancam dan keyakian-keyakinan tentang sesuatu hal.
3. Keterampilan intelektual / kemampuan analisis berkaitan dengan
kemampuan / kecakapan untuk mewujudkan pengetahuan dan pengertian ke
dalam perbuatan untuk menyelidiki suatu pristiwa / masalah. Keterampilan
personal tidak dapat dipisahkan dari keterampilan intelektual, namun dalam
pemahamannya ditekankan pada keterampilan yang bersifat mandiri.
Keterampilan sosial ini meliputi kehidupan dan kerja sama, memberi dan
menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain dan membina
kesadaran sosial.
4. Pada bagian akhir dikemukakan contoh pengembangan materi pembelajaran
yang menunjukkan adanya keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep,
generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan yaitu contoh pada topik :
Perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
(Materi pelajaran, yaitu Zaman Pergerakan Nasional). Tentu kita sebagai
guru boleh saja mempunyai kreativitas sendiri dalam mengembangkan
materinya, untuk disesuaikan dengan kondisi / tempat mengajar agar
pendidikan IPS yang guru kelola mengacu kepada kurikulum yang berlaku
dan sesuai dengan kondisi lingkungan siswa dimana proses belajar
mengajar ini dilakukan.
22
23